You are on page 1of 35

Mengganti Linen (Perbedaan) Mengganti Linen (Perbedaan)

Tempat tidur harus dirancang untuk kenyamanan, keamanan, kemampuan adaptasi dalam mengubah posisi. Tingkatan yang paling rendah 65-70cm diatas lantai, tempat tidur terdiri dari sejumlah alat keamanan kunci pada roda, pagar tempat tidur pada kedua sisi, dan papan bagian kepala yang bisa digerakan secara khusus jika klien membutuhkan resusitasi pulmonal Penting diketahui perawat jangan pernah meninggalkan pasien dalam kondisi pagar tempat tidur turun dank lien berada ditempat tidur Merapikan tempat tidur merupakan tanggung jawab perawat, perawat menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur, memastikan linen bersih, kering dan bebas kerutan, partikel makanan setelah klien makan Ketika perawat mengganti linen perawat menggunakan teknik asepsis dengan menjauhkan linen kotor dari seragam perawat, jangan mengibas linen kotor, linen kotor jangan pernah diletakkan diatas lantai, linen bersih bersentuhan dengan lantai segera ganti dengan yang baru Perawat harus memperhatikan mekanika tubuh selama mengganti linen, posisikan tempat tidur sesuai ketinggian yang dibutuhkan perawat dan kenyamanan perawat Tujuan tindakan Memenuhi kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya Persiapan alat Seprai Perlak Stik laken Sarung bantal Selimut bersih Over laken Tempat linen kotor Handshoen bila perlu Prosedur kerja 1. Apabila klien ditempat tidur beritahu klien 2. Cuci tangan 3. Atur ketinggian tempat tidur pada posisi kerja yang nyaman

4. Buka sarung bantal dengan memegang ujung tertutup dengan satu tangan dan melepaskan bantal keluar dengan tangan lain, buang sarung bantal ketempat linen kotor 5. Pasang sarung bantal dengan memegang ujung bantal dengan satu tangan dan memasukan bantal kedalam sarung bantal 6. pada sisi dekat perawat longgarkan linen dimulai dari atas tempat tidur, pindahkan sepanjang sisi kemudian kearah kaki kemudian gulung jangan sampai kontak seragam perawat dengan linen kotor 7. letakkan seprai pada pusat tempat tidur, kemudian buka lipatan, ratakan lapisan seprai sepanjang tempat tidur 8. Perawat dari bagian atas tempat tidur masukkan bagian atas sprei kebagian bawah kasur 9. Menghadap sisi tempat tidur ambil bagian tepi atas seprai kira-kiraq 45cm kebawah dari atas kasur angkat dan letakkan sprei diatas matras untuk membentuk lipatan triangular yang rapi, dengan alas bawah segitiga rata dengan tepi sisi kasur 10. Masukkan tepi terbawah sprei, gantungkan bebas dibawah matras, masukkan dengan telapak tangan perawat kebawah lakukan tanpa tanpa menarik menarik lipatan triangular 11. Pegang bagian sprei yang menutupi sisi kasur pada tempatnya dengan satu tangan. Dengan tangan yang lain tarik bagian atas lipatan triangular linen dan bawa kebawah ke sisi kasur masukkan bagian seprei ini di bawah matras 12. Masukkan bagian sisa sprei kebawah matras pertahankan linen tetap halus 13. Pindah ke sisi tempat tidur yang berlawanan lakukan langkah 8-11 14. Pindah kebagian kaki tempat tidur, tarik sprei masukkan kedalam bawah kasur bagian bawah, berdiri pada sisi bagian tempat tidur lakukan langkah 8-11 pada kedua sisi tempat tidur bagian bawah 15. Letakkan perlak pada pusat tempat tidur buka lipatan dan ratakan 16. Letakkan stik laken diatas perlak pada pusat tempat tidur ratakan selanjutnya sisa perlak bersama stik laken pada dua sisi tempat tidur masukkan kedalam bawah matras pertahankan linen tetap halus 17. Letakkan selimut pada bagian bawah tempat tidur (1/4 bagian bawah tempat tidur) tarik lipatan paling atas masukkan kedalam bawah kasur 18. Berdiri pada sisi tempat tidur lakukan langkah 8-11 dilanjutkan pada sisi temapt tidur lainnya. 19. Tarik sisa lipatan selimut ke bagian atas kasur rapikan dengan memasukkan sisa selimut dimasing-masing sisi kedalam bawah kasur pertahankan selimut rapi, halus dan tanpa kerutan 20. Letakkan bantal pada bagian tengah bagian atas tempat tidur dengan arah lipatan bantal menjauh dari pintu 21. Bantu klien kembali dengan sebelumnya sisi selimut pada bagian klien akan kembali ketempat tidur dalam posisi terbuka (membentuk segitiga) pasang over laken diatas kasur menutupi seluruh kasur perhatikan kerapian over laken jika tidak klien (kondisi tempat tidur kosong tanpa klien kembali ketempat tidur) 22. Rapikan klien 23. Rapikan dan letakkan kembali alat-alat pada tempatnya

24. Cuci tangan 25. Evaluasi toleransi klien saat duduk dikursi cek tanda vital klien, tanyakan apakah ada keluhan pusing, lemah atau kelelahan 26. Dokumentasikan terhadap toleransi klien dan aktivitas yang dilakukan perawat

Vulva Hygiene
Biasanya perawatan perineum (pericare) merupakan dari bagian mandi lengkap. Klien yang butuh perawatan perineum yang teliti adalah klien yang berisiko terbesar memperoleh infeksi, misalnya menggunakan kateter urine tetap, sembuh dari operasi rectal atau genital, atau telah menjalani kelahiran

Tujuan tindakan: Untuk membersihkan labia mayora dan minora. Untuk menghindari supaya tidak terjadinya infeksi.

