You are on page 1of 2

Resensi Buku Nonfiksi

Judul: Gadis Berbunga Kamelia Penulis : Alexandre Dumas Jr. Penerjemah : Rika Iffati ISBN: 9789791227476 Rilis: 2009 Halaman: 326p Penerbit: Bentang Pustaka Bahasa:Indonesia Cetakan pertama : Januari 2009 Harga : Rp.42.000,- (Beli di www.bookoopedia.com) Meski baca buku sudah seperti makan dan minum buatku, tapi untuk buku-buku roman klasik secara jujur aku jarang sekali melahapnya. Novel roman yang terakhir yang aku baca adalah serial Twilight-nya Stephenie Meyer..hehhehhe Meski kadang kinginan untuk baca bacaan klasik masih tetap mengusikku, salah satunya yang aku baca adalah karya Alexandre Dumas Jr yang berjudul Gadis Berbunga Kamelia. Novel roman ini pertama kali terbit tahun 1848 di Perancis dengan judul La Dame aux camellias . Ya, novel roman ini berasal dari sana dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Lady of the Camellias lalu diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul Gadis Berbunga Kamelia. Selain sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, karya Dumas Jr ini juga telah diadaptasi dalam berbagai wujud,seperi opera, drama, tarian balet dan film. Karena novel klasik ini sudah sangat terkenal, sepertinya pihak Bentang tidak main-main saat akan menerbitkannya dalam bahasa Indonesia. Untuk mewujudkan ini, Bentang

sampai memperkerjakan 4 lapis, Penerjemah,Penyunting,Pemeriksa aksara dan penata aksara. Wow salut-salut.. Baiklah. Mungkin sebagian ada yang sudah pernah tahu atau pernah dengar cerita tentang Gadis Berbunga Kamelia ini, tapi mungkin juga banyak yang belum tahu. Kisah dimulai dengan kisah dari penulisnya tanggal 12 Maret 1847 melihat sebuah plakat kuning di Rue Lafitte tentang pelelangan barang seperti furniture dan lain-lain. Milik siapakah yang dilelang? Ternyata barang-barang berharga itu adalah milik Mademoiselle Marguerite Gautier. Yang konon adalah gadis sangat cantik dan menjadi wanita pengibur dan kadang jadi wanita simpanan beberapa pesohor kala itu dan sempat juga membuat bangkrut beberapa diantaranya..:) Si penulis kemudian mengikuti jalannya lelang yang dilaksanakan di Rue dAntin no. 9 tanggal 16. Awalnya dia tidak ada keinginan untuk membeli barang-barang itu, namun saat sang juru lelang mengatakan ada buku berjudul Manon Lescaut yang akan dilelang mendadak timbul keinginannya untuk menawar. Akhirnya tanpa kesulitan dia bisa mendapatkan buku itu seharga seratus franc, cukup mahal untuk buku yang sebenarnya hanya seharga 15 franc.
Sumber : http://www.4shared.com/document/MBb0l5-m/Resensi_Buku_Nonfiksi.html

Elga Firnanda XII IPA 1 12

You might also like