You are on page 1of 76

Tumbuhan Pantai.1 Acanthus ilicifolius Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Acanthus ilicifolius Linn.

Sea holly Jeruju Semak besar, tegak atau merambat, tinggi mencapai 1.5 m, jarang bercabang, gundul, dilengkapi dengan akar udara. Daun lonjong, rapat atau terputus, daun gagang melanset, daun gantilan lonjongmelanset. Kelopak bunga membundar telur sungsang-lonjong, bersilia, mahkota membundar telur sungsang, warna biru muda sampai biru terang, tabung mahkota putih. Jenis ini dapat dijumpai dari India Selatan dan Sri Lanka sampai Indo-Cina dan juga Indonesia Jenis ini tumbuh berkelompok dan umum dijumpai sepanjang pinggir muara dan danau tepi laut, dan di tanah rawa dan hutan bakau dekat ke pantai. Spesies ini jarang dijumpai di pedalaman. Perbanyakan dilakukan melalui biji. Bagian daun dari jenis ini dapat digunakan sebagai tapal pada luka, dan dapat ditumbuk bersama jahe untuk dibubuhkan pada kaki yang pegal. Di Indonesia, tapal dari daun dapat dipakai untuk menyembuhkan sakit rematik. Di Papua Nugini daun, yang sudah dihancurkan dalam air, dapat diminum untuk memperlancar proses kelahiran dan dapat juga diminum sebelum operasi. Acanthus volubilis Wallich . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.38 (author(s): Ong, H.C.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Albizia lebbek Bentham Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

Albizia lebbek Bentham Siris, koko, East Indian walnut, woman's tounge tree, raom tree, soros-tree Tekik Pohon yang meranggas, mempunyai banir yang tingginya mencapai 3 m, apabila tumbuh di daerah terbuka seringkali lebih besar. Pepagan kasar, abu-abu, agak menyerpih; pepagan bagian dalam kemerahan. Daun menyirip dengan 1-5 pasang anak daun, anak daun terdiri atas 3-11 pasang. Daun berbentuk lonjong sampai lonjong-menjorong, asimetris, warna daun mula-mula hijau terang dan menggulung pada malam hari. Perbungaan di

ujung atau di ketiak, bergerombol yang terdiri dari 15-40 bunga, seringkali teridiri atas 2 atau lebih gerombol pada satu ketiak. Polong melonjong gepeng, yang tampak menggembung ketika ada biji, mengkilap, warna kekuningan muda dan merekah bila masak. Biji 3-12 per polong, menjorong pipih, warna coklat. Distribusi/Penyebaran : Jenis ini berasal dari India dan tersebar hingga Asia Tenggara dengan musim kemarau yang jelas. Persebarannya bisa mencapai hingga Australia Utara. Jenis ini merupakan tumbuhan introduksi, namun sudah tersebar secara luas dan meliar. Jenis ini dapat tumbuh dari daerah yang lembab hingga kering atau semi-arid, yang mempunyai musim kemarau yang jelas. Tetapi tidak menutup kemungkinan tumbuh di daerah yang mempunyai curah hujan rendah dan tidak teratur. Karena sistem perakarannya, jenis ini dapat bertahan tumbuh bila terjadi peranggasan atau kebakaran. Selain itu jenis ini sangat toleran pada daerah pantai yang berkadar garam tinggi. Perbanyakan dilakukan dengan biji, namun tidak memerlukan perlakukan khusus dengan cara merendamnya dalam air hangat selama 3 menit pada suhu 50 C. Namun bijinya juga dapat berkecambah langsung bila ditanam di pot atau bedengan. Daunnya dipakai untuk pakan ternak. Selain itu juga untuk meningkatkan unsur N dalam tanah. Pohonnya menghasilkan madu yang sangat baik. Kayu yang dihasilkan tergolong kayu keras berkualitas tinggi. Mimosa lebbeck L. Mimosa sirissa Roxb. Albizia latifolia Boivin . 4: Forages p.40-42 (author(s): Lowry, JB) Tumbuhan pantai

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Ardisia humilis Blume Spesies :

Ardisia humilis Blume Semak atau pohon kecil mencapai tinggi 5 (--10) m. Daun membundar telur sungsang sampai oblong sempit, dengan banyak bintik-bintik kelenjar. Perbungaan tandan di ketiak, sering berbentuk payungan; mahkota kemerahan-ungu. Buah 68 mm diameternya. Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Ardisia humilis cukup umum dijumpai secara lokal, terutama di dekat laut, di daerah-daerah yang kering secara periodik seperti hutan jati, hutan kecil pedesaan dan semak belukar, mencapai ketinggian 500 m. Perbanyakan dilakukan melalui biji.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan : Sumber Prosea : Kategori : Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Di daerah Jawa Barat daunnya dipakai untuk menyembuhkan kudis, buahnya diolah sebagai obat jantung 12(3): Medicinal and poisonous plants 3 p.80 (author(s): Lemmens, R.H.M.J. and Bunyapraphatsara, N.) Tumbuhan pantai Barringtonia asiatica Kurz Sea putat . Keben Pohon tumbuh tegak dengan batang tampak bekas tempelan daun yang besar. Daun membulat telur sungsang atau lonjongmembulat telur sungsang. Perbungaan berbentuk tandan dan letaknya diujung, jarang di ketiak, kelopak bunga hijau seperti tabung panjang, daun mahkota putih, menjorong, benang sari memerah di ujung, putik memerah di ujung. Buahnya membundar telur, menirus ke ujung, menetragonal tajam ke pangkal yang mengggubang, bila muda berwarna hijau setelah tua menjadi coklat. Jenis tumbuhan pantai ini tumbuh tersebar dari Madagaskar, Sri Lanka, India, Burma (Myanmar), Indo-Cina, kepulauan Andaman, Thailand, seluruh Malesia termasuk Indonesia dan ke arah Australia Utara dan daerah Pasifik hingga Samoa dan kepulauan Society (Tahiti). Jenis ini juga sudah ditanam di Africa Timur, Hawaii, dan Hindia Barat. Barringtonia asiatica merupakan jenis litoral yang hampir ekslusif, pada beberapa daerah pohonnya dapat tumbuh jauh ke daratan pada bukit atau jurang berkapur, biasanya tumbuh pada pantai berpasir atau dataran koral-pasir, di sepanjang pantai atau rawa mangrove pada ketinggian 0-350 m di atas permukaan laut. Perbanyakannya umum dilakukan dengan biji. Di Indonesia, Filipina dan Indo-Cina, buah atau biji dipakai untuk racun ikan, sedangkan di Kepulauan Bismarck, biji segar diparut dan dibubuhkan langsung pada pegal-pegal. Biji yang kering dihaluskan, dicampur air dan diminum untuk batuk, flu, sakit dan radang tenggorokkan. Dibubuhkan secara eksternal pada luka atau limpa yang bengkak setelah terserang malaria. Di Australia, suku Aborigin menggunakannya untuk racun ikan dan kadang-kadang meredakan sakit kepala. Di Indo-Cina buah yang muda dimakan sebagai sayur setelah dimasak lama. Ditanam sebagai pohon peneduh di sepanjang jalanan utama sepanjang laut. Synonym Barringtonia speciosa J.R. Forster & J.G. Forster . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.104-105 (author(s): Yaplito, M.A.)

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea :

Kategori :

Tumbuhan pantai

Breynia cernua Muell. Arg. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Breynia cernua Muell. Arg. Breynia Gembiran Semak pendek tapi kadang hingga 7 m tingginya. Daun membundar telur, warna hijau muda di permukaan atas, agak keabu-abuan berlapis lilin di permukaan bawah. Bunga jantan hijau, bunga betina merah. Buah merah berubah hitam saat tua. Dari Jawa ke arah timur ke Nugini, termasuk kepulauan Aru, Australia Utara dan kepulauan Solomon. Jenis ini umumnya dijumpai pada habitat yang sangat terganggu terutama di daerah pantai, dapat juga tumbuh di daerah batu kapur hingga mencapai ketinggian 450 m. Perbanyakannya umum dilakukan dengan biji. Di Jawa tumbukan daunnya digunakan untuk mengobati kaki yang bengkak, sedangkan di Nugini daun dipanaskan dalam air garam dan dicampur dengan jeruk nipis dan diusapkan pada pegal-pegal dan bisul. Tapal dari daun yang panas dibubuhkan untuk mengobati sakit-sakit pada badan. Getah dari daunnya dapat diminum untuk meredakan batuk. Infusi dari kulit kayu dipakai untuk menyembuhkan disentri. Penderita komplikasi malaria dan diare dibasuh dengan larutan panas dari daun yang direbus mendorong keluarnya keringat sehingga menurunkan gejala malaria. Phyllanthus cernuus Poiret , Melanthesa rubra Blume , Breynia rubra (Blume) Mll. Arg. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.121 (author(s): Welzen, P.C. van) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Bruguiera gymnorrhiza (Linn.) Lam Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Bruguiera gymnorrhiza (Linn.) Lam Black mangrove, Burma mangrove . Bakau Pohon berukuran sedang, berbanir dan berakar nafas. Pepagan abu-abu sampai hampir hitam, berlekah kasar, biasanya dengan lentisel besar bergabus pada banir dan pangkal batang. Percabangan sebagian besar simpodial. Daun berhadapan silang,

tunggal dan mengutuh, menjangat, menjorong sampai melonjong, agak merah. Bunga soliter, umumnya menunduk, warna merah menyala pada lekukan luar; kelopak merah sampai merah oranye. Distribusi/Penyebaran : Tanjang tersebar di daerah tropis Afrika Selatan dan Timur dan Madagaskar, ke Asia Tenggara dan Selatan (termasuk Indonesia dan negara di kawasan Malesia), sampai timurlaut Australia, Mikronesia, Polinesia and kepulauan Ryukyu. Asia Selatan dan Tenggara kemungkinan merupakan daerah asal dari jenis ini. Jenis ini merupakan ciri daratan hutan bakau, biasanya tumbuh pada tanah yang agak kering, beraerasi baik. Sering terdapat di daerah pasang surut dari sungai. Kadang-kadang jenis ini membentuk tegakan murni, tapi sering berasosiasi dengan jenisjenis Rhizophora, terutama Rhizophora apiculata Blume, tetapi juga dengan Ceriops tagal (Perr.) C.B. Robinson dan Xylocarpus moluccensis (Lamk) M. Roemer. Tanjang mengindikasikan sebuah vegetasi klimaks dari hutan-hutan mangrove (littoral forests), sebelum menjadi hutan daratan. Jenis ini merupakan jenis yang toleran terhadap naungan, dan dapat tumbuh sendiri walaupun di daerah tegakan murni Rhizophora L. Regenerasi setelah tumbang biasanya jarang atau bahkan tidak ada. Jenis ini telah membuktikan dapat tumbuh, berbunga, berbuah dan bahkan beregenerasi pada air rawa buatan,. Sesungguhnya jenis ini peka terhadap kadar garam tinggi, mati seketika pada konsentrasi NaCl di atas 3%. Di Cilacap kecambahnya dapat dikoleksi dari pohon atau yang telah berjatuhan di tanah. Semai dapat ditanam di kebun bibit, dan di pindah ke lahan setelah 34 bulan, berjarak 3 m x 1 m. Kecambah tumbuh paling baik bila mengalami terpaan gelombang laut dengan kisaran sekitar 0.35 m dan salinitasnya 1 2.5%. Kecambah dapat tetap hidup, mengapung di air selama 5 6 bulan. Hal tersebut yang memungkinkan Tanjang memiliki daerah penyebaran yang luas. Pepagan cocok untuk penyamakan kulit dan jala ikan karena pepagan kering mengandung sampai 35% zat-zat tanin. Papan sepanjang 7 m dapat diperoleh dari batangnya tetapi kayunya tahan terhadap rayap hanya selama 8 tahun. Kayu dipakai sebagai kayu bakar dan batubara, sebagian untuk tiang, tonggak rumah, kaso, tongkat pancing ikan, dan tiang telegraf. Kayunya dapat dipakai dalam industri kertas, tetapi kualitasnya rendah. Pepagan juga dipakai sebagai bumbu masak dan bahan perekat, dan sebagai astringen melawan diare dan malaria. Buahnya kadangkadang dipakai sebagai astringen dalam tembakau sirih, cocok juga untuk obat mata. Daun dan hipokotil yang telah dikupas, direndam dalam air kemudian direbus untuk dimakan pada masa kekurangan pangan di Maluku. Di Jakarta, bagian tengah bertepung dari hipokotil yang dimasak dengan gula dapat dimakan. Jenis ini dapat mudah ditanam dan tumbuh, sehingga dapat ditanam untuk reforestasi di daerah-daerah dimana hutan

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

bakaunya sudah rusak. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Bruguiera rheedii Blume , Bruguiera cylindrica (non Blume) Hance , Bruguiera conjugata Merr. 3: Dye and tannin-producing plants p.53-55 (author(s): Rudjiman) Tumbuhan pantai

Bruguiera sexangula Poir. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Bruguiera sexangula Poir. Black mangrove . Bakau Pohon mempunyai banir dan cenderung membentuk akar tunggang yang tidak membusur seperti papan, mempunyai akar nafas melutut, membentuk akar horisontal dan jangkar. Pepagannya halus, keabu-abuan sampai coklat muda dengan beberapa lentisel besar dan bergabus, terutama pada banir. Daun berhadapan silang, menjorong sampai lonjong-menjorong, jarang melanset sungsang, warna hijau muda, mengutuh. Bunga soliter, merunduk, hijau, kuning atau kecoklatan; kelopak menabung, kuning, coklat-kekuningan atau agak merah, tidak pernah merah menyala, daun mahkota bercuping 2, keputihan berubah kekuningan-coklat, berjumbai padat dengan rambut sepanjang tepi luar, setiap daun mahkota menyelubungi sepasang benang sari. Buah bani, berurat nyata, terbungkus kelopak. Bruguiera sexangula tumbuh alami dari India dan Sri Lanka seluruh Asia Tenggara sampai Nugini dan Britania Baru. Jenis ini telah diintroduksi ke Hawaii, dimana sekarang sudah tumbuh secara alami. Jenis ini tumbuh menempati bagian-bagian daratan dari hutan bakau yang tidak sering terendam, dan dapat dijumpai di tepi sungai. Kadang-kadang, jenis ini dijumpai pada pantai pasir. Selain itu juga tumbuh pada tanah dengan air yang lebih sedikit masin daripada air laut, dan lebih menyukai tanah yang mudah dialirkan. Di India jenis ini umum di sepanjang pinggiran bagian luar dari rawa-rawa hutan bakau dan secara sporadis sepanjang kanal-kanal yang baru terbentuk di dalamnya. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Kayu muda dan ranting-ranting dipakai sebagai kayu bakar, baik langsung maupun diubah dulu menjadi batubara. Kayu tua ketahanannya sedang dan cocok untuk tiang dan bahan bangunan. Juga dipakai untuk tongkat memancing ikan. Pepagan merupakan sumber tanin, walaupun lebih tipis dibanding pepagan Rhizophora spp. Pepagan juga sebagai penyedap rasa dan bahan perekat. Di Malaysia dan Indonesia buahnya digunakan dalam tembakau

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

sirih. Bruguiera sexangula dapat dipakai untuk obat, buahnya dapat mengobati penyakit urat syaraf, akar dan daunnya untuk luka bakar. Di Sulawesi buahnya dimasak, kemudian direndam semalaman dan dimakan. Bruguiera sexangula merupakan salah satu jenis bakau yang kurang penting. Mempunyai nilai ekonomi pada vegetasi bakau yang dekat dengan daratan. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Rhizophora sexangula Lour. Bruguiera eriopetala Wight & Arnott ex Arnott . 11: Auxiliary plants p.78-79 (author(s): Chan, H.T. & Boonkerd, T.) Tumbuhan pantai

Caesalpinia bonduc Wight & Arn. Spesies : Nama Inggris : Caesalpinia bonduc Wight & Arn. Bonduc nut, fever nut . Liana dengan ranting biasanya berduri. Daun menyirip genap, dengan 611 pasang pinak, pinak daun berhadapan sampai agak berhadapan, pangkal membundar, ujung membundar sampai meruncing. Perbungaan tandan atau malai supra-aksiler atau terminal, bunga berkelamin tunggal. Polong tertutup oleh duri berambut yang panjang, berbiji 12, bisa masak merekah. Biji membulat telur, halus berwarna abu-abu. Caesalpinia bonduc merupakan jenis pantropik. Ditemui di seluruh Malesia, walaupun sangat jarang dijumpai di daerahdaerah hutan hujan Sumatra, Borneo, Filipina dan Nugini Barat. Caesalpinia bonduc dapat dijumpai di berbagai habitat pantai, terutama daerah-daerah terganggu, tapi juga tumbuh di daratan terutama hutan sekunder sampai dengan ketinggian 800 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Di Filipina, bijinya dapat menyembuhkan sakit perut dan sebagai pencahar ringan, juga dipakai sebagai tonik dalam bentuk bubuk. Di Thailand, daunnya dipandang sebagai karminatif dan dipakai untuk menyembuhkan gangguan buang air kecil. Daunnya merupakan bahan obat batuk. Di Indonesia, daunnya atau biji yang dimemarkan dipakai sebagai antelmintik. Di Papua Nugini, rebusan daun dipakai untuk anti depresi bagi orang yang mentalnya terganggu. Rebusan daun juga dipakai untuk obat sinusitis, dan akarnya untuk obat lelah. Guilandina bonduc L. Caesalpinia bonducella (L.) Fleming . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.126 (author(s): Utomo, B. Ibnu) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Calophyllum inophyllum Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Calophyllum inophyllum Linn. Alexandrian laurel, Borneo mahogany Nyamplung Pohon medium, tinggi mencapai hingga 35 m, tanpa banir. Daun menjorong, membundar telur, membundar telur sungsang atau lonjong, membundar sampai membaji pada pangkal, membundar, bertakik atau agak meruncing pada ujung. Perbungaan di ketiak, umumnya tidak bercabang tetapi kadang-kadang dengan cabang, setiap cabang 3 bunga, perbungaan terdiri atas 5-15(-30) bunga. Buah membulat sampai membulat telur sungsang, panjang 25-50 mm, dengan lapisan bagian luarnya cukup tipis dan kompak, warna keabu-abuan-hijau. Jenis ini tersebar luas di kawasan Indonesia dan juga daerah di kawasan Malesia (Malaysia, Filipina, Thailand dan Niugini), seringkali ditanam juga di daerah tersebut. Nyamplung seringkali mudah dijumpai di pantai (pantai pasir), tetapi kadang-kadang ditemukan juga di daratan pedalaman pada tanah pasir, mencapai ketinggian 200 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Kayunya dipakai untuk berbagai kebutuhan seperti konstruksi, furnitur dan pembuatan lemari, kapal, alat musik, kano dan perahu. Minyak yang berasal dari bijinya dapat dipakai untuk penerangan, pembuatan sabun dan obat. Getah dari kulit kayunya yang telah dipipihkan digunakan untuk obat. Pohonnya sering ditanam sebagai pohon hias dan peneduh, dan untuk digunakan juga pada reforestasi dan afforestasi. Buah dapat dimakan. 5(1): Timber trees: Major Commercial Timbers p.123-124 (author(s): Lim, S.C., Lemmens, R.H.M.J.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori :

Calotropis gigantea (L.) Dryand ex W. T. Aiton Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran Calotropis gigantea (L.) Dryand ex W. T. Aiton Crown flower, giant Indian milkweed Biduri Semak besar atau pohon kecil, batang tegak. Daun menjorong lebar sampai lonjong-membundar telur sungsang. Perbungaan terbatas, cuping kelopak membundar telur lebar, cuping segitiga, berwarna lilac muda, krem ke arah ujung. Dari India dan Sri Lanka sampai Thailand dan Cina bagian

: Habitat : Perbanyakan :

Selatan, tumbuh tersebar dan meliar di Indonesia dan kawasan Malesia lainnya. Jenis ini merupakan gulma yang umum di daerah terbuka, tepi jalan, dan jalur kereta, demikian juga di sekitar pedesaan. Kdangkadang jenis ini juga ditemukan di wilayah bekas budidaya. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Daunnya dapat dipakai sebagai tapal untuk pegal-pegal, dan perasannya dapat diteteskan pada telinga yang tuli dan mata yang sakit. Asap dari daun yang dibakar dapat dihirup untuk menyembuhkan koreng pada hidung. Getahnya dapat diteteskan pada gigi yang berlubang dan dibubuhkan pada bisul. Asclepias gigantea L. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.137 (author(s): Kiew, R.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Canarium littorale Blume Spesies : Nama Indonesia : Canarium littorale Blume Kenari Pohon dengan batang yang tidak berdahan sampai 21 m, kadangkadang dengan banir pendek, permukaan pepagan halus sampai bersisik, hijau-keabu-abuan sampai coklat-kekuningan, pepagan dalam berlamina, -merah-keoranyean sampai kecoklatan. Daun dengan (1)513 daun pinak, daun pinak melancip pendek pada ujungnya. Perbungaan terminal, kadang-kadang dengan perbungaan aksiler tambahan, jantan malai, betina agak tandan. Buah menjorong sampai membundar telur sungsang. Indo-Cina, Peninsular Malaysia, Sumatra, Jawa dan Borneo. Canarium littorale umum di daerah-daerah berdrainase baik sampai berawa dari iklim lembab sampai kondisi yang agak musiman, biasanya di hutan dataran rendah tetapi kadang-kadang di hutan pegunungan, sampai ketinggian 1100 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Canarium littorale merupakan sumber utama kayu gelondongan; kayunya untuk membangun rumah. Getahnya untuk menambal perahu (dempul), dan juga sebagai obat Cina untuk gatal-gatal. Canarium tomentosum Blume , Canarium purpurascens Benn., Canarium rufum Benn. 5(2): Timber trees:Minor Commercial timbers p.102 (author(s): Kochummen, KM; Miller, RB; Sosef, MSM)

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea :

Kategori :

Tumbuhan pantai

Canavalia maritima Thou. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Canavalia maritima Thou. Bay-bean . Kara Laut Terna bertahunan dengan batang yang melata atau memanjat, menjadi berkayu sejalan dengan umur, berambut beludru saat muda, lalu menggundul. Daun berseling, berdaun tiga; daun pinak menjorong sampai hampir membundar. Perbungaan tandan, menggantung atau tegak. Bunga 23 menyatu sepanjang rakis, ungu-kemerahmudaan, kadang-kadang kebiruan, sering dengan bagian putih atau kuning; kelopak menggenta. Polong menyilinder padat, merekah tersusun spiral, kadang-kadang meletus, coklat muda. Biji menjorong, coklat dengan tanda yang agak lebih gelap. Berbunga sepanjang tahun, walaupun di daerah subtropis. Bijinya ringan dan dapat mengapung dan kedap air. Tanaman ini tersebar luas sepanjang pantai, diseluruh daerah tropis dan daerah subtropis yang hangat, termasuk Indonesia. Canavalia maritima pada umumnya tumbuh pada pantai dan pinggiran semak-semak pantai, sering berasosiasi dengan Ipomoea pes-caprae (L.) Sweet, kadang-kadang di daratan sepanjang tepi jalan atau danau pantai. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Canavalia maritima merupakan pengikat pasir yang spontan di pantai dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman penutup di perkebunan. Dolichos maritimus Aublet, Canavalia obtusifolia (Lamk) DC., Canavalia rosea (Swartz) DC. 11: Auxiliary plants p.270-271 (author(s): Hanum, I Faridah & van der Maesen, LJG) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Cassia fistula Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

