You are on page 1of 7

KLONING DAN BAYI TABUNG (In Vitro Vertilization (IVF)) 1.Latar Belakang Masalah.

Tidak mungkin seseorang menentang kehendak Allah. Bagaimana mungkin, sedangkan akal yang menjadi sandaran para ilmuwan merupakan makhluk ciptaan allah? Allah lah yang mewujudkan dan menjadikan untuknya kemampuan terbatas, tak mungkin bisa melampauinya. Ungkapan orang bahwa ilmu pengetahuan menundukkan alam adalah perkataan yang hampa dari makna. Sebab ilmu pengetahuan hanya mengenal sebagaian saja, dari hokum hokum Allah untuk alam ini. Belakangan ini telah berkembang satu teknologi baru yang mampu memduplikasi makhluk hidup dengan sama persis, teknologi ini dikenal dengan nama teknologi kloning. Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kloning telah berhasil dilakukan pada tanaman sebagaimana pada hewan belakangan ini, kendatipun belum berhasil dilakukan pada manusia. Tujuan kloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, dan mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia terutama penyakit-penyakit kronis guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia. Upaya memperbaiki kualitas tanaman dan hewan dan meningkatkan produktivitasnya tersebut menurutsyara tidak apa-apa untuk dilakukan dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya. Demikian pula memanfaatkan tanaman dan hewan dalam proses kloning guna mencari obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia terutama yang kronis adalah kegiatan yang dibolehkan Islam, bahkan hukumnya sunnah (mandub), sebab berobat hukumnya sunnah. Begitu pula memproduksi berbagai obat-obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya juga sunnah. Oleh karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses kloning untuk memperbaiki kualitas tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitas hewan seperti sapi, domba, onta, kuda, dan sebagainya. Juga dibolehkan memanfaatkan proses kloning untuk mempertinggi produktivitas hewan- hewan tersebut dan mengembangbiakannya, ataupun untuk mencari obat bagi berbagai penyakit manusia, terutama penyakit-penyakit yang kronis. Oleh karena itu tidak salah jika Majma' al-Buhts al-Islmiyyah yang berpusat di Kairo Mesir mengeluarkan fatwa akan bolehnya memanfaatkan teknologi kloning terhadap tumbuh-tumbuhan atau hewan asalkan memiliki daya guna (bermanfaat) bagi kehidupan manusia. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Apalagi jika kita memanfaatkan proses kloning ini untuk jelas-jelas untuk memperbaiki kualitas tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitas hewan. Selain itu juga dibolehkan memanfaatkan proses kloning untuk mempertinggi produktivitas hewan-hewan tersebut dan mengembangbiakannya, ataupun untuk mencari obat bagi berbagai penyakit manusia, terutama penyakitpenyakit yang kronis. 2.Rumusan Masalah. a.Bagaimanakah pengertian cloning dan bayi tabung? Cloning pengertian secara sederhanya adalah cangkok; yaitu penggabungan unsur-unsur hayati dua atau lebih untuk memperoleh manfaat tertentu. Dibidang biologi molekuler, pengertian kloning ini sering dikonotasikan dengan teknologi penggabungan fragment (potongan) DNA, sehingga pengertiannya identik dengan teknologi rekombinan DNA atau rekayasa genetik. Namun pengertian di luar itu juga masih tetap digunakan, misalnya kloning domba dsb, yang merupakan "penggabungan" unsur inti sel dengan sel telur tanpa inti. Dengan demikian teknologi kloning ini juga termasuk dalam wacana bioteknologi; malah bisa dikatakan sebagai hal yang mendasar untuk bioteknologi. Teknologi kloning memang memungkinkan untuk dikembangakan ke arah rekayasa pembuatan jaringan atau organ tertentu. Namun mesti memperhatikan masalah etik. Mengenai rekayasa darah untuk keperluan transfusi, meskipun sel darahnya sendiri bisa diusahakan melalui teknologi kloning (melalui stimulasi hematopoietic progenitors, atau dari stem cells-nya), namun