Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Drs. M. Munir Salham, MA, dr. Ferry Baan, M.Kes, Arianto, S.Sos. M.Si, Dra.Nurhayati Mansyur, Drs. Isbon Pageno.
Konsep kemitraan yang dimaksudkan dalam Alih peran yang dimaksudkan dalam penelitian ini
penelitian ini adalah suatu kerjasama antara bidan di desa adalah bidan desa mengambil alih peran dukun sebagai
dengan dukun bayi dalam melaksanakan tugas-tugas penolong persalinan, dimulai pemeriksaan kehamilan,
persalinan. Dalam kerjasama ada kesepekatan tentang persalinan dan pasca persalinan sampai pada tindakan
komitmen dan harapan masing-masing, dan saling berbagi perawatan. Upaya alih peran ini tidak semudah yang kita
baik dalam menghadapi resiko maupun keuntungan yang bayangkan karena terkait dengan faktor-faktor sosial
diperoleh, dengan prinsip persamaan (equity), kultural masyarakat setempat, sehingga gagasan tentang
keterbukaan (transparansi) dan saling menguntungkan alih peran masih memerlukan beberapa tahapan. Hasil
(mutual benefit). Selain itu, upaya-upaya yang dilakukan temuan di lapangan menunjukkan bahwa responden
oleh BDD adalah : dukun bayi mengatakan sangat setuju (22.50%), setuju
(32.50%) dan tidak setuju (45%).
a. saling membantu (44.29%), Pandangan tidak setuju berasal dari dukun bayi
b. saling mengisi kelemahan dan kelebihan (8.57%), yang tidak terlatih, masih mengandalkan kepopuleran
c. saling transparansi (keterbukaan) (47.14%). nama dan ketokohannya, serta pengalamannya dalam
menolong orang-orang yang melahirkan. Selain itu, mudah
5
dihubungi, tidak ada standar harga yang tetap, tidak 2. Saran-Saran
dalam bentuk uang, tetapi biasanya bentuk barang (barter)
berupa beras, kelapa, ubi dan hasil kebun lainnya. Dalam upaya melakukan alih peran praktek
Pandangan tersebut merupakan kondisi riil bagi secara tradisonal oleh dukun bayi, maka beberapa saran
masyarakat yang masih mengandalkan kepiawiyan dukun yang harus dilakukan oleh BDD sebagai berikut :
bayi yang selama ini banyak memberi bantuan si ibu yang
bersalin. a. Menyusun suatu pembagian tugas yang lebih
Dalam upaya BDD melakukan alih peran kongkrit antara BDD dengan dukun bayi dalam
persalinan maka upaya yang harus dilakukan oleh BDD praktek persalinan, disaksikan oleh Kepala Desa dan
adalah, komunikasi interaksi berwawasan budaya, tokoh masyarakat lainnya, seperti dukun bayi
memahami bahasanya, memahami adat dan kebiasaan bertugas memimpim upacara-upacara ceremonial
dalam persalinan, dan melakukan kunjungan rumah ke yang ada kaitannya adat dan kebiasaan masyarakat.
dukun bayi secara intensif (47.14%), sama-sama hadir b. Mengeluarkan 10% jasa persalinan dari pendapatan
dalam persalinan (20%), bantuan peralatan persalinan yang diterima oleh BDD kepada dukun bayi, sebagai
(20%), dan cara penggunaan dan pemanfaatannya salah satu langkah awal meminimalisasi praktek-
(4.29%). praktek tradisional dukun bayi dalam persalinan
. c. Memberdayakan tenaga Dukun Bayi sebagai ”Agent
Of Change” dan ”Publik Opini” dalam
5. Hambatan Dalam Bermitra mengkampanyekan cara-cara persalinan medis
modern dan memanfaatkan sarana kesehatan yang
Hasil wawancara dan pengamatan di lokasi tersedia seperti Polindes dan Posyandu.
