You are on page 1of 22

LAPORAN PRAKTIKUM Topik 1 Tujuan : Hubungan antara Struktur dengan Fungsi Sel : Untuk mengetahui hubungan antara Struktur

dengan Fungsi Sel 2. Objek gelas 3. Cover gelas 4. Pipet tetes 5. Pisau silet 6. Air 7. Akar, batang, daun Zea mays Prosedur : 1. Buat irisan penampang melintang dari semua bahan. 2. Amati struktur anatomi dari ketiga preparat: a. Bentuk, susunan, ciri khas dari sel-sel penyusun setiap jaringan pada pre parat tersebut, ( epidermis, parenkim, jaringan pengangkut, jaringan pe nguat.) b. Analisis mengenai struktur dan fungsi sel-sel penyusun jaringan diatas. Tinjauan teoritis : ANATOMI : Daun : Daun tersusun atas jaringan sebagai berikut : - epidermis atas - mesofil - jaringan pengangkut - epidermis bawah Mesofil daun tersusun atas sel- sel parenkim dan di dalam mesofil daun terdapat jaringan palisade dan jaringan spons/ bunga karang. Selain itu di dalam parenkim mesofil ditemukan pula benda ergastik sel, sel minyak, dan sel lendir. Jaringan pengangkut tersusun atas xylem dan floem yang terlatak beraturan ( melingkar ), xylem di dalam floem di luar. Batang :

Alat / Bahan : 1. Mikroskop

Jaringan penyusun batang dari luar ke dalam adalah sebagai berikut : Epidermis korteks endodermis perisikel floem - kambium vaskuler xylem empulur Batang mengalami pertumbuhan primer yaitu pertambahan panjang batang oleh aktivitas meristem apikal, dan juga mengalami pertumbuhan sekunder yaitu bertambahnya diameter batang oleh aktivitas meristem lateral. Aktivitas meristem lateral yaitu aktivitas kambium vaskuler yang ke dalam membentuk xylem dan ke luar membentuk floem sehingga nantinya akan membentuk lingkatan tahun seiring berjalannya waktu. Berkas pengangkut terletak baraturan (melingkar) dan dipisahkan oleh kambium vaskuler (termasuk tipe kolateral terbuka) Xylem tersusun atas sel- sel trakeid yang berbentuk silindris, panjang, dan sempit sebagai transport air dan garam mineral dari tanah ke seluruh tubuh tumbuhan. Akar : Jaringan penyusun akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut : Epidermis korteks endodermis stele (silinder pusat) Endodermis akar mengalami penebalan gabus yang disebut pita kaspari. Silinder pusat terdiri atas perisikel dan berkas pengangkut. Letak berkas pengangkut teratur (melingkar), tipe berkas pengangkutnya adalah kolateral terbuka, floem terpisah berselangseling dan terletak di sebelah luar dari lingkaran. Xylem berkembang hingga ke tengah pusat lingkaran sehingga tidak dijumpai adanya parenkim empulur. Bunga : Terdapat petala dan sepala yang tersusun atas jaringan epidermis mesofil bunga karang dan berkas pengangkut. Tipe berkas pengangkutnya teratur (xylem di dalam, floem di luar). Pada bunga betina bagian ujung dari dasar bunga diduduki oleh putik dengan ovarium, stylus, dan stigmanya. Pada bunga jantan akan terdapat benang sari (stamen), kepala sari (anthera), dan tangkai sari (fillamen). Buah : Bagian- bagian buah terdiri atas : - Kulit buah (perikarpium) tersusun atas 3 lapisan :

epikarpium (tersusun atas jaringan epidermis) mesokarpium (modifikasi mesofil bunga karang) endokarpium (tersusun atas jaringan parenkim, sklerenkim, dan xylem)

