You are on page 1of 19

USAHA KECIL TALASSA (KERIPIK TALAS) MAKALAH Disusun untuk memenuhi sebagian tugas matakuliah kewirausahaan oleh dosen

pengampu .......

Disusun oleh : Amaturrasyidah Leybora Siregar Marliana Sandra D Siti Hamidah Wuri Pangastuti NIM 0809312 NIM 0807253 NIM 0806754 NIM 0807259 NIM 0807232 Fitri Meylina Tobing NIM 0806367

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana profil lengkap dari produk Talassa. 2. Apa saja visi dan misi dari usaha kecil Talassa. 3. Bagaimana sejarah pendirian usaha kesil Talassa. 4. Bagaimana uraian tentang produk Talassa. 5. Apa saja strategi usaha produk Talassa. 6. Bagaimana strategi pemasaran dan penawaran usaha kecil Talassa 7. Bagaimana analisa persaingan dalam pemasaran Talassa. 8. Bagaimana data keuangan dalam produksi Talassa. 9. Rencana kegiatan apa saja yang akan dilakukan. C. Manfaat Penulisan D. Tujuan Penulisan 1. 2. 4. 5. 7. 8. Untuk mengetahui profil lengkap dari produk Talassa. Untuk mengetahui visi dan misi dari usaha kecil Talassa. Untuk mengatahui uraian tentang produk Talassa. Untuk mengetahui strategi usaha produk Talassa. Untuk mengetahui persaingan dalam pemasaran Talassa. Untuk mengetahui data keuangan dalam produksi Talassa. Talassa.

3. Untuk mengetahui pendirian usaha kecil Talassa.

6. Untuk mengetahui strategi pemasaran dan penawaran usaha kecil Talassa

9. Untuk mengetahui rencana kegiatan yang akan dilakukan saat memproduksi

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata terjemahan entrepeneur. Istilah wirausaha ini berasal dari bahasa Prancis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter adalah entrepeneur as the person who destroys the existing economic order by intoducing new products and servers, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials. (Bygrave, 1994: 1). Jadi, wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. B. Jenis-jenis Kewirausahaan Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961) dapat dituliskan sebagai berikut ini. 1. Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi secara agresif, terampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif. 2. Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur.

3. Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan. 4. Drone Entrepreneurship Drone= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977).
C. Teori Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari limapuluh orang. Usaha kecil memiliki ciri-ciri: 1) Manajemen tergantung pemilik
2) Modal disediakan oleh pemilik sendiri 3) Skala usaha dan jumlah modal relatif kecil 4) Daerah operasi usaha bersifat lokal 5) Sumber daya manusia yang terlibat terbatas 6) Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari 7) Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional, dan 8) Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara

ekonomis. 1. Kategori Usaha Kecil

Menurut KADIN dan Asosiasi serta Himpunan Pengusaha Kecil, yang termasuk kategori usaha kecil adalah : a. Usaha Perdagangan Modal aktif perusahaan (MAP) tidak melebihi Rp 150.000.000/tahun dan Capital Turn Over (CTO) atau perputaran modal tidak melebihi Rp 600.000 b. Usaha Pertanian Ketentuan MAP dan CTO seperti butir I.a di atas c. Usaha Industri Batas MAP adalah Rp 250.000.000 serta batas CTO Rp 1.000.000.000 d. Usaha Jasa Batas MAP dan CTO seperti butir I.a di atas. e. Usaha Jasa Konstruksi Batas MAP dan CTO seperti butir I.a di atas. 2. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil Kelemahan-kelemahan usaha kecil a) Modal terbatas b) Kredibilitas c) Permasalahan pegawai d) Tingginya biaya langsung e) Terlalu banyak telur dalam satu keranjang f) Keterbatasan kualitas produk
Kekuatan-kekuatan usaha kecil

a) Sentuhan pribadi b) Motivasi yang lebih tinggi c) Fleksibilitas yang tinggi d) Minim birokrasi e) Melayani pasar lokal/domestik
f) Produk/jasa tidak menarik perhatian (tidak mencolok)

