You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/OT.

210/1/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian tanggal 4 Januari 2001 dan Keputusan Menteri Pertanian No. 354.1/Kpts/OT.210/6/2001 tanggal 20 Juni 2001 tentang perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/OT.210/1/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Biro Hukum dan Humas Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan penyebarluasan informasi pembangunan pertanian, serta hubungan antar lembaga dan keprotokolan. Dalam melaksanakan tugas Biro Hukum dan Humas menyelenggarakan fungsi, yaitu : 1. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan; 2. Perumusan rancangan peraturan perundang-undangan; 3. Perumusan perjanjian dan pertimbangan serta bantuan hukum; 4. Penyusunan pemberitaan, publikasi dan pendapat umum tentang pembangunan pertanian; 5. Pelaksanaan hubungan antar lembaga, keprotokolan, dan pameran, serta perpustakaan. Dalam pelaksanaannya Biro Hukum dan Humas dibantu organisasi di bawahnya yaitu Bagian-Bagian sebagai berikut : 1. Bagian Peraturan Perundang-undangan mem-punyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyempurnaan peraturan perundangundangan. Dalam melaksanakan tugas Bagian tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rancangan dan penelaahan peraturan perundangundangan lingkup Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, dan Badan; b. Penyiapan rancangan dan penelaahan peraturan perundangundangan lingkup Direktorat Jenderal. c. Penyiapan bimbingan dan pengelolaan serta pengembangan dokumentasi dan jaringan informasi hukum. 2. Bagian Perjanjian dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perjanjian, pemberitan pertimbangan dan bantuan hukum. Dalam melaksanakan tugas Bagian tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian;

b. Penyiapan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum dan penyiapan penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara; c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat serta kearsipan Biro. 3. Bagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemberitaan, publikasi dan pendapat umum tentang pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan tugas Bagian tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan dan penyusunan pemberitaan pembangunan pertanian melalui sarana media elektronik, cetak maupun tradisional; b. Pengumpulan, pengolahan, penyuntingan, pencetakan, penerbitan dan distribusi publikasi pertanian; c. Analisis pendapat umum masyarakat tentang produksi dan sosial ekonomi pertanian, sarana dan prasarana produksi serta faktor pendukung pertanian yang bersumber dari media cetak, elektronik dan tradisional. 4. Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan antar lembaga, keprotokolan, dan pameran serta perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas Bagian tersebut menyelenggarakan fungsi a. Penyiapan hubungan dan kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara dan Pemerintahan, organisasi profesi dan asosiasi; b. Pelaksanaan urusan keprotokolan; c. Penyiapan pelaksanaan pameran, peragaan dan visualisasi pembangunan pertanian serta perpustakaan. BAB II PERENCANAAN STRATEGIK A. Visi dan Misi Biro Hukum dan Humas Departemen Pertanian Hukum pertanian merupakan salah satu sarana untuk menegakkan ketertiban, keadilan dan ketentraman, oleh karena itu hukum termasuk hukum bidang pertanian selalu bergerak menyesuaikan dengan isu dan tuntutan yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu pembangunan hukum dibidang pertanian harus berwawasan holistik, sistemik dan dapat mengantisipasi pergeseran paradigma pembangunan, kelestarian dan perlindungan lingkungan hidup, hak atas kekayaan intelektual (HaKI), hak azasi manusia (HAM), pengembangan otonomi daerah, privatisasi, globalisasi serta menjadi landasan pembangunan sistem dan usaha agribisnis.

Era globalisasi, bidang komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat seiring membanjirnya informasi dari berbagai media cetak, media elektronik atau audio visual maupun melalui internet, baik dari dalam maupun luar negeri merupakan salah satu bukti komunikasi dan informasi terbuka. Dengan terbukanya informasi dan komunikasi ini, masyarakat dapat berpartisipasi secara langsung dalam berbagai aspek pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan pertanian sistem dan usaha agribisnis diharapkan benar-benar dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan petani. Dalam konteks ini masyarakat aktif mengamati dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dalam proses pembangunan dan siap memberikan reaksi yang tidak jarang menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya. Pada kondisi tersebut berbagai komunikasi, informasi, factor dan realita menjadi bias dan agar informasi ini dapat sampai ke masyarakat dengan benar, maka paradigma kehumasan harus disesuaikan dengan tuntutan masyarakat serta langkah-langkah konkrit paradigma baru melalui : (a) manajemen strategi, (b) manajemen isu, (c) keterbukaan dan transparansi, (d) profesionalisme, (e) political will top management, (f) pendekatan kegiatan sinergis. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Hukum dan Humas telah merumuskan visi yaitu Terwujud dan berfungsinya hukum pertanian yang lengkap dan berazas desentralisasi, berkerakyatan untuk terciptanya citra positip pembangunan pertanian. Dalam upaya mewujudkan Visi tersebut, Biro Hukum dan Humas telah menetapkan 6 (enam) misi sebagai berikut : 1. Mengiventarisasi, menelaah dan menyusun produk peraturan perundang-undangan. 2. Memantau pelaksanaan dan memberikan pertimbangan dan bantuan hukum. 3. Melakukan kodifikasi, advokasi dan sosialisasi produk peraturan perundang-undangan. 4. Membangun kebersamaan dan sinergi berbagai kegiatan di lingkungan Departemen Pertanian. 5. Memfasilitasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja Departemen dan masyarakat. 6. Membangun citra kelembagaan. B. Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian Kebijakan Program Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian lebih diarahkan kepada pengembangan jaringan kerja atau network antar instansi baik di pusat maupun di daerah. Tujuannya adalah untuk menciptakan hubungan kerja yang sinergi dan harmonis dalam melaksanakan program pembangunan pertanian.