Persiapan Alat Kapas cebok secukupnya dengan tempatnya Cairan nacl paada tempatnya Nierbekken Perlak Selimut mandi Handshoen 2 pasang Urinal/pispot Tissue toilet Botol cebok Betadin Kapas lidi

Waskom berisi air hangat Waslap Sabun beserta tempatnya Handuk mandi Prosedur Kerja 1. beritahu klien 2. cuci tangan 3. jaga privacy klien 4. dekatkan alat-alat kedekat perawat 5. pasang handschoen 6. tanyakan kepada klien apakah ingin buang air besar /kecil 7. jika iya berikan klien pispot, setelah selesai angkat pispot. Jika klien BAB bersihkan BAB klien dengan tissue toilet dengan sekali usap buang,cuci dengan waslap dan sabun mulai dari depan kearah belakang dengan posisi klien miring kemudian bilas dan keringkan 8. ganti handshoen 9. pasang selimut mandi, posisikan klien dengan posisi dorsal recumbent 10. pasang perlak dengan posisi klien miring dimulai dari bagian terjauh perawat pastikan tidak ada rembesan ke linen klien 11. letakkan nierbekken pas dibawah perineum klien 12. tuang nacl kedalam kapas cebok sesuai kebutuhan 13. bersihkan labia mayora, gunakan tangan yang tidak nominan membuka meatus uretra dan orifisium vagina secara lembut, dengan tangan dominant bersihkan labia mayora kiri dan kanan secara hati-hati masing-masing 3 kali daria atas kebawah sekali usapan 14. lanjutkan membersihkan labia minora kiri dan kanan masing-masing 1 kali dari atas kebawah sekali usapan sampai rectum 15. jika ada luka beri usapan betadin menggunakan kapas lisi 16. angkat bengkok, perlak, dan buka hanschoen

17. pasang pakaian klien 18. angkat selimut mandi dan ganti dengan selimut biasa 19. beri tahu klien kegiatan anda telah selesai 20. rapikan alat-alat 21. dokumentansi terhadap pembengkakan, kemerahan kulit, kotoran atau iritasi setelah pembersihan

In: Kesehatan Permalink : Mengganti Linen (Perbedaan) Comments: 0 Viewed 333 times.

Saturday, 25 July 2009 06:12:14 GMT


Vital Sight

Vital Sight (Prosedur Pemeriksaan Tanda Vital)


1. Tekanan darah 2. Suhu 3. Pernapasan 4. Denyut nadi

1. Pemeriksaan Tekanan Darah Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovas kular bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode yaitu: metode langsung : Metode yang yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tapi

memerlukan persyaratan dan keahlian khusus. Metode tak langsung : metode yang menggunakan sfig momanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan dua cara. Yaitu palpasi yang mengukur tekanan sistolik dan diastolic dan cara ini memerlukan alat stetoskop.

Tujuan tindakan: Mengetahui nilai tekanan darah Persiapan alat : 1. Sfigmamometer (tensimeter) yang terdiri dari: - manometer air raksa + ktep penutup dan pembuka - manset udara - slang karet - pompa udara dari karet dan sekrup pembuka dan penutup. 1. stetoskop 2. buku catatan tanda vital 3. pena

Prosedur Kerja 1. jelaskan prosedur pada klien 2. cuci tangan 3. atur posisi klien 4. letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang. 5. lengan baju dibuka. 6. pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun longgar) 7. tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra.

8. pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba. 9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba. 10. letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam 11. catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi. 12. catat hasil 13. cuci tangan setelah prosedur dilakukan

2. Pengukur Suhu Nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat. Kondisi demikian dapat juga disebakan oleh vasodilatasi, berkeringat, hiperventinasi dan lain-lain. Demikian sebaliknya, bila pemebentukan panas meningkat maka nilai suhu lisme dan kontraksi otot. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan secara oral, retal, dan aksila.

Tujuan Tindakan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui tentang suhu tubuh. Persiapan alat 1. thermometer 2. tiga buah botol - botol pertama berisi larutan sabun - botol kedua berisi larutan desinfektan - botol ketiga berisi air bersih

1. bengkok 2. kertas 1 tisu 3. vaselin 4. buku catatan suhu 5. sarung tangan (apabila diperlukan)

Prosedur kerja (pemeriksaan suhu aksila) 1. jelas prosedur pada klien 2. cuci tangan 3. gunakan sarung tangan 4. atur posisi klien 5. tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu. 6. turunkan thermometer dibawah suhu 34 - 35 c. 7. letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas dada. 8. setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya. 9. catat hasil. 10. bersihkan thermometer dengan kertas tisu. 11. cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan. 12. cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

3. Pernapasan (Pemeriksaan Pernapasan) Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi system pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa. Tujuan Tindakan 1. mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.

2. menilai kemampuan fungsi penapasan.

Persiapan alat 1. arloji (jam) atau stop watch. 2. buku catatan. 3. pena.

Prosedur kerja 1. jelaskan prosedur pada klien 2. cuci tangan. 3. atur posisi pasien. 4. hitung frekuensi dan irama pernapasan. 5. catat hasil. 6. cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

4. Denyut nadi (pemeriksaan denyut nadi) Nilai denyut nadi merupakan indicator untuk menilai sistem kardi ovaskular. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) ataua dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri berakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri frontalis pada bayi.

Tujuan Tindakan 1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi dan kekuatan) 2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler

Persiapan Alat

1. Arloji atau stopwatch 2. Buku catatan 3. Pena Prosedur kerja 1. Jelaskan prosedur pada klien 2. cuci tangan 3. atur posisi klien 4. letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh 5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung) 6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, tulunjuk, jari tengah dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan kekuatan denyutan. 7. catat hasil 8. cuci tangan setelah dilakukan.

In: Kesehatan Permalink : Vital Sight Comments: 0 Viewed 635 times.

Saturday, 25 July 2009 06:11:20 GMT


KATERISASI
KATERISASI 1. Pengertian : Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan air kemih dengan cara memasukkan selang kateter melalui uertra sampai ke kantung kemih.