D. Perencanaan Strategis dan Implementasi

Seorang wirausaha yang melangkah masuk ke dalam seluk-beluk kewirausahaan harus siap untuk berkiprah dalam suatu kompetisi yang tidak mungkin tidak sehat. Tidak menutup kemungkinan bahwa lingkungan yang dimasuki tersebut merupakan kawah Candradimuka yang penuh dengan abu batu sandungan yang menghambat kemajuan diri maupun usahanya. Untuk itu, sebelum memulai berusaha atau di dalam melanjutkan setiap periode berusaha, perlu dipikirkan perencanaan strategis yang akurat dan menyeluruh meliputi seluruh aspek-aspek manajerial dan teknis implementasinya. Masukan dari lingkungan ekstern dapat berupa adanya peluangpeluang baru, peluang baru yang diciptakan, maupun evaluasi atas periode operasional yang lalu untuk mendapatkan gambaran kelayakan dan keterbatasan peluang di masa depan. 1. Melihat Peluang Bagi seorang yang pesimis, lingkungan yang ada hanyalah sesuatu yang tidak bergerak dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan wirausaha yang optimis mampu melihat lingkungan yang statis sebagai sesuatu yang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu trend masyarakat yang tidak terduga. 2. Menciptakan Peluang Seringkali peluang tidak kelihatan dan harus diciptakan sendiri oleh wirausaha. Prosedur untuk memulai atau mengembangkan ide tentang produk atau jasa-jasa baru dapat berpedoman kepada langkah-langkah berikut : a. b. c. Menyimpan contoh-contoh kebutuhan atau keperluan yang ditemukan secara luas namun belum terpenuhi. Mengolah masalah yang ditemukan, menggunakan ide-ide segar sebagai pelengkap pemecahan masalah. Selanjutnya, biarkan alam bawah sadar kita mengolahnya dan membuat sugesti-sugesti pengembangannya. 3. Kelayakan dan Keterbatasan Peluang

Masing-masing peluang memiliki kelayakan serta keterbatasan untuk dilaksanakan. Konsep untuk mengetahui apakah suatu peluang menguntungkan atau tidak untuk dilaksanakan dikenal sebagai proses perencanaan strategis. Perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi alternatifalternatif keputusan yang harus dilaksanakan oleh seorang wirausaha dalam menciptakan, mengembangkan dan memilih peluang-peluang yang akan dilaksanakan demi mencapai tujuan-tujuan yang menguntungkan. Berbagai peluang dan strategi menurut Hugo Uytherhoeven di antaranya : a. b. c. d. e. f. g. Do Nothing Strategy Integrasi Vertikal Integrasi horizontal Likuidasi Internasionalisasi Kombinasi Ekspansi

4. Perencanaan Strategis dan Implementasi Formulasi strategi bisnis yang dimaksud merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan wirausaha yaitu sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. Identifikasi bentuk dan macam strategi pengembangan usaha yang akan dicapai Menganalisis dan mengumpulkan informasi yang menunjang dari lingkungan ekstern Membuat peramalan tentang prospek-prospek yang menguntungkan dari informasi yang diperoleh Mengidentifikasi kemampuan serta sumber daya yang dimiliki Merumuskan pilihan-pilihan strategi yang akan dilaksanakan Melakukan evaluasi awal terhadap berbagai alternatif strategi yang akan dipilih (test of consistency) Implementation/pelaksanaan strategi

Proses pengambilan keputusan senantiasa memerlukan konsentrasi yang penuh, kehati-hatian, ketelitian serta ketepatan dalam memprediksi atau meramalkan sesuatu hal. Proses kunci yang menjembatani antara peluang yang terlihat dengan kenyataan yang ada hanyalah dengan menghilangkan sebanyak mungkin faktor-faktor penghalang untuk melihat kenyataan yang sebenarnya. Wirausaha dituntut untuk melihat peluang seobyektif mungkin hingga diperoleh informasi bahwa bisnis yang dilakukannya baik dan menguntungkan. E. Pendirian Suatu Usaha Kecil Tindak lanjut setelah wirausaha menemukan peluang atau mendapatkan ide tentang penciptaan suatu produk atau jasa adalah bagaimana mengantisipasinya. Suatu peluang hanya dapat dintisipasi dengan melakukan beberapa kegiatan yang menunjang untuk mencapai tujuan dari wirausaha. a) Mengantisipasi Peluang Memperhatikan berbagai kegiatan yang harus dilakukan, maka wirausaha tidak dapat mengerjakannya sendiri. Ia harus merumuskan : 1) Langkah-langkah dan jenis-jenis kegiatan apa saja yang akan dikerjakan ? siapa yang mampu membantu dalam melakukannya ? 2) Biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dan berapa ? 3) Apa saja yang mungkin menjadi penghambat, dan bagaimana cara mengatasinya? 4) Apa saja manfaat dan keuntungannya ? bagaimana kelanjutan serta peluangnya untuk jangka panjang ? Kunci jawaban atas pertanyaan di atas adalah membentuk organisasi dengan segala dinamika dan aktivitasnya. b) Membentuk Organisasi

