You are on page 1of 44

LAPORAN OBSERVASI STUDY VISIT DI PROPINSI BALI

KEBIJAKAN & PRAKTEK


PELAYANAN DI
KAWASAN WISATA
DI PROPINSI BALI

PROGRAM STUDI MPD


STIA LAN – RI JAKARTA
Koordinator : Prof. J. Basuki, MPsi

Ketua : Nyoman Rudana S.E

Anggota :
 Dra. Srie Saadah Soepono
 M. Muslim, S.Sos
 Rosmalia Agustari Evelina, S.I.P
 Nur Meilinasari, STP
 Bobby Yonan Rhamadian, SE
 R.A Sulastri, SH
 Rita Wardiyanti Siahaan, SE
 Sumawan, S.Sos
 Moch. Suratman Arifianto, S.Kom
 Agus Ramdani, S.Sos
 Sugeng Sugiono
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG & TUJUAN :

Latar Belakang

UU Pariwisata no 9 tahun 1990


UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat &
Daerah

Tujuan :

a. Bagi mahasiswa STIA LAN-RI Jakarta :

1. Mengetahui praktek pemerintahan daerah dikaitkan dengan seluruh mata


kuliah
14. Meningkatkan wawasan & pemahaman mahasiswa tentang implementasi
di bidang pemerintahan daerah khususnya pariwisata.
15. Mengetahui kebijakan pemerintah pusat & daerah
16. Mempresentasikan dalam bentuk lokakarya, dengan mengundang
narasumber terkait dari Bali dan / Depbudpar. (masih dalam rencana )
• Bagi Pemerintah Daerah BALI :
1. Mendapat masukan dari mahasiswa STIA LAN-RI
Jakarta dalam tata kelola pemerintahan daerah &
kawasan wisata agar bisa lebih baik.
1. Agar pemerintah daerah termotivasi untuk lebih
memajukan daerahnya.
2. Menampung seluruh informasi dari para nara sumber
( aparat pemda baik Propinsi dan Kabupaten/Kota, Wira
Usaha dan Tokoh Masyarakat ) dibahas dan hasilnya
dikembalikan kepada Instansi terkait
B. Obyek & Ruang Lingkup :

Obyek yang diamati :


4. Dinas Pariwisata Propinsi
Bali
5. Tanah Lot/Tokoh Masyarakat
6. Rudana Art Museum di Ubud
7. Pasar Rakyat Sukowati
8. Pasar Rakyat Ubud
9. Pantai Kuta
10. Kabupaten Gianyar
Ruang Lingkup :
1. Kesesuaian antara materi uliah mengenai
manajemen pemerintahan daerah dan
kenyataan di lapangan
3. Pelayanan Publik
dalam bidang
kepariwisataan yang
sudah dilaksanakan
di Prop. Bali
BAB II
POKOK – POKOK INFORMASI KEBIJAKAN DAN PRAKTEK
PELAYANAN DI KAWASAN WISATA DI PROP BALI

1. Gambaran Umum
b. Gambaran Umum Mengenai Bali
Filosofi TRI HITA KARANA
Luas wilayah : 5.636,86 km2
0,29% luas kepulauan Indonesia
Jumlah Penduduk th 2006 : 3. 310 307
orang
Terbagi atas : 8 kabupaten dan 1
kotamadya :
( Buleleng, Jembrana, Tabanan, Badung,
Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem
dan kotamadya Denpasar )
 PDRB tahun 2006 naik 10,14% dari tahun 2005

Industrial Origin 2005 2006


 01. Pertanian ,
Peternakan,
6 887 173.89 7 463 262.78
Kehutanan &
Perikanan
02. Pertambangan 225 485.55 257 161.32
03. Industri Manufaktur 2 950 807.40 3 254 650.35
04. Listrik, Gas, Air 627 986.96 725 864.16
05. Konstruksi 1 368 305.14 1 600 857.49
06. Perdagangan ,
9 968 548.41 10 797 664.15
Hotel & Restaurant
07. Transportasi &
4 022 667.63 4 435 849.39
Komunikasi

08. Jasa Keuangan 2 399 259.06 2 788 350.59

09. Bidang Jasa 5 496 233.48 6 064 824.66


PDRB 33 946 467.53 37 388 484.90
Source : Bali Dalam Angka / Bali In Figures 2007,
 
             BPS - Statistics of Bali Province
…………Gambaran Umum

c. Bali Tourism Board ( BTB )

