You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbilalaamiin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAT NEGERI ini. Selain bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KONSEP KEBIDANAN, makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang Sejarah Kebidanan di Luar Negeri . Makalah ini memuat tentang sejarah berkembangnya kebidanan di luar negeri. Mulai dari awal mula munculnya bidan, perkembangan pendidikan kebidanan, sampai dengan penerapan penelitian ke dalam praktek kebidanan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dosen Mata Kuliah Konsep Kebidanan yang telah membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran selalu kami harapkan demi penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua.amin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya , 16 September 2011 Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Arti kebidanan secara umum ilmu yang mempelajari kelahiran manusia mulai dari kandungan sampai melahirkan. Sedangkan menurut Melwifery ialah ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi displin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan nasional maupun internasional terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas kesehatan khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan di pelayanan. Salah satu faktor yang menyebabkan terus berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin, khususnya di negara berkembang dan di negara miskin yaitu sekitar 25-50%. Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.

1.2 TUJUAN Tugas ini dibuat sebagai bahan untuk belajar dan agar kita mengetahui sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri. Selain itu juga untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah.

1.3 RUMUSAN MASALAH Bagaimana perkembangan pelayanan kebidanan di luar negri ?

BAB II PEMBAHASAN

Pada pertengahan abad ke-17,bidan adalah profesi penting dan dihormati di komunitas belanda. Pada saat itu, kadang kala bidan juga berperan sebagai perawat yang merawat orang sakit dan sekarat, mengurus jenazah, sebagai herbalis, serta dokter hewan. Akan tetapi, terdapat berbagai faktor yang menurunkan derajat bidan di masyarakat. Faktor- factor tersebut mencapai religious, kebutuhan ekonomi, pengamnbilalihan tugas dan tanggung jawab oleh dokter, pendidikan yang tidak mendukung dan tidak adanya organisasi kebidanan, peningkatan jumlah imigran, serta status wanita yang direndahkan. Factor-faktor yang menumbuhkan derajat bidan: a. prilaku religious para bidan di pedesaan sering kali dianggap sebai penyihir, khususnya bila sang bayi lahir cacat. Bidan pada awal abad ke-17 juga disumpah dan memiliki kewenangan untuk mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaktisan. b. kebutuhan ekonomi pada awal abad ke-18, imbalan yang diberikan kepada bidan tidak lagi mencukupi. Pada saat itu, tidak ada lembaga atau organisasi yang mengatur standart upah yang layak bagi bidan. c. pengamalihan tugas dan tanggung jawab oleh dokter. Pada awal ke-18 itu pula masyarakat kelas atas cenderung lebih percaya pada dokter yang didominasi pria sehinggi mereka meremehkan keberadaan bidan yang sebagian besar adalah wanita. d. pendidikan yang tidak mendukung dan tidak adanya organisasi kebidanan. Abad ke-18 dan 19 merupakan titik pesatnya perkembangan dunia medis, keperawatan, serta praktik obstetric. Tapi sayangnya, perkembangan ini tidak dialami profesi kebidanan. Disebabkan karena kurangnya sekolah formal kebidanan, tidak adanya organisasi kebidanan dan jumlah ilmiah dalam skala nasional, serta pengakuan legal terhadap profesi kebidanan membatasi komunikasi diantara sesame bidan sehingga membuat mereka terisolasi satu sama lain. e. peningkatan jumlah imigran pada masa revolusi industri, sejumlah Negara mengalami peningkatan imigrasi, namun kondisi kebidanan masih tetap sama. Hal ini terjadi karena banyak bidan imigran yang tidak bias berbahasa inggris dan tidak memiliki akses ke system pelayanan kesehatan yang ada khususnya bidan kulit hitam , karena masalah rasisme. f. status wanita yang di rendahkan Turunnya pamor bidan di mata masyarakat di perburuk dengan status wanita yang di rendahkan saat itu. Wanita di pandang sebagai objek exploitasi secara ekonomi, dan di anggap tidak kompeten dalam bidang politikd dan social. Peran pria yang sangat mendominasi di masyarakat menjadikan posisi bidan terpojok dan acap kali di salahkan bila terjadi kematian pada ibu dan bayi. Pada tahun 1906, di adakan penelitian mengenai kematian ibu dan anak di new York. Penelitian ini menunjukkan

