You are on page 1of 9

Pemimpin Menurut Islam

Posted by Franky at 6:45 AM | Sunday, July 15, 2007 | 5 comments Kategori: Islam Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan dengan hal tersebut,diantaranya sebagai berikut: Niat yang Lurus Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.Lalu iringi hal itu dengan mengharapkan keridhaanNya saja.Kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan. Laki-Laki Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk kepemimpinan.Rasulullah Shalallahualaihi wa sallam bersabda,Tidak akan beruntung kaum yang dipimpim oleh seorang wanita (Riwayat Bukhari dari Abu Bakarah Radhiyallahuanhu). Tidak Meminta Jabatan Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahuanhu,Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin.Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya. (Riwayat Bukhari dan Muslim) Berpegang pada Hukum Allah. Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.Allah berfirman,Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (al-Maaidah:49). Jika ia meninggalkan hukum Allah, maka seharusnya dicopot dari jabatannya. Memutuskan Perkara Dengan Adil Rasulullah bersabda,Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya. (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir). Tidak Menutup Diri Saat Diperlukan Rakyat. Hendaklah selalu membuka pintu untuk setiap pengaduan dan permasalahan rakyat.Rasulullah bersabda,Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya. (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi). Menasehati rakyat Rasulullah bersabda,Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya). Tidak Menerima Hadiah Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya.Rasulullah

bersabda, Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan. (Riwayat Thabrani). Mencari Pemimpin yang Baik Rasulullah bersabda,Tidaklah Allah mengutus seorang nabi atau menjadikan seorang khalifah kecuali ada bersama mereka itu golongan pejabat (pembantu).Yaitu pejabat yang menyuruh kepada kebaikan dan mendorongnya kesana, dan pejabat yang menyuruh kepada kemungkaran dan mendorongnya ke sana.Maka orang yang terjaga adalah orang yang dijaga oleh Allah, (Riwayat Bukhari dari Abu said Radhiyallahuanhu). Lemah Lembut Doa Rasullullah, Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya. Tidak Meragukan dan Memata-matai Rakyat. Rasulullah bersabda, Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Alhakim). Dikutip dari majalah Hidayatullah

Pemimpin dalam Islam


Written by Doddy Koesdijanto | User Rating: / 40 Poor Best |

"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. (HR Bukhari) Beberapa kriteria kepemimpinan dalam islam : 1. Menggunakan Hukum Allah Dalam berbagai aspek dan lingkup kepemimpinan, ia senantiasa menggunakan hukum yang telah di tetapkan oleh Allah, hal ini sebagaimana ayat ; "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Qs : 4:59) Melalui ayat di atas ta'at kepada pemimpin adalah satu hal yang wajib dipenuhi, tetapi dengan catatan, para pemimpin yang di ta'ati, harus menggunakan hukum Allah, hal

ini sebagaimana di nyatakan dalam ayat-Nya yang lain : "Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)". (Qs: 7 :3) "..Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir..." (Qs :5:44) "..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim..." (Qs: 5 45) "..Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.." (Qs: 5 :47) " Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?". (Qs : 5 :50) Dan bagi kaum muslimin Allah telah dengan jelas melarang untuk mengambil pemimpin sebagaimana ayat; "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (Qs : 5 : 51) Dari beberapa ayat diatas, bisa disimpulkan, bahwa pemimpin dalam islam adalah mereka yang senantiasa mengambil dan menempatkan hukum Allah dalam seluruh aspek kepemimpinannya. 2. Tidak meminta jabatan, atau menginginkan jabatan tertentu.. "Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya" (HR Muslim). "Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar meminta jabatan dijawab demikian oleh Rasulullah), sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia akan mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali bagi mereka yang menunaikannya dengan baik dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas dirinya". (HR Muslim). Kecuali, jika tidak ada lagi kandidat dan tugas kepemimpinan akan jatuh pada orang yang tidak amanah dan akan lebih banyak membawa modhorot daripada manfaat, hal ini sebagaimana ayat ; "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan". (Qs : Yusuf :55) Dengan catatan bahwa amanah kepemimpinan dilakukan dengan ; 1. Ikhlas. 2. Amanah.

