You are on page 1of 6

Cara perawatan alat lab.

Mengatur dan memelihara laboratorium dimaksudkan melakukan usaha dan kegiatan agar laboratorium itu berfungsi sesuai dengan harapan. Faktor penting untuk mencegah kemungkinan/ peluang terjadinya bahaya bagi pemakai laboratorium, antara lain: - Pemakai laboratorium telah memahami apa yang akan dilakukan, baik prosedur pelaksanaan kegiatan maupun tata tertib di laboratorium. -Prosedur kerja harus jelas. -Pemakai laboratorium perlu memahami dengan baik bagaimana menjaga keselamatan diri sendiri/ teman-teman, merawat alat-alat, memanfaatkan bahan-bahan praktikum, dan laboratorium itu sendiri Laboratorium berfungsi sebagai tempat kegiatan penunjang terlaksananya proses pembelajaran seperti kegiatan melakukan pengamatan, percobaan, dan penelitian. Laboratorium dapat berfungsi sebagai tempat pameran, museum kecil, perpustakaan, sumber belajar, serta tempat pembuatan alat-alat/bahan-bahan. Namun, dalam kegiatan laboratorium dibatasi sebagai tempat melakukan praktikum. Apa Pengertian Cara Merawat dan Keselamatan di Laboratorium Biologi? Pengertian merawat = yakni cara merawat alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan laboratorium; Pengertian keselamatan = keselamatan pemakai laboratorium dan keselamatan laboratorium sendiri. Pengertian laboratorium hampir serupa dengan pengertian kelas. Mengatur dan memelihara laboratorium dimaksudkan melakukan usaha dan kegiatan agar laboratorium itu, berfungsi sesuai dengan harapan, termasuk juga usaha dan kegiatan mencegah kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan ketika pemakai laboratorium melakukan kegiatankegiatan, baik kegiatan praktikum maupun penelitian. Merawat relatif lebih susah daripada mengadakan, oleh karena itu bilamana menggunakan landasan tersebut, cara perawatan laboratorium akan lebih ditonjolkan daripada cara pengadaan laboratorium. Bagaimana cara merawat Laboratorium Biologi? Beberapa hal yang perlu dipahami dan dilaksanakan dalam pemeliharaan/perawatan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, yaitu: 1) Pada tempat yang bagaimana alat/bahan itu seharusnya disimpan agar kebersihan dan keutuhannya terjamin? 2) Dimana, alat/bahan itu harus disimpan? 3) Bagaimana cara mengambil dan membawa alat /bahan itu ke tempat kegiatan kita? 4) Bagaimana cara agar dlm menggunakan alat/bahan sesuai dgn yg diharapkan? 5) Bagaimana cara agar kebersihan dan keutuhan alat/bahan itu tetap terjamin? 6) Apakah yg diperlukan untuk merawat alat/ bahan agar tetap ditaati oleh pemakai laboratorium?

Tempat (wadah) alat atau bahan Pada umumnya, tempat alat atau bahan telah disediakan dari pabriknya, misalnya mikroskop telah disediakan dengan petinya (boksnya), bahan kimia telah disediakan dalam botol berwarna coklat, dan sebagainya. Cara merawatnya tetap ditempatkan dalam wadah yang telah disediakan dari pabrik. Jika membuat bahan yang serupa, maka pergunakan wadah yang serupa dari pabrik. Di mana alat atau bahan itu harus disimpan? Beberapa faktor yang dapat mempercepat kerusakan alat, ialah faktor-faktor: udara (lembab dan berkarat), cairan (air, asam, basa, dan larutan garam-garam atau cairan lainya),suhu (dingin dan panas), mekanis (benturan, tarikan,dan tekanan),sinar matahari, api, dan bahan-bahan kimia lainnya. Alat yg terbuat dari besi, seng, kuningan, tembaga tak tahan terhadap udara. Krom & nikel sangat tahan terhadap faktor udara, krn itu alat-alat yg terbuat dari logam tak tahan udara dilapisi dgn krom/nikel, atau dilapisi bahan lain seperti dicat, divernis dsb. Mikroskop tak tahan kelembaban, sebab jamur dapat tumbuh dalam perekat antar lensa. Kristal yg disediakan dlm peti mikroskop jangan sampai hilang, krn berguna utk menghindari agar mikroskop tdk berjamur, krn itu mikroskop seharusnya ditempatkan pd tempat yg tdk lembab.