Organisasi yang dibentuk dan dilaksanakan selayaknya mengacu kepada struktur organisasi. Namun hingga saat ini belum ada bentuk struktur organisasi yang baku dan harus ditaati. Organisasi yang solid atau kompak dapat tercipta jika masing-masing individu dalam organisasi merasa memiliki organisasi, sehinga mereka mengerti dan menerima peran dan tanggung jawab mereka dengan penuh dedikasi dan disiplin untuk mencapai tujuan organisasi. Kondisi ini dapat tercapai jika wirausaha mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam organisasi serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh.
c) Perencanaan Lokasi

Penentuan

lokasi

usaha

bagi

bentuk

usaha

industry

dan

manufaktur/pabrik adalah sangat penting, hal tersebut sehubungan dengan efisiensi atas biaya dalam memperoleh bahan baku maupun menghemat biaya transportasi dalam distribusi dan penjualan produk akhirnya. d) Perencanaa Bahan Baku dan Supplier (BBS) Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka selayaknya komponenkomponen dalam usaha kecil mempunyai kualifikasi efisien, efektif, serta produktif. Oleh karenanya, dalam perencanaan bahan baku dan menentukan supplier yang akan menunjang kebutuhan usaha, wirausaha perlu memilih apa dan siapa yang paling menguntungkan. 1) Perencanaan BBS untuk Industri Kecil Wirausaha terlebih dahulu harus menentukan apakah mengolah sendiri atau membeli kulit yang telah diproses. Juga dapat dipilih pemasok yang menyediakan bahan baku yang kualitasnya baik namun harganya murah. Koordinasi dengan bagian pembelian dan produksi serta penjualan akan membantu wirausaha dalam menentukan perolehan bahan baku dan pemilihan pemasok. 2) Perencanaan BBS untuk Usaha Jasa

Wirausaha harus menentukan dimana bahan baku dapat diperoleh dengan harga murah, kualitasnya baik, serta pelayanan lanjutan yang memuaskan. Keseluruhan kegiatan tersebut dapat ditanganinya bersama dengan sekretaris dan manajer perusahaannya. e) Tata Letak (Layout) Wirausaha perlu mengatur peletakan peralatan dan menata dekorasi di dalam ruangan kerjanya. Manfaat dan fungsinya bagi tujuan perusahaan adalah akan menarik minat konsumen untuk berpartisipasi serta member kesan baik dan menambah citra perusahaan di mata rekan bisnis. Pengaturan dapat mengikuti pola-pola sebagai berikut : 1) Layout Fungsional 2) Layout Garis 3) Layout Campuran

BAB III PEMBAHASAN A. Profil Talasa Talassa adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. Kata Talassa sendiri diambil dari kata talas, yang merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian. Profil perusahaan home Industri ini sebagai berikut:

Pemilik Perusahaan: Abdus Solihin Alamat Perusahaan: RT. 03 RW. 06 Dusun Krajan desa Sebaung kecamatan Gending kabupaten Probolinggo Karyawan: 5 orang Telp: +6285258184400 Website: www.talassa.indonetwork.co.id Email: talassa@yahoo.co.id Jenis Perusahaan: Home industri makanan ringan Produk: Kripik Talas Harga: Rp. 2500, 00 / ons/ bungkus dan pembelian secara kolektif dengan minimal pembelian 1 kg akan mendapat bonus uang kembali Rp. 5000, 00 dan berlaku kelipatannya

