Professional Documents
Culture Documents
Peralatan utama yang dibutuhkan sama dengan peralatan untuk membuat papan nama. Neon Box yaitu neon yang diletakkan dalam sebuah box, berbentuk kotak atau lonjong. Ada neon box yang 1 muka (bagian yang satunya ditutup dengan menggunakan seng/aluminium) dan ada pula yang 2 muka tergantung pesanan. Harganya cukup mahal karena prosesnya yang rumit dan juga bahan-bahan yang digunakan mahal. Ada 3 jenis model neon box, yaitu : spray/semprot, stiker dan printing (yang sekarang paling banyak digunakan). Neon box model spray yaitu dengan memakai bahan acrylic bening yang disemprot terbalik/mirror karena acrylic yang kita cat posisinya berada didalam box. Neon box model stiker yaitu memakai acrylic putih susu yang diberi stiker yang biasa dipakai untuk motor atau juga bisa dengan model stiker printing. Neon box model printing yaitu memakai bahan printing atau orang biasa menyebutnya dengan Backlite. Backlite ada yang 1 muka dan ada juga yang 2 muka. Menurut kami backlite yang 2 muka lebih baik karena cahaya yang dihasilkan akan lebih terlihat sempurna. Ukuran acrylic ada dua macam, yaitu : kecil ( 98 x 183 cm) dan besar (120 x 240 cm) dan tebalnya mulai dari 0,1mm, 0,2mm, dst. Kita boleh membelinya dengan ukuran atau nya.
- Minyak M3 - Kertas stiker (stiker transparan, siker kertas, stiker vinil) Cara sablon stiker:
Pertama tama kita buat afdruk/filmnya Pasang screen diengsel Oles cat secukupnya dan larutkan dengan minyak kemudian aduk hingga merata Ratakan cat kebagian yang akan disablon dengan arah kekiri-kekanan (keataskebawah) Sablon kaca dengan arah kekiri kekanan (kebawah-keatas) dengan screen agak mengambang Letakkan kertas stiker yang telah dipotong-potong sesuai ukuran (ukuran kertas usahakan lebih besar 1 cm dari ukuran desain) Hidupkan neon yg telah kita pasang dibawah meja sablon Akan terlihat bekas sablon dikaca, lalu kita atur posisi kertas stiker tepat ditengah Sisi kanan dan bawah kertas stiker kita beri potongan stiker sebagai pembatas (usahakan pembatas stiker ini pada bagian tengahnya jangan dilepas penutup stikernya) Setelah semua siap, bersihkan dulu bagian screen yg akan disablon menggunakan minyak, bersihkan minyak dengan kain dan coba dulu dibahan yang tidak terpakai. Bila sudah bagus baru kita sablon dibahan stiker.
Pengerjaan : - Buat maal menggunakan karton tipis - Potong plat yang sudah dimaal menggunakan gergaji emas - Sambung plat yang sudah terpotong menjadi huruf yang kita inginkan menggunakan alat patri - Amplas dan kemudian dicat Contoh diatas adalah reklame letter timbul dari bahan plat. Ada lagi dua macam reklame letter timbul : - Dari bahan baja putih - Dari bahan kuningan
Pisahkan warnanya menjadi 2 bagian yaitu font kuning dan backgroun hitam. Beri outline font kuning (misalnya : 2 point). Maksud memberi outline yaitu agar hasil sablonan nantinya tidak terlihat warna putih diantara font dengan background.
Langkah selanjutnya yaitu kedua bagian diprint laser menggunakan kertas kalkir dengan hasil print out hitam semua, kemudian baru diafdruk.
Bersihkan screen dan tinta sablon (bersihkan dengan air untuk screen berbasis air dan bersihkan dengan minyak sablon untuk screen berbasis minyak) Ambil potongan kain, oleskan sabun colek dan beri minyak sablon (utk screen berbasis minyak) kemudian gosok kedua bagian screen secara bersamaan. Setelah bersih oleskan remover dan tunggu sekitar 30 detik, kemudian guyur menggunakan air. Selain obat remover bisa juga menggunakan air kaporit.