bahwa 40 % persalinan di lakukan oleh bidan yang tidak kompeten, walaupun kelalaian dokter turut menjadi factor penyebab. Tingginya angka kematian ibu juga di sebabkan oleh factor-faktor berikut: 1. rumah sakit tidak di anggap tempat perawatan obstetric sehingga tidak tersedian sumber daya yang cukup untuk mengatasi keadaan darurat atau komplikasi. 2. materi pengajaran mengenai obstetri tidak di anggap penting sehingga sering di abaikan. 3. praktik obstetric hanya terbatas pada preode intrapartum dan postpartum saja. 4. sedikkitnya peraturan yang mengatur kewenangan dan tanggung jawab. Pada abad ke-19 (1846-1847), terjadi migrasi penduduk dari Illinois ke Utah menggunakan kereta kuda, selama perjalanan tersebut terjadi banyak proses persalinan yang di bantu bidan. Peristiwa ini tercatat dalam sejarah. Pada tahun 1990-an, muncul sebuah artikel mengenai kebidanan yang berjudul changing childbirth yang menekankan bahwa layanan maternitas seharusnya berpusat pada wanita dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan wanita yang menggunakan layanan tersebut. Dengan di publikasikannya laporan tersebut, maka posisi bidan semakin penting dan nyata. Peran bidan pun mendapat tantangan, khusunya dalam pelayana maternitas. Dua dekade pertama pada abad ke-20 tercatat sebagai masa pelayanan maternitas yang sangat buruk, dan untuk mengatasinya di bentuk dua organisasi, yaitu childrens bureau di whasington dan Maternity Center Asossciation di New York yang berfokus pada perbaikan pelayanan maternitas. Pelayanan Kebidanan di Amerika Di Amerika, para bidan berperan seperti dokter, berpengalaman tanpa pendidikan yang spesifik, standart-standart, atau peraturan-peraturan sampai pada awal abad ke 20. Kebidanan, sementara itu dianggap menjadi tidak diakui dalam sebagian besar yuridiksi (hukum-hukum) dengan istiklah nenek tua kebidanan akhirnya padam, profesi bidan hampir mati. Sekitar tahun 1700, para ahli sejarah memprediksikan bahwa angka kematian ibu di AS sebanyak 95%. Salah satu alasan kenapa dokter banyak terlibat dalam persalinan adalah untuk menghilangkan praktek sihir yang mash ada pada saat itu. Dokter memegang kendali dan banyak memberikan obat-obatan tetapi tidak mengindahkan aspek spiritual. Sehingga wnaita yang menjalani persalinan selalu dihinggapi perasaan takut terhadap kematian. Walaupun statistik terperinci tidak menunjukkan bahwa pasienpasien bidan mungkin tidak sebanyak dari pada pasien dokter untuk kematian demam nifas atau infeksi puerperalis, sebagian besar penting karena kesakitan maternal dan kematian saat itu. Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad ke 18 banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric. Pendapat ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, uang tidak terorganisir dan tidak dianggap profesional.

Pada pertengahan abad antara tahun 1770 dan 1820, para wanita golongan atas di kota-kota di Amerika, mulai meminta bantuan para bidan pria atau para dokter. Sejak awal 1990 setengah persalinan di AS ditangani oleh dokter, bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu membayar dokter. Dengan berubahnya kondisi kehidupan di kora, persepsi-persepsi bartu para wanita dan kemajuan dalam ilmu kedokteran, kelahiran menjadi semakin meningkat dipandang sebagai satu masalah medis sehingga di kelola oleh dokter. Tahun 1915 dokter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran di dalamnya, dan diberlakukannya protap pertolongan persalinan di AS yaitu : memberikan sedatif pada awal inpartu, membiarkan serviks berdilatasi memberikan ether pada kala dua, melakukan episiotomi, melahirkan bayi dengan forcep elstraksi plasenta, memberikan uteronika serta menjahit episiotomi. Akibat protap tersebut kematian ibu mencapai angka 600700 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1900-1930, dan sebanyak 3050% wanita melahirkan di rumah sakit. Dokter Grantly Dicke meluncurkan buku tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialis obstetric berusaha meningkatkan peran tenaga diluar medis, termasuk bidan. Pada waktu yang sama karena pelatihan para medis yang terbatas bagi para pria, para wanita kehilangan posisinya sebagai pembantu pada persalinan, dan suatu peristiwa yang dilaksanakan secara tradisional oleh suatu komunitas wanita menjadi sebuah pengalaman utama oleh seorang wanita dan dokternya. Tahun 1955 American College of Nurse Midwives (ACNM) dibuka. Pada tahun 1971 seorang bidan di Tennesse mulai menolong persalinan secara mandiri di institusi kesehatan. Pada tahun 1979 badan pengawasan obat Amerika mengatakan bahwa ibu bersalin yang menerima anasthesi dalam dosisi tinggi telah melahirkan anak-anak melahirkan anak-anak yang mengalami kemunduran perkembangan psikomotor. Pernyataan ini membuat masyarakat tertarik pada proses persalinan alamiah, persalinan di rumah dan memacu peran bidan. Pada era 1980-an ACNM membuat pedoman alternatif lain dalam homebirth. Pada tahun yang sama dibuat legalisasi tentang opraktek profesional bidan, sehingga membuat bidan menjadi sebuah profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan membutuhkan organisasi yang mengatur profesi tersebut. Pada tahun 1982 MANA (Midwive Alliance Of North America) di bentuk untuk meningkatkan komunikiasi antar bidan serta membuat peraturan sebagai dasar kompetensi untuk melindungi bidan. DI beberapa negara seperti Arizona, bidan mempunyai tugas khusus yuaitu melahirkan bayi untuk perawatan selanjutnya seperti merawat bayi, memberi injeksi bukan lagi tugas bidan, dia hanya melakukan jika diperlukan namun jarang terjadi. Bidan menangani 1,1% persalinan di tahun 1980 : 5,5% di tahun 1994. Angka sectio caesaria menurun dari 25% (1988) menjadi 21% (1995). Penggunaan forcep menurun dari 5,5% (1989) menjadi 3,8% (1994). Dunia kebidanan berkembang saat ini sesuai peningkatan permintaan untuk itu profesi kebidanan tidak mempunyai latihan