3. Memiliki keunggulan dari para kompetitor lainnya. 4. Menyebabkan terjadinya bencana jika dibiarkan jabatan itu diserahkan kepada orang lain. 3. Kuat dan amanah "Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (Qs : 28: 26). 4. Profesional "Sesungguhnya Allah sangat senang pada pekerjaan salah seorang di antara kalian jika dilakukan dengan profesional" (HR : Baihaqi) 5. Tidak aji mumpung karena KKN Rasulullah SAW, "Barang siapa yang menempatkan seseorang karena hubungan kerabat, sedangkan masih ada orang yang lebih Allah ridhoi, maka sesungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin". (HR Al Hakim). Umar bin Khatab; "Siapa yang menempatkan seseorang pada jabatan tertentu, karena rasa cinta atau karena hubungan kekerabatan, dia melakukannya hanya atas pertimbangan itu, maka seseungguhnya dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan kaum mukminin". 6. Menempatkan orang yang paling cocok "Rasulullah menjawab; jika sebuah perkara telah diberikan kepada orang yang tidak semestinya (bukan ahlinya), maka tunggulah kiamat (kehancurannya)". (HR Bukhari). Dalam konteks hadits ini, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita cermati, 1. Seorang pemimpin harus bisa melihat potensi seseorang. Setiap manusia tentunya diberikan kelebihan dan kekurangan.Kesalahan terbesar bagi seorang pemimpin adalah ketika dirinya tidak bisa melihat potensi seseorang dan menempatkannya pada tempat yang semestinya. Begitu pentingnya perhatian bagi seorang pemimpin terhadap hal ini, maka Rasulullah saw bersabda sebagaiman hadits pada poin 5 di atas. Ketidakmampuan pemimpin dalam hal ini hanya akan membuat jama'ah atau organisasi yang di pimpinnya menjadi tidak efektif dan efisien, bahkan tidak sedikit kesalahan pemimpin dalam hal ini menimbulkan kekacauan yang membawa kepada kehancuran. 2. Bisa mengasah potensi seseorang. Selain ia bisa melihat potensi pada diri seseorang, seorang pemimpin dengan caranya yang paling baik, ia bisa mengasah potensi mereka yang berada dalam kepemimpinannya. Mengasah potensi seseorang berbeda dengan "memaksa" seseorang untuk menjadi seseorang yang tidak di inginkannya. 3. Menempatkan seseorang sesuai dengan potensi yang ia miliki. "Right man in the right place", adalah ungkapan yang seringkali kita dengar. Bahwa menempatkan seseorang itu harus berada pada tempat yang paling tepat bagi orang

tersebut serta penugasannya. 4. Mengatur setiap potensi dari mereka yang di pimpinnya menjadi satu kekuatan yang kokoh. Bangunan yang baik, kokoh dan indah tentunya tidak hanya terdiri dari satu elemen, tetapi terdiri dari berbagai elemen yang ada di dalamnya. Tentunya, penempatan dan penggunaan masing-masing elemen itulah yang sangat mempengaruhi bagaimana sebuah bangunan itu. Perumpamaan sederhana ini bisa kita gunakan untuk memahami tugas seorang pemimpin dalam menempatkan, menggunakan mereka yang berada dalam kepemimpinannya.

Sayap-Sayap Patah Download ebook Pasir Dan Buih. Download ebook Taman Sang Nabi Download ebook Potret Diri Download ebook Sang Pralambang Download ebook Lagu Gelombang Download ebook Syair-syair Kahlil Gibran Download ebook Kata-kata Mutiara Kahlil Gibran. Download ebook Puisi-pusi Karya Kahlil_Gibran Download ebook Biografi Kahlil Gibran Download ebook

