You are on page 1of 18

LAPORAN MAHASISWA UNIVESITAS NEGERI SEMARANG

NAMA NIM PRODI

: M. Nashifudin : 5201407045 : PTM

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Mesin Diesel

A. Tujuan Untuk melengkapi tugas praktek performa mesin Menambah pengetahuan mahasiswa tentang bagian mesin Diesel Mahasiswa dapat mengatasi troubleshooting mesin Diesel Melatih ketrampilan mahasiswa

B. Alat dan Bahan Alat o Kunci Ring o Kunci Pas o Kunci shock o Tachometer o Buret o Nozzle tester o Obeng (+) dan (-) Bahan o 1 unit mesin Diesel o Solar o Minyak Goreng

C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdoa sebelum dan sesudah melakukan praktikum Memakai pakaian praktek Menaati peraturan labolaturium Tidak bercanda saat praktik

D. Landasan Teori Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).

Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering. Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat, mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection). Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.

E. Langkah Kerja Mesin Dongfeng 1. Lepaskan kepala silinder Menggunakan kunci pas putar belawanan jarum jam 2. Lepaskan nozzle pada dudukannya 3. Pasang nozzle pada nozzle testter 4. Putar penyetel nozzle pada posisi bahan bakar dapat disemprotkan oleh nozzle 5. Putar nozzle mulai dari 0 sampai 720 6. Pada sudut 360 dianggap sudut 0 Sudut 270 dianggap -90 dan sudut 450 dianggap +90 7. Waktu memutar penyetel nozzle cek tekanan nozzle dengan nozlle testter 8. Kembalikan posisi pada sudut -360 9. Lepaskan nozzle dari nozzle testter 10. Pasang kembali nozzle dimesin 11. Nyalakan mesin sambil dicek perubahan yang terjadi 12. Putar penyetel nozzle dari -360 sampai 360 13. Periksa setiap perubahan yang terjadi saat nozzle dirubah penyetelannya Mesin Diesel 4 silinder 1. Lepaskan selang penyalur 2. Lepaskan nozzle 3. Pasang nozzle pada nozzle testtrer 4. Pasang nozzle pada nozzle testter 5. Putar penyetel nozzle pada posisi bahan bakar dapat disemprotkan oleh nozzle 6. Putar nozzle mulai dari 0 sampai 360 7. Waktu memutar penyetel nozzle cek tekanan nozzle dengan nozlle testter 8. Kembalikan posisi pada sudut 0 9. Lepaskan nozzle dari nozzle testter 10. Pasang kembali nozzle dimesin 11. Nyalakan mesin sambil dicek perubahan yang terjadi 12. Putar penyetel nozzle dari 0 sampai 360 13. Periksa setiap perubahan yang terjadi saat nozzle dirubah penyetelannya

DATA PRAKTEK injeksi mesin diesel ( tekanan) nozzel nozzel nozzel nozzel 1 25 mpa 23 mpa 21 mpa 17,5 mpa 14,5 mpa 35 mpa 28 mpa 25 mpa 22 mpa 18 mpa 2 38 mpa 30 mpa 25 mpa 21 mpa 20 mpa 3 28 mpa 24 mpa 21 mpa 16 mpa 14,5 mpa 4 konsumsi Mesin asap rpm bahan bakar susah distart dapat dihidupkan dapat dihidupkan dapat dihidupkan dapat dihidupkan asap hitam asap putih asap putih asap putih asap putih 1010 18 ml/mnt

Derajat

90

1040 29 ml/mnt

180

1260 36 ml/mnt

270

1500 24 ml/mnt

360

1600

mesin dongfeng Derajat Rpm konsumsi bahan bakar 360 270 180 90 0 90 180 270 360 1200 7,2 ml/mnt 1245 7,3 ml/mnt 1320 7,2 ml/mnt 1340 12 ml/mnt 1360 8,6 ml/mnt 1412 3,75 ml/mnt 1430 12 ml/mnt 1380 15 ml/mnt 1440 -

variasi campuran bahan bakar motor diesel campuran solar & minyak goreng Solar 100% 90% 80% minyak goreng 0% 10% 20% Rpm 1010 940 mesin idle tarikan mesin berat asap putih asap lebih banyak konsumsi bahan bakar 17,9 ml/menit 30 ml /menit