 3 Pilar penopang pariwisata di Bali :


Pemda, pelaku pariwisata ( BTB ), masyarakat.
 Diresmikan oleh Gubernur Bali 10 Mei 2000.
 Anggota :

10.Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ),


cabang Bali.
12.Association of Indonesian Tour and Travel Agencies
( ASITA ), cabang Bali.
3. Indonesian Tour Guide Association ( HPI ), Bali Chapter
4. Bali Tourism Transportation Association ( PAWIBA )
……. BTB

5. Society of Indonesian Professional Convention


Organizers ( SIPCO ), cabang Bali.
6. Indonesian Tourist Attraction Organization
( PUTRI ), Bali Chapter
7. Gabungan Pengusaha Wisata Bahari
( GAHAWISRI ), cabang Bali
6. Pacific Asia Travel
Association ( PATA ),
cabang Bali & NTB.
9. Asosiasi pemasaran
dan promosi
pariwisata
Bali Village
…………Gambaran Umum

c. Branding BALI SHANTI SHANTI SHANTI

Bali Damai Damai Damai

Tujuan :
tidak hanya menarik turis manca negara namun
juga untuk memberi inspirasi bagi masyarakat Bali
dalam mencapai kehidupan yang harmonis sejalan
dengan filosofi Hindu Bali
2. Gambaran Kebijakan & Program Pelayanan Dinas
Pariwisata Prop Bali khususnya dalam menyambut VIY
2008

 Dasar kebijakan : UU Pariwisata no 9 tahun 1990


khususnya pasal 3 tentang penyelenggaraan
Kepariwisataan
 Target wisatawan 2008 : 7 juta  Bali : 2 juta
………kebijakan – kebijakan
Visi prop Bali :
Terwujudnya Bali Dwipa Jaya BerlandaskanTri
Hita Karana
Perlu kebijakan – kebijakan sbb :

1. Mendorong & meningkatkan usaha &


pengembangan pariwisata
2. Mengembangkan kelembagaan & pusat – pusat
pelestarian kebudayaan Bali
3. Mengembangkan pendidikan & pelestarian
kebudayaan
4. Meningkatkan
penghayatan &
pengamatan nilai –
nilai adat & budaya
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
penyelenggaraan
pemerintahan &
pembangunan
Langkah konkrit Dinas Pariwisata Prop Bali
bekerjasama dg BTB dalam menyambut VIY 2008
dengan menyelenggarakan berbagai events, antara
lain :

•Pagelaran Seni Budaya berjudul “JOGED” kolaborasi


antara DepBudpar, Museum Rudana, Institut Seni
Denpasar &
Sekolah Tinggi
Pariwisata
26 April 2008 –
31 Mei 2008
….langkah konkrit

2. Gebyar Keraton Semarapura 2008 ( 100 tahun


Puputan Klungkung ) 21 April – 4 Mei 2008
3. Bali Arts Festival 14 Juni – 12 Juli 2008
4. Ubud Art Festival 10 – 17 Agustus 2008
5. Tanah Lot 10 K 28 Agustus 2008
6. Ubud Writers & Readers Festival 14 – 19
Oktober 2008
3. Permasalahan yang Dihadapi Kepariwisataan
Bali
A.Dari segi KEBIJAKAN :

1. Belum adanya dana yang memadai untuk


pemeliharaan & promosi pariwisata Bali.
2. Ide & kebijakan Depbudpar belum dipahami
pemda Bali.
3. Belum adanya kebijakan yang mengatur
pemerataan kunjungan wisatawan ke seluruh
obyek wisata di Propinsi Bali
4. Branding : Bali Shanti Shanti Shanti
( Bali Damai – Damai Damai ) belum
tersosialisasikan ke masyarakat
A.Di bidang PELAYANAN :