Tips : usahakan setelah selesai menyablon bersihkan screen dari tinta agar memudahkan dalam menghapus afdruk
Hal pertama dalam pembuatan papan nama adalah pembelian besi stall. Ukuran besi stall yang biasa digunakan yaitu : 2x2 cm, 2.5x2.5 cm, 3x3 cm dan panjangnya 6 meter. Setelah itu kita alas sesuai dengan bentuk yang kita inginkan, baik itu berbentuk kotak atau melengkung. Kita pasang plat seng/aluminium dengan menggunakan paku rifet dengan terlebih dahulu membuat lobang dengan bor. Amplas bagian yang akan dicat, kemudian semprotkan cat dasar. Amplas lagi dengan menggunakan amplas yang lebih halus, tunggu hingga kering dan semprotkan warna dasar. Untuk hasil yang maksimal gunakanlah tiner yang bagus. Sambil menunggu warna dasar agar benar-benar kering, kita buat maal tulisannya. Gunakan kertas
Marga untuk membuat maalnya. Setelah maal selesai, oleskan/semprot bagian bawahnya yang halus dengan menggunakan lem (biasanya kami menggunakan lem kaos yang dapat dibeli ditoko sablon). Tunggu hingga agak kering kemudian tempelkan ke papan nama dan semprotkan cat sesuai dengan warna yang kita inginkan. Untuk warna cat dark blue, kita harus mencampurnya dengan sedikit warna putih agar hasil semprotan dapat merata. Setelah kita semprot cat, tunggu sebentar dan lepas maalnya. Bila masih ada lem yang tertinggal dipapan nama kita hilangkan menggunakan minyak tanah. Bila tidak ada minyak tanah kita gunakan bensin tapi harus dengan hati-hati supaya catnya tidak ikut hilang. Bersihkan lagi dengan menggunakan kain yang bersih untuk menghilangkan minyak tanah/bensin. Dengan adanya digital printing, sekarang ini banyak papan nama yang menggunakan media out door print sebagai ganti dari cat/spray, karena pengerjaannya lebih murah dan mudah serta cepat. Untuk papan nama jenis printing ini hanya untuk masa pemakaian kurang dari 1 tahun, karena setelah itu warnanya akan pudar dan lama-lama hilang.
2. Film Film merupakan maal atau alat yang digunakan untuk mencetak dengan memasangnya pada mesin cetak. Ada 2 macam film dalam proses cetak, yaitu paper plate (dari bahan kertas) dan seng plate (dari bahan seng/aluminium). Paper plate umumnya digunakan untuk cetakan dalam jumlah sedikit (1-5 rim), sedang untuk jumlah yang banyak menggunakan seng plate yang lebih tahan lama. Dalam prose seng plate kita terlebih dahulu membuat negative filmnya sebelum menjadikan positivenya pada seng plate. Kita buat negative film ditempat-tempat yang memiliki fasilitas ini. Harganyapun bervariasi mulai dari Rp. 11/cm2 sampai dengan Rp. 17/cm2 tergantung dari tempatnya. Dan perlu diingat, kita harus mengecek dengan teliti negative filmnya sebelum kita proses lebih lanjut, apakah ada font/huruf yang hilang atau ada yang rusak filmnya. Karena bila sudah terlanjur dicetak kita akan mengalami kerugian yang besar. Hasil cetakan akan rusak dan kita tinggal memasukkannya dikarung dan menimbangnya ada berapa kilo he.he..