mesti juga harus memperhatikan komponen-komponen lainnya selain komponen sel-sel darah. Adapun kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita yang telah dihilangkan inti selnya dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. Dengan metode semacam itu, kloning manusia dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan. Bayi tabung adalah bayi yang di hasilkan bukan dari persetubuhan, tetapi dengan cara mengambil mani/sperma laki laki atau ovum perempuan, lalu dimasukan dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari lamanya. Setelah hal tesebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukan dalam rahim ibu.Sel sperma tersebut kemudian akan membuahi sel telur bukan pada tempatnya yang alami. Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian diletakkan pada rahim isteri dengan suatu cara tertentu sehingga kehamilan akan terjadi secara alamiah di dalamnya. Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. Akan tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau tertutupnya saluran indung telur (tuba Fallopii ) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat diatasi dengan cara membukanya atau mengobati nya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan cara memperkuat sel sperma tersebut, atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri agar bertemu dengan sel telur di sana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isteri untuk berbanyak anak. Padahal Islam telah menganjurkan dan mendo

rong hal tersebut dan kaum muslimin pun telah disunnahkan melakukannya. . Program bayi tabung sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan. Keunggulan program bayi tabung adalah dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasutri yang sebelumnya menjalani pengobatan infertilitas biasa,namun tidak pernah membuahkan hasil. Sedangkan kelemahan dari program ini adalah tingkat keberhasilannya yang belum mencapai 100 persen. waktu untuk mengikuti program ini cukup lama dan memerlukan biaya yang mahal. b.Bagaimanakah umur dan kesehatan bayi tabung? Para dokter hingga kini masih memperdebatkan usia bayi tabung yang lebih pendek dari pada bayi normal. Namun perdebatan itu masih harus dibuktikan. Para dokter masih mengevaluasi dan mengumpulkan data data menyangkut kualitas dan panjangnya usia bayi tabung. Bukti yang dikemukakan oleh Dokter Ali Baziad spesialis kebidanan, mengemukakan bahwa bayi tabung yang pertama di Dunia hingga kini masih hidup dan umurnya 30 tahun bahkan dia sudah memiliki anak dengan proses normal. Di indonesia perkembangan bayi tabung perkembangannya cukup maju. Pasangan suami istri mulai memilih program bayi tabung. Setelah berbagai upaya yang dicoba tidak mampu memiliki keturunan. Dr. Indra anwar mengatakan bahwa salah satu penyebab ketidak suburan istri sehingga sulit memperoleh anak mungkin akibat adanya saluran tersumbat. Ada pula disebabkan adanya antibody yang diproduksi oleh tubuh menolak sperma, tapi hal semacam itu masih hurus diteliti lebih lanjut. # Persentase Keberhasilan Bayi Tabung Tingkat keberhasilan bayi tabung hanyalah sekitar 1% sesaat setelah bayi tabung pertama Louise Brown dilahirkan pada tahun 1978. Dengan adanya peningkatan teknologi kedokteran, angka keberhasilan ini menjadi sekitar 25% - 50% sekarang. Perlu diperhatikan arti angka tersebut, ada yang mengartikan berhasil sampai hamil, ada yang mengartikan berhasil sampai melahirkan sang bayi. Ada yang dihitung dari jumlah pasangan yang mengikuti program bayi tabung, dan ada juga yang dihitung dari semua jumlah program bayi tabung yang dilakukan. Contoh dari 100 pasang suami istri ada 20 yang berhasil melahirkan bayi, berarti 20% Tapi bagaimana kalau 50 dari 100 pasangan itu sudah menjalani 3 kali proses bayi tabung, artinya ada 20 bayi dari 200 (50+50*3) proses bayi tabung = hanya 10% Tingkat keberhasilan bayi tabung berbeda-beda dari