You are on page 1of 14

Interferensi Cahaya

Kelompok 2 A. Aburizal B. Christian Nindya Divayari G. Dyah Kurnia D.L. Ferizka Paramita Kurniasari Dewi Maya Rahmawati Rahma Nurul A. Tri Budi S. A.

(01) (08)
(10) (11) (14) (21) (23) (28) (34)

Interferensi cahaya terjadi jika 2 atau lebih berkas cahaya koheren dipadukan. Koheren adalah cahaya yang memiliki beda fase tetap

Eksperimen Young
Pada eksperimen Young, dua cahaya kohern diperoleh dari cahaya monokromatis yang dilewatkan melalui dua celah Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan gelap

Interferensi minimum
Jika selisih lintasan kedua sinar merupakan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang

Interferensi maksimum :
Ditandai dengan pola terang yang terjadi jika kedua berkas gelombang fasenya sama Dua gelombang sama fasenya jika selisih jarak kedua gelombang adalah 0 atau kelipatan bulat dari panjang gelombang

Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

Interferensi Minimum/Gelap/Destruktip, terjadi jika :

P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter) d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter) l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter) m=bilangan (1,2,3dst) l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

Fenomena Cincin Newton, dinamai dari Isaac Newton, adalah interferensi warna yang diakibatkan oleh refleksi cahaya antara dua permukaan permukaan bulat yaitu permukaan bulat Lensa Plan Konveks dan Permukaan bulat Kaca Plan Paralel. Interferensi terjadi pada selaput tipis udara, disekitar lensa plan konveks (cembung) dan kaca plan-paralel.Hasil interferensi berupa pola lingkaran2/ Cincin Newton.

Interferensi Maksimum (lingkaran terang) rt2 = (n ) R

Interferensi Minimum ( lingkaran gelap) rg2 = nR

Interferensi pada Lapisan Tipis


Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hingga menjadi sinar pantul ke-1 dan sinar pantul ke-2 adalah S = S2 S1 = n(AB + BC) AD = n(2AB) AD dengan n adalah indeks bias lapisan tipis.

Sinar datang (AB) jatuh pada selaput tipis dengan tebal lapaisan (d), oleh selaput akan dibiaskan sinar (BC) dan dua sinar dipantulkan yaitu sinar (BD) dan EF, kedua sinar s1 dan s2 akan berinterferensi di retina mata, sehingga kita bisa melihat gelembung sabun berwarna warni, seperti pada gambar berikut.

Jika tebal lapisan adalah d, diperoleh d = AB cos r sehingga AB = d/cos r dan AD = AC sin i, dengan AC = 2d tan r. Dengan demikian, S = 2nd cos r

Interferensi maksimum sinar pantul pada lapisan tipis akan memenuhi persamaan berikut.

Adapun untuk memperoleh interferensi minimum, selisih lintasan S kedua sinar pantul harus merupakan kelipatan dan beda fase sehingga akan diperoleh: S = 0, , 2 , 3, 4 = m Interferensi minimum dalam arah pantul akan memenuhi persamaan 2nd cos r = m

Thank You For Your Attention!!!

You might also like