Asam merupakan cairan yg mempunyai daya merusak lbh hebat drpd air, krn itu menyimpan asam dlm botol yg rapat & menempatkannya dlm tempat yg khusus, shg sentuhan dgn alat lain dpt terhindar, hal ini bukan saja memelihara atau merawat zat tersebut agar awet, juga sekaligus memelihara atau merawat peralatan lainnya. Demikian pula, tentang zat kimia yg berbentuk basa. Suhu yg tinggi menyebabkan alat-alat memuai, pemuaian yg terjadi dpt tdk teratur shg bentuk alat-alat akan berubah, dgn demikian fungsinya akan berubah pula. Pengaruh suhu yg rendah serupa pula dgn pengaruh yg tinggi, diantaranya fungsi alat berubah. Pengaruh mekanis sangat nyata, misalnya benturan alat-alat yg terbuat dari kaca, tarikan dan tekanan terhadap alat-alat yg terbuat dari nilon, plastik dsb. Sinar, terutama ultra violet sangat mempengaruhi terhadap beberapa bahan/zat kimia misalnya perak nitrat, kalium permangat tereduksi karena sinar ultra violet sehingga sifat larutan berubah. Karena itu, alat-alat dan bahan-bahan kimia, hendaknya terhindar dari sinar matahari. Api dpt menyebabkan kerusakan, bukan saja terhadap peralatan & bahan kimia, bahkan terhadap laboratoriumnya sendiri dan bangunan gedung lainya.Hal yg perlu dipahami ialah bagaimana terbentuk atau terjadinya api. Komponen terjadinya api, (bahan bakar atau bahan yang dapat terbakar) Panas yang tinggi sehingga bahan bakar akan mudah terbakar, dan Adanya oksigen. Bahan-bahan yg mudah terbakar hrs disimpan di tempat dingin agar bila suhu naik, bahan bakar tadi tdk berubah menjadi uap yg mencapai titik bakarnya.Bahan-bahan atau zat-zat kimia yg mempunyai sifat khusus, misalnya asam dan basa. Reaksi-reaksi kimia dpt berjalan dari yg lambat smp kpd yg cepat. Macam reaksi yang cepat akan menimbulkan panas yang tinggi dan api, shg kemungkinan ledakan bisa terjadi pd ruang tertutup.

Dlm melaksanakan perawatan perlengkapan laboratorium perlu dipahami sifat-sifatnya, agar dapat dipelihara ketika dalam simpanan ataupun ketika sedang digunakan. Untuk perlengkapan perlu dipahami: zat atau bahan dasar pembuatan, massa kepekaan terhadap lingkungan, pengaruh zat atau bahan kimia, pengaruh alat yang satu terhadap alat lainnya (terutama dalam penyimpanan), nilai atau harga dan keperangkatannya. Bagaimana Menjaga Keselamatan Kerja Di Laboratorium Biologi? Keselamatan kerja di Laboratorium Biologi, yg perlu dipegang sbg landasan penting, ialah preventif (pencegahan) lbh utama drpd kuratif (penyembuhan), baik dlm pelaksanaannya maupun pencegahan kecelakaan lbh utama drpd setelah menjadi korban, oleh krn itu, pemakai laboratorium perlu mentaati peraturan-peraturan yg mengandung unsur-unsur: larangan, petunjuk & anjuran. Alternatif peraturan tata tertib laboratorium: Memasuki ruang laboratorium harus seijin guru pembimbing; Letakkanlah tas, buku-buku, alat tulis, dan benda-benda lain yang tidak digunakan dalam kegiatan pada tempat yang disediakan; Tdk diperkenankan makan, minum, main-main dan perilaku lain serta pakailah jas laboratorium dan kancingkan dengan baik; Bekerjalah dgn tertib secara individual atau dlm kelompok sesuai dgn ketentuan yg telah ditetapkan, tidak dibenarkan menggangu individu atau kelompok lain; Laksanakan kegiatan menurut petunjuk yg diberikan; Mintalah dgn segera petunjuk kpd pembimbing, apabila ada kesukaran; Periksalah dgn teliti semua alat atau bahan sblm digunakan, baik keutuhan maupun kebersihannya; Dlm mengunakan bahan kimia yg berbahaya sekalipun telah tercantum dlm petunjuk, bila belum paham mintalah petunjuk lagi kpd pembimbing; Dlm menggunakan arus listrik terutama yg menggunakan tegangan 110V 220V minta diperiksa dulu kpd pembimbing; Bila tabung reaksi atau alat dari kaca lainya pecah atau melakukan kesalahan dalam menggunakan alat/bahan, segera laporkan kepada pembimbing; Kecelakaan apapun yang terjadi, segera laporkan kepada pembimbing; Bersihkan dan keringkan semua alat-alat yang telah selesai dipergunakan; Kembalikan alat-alat yang telah dibersihkan dan dikeringkan dalam keadaan utuh yang telah selesai digunakan, ke tempat semula; Kembalikan bahan-bahan kimia yang telah tidak digunakan dalam keadaan baik, ke tempat semula; Bersihkan meja dari bahan-bahan lain seperti tumbuhan dan hewan atau bahan lainnya yang telah digunakan, letakan pada tempat yang telah disediakan; Gas, api, dan kran air, matikan setelah selesai percobaan; Keluar dari ruang laboratorium harus tertib. Jangan lupa tas, buku, alat tulis atau benda lain yang tadi disimpan ketika berada di ruang laboratorium. Dalam melaksanakan dan menjaga keselamatan pemakai laboratorium dan laboratoriumnya sendiri, sangat berhubungan dengan pengadaan : Air cukup, ada kran sentral untuk setiap laboratorium, ada alat penyemprot air (shower) yg selalu dlm kondisi siap, dan pipa-pipa berfungsi sebagaimana mestinya. Ada kran sentral gas (bila menggunakan gas kotak, dgn pipa dan kran gas berfungsi dgn baik.)