Pengembangan Network merupakan kebutuhan yang mendasar menjadi prioritas yang akan dilakukan Departemen Pertanian dalam membangun koordinasi antara pusat dengan daerah, antar sektor, serta dunia usaha baik di pusat maupun di daerah. Network ini tidak hanya berupa pengembangan teknologi komunikasi elektronik dan komunikasi data, tetapi juga komunikasi personal dalam membangun kerjasama manajemen antar instansi.

C. Kebijakan Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat. Dalam rangka mendukung program kebijakan Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian, maka kebijakan Biro Hukum dan Humas diarahkan untuk : 1. mengikuti pergeseran paradigma pembangunan hukum yaitu privatisasi, desentralisasi, globalisasi dengan memperhatikan dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM), Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dan lingkungan hidup; 2. memberikan pelayanan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi hukum pertanian secara cepat, tepat dan aman; 3. menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran supremasi hukum bagi masyarakat petani, peternak dan nelayan serta menghargai Hak Asasi Manusia (HAM); 4. transparansi dan akuntabilisasi komunikasi yang didasarkan keakuratan, ketepatan, kecepatan serta pelayanan informasi yang baik; 5. membina hubungan yang harmonis dengan media massa; 6. membina hubungan kerja yang sinergi dan harmonis dengan Lembaga Negara atau instansi pemerintah dan organisasi non pemerintah dalam melaksanakan proses pembangunan pertanian. D. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai Visi dan Misi Biro Hukum dan Humas Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, maka program Biro Hukum dan Humas adalah Pengembangan Legislasi dan Kehumasan di Bidang Pertanian. Program tersebut merupakan sub program dari program Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian yaitu Pengembangan Sistem Informasi dan Jaringan Kerja Agribisnis serta merupakan Induk Program Pengembangan Agribisnis (PPA).

Sub Program Pengembangan Legislasi di Bidang Pertanian bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan sistem informasi dan jaringan kerja agribisnis melalui iventarisasi bahan hukum pertanian yang lengkap sebagai bahan penyusunan kebijakan yang diatur dalam bentuk peraturan untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi seluruh warga bangsa dihimpun oleh sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum sehingga dapat tersedianya produk hukum yang lengkap. Sub Program Pengembangan Kehumasan Bidang Pertanian bertujuan untuk menyebarluas-kan informasi dan memberikan penerangan kepada masyarakat tentang kebijakan, program dan kegiatan Departemen Pertanian serta memfasilitasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja Departemen Pertanian dan masyarakat sehingga dapat terbangun citra positip pembangunan pertanian. Sasaran yang ingin dicapai adalah (1) Terbitnya Himpunan Peraturan Perundang-undangan, (2) Terbentuknya telaahan hukum, (3) Tersusunnya dan ditetapkannya 3 (tiga) RPP (PVT, Ketahanan Pangan dan Lisensi), (4) Terbentuknya koleksi bahan hukum (UU, PP, KEPRES, KEPMEN), (5) Tersebarnya bahan hukum ke pemangku kepentingan, (6) Tersusunnya rancangan Kepmentan tentang Tatacara Pengajuan Perkara dan TUN serta Pembuatan Kontrak atau Perjanjian, (7) Tersebarnya informasi sistem usaha agribisnis, (8) Terwujudnya penerbitan dan dokumentasi naskah dan informasi sistem dan usaha agribisnis, (9) Terbentuknya hubungan antar lembaga dan kemasyarakatan. E. Strategi Strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan, sasaran dan kegiatan Biro Hukum dan Humas Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian adalah : 1. Mengkaji produk hukum, pemberian bantuan pertimbangan dan bantuan hukum di bidang pertanian sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat; 2. Meningkatkan profesionalisme dan semangat kerja SDM dibidang Hukum dan Kehumasan; 3. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan dibidang pertanian; 4. Meningkatkan jumlah dan kualitas infrastruktur; 5. Merumuskan kerangka kerja kehumasan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan informasi.

You might also like