You are on page 1of 5

TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PERTANIAN

OLEH

Nama Nim Dosen

: Ibnu Kurniawan : D1B010028 : Dr. Ir. Ratnawaty Siata, MS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2011

STRUKTUR SOSIOLOGI PEDESAAN

1. Pengertian Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang/individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya ditentukan bersama-sama. Sebagai titik awal dalam membangun kelompok, tujuan kelompok adalah arah bagi berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun kelompok.

Hal kedua yang menjadi penting dalam pembangunan kelompok adalah bagaimana melanggengkan atau mengupayakan eksisnya suatu kelompok. Tentang ini, sangat ditentukan oleh individu-individu yang ada dalam kelompok itu sendiri. Untuk itu, yang harus dimiliki individu-individu yang berkelompok adalah adanya sebuah ikatan sosial diantara mereka yang diharapkan akan menimbulkan rasa kepemilikan dan kepedulian individu pada kelompok yang telah didirikan. 2. Pengertian Komunitas Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. 3. Pengertian Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat merupakan gejala (fenomena) sosial yang ada dalam kehidupan ini

diseluruh dunia. Oleh karena itu masyarakat oleh sosiologi dijadikan sebagai objek kajian atau suatu hal yang dipelajari terus-menerus. Karena sifat dari masyarakat itu sangat kompleks, banyak para akhli yang menjelaskan masyarakat dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Kaitannya di dalam pertanian Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan
proses- proses sosial termasuk didalamnya perubahan sosial dalam perkembangannya melahirkan berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian yang berbeda selanjutnya menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi politik, sosiologi agama, dan cabang sosiologi lainnya. Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian sebagai cabang sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang masyarakat pedesaan dan dinamikanya serta sosiologi pedesaan juga membahas tentang masyarakat, kelompok, dan komunitas yang termasuk di dalamnya demi menelaah perilaku individu tersebut khususnya dibidang masyarakat pertanian.

Struktur Organisasi Pertanian di Pedesaan yang Berusahatani Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsifungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Pada Petani memiliki bagian atau kelompok-kelompok usahatani yang dapat dibagi seperti :
1. 2. 3. 4. Buruh Tani; Petani Tidak Tetap; Petani Bebas; Petani Bebas Keci; danl 5. Tuan Tanah Besar

Dan pada akhirnya para kelompok petani ini menciptakan suatu pengorganisasian dimana agar setiap petani mampu berkerja sama dan bersatu serta memiiki tujuan yang sama yaitu demi kesejahteraan mereka untuk kelangsungan hidup petani di pedesaan. Sehingga terciptanya struktur organisasi di bidang pertanian pedesaan yang dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Contoh Organisasi Pertanian di Pedesaan :Struktur organisasi kumpulan kelompok petani
mangga kabupaten Indramayu di Desa Krasak.

Ketua Sekretaris Bendahara Seksi-seksi Pengadaan pupuk Penanganan Pascapanen

Asosiasi Mangga Indramayu Mitra Usaha Tani adalah kumpulan kelompok Tani Mangga yang ada di Kabupaten Indramayu dan terbentuk berdasarkan keakraban, keserasian dan kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian khususnya komodiiti mangga sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pendirian Asosiasi Mangga Indramayu Mitra Usaha Tani mendapat persetujuan pada tanggal 18 November 2010 Nomor 289 oleh Iin Rohini, S. H Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Dikabupaten Indramayu. Asosiasi Mangga Indramayu Mitra Usaha Tani membina 15 kelompok binaan yaitu Kelompok Tani Pancoran Mas 1, Pancoran Mas II, Kulung Jaya, Mahkota Buah, Madu Raja, Angling Darma,

Secawati, Al-Hidayah, Aris Manis, Suramadu, Balai Benih, Manis Mulya, Arum Manis, Manis Agung dan Sutajaya. Adapun program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu tersebut adalah tentang Pengembangan Hortikultura yang mengacu pada 6 (enam) pilar pengembangan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengembangan kawasan Penataan rantai pasok Penerapan GAP dan SOP Pengembangan kelembagaan Fasilitas terpadu investasi hortikultura, dan Peningkatan konsumsi dan ekspor.