- Septum - Bakal buah (ovarium) Biji : Biji termasuk dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga/ terdiri dari dua belahan atau dua keping sehingga. Biji dibungkus oleh kulit biji (spermodermis). Jaringan pada tumbuhan Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya aktif membelah atau bersifat embrional. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian tertentu saja dari tubuh tumbuhan.Ciri khas jaringan meristem, yaitu sel-selnya berdinding tipis,bentuk dan ukurannya sama,relative kaya protoplasma, isi selnya tidak mengandung kristal dan cadangan makanan,serta umumnya memiliki rongga sel yang sangat kecil. Berdasarkan asalnya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua,yaitu sebagai berikut : a. meristem primer, b.meristem sekunder Jaringan dewasa merupakan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Pada umumnya,jaringan dewasa tidak membelah lagi, bentuknyapun relative permanent, rongga selnya besar,dan dinding selnya sudah mengalami penebalan.Berdasarkan bentuk maupun fungsisnya, jaringan dewasa dapat dibeddakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut: a. Jaringan Epidermis,yaitu jaringan paling luar yang menutup seluruh

permukaan akar, batang, daun, bunga,duah maupun biji.Bentuk sel epidermis bermacam

macam, ada yang seperti kubus, tidak teratur, segi banyak, dan dinding berlekuk lekuk.Pada akar dan batang, epidermis ada sebelum organ ini mengalami penebalan.Setelah mengalami penebalan jaringa epidermis tidak ada lagi. Bagi tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder, epidermias tetap ada selama tumbuhan tersebut hidup. b. Jaringan Parenkima, sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari

meristem dasar. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsi fisiologisnya sering berbeda beda. Namun demikian,sel-selnya tidak terlalu banyak mengalami spesialisasi. Walaupun telah dewasa, sel-sel perenkima masih mampu melakukan pembelahan. Selain membentuk jaringan dasar, sel-sel parenkim sering bergabung dengan jaringan lain membentuk jaringan komplek. Berdasarkan bentuknya, parenkima dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Parenkima Palisade, b. Parenkima Spons, c. Parenkim bintang. Jaringan Penyokong atau Penguat. Fungsi utama adalah menyokong atau menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Jaringanini terdiri atas kolenkima dan sklerenkima c. Jaringan Pengangkut, merupkan jaringan tumbuhan yang mempunyai

tugas melaksanakan fungsi transport atau pengangkutan zat. Jaringan ini terdiri atas xylem atau pembuluh kayu, dan floem atau pembuluh kulit kayu. Jaringan Gabus, merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Fungsi jaringan ini adalah untuk melindungi jaringan lain yang terdapat disebelah dalam agar tidak terlalu banyak mengeluarkan air. Tugas / Pertanyaan: 1. Gambar hasil pengamatan anda,disertai keterangan gambar. 2. Analisis hubungan struktur dan fungsi sel penyusun jaringan diatas.

Hasil Pengamatan :

Penampang melintang daun jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10

Epidermis bawah

Sel kipas

Jaringan pengangkut Epidermis bawah

Note: Pada daun tumbuhan angggota rumput-rumputan, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.

Penampang melintang batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10

Jaringan pengangkut

Kolenkim angular

Epidermis Kolenkim parenkim

Penampang melintang Akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40x 10

Floem Xilem Endodermis Perisikel

Penampang melintang Akar jagung (Zea mays) dengan perbesaran 10 x 10

Epidermis

korteks

Topik 2

: Komponen sel Hidup dalam sebuah sel.

Tujuan : Mengamati komponen komponen baik komponen yang hidup atau tidak Alat/ bahan : 1 Mikroskop dengan perlengkapannya 2 Batang Begonia sp 3 Batang Mirabilis zalappa 4 Umbi Kentang Prosedur : 1 Buatlah irisan melintang pada semua bahan 2 Amati beberapa buah sel pd setiap jaringan penyususn organ tumbuhan 3 Amati komonen-komponen sel yang terlihat dengan mikroskop yang ada Tinjauan teoritis : . INKLUSI SEL (ZAT ERGASTIK) Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak hidup) atau disebut benda ergastik. Benda-benda ini terdiri dari substansi yang bersifat cair maupun padat dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal kersik, sistolit, dll. Sedang benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola Zat yang terlarut di dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat yang terlarut di masing-masing vakuola mungkin berbeda satu sama lain. 1. Amilum