Cassia fistula Linn. Golden shower, Indian laburnum Trengguli, Cassia Pohon kecil sampai medium ini umumnya gugur atau semi-gugur pada musim panas, percabangan menyebar, dengan ranting yang gundul. Daunnya majemuk dengan 3-7 pasang pinak daun, pinak

daun membundar telur-lonjong, agak menjangat, pangkal membaji lebar, ujung meruncing, permukaan atas berkilau, gundul bila matang. Perbungaan tandan terletak renggang di ketiak, menggantung, berbunga banyak. Bunga harum, daun mahkota membundar telur lebar, kuning keemasan. Buah menggantung, menggalah, hitam, gundul. Biji banyak, terpisah oleh sekat seperti kertas dan menyatu pada bubur kayu yang lengket dan hitam. Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Tersebar di daerah tropik; di jawa sering dibudidayakan sebagai tanaman hias, di Filipina ditanam sebagai tanaman obat dan hias, dibudidayakan di seluruh Nugini. Cassia fistula tumbuh di hutan terbuka dan padang rumput pada dataran rendah. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Sejak jaman dulu jenis ini sudah digunakan sebagai laksatif di seluruh daerah tropik. Di Thailand, secara tradisional jenis ini dipakai sebagai anthelmintic. Kayu kadang-kadang digunakan untuk tonggak, gerobak dan alat-alat pertanian. Kulit kayu dipakai untuk penyamakan dan sebagai bahan dalam pasta sirih. 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.183-184 (author(s): Toruan-Purba, A.V.) Tumbuhan pantai Cassytha filiformis Linn. Dodder laurel, seashore dodder, woe vine . Tali putri Tumbuhan parasit atau hemiparasit bertahunan yang memanjat, batang membenang, bercabang-cabang, sering saling kusut, hijau tua, coklat, kuning atau oranye. Daun mereduksi menjadi sisik sangat kecil, tersusun spiral, lekas luruh. Perbungaan bulir di ketiak. Bunga kecil, biseksual, melekat, protoginus. Daun kelopak 3, membundar telur-segitiga, besar sekitar 2 mm, ujung menumpul, tidak berdaging, daun mahkota 3, lonjongmembundar telur, agak berdaging, putih atau kekuningan. Buah pelok membulat, diselubungi tajuk berdaging, berlendir, hitam jika matang, lubang sempit di ujung. Biji 1, berselaput keras. Cassytha filiformis tersebar luas dari Afrika sampai Asia, Cina Tengah dan Selatan, Jepang, sampai Asia Tenggara dan Australia Utara. Cassytha filiformis tumbuh terutama di pantai dan daerah-daerah yang langsung berada di belakang pantai, sering membentuk selimut tebal di balik belukar. Kadang-kadang, jenis ini dijumpai di darat, tetapi tidak lebih dari ketinggian diatas 600 m dpl. dan

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori : Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

diijumpai baik pada daerah-daerah lembab dan kering. Perbanyakan : Cassytha filiformis diperbanyak melalui biji. Bijinya mempunyai masa dormansi dan berkecambah hanya setelah dilunakkan dengan perlakuan mikrob. Buahnya disebarkan oleh burung dan melalui arus laut. Cassytha filiformis dikenal sebagai astringen dan diuretik. Di Indonesia, batang yang dimemarkan diberikan sebagai obat muntah dan gangguan usus yang lain. Di Jawa, batangnya juga digunakan untuk mengobati sakit kepala, malaria, demam, oedema, hepatitis, dan masalah buang air kecil. Di Brunei, rebusan batang diminum atau dibalurkan pada kulit untuk meredakan gatal-gatal dan eksim. Di Peninsular Malaysia dan India, batangnya dikeringkan, ditumbuk dan dicampur dengan minyak wijen untuk membuat tonik rambut yang kental. Di Afrika Timur, batang yang telah dimemarkan dipakai untuk membuat pewarna coklat. Beberapa alkaloid dari Cassytha filiformis (actinodaphnine, ocoteine and laurotetanin) menunjukkan aktivitas farmakologi yang menarik yang dapat digunakan dalam penelitian eksperimental farmakologi. Karena berpotensi sebagai senyawa utama dari subtansi aktif baru, informasi tentang toksikologinya sangat diperlukan. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.142-144 (author(s): Wardini, T.H.,) Tumbuhan pantai Casuarina equisetifolia Linn. Coast she-oak, ironwood, whistling pine . Cemara laut, eru Pohon berumah satu dengan percabangan halus, dengan pepagan coklat-keabu-abuan muda, halus pada batang muda, kasar, tebal, dan beralur pada pohon yang tua; pepagan dalam kemerahan dan berbau harum.Dahan mudah gugur, merunduk, seperti jarum, hijau-keabu-abuan. Daun mereduksi menjadi seperti lidi yang berruas-ruas dan berjumlah 78 tiap-tiap ruas. Bunga jantan bulir memanjang, tunggal, di terminal. Perbungaan betina pada cabang berkayu yang menyamping, menyilinder, mengerucut atau membulat. Buah samara, berbiji satu. Casuarina equisetifolia mempunyai penyebaran alami yang paling luas dibandingkan semua jenis Casuarina, dijumpai secara alami sepanjang garis pantai tropis dari Queensland Utara dan Northern Territory di Australia, seluruh Malesia sampai ke Jazirah Kra (Thailand). Ke arah Timur penyebaran alaminya meluas ke seluruh Melanesia dan Polinesia. Jenis ini diragukan asal usulnya mungkin berasal dari Delta Mekong di Vietnam dan Burma (Myanmar) atau kemungkinan besar Madagaskar. Jenis ini telah

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori : Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

diintroduksi ke banyak negara dan sekarang merupakan jenis yang umum di lansekap pantai dari negara-negara tropis dan subtropis hangat, dimana jenis ini tumbuh secara alami. Casuarina equisetifolia umumnya tumbuh di pinggir pantai berpasir, biasanya dari 0 sampai 100 m dpl, tetapi dapat tumbuh sampai ketinggian 600 m di Hawaii and 800 m di Filipina. Bila ditanam, jenis ini dapat ditanam sampai pada ketinggian 1200 m dpl. Dijumpai pada bukit pasir, pada pasir sepanjang muara di belakang bukit pasir depan dan lereng yang landai dekat laut. Jenis ini dapat dijumpai pada tepi vegetasi bukit pasir, yang memungkinkan terkena air garam dan rendaman dengan air laut pada saat pasang naik, dan jenis ini mungkin satu-satunya jenis pohon yang tumbuh di hamparan rumput-rumput daerah berpasir dan terna berdaun lebar yang toleran terhadap garam. Jenis ini termasuk dalam flora pantai Indo-Pasifik yang tumbuh berasosiasi dengan jenis-jenis seperti Barringtonia asiatica (L.) Kurz, Calophyllum inophyllum L., Heritiera littoralis Aiton, Hibiscus tiliaceus L., Thespesia populnea Sol. ex Correa dan Pandanus. Jenis ini membutuhkan banyak sinar matahari. Kecambah tidak dapat tumbuh pada naungan tegakan Casuarina equisetifolia yang seragam karena lambat laun akan tergantikan oleh hutan campuran, dengan tegakan tunggal Casuarina equisetifolia sepanjang tepi laut. Iklim pada sebaran alaminya adalah semi-arid sampai agak-lembab. Curah hujan bervariasi antara 700 2000(3500) mm per tahun, dengan musim kemarau selama 4 6(8) bulan, walaupun akan berkurang ke arah equator di Asia Tenggara. Casuarina equisetifolia tidak toleran apabila terendam terlalu lama. Dapat tumbuh pada iklim semi-arid dengan curah hujan tahunan kurang dari 350 mm dimana semprotan laut dan kelembaban udara yang tinggi menunjang curah hujan. Rata-rata minimum suhu udara pada bulan terdingin berkisar antara 7C 20C, rata-rata maksimum suhu pada bulan terpanas berkisar 20C35C. Tanahnya berdrainase bagus secara bervariasi dan bertekstur agak kasar, sebagian besar pasir dan tanah liat berpasir. Pohonnya toleran terhadap air masin, tanah berkapur dan agak alkali dan sangat mudah adaptasi pada tanah kurang subur. Umumnya dengan biji, walaupun stek juga mulai banyak digunakan. Biji tidak memerlukan perlakuan pendahuluan. Perkecambahan memakan waktu sampai 2 minggu. Di Thailand dan India ranting dipakai untuk penanaman secara stek. Pembentukan akar dipercepat dengan hormon indole-3-butyric acid (IBA) atau indole-3-acetic acid (IAA). Di Cina Selatan stek diambil dari ranting dan direndam dalam larutan naphthalene-1acetic acid (NAA) sebelum ditempatkan pada kantong plastik. Inokulasi kecambah dengan kultur murni galur efektif Frankia disarankan apabila Casuarina equisetifolia diintroduksi pada daerah baru. Hal ini dilakukan dengan memberi suspensi air dari inokulan ke kecambah. Memberikan larutan dari nodul-nodul yang telah dihancurkan kurang baik hasilnya. Ketersediaan jamur

Habitat :

Perbanyakan :

mikoriza dilakukan dengan menambah tanah yang diambil dari pohon yang sudah jadi ke dalam media pot. Pertumbuhan awal akan dua kali lipat sebagai reaksi terhadap inokulasi. Perkebunan dapat dikembangkan menggunakan kecambah-kecambah dalam pot, kecambah akar gundul atau stek. Tanaman muda cocok untuk ditanam ke lahan bila tingginya 2530 cm, walaupun pada iklim gurun pasir kecambah yang lebih kecil lebih disukai. Kerapatan 2500 tanaman per ha umum digunakan, tetapi beberapa petani swasta menanam sampai 800010 000 tanaman per ha. Pohonpohon muda kalah bersaing dengan gulma, sehingga pengambilan gulma perlu dilakukan selama 2 tahun setelah penanaman. Manfaat umumnya adalah untuk menstabilkan bukit pasir di pantai, proteksi pantai, reklamasi tanah dan pengendali erosi. Merupakan pohon agroforestri di daerah-daerah pantai dan masin. Di Sarawak jenis ini dilindungi karena penting untuk mengendalikan erosi pantai. Casuarina equisetifolia toleran terhadap angin yang kuat sehingga dapat tumbuh pada daerahdaerah yang rentan terhadap topan tropis dan angin puyuh dan berfungsi pula untuk melindungi tumbuhan lain. Di Cina Selatan hamparan Casuarina equisetifolia sepanjang 3000 km ditanam di sepanjang pantainya untuk menahan angin. Kayunya sebagai kayu bakar, yang dapat terbakar meskipun masih hijau dan dapat menghasilkan batu bara berkualitas tinggi. Ranting-ranting kecil dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga dan kadang-kadang untuk membakar barang-barang tembikar dan batu bata. Kayunya juga untuk tiang pada kapal-kapal layar, pilarpilar, tonggak dan pegangan alat-alat. Kayunya yang telah dipotong-potong digunakan untuk barang-barang berukuran kecil seperti atap sirap. Kayunya juga dipakai untuk menghasilkan bubur kertas dengan proses sulfat netral dan semi-kimia dan juga bahan mentah untuk serat rayon. Di Mesir digunakan untuk membuat papan. Pepagannya digunakan untuk pewarna coklat dan kadang-kadang masih digunakan oleh para penyamak amatir. Akarnya dapat menyembuhkan disentri, diare dan sakit perut. Di Malaysia Barat, rebusan rantingnya menyembuhkan bengkakbengkak dan bubuk dari pepagan dapat menyembuhkan jerawat. Casuarina equisetifolia akan tetap dipandang penting untuk agroforestri dan reklamasi ekosistem pantai yang tidak stabil di negara-negara tropis. Perbaikan melalui perbanyakan dan penyaringan yang bersamaan dari Frankia dan galur mikoriza untuk efektivitasnya seharusnya mendapat prioritas utama dalam penelitian. Casuarina litorea L., Casuarina equisetifolia J.R. & G. Forster 11: Auxiliary plants p.86-89 (author(s): Midgley, S.J. & Sylvester, R.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Ceriops tagal (Perr.) C.B. Robinson Spesies : Nama Indonesia : Ceriops tagal (Perr.) C.B. Robinson Soga tingi, bakau, engar Pohon dengan tinggi mencapai 20 m. Batang berkayu, permukaan pepagannya licin warna coklat agak jingga. Bagian bawah batang terdapat banyak akar tunjang dengan panjang 50 cm. Percabangannya banyak dan tidak teratur. Daun majemuk menggerombol di ujung batang/cabang. Masing-masing tangkai daun mempunyai 6 - 10 pasang daun yang letaknya bersilang. Bentuk helaian daun bundar telur terbalik, ujung daun tumpul, pangkal runcing, tepi rata. Bunga majemuk terbatas, warna putih kecoklatan dalam satu karangan (2 - 7 bunga) yang terdapat di ujung batang/cabang. Buah berbentuk seperti gada kecil (sisi 5 mm, panjang 20 cm) Tidak diketahui daerah asal dari jenis ini, tetapi saat ini jenis ini dijumpai di pantai-pantai Afrika Timur sampai India, dan kemudian melalui Asia tropis ke Australia dan Pasifik. Jenis ini meluas sampai Hong Kong, Taiwan, Yap dan Palau di bagian barat laut Pasifik, dan kepulauan Bismarck, kepulauan Solomon dan Kaledonia Baru Utara di barat daya Pasifik, dengan batas timur di Hibrida Baru. Akan tetapi, fosil-fosil menunjukkan bahwa jenis ini pernah satu kali mempunyai persebaran yang luas; jenis ini banyak dijumpai sepanjang pantai di Asia Tenggara termasuk Indonesia, antara lain dijumpai di daerah pantai di Jawa (Timur, Tengah, Barat), Sumba, Sulawesi Utara, Jawa umumnya terdapat di pantai-pantai sekitar Cilacap/Sagara Anakan Walaupun Ceriops tagal tumbuh banyak di hutan pada daerahdaerah bermusim hujan tinggi, namun jenis ini lebih penting secara ekologi, bila tumbuh di daerah beriklim muson. Biasanya tumbuh pada tengah sampai pinggiran hutan bakau, dan kadangkadang banjir baik karena pasang surut yang selalu tinggi atau hanya kadang-kadang saja. Jenis ini menjadi dominan pada zona berdrainase bagus, dan membentuk tegakan murni berkanopi rendah yang rapat sepanjang tepian perbatasan antara beberapa rawa hutan bakau, dimana permukaan tanah mengering dan retakretak. Akan tetapi Ceriops tagal menyukai daerah terbuka dan pohon mengerdil bila salinitasnya tinggi dan pada kondisi ekstrim pepohonan akan tergantikan oleh terna-terna atau daerah gundul berlumpur asin. Hampir di semua area, Ceriops tagal lebih umum dijumpai daripada Ceriops decandra. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Soga tingi tidak diusahakan dalam suatu perkebunan tetapi merupakan hasil hutan payau Tanninnya berkualitas tinggi dan mahal. Pepagan dan getahnya sebagai bahan perwarna merah dan hitam yang selalu penting dalam industri batik dari Afrika sampai daerah-daerah di Pasifik.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

Di Jawa Tengah pepagannya masih dipakai dalam `soga-batik` tradisional. Pepagan juga bermanfaat untuk mengawetkan dan mewarna jala-jala ikan dan tikar. Kayunya untuk pegangan alat dan kayu bakar, tetapi api yang dihasilkan dari kayu bakarnya terlalu besar untuk keperluan rumah tangga sehingga merusak panci untuk memasak. Kayunya bagus untuk batubara. Di Sabah pepagan dipakai secara illegal untuk minuman beralkohol. Ekstrak tannin dipakai sebagai pengikat papan. Dulu pepagan dipakai secara lokal untuk obat tradisional di Peninsular Malaysia dan Indonesia. Di banyak daerah di Asia Tenggara, luas hutan bakau telah menurun, terutama karena eksploitasi besar-besaran untuk kayu bakar, batu bara, timber, dan bahan pewarna. Ceriops dan banyak pohon bakau yang lain dapat diperbanyak dengan mudah, dan kecambahnya tumbuh baik dan tidak sulit sehingga cocok untuk reforestasi. Pemotongan dan manajemen bakau harus direncanakan dengan baik. Pepagan soga tingi dipergunakan sebagai campuran warna soga, selain itu dipergunakan juga untuk pengawetan jala, layar perahu dan menyamak kulit hewan. Pepagan ini mengandung bahan penyamak 18 - 25% Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Ceriops candolleana Arn. 3: Dye and tannin-producing plants p.65-67 (author(s): Hughes, R.H. & Sukardjo, S.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Detil data Clerodendron inerme Gaertn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Clerodendron inerme Gaertn. Seaside clerodendron, garden quinine . Clerodendrum Semak hijau tegak, sering serabutan, kadang-kadang menjadi liana; daun menjorong atau melanset sempit, pangkal meruncing, ujung menumpul atau melancip pendek, mempunyai baru harum. Perbungaan terbatas aksiler atau supra-aksiler, soliter, berhadapan, bunga 37; kelopak menggenta, hijau, mahkota menerompet, tabung ramping, putih atau agak ungu, harum, benang sari kemerahan sampai ungu, kelopak buah membesar. Biji hijau menyala dapat berubah hitam atau coklat..

Deskripsi :

Dari pantai India sampai Australia subtropis dan tropis, hampir seluruh Pasifik, dan ke arah utara ke Cina Selatan. Diintroduksi di Distribusi/Penyebaran : daerah tropis bagian lainnya untuk mengontrol erosi pantai dan sebagai tanaman hias. Habitat : Perbanyakan : Clerodendrum inerme merupakan jenis polimorfik dari pantai, rawa masin, muara sungai berlumpur dan tepi hutan bakau. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji

Manfaat tumbuhan :

Di Indonesia, bijinya dilaporkan untuk obat gangguan perut karena keracunan ikan laut. Akar yang sudah ditumbuk halus dipakai untuk tujuan yang sama. Penyembuhan ini dikombinasi dengan rebusan daun yang dipakai untuk mandi dan diminum secara bersamaan. Di Thailand, rebusan daun atau tapal dari daun yang sudah ditumbuk dipakai untuk menyembuhkan penyakit kulit dan gatal-gatal. Di Vietnam, rebusan daun yang sudah dipanggang dipandang sebagi obat beri-beri. Di India, akar yang direbus dalam minyak digunakan sebagai obat gosok untuk rematik. Daunnya sering digunakan untuk tapal. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.175-176 (author(s): Valkenburg, J.L.C.H. van and Bunyapraphatsara, N.) Tumbuhan pantai

Sumber Prosea : Kategori :

Clerodendron inerme Gaertn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Clerodendron inerme Gaertn. Seaside clerodendron, garden quinine . Clerodendrum Semak hijau tegak, sering serabutan, kadang-kadang menjadi liana; daun menjorong atau melanset sempit, pangkal meruncing, ujung menumpul atau melancip pendek, mempunyai baru harum. Perbungaan terbatas aksiler atau supra-aksiler, soliter, berhadapan, bunga 37; kelopak menggenta, hijau, mahkota menerompet, tabung ramping, putih atau agak ungu, harum, benang sari kemerahan sampai ungu, kelopak buah membesar. Biji hijau menyala dapat berubah hitam atau coklat.. Dari pantai India sampai Australia subtropis dan tropis, hampir seluruh Pasifik, dan ke arah utara ke Cina Selatan. Diintroduksi di daerah tropis bagian lainnya untuk mengontrol erosi pantai dan sebagai tanaman hias. Clerodendrum inerme merupakan jenis polimorfik dari pantai, rawa masin, muara sungai berlumpur dan tepi hutan bakau. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Di Indonesia, bijinya dilaporkan untuk obat gangguan perut karena keracunan ikan laut. Akar yang sudah ditumbuk halus dipakai untuk tujuan yang sama. Penyembuhan ini dikombinasi dengan rebusan daun yang dipakai untuk mandi dan diminum secara bersamaan. Di Thailand, rebusan daun atau tapal dari daun yang sudah ditumbuk dipakai untuk menyembuhkan penyakit kulit dan gatal-gatal. Di Vietnam, rebusan daun yang sudah dipanggang dipandang sebagi obat beri-beri. Di India, akar yang direbus dalam minyak digunakan sebagai obat gosok untuk rematik. Daunnya sering digunakan untuk tapal. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.175-176 (author(s):

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea :

Valkenburg, J.L.C.H. van and Bunyapraphatsara, N.) Kategori : Cocos nucifera Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Cocos nucifera Linn. Coconut Kelapa Pohon palem berumah satu, tidak berduri, tidak bercabang, dengan mahkota daun terminal.Batang menyilinder, tegak, sering menekuk atau miring, abu-abu muda, menggundul dan mencincin nyata dengan lampang daun yang gugur. Daun berpelepah, tersusun spiral, menyirip, pinak daun melanset-memita, tersusun rapi pada satu bidang. Perbungaan ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan 200300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian pangkal yang gundul. Bunga jantan 13 menyatu, melekat, kuning muda, bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan, membulat saat kuncup, membundar telur saat antesis, Buah berserat, membulat, membundar telur atau menjorong, lembut, hijau, oranye cerah, kuning sampai warna gading bila masak, biasanya mengering sampai coklat-keabu-abuan pada buah tua. Di bagian tengah dari buahnya terdapat lubang besar, sebagian terisi dengan air kelapa yang diabsorbsi semuanya pada 6 bulan setelah panen. Cocos nucifera merupakan tumbuhan asli dari daerah pantai Asia tropika dan Pasifik, tetapi daerah asal utamanya masih menjadi bahan persengketaan. Fosil-fosil kelapa ditemukan di India dan Selandia Baru. Kemampuan buah yang bersabut tebal dan untuk berkecambah yang lambat dan tetap dapat hidup setelah terapung jauh di laut memastikan penyebaran alami yang luas di IndoPasifik jauh sebelum domestikasi dimulai di Malesia. Kelapa yang didomestikasi mempunyai batang yang kuat dan buah yang besar, yang tidak tahan jika terlalu lama terapung di laut karena sabut dan cangkangnya lebih tipis dan perkecambahan yang lebih cepat. Penyebaran awal dari kelapa domestikasi bersamaan dengan migrasi orang-orang Malesia ke Pasifik dan India, yang dimulai sekitar 3000 tahun yang lalu. Pelaut Polinesia, Melayu dan Arab berperan penting dalam menyebarkan kelapa ke Pasifik, Asia dan Afrika Timur. Kelapa menjadi benar-benar pantropis pada abad ke-16 setelah penjelajah Eropa membawanya ke Afrika Barat, Karibia, dan pantai Atlantik dari Amerika tropis. Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu dan persediaan air dan masih umum ditemui di daerah dekat batasan zona ekologinya. Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Kebutuhan sinar matahari tahunan di atas 2000 jam, minimal 120 jam per bulan. Suhu rata-rata optimal pada 27C dengan rata-rata variasi diurnal 57C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata minimum 20C. Suhu di bawah 7C dapat merusak palem muda, tetapi tiap-tiap kultivar tertentu mempunyai toleransi berbeda terhadap suhu rendah. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Biasanya palem tumbuh di daerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara 1000 2000 mm dan kelembaban relatif tinggi, tetapi masih dapat bertahan pada daerah lebih kering tetapi dengan kelembaban tanah yang memadai. Daun yang semi-serofitik memungkinkan untuk meminimalkan kehilangan air dan tahan kering untuk beberapa bulan. Kelapa tumbuh subur pada berbagai tanah, bila drainase dan aerasinya cukup. Kelapa merupakan halofitik dan toleran pada garam dengan baik. Dapat tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada pH 5.57. Perbanyakan : Kelapa diperbanyak dengan biji yang rekalsitran. Hasil perbanyakan kelapa termasuk rendah mengingat 1 pohon kelapa tidak akan menghasilkan lebih dari 100200 biji per tahun. Walaupun kelapa dapat diregenerasi melalui embriogenesis somatik, perbedaan genotip pada tingkatan pembentukan embrio dan kesulitan dalam tanaman in-vitro plants merupakan keterbatasan untuk perbanyakan klonal skala besar. Kultur in vitro dari embrio yang dipotong juga memungkinkan. Hal ini memberi solusi terhadap batasan karantina tanaman dan menemukan aplikasi dalam pertukaran germplasma internasional. Bijinya biasanya didiamkan selama satu bulan setelah dipanen dan disimpan di bedeng kecambah dimana kecambah yang seragam dapat ditransplantasi ke pot plastik atau kebun bibit. Metode polibag dan pembuahan reguler telah sebagian besar mengganti metode kecambah akar gundul yang dibesarkan di bedengan. Kecambah yang berumur 38 bulan ditransplantasi ke lahan. Dapat ditumbuhkan lebih lama di kebun bibit tetapi akan mengalami shok transplantasi yang lebih besar. Kelapa ditanam dengan jarak tanam 810 m x 810 m, dalam sistem segitiga atau bujur sangkar. Kultivar kerdil ditanam dengan jarak 7.5 m x 7.5 m. Penanaman tanaman pagar dipakai untuk meningkatkan intercropping, tetapi tata letak daun tidak toleran terhadap bentuk penanaman barisan yang ekstrim. Petani lebih menyukai jarak tanam palem yang lebar untuk mencegah persaingan antar pohon. Karena kanopinya yang terbuka maka kelapa cocok untuk intercropping. Kelapa kadang-kadang tumbuh dengan coklat dan kopi. Walaupun hal ini akan menghasilkan kopra yang rendah, pemasukan gabungan dari kelapa yang dipupuk dengan baik dan intercrop masih lebih tinggi daripada dari kelapa yang ditanam sendiri. Pada iklim lembab, coklat adalah tanaman intercrop terbaik. Di Malaysia, lebih dari 1000 kg/ha biji coklat didapat dari