3. Kurangnya penerbangan langsung ke Bali, karena


penerbangan singgah di Jakarta terlebih dahulu
sebelum ke Bali.
2. Kurangnya pendidikan dan pelatihan bagi pegawai
Dinas Pariwisata dan pelaku pariwisata.
3. Kurangnya informasi kepada
masyarakat / wisatawan
mengenai isu-isu tentang
penyakit menular
4. Keamanan sudah cukup baik
namun perlu ditingkatkan
sarana teknologi pendukung
seperti CCTV.
5. Kurangnya rambu-rambu petunjuk jalan di obyek wisata
6. Kurangnya fasilitas umum di obyek wisata :
a. Kurangnya kebersihan dan jumlah toilet di
obyek wisata.
b. Kurangnya tempat sampah ( sampah kering dan
organik ) sehingga mendorong pengunjung
membuang sampah sembarangan.
c. Kurangnya tempat solat di kawasan wisata.
d. Kurangnya unit pelayanan P3K di obyek wisata.
10. Perlu penataan kembali jalan menuju tempat wisata
serta perlunya penataan tata kota.
11. Kurangnya fasilitas parkir di beberapa obyek wisata
( Pasar Rakyat Sukowati dan Pasar
Rakyat Ubud serta Pantai Kuta).
BAB III
BEST PRACTICE DALAM MANAJEMEN PELAYANAN
A. TANAH LOT
1. Sapta Pesona sudah dilaksanakan namun
belum optimal.
2. Manajemen pengelolaan obyek wisata
cukup baik namun masih perlu
ditingkatkan.
3. Sudah tersedia sarana prasarana
informasi, telpon, internet, brosur
informasi mengenai Tanah Lot serta
agenda acara selama setahun.
4. Khususnya Tanah Lot area stage akan
diperluas : untuk local performance dan
international performance.
B. MUSEUM RUDANA

1. Tujuan didirikannya Museum Rudana : Pelestarian dan


Pengembangan karya seniman Indonesia khususnya
Seniman Lukis
2. Meningkatkan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap
karya seni budaya bangsa Indonesia
3. Nilai-nilai Filosofi Hindu erat kaitannya dengan
konsep dan arsitektur bangunan Museum
filosofi Tri Hita Karana : sawah & lahan hijau
terintegrasi dengan kompleks bangunan
museum, dan galeri.
4. Luas bangunan hanya 15%, sedangkan sisa
lahan
digunakan sebagai lahan parkir, pertamanan,
lahan hijau, tempat pagelaran seni,serta galeri.
5. Pelayanan : pihak owner ikut serta dalam terjun
langsung menyambut pengunjung yang
menunjukkan adanya suatu hospitality yang
baik.
c. PASAR SENI SUKOWATI

1. Barang yang tersedia lengkap dan murah


harganya
2. Masyarakat mampu menggugah minat
pengunjung untuk belanja, dengan sopan
santun yang terjaga.
3. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
D. PASAR RAKYAT UBUD

3. Tersedia barang – barang


kerajinan bernilai seni
tinggi, tidak hanya untuk
konsumsi orang lokal
namun juga untuk orang
asing.
2. Barang murah, barang
komplit.
3. Mampu menggugah minat
masyarakat utk belanja,
dengan sopan.
E. PANTAI KUTA

1. Aman, pantai bersih dan masih


alami.
2. Lokasi strategis dan mudah
dijangkau.
F. PEMDA KAB GIANYAR

• Kabupaten Gianyar terutama hidup dari


industri pariwisata, termasuk industri
kerajinan, dimana
masing- masing jenis kerajinan
bagi para wisatawan untuk mencari jenis
kerajinan yang dibutuhkannya serta
menunjukkan keseriusan.
3. Warisan budaya yang termasuk ke dalam
World
Cultural Heritage dari Unesco di sepanjang
DAS Tukad Pekerisan.
4. Tingginya tingkat kreativitas dan inovasi
terhadap seni.
5. Masyarakat Gianyar tetap mampu
memperta-hankan nilai –
nilai budaya dan
adat istiadat
walau masyarakat
makin maju.
G. Unsur-unsur Yang Terkait Dengan SDM,
Etos, Security, Keindahan, Nilai, Karakter
Wira Usaha

SDM : Diarahkan pada peningkatan penguasaan dan


pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Etos : Bekerja bagian dari ibadah, etos kerja tinggi.
Security :Keamanan terpadu, baik tekonologi, SDM,
tradisional.
Keindahan : Seni, budaya dan alam, diharapkan ada
peningkatan.
Nilai-nilai : Masyarakat Bali masih taat terhadap filosofi
Hindu.
Karakter Wira Usaha : Entrepreneurship cukup tinggi
terutama pada bidang yang mempunyai nilai seni
budaya, pariwisata, pertanian, kerajinan.
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

A.KESIMPULAN

c. Dari segi kebijakan :

5. Tiga komponen pariwisata : pemerintah, BTB dan


masyarakat perlu duduk bersama – sama dalam
merumuskan kebijakan yang pro-market, dengan
tetap mempertahankan nilai – nilai budaya Bali.