1. Tujuan - kantung kemih menjadi kosong - sebagai bahan pemeriksaan - foto vontgen kantung kemih - untuk persiapan operasi

Persiapan Alat Bak Insrumen Berisi : - Pinset anatomi 1 buah - 2 pasang hand scoen - Kain kassa beberapa potong - 1 buah duck bolong - 1 buah kateter - 1 buah urine bag - Kapas cebok dalam tempatnya (berisi cairan: saulon) - Oil (minyak steril) / jelly - Perban untuk menggantung urine bag - Parlak + pengalas - 1 buah selimut ekstra - 1 buah korentang

- Spuit + cairan aquabides (banyaknya cairan sesuai ketentuan selang kateter) - 2 buah bengkok (nerbeken) - Tempat pakaian kotor

Cara kerja (prinsip tindakan steril) - komunikasi terapeutik: beritahu klien dan jelaskan prosedur - membawa alat-alat kedekat klien - pasang sampiran - pasang selimut dan parlak dengan pengelas - atur posisi klien (dorsal recumbent) dan minta klien melepaskan pakaian dalamnya - cuci tangan - letakkan alat didekat klien untuk efisien waktu : bengkok, kapas cebok - pasang urine bag pada sisi tempat tidur - ambil handscoen dengan korentang, lalu pasang - lakukan vulva hygiene - setelah bersih, ganti hnadscoen - pasang duck bolong - ambil kateter olesi ujungnya menggunakan oil steril / jelly pakai kain kassa

- ambil pinset, gunakan pinset untuk memasukkan kateter. Tangan kiri membuka labia mayora dekstra dan snistra, tangan kanan memasukan kateter sesuai panjang uretra pasien - jika telah sampai ke kantung kemih maka akan keluar air kemih lalu masukkan kembali selang kateter sampai mentok (pas). Baru memasukkan cairan aquabidest sesuai ketentuan. - Hubungkan dengan urine bag - Rapikan pasien dan alat alat - Perawat cuci tangan

In: Kesehatan Permalink : KATERISASI Comments: 0 Viewed 216 times.

Sunday, 21 June 2009 05:45:47 GMT


diabetes melitus
Penyebab

Pembentukan diabetes yang utama adalah karena kurangnya produksi insulijn (diabetes melitus jenis 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes melitus jenis 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes melitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil . Jenis 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan jenis 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin apabila obatnya tidak efektif. Diabetes melitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan . Pemahaman dan partisipasi pasien sangat penting karena tingkat glukosa darah berubah terus, karena kesuksesan menjaga gula darah dalam batasan normal dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Faktor lainnya yang dapat mengurangi komplikasi adalah: berhenti merokok, mengoptimalkan kadar kolesterol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontrol tekanan darah tinggi, dan melakukan olah raga teratur.

Jenis
Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 dulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM, "diabetes yang bergantung pada insulin"), atau diabetes anak-anak, dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Diet dan olah raga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus ) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder". Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah. seperti "frequent hypoglycemic events". Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hypoglycemia, dapat menyebabkan kejang atau seringnya kehilangan kesadaran.

[ sunting ]

Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 dulu disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM, "diabetes yang tidak bergantung pada insulin") terjadi karena kombinasi dari "kecacatan dalam produksi insulin" dan "resistensi terhadap insulin" atau "berkurangnya sensitifitas terhadap insulin"(adanya defek respon jaringan terhadap insulin)yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Pada tahap ini, hiperglikemia dapat diatas dengan berbagai cara dan Obat Anti Diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulinpun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, namun obesitas sentral (fat concentrated around the waist in relation to abdominal organs, not it seems, subcutaneous fat) diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi terhadap insulin, mungkin dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. abdominal gemuk Adalah terutama aktip hormonally. Kegendutan ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia dikembangkan mendiagnose dengan jenis 2 kencing manis. Lain faktor boleh meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang ter]akhir [itu] telah terus meningkat mulai untuk mempengaruhi anak remaja dan anak-anak. Diabetes tipe 2 boleh pergi tak ketahuan bertahun-tahun dalam suatu pasien [sebelum/di depan] hasil diagnosa [sebagai/ketika] gejala yang kelihatan adalah secara khas lembut atau yang tidak ada,, tanpa ketoacidotic, dan dapat sporadis.. Bagaimanapun, kesulitan yang menjengkelkan dapat diakibatkan oleh jenis tak ketahuan 2 kencing manis, termasuk kegagalan yang berkenaan dengan ginjal, penyakit yang vaskuler ( termasuk penyakit nadi/jalan utama serangan jantung ), visi merusakkan, dan lain lain Diabetes Tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (biasanya peningkatan), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat ), dan lewat pengurangan berat badan . Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan [[ antidiabetic drugs . [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin ), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.

Gestational Diabetes Mellitus


gestational diabetes mellitus, GDM melibatkan kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup, menirukan jenis 2 kencing manis di beberapa pengakuan. Terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.

GDM terjadi di sekitar 25% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan secara penuh bisa perlakukan tetapi, tidak diperlakukan, boleh menyebabkan permasalahan dengan kehamilan, termasuk macrosomia ( kelahiran yang tinggi menimbang), janin mengalami kecacatan dan menderita penyakit jantung sejak lahir. Penderita memerlukan pengawasan secara medis sepanjang kehamilan. Resiko Fetal/Neonatal yang dihubungkan dengan GDM meliputi keanehan sejak lahir seperti berhubungan dengan jantung, sistem nerves yang pusat, dan [sebagai/ketika/sebab] bentuk cacad otot. Yang ditingkatkan hormon insulin hal-hal janin boleh menghalangi sindrom kesusahan dan produksi surfactant penyebab hal-hal janin yang berhubung pernapasan. Hyperbilirubinemia boleh diakibatkan oleh pembinasaan sel darah yang merah. Di kasus yang menjengkelkan, perinatal kematian boleh terjadi, paling umum sebagai hasil kelimpahan placental yang lemah/miskin dalam kaitan dengan perusakan/pelemahan yang vaskuler. Induksi/Pelantikan mungkin ditandai dengan dikurangi placental fungsi. Bagian Cesarean mungkin dilakukan jika ditandai kesusahan hal-hal janin atau suatu ditingkatkan resiko dari luka-luka/kerugian dihubungkan dengan macrosomia, seperti bahu dystocia.