coklat yang ditanam di bawah kelapa. Kelapa juga dapat ditanam dengan sistem mixed cropping systems dengan pohon-pohon lain seperti karet, mangga, jambu mede dan pisang. Di Filipina, pisang yang ditanam di bawah kelapa menghasilkan 4060 ton/ha. Rerumputan biasanya ditumbuhkan di bawah palem untuk pertanian campuran dan pupuk hijau kadang-kadang ditanam. Akan tetapi rerumputan dan tanaman penutup dapat ditanam dan dipelihara jika ada hujan yang cukup. Tanaman sela seperti padi, jagung, padi milet, ubi jalar, singkong, sayuran dan rempahrempah sering ditanam sampai palem siap panen. Tanamantanaman tersebut tidak boleh ditanam kurang dari 2 m dari palem. Manfaat tumbuhan : Kelapa sering disebut sebagai 'pohon kehidupan', 'pohon surga' dan 'salah satu anugrah alam yang terbesar untuk manusia'. Hal ini disebabkan karena segala manfaat yang diberikannya untuk kehidupan. Untuk ekstraksi minyak dalam rumah tangga, endokarp segar dari buah yang matang diparut dan diperas dengan air panas; untuk produksi dalam skala industri, endosperma dikeringkan menjadi kopra dan digiling untuk ekstraksi minyak. Minyak berkualitas tinggi dipakai untuk memasak atau digunakan dalam produksi margarin, shortening, susu isi, es krim dan gulagula. Minyak berkualitas agak rendah diproses menjadi sabun, detegen, kosmetik, sampo, cat, pernis dan produk-produk farmasi. Minyak kelapa mempunyai potensi sebagai bahan baku energi, walaupun masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Saat ini minyak kelapa murni yang disebut VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan hasil pemurnian minyak kelapa dengan menggunakan teknologi umum diproduksi dan dijual dalam botolan untuk dipakai sebagai obat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sisa asam lemak dan alkohol dan metil ester dipakai sebagai komponen pengemulsi dan surfaktan. Santan yang diperas dari campuran antara endosperma yang diparut dengan air merupakan bahan yang dipakai dalam berbagai masakan Asia dan produk-produk bakery. Saat ini dipasarkan dalam kaleng yang sudah dipasteurisasi dan dihomogenisasi dan dalam bentuk bubuk. 'Blondo' atau 'galendo' merupakan makanan yang lezat (di Jawa) yang diperoleh dari proses pembuatan santan dengan merebus parutan dari kelapa segar. Bubuk susu skim, yang diperoleh setelah merebus santan segar dan membuang minyak yang mengapung, mengandung 25% tepung yang terhidrolisis dan dapat dicampur dengan air sebagai minuman. Protein dapat dipisahkan melalui ultrafiltrasi dan disemprot-keringkan pada bubuk putih, dimana sangat cocok untuk nutrisi anak-anak. Susu skim kelapa merupakan bahan penting untuk `nata de coco` yang banyak digunakan makanan pencuci mulut (manis), es krim dan gula-gula. Endosperma segar yang diparut atau diiris tipis-tipis dan didesikasi merupakan hidangan pelengkap favorit dan bahan dalam pembuatan berbagai macam gula-gula, bakery dan makanan ringan. Air kelapa terasa manis pada kelapa muda dan saat ini air kelapa telah diawetkan secara komersial tanpa

mengubah rasa aslinya. Digunakan juga dalam pembuatan `nata de coco`, yang diproduksi dengan kerja bakteri pada air kelapa atau santan yang diencerkan, telah dikembangkan di Indonesia. Juga merupakan sumber dari hormon pertumbuhan yang murah bagi hortikultura, seperti Cocogro di Filipina. Endospema yang kenyal, seperti jelly dari kelapa muda sangat enak untuk dimakan langsung atau diparut dan dicampur dengan makanan. Haustorium dari kelapa yang berkecambah dapat dimakan langsung. Cangkang kelapa dapat digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga dan pot-pot hias, dan dibuat batubara (cocot untuk aktivasi) atau dipakai untuk bahan bakar. Cangkang yang sudah ditumbuk halus dipakai sebagai pengisi untuk perekat resin dan bubuk untuk mencetak. Sabut hijau menghasilkan serat putih (serat kuning) untuk membuat tali, karpet, keset dan geo-tekstil. Koir coklat dari sabut yang berasal dari buah yang tua dipakai untuk sikat (serat bulu panjang), kasur, lapisan barang-barang rumah tangga dan papan partikel (serat pendek). Coco peat merupakan hasil hancuran serabut kelapa yang dapat digunakan sebagai media semai atau komponen campuran tanah pot (kapasitas menahan air 700900%), bahan bangunan ringan, insulasi termal, perekat dan pengikat. Cairan manis yang mengandung sekitar 15% sukrosa dapat diambil dari perbungaan yang belum membuka. Cairan tersebut merupakan minuman yang menyegarkan bila langsung diminum dan menjadi anggur ringan bila difermentasi. Produk sampingan dari anggur yang berasal dari kelapa adalah cuka. Cairan segar yang direbus dapat menghasilkan sirup dan gula kelapa. Anggur kelapa yang didistilasi menghasilkan semacam arak. Daunnya untuk atap; pinak daunnya dianyam untuk tikar, keranjang, tas dan topi; pinak daun yang muda untuk membuat hiasan tradisional dan tas kecil atau tempat makanan; tulang pinak daun dibuat sapu lidi. Jantung kelapa, yang terdiri dari jaringan-jaringan yang berwarna putih dan kenyal dari daun-daun termuda yang belum membuka pada ujung batang, merupakan makanan yang lezat. Kelapa muda (3 4 tahun) mempunyai jantung yang terberat, sekitar 612 kg. Kayu dari kelapa tua sangat keras, tetapi batang yang baru jatuh dapat digergaji dengan pisau gergaji yang ujungnya dengan tungsten carbid spesial. Pengawetan untuk kayu gergajian perlu dilakukan jika akan digunakan untuk konstruksi atau digunakan untuk kebutuhan luar rumah. Kayu kelapa cocok untuk furnitur, alat-alat rumah tangga dan pegangan alat. Akarnya dikenal sebagai anti-piretik dan diuretik. Rebusan akarnya digunakan untuk melawan penyakit kelamin di Peninsular Malaysia sedangkan infusinya dipakai untuk menyembuhkan disentri di Indonesia. Air dari kelapa muda merupakan diuretik, laksatif, anti-diare dan penetral racun. Minyaknya untuk menyembuhkan penyakit kulit dan gigi dan dicampur dengan obat lain untuk membuat embrocations. Biji dari buah muda dicampur dengan bahan lain dan diusapkan pada perut untuk menyembuhkan diare. Di Indo-Cina, bija diolah sebagai ramuan untuk mengobati bisul

pada kulit dan membran cairan hidung. Kelapa juga penting untuk hiasan. Batangnya yang condong dan mahkotanya yang anggun membatasi pantai putih sepanjang laut biru adalah ciri daerah tropis yang menarik para turis. Hibrid dari kultivar kelapa berpotensi untuk memberikan panen lebih dari 6 t/ha kopra per tahun (3.7 ton minyak), tetapi kelapa tidak menjanjikan lagi sebagai tanaman perkebunan untuk jangka panjang. Minyak kelapa bersaing ketat dengan minyak biji palem lainnya, dan keduanya mungkin tergantikan perlahan-lahan oleh minyak lauric dari minyak biji kedelai dan Brassica. Sebaliknya sebagai tanaman perkebunan kecil-kecilan di daerah pantai tropis, kelapa akan tetap penting sebagai bahan berbagai makanan dan produkproduk lain. Kelapa juga merupakan satu-satunya tumbuhan yang dapat tumbuh di ekosistem yang ada seperti di Kepulauan Pasifik. Pasar yang tumbuh cepat untuk produk-produk kesehatan dan ramah lingkungan menawarkan kesempatan baru bagi perdagangan ekspor kelapa. Sehingga perlu dilakukan berbagai penelitian tentang daya saing ekonomi dari sistem produksinya (seperti penanaman kembali, tumpang sari dan biokontrol terhadap hama dan penyakitnya) de teknologi-teknologi baru dalam pemrosesannya untuk industri lokal sampai industri diversifikasi produk kelapa untuk pasar internasional. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Cocos nana Griff. 14: Vegetable oils and fats p.76-83 (author(s): van der Vossen, H.A.M. and Umali, B.E.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Detil data Cordia dichotoma Forst. f. Spesies : Nama Inggris :

Cordia dichotoma Forst. f. Sebestan plum, soap berry . Semak atau pohon kecil, dengan permukaan pepagan halus, melekah dengan bertambahnya umur. Daun berseling, bervariasi, membulat telur sampai membulat telur-melonjong, pangkal meruncing, membundar atau menjantung, ujung melancip sampai membundar, margin mengutuh atau agak mengombak. Perbungaan terminal atau pada cabang lateral yang ramping dengan 24 daun, agak menggundung sampai agak menirsus, renggang, dengan lebih dari 10 bunga. Bunga jantan atau biseksual, dua tipe pada pohon yang berbeda, melekat; kelopak memangkuk; mahkota menyilinder-menggenta, putih putih kekuningan atau hijau. Buah memelok, membundar telur, putih kekuningan, oranye atau memerah muda bila matang, berbiji 1( 3). Biji membundar telur, pipih.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Cordia dichotoma dijumpai di India Utara sampai Cina Selatan, ke arah selatan seluruh Asia Tenggara sampai Australia dan

Kaledonia Baru. Cordia dichotoma tumbuh di bukit-bukit pantai, pedalaman di pinggir hutan bakau, juga di hutan terbuka, belukar dan savana, dari permukaan laut sampai 500 m dpl, atau ditanam sampai ketinggian 1500 m dpl, sebagai pohon tepi jalan. Toleran terhadap beberapa jenis tanah, tetapi tumbuh subur pada tanah liat berpasir dan lembab dan tidak tumbuh baik pada tanah yang kering, dangkal, atau berkerikil. Tumbuh alami pada daerah-daerah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 2503000 mm; pada daerah dengan curah hujan kurang dari 500 mm akan tumbuh pada daerah-daerah yang dangkal dan sepanjang aliran air. Cordia dichotoma diperbanyak dengan biji, stek atau tunggul. Batangnya berakar dengan mudah, sering digunakan sebagai pancang kebun. Jumlah biji per kg berkisar antara 42006700. Regenerasi alami tidak dapat diandalkan, karena tingginya proporsi biji yang terserang penyakit biji berlubang, dan kecambah rentan untuk dimakan ternak. Regenerasi buatan dengan menabur secara langsung juga memungkinkan, tetapi hasil yang lebih memuaskan dapat diperoleh dengan menanam stek. Di Indonesia hampir semua bagian dari Cordia dichotoma digunakan sebagai obat. Rebusan pepagan dikonsumsi untuk diare, demam disentri, sakit kepala, sakit perut dan sebagai tonik. Juga berguna setelah proses kelahiran. Pepagan yang lembab dipakai sebagai obat luar bisul, bengkak-bengkak dan tumor. Juga dibubuhkan pada bisul di mulut dalam bentuk obat kumur atau bubuk. Gigi diusap dengan pepagan untuk memperkuat gigi. Di Birma (Myanmar), pepagan dipakai untuk mengobati radang selaput lendir di hidung dan tenggorokan dan buahnya mendinginkan. Jus dari daun juga menyejukkan, dipakai sebagai tapal untuk migren, inflamasi dan bengkak-bengkak. Buahnya berlendir dan sangat berharga untuk mengobati batuk, penyakit di dada, rahim dan uretra. Bijinya dikenal sebagai ramuan yang baik untuk penyakit kurap/kadas; bijinya dibubukkan, dicampur dengan minyak dan diusapkan kadas. Kayu Cordia dichotoma cukup keras dan rasanya enak, tetapi mudah terserang serangga. Di Indonesia, daunnya untuk membungkus ikan sebelum dimasak, dan di Birma (Myanmar) dipakai sebagai piring dan pembungkus cerutu. Di India, daging buahnya yang manis dan transparan dapat dimakan, buahnya dapat dijadikan acar. Di Cina, buahnya untuk membius ikan. Daging buahnya yang berlendir menghasilkan perekat sementara, seperti buah spesies lain, Cordia cochinchinensis Gagnep., dari Indo-Cina dan Peninsular Malaysia. Cordia dichotoma juga menyediakan pakan ternak berkualitas tinggi yang tersedia sepanjang tahun. Jenis Cordia yang lain, penting sebagai timber dan obat-obatan. Di India, buah berlendir dari Cordia myxa L. digunakan untuk gangguan batuk dan dada. Keseluruhan tumbuhan digunakan untuk gigitan ular, dan rebusan pepagan segarnya digunakan untuk demam dan

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

dispepsia. Di Indo-Cina dan Afrika, buahnya dimakan dan digunakan juga sebagai emolien dan tonik. Pepagannya merupakan tonik dan biji yang dibubukkan dibubuhkan berupa pasta pada kulit yang bermasalah. Fitokimia dan fito-farmakologi dari Cordia dichotoma belum banyak terungkap. Pada penelitian awal, ditemukan aktivitas yang menarik sebagai anti radang. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Cordia obliqua auct. non Willd., Cordia myxa auct. non L., Cordia griffithii C.B. Clarke 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.185-188 (author(s): Aguilar, N. O.) Tumbuhan pantai

Cordia dichotoma Forst. f. Spesies : Nama Inggris : Cordia dichotoma Forst. f. Sebestan plum, soap berry . Semak atau pohon kecil, dengan permukaan pepagan halus, melekah dengan bertambahnya umur. Daun berseling, bervariasi, membulat telur sampai membulat telur-melonjong, pangkal meruncing, membundar atau menjantung, ujung melancip sampai membundar, margin mengutuh atau agak mengombak. Perbungaan terminal atau pada cabang lateral yang ramping dengan 24 daun, agak menggundung sampai agak menirsus, renggang, dengan lebih dari 10 bunga. Bunga jantan atau biseksual, dua tipe pada pohon yang berbeda, melekat; kelopak memangkuk; mahkota menyilinder-menggenta, putih putih kekuningan atau hijau. Buah memelok, membundar telur, putih kekuningan, oranye atau memerah muda bila matang, berbiji 1( 3). Biji membundar telur, pipih. Cordia dichotoma dijumpai di India Utara sampai Cina Selatan, ke arah selatan seluruh Asia Tenggara sampai Australia dan Kaledonia Baru. Cordia dichotoma tumbuh di bukit-bukit pantai, pedalaman di pinggir hutan bakau, juga di hutan terbuka, belukar dan savana, dari permukaan laut sampai 500 m dpl, atau ditanam sampai ketinggian 1500 m dpl, sebagai pohon tepi jalan. Toleran terhadap beberapa jenis tanah, tetapi tumbuh subur pada tanah liat berpasir dan lembab dan tidak tumbuh baik pada tanah yang kering, dangkal, atau berkerikil. Tumbuh alami pada daerah-daerah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 2503000 mm; pada daerah dengan curah hujan kurang dari 500 mm akan tumbuh pada daerah-daerah yang dangkal dan sepanjang aliran air. Cordia dichotoma diperbanyak dengan biji, stek atau tunggul. Batangnya berakar dengan mudah, sering digunakan sebagai pancang kebun. Jumlah biji per kg berkisar antara 42006700.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Regenerasi alami tidak dapat diandalkan, karena tingginya proporsi biji yang terserang penyakit biji berlubang, dan kecambah rentan untuk dimakan ternak. Regenerasi buatan dengan menabur secara langsung juga memungkinkan, tetapi hasil yang lebih memuaskan dapat diperoleh dengan menanam stek. Di Indonesia hampir semua bagian dari Cordia dichotoma digunakan sebagai obat. Rebusan pepagan dikonsumsi untuk diare, demam disentri, sakit kepala, sakit perut dan sebagai tonik. Juga berguna setelah proses kelahiran. Pepagan yang lembab dipakai sebagai obat luar bisul, bengkak-bengkak dan tumor. Juga dibubuhkan pada bisul di mulut dalam bentuk obat kumur atau bubuk. Gigi diusap dengan pepagan untuk memperkuat gigi. Di Birma (Myanmar), pepagan dipakai untuk mengobati radang selaput lendir di hidung dan tenggorokan dan buahnya mendinginkan. Jus dari daun juga menyejukkan, dipakai sebagai tapal untuk migren, inflamasi dan bengkak-bengkak. Buahnya berlendir dan sangat berharga untuk mengobati batuk, penyakit di dada, rahim dan uretra. Bijinya dikenal sebagai ramuan yang baik untuk penyakit kurap/kadas; bijinya dibubukkan, dicampur dengan minyak dan diusapkan kadas. Kayu Cordia dichotoma cukup keras dan rasanya enak, tetapi mudah terserang serangga. Di Indonesia, daunnya untuk membungkus ikan sebelum dimasak, dan di Birma (Myanmar) dipakai sebagai piring dan pembungkus cerutu. Di India, daging buahnya yang manis dan transparan dapat dimakan, buahnya dapat dijadikan acar. Di Cina, buahnya untuk membius ikan. Daging buahnya yang berlendir menghasilkan perekat sementara, seperti buah spesies lain, Cordia cochinchinensis Gagnep., dari Indo-Cina dan Peninsular Malaysia. Cordia dichotoma juga menyediakan pakan ternak berkualitas tinggi yang tersedia sepanjang tahun. Jenis Cordia yang lain, penting sebagai timber dan obat-obatan. Di India, buah berlendir dari Cordia myxa L. digunakan untuk gangguan batuk dan dada. Keseluruhan tumbuhan digunakan untuk gigitan ular, dan rebusan pepagan segarnya digunakan untuk demam dan dispepsia. Di Indo-Cina dan Afrika, buahnya dimakan dan digunakan juga sebagai emolien dan tonik. Pepagannya merupakan tonik dan biji yang dibubukkan dibubuhkan berupa pasta pada kulit yang bermasalah. Fitokimia dan fito-farmakologi dari Cordia dichotoma belum banyak terungkap. Pada penelitian awal, ditemukan aktivitas yang menarik sebagai anti radang. Cordia obliqua auct. non Willd., Cordia myxa auct. non L., Cordia griffithii C.B. Clarke 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.185-188 (author(s): Aguilar, N. O.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Detil data Crinum asiaticum Linn.

Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Crinum asiaticum Linn. Crinum lily, poison bulb Bakung Terna yang bervariasi tingginya dengan umbi lapis, pada umbinya banyak tunas kuncup muncul, dan mempunyai batang palsu yang ditutupi oleh pelepah daun tua. Daun menjorong sempit sampai lebar, semi-tegak, margin mengutuh, licin. Bunga seperti payungan dengan 1050 bunga, tangkai bunga panjang, warna pucat, bunga harum pada malam hari, tabung mahkota lurus, warna putih, kadang merah muda, kepala sari kuning, berubah ungu. Buah kapsul, agak membulat, berparuh, perikarp berdaging, hijau kekuningan, berbiji 15. Biji membulat telur, sering bersudut. Tersebar dari India sampai Asia Tenggara, termasuk Indonesia hingga ke bagian baratlaut Australia dan Polinesia. Jenis ini dijumpai sepanjang pantai berpasir dan teduh, tempattempat yang lembab pada dataran rendah. Perbanyakan biasa dilakukan melalui umbinya, atau biji yang jatuh. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai bahan obat tardisional depresan sistem syarat pusat.Tanaman ini dapat digunakan sebagai pengganti pestisida yang berfungsi sebagai bakterisida, dan virisida.Senyawa dari tanaman ini mengandung alkaloid yang terdiri dari likorin, hemantimin, krinin dan krianamin.Tanaman ini bermanfaat untuk menekan /menghambat pertumbuhan Fusarium oxyporum.Cara pemanfaatan tanaman ini sebagai pestisida nabati dapat dilakukan dengan : a). Menumbuk daun dan atau umbi lalu direndam dalam air dengan konsentrasi 25 50 gram/l selama 24 jam. c). Larutan hasil perendaman ini disaring agar didapat larutan yang siap diaplikasikan. d) Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan. Di Papua Nugini, daunnya dibubuhkan pada bengkak dan akarnya dipakai untuk mempermudah proses kelahiran. Benang-benang seperti rambut dari batang dipakai untuk menapali luka. Crinum amabile Donn., Crinum macrantherum Engl., Crinum defixum auct. non Ker Gawl., Crinum macrophyllum Hallie. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.196-197 (author(s): Wardah) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Crinum asiaticum Linn. Spesies : Nama Inggris :

Crinum asiaticum Linn. Crinum lily, poison bulb

Nama Indonesia :

Bakung Terna yang bervariasi tingginya dengan umbi lapis, pada umbinya banyak tunas kuncup muncul, dan mempunyai batang palsu yang ditutupi oleh pelepah daun tua. Daun menjorong sempit sampai lebar, semi-tegak, margin mengutuh, licin. Bunga seperti payungan dengan 1050 bunga, tangkai bunga panjang, warna pucat, bunga harum pada malam hari, tabung mahkota lurus, warna putih, kadang merah muda, kepala sari kuning, berubah ungu. Buah kapsul, agak membulat, berparuh, perikarp berdaging, hijau kekuningan, berbiji 15. Biji membulat telur, sering bersudut. Tersebar dari India sampai Asia Tenggara, termasuk Indonesia hingga ke bagian baratlaut Australia dan Polinesia. Jenis ini dijumpai sepanjang pantai berpasir dan teduh, tempattempat yang lembab pada dataran rendah. Perbanyakan biasa dilakukan melalui umbinya, atau biji yang jatuh. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai bahan obat tardisional depresan sistem syarat pusat.Tanaman ini dapat digunakan sebagai pengganti pestisida yang berfungsi sebagai bakterisida, dan virisida.Senyawa dari tanaman ini mengandung alkaloid yang terdiri dari likorin, hemantimin, krinin dan krianamin.Tanaman ini bermanfaat untuk menekan /menghambat pertumbuhan Fusarium oxyporum.Cara pemanfaatan tanaman ini sebagai pestisida nabati dapat dilakukan dengan : a). Menumbuk daun dan atau umbi lalu direndam dalam air dengan konsentrasi 25 50 gram/l selama 24 jam. c). Larutan hasil perendaman ini disaring agar didapat larutan yang siap diaplikasikan. d) Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan. Di Papua Nugini, daunnya dibubuhkan pada bengkak dan akarnya dipakai untuk mempermudah proses kelahiran. Benang-benang seperti rambut dari batang dipakai untuk menapali luka. Crinum amabile Donn., Crinum macrantherum Engl., Crinum defixum auct. non Ker Gawl., Crinum macrophyllum Hallie. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.196-197 (author(s): Wardah) Tumbuhan pantai Cycas rumphii Miq. Bread palm Cycas Pohon bentuknya seperti palem, tinggi sampai 6 m, kadangkadang bercabang. Daun penuh melingkar di ujung, menyirip,

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

panjang sampai 2.5 m dan 50150 pasang daun pinak. Bunga menyatu dalam cone, cone betina pada ujung dengan banyak karpofil, panjang mencapai 50 cm. Biji membulat telurmenjorong, berwarna oranye. Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Dari India, Sri Lanka, ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian ke Australia, Mikronesia Seringkali sepanjang pantai dan hutan-hutan dataran rendah. Umumnya dilakukan secara alami dengan sporanya yang tersebar. Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias. Cycas circinalis L. 2: Edible fruits and nuts p.327 (author(s): Verheij, E.W.M. & Coronel, R.E.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Cynodon dactylon (Linn.) Pers. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Cynodon dactylon (Linn.) Pers. Couch grass, bermuda grass Rumput grinting, Rumput Bermuda Terna bertahunan yang berstolon, merumput dengan rimpang bawah tanah menembus tanah sampai kedalaman 1 m atau lebih. Lamina melancip-memita, berlapis lilin putih keabu-abuan tipis di permukaan bawah, gundul atau berambut pada permukaan atas. Pelepah daun panjang, halus, berambut atau gundul; ligula tampak jelas berupa cincin rambut-rambut putih. Bunga tegak, seperti tandan. Bijinya membulat telur, kuning sampai kemerahan. Rumput Bermuda diduga berasal dari Afrika dan Asia Selatan dan Tenggara tetapi jenis ini telah diintroduksi ke semua daerah tropis dan subtropis dan dijumpai dapat bertahan hidup di 50 N di Eropa dan sampai ketinggian 4000 m di Himalaya. Jenis ini juga dijumpai di pulau-pulau di Pasifik, Atlantik dan Lautan India. Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 C. Jenis ini toleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalah di atas 5.5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Umumnya tersebar luas melalui perakarannya, namun biji yang tumbuh juga dapat menyebabkan perbanyakan secara alami. Rumput ini paling disukai hewan ternak, dan dipakai juga untuk mengendalikan erosi dan sebagai rumput tanah. Di Amerika Serikat hibrid yang dikembangkan juga sebagai jerami. Merupakan gulma yang serius pada jagung, kapas, tebu, anggur dan tanaman perkebunan. Mempunyai prospek untuk dikembangkan dalam memperbaiki sifat genetik pada produksinya dan kualitas serta ketahanan hama. Pemupukan, pengelolaan dan penggunaan kultivar yang benar berpengaruh besar terhadap peningkatan nutrisi hewan dan konservasi tanah. Panicum dactylon L., Cynodon glabratus Steudel, Cynodon polevansii Stent 4: Forages p.100-102 (author(s): Hanna, W.W.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Detil data Cyperus pedunculatus (R. Br.) Kern Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

