You are on page 1of 8

MERENCANAKAN PEKERJAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU DAN SUMBER DAYA

KELOMPOK 4 KELAS XII PEMASARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. FATIMAH IIS RAHMAWATI CHAROLINA CITTA MAYER SRI WIYANAH

SMK SAMPATI NUSANTARA

A. PROSPEK PEKERJAAN

PELUANG KERJA DAN

Adanya kesenjangan atau ketidakserasian antara pendidikan dengan dunia kerja merupakan masalah yang telah diantisipasi dan teratasi . Lembaga pendidikan memiliki prinsip dasar pendidikan yaitu harus dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan dunia kerja. Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan lembaga penidikan maka akan membuat animo masyarakat pun semakin besar. Dengan tingkat pendidikan yang dicapai akan memperbesar prospek akan pekerjaan yang diinginkan dan peluang memperoleh pekerjaan

B. tersedia.

Pemanfaatan Sumber Daya Yang

Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA terbaharukan dan SDA tak terbaharukan. SDA terbaharukan adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekspliotasi berlebihan.[1] Tumbuhan, hewan,mikroorganisme, sinar matahari, angin,

dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak terbaharukan adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas. Batu bara, minyak bumi, dan gas alam pada umumnya berasal dari sisasisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan

berasal

dari

lingkungan

perairan. Perubahan tekanan dan suhupanas selama

jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut. Di samping itu, sumber daya alam juga dapat digolongkan berdasarkan jenisnya, yaitu SDA hayati (biotik) dan nonhayati (abiotik).[ SDA hayati bersumber dari makhluk hidup, seperti tumbuhan, alga, dan hewan; sedangkan untuk SDA nonhayati bersumber dari benda mati, seperti tanah, udara, pasir, dan berbagai jenis bahan tambang.[8] Sumber daya alam juga dapat digolongan berdasarkan sumbernya, yaitu hasil tambang (batu bara, tembaga, perak), pertanian dan perkebunan (padi, jagung, karet), serta peternakan dan perikanan

(sapi, kerbau,udang). Daya dukung lingkungan Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.[ Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus

berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut: 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang. 4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam. Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negaranegara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. Korupsi, perang saudara,

lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana. C. kerja Pengertian Efektifitas Kerja : Efektifitas kerja dan efisiensi

Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Menurut Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas menurut Bedjo Siswanto (1990:62) berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu: 1. Karakteristik Organisasi Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam

menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran. 2. Karakteristik Lingkungan Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.

3. Karakteristik Pekerja Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya. 4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. D. Pekerjaan. Analisa resiko adalah Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari Mempertimbangkan resiko

akibat/consequences suatu risiko Dampak dari suatu kegiatan bisa dihubungkan dengan : Manusia, Lingkungan, Aset, dan Reputasi Perusahaan Dampak Yang berkaitan dengan manusia dibagi menjadi beberapa bagian lagi contoh : Kegiatan tersebut dapat menyebabkan luka hanya bersifat First Aid saja.

Kegiatan tersebut dapat menyebabkan luka tidak masuk kerja Kegiatan tersebut dapat menyebabkan cacat sebagian Kegiatan tersebut dapat menyebabkan cacat total Kegiatan tersebut dapat menyebabkan kemaatian / fatality Dampak yang berkaitan dengan Lingkungan Menyebabkan pencemaran ringan Menyebabkan pencemaran sedang Menyebabkan pencemaran berat Dampak yang berkaitan dengan Aset Menyebabkan alat rusak ringan masih dapat dipergunakan Menyebabkan alat rusak sedang alat tidak dapat digunakan namun masih bisa diperbaiki Menyebabkan alat rusak berat alat tidak dapat diperbaiki dan tidak dapat digunakan Berkaitan dengan Reputasi / citra perusahaan Menjadi pembicaraan di lokal perusahaan Menjadi pembicaraan di daerah masuk koran daerah dll Menjadi pembicaraan di nasional masuk TV, dan media media lainyya yang bersifat nasional Menjadi pembicaraan di Internasional masuk media Internasional Probability / Keseringan kegiatan tersebut berulang Pernah terdengar terjadi Pernah terjadi Terjadi hampir setiap tahun Terjadi sering setiap tahun

Dari semua analisa pekerjaan tersebut diatas ditambah dengan probability keseringan kegiatan tersebut terjadi maka kita bisa membuat tabel dan menentukan masuk ke kategori mana kegiatan tersebut terjadi apakah resiko kegiatan dengan resiko rendah, sedang, atau tinggi, tentunya harus disesuaikan dengan kebijakan dari masing masing perusahaan. Dengan menentukan analisa resiko dari suatu pekerjaan kita dapat melakukan suatu kegiatan pengendalian untuk menurunkan resiko dari suatu pekerjaan tersebut, sehingga didapat suatu resiko yang dapat diterima misalkan resiko pekerjaan rendah baru boleh kegiatan tersebut dilakukan. Macam macam pengendalian dari suatu resiko pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya Eliminasi : dengan cara ini sumber bahaya yang dilakukan langsung dihilangkan Substutusi : dengan cara mengganti sumber bahaya dengan yang lebih aman Rekayasa Engineering : Dengan melakukan perbaikan dan perhitungan sehingga bekerja, lingkungan kerja atau alat kerja dapat digunakan dengan aman Administrasi : dengan membuat prosedur kerja APD : Pengendalian yang terakhir adalah dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Apabila analisa dari pekerjaan sudah dilakukan dan sudah dilakukan tindakan pengendalian, yang selanjutnya tinggal membuat tujuan, sasaran dan program serta impelementasi, apabila kegiatan kegiatan tersebut sudah dilakukan maka jumlah kecelakaan kerja akan menurun dan tingkat kesehatan kerja juga akan menjadi baik.

You might also like