You are on page 1of 6

4 Kesalahan Persepsi tentang Tugas Guru BK Diposkan oleh aktual di 3/02/2011 01:01:00 PM Wednesday, March 2, 2011 Label: Tugas

BK Ada sebagian guru berpandangan miring serta salah akan penafsiran terhadap tugas dan peran guru BK dan hingga saat ini masih terdengar perbincangan yang memojokkan BK pada posisi yang kurang menguntungkan.Jika keadaan sekolah berjalan normal atau berprestasi atas kerja BK, maka jasa mereka tidak mendapat perhatian.Akan tetapi jika siswa absen, cabut, berkelahi dan macam-macam ketidak teraturan lainnya maka biasanya guru BK mendapat bagian cercaan.Untuk itu sebagai guru BK harus tegas memilah mana dari bagian tugas yang memang harus ia kerjakan dan mana yang bukan.Ada 4 macam persepsi yang sering muncul terhadap tugas sebagai guru BK yaitu; 1.BK disamakan dengan guru pada umumnya. Pendapat demikian antara lain ; a.Pendapat yang mengatakan bahwa BK sama dengan pendidikan lainnya.Mereka berpendapat bahwa tidak perlu ada BK di sekolah.Menurut mereka cukup dengan memperbaiki pendidikan dan fasilitasnya, maka BK tidak di perlukan lagi.Mereka lupa bahwa manusia punya hati, dan dengan itu sebagiannya pasti punya masalah yang perlu di carikan jalan pemecahannya. b.Pendapat yang mengatakan bahwa BK tidak punya kompetensi yang cukup untuk membantu menangani masalah siswa dan harus di lakukan oleh para ahli. 2.BK sebagai Polisi sekolah Masih banyak guru bahkan sebagian Kepala Sekolah yang beranggapan bahwa BK berperan sebagai benteng disiplin, tata tertib, Mereka beranggapan bahwa semua masalah siswa adalah tanggungjawab BK, maka kalau ada pelanggaran harus di serahkan ke BK.Tidak jarang pula BK di serahi tugas untuk mengusut perkelahian bahkan pencurian.Hal ini bukan merupakan tugas BK, dan apabila ada BK yang berbuat mengikuti yang seperti ini berarti dia telah menjadi pelopor menyalahi profesi BK, sebab tugas seperti itu tak pernah ada poin nya dalam SK penugasan kita?Dan apabila kita bertugas sebagai polisi sekolah maka siswa akan takut kepada kita, lalu bagaimana mungkin siswa akan datang membicarakan masalahnya secara sukarela. 3.BK "super" karena bisa jadi penyembuh. Tidak dapat di sangkal bahwa BK di samping berperan sebagai preventif, juga berperan sebagai teman siswa dalam mencari /keluar dari permasalahannya.Namun demikian hendaknya kita juga sadar bahwa kita bukan orang "super" yang mampu membawa siswa keluar dari semua permasalahannya.BK tidak melayani "orang sakit" atau "kurang normal", BK hanya melayani orang normal yang mengalami masalah tertentu.BK hanya membantu mencarikan alternatif penyelesaian masalah, sedangkan yang menentukan berhasil atau tidaknya adalah siswa. 4.Hasil kerja BK "Instant".

Anggapan bahwa masalah yang di tangani oleh BK akan mendapatkan hasil yang nyata dalam sekejap alias sekali layanan adalah anggapan yang keliru.Objek yang dilayani adalah manusia yang punya hati, kemauan, kemampuan, bukannya seonggok barang yang bisa di perlakukan semaunya.Perlu waktu untuk merubah kebiasaan yang sudah melekat pada siswa dan itu bukan hal yang mudah.