Cyperus pedunculatus (R. Br.) Kern beach star, beachstar, West Indian sedge, junco de playa, pineapple sedge Teki laut Teki yang agak sukulen dengan batang tegak dan berrimpang panjang, menjalar. Daun penuh sesak dan tebal. Perbungaan terdiri atas 37 bulir yang padat, melekat, membulat telur atau menjorong masing-masing dengan sekitar 30 buliran. T Cyperus pedunculatus melimpah secara lokal pada pantai pasir dan bukit pasir sepanjang pantai. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji, namun ada kemungkinan juga karena penjalaran akar rimpangnya. Cocok untuk mengikat pasir dan bukit pasir di pantai. Tumbuhan yang telah kering dipakai dalam parfum untuk aromanya yang harum. Infusi dari akar dipakai di Brazil dan Guyana sebagai sudorifik dan diuretik. Rimpangnya adalah astringen dan diuretik. Mariscus pedunculatus (R. Br.) Koyama, Remirea maritima Aubl., Remirea pedunculata R. Br. 11: Auxiliary plants p.278 (author(s): Hanum, I Faridah & Maesen, LJG van der) Tumbuhan pantai

Distribusi/Penyebaran : Pantropik; dijumpai di seluruh Asia tenggara termasuk Indonesia. Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Cyperus pedunculatus (R. Br.) Kern Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Cyperus pedunculatus (R. Br.) Kern beach star, beachstar, West Indian sedge, junco de playa, pineapple sedge Teki laut Teki yang agak sukulen dengan batang tegak dan berrimpang panjang, menjalar. Daun penuh sesak dan tebal. Perbungaan terdiri atas 37 bulir yang padat, melekat, membulat telur atau menjorong masing-masing dengan sekitar 30 buliran. T Pantropik; dijumpai di seluruh Asia tenggara termasuk Indonesia. Cyperus pedunculatus melimpah secara lokal pada pantai pasir dan bukit pasir sepanjang pantai. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji, namun ada kemungkinan juga karena penjalaran akar rimpangnya. Cocok untuk mengikat pasir dan bukit pasir di pantai. Tumbuhan yang telah kering dipakai dalam parfum untuk aromanya yang harum. Infusi dari akar dipakai di Brazil dan Guyana sebagai sudorifik dan diuretik. Rimpangnya adalah astringen dan diuretik. Mariscus pedunculatus (R. Br.) Koyama, Remirea maritima Aubl., Remirea pedunculata R. Br. 11: Auxiliary plants p.278 (author(s): Hanum, I Faridah & Maesen, LJG van der) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Desmodium gangeticum Blanco Spesies : Desmodium gangeticum Blanco Semak bercabang-cabang, tegak, batang muda berambut. Berdaun tunggal, sangat bervariasi bentuk dan ukurannya, melontar, permukaan atas berambut bervariasi, permukaan bawah berambut rapa. Perbungaan tandan atau malai terminal atau aksiler, bunga dalam 2-4 gugusan, mahkota putih sampai kuning muda atau ros sampai violet. Buah polong memita, melengkung, tertutup dengan rambut-rambut kait kecil. Biji kuning muda, berbentuk ginjal. Afrika tropis, Asia tropis dan subtropis, seluruh Malesia termasuk Indonesia dan Oeania dan telah diintroduksikan ke Hindia Barat. Desmodium gangeticum merupakan gulma yang sangat umum di Malesia, terutama dijumpai pada habitat manusia di dataran rendah, di bawah kondisi malar basah atau musiman. Di Indonesia dijumpai pada savana dan daerah hutan yang sudah ditebangi, di bendungan dan sepanjang jalan ke hutan, sampai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

ketinggian 1900 m. Perbanyakan : Perbanyakan secara alami dilakukan melalui biji Di Jawa, rebusan daun digunakan untuk melawan kencing batu, batu ginjal atau batu empedu. Di Malaysia, rebusan akar untuk menyembuhkan diare atau sebagai obat tidur untuk anak-anak. Akarnya dibubuhkan pada gusi untuk sakit gigi, dan daunnya dibubuhkan pada kepala untuk sakit kepala. Di Vietnam, akarnya dipandang sebagai diuretik dan dipakai untuk oedema. Rebusannya dipakai untuk membasuh luka dan bisul. Dipakai juga di Indo-Cina untuk obat batuk, Indo-China to treat coughs, swellings, disentri dan penyakit ginjal. Di Thailand, akarnya dipakai sebagai diuretik dan tanaman secara keseluruhan sebagai obat cacing. Di India, akarnya untuk obat tonik pahit, ekspektoran, diuretik dan untuk diare, demam kronis, gigitan ular dan keracunan bisa ular. Batangnya yang berserat berguna untuk produksi kertas dan di Filipina dipakai sebagai jebakan penangkap udang. Mungkin berguna juga dalam pembuatan pupuk hijau. Hedysarum gangeticum L. Meibomia gangetica (L.) O. Kuntze . 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.245-246 (author(s): Setyowati-Indarto, N. & Brink, M.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Detil data Diospyros maritima Blume Spesies : Nama Inggris :

Diospyros maritima Blume Malaysian persimmon Pohon kecil sampai medium, tanpa banir, permukaan pepagan berlentisel, hitam, pepagan dalam kuning muda. Daun membundar telur-menjorong sampai lonjong-melanset. Perbungaan terbatas dengan 38 bunga jantan, dan 13 bunga betina. Buah membulat.

Deskripsi :

Kepulauan Ryukyu, Taiwan, Filipina, Sumatra, Jawa, Borneo, Distribusi/Penyebaran : Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nugini, Kepulauan Solomon dan Australia bagian utara. Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Diospyros maritima tumbuh bergerombol sepanjang hutan di pinggir pantai atau agak ke dalam pada ketinggian hingga 150 m atau kadang-kadang dapat ditanam hingga ketinggian 700 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Kayu yang muda dipakai secara lokal untuk alat musik, furnitur. Jenis ini juga dilaporkan menghasilkan batubara yang bagus kualitasnya. Buah digunakan untuk racun ikan. Diospyros laxa (R.Br.) Bailey , Diospyros liukiuensis Makino ,

Diospyros camarinensis Merr. Sumber Prosea : Kategori : 5(2): Timber trees:Minor Commercial timbers p.197 (author(s): Soerianegara, I., Alonzo, D.S., Sudo, S., Sosef, M.S.M.) Tumbuhan pantai

Diospyros maritima Blume Spesies : Nama Inggris : Diospyros maritima Blume Malaysian persimmon Pohon kecil sampai medium, tanpa banir, permukaan pepagan berlentisel, hitam, pepagan dalam kuning muda. Daun membundar telur-menjorong sampai lonjong-melanset. Perbungaan terbatas dengan 38 bunga jantan, dan 13 bunga betina. Buah membulat. Kepulauan Ryukyu, Taiwan, Filipina, Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nugini, Kepulauan Solomon dan Australia bagian utara. Diospyros maritima tumbuh bergerombol sepanjang hutan di pinggir pantai atau agak ke dalam pada ketinggian hingga 150 m atau kadang-kadang dapat ditanam hingga ketinggian 700 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Kayu yang muda dipakai secara lokal untuk alat musik, furnitur. Jenis ini juga dilaporkan menghasilkan batubara yang bagus kualitasnya. Buah digunakan untuk racun ikan. Diospyros laxa (R.Br.) Bailey , Diospyros liukiuensis Makino , Diospyros camarinensis Merr. 5(2): Timber trees:Minor Commercial timbers p.197 (author(s): Soerianegara, I., Alonzo, D.S., Sudo, S., Sosef, M.S.M.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Dodonaea viscosa Jacq. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

Dodonaea viscosa Jacq. Hop bush . Cantigi Semak bercabang-cabang atau pohon kecil dengan satu batang, rapat atau tegak. Dahan-dahan menyebar atau tegak. Daun berseling, tunggal, menjorong atau membulat telur sungsang. Perbungaan malai aksiler atau terminal, renggang dan bercabang luas, dengan 1215 bunga. Bunga jantan, betina, atau hermafrodit, terjadi satu bunga atau biasanya bercampur. Buah menjantung-mengginjal, menggembung, bersayap, tipis,

kekuningan sampai coklat muda. Biji agak membulat, melekat pada plasenta yang membesar, halus, hitam. Distribusi/Penyebaran : Habitat : Dodonaea viscosa mempunyai penyebaran pantropik dan dijumpai di seluruh Asia Tenggara. Dodonaea viscosa ditemui di vegetasi pantai atau dibalik pantai pasir atau batuan kapur. Dapat pula berada di formasi Barringtonia dan Casuarina, juga di savana dan perkebunan kelapa, dari permukaan laut sampai ketinggian 90 m. Sistem perkecambahan dari Dodonaea viscosa lambat karena lapisan luar biji yang tidak dapat ditembus air, dan impermeabilitas ini dapat diatasi dengan cara yang berbeda. Penanaman biji mempercepat terputusnya dormansi biji. Biji yang diskarifikasi dengan asam dan disimpan dalam kantong kertas dan botol gelas yang tertutup pada suhu kamar mendapatkan viabilitas yang baik selama 11 bulan. Perbanyakan dengan stek batang dengan sedikitnya 23 ruas, diambil dari batang berumur 12 tahun, penanaman stek dilakukan di bawah kondisi kabut buatan. Keberhasilan perakaran dapat ditingkatkan dengan pemberian indole butyric acid sampai 2000 ppm. Tanaman tumbuh pada tanah yang ringan, berdrainase bagus dengan sinar matahari penuh. Perkebunan Dodonaea viscosa dibuka dengan penaburan langsung atau menggunakan kecambah. Penaburan langsung dilakukan dengan menanam 3 biji per lubang tanam dan ditutup dengan tanah. Jika kecambah mencapai tinggi 10 cm, dilakukan penjarangan. Cara kedua dengan menabur di persemaian, dan kecambah dipindah ke polibag jika tingginya 5 cm. Jika tingginya sudah mencapai 13 cm, kecambah dipindah ke lahan. Kalau tingginya di atas 60 cm, pemindahan tidak akan berhasil baik. Daun segar, kering atau bubuk dipakai untuk tapal sebagai astringen untuk menyembuhkan luka, bengkak, terbakar, nyeri dan bisul. Rebusan pepagan dan daun digunakan untuk mandi herbal karena properti astringen yang dimilikinya. Digunakan juga sebagai analgesik, anti radang, spasmolitik, anti virus dan agen hipotensif. Juga mengatasi berbagai gangguan lambung dan usus, gangguan kulit dan penyembuhan luka. Di Indonesia, bubuk kayu diminum dengan air untuk meredakan gangguan angin dalam perut. Di Filipina, rebusan pepagan digunakan sebagai astringen pada eksim dan bisul ringan. Di seluruh Amerika Selatan, rebusan daun dipakai sebagai pengompres panas untuk abses dan bisul. Di Papua Nugini rebusan daun atau pepagan diminum untuk diare dan disentri. Jus dari daun yang dipanaskan diusapkan pada puting wanita menyusui sebagai perangsang terbentuknya susu. Di Fiji, tumbuhan ini dipakai untuk mengatasi sembelit dan mata lelah. Rebusan daun segar diminum oleh wanita hamil untuk mengatasi gangguan proses kelahiran. Di Australia, dipakai dalam obat-obatan tradisional suku Aborigin. Sebagai analgesik, daunnya dikunyah tanpa ditelan untuk meredakan sakit gigi. Daun yang sudah dikunyah ditapalkan pada

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

luka yang disebabkan sengatan ikan dan duri racun ikan pari. Ranting dengan daun yang hijau dibakar untuk menghasilkan asap, digunakan menguapi bayi sebentar dan dapat meningkatkan kesehatannya. Di Meksiko, rebusan daun pahit diminum untuk menurunkan demam, kolik, encok dan rematik, dan untuk penyembuhan penyakit kelamin. Di daerah kering bebas hujan es di Australia dan Amerika Serikat, tumbuhan ini sering digunakan sebagai tanaman tepi jalan dan peneduh. Jenis ini tahan kekeringan, garam, angin dan polusi. Di zona arid, jenis ini digunakan sebagai penahan angin atau tanaman pagar, bereaksi bagus terhadap kekurangan cahaya. Juga digunakan untuk mengikat tanah pasir dan reklamasi tanah rawa. Kayunya sangat keras, berat dan tahan lama dan banyak dicari sebagai kayu yang bermanfaat. Kayu-kayu kecil untuk kayu bakar dan batubara. Sejumlah senyawa (seperti fraxetin, sakuranetin, ent-15,16epoxy-9-`ALFA`-H-labda-13(16)14-diene-3-`BETA`,8-`ALFA`diol) dapat berperan dalam evaluasi farmakologi. Juga berpotensi untuk dibudidayakan sebagai semak untuk kayu bakar pada tanah masin dan alkalis. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Erythrina fusca Lour. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Erythrina fusca Lour. Purple coral-tree, coral bean, swamp immortelle . Cangkring Pohon berukuran sedang dengan mahkota membundar; batang pendek, berduri, kadang-kadang berbanir sampai 2 m; pepagan abu-abu kecoklatan atau coklat kehijauan. Dahan menyebar, berduri; ranting tidak berduri. Daun berseling, berdaun 3; pinak daun membundar telur sampai menjorong, membundar atau agak meruncing pada ujung dan pangkal, hijau muda di permukaan atas, berlapis lilin tipis atau hijau keabu-abuan di permukaan bawah, gundul sampai berambut beludru. Perbungaan tandan, di terminal, muncul bila ada daun, dengan bunga merah bata muda atau salmon (jarang putih). Buah polong berkayu yang memita padat, merekah, agak mengerut diantara 315 biji, tangkai berambut beludru saat muda, kemudian menggundul. Biji menjorong-melonjong, coklat tua atau hitam. Erythrina fusca merupakan jenis dari marga Erythrina L. yang paling luas persebarannya, tumbuh liar di daerah-daerah tropik. Di Asia dan Oceania jenis ini tumbuh sepanjang pantai dan Dodonaea burmanniana DC. Dodonaea repanda Schumach. & Thonn. Dodonaea candolleana Blume . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.234-237 (author(s): Welzen, P.C.van) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

sungai-sungai dari India sampai Filipina, Nugini dan Polinesia; di Afrika di Madagaskar, kepulauan Mascarene, kepulauan Comoro dan pulau Pemba, tetapi tidak ada di benua Afrika. Jenis ini saat ini ditanam di seluruh daerah tropis lembab. Erythrina fusca dijumpai dari permukaan laut sampai ketinggian 2000 m, dalam kisaran pola curah hujan yang luas, dari 1200 mm sampai di atas 3000 mm per tahun, dengan atau tanpa distribusi musiman, Suhu harian rata-rata berkisar dari 1624C pada elevasi tinggi sampai di atas 26C di dataran rendah. Jenis ini menyukai daerah litoral dengan tanah berdrainase tidak bagus seperti rawa-rawa dan aliran tepi sungai dan rawa-rawa sungai di dataran tinggi. Di rawa-rawa air tawar dataran rendah Erythrina fusca mencapai ukuran yang sangat besar dan kadang-kadang membentuk hampir tegakan murni. Pada eksperimen di Kolombia, pada tanah asam dengan pH 4.3 dan kejenuhan aluminium 80%, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan Samanea saman (Jacq.) Merrill dan Delonix regia (Bojer ex Hook.) Rafinesque, yang relatif toleran terhadap kondisi tersebut. Biji-biji dari Erythrina fusca mengapung di atas air dan disebarkan melalui arus lautan. Biji-biji tersebut telah ditemukan di pantai-pantai di Great Barrier Reef, Australia. Erythrina fusca dan Erythrina variegata L. dengan jenis yang lain merupakan jenis yang pertama menduduki Pulau Krakatau (Indonesia), hanya beberapa tahun setelah letusan katalismik di tahun 1883. Apabila digunakan sebagai naungan atau pohon pelindung, Erythrina fusca diperbanyak dengan stek yang panjangnya sekitar 2 m dengan diameter 610 cm. Keberhasilan perakaran sangat bagus, apabila di tanah yang lembab. Stek akan mulai bertunas dalam 24 minggu. Erythrina fusca dapat juga diperbanyak dengan mudah melalui biji. Biji segar berkecambah dengan kecepatan 8095%. Di Costa Rica, pohon ini dugunakan untuk menyokong penanaman lada hitam dengan kerapatan 1600 pohon/ha. Erythrina fusca ditanam luas sebagai pohon naungan pada perkebunan coklat dan kopi di Amerika Tengah dan Selatan, dan agak sedikit di Asia Tenggara. Di Sumatra dan Amerika Tengah, lada dan vanila umum ditanam dengan Erythrina fusca sebagai tiang penyangganya. Di Kosta Rika, Erythrina fusca kadangkadang dipakai untuk pagar hidup, walaupun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Erythrina berteroana Urban dan jenis-jenis Erythrina spp. yang lain. Di Amerika Tengah dipakai sebagai sumber pakan ternak. Daun muda dimakan sebagai sayur di Jawa dan Bali, di Guatemala, bunganya dimakan. Di Indonesia pepagannya digunakan sebagai tapal untuk luka baru dan rebusan pepagan atau akar sebagai obat beri-beri. Juga ditanam sebagai tanaman hias seperti jenis-jenis Erythrina yang lain. Erythrina fusca berpotensi dalam pengembangan sistem agroforestri untuk

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

daerah tropis lembab, karena kemampuan adaptasinya, mudahnya tumbuh dari stek, kemampuannya terhadap pemangkasan rutin, dan cepatnya berkecambah dan berkembangnya batang. Akan tetapi, penyakit dan hama harus diamati dengan ketat, karena dapat mempengaruhi kedua Erythrina fusca dan tanaman yang berasosiasi dengannya. Perlu diteliti juga kemampuannya sebagai pohon pelindung untuk jenis pohon yang lain dalam reforestasi. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Erythrina glauca Willd. Erythrina ovalifolia Roxb. Erythrina atrosanguinea Ridley . 11: Auxiliary plants p.121-123 (author(s): Russo, R. O & Baguinon, N.T.) Tumbuhan pantai

Excoecaria agallocha Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Excoecaria agallocha Linn. Blind-your-eyes, milky mangrove . Kayu buta-buta Semak atau pohon tinggi. Daun tersusun spiral, membundar telur atau menjorong, ujung melancip tumpul pendek. Perbungaan uniseksual, perbungaan jantan berbulir padat, hampir menguntai ketika muda. Buahnya kapsul, berlokus tiga, bercuping, dalam tandan pendek. Sepanjang pantai India Selatan dan Sri Lanka sampai Burma (Myanmar), Indo-Cina, Cina, Taiwan, Kepulauan Ryukyu, Thailand, seluruh Malesia termasuk Indonesia, kemudian ke Australia Utara dan Pasifik. Umum di hutan bakau, semak pasang surut dan rawa air tawar sampai pada ketinggian 100(400) m. Perbanyakan secara alami dilakukan melalui biji Di Filipina, getahnya dipakai untuk mengobati luka. Minyak ekstrak dari kayu atau getah yang didistilasi digunakan pada penyakit-penyakit kulit. Pepagannya bila dimakan akan menyebabkan muntah, tetapi pada umumnya dipakai sebagai obat sembelit. Akarnya dimemarkan dengan jahe dan dipakai untuk mengurangi bengkak pada tangan dan kaki. Di Milne Bay, Nugini, akarnya dipakai sebagai obat aborsi. Di Central Province, jusnya bila dicampur dengan jus kelapa kemudian diminum, dapat menyembuhkan pneumonia atau asma. Dapat pula dikonsumsi untuk membuat muntah, sehingga merupakan anti racun. Rebusan daun digunakan untuk epilepsi dan dipakai sebagai obat luar untuk menyembuhkan bisul. Getahnya dipakai bersama Antiaris toxicaria Lesch. untuk membuat racun panah. Di Thailand, getahnya dipakai sebagai anti cacingan dan mempunyai efek

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

muntah. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Ficus septica Burm. f. Spesies : Nama Indonesia : Ficus septica Burm. f. Kayu karet, Awar-awar Pohon berukuran kecil sampai sedang dengan permukaan pepagan abu-abu muda atau putih. Daun berseling atau berhadapan silang, menjorong, membundar telur atau melonjong. Buah aksiler atau di batang, berpasangan, membulat telur sungsang sampai agak membulat, putih sampai kekuningan bila matang. Kepulauan Ryukyu, Taiwan, seluruh Malesia kecuali Peninsular Malaysia, Kepulauan Solomon sampai Vanuatu dan Australia Utara (Queensland). Ficus septica dijumpai di hutan sekunder dan vegetasi semak samun pada berbagai tipe tanah, sampai pada ketinggian 1800 m. Perbanyakan dilakukan melalui stek. Di Maluku dan Nugini, akarnya dikunyah seperti sirih. Di Papua Nugini, daunnya dipakai untuk obat flu, batuk, demam dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur. Bila akarnya diparut dan dicampur dengan daun, airnya dapat diminum untuk obat disentri dan diare. Akar yang dihancurkan, dicampur dengan air kelapa diminum setiap hari untuk menyembuhkan infeksi saluran kencing. Di Filipina, daun digunakan untuk menyembuhkan rematik dan sebagai pereda sakit kepala. Akarnya dipakai untuk tapal, dan bila direbus airnya digunakan sebagai diuretik. Getahnya untuk menyembuhkan jenis-jenis herpes tertentu, dan luka akibat ikan beracun. Di Jawa, daun keringnya sebagai pengganti opium atau dicampur dengan opium. Ficus hauili Blanco , Ficus casearia F. v. Mueller ex Benth. Ficus kaukauensis Hayata . 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.288 (author(s): Rojo, J.P., Pitargue, F.C. & Sosef, M.S.M.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Excoecaria camettia Willd. Excoecaria affinis Endl. Stillingia agallocha (L.) Baillon 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.264 (author(s): Valkenburg, J.L.C.H. van) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Detil data Glochidion littorale Blume

Spesies : Nama Indonesia : Deskripsi :

Glochidion littorale Blume Ketumbel Semak rendah. Daun membundar telur sampai agak bundar. Perbungaan melekat; bunga jantan dengan 6 benang sari, ovari pada bunga betina 1014 sel. Buah agak bundar, ditandai dengan banyak sekat, kemerahan, bertangkai pendek. India, Sri Lanka, Burma (Myanmar), Indo-Cina, Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo, Flores dan Filipina. Glochidion littorale terdapat di semak belukar dan hutan terbuka dekat pantai, sampai ketinggian 100 m. Tetapi dapat juga ditemui di pegunungan dengan ketinggian sampai 1800 m, seperti di Borneo Perbanyakan secara alami dilakukan oleh biji. Di Semenanjung Malaya rebusan daun yang dicampur dengan akar Guioa dipakai untuk menyembuhan sakit perut. Di Jawa, daun digunakan untuk mengobati disentri, radang amandel dan setelah melahirkan. Di Borneo, digunakan untuk mandi setelah melahirkan. Buah dapat dimakan. Kayu dipakai untuk bahan bakar. 12(3): Medicinal and poisonous plants 3 p.215 (author(s): Nugroho, Y.A.) Tumbuhan pantai

Distribusi/Penyebaran :

Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori :

Glochidion littorale Blume Spesies : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Glochidion littorale Blume Ketumbel Semak rendah. Daun membundar telur sampai agak bundar. Perbungaan melekat; bunga jantan dengan 6 benang sari, ovari pada bunga betina 1014 sel. Buah agak bundar, ditandai dengan banyak sekat, kemerahan, bertangkai pendek. India, Sri Lanka, Burma (Myanmar), Indo-Cina, Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo, Flores dan Filipina. Glochidion littorale terdapat di semak belukar dan hutan terbuka dekat pantai, sampai ketinggian 100 m. Tetapi dapat juga ditemui di pegunungan dengan ketinggian sampai 1800 m, seperti di Borneo Perbanyakan secara alami dilakukan oleh biji. Di Semenanjung Malaya rebusan daun yang dicampur dengan akar Guioa dipakai untuk menyembuhan sakit perut. Di Jawa, daun digunakan untuk mengobati disentri, radang amandel dan setelah melahirkan. Di Borneo, digunakan untuk mandi setelah

melahirkan. Buah dapat dimakan. Kayu dipakai untuk bahan bakar. Sumber Prosea : Kategori : 12(3): Medicinal and poisonous plants 3 p.215 (author(s): Nugroho, Y.A.) Tumbuhan pantai

