You are on page 1of 3

ESTIMASI KEBUTUHAN AIR TUJUAN: Dengar melihat suatu sumber air, bisa diperkirakan air tersebut dapat mengairi

sawah berapa hektar. Debit air (liter per detik) diestimasikan dengan rumus yang diberi di atas. Sebaliknya, dapat menghitung jumlah air yang dibutuhkan untuk mengairi suatu wilayah sawah. CARA MENGHITUNG: Untuk memperkirakan kebutuhan air untuk sawah, boleh menggunakan rumus yang sangat sederhana (yang sebenarnya berlaku untuk seluruh proyek irigasi yang ukuran kecil atau sedang. Untuk proyek irigasi yang sangat besar, kebutuhan air per hektar lebih kecil. Debit yang dibutuhkan = 1,75 liter per detik per hektar sawah CONTOH SOAL: 1. Ada sawah 30 hektar yang mau diairi melalui saluran irigasi baru. Berapa debit air diperlukan untuk kegiatan ini? Debit = 30 hektar X 1,75 liter/detik/hektar = 52,5 liter per detik 2. Ada saluran yang kapasitasnya 0,085 M3 per detik. Berapa luas sawah yang dapat diairi? Langkah pertama adalah untuk mengkonversi debit ke satuan liter/detik 0,085 M3 /detik = 85 liter per detik Luas Sawah = 85 liter/detik / 1,75 liter/detik/hektar = 48,6 hektar

1. faktor dasar penentu karakteristik kuantitatif penggunaan air: a. Tingkat perkembangan social ekonomi b. Besar populasi c. Gambaran fisiografi (termasuk iklim) d. Area yang dilayani

Konservasi

Daerah tangkapan air menyediakan tmpak untuk melakukan berbagai aktivitas, dari bertani, beternak,bermukim hingga industri.Jika tidak dikelola secara konsisiten, maka daerah yangkapan air akan menjadi jalan untuk pencemaran orgaik dan anorganik dan pencemaran partikel. Pencemaran terjadi akibbat pencemaran tanah dari berbagai aktivitas tersebut, atau kerna erosi.akibat eosi tanah asam,maka air menjadi asam dan ikan beserta organisme perairan lainnya terancam kematian.

Vegetasi

DAS

Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak sungai dan area tanah yang dipengaruhinya. Masalah-masalah DAS di Indonesia:
1. Banjir

2. Produktivitas tanah menurun 3. Pengendapan lumpur pada waduk 4. Saluran irigasi 5. Proyek tenaga air 6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat) Faktor-faktor yang memengaruhi DAS di Indonesia:
1. Iklim 2. Jenis batuan yang dilalui DAS 3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS

4. Lereng DAS 5. Bentukan alam (mender, dataran banjir dan delta) Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS, dengan 2 cara. Yaitu:
1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-

tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km 2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km

Daerah-daerah DAS 1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram. 2. Tengah sungai, relatif landai. Banyak aktifitas penduduk. 3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.

You might also like