Gejala
Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak minum) dan polyphagia (banyak makan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa diset dicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan atau dengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan & mdash; diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( di samping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi. Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapa adalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke urine. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri). Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi. Karena kekurangan insulin yang berat, maka sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami penurunan berat badan. Sebagian besar penderita diabetes tipe II tidak mengalami penurunan berat badan. Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar nonketotik.
Tips ber-olahraga bagi penderita kencing manis / diabetes

Olahraga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olahraga bagi penderita diabetes antara lain:Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa. Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.

In: Kesehatan Permalink : diabetes melitus Comments: 0 Viewed 331 times.

Sunday, 21 June 2009 05:35:34 GMT


Kebudayaan dan Pengembangan Tekhnologi Kesehatan

Kebudayaan dan Pengembangan Tekhnologi Kesehatan

Tulisan ini akan membahas mengenai istilah-istilah terlebih dahulu, sesudah itu dipaparkan akan dicoba membentuk relasinya. Istilah yang dimaksud di sini ialah, budaya, kesehatan, pembangunan kesehatan dan tekhnologi kesehatan. Lalu sebagaimana biasanya setiap tulisan akan tertulis ringkasan sekaligus kesimpulan atas paparan tulisan. Budaya dalam hal ini merupakan seluruh hasil karya yang dihasilkan oleh manusia dan masyarakat sekarang maupun dimasa lampau yang dikumpulkan menjadi suatu kekayaan. Walaupun demikian, interpretasi budaya lebih banyak lagi varian pengertiannya dan hal tersebut sangat lumrah karena hanya permasalahan pendekatan yang digunakan, hal tersebutpun lebih baik serta semakin dialektis. Dan tentunya, tulisan ini mencoba menggunakan pendekatan yang luas serta dapat terkait dengan istilah yang dimaksukan di atas. Berbicara tentang semua itu tentu saja terkait dengan kebutuhan dan kepentingan serta harapan dari umat manusia. Pada hal ini ada 2 dambaan manusia dalam kehidupannya yaitu, menjadi manusia yang bijaksana dan mencapai kualitas hidup secara jasmani dan rohani. Kebutuhan maupun kepentingan ataupun harapan manusia ini tidak akan terlepas dari aktifitas interaksi sosial untuk

mewujudkannya. Budaya mencipta menjadi peradaban harus melalui proses tersebut. Selain interaksi sosial alat-alat lain yang sangat penting dalam dalam upaya manusia menghasilkan karya-karya yang menghiasi suatu kebudayaan adalah, otak dan hati . Dengan otak manusia dapat berpikir dan menghasilkan pengamatan secara obyektif untuk dapat menghasilkan hukum, konsep, proposisi dan lainlainnya guna mewujudkan kebutuhan, kepentingan serta harapannya. Tidak kalah penting menyelesaikan masalah maupun misteri yang ada. Begitupun hati manusia yang akan menjadi mahkamah agung bagi setiap keputusan yang akan diambil oleh manusia. Kedua alat tersebut memiliki potensi yang sama karena saling mendukung dan saling mempengaruhi fungsionalisasinya pada kehidupan manusia. Apa-apa yang dihasilkan otak manusia merupakan abstraksi saja dan masih perlu pengolahan, aktualisasinya manusia menemukan tekhnologi yang dapat menghasilkan barang dan jasa untuk keseharian hidup manusia. Keutamaan hidup manusia adalah, hidup sehat atau kesehatan yang prima guna menjalankan aktifitasnya. Pemaknaan sehat ataupun kesehatan sekarang ini mengalami redefinisi, pengertian hal itu merasa perlu lebih diperluas sesuai kebutuhan manusia pemaknaanya. Sudah barang tentu orientasinyapun ikut bergeser pada disiplin ilmu kedokteran, penggunaan pendekatan holistik dan pemindahan orientasi dari kaum profesi kemasyarakat menjadi variabel fenomena tersebut. Bila melihat narasi besar sejarah perkembangan dari kehidupan manusia, proses kesakitan pada manusia tidak dapat diterangkan secara ilmiah dan selalu dijelaskan melalui pengamatan yang abstrak dan penjelasan spekulasi. Mistisisme selalu menjadi hal yang melegitimasi dan justifikasi atas penyakit atau keadaan fisik manusia.

Pada tahun 1850, seorang ilmuwan menemukan kuman tuberkulosa oleh Robert Koch sebagai penyebab penyakit dan pengobatan pencegahan penyakit dengan vaksin cacar yang diketemukan oleh Jenner. Hal tersebut memperkenalkan metode penelitian ilmiah, melalui pengujian laboratorium. Dalam hal ini adalah, bentuk reorientasi yang memungkinkan ilmu-ilmu klinik berkembang serta ilmu kedokteran menaruh perhatiannya pada orang sakit dan menetaskan spealisasi. Orientasi terus mengalir pada tingkatan public health, dari mana orang sakit itu berasal dan kemana orang tersebut setelah sembuh merupakan perhatian dari orientasi ini. Fungsi sosial seorang individu terhadap masyarakat dan masyarakat kepada individu adalah, maksud tujuannya, eksesnya terhadap lingkungan sosial. Bentangan relevansinya atas perubahan orientasi itu adalah, upaya pelayanan kesehatan yang bertambah perhatiannya terhadap masyarakat. Titik tolaknya karena kesehatan dianggap terpaut dengan segala aspek kehidupan. Integralnya kesehatan dalam perkembangan masyarakat yang dibangun mengarah pada sosioekonomi (pembangunan nasional) berharap berakhir kesejahteraan masyarakat. Seorang dokter dalam pada itu mengalami mobilitas sosial dan kaum profesi yang di bawahinya memainkan peran yang sangat dominan, dokter menjadi penentu atas kehidupan manusia. Jelasnya dengan pendekatan yang satu ini sakit merupakan sesuatu yang dapat diukur dan hal yang konkret. Dengan perubahan orientasi yang sudah menjadi realitas ini, sehat atau sakit merupakan bagian dari kebahagian dan kesejahteraan. Sedangkan kesejahteraan maupun kebahagian manusia, tergantung pada interaksi sosial terhadap lingkungan hidupnya. Artinya linkungan hidup manusia memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan dan kebahagian, yang merupakan aktualisasi atau manifestasi harapan manusia. Seperti diutarakan di atas tekhnologi ialah, penjelmaan pemikiran-pemikiran yang abstrak dari otak manusia. Aktualisasi melalui tekhnologi sangat diperlukan guna

mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Jelaslah bahwa tekhnologi memiliki kaitan dengan lingkungan hidup serta budaya setempat. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang mengembang pesat memungkinkan manusia untuk memilih atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah pengobatan dalam pelayanan kesehatan. Berbicara tekhnologi kesehatan dapat dibagi menjadi tekhnologi negara maju (modern) dan tekhnologi negara Indonesia (tradisional). Juga ada batasan antara tekhnologi kedokteran (medis) dan tekhnologi kesehatan. Tekhnologi medis berguna untuk mengatasi masalah kedokteran, masalah yang dapat disebut universal dan demikian pula cara pemecahan masalah tersebut. Masalah kesehatan ialah, masalah manusia dan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh karenanya pemecahan masalah tersebut akan sangat ditentukan oleh gaya hidup, linkungan hidup dan lingkungan budaya. Walaupun, adanya perbedaan antara 2 hal tersebut. Masalah kesehatan dengan masalah kedokteran yang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, perhitungan apakah tekhnologi modern atau tekhnologi tradisional yang akan dikonsumsi adalah, pertanyaan besar. Jelas tiada pilihan yang unggul atas keadaan ini karena pengembangan tekhnologi kesehatan sangat dipengaruhi oleh sikap tenaga kerja kesehatan dan kebutuhan serta permintaan manusia dan masyarakat. Sebagai ulasan penutup, kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan dan dengan demikian mencakup setiap aspek kehidupan manusia. Dalam hambatan yang jelas terlihat terletak pada tenaga kerja kesehatan dengan nilai-nilai yang memarjinalkan atau mensub-ordinasikan tekhnologi tradisional dalam bidang kesehatan. Nampaknya dapatlah diambil suatu perspektif tentang kebijaksanaan secara umum ialah, mencari perimbangan antara berbagai macam teknologi yang berkembang dewasa ini.

Prosedur Operasional Standar Laundry Kiloan


Agustus 2, 2010 in niaga | Tags: bisnis laundry, standar operasional bisnis laundry, urutan prosedur cuci laundry Tulisan ini saya tulis di Shvoong sebelumnya, tapi saya tulis lagi di blog ini supaya lebih dapat membantu teman-teman yang ingin memulai usaha rumah cuci laundry kiloan. Prosedur operasional laundry kiloan terdiri dari penerimaan order, pembuatan label, proses pencucian dan penyerahan order kepada pelanggan. 1. Penerimaan order. Dalam menerima order harus mengikuti langkah-langkah berikut : a. Order dari pelanggan langsung ditimbang dan dibuatkan nota penerimaan order.

b. Jika baju kotor yang dibawa konsumen menggunakan kantong plastik, langsung diikat agar pakaian tidak tumpah. c. Setiap baju ditandai dengan alat yang disebut <i>tag gun</i> yang sudah di isi dengan <i>tag pin</i> dan kain keras. d. Gunakan spidol tahan air untuk menandai potongan kain keras (label) sesuai dengan nomor notanya. Jumlah label harus sesuai dengan jumlah baju setiap notanya. e. Tembakkan <i>tag gun</i> 2 kali ke setiap baju untuk menghindari putusnya tag pin akibat putaran mesin cuci. 2. Pembuatan label. Label adalah tanda untuk pakaian yang dicuci. Harus mempersiapkan skema supaya order yang dicuci tidak tertukar. Oleh karena itu dibuat label atau tanda untuk pakaian yang dicuci. Salah satu cara memberi label adalah dengan menggunakan alat yang disebut tag gun yang sudah diisi dengan tag pin dan kain keras. Tag gun berbentuk seperti pistol dengan ujung jarum. Tag pin adalah isi tag gun yang terbuat dari plastik sebesar lidi. Tag pin biasanya digunakan untuk label harga pada bajubaju baru. 3. Proses pencucian. Ada beberapa tahap pencucian yaitu tahap pengumpulan, pemilahan, pencucian, perendaman dalam pelembut dan pewangi pakaian, pengeringan, penyetrikaan dan pengepakan atau finishing. a. Tahap pengumpulan. Order cucian tidak boleh tertukar satu sama lain. Pisahkan antara pakaian yang belum dicuci dengan yang sudah dicuci.

b. Tahap pemilahan. Kain yang berwarna putih sudah pasti harus dipisah dari kain yang berwarna untuk menghindari lunturnya pakaian berwarna ke pakaian putih. Panduan pemilahan berdasarkan kategori berikut :

Berdasarkan jenis kotoran. Pakaian dengan tingkat kotoran yang tinggi (sangat kotor) harus dipisahkan karena memerlukan proses khusus agar mendapatkan hasil yang optimal. Sedangkan jenis dengan kotoran ringan dan sedang hanya diproses secara singkat. Berdasarkan jenis kain (serat dan warna). Penyortiran berdasarkan jenis kain penting karena ada beberapa jenis kain yang sensitif, umumnya wol dan sutra. Penyucian dengan deterjen dan suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Tingkat air yang tinggi selama penyucian juga mampu menghindarkan kerusakan kain jenis ini. Jenis kain tenun memerlukan tingkat air yang tinggi untuk menghindari kerusakan. Linen yang berwarna dipisahkan untuk menghindari kelunturan. Berdasarkan proses (sesuai alat yang digunakan). Untuk efisiensi, penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan. Misalnya handuk dikeringkan dengan mesin pengering, sedangkan sprei, sarung bantal, serta taplak meja dikeringkan dengan setrika khusus (steamer).

c.