F. Kesimpulan Pengaruh penyemprotan nozzle pada mesin Diesel 4 silinder Pada peraktek mesin Disel terdapat beberapa data yang saling terikat antara yang satu dengan yang lain. Pada posisi awal penyemprotan dengan tekanan tinggi dianggap dengan derajat 0 dan penyemprotan dengan tekanan rendah dianggap pada derajat 360 dengan data sebagai berikut Pengaruh derajat penyemprotan 1. Tekanan Nozzle Semakin kecil derajat penyemprotan semakin kecil tekanan nozzle yang di semprotkan 2. RPM Pada posisi ini semkin kecil derajat penyemprotan semakin kecil pula RPM yang di dapatkan saat mesin dalam keadaan hidup 3. Konsumsi Bahan Bakar Posisi bahan bakar paling irit di dapatkan pada 180 dari titik penyemprotan awal nozzle, sehingga dapat di simpulkan untuk posisi mesin Diesel paling baik pada posisi sudut penyemprotan 180 4. Mesin Idle Sudut yang di perlukan untuk putaran idle 90 setelah penyemprotan awal dari nozzle

Pengaruh penyemprotan nozzle pada mesin Dongfeng Untuk mesin dongfeng hanya terdapat sedikit data yang kami peroleh, namun dengan data ini kami bisa menyimpulkan bahwa penyemprotan bahan bakar oleh nosel berpengaruh pada RPM mesin karena semakin sempit untuk bahan bakar atau solar keluar semakin sulit juga solar keluar nozzle sehingga sedikit pula solar yang masuk ke ruang bakar, sedikitnya solar yang masuk di ruang bakar berakibat berkurangnya performa mesin. Untuk pearuh derajat penyemprotan dengan konsumsi bahan bakar , efisiensi yang palin tepat pada posisi 90 karena konsumsi bahan bakar paling sedikit namun RPM nya juga tidak telalu rendah.

Pengaruh Variasi campuran solar dengan minyak tanah Untuk penyimpulan ini kami belum mendapatkan dat yang dapat kami jadikan patokan dalam proses peraktek yang kami lakukkan belum pada penarikan kesimpula, karena pengambilan kesimpulan sekurang-kurangnya terdapat 3 data yang saling berkaitan

VARIASI KATUP PADA MESIN BENSIN

G. Tujuan Untuk melengkapi tugas praktek performa mesin Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pengaruh celah katup Melatih ketrampilan mahasiswa

H. Alat dan Bahan Alat o Kunci Ring o Kunci Pas o Filler o Kunci shock o Obeng (+) dan (-) o tachometer Bahan o 1 unit mesin bensin

I. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdoa sebelum dan sesudah melakukan praktikum Memakai pakaian praktek Menaati peraturan labolaturium Tidak bercanda saat praktik

J. Landasan Teori Katup atau bahasa Inggrisnya Valve atau bahasa bengkelnya Klep ini adalah komponen terpenting dalam sebuah kendaraan. Klep berada pada kepala silinder pada setiap kendaraan yang berbentuk seperti payung. Klep terbagi menjadi 2 kerja, pertama adalah klep masuk dan yang kedua adalah klep buang. Klep masuk fungsinya adalah untuk memasukan campuran udara dan bensin yang sudah berbentuk kabut