STRUKTUR ORGANISASI

Ketua Sekretaris Bendahara

: Sutanto, SH. : Melisa Fitriani A.Md : H. Iqbal Hambali SE

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Anggota : Anggota Binaan Maduraja Desa Krasak Kec. Jatibarang Anggota Binaan Mahkota Buah Desa Krasak Kec. Jatibarang Anggota Binaan Scawati Desa Krasak Kec. Jatibarang Anggota Binaan Anggling Darma Desa Krasak Kec.Jatibarang Anggota Binaan Pancoran Mas I Desa Lobener Kec.Jatibarang Anggota Binaan Pancoran Mas II Desa Lobener Kec.Jatibarang Anggota Binaan Kulung Jaya Desa Lobener Kec.Jatibarang Anggota binaan Al Hidayah Desa Lobener Kec.Jatibarang Anggota Binaan Arum Manis Desa Lobener Kec.Jatibarang Anggota Binaan Balai Benih Desa Kebulen Kec.Jatibarang Anggota Binaan Manis Mulya Desa Widasari Kec. Widasari Anggota Binaan Aris Manis Desa Ujung Aris Kec. Widasari Anggota Binaan Manis Agung Desa Telukagung Kec.Indramayu Anggota Binaan Suramadu Desa Plumbon Kec. Indramayu Anggota Binaan Suta Jaya Desa Pekandangan Kec. Indramayu Seksi-Seksi : Seksi Pemeliharaan Tanaman : Mujibaturachman Seksi Produksi : Warsono Seksi Pemasaran : Taryono Seksi Humas : Karsiwan Seksi Pelatihan : Yuniah SP

1. 2. 3. 4. 5.

Sejalan dengan itu maka Asosiasi Mangga Mitra Usaha Tani Indramayu adalah bersifat non formal, dibentuk oleh, dari dan untuk Kelompok Tani Mangga dengan ciri-ciri kelompok sebagai berikut : 1. Merupakan kumpulan Kelompok Tani Mangga yang berperan sebagai petani dan pelaku pasar khususnya komoditas mangga. 2. Asosiasi dibentuk oleh, dari dan untuk para petani mangga ; 3. Bersifat formal, dalam arti berbadan hukum, dan mempunyai pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan-peraturan lain yang bersangkutan. 4. Mempunyai pengurus dari dan oleh anggota secara demokratis. 5. Mempunyai kepentingan yang sama dalam berusaha tani. 6. Sesama anggota mengenal, akrab dan percaya mempercayai. 7. Bergerak dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. 8. Berusaha tani dibidang agribisnis hortikultura yang berorientasi pasar.

Kesimpulan : Jadi, dalam kegiatan usahatani ada pemahaman sosiologi pertanian yang membantu dalam mengambil lukisan seteliti-telitinya tentang tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatan-kegiatan petani yang umumnya hidup dalam lingkungan pedesaan. Hasil telaah tersebut dapat digunakan untuk meperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan dan pertanian pada khususnya. Planck (1993:9) menyatakan bahwa penduduk desa mencari penjelasan mengenai proses sosial di pedesaan dan menuntut pembaharuan untuk masa depan. Petani mengharapkan sosiologi pertanian dalam usahanya menemukan suatu kesadaran baru. Praktek dari politik pertanian menuntut dari sosiologi pertanian antara lain tempat kegiatan terbaik untuk langkah-langkah yang telah direncanakan dan menunjukan dampak sosial yang akan timbul dari yang direncanakan. Sosiologi pertanian harus memberikan data mengenai struktur pedesaan, mengenai kecenderungan perkembangan sosial, mengenai penyakit dalam masyarakat dan keadaan darurat, mengenai harapan dan tuntutan sosial mereka dalam perencanaan tata ruang.

REFERENSI : 1. http://itzmycreativity.blogspot.com/2010/05/sosiologi-pedesaan.html 2. http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/struktur-sosial-masyarakat-desa-cibodas-darimasa-ke-masa/ 3. http://asosiasimutan.blogspot.com/

You might also like