Mengapa Guru BK jadi ................. Diposkan oleh aktual di 12/06/2010 04:26:00 PM Monday, December 6, 2010 Label: bk Dari beberapa pengalaman kumpul-kumpul dengan guru BK, ada beberapa keluhan yang di sampaikan dan dengan kasus yang sama pula. 1.Pak, sebenarnya tugas BK itu apa? saya kok sering di suruh jadi piket dan memukul lonceng? 2.Pak, saya kok sering di suruh menggantikan guru yang tak masuk? apa cocok? 3.Pak, kok semua -semua masalah siswa langsung di kirim ke saya guru BK? 4.Pak, saya nggak punya ruangan khusus, bagaimana saya bisa bekerja melayani siswa? 5.Pak, saya kalau minta perangkat untuk keperluan BK, sering tidak di penuhi Kepsek! Inilah beberapa kendala/hambatan yang di alami oleh seorang guru BK dari sekian banyak permasalahan yang ia hadapi dalam menjalankan tugas. Nah tentu pertanyaannya "mengapa ini terjadi?" Menurut pengalaman selama menjadi guru BK, hal ini juga hampir sama kita alami.Faktor Kepala Sekolah sebenarnya adalah faktor kedua.Sedangkan yang menjadi faktor utama datang dari diri kita sendiri sebagai guru BK. Mari kita ambil contoh ketika kita di sekolah.Tentu saja kita pernah butuh pertolongan siswa misalnya untuk mengangkat barang tertentu, atau menggeser lemari misalnya.Sasaran pertama kita yang kita mintai tolong biasanya adalah siswa yang lagi tidak ada gurunya atau lagi tidak ada kegiatan.Kita tentu segan meminta tolong pada siswa yang lagi belajar, padahal saat yang sama ada siswa yang lagi tenang-tenang tanpa kegiatan. Kaitannya dengan guru BK, tentu saja kalau Kepala Sekolah melihat guru BK sering tidak ada kegiatan, maka wajar rasanya ia minta tolong untuk ini dan itu. 1.Bukankah tugas BK, melaksanakan Layanan melalui Satlan, Satkung, Bimbingan,dan Konseling, mencatat apa yang dikerjakan dan melaporkan?.Tentu saja jika kita selalu mempunyai kesibukan untuk melayani siswa, Kepala Sekolah tidak akan sembarangan menyuruh kita di luar tugas kita. 2.Tidak ada salahnya menggantikan guru yang tidak masuk, jika itu kita manfaatkan untuk melaksanakan SATLAN, di karenakan misalnya kita tidak ada di sediakan jam masuk.Belum semuanya kita punya jam tetap di kelas, maka jam kosong karena ketidak hadiran guru bisa kita manfaatkan, yang penting bukan sebagai ban serap. 3.Agar tidak setiap masalah langsung di serahkan ke BK, maka kita bisa mengambil

kesempatan menjelaskan prosedur pelayanan BK pada saat rapat dinas misalnya.Berikan penjelasan bahwa masalah siswa yg terjadi pada saat guru mengajar, harus di tangani guru yang mengajar saat itu.Jelaskan bahwa itu merupakan haknya, dan demi wibawanya sebagai seorang guru agar siswa tak meremehkannya.Jika mungkin karena banyak menyita waktu jika harus di tangani guru yg mengajar pada saat itu, maka yang menangani nya adalah wali kelas.Namun jika kebetulan wali kelas juga tidak ada, tentu kita BK lah yang menanganinya. Aneh: a.Ketika siswa tidak ada yang menangani baik guru maupun wali kelas, guru BK bilang," tunggu ajalah kapan datang wali kelasnya beberapa hari lagi". b.Seorang guru dalam rapat bertanya"Jadi misalnya, waktu saya ngajar ada siswa yang berantam sampai berdarah, kalau saya tangani terganggulah yang lain, apa bisa saya kirim ke BK?". Lha.............saya berfikir???????...gurunya kemana, kok saat dia ngajar bisa kejadian gitu, ??????? 4.Yang paling penting dari pelaksanaan tugas kita sebagai BK adalah mencatat dan melaporkan. Catatlah setiap apa yang kita lakukan dalam pelayanan kita.Laporkan setiap minggu dan buatkan laporan umum perbulan atau minimal per 3 bulan.Hal ini sangat bermanfaat untuk mendorong Kepala Sekolah membangun/menyediakan ruangan khusus untuk kita.Juga bisa menghindari agar kita tidak di suruh macam-macam yang tidak berkaitan dengan tugas utama kita. Ini termasuk jurus ampuh, dengan melihat laporan kita Kepala Sekolah jadi tau bahwa kita banyak kerja, maka ia akan berfikir dua kali menyuruh kita macam-macam, selanjutnya dia juga segan karena dia kadang melihat kita melayani orangtua siswa di ruang guru dan ruangan lainnya. Sampai suatu saat pak Kepala pernah bilang, "thn ini kita usahakan biar ada ruangan Bapak, segan juga sama orangtua siswa dilayani di ruang guru". Dan dalam mencatat dan membuat laporan jangan terlalu kaku, catat semampunya, laporkan yang ada, jangan terlalu terpaku pada teori model pencatatan dan pelaporan, bagaimanapun itu lebih baik daripada kita tidak bekerja. BK PEDULI SISWA