kedalam silinder mesin. Sedangkan klep buang adalah klep yang berfungsi untuk membuang gas hasil pembakaran setelah piston melakukan kompresi. Setiap kendaraan memiliki jumlah katup yang berbeda-beda. Pada mobil-mobil kecil buatan Jepang tahun80an, biasanya jumlah klep pada setiap silindernya ada 3 klep. Namun, sekarang ini mobil-mobil buatan sekarang sudah mengadopsi 4 klep pada setiap silindernya. Hal ini dilakukan untuk mempertinggi efisiensi volumetrik sehingga pemanfaatan BBM dapat lebih efektif dan daya yang dihasilkanpun semakin besar untuk mesin bersilinder sama. Sehingga bila suatu mesin memiliki 4 silinder maka jumlah klep masuk dan buang berjumlah 16. begitupun motor, pada motor-motor bercc biasanya memiliki 4 klep. 2 masuk dan 2 buang. Katup biasanya terbuat dari baja yang tahan panas dan karat (Stainless Steel). Saat sedang melakukan kompresi, klep berfungsi enutup lubang atau saluran pada silinder. Pada saat pembakaran berakhir, klep buang segera membuka untuk mengalirkan gas sisa hasil pembakaran menuju exhaust manifold. Setelah proses pembuangan selesai, maka piston akan melakukan langkah isap dan klep isap-pun membuka untuk memasukkan campuran udara dan bensin yang sudah mengabut menuju silinder mesin. Setiap katup dari sebuah silinder melakukan gerakan membuka dan menutup satu kali untuk setiap dua kali putaran poros engkol (Crankshaft).

K. Langkah Kerja 1. Lepaskan sekrup cover tengah dan tebeng sayap dengan menggunakan obeng (+) sesuai ukuran sekrup. 2. Buka tutup pengetopan di blok magnet (beralur obeng (-) minus besar), yang besar dan kecil. 3. Buka tutup klep ( klep IN (atas) dan klep EX (bawah)) yang ada di kepala silinder yang berkepala kunci ring 8 mm. 4. Pastikan kedua klep dalam posisi bebas goyang). 5. Lakukan pengukuran celah klep dengan memasukan filler diantara celah katup dan baut penyetel 6. Apabila filler masuk ke celah tersebut, dan puller didorong kearah depan tidak bisa, tapi saat ditarik bisa tanpa meninggalkan bekas goresan di filler berarti celah klep bagus (standar) 7. Apabila point 7 tidak terjadi, lakukukan langkah berikut :

longgarkan sedikit mur penyetel klep dengan kunci ring 9 mm sambil menahan baut penyetel klep dengan kunci L stelan klep. Masukan puller ke celah klep dan stel dengan memutar stelan klep untuk mendapatkan celah klep yang sesuai dengan ketentuan apabila puller didorong tidak bisa tapi apabila ditarik puller bisa bergeser tanpa meninggalkan bekas di puller. Setelah didapat celah standar, tahan baut penyetel klep lalu kencangkan mur pengikat klep dengan kunci ring 9 mm. Cek kembali celah klepnya untuk memastikan bahwa klep telah distel dengan baik. Setelah didapat penyetelan yang tepat tutup kembali klep dan pastikan pengencangan bautnya benar. Pasang kembali cover body kebalikan urutan dari pembongkaran.

Data Peraktek Katup In variasi katup in 0,20 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1400 75 ml/menit 2 3 4 kompresi getaran 12 12,5 12 12,5 baik/halus tidak hitam suara mesin asap

variasi katup in 0,25 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1390 75 ml menit 2 3 4 kompresi getaran 12 11 12,5 12,5 halus baik/halus awal start -asap hitam suara mesin asap

variasi katup in 0,3 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1390 75 ml/menit 2 3 4 kompresi getaran 12 11 12,5 12,5 halus kemlitik awal start -asap hitam suara mesin Asap

