You are on page 1of 1

1.

PENGERTIAN URINE Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. 2. Wadah Spesimen Wadah untuk menampung spesimen urine sebaiknya terbuat dari bahan plastik, tidak mudah pecah, bermulut lebar, dapat menampung 10-15 ml urine dan dapat ditutup dengan rapat. Selain itu juga harus bersih, kering, tidak mengandung bahan yang dapat mengubah komposisi zatzat yang terdapat dalam urine. Penyimpanan dan Pengawetan Urin sama sama memiliki tujuan penting untuk menjaga integritas urin dan mencegah pertumbuhan mikroba pada urin tersebut . Pencegahan tersebut dilakukan dengan menyimpan langsung spesimen urin yang baru dikumpulkan kedalam refrigrator , dan jika dibutuhkan tambahkan bahan bahan kimia untuk pengawetannya . Dalam penyimpanan urin, sebaiknya urin disimpan pada suhu 4C dalam refrigrator dan urin tersebut dimasukkan terlebih dahulu kedalam botol tertutup untuk memperkecil perubahan susunan urin oleh kuman kuman . Idealnya spesimen tersebut harus dikirim ke laboratorium dan dianalisis dalam waktu 1 jam setelah pengumpulan . 3. Zat yg di gunakan dlm pengawetan urin Bahan yang digunakan sebagai pengawet : a. Sodium Florida : Digunakan untuk tes glukosa , menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah glikolisis sel . b. Formalin : Mengawetkan elemen elemen dalam urine . c. HCL : Mengawetkan kalsium untuk tes phosporus . d. Boric Acid : - Mengawetkan elemen urin seperti estriol dan esterogen selama lebih dari 7 hari . - Mengawetkan Kreatinin, Asam urat, Glukosa - Mempertahankan pH dan mengawetkan protein . e. Sodium Carbonate : Mengawetkan Porphyrin, urobilin . f. Toluena : Menghambat perombakan urin oleh kuman dan baik dipakai untuk mengawetkan glukosa . g. Thymol : Mempunyai daya awet seperti Toluena h. Natrium Carbonate : Mengawetkan Urobiinogen jika hendak menentukan ekskresinya per 24 jam . i. Asam Sulfat Pekat : Mengawetkan Urin untuk penetapan kuantitatif kalsium, nitrogen, dan zat organik lain . j. Formaldehyde, mercury, benzoate : Meningkatkan berat jenis urin

You might also like