rumah sakit atau klinik satu dengan lainnya. Hal ini tergantung dari ketersediaan peralatan, jenisnya, prosedur, keahlian dari para dokternya, dll. Yang paling baik adalah bertanya langsung ke rumah sakit. Ada Rumah Sakit yang mempunyai tingkat keberhasilan hamil dengan program bayi tabung sekitar 60% di tahun 2006. Lumayan besar tapi jangan senang dulu, ini statistik untuk keberhasilan hamil dari wanita berumur kurang dari 30 tahun dan dari fresh cycle (program penuh, bukan dari embrio yang dibekukan). Rata- ratanya 30-35% untuk semua kasus (dihitung dari banyaknya proses bukan dari banyaknya pasangan suami-istri), dan untuk sampai melahirkan (atau kerennya take- home-baby) sekitar 25-27%. Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan bayi tabung. Semakin tua semakin kecil tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah umur 35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk yang diatas 45 tahun, 0% di atas 50 tahun. Ternyata ada faktor lainnya yang juga mempengaruhi tingkat keberhasilan yaitu kesehatan, tipe embrio yang dimasukkan fresh atau frozen. Memang banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan program Bayi Tabung ini namun pada pelaksanaanya anda tinggal menanyakan langsung pada dokter. c.Bagaimanakah pendapat cloning dan bayi tabung menurut ilmuwan barat? Perdebatan tentang kloning dikalangan ilmuwan barat terus terjadi, bahkan dalam hal kloning binatang sekalipun, apalagi dalam hal kloning manusia. Kelompok kontra kloning diwakili oleh George Annos (seorang pengacara kesehatan di universitas Boston) dan pdt. Russel E. Saltzman (pendeta gereja lutheran). menurut George Annos, kloning akan memiliki dampak buruk bagi kehidupan, antara lain : merusak peradaban manusia. memperlakukan manusia sebagai objek. Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa dicetak semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia hasil kloning. kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia awam yang tidak memiliki keistimewaan. Misalnya kloning Einstein, kloning Beethoven maupun tokoh-tokoh yang lain. Hal ini akan menimbulkan perasaan dominasi oleh manusia hasil kloning tersebut sehingga bukan suatu kemustahilan ketika manusia hasil kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena keunggulan mereka dalam berbagai bidang. Sedangkan menurut pdt. Russel E. Saltzman, bagaimanapun kloning tetap tidak diperbolehkan, karena pada prosesnya terdapat pengambilan sel dari makhluk hidup yang berhak mendapat kehidupan. Sel yang diambil untuk kloning berarti sama saja dengan

membunuhnya untuk kemudian dijadikan sebagai organisme baru. Padahal setiap makhluk hidup sekecil apapun berhak menikmati kehidupan. Adapun kelompok yang memperbolehkan kloning diwakili oleh Panos Zavos (seorang peneliti pada pusat Reproduksi kentucky), mereka berpendapat bahwa kloning untuk saat ini memang diperlukan oleh manusia. Contoh misalnya ketika christopher reeves kehilangan tulang punggungnya, salah satu cara yang pas untuk menyembuhkan sakitnya adalah dengan kloning. Atau Andrea Gordon, seorang pasien yang mengalami gagal ginjal dan organ tubuhnya tidak bisa menerima transplantasi ginjal walau dari orang terdekatnya sekalipun. Ia rela menunggu hasil kloning organ ginjal walau ginjal babi sekalipun. Untuk mereka berdua kloning sangat diperlukan karena menimbang manfaat yang mereka dapatkan dari hasil kloning tersebut. Selain itu, kloning juga diharapkan bisa menjadi alternatif untuk melestarikan hewan langka, sehingga keberadaan hewan-hewan langka terus bisa dilestarikan, hal ini seperti yang dilakukan oleh Betsy Dresser (seorang pakar binatang di kebun binatang audubon, new orlands, Australia). Kloning juga bisa menjadi solusi bagi wanita yang tidak bisa melahirkan anak tetapi ingin mempunyai anak secara genetis karena adanya keterkaitan histori antara keduanya, hal ini seperti yang diinginkan