Katup Ex variasi katup ex 0,20 mm kompresi rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1380 100 ml/menit 2 3 4 stasioner akselerasi 12 13 12,5 12,5 13 13 12,5 12,5 berisik keluar asap putih suara mesin Asap

variasi katup ex 0,25 mm kompresi rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 636 75 ml/ menit 2 3 4 stasioner akselerasi 13,5 13,5 13,5 13,5 14 14 13,5 14 halus Bagus suara mesin Asap

variasi katup ex 0,3 mm Kompresi rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 780 75 ml/menit 2 3 4 stasioner akselerasi 11 11 10 11 11 11 10,5 11,5 baik Putih suara mesin Asap

Katup in dan ex variasi katup in 0,15 mm dan ex 0,25 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1400 27,2 ml/menit 2 3 4 kompresi getaran 12 11,5 12 12,5 kemlitik putih suara mesin asap

variasi katup in 0,25 mm dan ex 0,35 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1500 33,3 ml/menit 2 3 4 kompresi getaran 12,5 12 11 12 kemlitik putih suara mesin asap

variasi katup in 0,3 mm dan ex 0,4 mm Rpm konsumsi bahan bakar runag bakar 1 1100 42,9 ml/menit 2 3 4 Kompresi getaran 12 12 11,5 11,5 kemlitik Hitam suara mesin Asap

campuran rpm bensin tinner 100 0 800 90% 10% 730 80% 70% 60% 50% 20% 30% 40% 50% 680 600 550 660

variasi bensin dengan tinner konsumsibahan suara asap bakar mesin 5ml/27,5 second halus tidak ada 5ml/15 second halus putih sedikit 5ml/28 second 5ml/37 second sml /38 second 5ml/47 second halus ada letupan mbrebet ada letupan hitam hitam hitam putih

mesin halus halus akselerasi brebet akselerasi telat akselerasi ngadat akselerasi telat

L. Kesimpulan Pengaruh penyetelan Katub In 1. Untuk tekanan kompresi pada ruang bakar tidak begitu berpengaruh karena perbedaan di pembukaan katub in masih kecil jadi bahan bakar dan udara yang masuk ruang bakar tidak terlalu berbeda. 2. Pengaruh penyetelan katup ini pada RPM mesin saling berlawanan karena semakin kecil celah katun semakin besar RPM mesin tersebut, begitu juga sebaliknya 3. Konsumsi bahan bakar pada perubahan celah katub In tidak berpengaruh apa-apa. 4. Performa mesin sangat berpengaruh dari penyetelan katub ini Celah Katub In kecil o Katup membentur torak o Batang katub cepat bengkok

o Tekanan komresi rendah Celah Katub In besar o Bahan bakar yang terhisap di ruang bakar sedikit o Perfoma mesin menurun o Mesin cepat panas

Pengaruh penyetelan Katub Ex 1. Pengaruh katub Ex dengan konsumsi bahan bakar saling berbalik karena semakin kecil celah katup ex semakin banyak konsumsi bahan bakar yang diperlukan untuk menghidupkan mesin. 2. Semakin kecil celah katup yang diatur brakibat semakin besar RPM mesin pada putaran idle. 3. Hubungan antara tekanan kompresi dengan celah katub bergantung dengan besarnya tekan yang dihasilkan, pada praktek kali ini posisi yang paling presisi untuk menjalankan mesi ini berkisar pada celah katu Ex 0,25 mm 4. Performa mesin masih belum begitu berpengaruh

Pengaruh penyetelan Katub In dan Ex 1. Penyetelan katup di dapatkan posisi yang paling ideal pada posisi (0,3 mm Ex dan 0,2 mm IN), semakin besar dan kecil celah katup semakin beasar pula RPM yang dihasilkan oleh mesin 2. Pengaruh konsumsi bahan bakar dengan celah katup saling berkaitan karena semakin kecil celah katup semakin sedikit pula bahan bakar yang dibutuhkan untuk menhidupkan mesin 3. Pada penyetelan celah katub berpengaruh pada performa mesin yang dihasilkan karena semakin kecil celah yang diberikan suara kemlitik dan getarn yang dihasilkan semakin besar.