Mengapa BK Beda? Diposkan oleh aktual di 12/06/2010 05:07:00 PM Monday, December 6, 2010 Label: BK beda Minggu terakhir Nopember yang melelahkan.Dalam minggu ke empat Nopember lalu ada 3 wali kelas yang harus menyerahkan siswanya ke BK untuk di tangani dengan alasan sudah kewalahan.Seperti biasanya, untuk di serahkan ke BK, maka guru harus menyerahkan bukti bahwa ia sudah menangani sedikitnya 3 kali baik dengan bukti SPO atau catatan wali kelas itu sendiri.Dan kebetulan ketiga siswa ini masalahnya sama yaitu bolos, ada yang sudah 9

hari, 11 hari dan 13 hari. Kebiasaan yang sering saya pegang teguh bahwa saya harus memanggil orangtua dengan tujuan untuk mengetahui letak permasalahan dari kehidupan/lingkungan keluarganya dan sekaligus mengajak kerjasama membina anak yg dimaksud.Siswa tidak di hadirkan pada saat orangtua datang ke BK, meskipun orangtua minta.Tujuannya agar ; a) siswa tidak malu /takut maupun MC. b).Siswa tidak merasa di hakimi.Biasanya orangtua akan mengutamakan harga dirinya di depan anaknya, mengatakan bahwaan aknya bandel, nggak bisa di bilangi,dan ada pula yang sambil marahmarah atau bahkan mau memukul, dan semua ini tidak boleh terjadi karena kita harus selalu memegang teguh azas BK. Setelah selesai dengan orangtua nya, maka kita bisa mempersilakannya pulang, namun kita harus mencacat dan membukukan pembicaraan dengan orangtua di bubuhi tanda-tangan, sebagai bukti kerja kita. Jangan menunda lama, lakukan pendekatan kepada siswa, dan harus dengan cara yang profesional, tanpa marah, tanpa menggurui/menasehati, tanpa menyalah-nyalahkan, tanpa menghakimi dan tanpa mengancam.Upayakan untuk mengungkap potensi yang ia miliki dan terus berikan motivasi. Ketiganya punya masalah yang sama meskipun dengan tempat yang berbeda, yaitu asyik dengan permainan Point Blank, dengan paket Rp.5.000/ 3 jam.Nah disinilah perlunya guru BK agar selalu memiliki informasi/pengetahuan yang memadai tentang teknologi dan yang ini adalah tentang game dan internet yang menjamur saat ini. Sepertiteman saja, saya coba memuji kelihaiannnya bermain Point Blank, dan mengajak cerita bagaimana caranya.Ia lalu cerita teknik yang ia lakukan, dan saya menyalutinya.Cerita sudah hampir habis, mulai masuk ke tujuan utama. BK : "Kalau kamu bisa bagi waktu, pagi sekolah, pulangnya kerumah dulu, makan dan sholat, baru kamu main, wah......bagus kali mungkin ya......?". Orangtu senang, sekolahmu nggak terganggu, dan kamu tetap bisa main.Bapak yakin kamu bisa, kapan bisa kita mulai?.Nggak usahlah pakai surat perjanjian atau buku penghubung ya kan? Ada beberapa jawaban dari mereka, tapi pada intinya ada komitmen sederhana bahwa mereka mau berubah.Dan ternyata setelah seminggu masa pengamatan, mereka tidak pernah absen lagi.Sesekali misalnya dalam 3 hari di tanya, nggak main Ponit Blank lagi?.....mereja jawab, sore pak mainnya.Laijapen tercapai.Jangan lupa, buatlah catatan, dan minta untuk di tanda-tangani siswa, catatan tentang kegiatan konsultasi, bukan surat perjanjian.Banyak cara, dan mungkin pengalaman kawan-kawan BK berbeda, mari berbagi di sini.