oleh Viviane Maxwell (warga California). Menimbang faktor-faktor diatas, para ilmuwan terus berupaya untuk melakukan penelitian tentang kloning ini dengan harapan penelitian mereka bisa dimanfaatkan pada kehidupan manusia. Tentang bayi tabung sekitar 30 tahun lalu seorang bayi perempuan dilahirkan dari rahim seorang perempuan. Sekilas kelahiran tersebut merupakan kelahiran biasa, normal. Namun, kelahiran itu sebenarnya merupakan hasil dari pembuahan di luar tubuh manusia. Metode tersebut dikembangkan oleh ilmuwan Inggris, Louise Brown. Pada mulanya, hasil percobaan bayi tabung tersebut memicu protes di berbagai belahan dunia, akan tetapi sekaligus mengubah pandangan akan kehidupan dan kemajuan sains. Metode tersebut telah menandai perubahan mendasar dalam perkembangan ilmu kedokteran. d.Bagaimanakah cloning dan bayi tabung dalam kajian hokum islam? Kloning dan hukumnya secara tersurat tidak didapatkan dari kitab-kitab maraji islam, baik dari Al-Quran, Hadits, maupun kitab-kitab ulama klasik. Penentuan hukum kloning murni merupakan ijtihad kaum muslim sekarang dan ini merupakan tantangan bagi kaum muslim dalam menanggapi realitas yang terjadi disekitarnya. Oleh karena itu, salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah dengan melihat metode yang dilakukan ulama terdahulu dalam memutuskan hukum terhadap suatu realitas yang tidak pernah dijumpai sebelumnya (pendekatan ushul fiqh). Pada dasarnya, kloning merupakan suatu ide ilmiah hasil pemikiran kreativitas manusia. Ide ini merupakan realisasi dari pembacaan manusia terhadap alam yang sebenarnya juga dianjurkan oleh islam (iqra dalam artian ayat-ayat kauniyah). Menurut Syekh Muhammad Taufiq Miqdad setiap ide ilmiah yang dikemukakan tidak keluar dari tiga katagori. Pertama, ia berkaitan dengan sesuatu yang telah pasti diharamkan agama, seperti eutanasia. Ini jelas ditolak oleh agama karena berkaitan langsung dengan kehidupan manusia yang merupakan anugerah Ilahi tanpa sedikitpun campur tangan manusia. Kedua, ide tersebut berkaitan dengan sesuatu yang jelas didukung oleh agana dan juga pertimbangan akal, seperti penciptaan aneka obat untuk penyembuhan manusia. ini termasuk bagian dari kebutuhan pokok manusia. Islam mendukung setiap usaha ke arah sana, dan menilainya sebagai sesuatu yang amat terpuji. Ketiga, suatu ide ilmiah yang belum terbukti hasil dan dampaknya baik positif maupun negatif. Ide semacam ini baru dalam proses pembentukan atau tahap awal. Kita belum dapat memperoleh gambaran jelas dan utuh yang dapat menyingkirkan segala ketidakjelasan yang berkaitan dengannya. Ide semacam ini, tidak dapat ditetapkan atasnya hukum haram atau halal secara pasti, karena ia baru berbentuk ide atau baru dalam bentuk kekuatiran adanya sisi mudharat dan negatif yang juga baru dalam benak dan teori. Menetapkah hukum (halal maupun haram) menyangkut hal semacam ini adalah ketergesa-gesaan yang bukan pada tempatnya dan tidak sejalan dengan tuntunan akal dalam berpikir atau menarik kesimpulan. Kloning, dalam ranah kloning manusia disini berada pada posisi ketiga dari ide ilmiah tersebut. Kita tidak bisa menentukan secara pasti (halal/haramnya) karena ide tersebut masih dalam tataran ide dan belum diaplikasikan. Dalam hal ini segala bentuk penelitian ilmiah hukumnya mubah/boleh. Kita bisa mengambil kesimpulan keputusan hukumnya setelah ide tersebut diaplikasikan dengan menimbang dampak- dampaknya terhadap kehidupan, tentang maslahah atau tidaknya hasil penelitian tersebut. Tetapi pendapat para ulama tentang kloning pada manusia seandainya nanti berhasil dilakukan menarik untuk dikaji. Diantaranya pendapat Sheikh Muhammad Thanthawi dan Sheikh Muhammad Jamil Hammud Al-Amily yang mengatakan bahwa kloing dalam upaya mereproduksi manusia terdapat pelecehan terhadap kehormatan manusia yang mestinya dijunjung tinggi. Kloning mengarah kepada goncangnya sistem kekeluargaan serta