Mesin Bensin

M. Tujuan Untuk melengkapi tugas praktek performa mesin Menambah pengetahuan mahasiswa tentang mesin Bensin Mahasiswa dapat mengatasi troubleshooting mesin Bensin Melatih ketrampilan mahasiswa

N. Alat dan Bahan Alat o Kunci Pas o Kunci Ring o Kunci Shock o Kunci T o Obeng (+) , (-) o Filler o Tachometer o Buret Bahan o 1 Unit Mesin Bensin o Bensin

O. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdoa sebelum dan sesudah melakukan praktikum Memakai pakaian praktek Menaati peraturan labolaturium Tidak bercanda saat praktik

P. Landasan Teori Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya. Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja : 1. Kompresi ruang bakar yang cukup. 2. Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai. 3. Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing ignition). Q. Langkah Kerja 1. Lepaskan cop delco pada distributor 2. Top kan mesin pada silinder 1 Putar poros engkol dengan kunci ring, posisikan kedudukan tanda Top pada posisi yang ada tanda sudut pengapian 3. Posisikan platina pada nok puncak

Posisikan dudukan platina pada puncak nok dengan memutar poros engkol, karena saat Top posisi kaki platina brlum menacpai puncak nok. 4. Kendorkan Baut pengikat platina. Pengendoran baut platina jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau sperempat putaran saja. Pengendoran ini menggunakan obeng (-) 5. Stel platina sesuai spesifikasi mobil. Pergunakan obeng minus untuk menyetel platina, tiap2 delko sudah dilengkapi tempat untuk menyetel celah platina(berupa nok/coakan), (stel dengan celah 0.40 mm, 0,55 mm dan 0,6 mm). 6. Finishing. Kencangkan baut platina dan pasang kembali cop delco Data Pratktek variasi celah platina celah platina 0,60 mm 0,55 mm 0,40 mm sudut pengapian 9 sblm TMA 8 sblm TMA 0 TMA sudut dwell 42 40 52 rpm 950 800 700 suara mesin baik/halus baik/halus baik/halus

R. Kesimpulan pada pengujian yang telah dilakukan terdapat perubahan yang mencolok pada performa mesin, dari data yang telah kami coba dapat kami ambil kesimpulan bahwa terdapat perubahan yang drastis. Perbahan yang berpengaruh pada mesin bila dirubah celah platinanya 1. Sudut Pengapian Sekin kecil celah dari platina mempercepat pengapian, sehingga dapat di simpulkan apabila celah platina diperkecil berdampak pada pemajuan pengapian di ruang bakar

Pengaruh sudut pengapian Semakin awal pengapian o Tenaga yang dihasilkan kurang o Terjadi knocking o Batang torak patah Semaikn lama pengapian o Tenaga terbuang sia-sia o Masih banyak bahan bakar yang terbuang dikenalpot o Pembakaran tidak sempurna

2. Sudut dwell Untuk pengaruh dari celah platina dengan sudut dwell terdapat perbedaan yang cukup drastis, karena terdapat perubahan yang tidak selaras maka saya menyimpulkan pengaruh celah platina dengan sudut dwell dengan apa yang telah saya pelajari sebelumnya bahwa semakin kecil celah kotak point maka sudut dwell semakin besar dan jika cealh point semakin besar susd dwell semakin kecil. Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak point telalu besar) Pengaruh sudut dwell : Sudut dwell besar o Celah platina kecil o Arus yang mengalir ke primer koil terlalu lama sehingga kemagnetan jenuh o Platina panas Sudut dwell kecil o Celah platina lebar o Arus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat o Kemagnetan tidak tercapai maksimum o Tegangan induksi kumparan sekunder kurang

3. RPM Pada praktek kali ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar celah kontak point kecil semakin kecil pula RPM mesin tersebut dan bila celah kontak point besar semaikn besar pula RPM mesin tersebut, sehingga celah kotak point dengan RPM sangat berpengaruh.

You might also like