formal, sehingga ada beberapa tingkatan kemampuan, walaupun begitu mereka berusaha agar menjadi lebih dipercaya, banyak membaca dan pendekatan tradisional dan mengurangi teknik invasif untuk pertolongan seperti penyembuhan tradisional. Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh bidan Amerika Serikat saat ini antara lain: Walaupun ada banyak undang-undang baru, direct entry midwives masih dianggap iolegal dibeberapa negara bagian. Lisensi praktek berbeda tiap negara bagian, tidak ada standart nasional sehingga tidak ada definisi yang jelas tentang bidan sebagai seseorang yang telah terdidik dan memiliki standart kompetensi yang sama. Sedikit sekali data yang akurat tentang direct entry midwives dan jumlah data persalinan yang mereka tangani. Kritik tajam dari profesi medis kepada diret entry midwives ditambah dengan isolasi dari system pelayanan kesehatan pokok telah mempersulit sebagian besar dari mereka untuk memperoleh dukungan medis yang adekuat bila terjadi keadaan gawat darurat. Pendidikan kebidanan biasanya berbentuk praktek lapangan, sampai saat ini mereka bisa menangani persalinan dengan pengalaman sebagai bidan. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan selam 4 tahun dan praktek lapangan selama 2 tahun, yang mana biaya yang sangat mahal. Kebidanan memiliki sebuah organisasi untuk membentuk standart, menyediakan sertifikat dan membuat ijin praktek. Saat ini AS merupakan negara yang menyediakan perawatan maternitas termahal di dunia, tetapi sekaligus merupakan negara industri yang paling buruk dalam hasil perawatan natal di negara-negara industri lainnya.

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN Sejarah perkembangan kesehatan kebidanan pertama kali ditemukan di Yunani oleh Hippocrates (460-370 SM) dan di Ephesus / Turki oleh Soramus (98-138 sesudah masehi), kemudian di Italia (setelah zaman moscion) setelah itu di perancis. Sebelum adanya pelayanan kebidanan masyarakat banyak dibantu oleh dukun untuk menolong persalinan. Banyak anak dan ibu meninggal karena kurangnya pengetahuan si dukun untuk mengatasi keadaan-keadaan yang sangat sulit misalnya perdarahan, bayi sungsang dan sebagainya. Oleh sebab itu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak guna menekan angka kematian bayi dan ibu. Diharapkan para bidan bisa menjadi bian profesional dan mengetahui car-cara mengatasi masalah dalam kebidanan. Para bidan harus memberikan pelayanan dan perhatian bagi ibu yang hamil maupun yang sudah melahirkan sehingga ibu itu merasa nyaman dan aman bila dibantu oleh bidan.

DAFTAR PUSTAKA
http://arycoloum.blogspot.com/2010/12/sejarah-perkembangan-pelayanan-dan.html http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/09/falsafah-dan-definisi-bidan/ www.google.com

You might also like