Heritiera javanica (Blume) Kosterm. Spesies : Nama Indonesia : Heritiera javanica (Blume) Kosterm. Mengkulang Pohon besar, dengan batang memilar dan berbanir tipis; daun majemuk menjari dengan daun pinak (3-)5-7, menggundul bersamaan dengan bertambahnya umur tetapi dengan karakter rambut yang menjambul pada ketiak tulang daun sekunder. Perbungaan malai dengan banyak percabangan. Buah bersayap besar, gundul. Indo-Cina, Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi Utara dan Filipina Tersebar luas di hutan dataran rendah, terutama pada punggung bukit sampai 600 m, and secara lokal umum juga di Filipina (Mindanao, Basilan), dimana jenis ini dominan bersama jenisjenis Dipterocarpaceae Perbanyakan secara tradisional dilakukan oleh biji. Kayunya dipakai sebagai mengkulang. Tarrietia javanica Blume . 5(1): Timber trees: Major Commercial Timbers p.236 (author(s): Lemmens, R.H.M.J., Soerianegara, I., Wiselius, S.I, Baas, P.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Heritiera littoralis Dryand. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Heritiera littoralis Dryand. Looking-glass tree Dungon Pohon malar hijau sedang, dengan banir tipis. Daun tunggal, permukaan bawah bersisik keperakan. Perbungaan malai. Buah menjorong, gundul dan mengkilap. Kayunya sering berbau seperti kulit. Afrika Timur, Asia Selatan dari India ke Cina Selatan dan sampai Australia tropis, Hawaii dan Kaledonia Baru hingga seluruh Malesia termasuk Indonesia. Heritiera littoralis tumbuh di zona pedalaman rawa hutan bakau,

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

dan umum di banyak tempat. Perbanyakan : Perbanyakan secara alami dilakukan melalui biji Kayunya sangat bagus untuk kayu bakar, memiliki nilai energi tinggi. Selain itu, juga cocok untuk produksi kertas pembungkus, tulis dan cetak. Pepagannya mengandung tannin dan digunakan untuk penguat jaring ikan. Ekstrak bijinya dipakai untuk obat diare dan disentri. Bijinya kadang-kadang dapat dimakan. Di Filipina akarnya dipakai sebagai racun ikan. Heritiera minor (Gaertner) Lamk . 5(1): Timber trees: Major Commercial Timbers p.236-237 (author(s): Soerianegara, I; Lemmenes, RHJM; Wiselius, SI; Baas, P) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Hibiscus tiliaceus Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Hibiscus tiliaceus Linn. Mahoe, sea hibiscus (En). Waru Pohon kecil atau semak. Daun agak membulat, atau bagian atas membundar telur. Bunganya tunggal, terminal, mengkilap, kelopak menggenta, bagian luar dengan nektaria, mahkota besar, kuning dengan ungu menghati, berubah menjadi oranye-merah. Biji 57 per sel, berbentuk ginjal, berbintil-bintil kecil, hitamcoklat. Hibiscus tiliaceus ditemui di seluruh daerah tropis terutama dekat pantai Hibiscus tiliaceus umum tumbuh sepanjang pantai dan dekat arus pasang surut. Perbanyakan di alam dilakukan dengan bijinya. Di Filipina, pepagannya digunakan untuk mengobati disentri. Di Papua Nugini, rebusan daunnya dipakai untuk radang tenggorokan, paru-paru basah, batuk, TBC dan diare. Daun dan akarnya bila ditumbuk dan dicampur dengan air, dapat digunakan untuk memperlancar proses kelahiran. Hibiscus hastatus L.f. Hibiscus similis Blume , Hibiscus celebicus Koord. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.302-303 (author(s): Dasuki, Undang A.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Intsia bijuga (Colebr.) O, Kuntze Iron wood Merbau Pohon sedang sampai besar, batang tidak bercabang, lurus berwarna keputihan dan licin. Daun dengan 2(-3) pasang anak daun. Bunga putih atau merah muda. Dari Tanzania dan Madagaskar sampai India Selatan dan Burma, ke arah Malesia termasuk Indonesia, kemudian ke Australia Utara dan Polinesia. Intsia bijuga sangat sering terdapat di hutan pantai dan sepanjang sungai pasang surut tetapi juga ditemui di daratan sampai pada ketinggian 600 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Intsia bijuga merupakan sumber penting kayu merbau. Pepagan dan daun dipakai sebagai obat dan bijinya dapat dimakan setelah diolah secara hati-hati. Intsia amboinensis DC. Afzelia bijuga (Colebr.) A. Gray , Intsia retusa (Kurz) O. Kuntze . 5(1): Timber trees: Major Commercial Timbers p.269 (author(s): Johns, R.J., Laming, P.B., den Outer, R.W., Sosef, M.S.M) Tumbuhan pantai

Ipomoea pes-caprae Roth. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Ipomoea pes-caprae Roth. Beach morning glory, horse`s footprint, goat`s foot creeper . Daun katang, tapak kuda Liana bertahunan, kadang-kadang membelit, batangnya mengandung getah putih, sering berakar pada ruas-ruasnya. Daun sering meruncing ke satu sisi, bervariasi, membundar telur, menjorong, membundar, mengginjal. Perbungaan terbatas 1 dengan bunga tidak banyak, daun kelopak tidak sama, agak menjangat, mahkota mencorong, ungu sampai ungu kemerahan.Buah kapsul. Biji 4, membulat memojok tiga, hitam. Umum dijumpai sepanjang pantai-pantai tropis, termasuk Asia Tenggara. Ipomoea pes-caprae tumbuh hanya di belakang garis pasang surut pada pantai. Tumbuh juga di daratan, sepanjang tepi jalan dan parit, sampai ketinggian 800 m. Secara alami tumbuhan pengikat pasir memperbanyak diri menggunakan biji. Kapsul-kapsul bijinya mengapung dan

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

disebarkan oleh air laut. Ketika ditanam sebagai pengendali erosi, dapat juga dibudidayakan dengan stek batang. Tumbuhan ini tumbuh pada daerah berpasir di pantai dan berfungsi sebagai pengikat pasir sehingga mencegah terjadinya erosi air atau angin. Tumbuhan ini berkontribusi sebagai penstabil tanah pasir sehingga memfasilitasi kehadiran tumbuhan lain untuk tumbuh. Ipomoea pes-caprae memiliki potensi reklamasi yang baik setelah berhasil tumbuh sebagai tanaman pemula pada arealareal bekas tambang. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk tonik, diuretik dan pencahar, berguna juga untuk penyakit kulit. Di Indonesia, rebusan akar digunakan untuk mengurangi iritasi akibat infeksi kandung kemih. Pasta daunnya dipakai untuk obat bisul dan juga dipakai untuk mematangkan bisul. Bijinya bila dimakan setelah dikunyah dapat digunakan untuk obat kram dan sakit perut. Di Filipina, Australia, India dan Amerika Tengah, rebusan daunnya dipakai dalam mengobati rematik. Di Peninsular Malaysia dan Thailand, getah daunnya dibubuhkan pada bekas sengatan ubur-ubur. Convolvulus pes-caprae L., Ipomoea biloba Forssk., Ipomoea maritima (Desr.) R.Br. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.318-319 (author(s): Dibiyantoro, A.L.H. & Schmelzer, G.H.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Ischaemum muticum Linn. Spesies : Nama Inggris : Ischaemum muticum Linn. Seashore centipede grass, drought grass . Rumput menahun dengan akar rimpang yang panjang. Pelepah daun berwarna hijau terang atau ungu yang agak bertumpuktumpuk dengan helaian daun yang sangat pendek, bentuk melanset-membundar telur sampai memita. Perbungaan terminal, terdiri dari 2 tandan yang menyatu, buliran berpasang-pasangan, satu melekat dan satu bertangkai, warna jerami; buliran yang melekat gundul, sedangkan buliran yang bertangkai berambut. Ischaemum muticum berasal dari Asia Tenggara dan Selatan. Tersebar luas di Malaysia, khususnya dekat laut dan di daerah berpasir, dan di Thailand, Indonesia, Filipina, Sri Lanka, India, Burma, pulau-pulau di bagian barat Samudera Pasifik. Jenis ini telah diintroduksi ke Afrika Barat dan Australia. Ischaemum muticum merupakan penjajah habitat terbuka dan terganggu yang agresif dan dapat berkembang menjadi belukar yang lebat pada saluran drainase dan selokan. Pada pinggiran hutan sekunder, jenis ini tumbuh sangat cepat, bercampur di antara semak-semak. Toleran terhadap kondisi basah, terutama

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

banjir, dan musim kering yang pendek. Dijumpai di daerahdaerah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm per tahun. Keberadaan jenis ini sebagai indikator kesuburan tanah yang rendah. Perbanyakan : Perbanyakan secara alami dengan akar rimpang, tetapi dapat juga tersebar dari bijinya Ischaemum muticum sebagai pakan ternak dan juga melindungi tanah dari erosi terutama pada bukit pasir di pantai dan untuk membuat kompos dan mulsa. Merupakan gulma pada banyak kebun tanaman pangan. Ischaemum muticum merupakan makanan ternak yang bermanfaat dalam kondisi khusus, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat dibudidayakan. Ischaemum repens Roxb. Ischaemum glabratum Presl , Andropogon repens (Roxb.) Steud. 4: Forages p.145-146 (author(s): Ipor, I.B. & Baki, B.B.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Kleinhovia hospita Linn. Spesies : Nama Inggris :

Kleinhovia hospita Linn. Guest tree . Pohon berbelukar, selalu hijau, dengan mahkota membulat dan taburan bunga yang tegak dan buah berwarna pink. Pepagan melekah, keabu-abuan di luar, kekuningan di dalam. Daun tunggal, berseling, membundar telur sampai menjantung, gundul di kedua permukaan. Perbungaan malai terminal, renggang muncul dari mahkota; bunga lebar sekitar 5 mm, pink muda, daun kelopak memita melanset, daun mahkota kuning. Buah kapsul berselaput yang membulat, merekah pada rongganya, masingmasing rongga berbiji 12. Biji membulat, keputihan. Kleinhovia hospita tumbuh alami di seluruh Asia tropis, dari Kepulauan Mascarene sampai Polynesia. Jenis ini lebih umum dijumpai di Jawa Tengah dan Timur. Di Semenanjung Malaya Kleinhovia hospita tersebar alami sepanjang pinggiran sungai, khususnya di Perak dan di daerah-daerah pantai dekat Melaka. Kleinhovia hospita umum dijumpai di tanah terbuka yang ditinggalkan, padang rumput dan hutan sekunder dari ketinggian 0200(500) m. Di Indonesia dan Malaysia Kleinhovia hospita terbatas di daerah-daerah dengan musim kering yang nyata. Di Indonesia jenis ini tumbuh umum di hutan jati. Di Malaysia tumbuh terutama di sepanjang tepi sungai di bagian utara dari semenanjung. Jenis ini berasosiasi dengan tumbuhan di tepi sungai dimana merupakan komponen hutan sekunder yang kuat.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Di Kepulauan Solomon, Kleinhovia hospita dipakai sebagai kayu bakar. Ranting yang memuntir dipakai untuk hiasan seperti pegangan pisau. Cabang pohon yang lurus dipakai sebagai kaso rumah, selain itu juga dipakai untuk tongkat penyangga pada tanaman gadung. Daun muda dapat dimakan sebagai sayuran. Jus daun dipakai untuk mencuci mata. Di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, kambium yang telah diolah dapat menyembuhkan pneumonia. Daunnya dapat untuk mencuci rambut untuk menghilangkan kutu rambut. Juga sebagai tanaman hias karena perbungaan malainya yang berwarna merah muda. Kleinhovia hospita memerlukan percobaan lebih lanjut bila akan digunakan untuk reforestasi, karena umum dijumpai di daerah terbuka yang ditinggalkan dan di hutan sekunder. Jenis ini sangat bagus untuk tanaman hias, dengan perawakannya yang hampir sama dengan Hibiscus tiliaceus L. 11: Auxiliary plants p.166-167 (author(s): Latif, A.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori :

Macaranga tanarius Muell. Arg. Spesies : Macaranga tanarius Muell. Arg. Merupakan pohon kecil sampai sedang, dengan dahan agak besar. Daun berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh. Perbungaan bermalai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat, menggelembur. Jenis ini juga mengandung tanin yang cukup untuk menyamak jala dan kulit. Macaranga tanarius tersebar luas, dari Kepulauan Andaman dan Nicobar, Indo-Cina, Cina Selatan, Taiwan dan Kepulauan Ryukyu, seluruh Malesia, sampai ke Australia Utara dan Timur dan Melanesia. Jenis ini umum dijumpai di daratan Asia Tenggara (Thailand Selatan, Semenanjung Malaya), dan pada banyak pulau di Malesia (yaitu Sumatra, Borneo, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Nugini, seluruh Kepulauan Filipina). Macaranga tanarius umum di hutan sekunder terutama di area logging. Dijumpai juga di belukar, semak, hutan kecil pedesaan, dan vegetasi pantai. Tumbuh pada tanah liat, lempung dan pasir, biasanya di dataran rendah tetapi di Jawa dijumpai sampai ketinggian 1500 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji Pepagannya mengandung tanin yang dipakai untuk menguatkan jala ikan. Jala yang dicelupkan dalam rebusan pepagan akan tahan pengaruh air laut pada waktu yang lama. Di Indonesia, daunnya dilaporkan untuk memberi warna hitam pada tikar. Pepagan dan

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

daun banyak digunakan di Filipina dalam pengolahan minuman yang difermentasi yang disebut `basi` terbuat dari gula tebu. Di Sumatra, buahnya ditambahkan dalam cairan palem ketika direbus, untuk meningkatkan kualitas gulanya. Di Indonesia dan Filipina, getahnya yang disadap dari pepagan dipakai sebagai lem, khususnya untuk merekatkan bagian-bagian alat-alat musik. Kayunya tidak digunakan dalam skala besar, tetapi di Sumatra digunakan untuk membuat tangga ketika panen lada dan di Filipina dipakai untuk membuat sepatu kayu. Di Malaysia kayunya digunakan untuk membangun rumah-rumah sementara. Rebusan pepagan dipakai untuk menyembuhkan disentri dan rebusan akar untuk melawan demam. Daun yang dibubukkan dipakai untuk tapal penyembuh luka. Macaranga tanarius belum pernah digunakan secara luas, tetapi berguna sebagai bahan pewarna coklat, perekat, bahan tambahan untuk minuman, kayu dan obat. Penelitian lebih lanjut tentang segala aspek akan berguna karena jenis ini sangat umum pada tipe-tipe vegetasi yang sangat dipengaruhi oleh manusia. Sumber Prosea : Kategori : 3: Dye and tannin-producing plants p.88-89 (author(s): Purwaningsih, Sukardjo, S.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Detil data Morinda citrifolia Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Morinda citrifolia Linn. Indian mulberry,Great morinda, Noni, mengkudi Mengkudu Semak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m, batang berkayu, pepagan kasar, berwarna keabu-abuan atau coklat kekuningan, berrekah dangkal. Daun berhadapan, tunggal, melanset-menjorong, stipula bervariasi ukuran dan bentuknya. Perbungaan bongkol membulat, bunga biseksual, harum, putih warnanya. Warna buah kuning keputihan yang permukaan buahnya tidak rata, terdapat totol/bercak yang warnanya merah kecoklatan. Buah ini kalau sudah tua/masak, berbau langu dan banyak air. Biji kecil warna hitam kecoklatan.

Deskripsi :

Mengkudu berasal dari Queensland (Australia). Mungkin disebarkan oleh manusia dan dibawa ke arah barat ke Samudera Hindia oleh arus laut, mencapai Seychelles, dan dengan cara yang Distribusi/Penyebaran : sama ke Pasifik pada latitude antara 30N dan 30S, mencapai Marquesas, Hawaii, dan pulau Easter. Jenis ini terdapat di seluruh Asia Tenggara baik secara liar atau budidaya. Tumbuh liar di daerah pantai. Habitat : Mengkudu umum dijumpai pada ketinggian sampai 1500 m di daerah beriklim musim dan lembab, dengan curah hujan tahunan berkisar antara 15003000 mm atau lebih. Pada daerah dimana

mengkudu dibudidayakan, tanahnya biasanya terstruktur baik atau tanah yang mungkin kurang bagus. Jenis ini tumbuh pula pada tanah yang tidak subur dan terdegenerasi, kadang-kadang berdrainase tidak baik atau dengan kapasitas retensi airnya sangat rendah dan muka air tanah yang dalam. Jenis ini tumbuh di hutanhutan malar hijau, (semi-)meranggas sampai pada hutan agak serofitik, dan tipe vegetasi litoral. Tumbuh juga pada vegetasi pioneer dan sekunder setelah kebakaran, dapat berfungsi sebagai tumbuhan deforestasi setelah terjadi aktivitas vulkanik. Jenis ini persisten dan sangat toleran. Kemampuan biji untuk mengapung menyebabkan persebarannya yang luas dan keberadaannya pada banyak pantai. Agen penyebarannya di daratan adalah kelelawar dan burung pemakan buah. Perbanyakan : Mengkudu diperbanyak dengan biji yang ditabur pada persemaian. Setelah berkecambah, kecambah di pindah pada 1.2 m x 1.2 m pada tanah yang sudah diolah dengan baik. Sebelum introduksi bahan celup sintetis, pewarna merah dari pepagan dan kulit akar mengkudu sangat penting sebagai pewarna batik. Pada akhir abad ke-19, terdapat perkebunan di daerah pantai di bagian utara Jawa dan pulau-pulau di sekitarnya. Saat ini, mengkudu ditanam atau dibudidayakan di kebun untuk kebutuhan obat-obatan. Penanaman untuk bahan pewarna terbatas pada daerah dimana pencelupan tekstil secara tradisional masih penting, seperti produksi batik kualitas tinggi di Jawa. Hampir seluruh bagian pohon digunakan untuk obat sejak jaman kuno. Di Vietnam akarnya dipakai untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan ketegangan arteri. Pepagan digunakan sebagai tonik dan antiseptik pada kulit, bisul dan luka. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untukpengobatan asma dan gangguan pernafasan lainnya, obat encok dan sejenis peradangan lainnya. Akar, daun dan buahnya mungkin mempunyai kandungan antelmintik. Dalam pengobatan tradisional, bagian yang digunakan mentah atau sebagai jus dan infusi atau minyak usap dan tapal. Walaupun berbau seperti keju busuk, buahnya dimakan mentah atau diolah lebih dulu, begitu juga daunnya. Daging buahnya dapat membersihkan besi dan baja. Kayunya membelah saat kering dan gunanya terbatas untuk kayu bakar dan tonggak. Di Malaysia dan Thailand pohonnya untuk menyokong tanaman lada. Saat ini minguman dari buah mengkudu sudah tersebar luas yang dikatakan dapat untuk menyebuhkan penyakit. Bahan pewarna dan obat-obatan alami di Indonesia yang mulai diminati menjadikan penanaman mengkudu tumbuh lagi. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada buah dan daun dalam perannya sebagai sumber nutrisi. Morinda bracteata Roxb., Morinda litoralis Blanco 3: Dye and tannin-producing plants p.94-96 (author(s):

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea :

Groenendijk, JJ) Kategori : Morinda citrifolia Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Morinda citrifolia Linn. Indian mulberry,Great morinda, Noni, mengkudi Mengkudu Semak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m, batang berkayu, pepagan kasar, berwarna keabu-abuan atau coklat kekuningan, berrekah dangkal. Daun berhadapan, tunggal, melanset-menjorong, stipula bervariasi ukuran dan bentuknya. Perbungaan bongkol membulat, bunga biseksual, harum, putih warnanya. Warna buah kuning keputihan yang permukaan buahnya tidak rata, terdapat totol/bercak yang warnanya merah kecoklatan. Buah ini kalau sudah tua/masak, berbau langu dan banyak air. Biji kecil warna hitam kecoklatan. Mengkudu berasal dari Queensland (Australia). Mungkin disebarkan oleh manusia dan dibawa ke arah barat ke Samudera Hindia oleh arus laut, mencapai Seychelles, dan dengan cara yang sama ke Pasifik pada latitude antara 30N dan 30S, mencapai Marquesas, Hawaii, dan pulau Easter. Jenis ini terdapat di seluruh Asia Tenggara baik secara liar atau budidaya. Tumbuh liar di daerah pantai. Mengkudu umum dijumpai pada ketinggian sampai 1500 m di daerah beriklim musim dan lembab, dengan curah hujan tahunan berkisar antara 15003000 mm atau lebih. Pada daerah dimana mengkudu dibudidayakan, tanahnya biasanya terstruktur baik atau tanah yang mungkin kurang bagus. Jenis ini tumbuh pula pada tanah yang tidak subur dan terdegenerasi, kadang-kadang berdrainase tidak baik atau dengan kapasitas retensi airnya sangat rendah dan muka air tanah yang dalam. Jenis ini tumbuh di hutanhutan malar hijau, (semi-)meranggas sampai pada hutan agak serofitik, dan tipe vegetasi litoral. Tumbuh juga pada vegetasi pioneer dan sekunder setelah kebakaran, dapat berfungsi sebagai tumbuhan deforestasi setelah terjadi aktivitas vulkanik. Jenis ini persisten dan sangat toleran. Kemampuan biji untuk mengapung menyebabkan persebarannya yang luas dan keberadaannya pada banyak pantai. Agen penyebarannya di daratan adalah kelelawar dan burung pemakan buah. Mengkudu diperbanyak dengan biji yang ditabur pada persemaian. Setelah berkecambah, kecambah di pindah pada 1.2 m x 1.2 m pada tanah yang sudah diolah dengan baik. Sebelum introduksi bahan celup sintetis, pewarna merah dari pepagan dan kulit akar mengkudu sangat penting sebagai pewarna Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

batik. Pada akhir abad ke-19, terdapat perkebunan di daerah pantai di bagian utara Jawa dan pulau-pulau di sekitarnya. Saat ini, mengkudu ditanam atau dibudidayakan di kebun untuk kebutuhan obat-obatan. Penanaman untuk bahan pewarna terbatas pada daerah dimana pencelupan tekstil secara tradisional masih penting, seperti produksi batik kualitas tinggi di Jawa. Hampir seluruh bagian pohon digunakan untuk obat sejak jaman kuno. Di Vietnam akarnya dipakai untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan ketegangan arteri. Pepagan digunakan sebagai tonik dan antiseptik pada kulit, bisul dan luka. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untukpengobatan asma dan gangguan pernafasan lainnya, obat encok dan sejenis peradangan lainnya. Akar, daun dan buahnya mungkin mempunyai kandungan antelmintik. Dalam pengobatan tradisional, bagian yang digunakan mentah atau sebagai jus dan infusi atau minyak usap dan tapal. Walaupun berbau seperti keju busuk, buahnya dimakan mentah atau diolah lebih dulu, begitu juga daunnya. Daging buahnya dapat membersihkan besi dan baja. Kayunya membelah saat kering dan gunanya terbatas untuk kayu bakar dan tonggak. Di Malaysia dan Thailand pohonnya untuk menyokong tanaman lada. Saat ini minguman dari buah mengkudu sudah tersebar luas yang dikatakan dapat untuk menyebuhkan penyakit. Bahan pewarna dan obat-obatan alami di Indonesia yang mulai diminati menjadikan penanaman mengkudu tumbuh lagi. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada buah dan daun dalam perannya sebagai sumber nutrisi. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Morinda bracteata Roxb., Morinda litoralis Blanco 3: Dye and tannin-producing plants p.94-96 (author(s): Groenendijk, JJ) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Detil data Nypa fruticans Wurmb. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi :

Nypa fruticans Wurmb. Nipa palm, mangrove palm . Nipah Palem besar dengan batang menjalar, akar rimpangnya sebagian terbenam di dalam lumpur, dengan diameter hingga 45 cm, percabangannya dua-dua dengan interval yang tetap. Daunnya menggerombol 3 - 5 daun per tumbuhan, tegak, 4.5 - 14.2 cm panjangnya, menyirip sederhana, tangkai daunnya sangat keras, panjangnya hingga 1.5 m, beralur pada bagian adaksial, bagian bawah tulang daunnya bersisik coklat. Perbungaannya tunggal, tegak, tumbuh di antara daunnya, dan tampak muncul di atas

permukaan air, perbuahannya seperti agak membulat, seperti buah batu, berwarna coklat hingga kehitaman, agak melengkung atau menyudut. Nipah merupakan salah satu angiospermae tertua dan kemungkinan besar jenis palem tertua. Fosil-fosil Eocene dan Miocene dari Eropa, Amerika Utara dan Timur Tengah dan strata Paleocene di Brasil menunjukkan bahwa nipah penyebarannya pantropis pada 13-63 juta tahun yang lalu. Saat ini utamanya dijumpai di daerah equator, melebar dari Sri Lanka ke Asia Distribusi/Penyebaran : Tenggara sampai Australia Utara. Diintroduksi ke Afrika Barat di awal abad ke-20. Tegakan nipah alami terbesar dijumpai di Indonesia (700 000 ha), Papua Nugini (500 000 ha) dan Filipina (8000 ha). Keberadaan alami paling utara dari jenis ini terdapat di kepulauan Ryukyu, Jepang dan paling selatan di Australia Utara. Di Asia Tenggara, nipah juga dibudidayakan. Nipah adalah tumbuhan tropis. Rata-rata suhu minimum pada daerah pertumbuhannya adalah 20C dan maksimumnya 32-35C. Iklim optimum adalah agak lembab sampai lembab dengan curah hujan lebih dari 100 mm per bulan sepanjang tahun. Nipah tumbuh subur hanya pada lingkungan air yang asin. Jarang dijumpai langsung di pantai. Kondisi optimum adalah saat bagian dasar palem dan rimpangnya terendam air asin secara reguler. Karena itu nipah mendiami daerah muara sungai yang masih mendapat akibat arus pasang surut dari sungai. Konsentrasi garam optimum adalah 1-9 per mil. Tanah rawa nipah berlumpur dan kaya akan endapan alluvial, tanah liat dan humus; kandungan garamnya bukan organik, kalsium, sulfur, besi dan mangaan tinggi, yang mempengaruhi aroma dan warna gelapnya. pH sekitar 5; kandungan oksigen rendah kecuali lapisan paling atas. Biasanya nipah dapat membentuk tegakan murni, tetapi di beberapa daerah tumbuh bercampur dengan pohon-pohon bakau yang lain. Perbanyakan generatif dengan biji (buah) dan vegetatif dengan rimpang yang bercabang. Di Papua New Guinea, metode `pocket and channel` telah digunakan dengan baik untuk memperbanyak nipah. Buah ditanam langsung pada kantong plastik atau di lubang sedalam 10-20 cm sepanjang tepi kanal-kanal irigasi. Di Filipina, kecambah ditumbuhkan dulu di persemaian kemudian dipindah ke lubang-lubang. Jarak tanam 1.5-2 m, selanjutkan dijarangkan menjadi 400 tanaman per ha. Tegakan alami nipah biasanya rapat; di Papua New Guinea 2000-5000, di Filipina sampai 10 000 tanaman per ha. Di Asia Tenggara, terdapat tradisi lama (ratusan tahun) dalam menggunakan cairan nipah yang disadap dari gagang perbungaan sebagai sumber sirup gula, gula tak berbentuk, alkohol atau cuka. Cairan nipah yang sedikit difermentasi, dikenal dengan 'toddy' ('nira' di Indonesia dan Malaysia, `tuba` di Filipina) dijual dan dikonsumsi sebagai bir lokal. Di Papua Nugini, tidak ada tradisi

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

memanfaatkan air nipah. Daunnya untuk atap rumah. Di Filipina, Malaysia, Indonesia dan Thailand, pembuatan sirap merupakan sumber pemasukan lokal yang nyata. Pinak daun dan tulang daun untuk membuat sapu lidi, keranjang, tikar dan topi. Endosperma putih dari biji mudanya manis dan seperti jelly, dikonsumsi sebagai makanan ringan. Daun muda yang masih menggulung digunakan secara lokal untuk pembungkus rokok. Berbagai bagian dari nipah merupakan sumber obat tradisional (seperti air dari batang muda digunakan sebagai obat herpes, abu dari nipah yang sudah dibakar bisa menyembuhkan sakit gigi dan kepala) dan bahan ekstraksi garam. Beberapa percobaan awal untuk menggunakan endokarp dari buah yang tua, disebut `plant ivory`, untuk membuat kancing gagal karena rentan terhadap serangan jamur, dan telah digantikan dengan bahan plastik. Nipah berpotensi dalam produksi gula, cuka dan alkohol. Gula tersedia langsung dalam bentuk sukrosa. Cairan dari nipah dalam bentuk liquid, sehingga tidak ada masalah seperti dalam gula tebu. Nipah tumbuh pada tanah yang tidak cocok bagi tanaman pangan yang lain. Penyadapan dapat dilakukan sepanjang tahun, sehingga mengurangi pergerakan buruh musiman dan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengannya. Kerugian dalam mengeksploitasi nipah adalah kebutuhan akan buruh manual dibandingkan dengan gula tebu dan kesulitan dalam menjalankan mesin diantara pohon-pohon karena tanah yang gembur dan ketinggian air yang berfluktuasi. Agar industri gula nipah sukses, metode perlu dikembangkan untuk menghambat inversi sukrosa yang cepat dan fermentasi dari cairan nipah. Penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui mekanisme fisiologi yang mengatur aliran cairan nipah dan pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap gagang perbungaan. Hal ini mungkin akan bermanfaat dalam usaha pengurangan kebutuhan yang tinggi terhadap buruh manual dalam pemanfaatan nipah. Nipah berpotensi untuk menjadi bahan baku penghasil energi, karena dapat menghasilkan alkohol 11000 l per ha per tahun, lebih besar dari yang dihasilkan oleh gula tebu (5 500 l) dan ketela pohon (1350 l). Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Nypa fruticans Wurmb. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Nypa fruticans Wurmb. Nipa palm, mangrove palm . Nipah Palem besar dengan batang menjalar, akar rimpangnya sebagian Nipa fruticans Thunb., Cocos nypa Lour., Nipa litoralis Blanco 9: Plants yielding non-seed carbohydrates p.133-137 (author(s): Pivke, AEA) Tumbuhan pantai

terbenam di dalam lumpur, dengan diameter hingga 45 cm, percabangannya dua-dua dengan interval yang tetap. Daunnya menggerombol 3 - 5 daun per tumbuhan, tegak, 4.5 - 14.2 cm panjangnya, menyirip sederhana, tangkai daunnya sangat keras, panjangnya hingga 1.5 m, beralur pada bagian adaksial, bagian bawah tulang daunnya bersisik coklat. Perbungaannya tunggal, tegak, tumbuh di antara daunnya, dan tampak muncul di atas permukaan air, perbuahannya seperti agak membulat, seperti buah batu, berwarna coklat hingga kehitaman, agak melengkung atau menyudut. Nipah merupakan salah satu angiospermae tertua dan kemungkinan besar jenis palem tertua. Fosil-fosil Eocene dan Miocene dari Eropa, Amerika Utara dan Timur Tengah dan strata Paleocene di Brasil menunjukkan bahwa nipah penyebarannya pantropis pada 13-63 juta tahun yang lalu. Saat ini utamanya dijumpai di daerah equator, melebar dari Sri Lanka ke Asia Tenggara sampai Australia Utara. Diintroduksi ke Afrika Barat di awal abad ke-20. Tegakan nipah alami terbesar dijumpai di Indonesia (700 000 ha), Papua Nugini (500 000 ha) dan Filipina (8000 ha). Keberadaan alami paling utara dari jenis ini terdapat di kepulauan Ryukyu, Jepang dan paling selatan di Australia Utara. Di Asia Tenggara, nipah juga dibudidayakan. Nipah adalah tumbuhan tropis. Rata-rata suhu minimum pada daerah pertumbuhannya adalah 20C dan maksimumnya 32-35C. Iklim optimum adalah agak lembab sampai lembab dengan curah hujan lebih dari 100 mm per bulan sepanjang tahun. Nipah tumbuh subur hanya pada lingkungan air yang asin. Jarang dijumpai langsung di pantai. Kondisi optimum adalah saat bagian dasar palem dan rimpangnya terendam air asin secara reguler. Karena itu nipah mendiami daerah muara sungai yang masih mendapat akibat arus pasang surut dari sungai. Konsentrasi garam optimum adalah 1-9 per mil. Tanah rawa nipah berlumpur dan kaya akan endapan alluvial, tanah liat dan humus; kandungan garamnya bukan organik, kalsium, sulfur, besi dan mangaan tinggi, yang mempengaruhi aroma dan warna gelapnya. pH sekitar 5; kandungan oksigen rendah kecuali lapisan paling atas. Biasanya nipah dapat membentuk tegakan murni, tetapi di beberapa daerah tumbuh bercampur dengan pohon-pohon bakau yang lain. Perbanyakan generatif dengan biji (buah) dan vegetatif dengan rimpang yang bercabang. Di Papua New Guinea, metode `pocket and channel` telah digunakan dengan baik untuk memperbanyak nipah. Buah ditanam langsung pada kantong plastik atau di lubang sedalam 10-20 cm sepanjang tepi kanal-kanal irigasi. Di Filipina, kecambah ditumbuhkan dulu di persemaian kemudian dipindah ke lubang-lubang. Jarak tanam 1.5-2 m, selanjutkan dijarangkan menjadi 400 tanaman per ha. Tegakan alami nipah biasanya rapat; di Papua New Guinea 2000-5000, di Filipina sampai 10 000

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

tanaman per ha. Di Asia Tenggara, terdapat tradisi lama (ratusan tahun) dalam menggunakan cairan nipah yang disadap dari gagang perbungaan sebagai sumber sirup gula, gula tak berbentuk, alkohol atau cuka. Cairan nipah yang sedikit difermentasi, dikenal dengan 'toddy' ('nira' di Indonesia dan Malaysia, `tuba` di Filipina) dijual dan dikonsumsi sebagai bir lokal. Di Papua Nugini, tidak ada tradisi memanfaatkan air nipah. Daunnya untuk atap rumah. Di Filipina, Malaysia, Indonesia dan Thailand, pembuatan sirap merupakan sumber pemasukan lokal yang nyata. Pinak daun dan tulang daun untuk membuat sapu lidi, keranjang, tikar dan topi. Endosperma putih dari biji mudanya manis dan seperti jelly, dikonsumsi sebagai makanan ringan. Daun muda yang masih menggulung digunakan secara lokal untuk pembungkus rokok. Berbagai bagian dari nipah merupakan sumber obat tradisional (seperti air dari batang muda digunakan sebagai obat herpes, abu dari nipah yang sudah dibakar bisa menyembuhkan sakit gigi dan kepala) dan bahan ekstraksi garam. Beberapa percobaan awal untuk menggunakan endokarp dari buah yang tua, disebut `plant ivory`, untuk membuat kancing gagal karena rentan terhadap serangan jamur, dan telah digantikan dengan bahan plastik. Nipah berpotensi dalam produksi gula, cuka dan alkohol. Gula tersedia langsung dalam bentuk sukrosa. Cairan dari nipah dalam bentuk liquid, sehingga tidak ada masalah seperti dalam gula tebu. Nipah tumbuh pada tanah yang tidak cocok bagi tanaman pangan yang lain. Penyadapan dapat dilakukan sepanjang tahun, sehingga mengurangi pergerakan buruh musiman dan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengannya. Kerugian dalam mengeksploitasi nipah adalah kebutuhan akan buruh manual dibandingkan dengan gula tebu dan kesulitan dalam menjalankan mesin diantara pohon-pohon karena tanah yang gembur dan ketinggian air yang berfluktuasi. Agar industri gula nipah sukses, metode perlu dikembangkan untuk menghambat inversi sukrosa yang cepat dan fermentasi dari cairan nipah. Penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui mekanisme fisiologi yang mengatur aliran cairan nipah dan pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap gagang perbungaan. Hal ini mungkin akan bermanfaat dalam usaha pengurangan kebutuhan yang tinggi terhadap buruh manual dalam pemanfaatan nipah. Nipah berpotensi untuk menjadi bahan baku penghasil energi, karena dapat menghasilkan alkohol 11000 l per ha per tahun, lebih besar dari yang dihasilkan oleh gula tebu (5 500 l) dan ketela pohon (1350 l). Nipa fruticans Thunb., Cocos nypa Lour., Nipa litoralis Blanco 9: Plants yielding non-seed carbohydrates p.133-137 (author(s): Pivke, AEA) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Pisonia grandis R. Br. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Pisonia grandis R. Br. Cabbage tree, lettuce tree, Moluccan cabbage Wijayakusuma Pohon dengan percabangan tidak beraturan, ranting coklat muda, beralur pada saat kering. Daun berhadapan, menjorong, lonjong atau membulat telur,. Perbungaan di terminal, bunga berkelamin dua, berbentuk corong dengan barisan kelenjar berwarna hitam. Pisonia grandis kultivar Alba yang berdaun hijau-kuning dan kadang-kadang tumbuh liar, dibudidayakan di Bali dan Jawa di sekitar rumah dan sebagai pagar. Jenis ini jarang berbunga di Bali dan pulau-pulau sekitarnya. Wijayakusuma tumbuh di pulau-pulau Lautan India, pantai India dan Sri Lanka sampai pulau-pulau di Laut Cina Selatan, sampai Asia Tenggara namun tidak dijumpai di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Jenis ini dijumpai tumbuh di beberapa pulau di pantai Australian Utara, dan lebih jauh ke Mikronesia dan Polinesia.Wijaya kusuma banyak ditanam di Jawa sebagai tanaman hias terutama kultivar alba. Jenis aslinya hanya ada di P. Nusakambangan yang juga sudah tidak dapat dijumpai lagi. Pisonia grandis ditemui di daerah-daerah kering atau semi kering yang terbuka, sepanjang pantai yang berpasir atau berbatu, atau pada tanah kapur, dari permukaan laut sampai pada ketinggian 1200 m, dominan pada atol dan pulau-pulau kecil lainnya. Perbanyakan kultivar alba biasanya dilakukan dengan stek batang karena jarang ditemukan bijinya. Di Indonesia, daun dari kultivar `Alba` dapat dipakai obat bila dihancurkan atau dipanaskan dan dibubuhkan pada tempat yang bengkak atau bisul/borok yang terbuka, mata ikan, kapalan. Di Rotuma, daunnya dipakai untuk disentri. Daun muda dari `Alba` merupakan sayuran yang popular, kaya akan calcium. Pisonia alba Span., Pisonia sylvestris Teijsm. & Binnend., Ceodes grandis (R.Br.) D.Q. Lu . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.435 (author(s): Schmelzer, G.H. & Bunyapraphatsara, N.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Pluchea indica Less. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Pluchea indica Less. Indian (marsh) fleabane, Indian pluchea . Beluntas

Deskripsi :

Semak bercabang-cabang, ramping, tegak, dahan coklat tua, ke arah ujung hijau. Daun berseling, tunggal, membundar telur sampai membundar telur sungsang, bila diremas berbau harum. Perbungaan malai terminal atau aksiler. Bunga menabung, bunga marginal betina, bunga tengah biseksual tetapi berfungsi sebagai bunga jantan, warna ungu muda atau putih. Buah longkah menyilinder, coklat. Pluchea indica dijumpai dari India sampai Cina Selatan, sampai Indo-Cina, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Filipina, sampai Australia (termasuk pulau Christmas) dan Kepulauan Pasifik (termasuk Hawaii). Pluchea indica tumbuh khususnya sepanjang pantai dan rawarawa pasang surut, pada tanah liat atau keras dan berbatu, kadangkadang dekat mata air asin di bagian pedalaman, pada daerahdaerah terbuka atau agak ternaungi. Jenis ini dibudidayakan sebagai batas kebun dan pagar, karena itu seringkali ditanam sampai di dataran tinggi dan pada tanah-tanah subur. Pluchea indica umumnya diperbanyak dengan stek batang, tetapi juga dengan biji. Di Malesia termasuk Indonesia, Indo-Cina dan India, rebusan daun, atau daun segar yang telah dihaluskan atau akar dari Pluchea indica dimanfaatkan terutama sebagai obat penghilang bau badan. Di Indonesia dan Malaysia, daunnya juga dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, penghasil air susu dan obat batuk. Air dari daun yang dihancurkan bila dicampur dengan cairan dari tumbuhan lain, merupakan ramuan untuk disentri. Di Papua Nugini, rebusan daun dan batang diminum untuk meredakan asma dan gangguan paru-paru yang lain. Pluchea indica juga dipakai sebagai obat luar, untuk mandi sebagai aromaterapi dan stimulans, dan untuk berendam dengan air hangat untuk menguatkan syaraf. Di Indonesia, dicampur dengan bahan lain untuk tapal yang menjadi obat gosok yang efektif untuk badan lemah setelah diare, dan melawan bisul dan keletihan. Akarnya, dicampur dengan bahan lain digunakan sebagai tapal untuk sakit rematik. Di Thailand seluruh bagian tanaman digunakan sebagai obat diuretik dan antidiabetik. Dipakai juga sebagai obat luar untuk penyakit kulit, dan daun segarnya dipakai untuk menyembuhkan wasir. Di Vietnam, rebusan akar atau daun direkomendasikan untuk menyembuhkan demam, sakit kepala, rematik, keseleo, disentri dan dispepsia, dan dipakai mandi untuk menyembuhkan kudis. Rebusan daun segar juga dimanfaatkan untuk membantu pernafasan pada penderita flu. Daun yang dibubukkan, dicampur dengan malam dan minyak kastor, dipakai untuk membalut patah tulang tertutup. Di Vietnam dan Kambodia, infusi daun sebagai teh, atau infusi daun dan batang muda yang dihaluskan dalam alkohol, dimanfaatkan untuk menyembuhkan encok. Di Indonesia, daun yang telah dihaluskan, mentah atau sudah dikukus, dapat dimakan untuk mengharumkan

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

bau nafas dan keringat yang tidak sedap. Daun, yang muda bagian atas dan perbungaan, mentah atau telah dimasak, dikonsumsi di Jawa sebagai makanan pelengkap nasi, atau sebagai lalapan, dan kadang-kadang bahan dari sop. Di Thailand, daun dapat dimakan sebagai penyedap. Di Indonesia dan Vietnam, Pluchea indica digunakan sebagai tanaman pagar dan sebagai tanaman sela di hutan jati. Penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang signifikan dari fraksi methanol yang berasal dari ekstrak akar dalam menyembuhkan radang dan anti-luka. Daunnya juga berpotensi sebagai diuretik, saat ini daunnya dijual di pasar lokal untuk tujuan tersebut. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Pongamia pinnata Merr. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Pongamia pinnata Merr. Pongam, Indian beech, Fijian longan malapari, longan Semak atau pohon bercabang melebar. Pepagan halus atau melekah tegak lurus samar-samar, abu-abu. Daun menyirip gasal, merah muda saat muda, hijau tua mengkilap di atas dan hijau pudar dengan urat menonjol di bawah saat tua; anak daun membundar telur, menjorong atau melonjong. Perbungaan tandan, berpasang-pasang dengan bunga yang sangat harum; mahkota bunga putih sampai pink, ungu di dalam, berurat kecoklatan di luar; membundar telur sungsang. Buahnya polong bertangkai pendek, menyerong-melonjong sampai menjorong, tidak merekah bila masak, berbiji 12. Biji membulat telur. Pongamia pinnata kemungkinan besar berasal dari India dan dijumpai secara alami dan naturalisasi dari Pakistan, India dan Sri Lanka seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia sampai timur laut Australia, Fiji dan Jepang. Diintroduksi di Mesir dan Amerika Serikat (Florida, Hawaii). Pada sebaran alaminya, Pongamia pinnata toleran terhadap kisaran suhu yang luas. Pohon tua toleran terhadap suhu di atas 50C. Kisaran tempat tumbuhnya pada ketinggian antara 01200 m. Cukup toleran terhadap naungan, setidaknya ketika muda. Curah hujan tahunan yang dibutuhkan adalah 5002500 mm, dengan musim kering 26 bulan. Tumbuh alami di hutan dataran rendah pada tanah berkapur dan batu karang di pantai, sepanjang tepi hutan bakau dan sepanjang aliran dan sungai pasang surut. Pertumbuhan yang paling bagus dijumpai pada tanah liat berpasir, Pluchea foliosa DC. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.441-443 (author(s): Raharjo, I. & Horsten, S.F.A.J.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

tetapi akan tumbuh juga pada tanah berpasir dan tanah liat yang bergumpal-gumpal. Sangat toleran pada kondisi masin dan alkalinitas. Perbanyakan : Secara alami perbanyakan dilakukan melalui biji. Pongamia pinnata berperan dalam menyediakan dua sumber energi: kayunya sebagai bahan bakar dalam memasak, sedangkan minyak yang berasal dari bijinya dimanfaatkan untuk penerangan. Oleh sebab itu minyaknya dapat juga merupakan bahan baku energi altenatif yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Kayunya juga menyediakan timber untuk lemari dan kereta beroda dan pulp kertas. Minyaknya digunakan sebagai pelumas, dimanfaatkan dalam industri penyamakan kulit tradisional di India, dan dalam pembuatan sabun, pernis dan cat. Pongamia pinnata digunakan dalam reforestasi tanah kurang subur, sistem akarnya yang ekstensif berguna dalam menahan erosi. Di Sri Lanka ditanam sebagai penahan angin. Daun, bunga dan bijinya dimanfaatkan sebagai pupuk hijau, daun dan bijinya juga sebagai pakan ternak. Bunganya merupakan sumber serbuk sari dan nektar yang baik untuk madu hitam/coklat. Pepagan bisa untuk tali. Ekstrak daun, pepagan dan biji merupakan antiseptik melawan penyakit kulit dan rematik. Biji yang telah dimemarkan dan dipanggang dulu digunakan sebagai racun ikan. Di pedalaman, daun-daun kering disimpan pada lumbung padi atau biji-bijian yang untuk mengusir serangga. Pongamia pinnata juga dimanfaatkan oleh serangga lak dan kayu cendana yang hemiparasit Santalum album L sebagai tumbuhan inangnya. Kadangkadang juga ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Akan tetapi, jumlah bunga, daun dan polongnya yang banyak yang gugur secara rutin sehingga membuatnya kurang menarik untuk tanaman hias. Pongamia pinnata akan tetap diperlukan sebagai pohon reforestasi dan kayu bakar karena kemampuan adaptasinya terhadap tanah-tanah kurang subur dan masin, berbagai produknya yang bermanfaat, dan mudah ditanam. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengembangkan potensinya sebagai insektisida dan obat. Pongamia glabra Ventenat , Millettia novo-guineensis Kanehira & Hatusima , Derris indica (Lamk) J.J. Bennett . 11: Auxiliary plants p.209-211 (author(s): Oyen, L.P.A.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Rhizophora apiculata Blume Spesies : Nama Indonesia : Deskripsi : Rhizophora apiculata Blume Bakau, bakau minyak Pohon dengan batang berdiameter hingga 50 cm, biasanya jauh lebih kecil di hutan-hutan tereksploitasi; batang didukung oleh

banyak akar tunggang yang bercabang-cabang dan lateral; akar udara kadang-kadang tumbuh dari cabang-cabang bawah.Pepagan abu-abu, hampir halus atau dengan lekahan tegak lurus. Ranting membesar pada ruas-ruas, keras dan mengempulur. Daun berhadapan silang, seperti roset pada ujung ranting; helaian mengutuh, menjorong-melonjong sampai agak melanset, hijau, dan mengkilap. Perbungaan aksiler (pada lampang daun di bawah roset daun), berbunga , bunga biseksual, kuning; kelopak kuningkecoklatan sampai kemerahan, daun mahkota melanset. Buah bani membulat telur atau berbentuk seperti buah pir terbalik, agak kasar, coklat. Distribusi/Penyebaran : Rhizophora apiculata umumnya dijumpai di rawa-rawa hutan bakau di Asia tropis, dari delta Indus di Pakistan ke Vietnam dan Hainan. Jenis ini dijumpai di seluruh Malesia termasuk Indonesia dan ke selatan hingga Capricorn Tropik di Queensland, dan ke arah timur shingga Kaledonia Baru dan Ponape (Micronesia). Rhizophora apiculata adalah jenis bakau yang sangat umum. Tumbuh berkelompok di rawa-rawa yang terendam air pasang normal, pada lumpur dalam yang halus di muara, sering dikonsolidasi dan terlindung dari ombak oleh jenis pioner seperti Avicennia L. dan Sonneratia L. Rhizophora apiculata tidak menyukai tanah yang keras dan tumbuh baik pada daerah-daerah lembab dimana jenis ini bisa membentuk tegakan murni, kadangkadang berasosiasi dengan Bruguiera spp. atau Rhizophora mucronata. Tidak tumbuh pada rawa air tawar. Cara terbaik untuk regenerasi tegakan bakau dengan biaya terendah adalah dengan memungkinkan reproduksi sebelum panen terakhir dengan penjarangan dan dengan meminimalkan kerusakan tanaman muda pada saat panen. Pohon muda yang rusak dapat pulih dengan menumbuhkan tunas dari tunas yang dorman dan membelok ke arah atas untuk membentuk batang yang tegak. Penanaman tambahan dan menanam pada daerah gundul umumnya berhasil baik, karena kondisi ekologi yang cocok. Regenerasi alami seringkali baik apabila ada cukup pohon biji yang ditinggalkan setelah panen. Pada pembibitan, naungan tidak menguntungan dan tidak juga merugikan. Perkecambahan cenderung lebih tinggi pada naungan dan menghasilkan akar yang lebih sedikit. Program tanam seringkali bersamaan dengan musim berbuah. Propagul dewasa yang tetap viabel dikumpulkan dari lantai hutan. Prosedur tanam sederhana, propagul disisipkan secara vertikal ke dalam tanah berlumpur sepanjang garis dan jarak yang sudah ditentukan. Pada daerah dimana penanaman pernah gagal karena serangan hama, menanam kecambah yang ditumbuhkan di pembibitan dan memindahkan lokasi tanam terbukti berhasil. Tumbuhan liar tumbuh cepat, karena regenerasi alami seringkali besar-besaran. Persiapan lahan yang lebih intensif perlu dilakukan bila banjir terbatas karena banyaknya kepiting dan serbuan populasi paku Acrostychum.