Tahap pencucian. Beberapa tehnik penyucian yang bisa dilakukan adalah :

Perendaman. Jika kotoran pada pakaian masuk ke dalam kategori berat, bisa jadi perendaman dilakukan lebih dari satu kali. Sebab perendaman ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam air, selain untuk mendapatkan suhu yg pas sebelum dilakukan penyabunan. Perendaman biasanya dilakukan antara 3 5 menit. Perendaman pakaian bisa juga dilakukan dengan sabun atau deterjen. Namun perlakuan ini biasanya dilakukan pada pakaian untuk noda yang membandel. Penyabunan. Tahap ini merupakan tahap pencucian yang sebenarnya. Umumnya dilakukan selama 8 15 menit. Pembilasan awal dilakukan untuk menurunkan suhu dan kadar deterjen. Proses menghilangkan noda (bleaching) dilakukan selama 8 10 menit. Pembilasan dilakukan 2 atau 3 kali, bergantung kotoran yang masih menempel pada pakaian. Pembersihan akhir. Pembersihan akhir dilakukan untuk perawatan kain agar tidak cepat rusak atau warnanya cepat pudar. Lakukan pembersihan akhir ini dengan menggunakan air hangat selama 3 5 menit. Pemerasan. Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air di pakaian sebelum akhirnya memasuki proses pengeringan. Biasanya tahapan ini memerlukan waktu antara 2 12 menit, bergantung jenis dan ketebalan kain.

Tips Mengenai Air Air yang digunakan untuk mencuci terkadang bermasalah, misal keruh, bau, dan lainlain. Beberapa alternatif solusi mengatasinya adalah sebagai berikut.

Jika tiba-tiba air yang digunakan keruh atau berbau sehingga meninggalkan noda di baju atau bau yang tidak hilang walaupun telah menggunakan pewangi pakaian, maka bisa membersihkan noda tersebut dengan cara membilas kembali pakaian yang dideteksi bernoda dengan air yang telah disaring. Jika noda yang ditinggalkan di pakaian masih belum hilang juga, maka proses penyucian harus di ulang kembali sampai bahan tersebut bersih. Jika masalah air terletak pada kesadahan air, maka solusinya adalah menambahkan jumlah deterjen dan kondisioner pada air sabun. Pada tahap pemutihan, gunakan cairan asam dan pelembut secara terpisah sehingga konsentrasi keasaman dapat meningkat. Kesadahan air yaitu sifat air yang menyebabkan pembentukan sisa yang tidak larut ketika pakaian disabuni. Sifat air semacam ini bisa mengakibatkan pengapuran (residu putih) pada pakaian, menurunkan efisiensi deterjen dan sabun, serta menyebabkan noda pada bahan. Selain itu warna pakaian berbahan linen bisa berubah pucat, menyumbat saluran pembilas dan saluran air, serta menurunkan efisiensi panas. Jika air mengandung zat besi yang tinggi maka akan menyebabkan pakaian berwarna kekuning-kuningan dan akan sulit dihilangkan. Solusinya, harus mencari air dengan kadar zat besi rendah.

f. Tahap pemberian pewangi dan pelembut pakaian. Tahap perendaman ini biasanya bersatu dengan tahap pencucian. Jumlah pewangi dan pelembut pakaian yang dipakai umumnya adalah 30ml dicampurkan dengan 10 liter air. Jadi tidak berdasarkan jumlah kilogram cucian. Perendaman bisa dilakukan selama 10 15 menit. g. Tahap pengeringan. Tahap pengeringan pakaian dilakukan dengan menggunakan mesin pengering. Setelah kering, pakaian tersebut dapat langsung disetrika, lalu dikemas. Namun ada beberapa pakaian yang setelah dikeringkan dengan pengering masih harus dijemur atau diangin-anginkan. Perbedaan jenis pakaian membuat proses pengeringan menjadi berbeda-beda. h. Tahap penyetrikaan. Sebelum akhirnya dilipat dan dibungkus, pakaian kering terlebih dahulu disetrika. Waktu yang digunakan untuk satu potong pakaian sekitar 2 3 menit. Pada saat penyetrikaan, karyawan bisa menyeleksi hasil cucian karena secara detil, noda yang masih tertinggal bisa segera dipisahkan. Untuk mempercepat penyetrikaan dan pakaian tidak kusut digunakan semprotan air. Pada beberapa laundry yang tidak menggunakan pewangi dan pelembut, air yang disemprotkan biasanya dicampur dengan pewangi dan pelembut. i. Tahap pengepakan atau finishing. Pengepakan yang dimaksud disini adalah bagaimana supaya pengemasan hasil cucian saat dikembalikan kepada pelanggan dalam keadaan rapi. Untuk pengepakan sekitar 1 -3 menit saja. Pengepakan standar yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan plastik transparan dengan kapasitas maksimal 5 kg. Setelah dikemas, hasil pengepakan tadi diletakkan pada rak. Bukti penomoran yang tertera pada kuitansi atau bukti pencucian bisa menjadi patokan, misalnya hari, tanggal, dan jam masuk.

4. Penyerahan order ke pelanggan. Usahakan semuanya dikerjakan tepat waktu. Penyerahan cucian kepada pelanggan bisa dikatakan sebagai finishing touch. Hal ini juga tidak kalah penting dengan tahap-tahap sebelumnya. Bahkan, jika terjadi keteledoran sedikit bisa membuat jasa laundry akan tidak dipercaya lagi oleh pelanggan. Karena pada tahap inilah kepuasan dan kenyamanan pelanggan akan tersempurnakan. Tips penyerahan order cucian

Pastikan bahwa kondisi cucian sudah selesai, artinya kondisi produk yang di laundry sudah kembali siap pakai. Setelah rapi, catat produk dalam nota keluar barang. Cek kembali antara nota masuk barang dengan nota keluar barang, jangan sampai ada yang tertinggal. Pisahkan produk yang siap keluar atau siap diantar lengkap dengan notaya dalam satu rak khusus. Pastikan tidak ada order yang tertukar. Jangan lupa bersikap ramah dan menghadiahkan senyum manis untuk pelanggan lengkap dengan kata perpisahan Kami tunggu kedatangan Anda kembali. Karena kesan terakhir sama penting dengan kesan pertama.