Amilum (pati) merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong. Adanya perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena adanya hilus (titik permulaan terbentuknya butir tepung) di setiap butir tepung. Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah); (b) eksentris (hilus terletak di tepi). Sedang berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) monoadelph (hilus hanya satu); (b) diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamela); dan (c) poliadelph/majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamela) (Gambar 14). Bila jumlahnya sampai berdesakan dalam sel, maka sisisisinya membentuk sudut. Pada beberapa tumbuhan seperti jagung dan padi, butir amilum majemuk. Ukuran butir amilum bervariasi. Pada pati kentang misalnya garis tengahnya antara 70-100 mm, pada jagung 12-18 mm. Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela ini disebabkan karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda. Lamela-lamela ini akan hilang apabila dibubuhi alkohol keras, sebab air akan diserap oleh alkohol sehingga indeks pembiasannya menjadi sama. Dibagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini disebut korosi. Hal ini biasa terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang berkecambah. Sedang peristiwa retak di bagian tengah butir amilum dikarenakan kepekatan di bagian tengah butir amilum berkurang. 2. Aleuron dan kristal protein Di tempat penyimpanan makanan cadangan (misalnya biji) selain amilum terdapat juga protein. Pada waktu biji masih muda, terdapat vakuola berukuran kecil dan berjumlah banyak. Menjelang biji menjadi tua, vakuola menjadi dan besar. Setelah biji mengering, air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya (protein, garam dan lemak) semakin besar. Karena peristiwa pengeringan ini maka vakuola pecah menjadi beberapa vakuola kecil-kecil yang berisi protein, garam dan lemak. Kemudian zat-zat tersebut akan mengkristal. Vakuola yang berisi kristal ini disebut aleuron (Gambar 16).

Sebuah aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau beberapa globoid yaitu bulatan kecil yang tersusun oleh zat fitin (garam Ca- dan Mg- dari asam meseinesit hexafosfor). Butir aleuron dalam endosperm biji jarak (Ricinus communis) mengandung globoid yang terdiri atas garam magnesium dan kalsium dari asam inositol fosfat serta kristaloid. Disamping itu masih terdapat zat putih telur yang amorf (yang bila ditetesi larutan Jodium berwarna kuning coklat). Pada biji padi dan jagung, butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel jaringan endosperm yang letaknya paling luar. Lapisan ini disebut lapisan aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci beras terlalu bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan berukuran besar. 3. Kristal Ca-oksalat Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme. Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal tunggal besar (daun Citrus sp); kecil berbebntuk prisma kecil seperti pasir (tangkai daun Amaranthus); jarum/rafida (daun Ananas commosus, daun Mirabilis jalapa, batang dan akar Ale sp); bintang/roset (= majemuk) terdapat pada daun Datura metel, sisik, pyramid; kristal majemuk an terhimpun dalam kelompok bulat disebut drus; dan sebagainya . Kristal dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan sel sekelilingnya, atau terdapat dalam sel yang khusus, berbeda dari sel lainnya dan disebut idioblas. 4. Lainnya

Minyak dan lemak termasuk lipida serta senyawa lain yang bersifat lemak seperti malam, suberin dan kutin juga merupakan zat ergastik. Zat-zat itu langsung dibentuk oleh sitoplasma dan elaioplas. Pada biji, embrio dan sel meristematik umum terdapat bahan cadangan seperti minyak dan lemak. Garam silika sering ditemukan pada dinding sel seperti pada rumput-rumputan, namun dapat ditemukan pula di dalam sel. Sistolit bentuk lain dari ergastik yang merupakan tonjolan dinding sel kea rah lumen yang mengandung kalsium karbonat. Sel yang berisi sistolit disebut litosist. Tanin merupakan kelompok turunan fenol yang heterogen. Dalam sayatan mikroskopis tannin dikenal sebagai zat berwarna kuning, merah atau coklat. Tanin dapat ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan terutama pada bagian daun, periderm dan dalam sel yang berhubungan dengan ikatan pembuluh. Dalam sel, tannin ditemukan vakuola atau sebagai tetes dalam sitoplasma dan kadang-kadang menembus dinding sel seperti pada jaringan gabus. Diperkirakan bahwa tannin berfungsi melindungi tumbuhan terhadap kekeringan dan kerusakan yang disebabkan oleh hewan. Substansi ergastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok 1. produk berupa makanan 2. produk berupa sekresi 3. dan produk sisa ( waste product) Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu 1. Ergastik yang bersifat padat 2. Ergastik yang bersifat cair. Ergastik padat, antara lain : 1. Amilum (butir-butir amilum) 2. Aleuron dan kristal putih telur

3. Kistal-kristal Amilum (butir-butir amilum) :


Mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n, Berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, Dapat dibedakan menjadi

1. leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan 2. kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.

Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus(hilum), berdasarkan letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus berada ditengahtengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.

Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi: 1. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus 2. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya 3. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya. Aleuron dan kristal putih telur

Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron.

Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor)

Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi.

Kistal-kristal

Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.

Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat : 1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp. 2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus sp. 3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus, lapisan epidermis batang Pleomele sp. 4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus communis dan daun datura metel. 5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier. terdapat pada batang Phyllocactus sp. 6. Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit, acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae. Silica merupakan endapan silicon antara lain: 1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi 2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar 3. Zingiberaceae berbentuk pasir 4. Cyperaceae berbentuk kerucut 5. Poaceae berbentuk amorf

Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.

ERGASTIK CAIR Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair yang berlainan. Ergastik yang berupa cairan itu meliputi 1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda 2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain ,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp. 3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana 4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain : asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa. 5. Zat penyamak(tannin) 6. Antosianin 7. Alkaloid 8. Minyak Atsiri 9. Terpentin Jenis Alkaloid bermacam macam meliputi

cafein : cofea arabica Tehin : Camelia sinensis papain : carica papaya Khirin : cinchonia sp Theobromin : Theobromin cacao

Atrophin : Athropha balladona Morfin : Canabis sp Kokain : Erytocyclon coca Solanin : Solanum tuberosum Nikotin : Nicotiana tobacum

Tugas dan pertanyaan: 1. Gambar beberapa buah sel pada setiap jaringan 2. Tentukan komponen komponen yang termasuk bagian yang hidup dan bagian yang tidak hidup ( dari komponen yang terlihat dalam pengamamtan ) 3. Mengapa komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup dan tidak hidup? 4. Buat peta konsep dari bagian-bagian sel sampai molekul. 5. Kesimpulan

1. Gambar hasil pengamatan. 1. Solanum tuberosum , perbesaran 400 x 10

Pengamatan Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) terlihat susunan sel seperti puzzle yang rapat... dengan perbesaran 40x10

2. Bagian-bagian sel yang hidup Bagian sel yang hidup , yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). A.DindingSel Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang transparan.Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. B. Vakuola Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

C. Plastida Plastida adalah organel pada sel tumbuhan (dalam arti luas, Viridoplantae). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. D. Kloroplas Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel

E. Nukleus Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 m. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. F. Retikulum Endoplasma Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik.Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. G. Ribosom Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). H. Sentriol Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. I. Badan Golgi Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. J. Lisosom Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.

K. Mitokondria Mitokondria (mitochondrion, plural: mitochondria) atau kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. L. Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom) Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Bagian-bagian yang tidak hidup Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Jadi benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal caoksalat dan silika). 3. Disebut sebagai bagian yang hidup dari sel karena : Karena bahan ataupun organel tersebut melakukan fungsi-fungsi kehidupan. Seadangkan bahan yang tidak hidup atau disebut juga bahan ergastik, merupakan bahan yang terbentuk dari hasil metabolisma sel, ynag tidak melakukan suatu fungsi kehidupan, jadi hanya sebagai cadangan makanan, pertahanan atau menjaga stuktur sel. 4. Peta konsep bagian bagian sel sampai molekul

5. Kesimpulan. Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

Daftar Pustaka

2. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik, A. R Loveless, Pustaka Utama, Jakarta, 1998. 3. Sains Biologi SMA/MA, Sri Hidayati, Bumi Aksara, Jakarta, 2007. 4. ^ a b Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Biologi (edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari 5. http://avicennia.guru-indonesia.net/artkel detail 6. http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/anatomi tumbuhan http://lab-biologi-uit.blogspot.com/2009/10/biologi-dasar-foruiters.html 7. http://biologigonz.blogspot.com/2011/07/bahan-ergastikprotoplasma.html

You might also like