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Kayu dari Rhizophora apiculata dapat dibelah dengan mudah dan mempunyai nilai energi yang tinggi, sebagai kayu bakar dan bahan batu bara. Saat ini bakau jenis ini sedang dipanen besarbesaran untuk produksi kepingan kayu di Malaysia Timur dan Indonesia. Rhizophora apiculata lebih disukai untuk program penanaman kembali di sebagian besar daerah-daerah bakau di Asia tenggara. Batangnya digunakan untuk pilar, konstruksi dan alat pancing ikan. Kayunya cocok untuk mebel. Akar tunggangnya yang bercabang, dibebani dengan batu dipakai sebagai jangkar. Pepagannya kaya akan tanin, dipakai untuk penyamakan kulit, dan untuk menguatkan dan mencelup tali pancing ikan, tali dan jala ikan. Pepagan dapat dimnfaatkan untuk melawan disentri. Hipokotil dari Rhizophora dapat dimakan setelah ekstraksi tanin, yang berguna pada saat bencana kelaparan. Hutan Rhizophora dieksploitasi besar-besaran untuk diambil kayunya untuk kayu bakar. Saat ini juga ditebangi untuk kayu kepingan atau dikonversi untuk pertanian dan aquakultur. Rencana jangka panjang dan pengelolaan untuk berbagai kebutuhan perlu dikelola dengan baik untuk memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan dari sumber daya alam yang tersisa di sana. Rhizophora apiculata berperan penting dalam sistem pengelolaan berkelanjutan karena merupakan jenis yang mudah beregenerasi dan ditanam secara luas. Rhizophora candelaria DC. Rhizophora conjugata Arnott , non L. 11: Auxiliary plants p.220-223 (author(s): Hou, D. & Chan, H.T.) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Detil data Rhizophora mucronata Lam. Spesies : Nama Indonesia :

Rhizophora mucronata Lam. Bakau kurap Pohon tinggi dengan akar tunggang yang biasanya abortif; akar lateral banyak, tumbuh dari pangkal batang, bercabang-cabang, menggembung atau seperti pilar, menyokong pohon, akar udara yang menggantung kadang-kadang juga tumbuh dari cabang bagian bawah. Batang menyilinder, atau mencekik atau agak berputar di daerah kurang subur; pepagan hampir hitam atau kemerahan, kasar atau kadang-kadang bersisik, dengan retak-retak melintang yang menonjol hampir melingkari batang. Daun menjangat, menjorong lebar sampai menjorong-melonjong, dengan titik-titik hitam yang terlihat pada permukaan bawah, hijau mengkilap di atas dan lebih pudar di bawah. Perbungaan aksiler, menggarpu, agak renggang berbunga, berwarna kuning muda sampai hampir putih; daun mahkota melanset, kekuningan muda. Buah matang bani membulat telur memanjang, coklar-hijau pudar.

Deskripsi :

Pohon Rhizophora mucronata tumbuh pada pantai-pantai tropis dari Afrika Timur ke Madagaskar, pulau-pulau di Samudera Hindia, daratan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina, timur laut Distribusi/Penyebaran : Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan sejauh kelompok Tonga. Pada tahun 1922 jenis ini diintroduksi ke Hawaii dan tumbuh meliar di sana. Rhizophora mucronata sangat melimpah, biasanya berkelompok, pada tepi anak sungai yang pasang, di kuala dan pada daerah pantai rendah yang terendam air pasang normal dan harian. Pada umumnya menyukai tanah lumpur dalam yang halus dan kaya akan humus dengan salinitas yang cocok dan sering tumbuh bagus di daerah iklim basah. Pepohonan membentuk lingkaran malar hijau yang agak seragam di tepi hutan bakau. Pada daerah yang cocok di Malesia, jenis ini mungkin menduduki area yang luas , kadang-kadang berasosiasi dengan Rhizophora apiculata, kadangkadang membentuk hampir tegakan murni. Regenerasi alami selalu tumbuh dekat pohon-pohon dewasa. Ada semacam bentangan vegetatif dari pohon menggunakan pertumbuhan horisontal dari cabang-cabang bagian bawah yang didukung oleh akar udara; cabang-cabang ini dapat terus tumbuh jika batang induknya mati. Kecambah muda dapat juga ditanam. Di Kepulauan Malesia, pepagan dari pohon-pohon bakau (terutama Rhizophora mucronata dan/atau Rhizophora apiculata Blume) merupakan sumber penting dari tanin, yang digunakan untuk menyamak kulit dan menguatkan dan mencelup benang, jala, dan tali oleh para nelayan. Berdasarkan pengamatan laboratorium, tanin dari pepagan bakau dapat digunakan untuk menghasilkan perekat untuk pabrik plywood dan papan partikel. Pohonnya menghasilkan batu bara yang baik dan untuk kayu bakar (mudah dibelah). Pohonnya juga dimanfaatkan untuk jebakan ikan. Penggunaan kayunya terbatas karena batangnya yang ringan, tidak tahan lama dan ukurannya yang kecil. Karena mengupas sebagian besar pepagan hal ini dapat menyebabkan terbunuhnya pohonnya, oleh sebab itu dianjurkan untuk menggabungkan produksi pepagan dengan kayu bakar dan batu bara. Penebangan pohon harus direncanakan dengan baik, jangan sampai merusak kemungkinannya untuk regenerasi lagi secara alami. Banyak sekali hutan bakau yang telah dirusak baru-baru ini. Rhizophora macrorrhiza Griffith , Rhizophora latifolia Miq. Rhizophora mucronata var. typica A. Schimper . 3: Dye and tannin-producing plants p.110-112 (author(s): Hou, D) Tumbuhan pantai

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Rhizophora mucronata Lam.

Spesies : Nama Indonesia :

Rhizophora mucronata Lam. Bakau kurap Pohon tinggi dengan akar tunggang yang biasanya abortif; akar lateral banyak, tumbuh dari pangkal batang, bercabang-cabang, menggembung atau seperti pilar, menyokong pohon, akar udara yang menggantung kadang-kadang juga tumbuh dari cabang bagian bawah. Batang menyilinder, atau mencekik atau agak berputar di daerah kurang subur; pepagan hampir hitam atau kemerahan, kasar atau kadang-kadang bersisik, dengan retak-retak melintang yang menonjol hampir melingkari batang. Daun menjangat, menjorong lebar sampai menjorong-melonjong, dengan titik-titik hitam yang terlihat pada permukaan bawah, hijau mengkilap di atas dan lebih pudar di bawah. Perbungaan aksiler, menggarpu, agak renggang berbunga, berwarna kuning muda sampai hampir putih; daun mahkota melanset, kekuningan muda. Buah matang bani membulat telur memanjang, coklar-hijau pudar. Pohon Rhizophora mucronata tumbuh pada pantai-pantai tropis dari Afrika Timur ke Madagaskar, pulau-pulau di Samudera Hindia, daratan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina, timur laut Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan sejauh kelompok Tonga. Pada tahun 1922 jenis ini diintroduksi ke Hawaii dan tumbuh meliar di sana. Rhizophora mucronata sangat melimpah, biasanya berkelompok, pada tepi anak sungai yang pasang, di kuala dan pada daerah pantai rendah yang terendam air pasang normal dan harian. Pada umumnya menyukai tanah lumpur dalam yang halus dan kaya akan humus dengan salinitas yang cocok dan sering tumbuh bagus di daerah iklim basah. Pepohonan membentuk lingkaran malar hijau yang agak seragam di tepi hutan bakau. Pada daerah yang cocok di Malesia, jenis ini mungkin menduduki area yang luas , kadang-kadang berasosiasi dengan Rhizophora apiculata, kadangkadang membentuk hampir tegakan murni. Regenerasi alami selalu tumbuh dekat pohon-pohon dewasa. Ada semacam bentangan vegetatif dari pohon menggunakan pertumbuhan horisontal dari cabang-cabang bagian bawah yang didukung oleh akar udara; cabang-cabang ini dapat terus tumbuh jika batang induknya mati. Kecambah muda dapat juga ditanam. Di Kepulauan Malesia, pepagan dari pohon-pohon bakau (terutama Rhizophora mucronata dan/atau Rhizophora apiculata Blume) merupakan sumber penting dari tanin, yang digunakan untuk menyamak kulit dan menguatkan dan mencelup benang, jala, dan tali oleh para nelayan. Berdasarkan pengamatan laboratorium, tanin dari pepagan bakau dapat digunakan untuk menghasilkan perekat untuk pabrik plywood dan papan partikel. Pohonnya menghasilkan batu bara yang baik dan untuk kayu

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

bakar (mudah dibelah). Pohonnya juga dimanfaatkan untuk jebakan ikan. Penggunaan kayunya terbatas karena batangnya yang ringan, tidak tahan lama dan ukurannya yang kecil. Karena mengupas sebagian besar pepagan hal ini dapat menyebabkan terbunuhnya pohonnya, oleh sebab itu dianjurkan untuk menggabungkan produksi pepagan dengan kayu bakar dan batu bara. Penebangan pohon harus direncanakan dengan baik, jangan sampai merusak kemungkinannya untuk regenerasi lagi secara alami. Banyak sekali hutan bakau yang telah dirusak baru-baru ini. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Rhizophora macrorrhiza Griffith , Rhizophora latifolia Miq. Rhizophora mucronata var. typica A. Schimper . 3: Dye and tannin-producing plants p.110-112 (author(s): Hou, D) Tumbuhan pantai
[Print | Back]

Detil data Scaevola taccada Roxb. Spesies : Nama Inggris :

Scaevola taccada Roxb. Sea lettuce tree . Semak tegak atau pohon kecil dengan ranting menggalah. Daun berseling, sebagian besar berkumpul di ujung dahan, menyudip sampai membundar telur sungsang. Perbungaan aksiler, percabangan jarang. Bunga tidak beraroma, putih sampai kuning muda. Buah pelok berdaging, putih saat matang, berbiji 2.

Deskripsi :

Scaevola taccada dijumpai dari Madagaskar ke arah timur ke Asia Tenggara, seluruh Malesia, daerah tropis Australia, Kepulauan Distribusi/Penyebaran : Pasifik dan Hawaii. Jenis ini telah dibudidayakan dan tumbuh meliar di tenggara Amerika Serikat. Scaevola taccada merupakan unsur pokok dari formasi Barringtonia. Umumnya terbatas di pantai, terbatas pada pantai berpasir atau daerah batu berkarang, kadang-kadang dijumpai di daratan di atol Pasifik di habitat terganggu yang banyak mendapat sinar matahari dan di permukaan batuan. Mampu tumbuh kuat dan bereaksi fisiologis, pada habitat pantai yang ditandai dengan variasi waktu dan ruang yang besar dengan salinitas substrat dan tingkat percikan garam. Ekspansi ke arah laut terbatas oleh kombinasi percikan garam dan salinitas substrat. Scaevola taccada dapat diperbanyak dengan biji dan stek. Biji batunya harus dipisahkan dari pulp sebelum ditanam. Setelah digosok dan dicuci, biji dikeringkan untuk disimpan. Biji batu lebih baik direndam air sejuk selama 24 jam dan ditutup dengan tanah sedikit pada tanah campuran di pot yang berdrainase baik. Perkecambahan akan memakan waktu sampai 3(9) bulan. Perkecambahan dipercepat dengan direndam air laut, lebih cepat 1 2 minggu. Stek dengan panjang 50 cm, dengan daun bagian

Habitat :

Perbanyakan :

bawah dihilangkan, dan bagian atas dipotong. Kemudian ditanam pada campuran pot ringan yang berdrainase baik atau pada tanah berpasir, dengan disiram sekali sehari. Akar akan muncul dalam 2 3 bulan. Di seluruh Asia Tenggara dan Australia, cairan daun atau cairan buah yang matang yang telah diencerkan dari Scaevola taccada digunakan untuk menjernihkan mata buram dan menyembuhkan infeksi mata. Di Malaysia, daun yang pahit dapat dimakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, dan tapal daunnya untuk sakit kepala. Di Indonesia, akarnya dimanfaatkan sebagai anti keracunan makan ikan atau kepiting. Di Filipina, rebusan akar dipakai untuk beri-beri dan untuk infeksi siphilis dan untuk disentri. Di Thailand, akar dan daunnya digunakan penyakit kulit. Di Finschafen (Papua Nugini), daun mudanya dikunyah dan direbus untuk teh atau jus dari daun yang telah dipanaskan dicampur dengan air untuk menyembuhkan batuk. Air dari daun dapat dipakai langsung untuk pegal-pegal. Daun mudanya juga dikunyah untuk meredakan batuk di pulau New Hanover, dan untuk mengobati tuberkulosis di pulau Karkar. Setelah lapisan epidermalnya dihilangkan, daun dapat dikunyah untuk mengobati malaria. Begitu pula di beberapa pulau di utara Nugini, daun digunakan untuk mengobati batuk atau flu. Di Irlandia Baru dan Milne Bay, ekstrak dari daun digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita jangka panjang. Pemanfaatan yang lain meliputi menyembuhkan sakit telinga di pulau Manus, dan asma dan tuberkulosis di pulau Karkar. Di Australia utara jus yang diperas dari batang muda dan buah matang diusapkan langsung pada bekas gigitan atau sengatan. Di Samoa, daunnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit, bengkak-bengkak, sakit gajah, bengkak pada kantung kemaluan, flu dan salah cerna, akarnya dikenal baik untuk terapi kanker; pepagannya untuk abses, gangguan saat mensturasi dan patah tulang; batangnya untuk gangguan rongga perut. Di Western Highlands (Papua Nugini) jus dari batang Scaevola oppositifolia R.Br. dipakai untuk radang telinga. Di daerah lain di Nugini, air dari batang untuk membasuh mata lelah dan luka, dan dalam keadaan panas untuk bisul. Di seluruh Malesia, kayu dari bagian bawah batang yang tua dipakai sebagai paku dalam pembuatan kapal secara tradisional. Di Filipina, daunnya dipakai untuk rokok. Di samping nilaKarena informasi fitokimia dan farmakologi dari Scaevola taccada sangat sedikit maka perlu dilakukan penelitian di bidang tersebut yang nantinya dapat mengungkap potensi obat-obatannya. i keindahannya Scaevola taccada digunakan dalam stabilisasi tanah dan perlindungan dari angin dan semburan garam di daerah pantai. Lobelia taccada Gaertner , Scaevola sericea Vahl , Scaevola frutescens Krause . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.491-493 (author(s):

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea :

Wardini, T.H.,) Kategori : Tumbuhan pantai


[Print | Back]

Detil data Scaevola taccada Roxb. Spesies : Nama Inggris : Scaevola taccada Roxb. Sea lettuce tree .

Deskripsi :

Semak tegak atau pohon kecil dengan ranting menggalah. Daun berseling, sebagian besar berkumpul di ujung dahan, menyudip sampai membundar telur sungsang. Perbungaan aksiler, percabangan jarang. Bunga tidak beraroma, putih sampai kuning muda. Buah pelok berdaging, putih saat matang, berbiji 2.

Scaevola taccada dijumpai dari Madagaskar ke arah timur ke Asia Tenggara, seluruh Malesia, daerah tropis Australia, Kepulauan Distribusi/Penyebaran : Pasifik dan Hawaii. Jenis ini telah dibudidayakan dan tumbuh meliar di tenggara Amerika Serikat. Scaevola taccada merupakan unsur pokok dari formasi Barringtonia. Umumnya terbatas di pantai, terbatas pada pantai berpasir atau daerah batu berkarang, kadang-kadang dijumpai di daratan di atol Pasifik di habitat terganggu yang banyak mendapat sinar matahari dan di permukaan batuan. Mampu tumbuh kuat dan bereaksi fisiologis, pada habitat pantai yang ditandai dengan variasi waktu dan ruang yang besar dengan salinitas substrat dan tingkat percikan garam. Ekspansi ke arah laut terbatas oleh kombinasi percikan garam dan salinitas substrat. Scaevola taccada dapat diperbanyak dengan biji dan stek. Biji batunya harus dipisahkan dari pulp sebelum ditanam. Setelah digosok dan dicuci, biji dikeringkan untuk disimpan. Biji batu lebih baik direndam air sejuk selama 24 jam dan ditutup dengan tanah sedikit pada tanah campuran di pot yang berdrainase baik. Perkecambahan akan memakan waktu sampai 3(9) bulan. Perkecambahan dipercepat dengan direndam air laut, lebih cepat 1 2 minggu. Stek dengan panjang 50 cm, dengan daun bagian bawah dihilangkan, dan bagian atas dipotong. Kemudian ditanam pada campuran pot ringan yang berdrainase baik atau pada tanah berpasir, dengan disiram sekali sehari. Akar akan muncul dalam 2 3 bulan. Di seluruh Asia Tenggara dan Australia, cairan daun atau cairan buah yang matang yang telah diencerkan dari Scaevola taccada digunakan untuk menjernihkan mata buram dan menyembuhkan infeksi mata. Di Malaysia, daun yang pahit dapat dimakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, dan tapal daunnya untuk sakit kepala. Di Indonesia, akarnya dimanfaatkan sebagai anti keracunan makan ikan atau kepiting. Di Filipina, rebusan akar dipakai untuk beri-beri dan untuk infeksi siphilis dan untuk disentri. Di Thailand, akar dan daunnya digunakan penyakit kulit. Di Finschafen (Papua Nugini), daun mudanya dikunyah dan

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

direbus untuk teh atau jus dari daun yang telah dipanaskan dicampur dengan air untuk menyembuhkan batuk. Air dari daun dapat dipakai langsung untuk pegal-pegal. Daun mudanya juga dikunyah untuk meredakan batuk di pulau New Hanover, dan untuk mengobati tuberkulosis di pulau Karkar. Setelah lapisan epidermalnya dihilangkan, daun dapat dikunyah untuk mengobati malaria. Begitu pula di beberapa pulau di utara Nugini, daun digunakan untuk mengobati batuk atau flu. Di Irlandia Baru dan Milne Bay, ekstrak dari daun digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita jangka panjang. Pemanfaatan yang lain meliputi menyembuhkan sakit telinga di pulau Manus, dan asma dan tuberkulosis di pulau Karkar. Di Australia utara jus yang diperas dari batang muda dan buah matang diusapkan langsung pada bekas gigitan atau sengatan. Di Samoa, daunnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit, bengkak-bengkak, sakit gajah, bengkak pada kantung kemaluan, flu dan salah cerna, akarnya dikenal baik untuk terapi kanker; pepagannya untuk abses, gangguan saat mensturasi dan patah tulang; batangnya untuk gangguan rongga perut. Di Western Highlands (Papua Nugini) jus dari batang Scaevola oppositifolia R.Br. dipakai untuk radang telinga. Di daerah lain di Nugini, air dari batang untuk membasuh mata lelah dan luka, dan dalam keadaan panas untuk bisul. Di seluruh Malesia, kayu dari bagian bawah batang yang tua dipakai sebagai paku dalam pembuatan kapal secara tradisional. Di Filipina, daunnya dipakai untuk rokok. Di samping nilaKarena informasi fitokimia dan farmakologi dari Scaevola taccada sangat sedikit maka perlu dilakukan penelitian di bidang tersebut yang nantinya dapat mengungkap potensi obat-obatannya. i keindahannya Scaevola taccada digunakan dalam stabilisasi tanah dan perlindungan dari angin dan semburan garam di daerah pantai. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Scaevola taccada Roxb. Spesies : Nama Inggris : Scaevola taccada Roxb. Sea lettuce tree . Semak tegak atau pohon kecil dengan ranting menggalah. Daun berseling, sebagian besar berkumpul di ujung dahan, menyudip sampai membundar telur sungsang. Perbungaan aksiler, percabangan jarang. Bunga tidak beraroma, putih sampai kuning muda. Buah pelok berdaging, putih saat matang, berbiji 2. Lobelia taccada Gaertner , Scaevola sericea Vahl , Scaevola frutescens Krause . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.491-493 (author(s): Wardini, T.H.,) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Scaevola taccada dijumpai dari Madagaskar ke arah timur ke Asia Tenggara, seluruh Malesia, daerah tropis Australia, Kepulauan Pasifik dan Hawaii. Jenis ini telah dibudidayakan dan tumbuh meliar di tenggara Amerika Serikat. Scaevola taccada merupakan unsur pokok dari formasi Barringtonia. Umumnya terbatas di pantai, terbatas pada pantai berpasir atau daerah batu berkarang, kadang-kadang dijumpai di daratan di atol Pasifik di habitat terganggu yang banyak mendapat sinar matahari dan di permukaan batuan. Mampu tumbuh kuat dan bereaksi fisiologis, pada habitat pantai yang ditandai dengan variasi waktu dan ruang yang besar dengan salinitas substrat dan tingkat percikan garam. Ekspansi ke arah laut terbatas oleh kombinasi percikan garam dan salinitas substrat. Scaevola taccada dapat diperbanyak dengan biji dan stek. Biji batunya harus dipisahkan dari pulp sebelum ditanam. Setelah digosok dan dicuci, biji dikeringkan untuk disimpan. Biji batu lebih baik direndam air sejuk selama 24 jam dan ditutup dengan tanah sedikit pada tanah campuran di pot yang berdrainase baik. Perkecambahan akan memakan waktu sampai 3(9) bulan. Perkecambahan dipercepat dengan direndam air laut, lebih cepat 1 2 minggu. Stek dengan panjang 50 cm, dengan daun bagian bawah dihilangkan, dan bagian atas dipotong. Kemudian ditanam pada campuran pot ringan yang berdrainase baik atau pada tanah berpasir, dengan disiram sekali sehari. Akar akan muncul dalam 2 3 bulan. Di seluruh Asia Tenggara dan Australia, cairan daun atau cairan buah yang matang yang telah diencerkan dari Scaevola taccada digunakan untuk menjernihkan mata buram dan menyembuhkan infeksi mata. Di Malaysia, daun yang pahit dapat dimakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, dan tapal daunnya untuk sakit kepala. Di Indonesia, akarnya dimanfaatkan sebagai anti keracunan makan ikan atau kepiting. Di Filipina, rebusan akar dipakai untuk beri-beri dan untuk infeksi siphilis dan untuk disentri. Di Thailand, akar dan daunnya digunakan penyakit kulit. Di Finschafen (Papua Nugini), daun mudanya dikunyah dan direbus untuk teh atau jus dari daun yang telah dipanaskan dicampur dengan air untuk menyembuhkan batuk. Air dari daun dapat dipakai langsung untuk pegal-pegal. Daun mudanya juga dikunyah untuk meredakan batuk di pulau New Hanover, dan untuk mengobati tuberkulosis di pulau Karkar. Setelah lapisan epidermalnya dihilangkan, daun dapat dikunyah untuk mengobati malaria. Begitu pula di beberapa pulau di utara Nugini, daun digunakan untuk mengobati batuk atau flu. Di Irlandia Baru dan Milne Bay, ekstrak dari daun digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita jangka panjang. Pemanfaatan yang lain meliputi menyembuhkan sakit telinga di pulau Manus, dan asma dan tuberkulosis di pulau Karkar. Di Australia utara jus yang diperas dari batang muda dan buah matang diusapkan langsung pada

