You are on page 1of 18

PEMASANGAN KABEL UTP DENGAN KONEKTOR RJ-45

Nama No Kelas

: Muhammad Adito Kurniawan : 20 : XI TKJ-B

SMK Negeri 2 Surakarta Jl. L.U. Adisucipto No.33 Telp.(0271) 714901 Surakarta kode Pos 57139 E-mail: admin@smkn2-solo.net ,- http://www. smkn2-solo.net/

I.

DASAR TEORI
KABEL UTP Pengertian Kabel UTP Pengertian dan arti definisi Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah

kembar dengan ujung konektor RJ-45.Atau Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair : Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps Max Data Rate Attenuation Category-3 UTP 16 Mbps 13.1 db/100m NEXT 23db @16MHz

9.8 db/100m Category-4 UTP 20 Mbps 10.1 db/100m

26db

@10MHz

36db @20MHz

Category-5 UTP

100 Mbps

22db/100m

44db @100MHz

Category-5e UTP

200 Mbps

32db/100m

40db @200MHz

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut. Kategori Category 1 (Cat1) Category 2 (Cat2) Category 3 (Cat3) Category 4 (Cat4) Category 5 (Cat5) Kegunaan Kualitas suara analog Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik

Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Category 6 (Cat6) Category 7 (Cat7) Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Category 1 Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Category 2 Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5. Category 3 Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2. Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi. Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 16 MHz 36 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki

Attenuation (pelemahan sinyal) 27 dB/1000 kaki Near-end Cross-Talk (NEXT) Resistansi Impendansi Kapasitansi 26 dB/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki

Category 4 Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik. Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi. Karakteristik Attenuation Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki

Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki Resistansi Impedansi Kapasitansi Category 5 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Karakteristik Attenuation

Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 100 MHz 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki 16 dB 45 nanodetik/100 meter

Near-end Cross-talk 47 dB/1000 kaki Resistansi Impendansi Kapasitansi 28.6 Ohm/1000 kaki 100 Ohm (15%) 18 picoFarad/kaki

Structural return loss 16 Db Delay skew Enhanced Category 5 45 nanodetik/100 meter

Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi. Pengabelan UTP Category 5

Pengabelan UTP Category 5 Straight

Pengabelan UTP Category 5 Crossover Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch

. Contoh cat5e cable

II.

ALAT DAN BAHAN


1. Kabel UTP panjang secukupnya

2. Konektor RJ-45

3. Crimping Tool

4. Cable Tester

III.

LANGKAH KERJA
A. PEMBUATAN SAMBUGAN STRAIGHT

Warna kabel-kabel didalam kabel UTP adalah: 1. 2. 3. 4. Biru Biru putih Hijau Hijau putih 5. 6. 7. 8. Oranye Oranye putih Coklat Coklat putih

KABEL STRAIGHT Konektor 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Orange putih Orange Hijau Putih Biru Biru Putih 5 Hijau Coklat putih Coklat Konektor 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Orange putih Orange Hijau Putih Biru Biru Putih 5 Hijau Coklat putih Coklat

LANGKAH LANGKA PEMBUATAN KABEL STRAIGHT 1. Siapkan semua peralatan terutama kabel UTP, konektor RJ-45, Crimping Tool. 2. Potonglah ujung kabel UTP sehingga rata, lalu kupas bagian luar kabel / jaket pelindung kabel kira-kira sepanjang 2 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimping tool (bagian yang seperti 2 buah silet saling berhadapan yang dapat untuk mengupas).

Kupas bagian luar kabel

Kabel UTP yang sudah dikupas bagian luarnya 1. Pisahkan dan kelompokkan empat pasang anak kabel yang ada.

Kabel yang sudah dipisahkan dari empat kelompok 2. Uraikan secara berurutan pasangan-pasangan kabel tersebbut.

Menguraikan kabel

3. Pisahkan dan kelompokkan empat pasang anak kabel yang ada. Susun kabel sesuai dengan susunan kabel straight. Tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel. Kedua konektor harus memiliki susunan warna yang sama (straight).

Kabel yang sudah disusun untuk kabel straight 4. Rapikan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.

Meratakan ujung kabel 5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapi. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm.

Kabel yang sudah diratakan ujungnya 6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.

Memasukkan kabel UTP ke dalam RJ-45

Masukkan kabel UTP ke dalam RJ-45 7. Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimp tool untuk di

pres. Ketika konektor dalam kondisi di dalam crimp tool, pastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian RJ-45 dengan cara mendorong kabel ke dalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk ke dalam konektor RJ-45.

Memasukkan ke dalam crimping tool 8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, dan apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.

Crimping 9. Lakukan langkah-langkah di atas untuk ujung kabel yang satunya lagi. 10. Apabila sudah yakin memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuaat selanjutnya adalah test dengan menggunakan Cable Tester untuk memeriksa fungsionalitas dan kualitas kabel yang telah dibuat.

kabel yang sudah di cramping

B. Pembuatan Kabel Cross Over Cara pembuatan Kabel Cross Over sama seperti dengan pembuatan Kabel Straight, hanya terdapat perbedaan pada susunan kabel. Pada Kabel Cross Over konektor pertama sama dengan Kabel Straight, tetapi pada konektor kedua disusun sesuai dengan ketentuan Kabel Cross Over seperti gambar di bawah ini.

KABEL CROSS OVER Konektor 1 1. Orange putih 2. Orange 3. Hijau Putih 4. Biru 5. Biru Putih 5 6. Hijau 7. Coklat putih 8. Coklat Konektor 2 1. Orange putih 2. Orange 3. Hijau Putih 4. Biru 5. Biru Putih 5 6. Hijau 7. Coklat putih 8. Coklat

IV.

HASIL KERJA

Saat mebuat kabel Cross Over, pada percobaan pertama saya dapat membuat kabel dengan hasil yang baik dan dapat berfungsi, tetapi pada saat tes sesungguhnya saya gagal dalam membuat kabel Cross Over. Saya pun terpakasa harus mengikuti remidiasi. Pada saat remidiasi saya membuat kabel Cross Over dengan lebik teliti dan akhirnya saya dapat membuat kabel Cross Over dengan hasil yang baik dan berfungsi.

V.

KESIMPULAN

Dari hasil pengalaman saya dalam melakukan crimmping kabel UTP dengan konektor RJ-45 sebagai berikut : 1. Pastikan saat pemasangan kabel UTP dengan Konektor warna kabel telah tersusun dengan benar dan rapi. 2. Pastikan tembaga pada kabel UTP telah menyentuh pada ujung konektor RJ-45. 3. Pastikan lapisan terluar kabel UTP terjepit dalam konektor RJ-45 saat mengcrimmping agar mendapatkan hasil yang kuat.

VI.

DAFTAR PUSTAKA
http://scribd.com/ http://www.zimbio.com/member/yaray/articles/9bx_q3IJeRk/Teknik%20Cri http://komunitaskita.net/cara-crimping-kabel-utp/ http://id.wikipedia.org/

You might also like