penghinaan dan pembatasan peranan perempuan. Ia bukan saja memutuskan silaturahim tetapi juga mengikis habis cinta. Ia adalah mengubah ciptaan Allah dan bertentangan dengan Sunatullah. Itu adalah pengaruh setan bahkan merupakan upayanya untuk menguasai dunia dan manusia. Sheikh Muhammad Ali al-Juzu (Mufti Lebanon yang beraliran Sunni) menyatakan bahwa kloning manusia akan mengakibatkan sendi kehidupan keluarga menjadi terancam hilang atau hancur, karena manusia yang lahir melalui proses kloning tidak dikenal siapa ibu dan bapaknya, atau dia adalah percampuran antara dua wanita atau lebih sehingga tidak diketahui siapa ibunya. Selanjutnya kalau cloning dilakukan secara berulang-ulang, maka bagaimana kita dapat membedakan seseorang dari yang lain yang juga mengambil bentuk dan rupa yang sama. Sheikh Farid Washil (mantan Mufti Mesir) menolak kloning reproduksi manusia karena dinilainya bertentangan dengan empat dari lima Maqashid asy- Syariah: pemeliharaan jiwa, akal, keturunan, dan agama. Dalam hal ini cloning menyalahi pemeliharaan keturunan. Dari beberapa pendapat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa cloning hukumnya haram karena lebih berpotensi menghasilkan dampak buruk daripada dampak baiknya. Keharaman cloning ini lebih didasarkan pada hilangnya salah satu hal yang harus dilindungi manusia yaitu faktor keturunan. Hal ini kemudian disandarkan pada qaidah darul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih yang artinya Menampik keburukan lebih diutamakan daripada mendatangkan manfaat. Hilangnya garis keturunan manusia yang dikloning akan menghilangkan hak-hak manusia tersebut, seperti misalnya hak untuk mendapat penghidupan dari keluarganya, warisan, lebih parah lagi hak untuk mendapatkan kasih sayang dari orang tua geneticnya, dan hak- hak lain yang harus ia dapatkan.

Pengharamannya diambil dari kaedah yang ditegaskan oleh firman Allah (QS. 2: 219) tentang minuman keras yang artinya, Dosa keduanya (minuman keras dan perjudian) lebih besar daripada manfaatnya. Dari sana kita bisa menarik benang merah bahwa cloning yang bertujuan untuk pengobatan misalnya penggantian organ tubuh manusia dengan organ cloning menurut kami diperbolehkan sepanjang hal itu mendatangkan maslahah dan karena kondisi dlarurat yang dialami oleh pasien (Sheikh Farid Washil : 2003). Adapun kloning dalam ranah binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka Islam secara jelas membolehkannya, apalagi kalau tujuannya untuk meningkatkan mutu pangan dan kualitas daging yang dimakan manusia. Selain itu, karena binatang dan tumbuh-tumbuhan tidak perlu mengetahui tentang asal-usul garis keturunannya. Kloning terhadap hewan atau tumbuhan jika memiliki daya guna bagi kehidupan manusi maka hukumnya mubah/boleh dalilnya : Q.S. Al-Baqoroh:29 Artinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.(Q.S.Al-Baqoroh:29) Berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan beberapa ulama' dapat di ketahui mafsadat dari kloning lebih banyak daripada maslahatnya. oleh karena itu, praktek kloning manusia bertentangan dengan hukum islam dengan demikian kloning manusia dalam islam hukumnya haram. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. .Dalil-dalil keharaman.:Q.S. AnNajm:45-46 Artinya : Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.(45) dari air mani, apabila dipancarkan.)46). Q.S.Al-Qiyamah:37-38, Artinya : Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim) (37), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya (38)(Q.S.Al-Qiyamah :37-38) Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai ayah. Dan anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari proses peminda han sel telur --yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh-- ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. Hal ini bertentangan dengan firman Allah SWT : Q.S.Al-Hujurat:13, Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S.Al-Hujura t:13) Q.S.Al-Ahzab:5, Artinya : Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak- bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S.Al-Ahzab:5) Page11 of19 Q.S.Al-Israa':70, Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan(Q.S.Al-Isr aa':70) Q.S.At-tiin:4 Artinya : sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya.( Q.S.At-tiin:4) Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara', seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan 'ashabah, dan lain-lain. Di samping itu kloning akan mencampur adukkan dan menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah yang telah diciptakan Allah untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sungguh merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat. Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilaksanakan. Allah SWT berfirman mengenai perkataan Iblis terkutuk, yang mengatakan : Artinya : "...dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya."(QS. An Nisaa' : 119)

Yang dimaksud dengan ciptaan Allah khalqullah dalam ayat tersebut adalah suatu fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. Dan fitrah dalam kelahiran dan berkem bang biak pada manusia adalah dengan adanya laki-laki dan perempuan, serta melalui jalan pembuahan sel sperma laki-laki pada sel telur perempuan. Sementara itu Allah SWT telah menetapkan bahwa proses pembuahan tersebut wajib terjadi antara seorang laki-laki dan perempuan yang diikat dengan akad nikah yang sah. Dengan demikian kelahiran dan perkembangbiakan anak melalui kloning bukanlah termasuk fitrah. Apalagi kalau prosesnya terjadi antara laki-laki dan perempuan yang tidak diikat dengan akad nikah yang sah. sedangkan masalah bayi tabung pada dasarnya adalah bayi yang di hasilkan bukan dari persetubuhan, tetapi dengan cara mengambil mani/sperma laki laki atau ovum perempuan, lalu dimasukan dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari lamanya. Karena adanya kerusakan atau tertutupnya saluran indung telur ( tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat diatasi dengan cara membukanya atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan cara memperkuat sel sperma tersebut, atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri agar bertemu dengan sel telur di sana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isteri untuk berbanyak anak. Padahal Islam telah menganjurkan dan mendorong untuk berbanyak anak dan kaum muslimin pun telah disunnahkan melakukannya. Program bayi tabung sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan Proses seperti ini merupakan upaya medis untuk mengatasi kesulitan yang ada, dan hukumnya boleh (jaiz) menurut syara. Sebab upaya tersebut adalah upaya untuk mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu kelahiran dan berba nyak anak, yang merupakan salah satu tujuan dasar dari suatu pernikahan. Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW telah bersabda : Menikahlah kalian dengan perempuan yang penyayang dan subur (peranak), sebab sesungguhnya aku akan berbangga di hadapan para nabi dengan banyaknya jumlah kalian pada Hari Kiamat nanti. (HR. Ahmad) Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA bahwa Rasulullah saw telah bersabda : Menikahlah kalian dengan wanita-wanita yang subur (peranak) karena sesungguhnya aku akan membanggakan (banyaknya) kalian pada Hari Kiamat nanti.