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

bekas gigitan atau sengatan. Di Samoa, daunnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit, bengkak-bengkak, sakit gajah, bengkak pada kantung kemaluan, flu dan salah cerna, akarnya dikenal baik untuk terapi kanker; pepagannya untuk abses, gangguan saat mensturasi dan patah tulang; batangnya untuk gangguan rongga perut. Di Western Highlands (Papua Nugini) jus dari batang Scaevola oppositifolia R.Br. dipakai untuk radang telinga. Di daerah lain di Nugini, air dari batang untuk membasuh mata lelah dan luka, dan dalam keadaan panas untuk bisul. Di seluruh Malesia, kayu dari bagian bawah batang yang tua dipakai sebagai paku dalam pembuatan kapal secara tradisional. Di Filipina, daunnya dipakai untuk rokok. Di samping nilaKarena informasi fitokimia dan farmakologi dari Scaevola taccada sangat sedikit maka perlu dilakukan penelitian di bidang tersebut yang nantinya dapat mengungkap potensi obat-obatannya. i keindahannya Scaevola taccada digunakan dalam stabilisasi tanah dan perlindungan dari angin dan semburan garam di daerah pantai. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Lobelia taccada Gaertner , Scaevola sericea Vahl , Scaevola frutescens Krause . 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.491-493 (author(s): Wardini, T.H.,) Tumbuhan pantai

Sophora tomentosa Hort. ex Dippel Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Sophora tomentosa Hort. ex Dippel Seacoast laburnum, silver bush . Kayu penawar Semak atau pohon kecil malar hijau. Daun tersusun spiral, menyirip gasal. Perbungaan tandan, terminal, sampai 25 cm, berbunga kupu-kupu; daun gantilan absen, kelopak menggenta, daun mahkota kuning. Buah polong berbiji 3-10. Biji agak membulat, kecoklatan. Sophora tomentosa tersebar pantropis di pantai-pantai. Umum dijumpai di Asia Tenggara, tumbuh di utara ke Cina dan Kepulauan Ryukyu, ke selatan ke Australia Timur dan ke timur ke Polinesia. Sophora tomentosa merupakan jenis pantai yang tumbuh pada pantai berpasir atau padang rumput terbuka sepanjang pantai, umumnya melimpah secara lokal. Jenis ini merupakan jenis pionir. Pada eksperimen perkecambahan di Malaysia, biji Sophora tomentosa berkecambah setelah 0.5-11 bulan.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Minyak dari biij Sophora tomentosa merupakan pengencer dahak yang baik, di Filipina dipakai sebagai obat luar untuk mengurangi tulang-tulang yang sakit. Rebusan biji dan akar diberikan pada penderita gangguan hati/empedu. Rebusan biji, akar atau pepagan digunakan untuk menyembuhkan kolera. Biji yang dimemarkan digunakan untuk menyembuhkan kolik dan disentri. Dosis lebih rendah digunakan dalam keracunan makanan dan sengatan ikan beracun, sakit saat buang air kecil dan gonorea. Pepagan akar dapat menyembuhkan keracunan. Kadang-kadang sebagai tanaman hias di kebun-kebun dekat pantai. Kandungan farmakologi dari alkaloid seperti (-)-cytisine, (-)-Nmethylcytisine, (+)-matrine dan (+)-matrine-N-oxide mungkin diminati (misalnya sebagai senyawa utama) dalam bidang farmasi. Sophora heptaphylla L. Sophora crassifolia J. St.-Hil. Sophora havanensis Jacq. 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.460-462 (author(s): Valkenburg, J.L.C.H. van) Tumbuhan pantai

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Spinifex littoreus Merril Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan : Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Spinifex littoreus Merril Waterpink, Littoral Spinegrass Rumput angin Rumput tinggi mecapai 90 cm, dengan daun yang kaku dan berduri. Buliran dalam tandan disokong oleh seludang yang berbentuk seperti gagang yang diikat pada struktur mementol yang berduri, dengan diameter mencapai 30 cm. Di pantai-pantai dari India dan Sri Lanka sampai Asia Tenggara termasuk Indonesia hingga ke Taiwan dan Jepang Selatan. Spinifex littoreus cukup banyak sepanjang pantai dan bukit pasir. Perbanyakan secara alami dilakukan oleh biji. Berguna sebagai pengikat pasir pada bukit pasir di pantai yang tidak stabil. Spinifex squarrosus L., Stipa littorea Burm.f., Stipa spinifex L. 11: Auxiliary plants p.296 (author(s): Hanum, I Faridah & Maesen, LJG van der) Tumbuhan pantai

Terminalia catappa Linn.

Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Terminalia catappa Linn. Indian almond, Singapore almond . Ketapang Pohon berukuran moderat, mudah gugur, bentuk seperti pagoda, terutama bila pohon masih muda. Batang sering berbanir pada pangkal, pepagan coklat abu-abu tua, melekah; cabang tersusun dalam deretan bertingkat dan melintang. Daun berseling, bertangkai pendek, mengumpul pada ujung cabang, biasanya membundar telur sungsang, kadang-kadang agak menjorong, mengertas sampai menjangat tipis, mengkilap. Bunga berbulir tumbuh pada ketiak daun, sebagian besar adalah bunga jantan, bunga biseksual terdapat ke arah pangkal, sangat sedikit, warna putih-kehijauan dengan cakram berjanggut. Buah pelok membulat telur atau menjorong, agak pipih, hijau ke kuning dan merah saat matang. Buah batu dikelilingi lapisan daging berair setebal 36 mm. Jenis ini dapat dikenali langsung dari cabangnya yang kaku dan daun-daun besarnya yang tersusun dalam roset. Ketapang berasal dari Asia Tenggara, dan umum di seluruh daerah, tetapi sepertinya jarang di Sumatra dan Borneo. Umumnya ditanam di Australia Utara, Polinesia, juga di Pakistan, India, Afrika Timur dan Barat, Madagaskar dan dataran rendah Amerika Selatan dan Tengah. Ketapang tumbuh alami pada pantai berpasir atau berbatu. Toleran terhadap tanah masin dan tahan terhadap percikan air laut; sangat tahan terhadap angin dan menyukai sinar matahari penuh atau naungan sedang. Mampu bertahan hanya pada daerahdaerah tropis atau daerah dekat tropis dengan iklim lembab. Pada habitat alaminya curah hujan tahunan berkisar 3000 mm. Tumbuh baik pada semua jenis tanah dengan drainase baik. Umumnya dibudidayakan pada ketinggian sampai 800 m. Seringkali buahnya ditanam di kebun pembibitan karena biji batunya sulit dipisahkan dari daging buahnya. Kecepatan perkecambahan sekitar 25%. Jarak tanam biji di persemaian 25 cm x 25 cm. Pemindahan ke lahan dilakukan pada musim hujan tahun depannya. Ketapang merupakan tumbuhan multiguna. Pepagan dan daunnya, kadang-kadang juga akar dan buah mudanya dipakai secara lokal untuk penyamakan kulit dan memberi warna hitam, dipakai unttuk mencelup kapas dan rotan dan sebagai tinta. Kayunya berkualitas baik dan digunakan untuk konstruksi rumah dan kapal. Kayunya rentan terhadap rayap. Bijinya enak dimakan, dan mengandung minyak yang tidak berbau, mirip minyak almond. Minyaknya dipakai sebagai pengganti minyak almond yang sebenarnya to meredakan radang rongga perut, dan, dimasak dengan daun, dalam menyembuhkan lepra, kudis dan penyakit kulit yang lain. Daging buahnya dapat dimakan, tetapi berserat

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

dan tidak enak walaupun harum. Pohonnya ditanam di jalan raya dan kebun sebagai naungan karena perawakannya yang cocok, seperti pagoda. Daunnya digunakan untuk rematik pada sendi. Tanin dari pepagan dan daunnya digunakan sebagai astringen pada disentri dan sariawan. Juga sebagai diuretik dan kardiotonik dan dipakai sebagai obat luar pada erupsi kulit. Di Filipina rebusan daunnya dipakai sebagai vermifuge. Penggunaan ketapang sebagai bahan pewarna celup dan penyamak sangat terbatas. Kandungan taninnya rendah, dan pewarna sintetis banyak tersedia dan lebih mudah dipakai. Tetapi keserbagunaan dari kegunaannya menyebabkan mahalnya penanaman di kemudian hari, terutama dimana kadar garam tanah membatasi pilihan lain. Prioritas penelitian adalah pemilihan tipe-tipe dengan buah besar, mempunyai daging yang enak dan bij besar yang enak, dan metode untuk perbanyakan vegetatifnya. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Terminalia moluccana Lamk , Terminalia procera Roxb. Terminalia latifolia Blanco, non Swartz . 3: Dye and tannin-producing plants p.120-122 (author(s): Valkenburg, J.L.C.H. van & Walujo, E.B.) Tumbuhan pantai

Thespesia populnea Soland. ex Correa Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Thespesia populnea Soland. ex Correa Pacific rosewood, portia tree, Seaside mahoe. Baru laut Semak sampai pohon berukuran sedang dengan mahkota yang rapat. Pepagan keabu-abuan. Batang tertutup rapat dengan sisik coklat sampat keperakan, menggundul. Daun berseling, tunggal; helaian daun membundar, mendelta, membundar telur atau melonjong. Perbungaan merupakan bunga aksiler yang soliter, besar, warna kuning muda dengan ungu tua di tengah; bunga kuning membuka pada sekitar jam 10 pagi, menjadi oranyekemerahan di siang hari, kemudian memudar menjadi pink pada pohon dan tidak gugur selama beberapa hari. daun mahkota membundar telur sungsang menyerong. Buah kapsul membundar, bersudut 5. Biji 4 per sel, membulat telur sungsang. Thespesia populnea kemungkinan berasal dari Asia tropis tetapi saat ini tumbuh di seluruh daerah tropis. Jenis ini cukup umum di sepanjang pantai Asia Tenggara, dan juga dibudidayakan lebih jauh di pedalaman. Thespesia populnea dijumpai di pantai di seluruh daerah tropis, pada daerah dimana pantai berpasir tertutup Casuarina equisetifolia L. membuka jalan pada vegetasi Barringtonia. Di Malaysia, juga dijumpai pada pantai berbatu. Tidak tumbuh di

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat :

hutan bakau. Bijinya mengapung di air laut, memungkinkan persebaran oleh arus air laut. Thespesia populnea hanya sedikit dijumpai di daratan tepi hutan bakau atau dibudidayakan. Jenis ini merupakan jenis yang cocok untuk daerah yang sangat kering. Perbanyakan : Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Di daerah mangrove, Thespesia populnea sering ditanam untuk menkosolidasi punggung bukit dan pada sistem silvikultur air untuk produksi udang. Di Karnataka (India), jenis ini ditanam sepanjang pantai untuk mencegah erosi. Kayunya yang kuat, keras, dan tahan lama sangat mahal untuk furnitur, juga digunakan untuk konstruksi ringan, untuk lantai, pencetakan, alatalat musik, alat-alat rumah tangga dan badan mobil. Karena ketahanannya di dalam air, kayunya cocok untuk pembuatan kapal. Pepagannya banyak dipakai untuk mendempul dan membuat tali. Daun muda dimakan sebagai lalapan. Kayu dan getah kuning dari buah dan bunga menghasilkan bahan pencelup. Kayu terasnya dipakai sebagai obat kolik dan demam. Daun dan buahnya dipakai untuk menyembuhkan penyakit kulit, sedangkan buahnya yang matang, yang telah dimemarkan dengan minyak kelapa, bermanfaat sebagai obat kutu. Di banyak tempat di Pasifik, Thespesia populnea merupakan pohon yang sakral dan sering ditanam dekat candi. Jenis ini juga ditanam sebagai tanaman hias dan pohon tepi jalan. Karena toleransinya terhadap kondisi masin Thespesia populnea cocok ditanam untuk mengendalikan erosi pantai. Kemiripannya terhadap Hibiscus tiliaceus L. menunjukkan perlunya diadakan tes untuk menguji ketahanannya terhadap angin kencang. Hibiscus populneus L. Thespesia macrophylla Blume , Hibiscus populneoides Roxb. 11: Auxiliary plants p.251-252 (author(s): Latif, A. & Hanum, I Faridah) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Vigna marina (Burm.) Merr. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Vigna marina (Burm.) Merr. Dune bean, sea bean, notched cowpea Kacang laut Terna melata yang hidupnya singkat, batang agak sukulen, gundul atau dengan agak berbulu. Berdaun majemuk tiga, sukulen sampai berselaput. Perbungaan tandan tegak, aksiler, bunga kuning. Polong agak menyilinder, tegak atau agak melengkung, tidak melekah, hitam. Biji agak membulat sampai mengginjal, coklat keabu-abuan, dengan hilum kekuningan yang menonjol. Asal dan persebaran geografis kacang laut tak diketahui. Kacang

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran

ini tersebar secara luas di sepanjang pantai daerah pantropis. Vigna marina tumbuh alami di sekitar pantai berpasir atau berbatu, tepat di atas daerah pasang surut, di danau pantai dan di mulut sungai, tidak tumbuh pada daerah yang sangat tinggi. Tumbuh baik pada tanah basah dan berdrainase kurang bagus. Minimum curah hujan tahunan yang dibutuhkan 500 mm. Sangat peka terhadap hujan es dan sangat toleran pada garam. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Vigna marina tumbuh sebagai pengikat pasir alami pada tepi laut dan bukit berpasir. Ditanam juga sebagai tanaman penutup. Di Maladewa ditanam untuk bijinya yang dapat dimakan, sementara di Australia akarnya yang tebal dipanggang lalu dimakan. Setelah dimasak sempurna, daunnya dapat dimakan sebagai sayur. Hewan ternak memakannya bila dipotong sebagai pakan hijau. Vigna marina menjanjikan sebagai tanaman penutup dan pakan ternak terutama untuk kondisi masin, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk penggunaannya yang optimal. Phaseolus marinus Burm., Dolichos luteus Swartz , Vigna lutea (Swartz) A. Gray . 11: Auxiliary plants p.257-259 (author(s): Aguilar, N.O.) Tumbuhan pantai

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Vitex negundo Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Vitex negundo Linn. Five-leaved chaste tree, horseshoe vitex . lagundi laki-laki Semak atau pohon kecil yang meranggas, permukaan pepagan agak kasar, mengelupas dalam keripih mengertas, coklatkemerahan muda. Daun majemuk, menjorong menyempit sampai melanset-membundar telur, berbulu balig halus kecl atau gundul di atas. Perbungaan terbatas tersusun dalam malai yang terminal atau aksiler di atas ketiak daun; mahkota ungu-biru. Buah membulat sampai membulat telur lebar, ungu atau hitam saat matang. Afrika Timur dan Madagaskar ke Iran, Afghanistan, Pakistan, India, Sri Lanka, Burma (Myanmar), Indo-Cina, Cina, Jepang, Taiwan, Thailand, seluruh Malesian, ke timur ke kepulauan Palau, Kepulauan Caroline dan Kepulauan Mariana. Vitex negundo dibudidayakan secara luas di Eropa, Asia, Amerika Utara dan Hindia Barat, dan cenderung untuk lolos dan menaturalisasi. Jenis ini dijumpai berkelompok di daerah lembab atau sepanjang perairan, pada daerah-daerah buangan sampah, belukar dan hutan terbuka campuran, sampai ketinggian 1700 m.

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat :

Perbanyakan :

Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Akar dan daunnya dipakai sebagai pengurang rasa sakit, tonik pahit, pengencer dahar dan diuretik. Daunnya dapat digunakan dalam bentuk tapal atau rebusan. Rebusan daun dibubuhkan pada luka dan bisul, untuk mandi aroma, dan untuk melawan gangguan gas dalam perut. Di Filipina bijinya direbus dalam air dan dimakan, atau airnya diminum, untuk mencegah penyebaran racun dari gigitan binatang yang beracun. Sirup, tablet dan kapsul yang dibuat dari daun dan bunga bagian atas diberikan untuk batuk, flu, demam dan asma. Di Papua Nugini, air dari daun yang telah dipanaskan dan dihancurkan, diencerkan dengan air untuk menyembuhkan batuk dan sakit tenggorokan. Di India, bunganya digunakan untuk mengobati diare, kolera dan penyakit hati, berkat kandungan astringennya. Vitex negundo sering ditanam untuk pagar atau untuk tanaman hias. Batangnya dimanfaatkan untuk anyaman dan keranjang. Vitex incisa Lamk , Vitex paniculata Lamk , Vitex leucoxylon Blanco . 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.501 (author(s): Capareda, E.P.) Tumbuhan pantai

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Vitex trifolia Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia :

Vitex trifolia Linn. Common blue vitex, hand of Mary, three-leaved chaste tree . Lagundi Semak atau pohon kecil. Daun majemuk, anak daun median menjorong-melonjong sampai membulat telur sungsang, anak daun lateral duduk atau agak duduk. Perbungaan terbatas aksiler dan terminal, tersusun dalam malai, mahkota biru sampai ungu atau violet. Buah membulat sampai membulat telur, hitam atau hitam-kebiruan saat matang. Dari Afrika Selatan, Madagaskar dan Mauritius sampai Afghanistan, India, Sri Lanka, Burma (Myanmar), Indo-Cina, southern Cina, Jepang, Thailand, seluruh Malesia, ke selatan ke Australia Utara dan ke timur ke Kaledonia Baru. Vitex trifolia dijumpai di hutan jati. hutan sekunder dan belukar sampai ketinggian 1100 m, tetapi juga di hutan mangrove dan sepanjang pantai. Variasi fenotipik di antara habitat-habitat ini diberi tingkatan spesifik atau agak spesifik oleh berbagai author. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Manfaat Vitex trifolia hampir sama dengan Vitex negundo. Tapal daunnya untuk rematik, luka memar, biji kemaluan yang bengkak,

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran :

Habitat : Perbanyakan : Manfaat tumbuhan :

dan keseleo. Infusi dari akar yang telah direbus merupakan diuretik, dan banyak diminum saat demam dan setelah melahirkan. Di Malaysia, berbagai bagian tumbuhan dipandang sebagai obat mujarab untuk berbagai penyakit dari sakit kepala sampai tuberkulosis. Di Indonesia, daunnya dipakai untuk mandi dan daun yang dilarutkan dalam alkohol atau air rebusannya digunakan untuk gangguan usus, dan buahnya digunakan sebagai antelmintik. Di Kepulauan Bismarck, air dari daun yang telah dipanaskan dan dihancurkan, diencerkan dengan air dan diminum untuk obat sakit kepala. Di Vietnam, rebusan buah yang telah dikeringkan untuk menyembuhkan flu, sakit kepala, mata yang berair dan radang/bengkak payudara. Di Thailand, buahnya untuk menyembuhkan batuk asma dan wasir, dan akarnya untuk menyembuhkan penyakit hati. Vitex trifolia sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, walaupun dapat memicu berbagai gejala alergi (bersin, gangguan pernafasan, pusing, sakit kepala, mual) bagi orang yang memangkas tanaman pagar tersebut. Sinonim : Sumber Prosea : Kategori : Voacanga foetida Baill. Spesies : Voacanga foetida Baill. Semak atau pohon kecil dengan mahkota yang lebar. Daun menjorong, menjorong sempit atau membundar telur sempit. Perbungaan terbatas, menggantung, renggang, bunga agak berbau busuk, kelopak putih, krem atau kadang-kadang kuning muda. Buah terdiri dari 2 merikarp yang bebas dan agak bundar, hijau dengan bintil-bintil kecil abu-abu, dinding buah tebal 1015 mm, aril oranye. Sumatra, Jawa Barat dan Tengah, Kalimantan Selatan. Voacanga foetida dijumpai di hutan renggang dari permukaan laut sampai ketinggian 600 m. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Di Indonesia, getahnya dipakai sebagai obat luar berbagai penyakit kulit. Di Madura, daunnya dipanaskan di atas api dan diletakkan pada kaki pegal-pegal yang kronis. Di Sumatra Selatan, daunnya dibubuhi minyak kelapa dan dipakai sebagai obat luar melawan sakit kepala dan sakit perut. Kayunya dipakai untuk membuat sarung pisau atau senjata lainnya. Orchipeda foetida Blume . Vitex rotundifolia L.f. Vitex repens Blanco , Vitex lagundi Ridley . 12(1): Medicinal and poisonous plants 1 p.502 (author(s): Capareda, E.P.) Tumbuhan pantai

Deskripsi :

Distribusi/Penyebaran : Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim :

Sumber Prosea : Kategori :

12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.584 (author(s): Hendrian, R.) Tumbuhan pantai

Wedelia biflora (Linn.) DC. Spesies : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Wedelia biflora (Linn.) DC. Widelia Terna atau liana. Daun membundar telur, dengan pangkal membulat. Bunga menyilinder. Buah bongkah menyilindermeruncing. Dari Afrika tropis ke arah timur ke India dan Indo-Cina sampai Jepang, dan ke arah selatan dari Malesia ke Australia tropis dan Polinesia Barat. Wedelia biflora biasanya melimpah pada belakang pantai dan sepanjang aliran pasang surut dan batas hutan bakau, dimana jenis ini dapat membentuk belukar yang sulit ditembus. Jenis ini juga umum di hutan sekunder, kebun yang ditinggalkan, perkebunan kelapa dan sawah yang belum ditanami. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji atau dapat dilakukan juga dengan stek. Selain kegunaannya di seluruh daerah sebagai diuretik, Wedelia biflora dipakai dalam jumlah kecil sebagai bumbu penyedap pada ikan dan daging kura-kura. Di Papua Nugini, daun yang telah dihancurkan diusapkan pada kening untuk menyembuhkan sakit kepala, dan diminum bersama air untuk batuk yang parah dan malaria. Batang dan daun yang telah dihancurkan dimasukkan ke dalam air untuk diare dan sakit perut. Getah daunnya dipakai untuk menghentikan luka yang berdarah. Wollastonia biflora (L.) DC. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2 p.589 (author(s): Schmelzer, G.H.) Tumbuhan pantai

Habitat :

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Ximenia americana Linn. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran Ximenia americana Linn. Tallow-wood Bidara laut Semak yang percabangannya rendah meranggas. Buah pelok agak membulat sampai menjorong, kuning-oranye sampai merah tua. Di seluruh daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

: Habitat : Pada belukar sepanjang tepi laut, pada savana kering, pinggir hutan atau hutan hujan yang renggang, sering pada tanah berbatu atau berpasir. Jenis ini merupakan parasit akar fakultatif. Biji disebarkan oleh burung dan arus laut. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji yang disebarkan juga oleh burung. Pulp asam yang berasal dari buah dapat dimakan. Bijinya mengandung minyak yang dipakai memasak di India Selatan, oleh sebab itu ada kemungkinan tanaman in dapat dipakai sebagai bahan baku energi alternatif. Biji dapat dimakan tetapi bersifat pencahar. Daunnya dipakai bumbu rempah di Indonesia. Pepagannya mengandung tannin. Kayunya keras dan harum dan dipakai sebagai pengganti kayu cendana. 2: Edible fruits and nuts p.366 (author(s): Verheij, E.W.M. and Coronel, R.E.) Tumbuhan pantai

Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sumber Prosea : Kategori :

Zoysia matrella (Linn.) Merr. Spesies : Nama Inggris : Nama Indonesia : Deskripsi : Distribusi/Penyebaran : Zoysia matrella (Linn.) Merr. Manila grass, Siglap grass, Korean grass . Rumput manila Rumput dengan stolon yang panjang. Pelepah daun berbulu, dengan lidah-lidah berselaput dan berbulu halus, helaian daun melanset. Perbungaan tandan seperti bulir. Biji kecil dengan pangkal rompong. Zoysia matrella tumbuh alami di sepanjang pantai di Samudera Hindia, Laut Cina Selatan sampai Kepulauan Ryukyu, dan khususnya di semua negara Asia Tenggara. Saat ini dibudidayakan secara luas di seluruh daerah tropis. Zoysia matrella dapat tumbuh sampai pada ketinggian 300 m, teradaptasi pada tanah sangat berpasir di daerah pantai. Jenis ini biasanya menutup tanah di bawah perkebunan kelapa di tanah pantai pasir. Perbanyakan secara alami dilakukan dengan biji. Rumput Manila dimanfaatkan sebagai pakan ternak pada tanahtanah berpasir di daerah-daerah pantai dimana rerumputan lain tidak dapat beradaptasi. Merupakan pengikat pasir yang baik dan ditanam untuk rumput halaman. Jenis ini bila digunakan sebagai pakan ternak menghasilkan sangat rendah sehingga masih diperlukan penelitian tidak lanjut.

Habitat : Perbanyakan :

Manfaat tumbuhan :

Sinonim : Sumber Prosea : Kategori :

Agrostis matrella L., Zoysia pungens Willd., Zoysia tenuifolia Willd. ex Thiele . 4: Forages p.234-235 (author(s): Manidool, C.) Tumbuhan pantai

You might also like