Suka Be the first to like this post.

Nama : Tn. Andre Bayu[Pemasaran]Alamat : Jln. Kran Raya No 5 Kemayoran Jakarta Pusat Jakarta Pusat 10610 Jakarta IndonesiaTelepon : +62-21-4241599Telepon Seluler : +62-81282887569Fax : 62-21-4241499Email : pt.hagamed@gmail.comPesan Instant :

Tentang Laundry (2). Industri Laundry dapat dibagi menjadi Enam segmen utama, Komersial, Industri, Rumah Sakit, kelembagaan dan on-premises. Suatu segmen [yang] tambahan industri yang [dicakup/tutup] oleh Standard ini meliputi penatu yang diaktifkan dengan koin [itu]. Ini berbagai segmen penatu industri mungkin (adalah) dengan luas diuraikan sebagai berikut: 1. KOMERSIAL Laundry komersial beroperasi sektor swasta dengan menanganin cucian seperti: Hotels/Motels. Rumah Makan. Pengiriman dan pengangkutan. Domestik Atau Umum. Panti Jompo / Rumah Sakit / Klinik. Produk yang dilayani meliputi: Sprei dan sarung bantal, alas kasur (Bed Pad), Handuk, Selimut, rolling towel (handuk untuk lap), taplak meja dan napkin serta Pakaian pribadi. 2. INDUSTRIAL Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang menangani cucian seperti: Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain. Kantor, Supermarket, Toko eceran. Pusat pelayanan. Produk yang dilayani meliputi: Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja, Celemek, Seragam, Sarung tangan. Barang Keselamatan Leather/plastic yang mencakup sarung tangan, helm, debu mengendalikan keset, debu mengendalikan kain pel dan kain. Kain Tetesan pelukis. Lapisan tempat duduk [Kereta/Mobil] Kain lap/kain untuk pengepelan lantai. Laundry komersial juga biasanya melayani DRY CLEANING 3. RUMAH SAKIT Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi: Hospitals-Private, Publik dan memperluas fasilitas kepedulian. Klinik. Jasa mengenai gigi. Jasa Perawatan anak Panti Jompo. Institusi Kesehatan Mental. Pusat Pelayanan kesehatan umum. Produk yang diproses biasanya meliputi berbagai material yang mencakup: Linen Bangsal umum. Seragam operasi. Kebutuhan Rumah sakit yang khusus.

Organisir seragam. Pakaian pasien. Pakaian pasien pribadi. 4. KELEMBAGAAN Penatu kelembagaan beroperasi area seperti institusi sistem, tahanan rumah dan institusi kesehatan mental. Produk yang dilayani boleh meliputi materi itu terdapat di komersil dan rumah sakit 5. ON-PREMISES (Instansi Pribadi) On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri, Industri, Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri pabrik. Laundry ini menyediakan suatu [jasa / layanan] untuk penggunaan internal mereka sendiri. 6. LAUNDRY KOIN Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas, katagori ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti apartemen, rumah susun, mall mall. LAUNDRY DETERGENT (by WIKIPEDIA) Laundry detergent, or washing powder, is a substance which is a type of detergent (cleaning agent) that is added when one is washing laundry to aid in getting the laundry cleaner. Laundry detergent has traditionally been a powdered or granular solid, but the use of liquid laundry detergents has gradually increased over the years, and the popularity of liquid detergent now rivals that of solid detergent. Some brands also manufacture laundry soap in tablets and dissolvable packets, so as to eliminate the need to measure soap for each load of laundry. In some countries where washing clothes by hand is more popular, detergent bars are more popular. Recently, environmentally friendly detergents have experienced a surge in popularity. 1 comments: KILOPERMATA - LAUNDRY KILO-AN on January 10, 2010 8:22 PM said... Tips memilih laundry kiloan Tentang Laundry Kiloan Kini mulai banyak di jakarta seiring dengan bergesernya gaya hidup. Semua orang mencari kemudahan terutama dalam hal urusan kebersihan, salah satunya urusan mencuci baju yang cukup menyita waktu dan tenaga terutama bagi para ibu bekerja yang sehari-harinya sudah capek bekerja di luar rumah. Kini hadir Laundry kiloan yang menjadi solusi untuk urusan mencuci baju, terutama karena alasan praktis. Berbeda dengan laundry satuan, laundry kiloan baju yang akan dicuci akan ditimbang per kg, harga juga dihitung per kg.1kg baju terdiri dari beberapa baju (4-5pc baju orang dewasa)tergantung dari jenis bahan

dan berat masing2.Kemudian, aju yang sudah dicuci, dilipat dan dikemas dalam kemasan plastik. Harga laundry kiloan bervariasi, di jakarta harga mulai dari Rp 6000 - Rp 10.000/ kg dengan varian service/ pelayanan yang berbeda-beda. Tips memilih laundry kiloan: 1. Lokasi dekat dengan rumah tinggal 2. Perhatikan: tempatnya, apa cukup bersih? pelayanannya, apakah cukup ramah? prosesnya,berapa hari selesai? 3. Bandingkan Harga dan hasil cuci 4. Jangan terkecoh dengan harga murah, biasanya memang ramai.namun hasilnya belum tentu maksimal. 5. perhatikan biaya2 tambahan diluar harga per kg.biaya2 ini berupa pilihan, bila pelanggan setuju maka akan dikerjakan.Contoh umum : pemakaian hanger (bila baju ingin digantung), pembersihan noda dilokasi tertentu, tambahan pewangi/softener(bila ingin lebih wangi lagi). 6. Privacy anda:Pemisahan cucian per pelanggan, pisah warna (terutama warna putih),pisahkan juga baju yg luntur. 6. Survei beberapa tempat dan bandingkan dengan bijaksana. -by, kilopermata@gmail.comph.(021) 93006814 http://kilopermata.blogspot.com/