Buku-buku yang menginspirasi


14 Sep Rate This

Saya dulu saat kecil seneng baca buku. Banyak buku yang saya lahap. Salah satu buku yang paling saya ingat bahkan air mata ini berurai-2 selama berbulan saat kanak-2 SD adalah buku yang berjudul: Merpati Post-ku Sayang! atau Kisah Perjalanan Sang Air. Buku itu benar-2 mengajarkan moral dan sosial kompeten terhadap saya. Begitu nikmat membaca banyak bacaan Sayang, entah siapa yang kasih ide. Di awal kelas 5 SD saya diminta ikut program untuk ke SMP tanpa kelas 6. Sejak itu saya dilarang baca buku cerita. Waktu saya difokuskan untuk belajar Matematika; rumus Pitagoras, rumus Archimedes, rumus Bejana berhubungan, rumus segitiga sama sisi, sama kaki, lingkaran, dan lain-2 harus saya pelajari. Hancurlah hidup kanak-2 saya yang begitu indah. Saya tidak bisa baca buku cerita indah lagi. Waktu saya difokuskan mengerjakan soal-2 yang memuakkan agar lulus loncat kelas! Saya lulus loncat kelas dan nilai baik. Tapi saya kehilangan waktu-2 indah kanak-kanak saya membaca buku cerita. Di SMP, minat sekolah menjadi rendah. Bosen! Ranking di SMP pun menjadi rangking 20 di kelas. Masak bodo ah. Sang Emak marah-2. Yah sudah resiko. Tetapi saya menikmati membaca cergam. Buku Tintin dan si Anjing Pudel Snowy favorit saya atau buku cerita Pilot Perancis Tanguy and Laverdure. Sayang buku itu tidak terlalu mendidik. Buku itu tidak membuat sosial kompeten saya naik. Itu cuma dagelan biasa mirip komik Shincan atau Kenji atau Kunfu Boy! Baru di SMA saya temukan buku-2 bagus lagi. Burung-Burung Manyar karya Romo Mangun adalah inspirasi hidup saya. Apalagi saat disuatu ketika secara pribadi secara tidak sengaja Romo Mangun pernah mengajarkan saya cara menulis. Setelah itu hampir semua buku sastra Indonesia saya lahap. Mulai saat itu saya mulai juga melahap tulisan-2nya Gibran Khalil Gibran dan Jalaludin Rumi. Sampai kuliah saya tetap menikmati membaca Sayang saat kuliah bahkan sampai lulus tidak ada lagi karya bagus penulis Indonesia. Tulisan Ayu Utami (yang dikritik Penyair Taufiq Ismail sebagai sastra lendir) dalam novel Larung mendapatkan penghargaan novel terbaik. Padahal kualitas isi

dan imajinasinya jauh lebih rendah dari pada Pada Sebuah Kapalnya NH Dini (meskipun sama-2 agak bersentuhan dengan lendir). Ini benar-2 penurunan kualitas sastra Indonesia. Trilogi Laskar Pelangi, saya butuh susah payah untuk melahapnya. Bagaimana mungkin tulisan seperti itu jadi dapat penghargaan Novel terbaik? Okya, pada Novel yang pertama Laskar Pelangi masih lumayan lah. Novel kedua dan ketiga benar-benar sangat miskin imajinasi. Saya ndak punya energi menuntaskan tulisan itu. Jika kita baca karya-2 sebelumnya ambil contoh misalkan model tulisan Kuntowijoyo seperti Mantra Penjinak Ular, wah ora ono opo-2 ne iku Laskar Pelangi. Imajinasi kita ora metu membaca cerita Laskar Pelangi. Semenjak itu sudah bertahun-tahun saya males baca tulisan dari Indonesia. Saya mulai fokus melahap tulisan penulis Jerman: Gothe seperti Faust der Tragdie atau Nietschze seperti Also sprach Zarathusta, juga beberapa cerita-cerita berat dari Kafka. Kemarin baru beberapa hari lalu, saya bertemu dengan sahabat lama Anies Baswedan di Berlin dalam sebuah acara yang kebetulan sang sahabat itu diundang oleh Kanselir Jerman untuk berbicara bersama Presiden Jerman di Istana Belleuve. Nah, saat bertemu di Berlin, sang sahabat lama ini menghadiahkan saya oleh-2 buku tentang Indonesia yang begitu amat indah. Ada 7 buku yang diberikan ke saya. 3 buku otobiografi Mohammad Hatta dan 4 buku tulisan testimoninya Rosihan Anwar tentang perjalan hidup bangsa Indonesia. Ahbenar-benar 7 buku yang amat menginspirasi. Begitu nikmat kubaca. Sudah lama saya ndak menikmati membaca buku seindah ini dari penulis Indonesia, selain belasan tahun lalu saat membaca Burung-Burung Manyar-nya Romo Mangun Wijaya Dari Tepian Lembah Sungai Isar,