B. Visi dan Misi


1. Visi: Menjadi perusahaan penghasil Kripik Talas yang bermutu secara

kualitatif dan kuantitatif, mandiri, menguasai dan mencapai target pasar, dan dikenal secara luas oleh masyarakat.
2. Misi:

o o o

Melakukan klasifikasi dan penyaringan bahan produksi Meningkatkan kualitas SDM karyawan dengan monitoring, sugesti, penstimulus, dan leadership yang dibutuhkan Mendesain kemasan dan penampilan produk semenarik mungkin

o
o

Permodalan usaha secara mandiri Marketing atau teknik penawaran yang maksimal dengan

teknik financial danmarketing revolution yang dibagi menjadi dalam skala kecil dan dalam skala besar o Promosi lewat pembentukan citra terhadap publik, publisitas merek kemasan, iklan online internet gratis, dan brosur tempel C. Sejarah Perusahaan Home industri talassa didirikan oleh Abdus Solihin, seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Timur pada tanggal 7 Agustus 2008. Berawal dari keisengan untuk berinvestasi dan coba-coba, Abdus yang saat itu mendapat beasiswa PPA merekrut beberapa tetangga dan teman-temannya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut untuk bekerja sama. Dari modal beasiswa dan kenalan inilah usaha home industri Talassaberhasil didirikan. Bermodalkan Rp. 350.000, 00 dan Rp. 150.000, 00 sebagai antisipasi managemen resiko, Talassa mulai diperkenalkan kemasyarakat sekitar. Pada awal berdiri, Talassa memiliki dua orang karyawan, yaitu Dewi dan Slamet, dua orang yang pada awalnya belum memiliki pekerjaan. Abdus sebagai pemilik modal tidak menerapkan sistem bagi hasil disini, akan tetapi system gaji dengan kepercayaan penuh pada Dewi yang ditunjuk sebagai bendahara sekaligus skretaris perusahaan. Sedangkan Selamet sebagai sales dan distributor. Dengan keyakinan dan usaha memaksimalkan metode pemasaran, Talassa yang pada awalnya hanya mempunyai dua orang karyawan, sekarang telah memiliki lima orang karyawan hanya dalam jangka waktu empat bulan dan dapat menghasilkan keuntungan bersih(setelah dipotong gaji karyawan, biaya produksi, dsb) dengan range keuntungan Rp.195.000, 00 hingga Rp. 2.970.000, 00 per bulan! D. Uraian Produk Talassa adalah merek dagang dari kripik talas yang merupakan produk home industri yang bebas pengawet dan diolah secara alami dan tradisional di

Probolinggo. Talassa dikemas secara menarik per ons hanya dengan harga Rp. 2500, 00 perbungkusnya. Akan tetapi, pembelian secara kolektif dengan minimal pembelian 1 kg, akan mendapat bonus uang kembali Rp. 5000, 00 dan berlaku kelipatannya. Talassa memiliki rasa yang renyah, empuk, dan sedap karena dipadu oleh bumbu rempah-rempah tradisional non bahan pengawet dan non bahan kimia lainnya. Selain itu, talassa selalu memberkan garansi agen seminggu tak laku, buang kripik, uang kembali. Jadi,Talassa tidak mengenal kata melempem. Sehingga konsumen tak perlu khawatir, karenaTalassa selalu up-to date. Talassa terbuat dari talas pilihan. Berbagai jenis talas terdapat di Indonesia, seperti talas sutera, talas bentul, talas ketan, talas paris, talas loma, talas pandan, dan talas lampung. Di sini juga dapat dijumpai talas mentega atau talas gambir atau talas hideung. Perlu diketahui, selain talas-talas yang telah disebutkan di atas, juga terdapat talas yang bisaanya tidak dikonsumsi karena rasanya tidak enak atau gatal, seperti talas bolang. Selain itu, juga talas sente yang lebih sering digunakan untuk pajangan, sedangkan daunnya lebih banyak dipakai untuk makanan ikan. Sedangkan talas yang banyak dipergunakan untuk membuat kripik ini adalah talas bentul yang rasa umbinya enak dan pulen ini, sangat cocok bila digoreng atau dibuat keripik dan hasil panennya banyak. Di samping dikonsumsi sebagai makanan ringan, camilan, atau makanan tambahan, kripik talas ini juga mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini dikarenakan talas yang merupakan cikal bakal kripik Talassa, mengandung karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin, bahkan tanaman ini juga mengandung asam perusi atau asam biru. E. Strategi Usaha Perusahaan home industri ini sekarang telah memiliki lima orang karyawan dengan sistem lima hari kerja. Perusahaan ini tidak menerapkan sistem bagi hasil seperti kebanyakan home industri lainnya, akan tetapi menggunakan sistem gaji dan bonus bagi karyawan. Penjelasannya sebagai berikut:

Sistem gaji diberikan pada 2 orang karyawan bagian pengolahan produk, seperti penggorengan, belanja bahan, dan pembungkusan. Masing-masing karyawan bagian pengolahan produk ini digaji Rp. 15.000, 00/ hari dengan ratarata hasil produksi keripikTalassa 9-13 kg perhari atau 90-130 bungkus perhari. Sistem bonus dan tambahan uang transport tanpa gaji diberikan pada 2 orang karyawan bagian distributor atau sales. Uang transport per hari Rp. 7.500,00 diberikan sebagai insentif dalam mendistribusikan Talassa. Dan insentif bonus akan didapatkan oleh distributor atau sales sebesar Rp. 300, 00 per bungkus kripik laku. Sistem Gaji dan bonus diberikan pada karyawan yang ditunjuk dan dipercaya sebagai ketua pelaksana usaha yang juga merangkap sebagai sekretaris dan bendahara anggaran belanja dan pendapatan dan sekaligus sebagai tenaga pembantu. Gaji diberikan sebesar Rp. 15.000, 00 dan insentif bonus sebesar 20% dari penghasilan bersih pemilik usaha untuk karyawan ini. Sedangkan untuk strategi pemilihan bahan baku produk dan pengolahannya, pemilik usaha menyerahkan sepenuhnya pada karyawan yang ditunjuk dan dipercaya sebagai ketua pelaksana usaha. F. Strategi Pemasaran dan Penawaran/Marketing Pokok yang paling penting dalam bisnis dan dunia usaha bukanlah produk, bukan pula jasa, dan bukan Mr. Hitech, akan tetapi pokok paling penting dalam bisnis adalahMarketing atau Penawaran. Oleh karena itu, strategi penawaran adalah hal yang sangat fundamental disini. Trategi pemasaran yang dilakukan: Untuk skala besar, dilakukan pemasangan iklan secara gratis di internet dengan mendaftarkan perusahaan secara gratis pula di indonetwork, sebuah perusahaan jasa provider account penawaran online. Iklan ini bukan sekedar iklan, karena dengan demikian berarti perusahaan telah memiliki alamat website sendiri yang bisa dipergunakan untuk Promosi, publisitas, bahkan personal selling door to door secara maya. Sehingga bisa menjangkau khalayak yang lebih luas dan informasi yang lebih detail pada konsumen. Alamat website Talassa adalah:www.talassa.indonetwork.co.id.

Melakukan publisitas dengan melakukan hal gila positif dan persuasif. Misalnya, ketika diadakan pemilihan kepala desa di desa sebaung kecamatan gending kabupaten probolinggo, tempat perusahaan ini berada. Talassa tak segansegan memberikan sponsor dengan memberikan secara cuma-cuma 20 bungkus talassa yang ditaruh dimimbar tempat para kandidat mengikuti rangkaian acara pemilihan. Dan kebetulan salah seorang kandidat memang masih tetangga pemilik talassa. Talassa dengan bungkus khasnya yang berwarna keperakan itupun dinikmati oleh para kandidat. Pas saat itulah wartawan lokal mengambil foto para kandidat. Alhasil, Koran lokal Radar Bromo yang dibawah naungan Jawa Pos mempublikasikan foto para kandidat tidak yang sedang langsung menikmati Talassa walaupun juga dinikmati pimpinan mereka. Melakukan pendekatan intrapersonal dengan pemilik toko dan agen-agen penjualan. Melakukan monitoring pasar dengan pembuatan target MAP, yaitu pemetaan target penjualan berdasar tingkat kesejahteraan calon konsumen, daya tarik yang mungkin terhadap mereka, kuantitas produk yang tersebar, dan sebagainya. Menanamkan opini publik yang positif terhadap talassa dengan pembuatan sebagainya. G. Analisa Persaingan Untuk saat ini, persaingan dalam pemasaran makanan ringan tidak begitu mencolok dan menghawatirkan target penjualan. Karena makanan ringan merupakan jenis usaha komoditi yang memiliki target pasar yang relatif luas. Apalagi jenis kripik talas dalam kemasan yang cantik tidak begitu banyak, walaupun ada harganya akan lebih mahal. Sehingga analisa persaingan untuk sementara hanya dilihat secara kondisional. H. Data Keuangan beberapa brosur temple yang disebar dibeberapa toko tempat talassa dijual. Opini public ini bisa bersifat edukatif, intertainmen dan pemberitaannya secara