2. Pelatihan yang kontinu dan berkesinambungan


dalam bidang kepariwisataan diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah daerah dan
para pelaku pariwisata.
3. Peraturan serta Undang Undang dari pemerintah
pusat belum tersosialisasi dengan maksimal,
serta belum sinkron dengan perda – perda serta
realisasi di daerah.
4. Propinsi Bali tidak memiliki sumber daya alam
yang melimpah hanya mengandalkan jasa
pelayanan dan pariwisata belum sepenuhnya
diatur dalam UU no 33 tahun Pusat dan Daerah.

5. Industri pariwisata sangat sensitif terhadap hal –


hal negatif, seperti penyakit menular, bencana
alam, Bom Bali
b. Darti Segi Pelayanan :
2. Pelestarian nilai – nilai budaya dan adat istiadat
Bali memperkaya pengembangan pariwisata
Bali.
2. Banyaknya fasilitas pariwisata yang tersedia di
Bali,baik dari segi obyek wisata, atraksi wisata,
akomodasi , biro perjalanan, harus diimbangi
oleh jumlah wisawatan, peningkatan lama
tinggal & kualitas
wisatawan untuk
mencapai target
kunjungan wisatawan
2008.
3. Diperlukan informasi yang up to date dan akurat
baik yang terkait dengan calendar of event
maupun adanya wabah penyakit atau kejadian
lain di Bali.
4. Rasa aman,damai serta kenyamanan sangat
diperlukan bagi wisatawan di setiap kawasan
wisata serta hotel.
A.SARAN – SARAN
a. Terkait bidang kebijakan :

1. Peningkatan SDM :
a. pelatihan berkesinambungan kepada
pramuwisata
b. pelatihan dengan mengikutsertakan pelaku /
pengelola obyek wisata ( Tanah Lot. )
c. peningkatan koordinasi dan penyampaian
informasi antara pemerintah pusat dan pemda,
misal pelatihan untuk aparat pemerintah daerah
dan komponen swasta.
2. Perlu penambahan rute penerbangan serta
frekuensi penerbangan langsung ke Bali.
3. Perlunya pemerintah memperhatikan penyakit
wabah seperti diare, kolera, flu burung, demam
berdarah.
4. Keamanan : perlu ditingkatkan penggunaan
teknologi serta kerjasama antara aparat
keamanan dengan masyarakat.
5. Perlu ditingkatkannya koordinasi antara pusat
dan daerah dalm rangka implementasi
kebijakan serta informasi lain seperti pelatihan
dll, agar kebijakan pemerintah pusat dapat
dilaksanakan dengan bak di daerah.
6. UU no 33 tahun 2004 mengenai Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah: Bali perlu mendapat
dana kompensasi atau fund sharing yang
ditujukan untuk dana reinvestasi, pemeliharaan,
renovasi serta pelestarian sarana prasarana ,
sistem, nilai adat dan budaya Bali,
7. UU no 9 tahun 1990 tentang : Kepariwisataan
Perlunya peningkatan sosialisasi UU Pariwisata ke
seluruh lapisan masyarakat di daerah.
8. Perlu ditingkatkan kembali penataan kembali
infrastruktur seperti rambu – rambu menuju ke
obyek wisata, serta penataan
kembali tata kota.
1. Perlu adanya kebijakan yang mengatur
pemerataan kunjungan wisatawan ke seluruh
obyek wisata di Propinsi Bali
10. Perlu sosialisasi lebih lanjut Branding :
Bali Shanti Shanti Shanti baik ke masyarakat di

Indonesia maupun di luar negeri.


b. Saran – saran terkait dengan pelayanan :

1. Penambahan rambu-rambu / petunjuk jalan menuju


ke di kawasan obyek wisata dan sekitarnya.
2. Penambahan fasilitas umum di obyek wisata :
a. Menambah jumlah toilet dan menjaga
kebersihannya di obyek wisata.
b. Menyediakan tempat sampah secukupnya,
dengan memisahkan sampah kering dan basah
( organik ) .
c. Menyediakan tempat solat di kawasan wisata.
d. Menyediakan unit pelayanan P3K di obyek wisata
3. Menambah fasilitas parkir dengan memperhatikan
keamanan di beberapa obyek wisata ( Pasar
Sukowati, Pasar Ubud, pantai Kuta ).
TERIMA KASIH

Om Shanti Shanti Shanti Om

You might also like