Kepemimpinan Karismatik
Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.[5] Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak dayadaya istimewa.[5] Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.[5]

Senyum, tawa, dan kebahagiaan.....

Teladan Seorang Pemimpin Rabu, Oktober 03, 2007


Teladan adalah sifat yang harus ada dalam jiwa setiap pemimpin. Keteladanan merupakan satu kata kuno dan klasik yang tidak pernah lekang ditelan zaman dan modernisasi ilmu untuk mengubah tingkah laku seseorang. Keteladanan juga merupakan kunci keberhasilan kepemimpinan seseorang. Keteladanan sangat erat kaitannya dengan pelayanan dan kerendahan hati. Merilis apa yang pernah dikatakan Zig Ziglar dalam bukunya Something Else to Smile About(2001) bahwa ketika keteladanan sudah dapat dijalankan dengan baik, maka sebenarnya kita tidak perlu terlalu pusing lagi untuk memeriksa apakah aturan sudah dijalankan atau tidak, karena pelaksanaan aturan yang konsisten dimulai dari proses keteladanan yang dilaksanakan oleh pemimpin lininya. Keteladanan sudah menyatu dalam proses pengawasan. Pemimpin yang memiliki teladan mampu mencetak pemimpin baru tanpa merasa harus disaingi. Baginya bukan "macho" yang penting (hal-hal yang bersifat kewenangan, kekuasaan, dan asesoris jabatan yang dipegangnya), melainkan "maestro" yang paling utama (bisa tidak, ia mengerjakan pekerjaan yang dibebankan pada dirinya). "Janganlah lupa bahwa apa yang tidak anda hargai, tidak akan dihargai, bahwa apa yang tidak anda ingat tidak akan diingat, bahwa apa yang tidak anda ubah tidak akan berubah, bahwa apa yang tidak anda kerjakan tidak akan dikerjakan. Anda bisa kalau mau, membentuk masyarakat yang pemimpinnya, entah bisnis atau politik, tidak terlalu terobsesi dengan uang dan jabatan. Pertanyaan sesunguhnya, bukanlah soal apa yang harus diperbuat, melainkan sekadar kemauan untuk melakukannya"-Alexander M.Sauders JrPemimpin yang mampu memberikan teladan tidak hanya memikirkan keselamatan posisinya sendiri, di atas semua itu ia akan selalu memberikan teladan yang baik untuk mengembangkan timnya agar lebih produktif lagi. Bahkan pemimpin ini akan memiliki tanggung jawab yang besar jika timnya gagal mencapai target kerja yang sudah disepakati. Pemimpin ini juga tidak sungkan-sungkan mengundurkan diri dari jabatannya, jika memang ia gagal memimpin timnya dengan baik. Dalam islam, keteladanan bisa diperoleh dari apa-apa yang dilakukan Rasulullah saw dalam menjalankan hidupnya. Bagi para pemimpin yang beragama islam wajib hukumnya dalam mengambil teladan dan mengidolakan beliau.Sesuai dengan firman Allah SWT berikut:

Dan sekarang adalah saatnya bagi kita masing-masing pemimpin untuk bisa memberikan teladan dari kita agar kepemimpinan kita dapat menjadikan rasa kebermanfaatan tertuang dalam hati sanubari tiap-tiap orang yang kita pimpin. Sesungguhnya tiap diri kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin wajib bertanggungjawab tentang apa yang telah kita lakukan di dunia pada hari akhir nanti.

You might also like