mengenaitalassa, akan tetapi minimal warga sedesa telah mengenal talassa yang

Perusahaan ini rata-rata dapat memproduksi talassa antara 7 hingga 10 kilogrram per hari, yang berarti 70 hingga 130 bungkus per-hari. Dari kalkulasi kotor (Perhitungan pendapatan yang belum memperhitungkan biaya keluar) maka didapat Rp. 175.000, 00 hingga Rp. 325.000, 00 per hari. Sedangkan Pengeluaran biaya produksi perhari yang dibutuhkan adalah: Pengeluaran (perhari) Besar Pengeluaran

Gaji 3 karyawan Rp. 45.000, 00 Insentif Transport 2 sales Rp. 15.000, 00 Insentif barang laku untuk Rp. 21.000, 00 sales @ Rp. 300, 00 Insentif ketua usaha 20% penghasilan 7-13 kg Talas, @ Rp. 1500, 00 2-4 kg Minyak Goreng, @ Rp. 7000, 00 Bungkus kover Talassa @ Rp. 130, 00 Minyak tanah Bumbu dan rempah-rempah Jumlah Total Pengeluaran (Perhari) hingga Rp. 39.000, 00 pelaksana Rp. 28.000, 00 hingga Rp. 37.700, 00 Rp. 10.500, 00 hingga Rp. 19.500, 00 Rp. 14.000, 00 hingga Rp. 28.000, 00 Rp. 10.000, 00 hingga Rp. 17.000, 00 Rp. 15.000, 00 Rp. 10.000, 00 Rp. 168.500, 00 hingga Rp. 226.000, 00

Sehingga keuntungan bersih yang bisa diperoleh pemilik Perusahaan ini rata-rata adalah sekitar Rp. 6500, 00 hingga Rp. 99.000, 00 per hari atau setara denganRp.195.000, 00 hingga Rp. 2.970.000, 00 per bulan! Ingat, tugas pemilik perusahaan disini hanya memantau perkembangan perusahaan dan memberikan solusi managemen untuk meningkatkan produk dan pemasaran, tidak perlu bekerja keras. Bahkan pemilik perusahaan bisa sebagaimana mahasiswa lain yang tidak menaungi satupun perusahaan, santai.

I.

Rencana Kegiatan Rencana kegiatan kedepan yang menjadi harapan pemilik usaha adalah:

Mengembangkan usaha Talassa di ruang lingkup yang lebih luas dengan memperluas pemasaran dan mendirikan cabang di beberapa daerah dan kota

Melengkapi peralatan dan perlengkapan produksi dengan teknologi yang lebih efisiensi waktu dan lebih ekonomis Merekrut karyawan untuk meningkatkan produksi dan target penjualan, dan diharapkan juga bisa mengurangi pengangguran Melakukan lebih banyak lagi publisitas dan promosi Bisa menjadi motor penggerak usaha kecil menengah dan pioneer seperti Tum Desem Waringin

BAB IV PENUTUP

A.

Kesimpulan

Kelebihan dan kekurangan produk Talassa B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Prof. Dr. H. Buchari. 2009. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta http://www.docstoc.com/docs/77844201/Makalah-Manajemen-Usaha-Kecil file:///D:/kewirausahaan/HOBELA%20%20%20%20Web %20EL.htm http://library-teguh.blogspot.com/2011/03/hakikat-ciri-ciri-dan-jenis-jenis.html Blog%20edukasi

You might also like