Published By Darnius Tarigan On Sunday, July 18th 2010. Under Linen Tags: Linen

Linen room section adalah section yang bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pergantian linen untuk keperluan kamar tamu, restoran, ruang pertemuan dan outlet lainnya. Kelancaran sirkulasi linen menentukan kelancaran operasional setiap outlet, oleh sebab itu proses pencucian hingga distribusi ke outlet harus di pastikan sesuai dengan standar yang ditentukan. Dalam kegiatan sirkulasi linen, kelancaran pengiriman linen yang kotor ke luandry atau pengiriman dari laundry ke linen room sangat menentukan cepat lambatnya distribusi linen-linen ke setiap outlet. Oleh sebab itu, cara penyimpanan linen yang baik dan parstock linen yang cukup dapat memperlancar proses distribusi linen. Adapun sirkulasi dasar dari proses pencucian linen adalah :

Pengumpulan linen kotor Room attendant mengumpulkan linen-linen kotor pada kantong trolley setelah membersihkan kamar tamu. semakin banyak room attendant membersihkan kamar maka semakin banyak linen yang kotor dikumpulkan pada kantong trolley. setelah kantong penuh maka linen kotor tersebut dikirim ke laundry melalui linen cute. Apabila hotel tidak mempunyai linen cute, maka linen kotor itu di simpan dalam pantry. selanjutnya linen runner akan mengambil dan membawa ke laundry area. Pemisahan linen kotor Pemisahan linen kotor dilakukan berdasarkan jenis dan tingkat kekotoran linen. Pemisahan ini bertujuan untuk efesiensi dan efektifitas proses pencucian untuk hasil yang lebih baik, selain itu juga mempermudah penyesuaian formula progam mesin laundry, formula program merupakan pengatur penggunaan chemical dari dispenser ke mesin laundry secara automatis menurut jenis linen dan tingkat kekotoran yang diprogramkan. Proses Pencucian Setelah linen-linen dipisahkan, maka proses selanjutnya adalah memasukkan linen itu ke mesin untuk proses pencucian. Operasi mesin cuci harus optimal dengan cara menyeimbangkan berat yang dicuci sama dengan kapasitas mesin. Jika berat yang dicuci lebih kecil dari kapasitas mesin maka biaya pencucian menjadi lebih besar, bila sebaliknya maka dapat merusak mesin terutama pada

SIRKULASI LINEN

bearing dan motor. Pengaturan program yang benar juga harus disesuaikan dengan jenis linen yang dicuci. Finishing Proses finishing termasuk drying, ironing dan folding. Proses drying ini dilakukan pada towels sedangkan linen lainnya langsung di setrika melalui mesin ironing(mangler) kemudian dilipat berdasrkan jenis dan ukuran masing-masing linens. Storing Linen-linen yang sudah melalui proses folding akan diserahkan ke linen store untuk disimpan sementara sebelum linen itu didistribusikan kembali ke area (floor pantry). Proses serah terima ini harus dicatat dengan benar, karena pencatatan itu dapat dijadikan sebagai data pendukung saat melakukan inventoy bulanan bagi administrasi laundry maupun linen store. Transfer linen ke area Untuk kebutuhan linen bersih di kamar tamu, linen yang tersimpan sementara di gudang akan didistribusikan kembali ke floor pantry oleh linen runner sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Distribusi linen ini disesuaikan dengan jumlah permintaan pada linen requisition form yang ditulis oleh floor supervisor.

Enjoy Reading This Article? SHA

Sistem Informasi Majanejemen Rumah Sakit :: MODUL BINATU/LAUNDRY (ISS) * Standarisasi Linen * Pengadaan Linen * Kartu Inventarisasi Linen per Ruang (KIL) * Distribusi Linen Kotor * Distribusi Linen Bersih * Mutasi Penghapusan Barang * Mutasi Penyewaan Linen * Mutasi Laundry Non Pasien * Mutasi Master Barang * Laporan Inventaris per Bagian * Laporan Pendapatan Sewa Linen * Laporan Status Barang Linen * Laporan Kerusakan Barang Linen

KERJASAMA LAUNDRY UNTUK HOTEL, APARTEMEN, ASRAMA, RUSUN, KOST-KOST AN, REAL ESTATE&PERUMAHAN;, RUMAH SAKIT&KLINIK;, INSTANSI, PERUSAHAAN, PABRIK, INDUSTRI, RESTORAN, CATERING, SALON&SPA;SUPER WASH Laundry menawarkan kerjasama LAUNDRY KILOAN & DRY CLEANING baik Order Besar maupun Order dalam jumlah Kecil untuk LAUNDRY : HOTEL, APARTEMEN, ASRAMA, RUSUN, KOST-KOST AN, REAL ESTATE&PERUMAHAN;, RUMAH SAKIT&KLINIK;, INSTANSI, PERUSAHAAN, PABRIK, INDUSTRI, RESTORAN, CATERING, SALON&SPA;Semua jenis pakaian, Semua jenis textile, Semua jenis linen Laundry Linen Bed Sheet, Napkin, Towel, Taplak Meja, Seprei, Selimut, Bed Cover, Gordyn, Virtrage, Sarung Tangan, Sepatu, Wear Pack, Uniform dll. 1001 Keuntungan be-Kerjasama dengan Super Wash Laundry : 1. harga kompetitif PALING MENARIK 2. kualitas TERBAIK! 3. Siap melayani kontrak eksklusif, harga nego 4. Friendly & Professional Customer Care 5. Super Bersih, Super Rapi, Super Wangi 6. Dilengkapi Mesin2 Laundry Modern Terbaik, Front Load Washer Extractor, Tumble Dryer, Steam Ironer, Chemical Penghilang Noda Terbaik dll 7. Washing Care Label 8. High Quality Standard Procedure Laundry for Linen Hotel & Hospital 9. Detergen Ramah Lingkungan 10. Cepat & Tepat Waktu, Delivery on Schedule 11. Garansi Kepuasan Pelanggan, hasil kurang puas = gratis laundry ulang 12. dan masih banyak keuntungan lainnya Segera hubungi kami, Hotline : www.laundryindonesia.com 08787-706-8777 / 021-91245598 Dikirim oleh: Andrew | Kunjungi Website Terdapat pada: Kesehatan, laundry, pabrik, dan, rumah, sakit

You might also like