1 komentar:

Erna Triana said... OK saya setuju dengan langkah-langkah yang anda gunakan, kita membimbing siswa untuk menjadi baik , kita bukan polisi yang akan menghakimi siswa jika siswa melakukan kesalahan, membimbing dengan hati , kita harus bisa mendekatkan diri

pada siswa, menjadi sahabatnya, menjadi ibunya, menjadi temannya dan menjadi apa saja yang dibutuhkan siswa sehingga kita bisa mengali pokok permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa dan jalan keluar pastinya akan kita dapatkan. BK memang beda dengan guru bidang study , kita harus selalu bekerja dengan hati, hati nurani yang dalam mampu menyelami berbagai karakter siswa yang beraneka ragam, karakter wali murid yang luar biasa kritisnya ( terutama sekolah swasta ) dan menghadapi guru-guru yang terkadang tidak paham apa sebenarnya tugas guru BK yang mereka tahu sekecil apapun kesalahan atau kenakalan siswa selalu dilimpahkan kepada guru BK belum lagi jika menghadapi Kepala Sekolah yang tidak juga paham tugas dan kewajiban guru BK.Semoga selalu sukses dan jaya guru BK se Indonesia.

Tugas Guru Bimbingan Konseling Diposkan oleh aktual di 9/13/2010 10:46:00 PM Monday, September 13, 2010 Label: Guru BK Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut : 1).Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. 2).Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar. 3).Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar 4).Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai. 5).Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling. 6).Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling 7).Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. 8).Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling. 9).Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN KONSELING, Perumusan Kegiatan Layanan dan Kegiatan Pendukung Diposkan oleh aktual di 6/21/2010 10:59:00 PM Monday, June 21, 2010 Label: Program Pelayanan Konseling 2. Kegiatan Pendukung

Kegiatan pelayanan tersebut di atas akan dipermudah dan ditingkatkan kelancaran dan keberhasilannya oleh kegiatan pendukung. Kegiatan ini pada umumnya dapat dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan siswa. Kegiatan pendukung yang perlu dilakukan adalah : a. Aplikasi Instrumentasi, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa, keterangan tentang lingkungan siswa dan lingkungan Iainnya. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes. b. Himpunan Data, merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan Keperluan pengembangan siswa. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup. c. Konferensi Kasus, merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalarn suatu perternuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat rnernberikan keterangan, Kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa itu. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. d. Kunjungan Rumah, merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan diri , kemudahan dan komitmen terentaskannya permasalahan siswa melalui kunjungan ke rumahnya. Kerja sarna dengan orang tua diperlukan. e. AlihTangan Kasus, merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya, misalnya kepada guru mata pelajaran, konselor, sesuai dengan permasalahan siswa. f. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan. Kegiatan pelayanan konseling tersebut kesemuanya saling terkait dan saling menunjang baik langsung maupun tidak Iangsung. Guru pembimbing wajib menyelenggarakan jenis-jenis pelayanan konseling tersebut dengan penyesuaian sepenuhnya terhadap karakteristik siswa yang dilayani .Penyelenggaraan jenis-jenis layanan itu dibantu oleh kegiatan pendukung. Perlu diingatkan bahwa kegiatan pendukung hanyalah sekedar pendukung, yang ketidakterlaksanaannya tidak boleh mengurangi pelaksanaan jenis-jenis layanan yang sifatnya lebih utama itu.

You might also like