3. Bahan Dengan mengetahui harga kertas akan sangat membantu kita untuk menentukan harga sebuah cetakan. Bahan kertas yang sering dipergunakan dalam dunia percetakan adalah : HVS, Doorslagh, NCR, Art Paper, Linen, Hamer, Ivory, Marga, Aster, BC dan Karton. Selain mengetahui harga kertas, kita juga harus mengetahui ukuran dari masing-masing kertas, misalnya: HVS kwarto/A4 = 21 x 29,7 cm HVS folio/F4 = 21 x 33 cm Ivory = 79 x 109 cm Dengan pengetahuan tersebut diatas maka kita dapat mengetahui berapa jumlah bahan yang dibutuhkan dalam satu order cetak. Dan perlu diingat, dalam order yang besar kita harus teliti dalam jumlah bahan yang dibutuhkan bila anda tidak ingin merugi. Karena kamipun pernah mengalami kerugian karena kesalahan penghitungan bahan (kertas). 4. Proses Cetak Mungkin anda akan bertanya, " Mesin cetak harganya mahal, saya tidak mampu membelinya !". Jangan pesimis, kita tidak perlu memiliki mesin cetak. Kita dapat mencetak ditempat lain yang memiliki mesin cetak yang kita butuhkan, jadi broker gitu lho!! Tidak ada percetakan manapun yang memiliki mesin yang lengkap, satu sama lain saling melengkapi. Dan begitulah hidup, kita saling membutuhkan dan tidak ada yang sempurna didunia ini. Proses Cetak dilakukan setelah ketiga hal diatas yaitu desain/setting, film dan beli bahan dilakukan. Dalam proses cetak ini kita wajib mengetahui jenis jenis dari mesin cetak. Karena dengan mengetahui jenis dari mesin cetak, kita dapat mengetahui ukuran kertas yang cocok/sesuai dengan yang dibutuhkan. Contoh-contoh dari mesin cetak : A. Mesin Toko Ukuran kertas maksimal = 21 x 33 cm Ukuran desain/image maksimal = 20 x 31,5 cm Digunakan umumnya untuk nota, kop amplop, kop surat, kartu nama. B. Mesin Ryobi Ukuran kertas maksimal = 36,5 x 52 cm Ukuran kertas minimal = 15 x 12 cm Ukuran image maksimal = 35 x 49 cm
C. Mesin Sakurai Ukuran kertas maksimal = 45 x 58 cm Ukuran image maksimal = 43 x 56 cm D. Mesin SOR-M Ukuran kertas maksimal = 52 x 72 cm Ukuran kertas minimal = 30 x 40 cm Ukuran image maksimal = 50,5 x 70 cm E. Mesin Speedmaster 52 Ukuran kertas maksimal = 36 x 52 cm Ukuran image maksimal = 35,5 x 51,5 cm F. Mesin Speedmaster 74 Ukuran kertas maksimal = 53 x 74 cm Ukuran image maksimal = 51 x 73,5 cm
5. Finishing
Proses terakhir dari cetakan yaitu finishing. terdapat bermacam-macam proses finishing, diantaranyaadalah :
- Pemotongan
- Laminasi (glossy dan doff) : pelapisan pada cetakan supaya lebih awet
- Hotprint : Pemberian efek panas pada maal dan menempelkannya pada cetakan dengan memberi kertas hotprint diatas cetakan
Dengan proses finishing ini maka hasil cetakan akan tampak lebih indah dan menarik. Contoh-contoh dari proses finishing :
sedangkan bila kita akan menyablon kaos kita menggunakan jenis karet yang agak lembek atau lentur. Rakel untuk stiker atau kartunama umumnya lebih mahal dari rakel untuk kaos. Cat dan minyak Cat untuk yang berbasis minyak (kartu nama, stiker dan sejenisnya) -Epi ( dengan minyak M3 ) -Coat ( dengan minyak M3) -Toyo dan Cemani ( dengan minyak M4) Cat untuk yang berbasis air ( spanduk, kaos dan sejenisnya) -Rubber ( Sejenis karet berwarna putih) Untuk bahan yang berwarna gelap, dan harganya lebih mahal -Fas Dey ( Berwarna putih dan agak encer ) Untuk bahan berwarna terang/putih dan harganya lebih murah -Sandy ( sejenis pewarna yang dicampur dengan Rubber/Fas Dey) Film Sablon Film sablon yaitu maal permanen yang digunakan untuk mencetak gambar yang akan disablon. Film ini dapat dihilangkan atau dihapus dengan menggunakan remover atau dengan menggunakan air kaporit. Film sablon yang umum dipasaran yaitu ULANO dan PHOTOXOL. Ada 2 jenis film yaitu untuk yang berbasis air dan berbasis minyak. Hair dryer Hair dryer digunakan untuk membuat film. Caranya yaitu setelah mengoleskan Ulano/Photoxol kita keringkan dengan hair dryer 1 menit. Apabila tidak ada hair dryer kita dapat menggunakan kipas angin meskipun agak lama.