Ada sekring sentral dan alat pemutus arus sentral. Ada label jelas tentang besarnya tegangan-tegangan, karena di laboratorium biasanya menggunakan bermacam-macam besarnya tegangan.Adanya alat pemadam api & ditempatkanpd tempat yg mudah terjangkau dan tdk ditempat yg kemungkinan akan timbul kebakaran. Misal tabung CO2.Tersedia kotak berisi pasir kering dengan skopnya.

Tersedia selimut (anti api) untuk menyelimuti korban.Tersedia kotak P3K lengkap dgn isinya. Pd kotak P3K dilabel isi kotak tersebut, juga catatkan nomor telepo Pemadam Kebakaran, Ambulans, Rumah Sakit atau dokter yg harus dihubungkan pd saat diperlukan, dan polisi. Untuk mengurangi atau mencegah terjadinya bahaya dari alat-alat dan bahan-bahan: Tabung (silinder) gas, harus diletakkan berdiri di klem ditempatnya/ditidurkan dgn penahan agar tdk bergulir. Jangan membuka setiap kran yg macet, bila terjadi kemacetan segera laporkan ke pembimbing. Jangan menggunakan pelumas pd kran tabung, krn dpt terjadi ledakan. Jangan membuka kran langsung ditujukan ke arah badan sendiri atau orang lain. Biasakan membawa atau memindahkan alat-alat yg terbuat sebagian/seluruhnya dari kaca dlm sikap vertikal, dengan menggunakan kedua belah tangan (tidak dijinjing).Jangan meletakkan botol-botol yg berisi zat kimia langsung kena sinar matahari.Jika mengisikan sesuatu ke dlm alat-alat, jangan lebihtinggi dari tinggi badan dan jangan mengisi berdiri di atas kursi. Hati-hati dalam mengambil/memindahkan zat cair dgn pipet menggunakan mulut, dianjurkan tidak dipipet melalui mulut, gunakan pipet dgn alat isap/tekan dari karet dgn menggunakan pijitan. Hati-hati bila akan memasukkan pipa kaca ke dalam lubang tutup gabus atau tutup karet, basahi dahulu pipa kaca dgn air, pegang dgn kain dan masukan pelan-pelan sambil sedikit diputar-putar. Hati-hati bila membersihkan pecahan-pecahan kaca/gelas yang bertebaran, gunakan plastisin atau kain dalam membersihkan pecahan-pecahan tersebut, terutama pecahan yang kecil-kecil.

Apa Itu Pembelajaran Kooperatif? Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dalam kelompok kecil di mana peserta didik bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan penguasaan tentang apa yang mereka pelajari. Dalam pembelajaran kooperatif terjadi proses saling membantu di antara anggota-anggota kelompok. Lima Elemen Dasar Pembelajaran Kooperatif 1) Saling ketergantungan positif di antara anggota kelompok 2) Tanggung jawab individu dan kelompok. 3) Interaksi yang baik antar anggota kelompok 4) Adanya keterampilan interpersonal dan kelompok. 5) Anggota kelompok berdiskusi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Tujuan kelompok (group goals): menghargai anggota kelompok yang kemampuannya tidak sama untuk saling membantu mencapai tujuan pembelajaran. Tanggung jawab individual (individual accountability: setiap anggota kelompok diharapkan menguasai materi, dan setiap anggota dinilai oleh anggota yang lain. Kesempatan yang sama untuk sukses (equal opportunity for success): setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menguasai materi pelajaran dan mendapatkan penghargaan dari kemampuan yang diperolehnya. Perbedaan Kelompok Pembelajaran Kooperatif dengan Kelompok Pembelajaran Tradisional

Alasan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Karena pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat individual atau kompetitif Lord (2001) menyatakan ada 101 alasan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar (Light, 1990). Pembelajaran kooperatif meningkatkan berpikir kritis peserta didik (Smith, 1984). Pembelajaran kooperatif mengembangkan kemampuan pemecahan masalah sains (Kulik & Kulik, 1979). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kemampuan penalaran (Johnson, Johnson & Smith, 1991).

Alasan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mengefektifkan pembelajaran sains (Panitz & Panitz, 1997). Pembelajaran kooperatif meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap sains (Bligh, 1997). Pembelajaran kooperatif meningkatkan keterampilan menulis peserta didik (DiParto & Freedman, 1988). Pembelajaran kooperatif meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi peserta didik (Cohen & Willis, (1985).

Jenis-jenis strategi kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD), Teams-Games-Tournaments (TGT), TeamAssisted Individualization (TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Group Investigation (GI), CO-OP CO-OP, Jigsaw, dan Complex Instruction (Slavin)

You might also like