(HR. Ahmad) Dalam proses pembuahan buatan dalam cawan untuk menghasilkan kelahiran tersebut, disyaratkan sel sperma harus milik suami dan sel telur harus milik isteri. Dan sel telur isteri yang telah terbuahi oleh sel sperma suami dalam cawan, harus diletakkan pada rahim isteri. Hukumnya haram bila sel telur isteri yang telah ter buahi diletakkan dalam rahim perempuan lain yang bukan isteri, atau apa yang disebut sebagai ibu pengganti (surrogate mother). Begitu pula haram hukumnya bila proses dalam pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan sel telur bukan isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim isteri. Demi kian pula haram hukumnya bila proses pembuahan tersebut terjadi antara sel sperma bukan suami dengan sel telur isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim isteri. Ketiga bentuk proses di atas tidak dibenarkan oleh hukum Islam, sebab akan menimbulkan pencampuradukan dan penghilangan nasab, yang telah diharamkan oleh ajaran Islam. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ketika turun ayat lian :

Siapa saja perempuan yang memasukkan kepada suatu kaum nasab (seseorang) yang bukan dari kalangan kaum itu, maka dia tidak akan mendapat apa pun dari Allah dan Allah tidak akan pernah memasukkannya ke dalam surga. Dan siapa saja laki-laki yang mengingkari anaknya sendiri padahal dia melihat (kemiripan)nya, maka Allah akan tertutup darinya dan Allah akan membeberkan perbuatannya itu di hadapan orang-orang yang terdahulu dan kemudian (pada Hari Kiamat nanti). (HR. Ad Darimi). Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau (seorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka dia akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. (HR. Ibnu Majah) Ketiga bentuk proses di atas mirip dengan kehamilan dan kelahiran melalui perzinaan, hanya saja di dalam prosesnya tidak terjadi penetrasi penis ke dalam vagina. Oleh karena itu laki-laki dan perempuan yang menjalani proses tersebut tidak dijatuhi sanksi bagi pezina (hadduz zina), akan tetapi dijatuhi sanksi berupatazir*, yang besarnya diserahkan kepada kebijaksaan hakim (qadli). 3.Target dan Tujuan Dari rumusan masalah diatas maka penulisan draft ini mempunyai target dan tujuan: 1.Untuk mengetahui pengertian cloning dan bayi tabung. 2.Untuk mengetahui umur dan kesehatan bayi hasil cloning. 3.Untuk mengetahui pendapat cloning dan bayi tabung menurut ilmuwan barat. 4.Untuk mengetahui cloning dan bayi tabung dalam kajian hokum islam. 4. Metodologi

Dalam pembuatan draft ini penulis menggunakan metode library research atau kajian kepustakaan. Riset kajian kepustakaan ini adalah melakukan penelitian dari buku buku atau kitab kitab perpustakaan dan sumber dari internet yang relevan dengan masalah yang dibahas. Darft ini merupakan hasil penggumpulan data yang penulis lakukan untuk mencari fakta fakta yang berkaitan dengan masalah tersebut. Baik berupa dokumen atau informasi yang valid dan dapat dipercaya. 5. Kontribusi Dalam penyusunan draf ini penulis mengharapkan masyarakat khususnya para muslim paham betul akan artinya cloning dan bayi tabung serta hukumnya. Dalam era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi semakin canggih. Banyak hal hal yang mengejutkan yang tanpa kita sadari akan menimbulkan masalah baru. Tentang masalah kloning, hal ini menjadi kontroversi masyarakat International ada yang pro dan ada yang kontra. Meskipun ada ilmuwan yang melakukan percobaan kloning. Mereka beralasan kloning sangat diperlukan karena menimbang manfaat yang mereka dapatkan dari hasil kloning tersebut. Selain itu, kloning juga diharapkan bisa menjadi alternatif untuk melestarikan hewan langka, sehingga keberadaan hewan-hewan langka terus bisa dilestarikan. Dan didalam hukum islam hal ini diharamkan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Firman Allah SWT yang mengharamkan kloning sudah tegas dan jelas. Sedangkan masalah bayi tabung, memang telah ada orang yang mempraktekkannya, karena dianggap suatu solusi untuk pasangan menikah yang kesulitan untuk memiliki anak. Dan didalam hukum islam hal ini diperbolehkan asalkan memenuhi syarat tertentu. Karena cara tersebut adalah suatu cara untuk mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu kelahiran dan memperbanyak keturunan, yang merupakan salah satu tujuan dasar dari suatu pernikahan 6.Kesimpulan Hipotesis Bayi tabung adalah bayi yang dihasilkan bukan dari persetubuhan, tapi dengan cara mengambil sperma laki laki dan ovum perempuan, lalu di masukkan dalam alat dalam waktu beberapa hari lamanya setelah hal tersebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukkan kedalam rahim ibu. Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dokter Ali Baziad spesialis kebidanan, mengemukakan bahwa bayi tabung yang pertama di Dunia hingga kini masih hidup dan umurnya 30 tahun bahkan dia sudah memiliki anak dengan proses normal. Dari data statistik ternyata umur sang ibu punya pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan bayi tabung. Semakin tua semakin kecil tingkat keberhasilannya. Katanya sekitar 25% untuk wanita di bawah umur 35 tahun, di bawah 10% bagi yang berumur diatas 40, sekitar 1% untuk yang diatas 45 tahun, 0% di atas 50 tahun. Menurut George Annos, kloning akan memiliki dampak buruk bagi kehidupan, antara lain : merusak peradaban manusia. memperlakukan manusia sebagai objek. Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa dicetak semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia hasil kloning. kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia awam yang tidak memiliki keistimewaan. Misalnya kloning Einstein, kloning Beethoven maupun tokoh-tokoh yang lain. Hal ini akan menimbulkan perasaan dominasi oleh manusia hasil kloning tersebut sehingga bukan suatu kemustahilan ketika manusia hasil kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena keunggulan mereka dalam berbagai bidang. Menurut pdt. Russel E. Saltzman, prosesnya terdapat pengambilan sel dari makhluk hidup yang berhak mendapat kehidupan. Sel yang diambil untuk kloning berarti sama saja dengan membunuhnya untuk kemudian dijadikan sebagai organisme baru. Padahal setiap makhluk hidup sekecil apapun berhak menikmati kehidupan. Hukum bayi tabung dalam islam boleh menurut syarat yang ditentukan dan haram bila tidak memenuhi syarat tentunya, sedangkan kloning jelas jelas haram menurut islam dan tidak boleh dilakukan. 7.Penutup Kelegaan hati penuis dengan terselesaikannya penulisan draft ini guna melengkapi mata kuliah masail fiqhiyah, penulis refleksikan dengan rasa syukur kepada ALLAH SWT. Ditengah kegembiraan penulis Syukur dan tahmid wajib penulis implementasikan dalam aktiftas nyata, yaitu dengan berusaha mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis draft ini tidak luput dari kekurangan dan kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun substansi yang ada, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan Semoga draft ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan bagi siapapun yang ingin memanfaatkannya

Atas Nikmat dan Rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, hanya panjatan doa penulis tengadahkan tangan sujud di hadapanNya penulis 8. Referensi kloning%20dan%20bayi%20tabung/Hukum_Kloning_Dalam_Pandangan_Isla m_.htm kloning%20dan%20bayi%20tabung/msg00116.html Dr.KH.M H.Sahal Mahfudh, Ahkammul Fuqaha (solusi Problematika actual hokum Islam, Keputusan Muktamar, Manus dan Konbes nahdlatul Ulama1926-2004 M) Lajnah Syaikh Talih Wan Nasyr (LTN) NU, Jawa Timur, 2007.hlm 352 Syaikh Ali Thanthawi, Fatwa-Fatwa Populer Ali Thanthawi, Era Intermedia, Solo ,1998.hlm 125-126 www.Konsultasi islam.com www.wordpress.com www.ui.edu kloning%20dan%20bayi%20tabung/%20Hukum%20Kloning%20Dalam%20

Perspektif%20Agama%20Islam%20Dan%20Imuwan%20Barat%20gudangny a%20makalah%20dan%20artikel.htm kloning%20dan%20bayi%20tabung/index.php.htm http://www.scribd.com/doc/7215880/Beberapa-Problem-Kontemporer kloning%20dan%20bayi%20tabung/2.htm Page18 of19 kloning%20dan%20bayi%20tabung/Niezhas%20Blog%20%20Pengertian% 20bayi%20tabung%20&%20Bayi%20tabung%20di%20lihat%20dari%20kaca mata%20syariat%20islam.htm Kliping humas universitas indonesia, media Indonesia, senin, 28 januari 2008, halaman 9 kolom 1

You might also like