penelitian ditemukan beberapa hambatan dalam bermitra d. Daerah-daerah yang belum tersentuh kehadiran BDD
antara BDD dengan Dukun Bayi: dan Polindes, maka dibutuhkan sarana kesehatan
a) Belum ada pembagian tugas yang jelas dan kongkrit lainnya seperti Polkesdes (Pos Kesehatan desa).
tentang kemitraan antara BDD dengan Dukun Bayi. Tetapi
yang berlangsung selama ini adalah memberi bimbingan
dalam bentuk mengajarkan cara-cara persalinan higines.
sekalipun pengetahun dan keterampilan dari BDD belum
tentu mampu diadopsi oleh dukun bayi, seperti menyuntik, DAFTAR PUSTAKA
memberi obat dan vitamin penambah darah atau
mendeteksi resiko penyakit yang dapat membahayakan Abramson. 1997, “Metode Survei dalam Kedokteran
bayi dan ibunya. Komunitas” judul asli ”Survey Methods in
b) Pada umumnya Bidan PTT, masih berusia muda, Community Medicine” diterjemahkan oleh Akhid, Gadjah
kurang berpengalaman, kurang menguasai adat dan Mada University Press, Yokyakarta
tradisi masyarakat, serta bahasa komunitas di wilayah
kerjanya. Alwisol 1989, “Pandangan Masyarakat Aceh Mengenai
c) Perilaku dukun bayi untuk tidak melakukan praktek- Kesehatan” dalam “Dukun Mantera, dan Kepercayaan
praktek persalinan secara tradisional dengan Masyarakat, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Pustaka Karya,
menggantikan cara-cara yang lebih higiens (medis Jakarta
modern) belum tentu dapat melaksanakan dengan baik,
karena bisa saja terbentur biaya untuk membeli alkohol Bennet, F.J 1987 “Diagnosa Komunitas: dan Program
dan betadine. Kesehatan” Judul AslI Community Diagnosis and Health
d) Masih ada daerah-daerah yang belum tersentuh Action a Manual For Tropical and Rural Areas,
kehadiran BDD dan fasilitas pelayanan kesehatan seperti penerjemah Andi Hartono, Yayasan Assentia Medica,
Polindes dan Posyandu. Jakarta
a. Terdapat perbedaan persepsi antara BDD dengan Chamber, Robert, 1983 “Pembangunan Desa Mulai Dari
dukun bayi dalam hal pertolongan persalinan., Belakang” judul asli “Rural Development Putting The Last
terutama persepsi tentang praktek persalinan, First” diterjemahkan oleh Pepep Sudrajat, LP3ES, Jakarta.
yaitu di satu sisi dukun bayi masih ada
menggunakan cara-cara tradisional dan di sisi lain Depertemen Kesehatan RI, 2001 “Pedoman Umum
BDD menggunakan cara-cara medis modern. Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Depkes
Pengetahuan dukun bayi tentang persalinan Dan Otonomi Daerah Dirjen Bina Pemberdayaan. Jakarta.
diterima secara turun temurun, sedangkan BDD
dibekali pengetahuan melalui pendidikan formal, 2004 “ Pedoman Posyandu” Dirjen Bina Kesehatan
dan kemampuan menggunakan peralatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Komunitas, Jakarta
persalinan yang sesuai dengan standar
kesehatan yang berlaku 2004 “ Kajian Kematian Ibu Dan Anak Di Indonesia
b. Tidak ada perbedaan kemitraan antara BDD “(Tim Kajian AKI-AKA, Badan Penelitian Dan
dengan Dukun Bayi, sehingga dapat berjalan Pengembangan Kesehatan) Jakarta
dengan baik, dan dapat dilanjutkan selama
keduanya bersedia kerjasama dalam persalinan. 2006 “ Pedoman Pengembangan Desa Siaga, Panduan
Tetapi kemitraan yang dilakukan bidan masih Bagi Petugas” Jakarta
dalam batas pemaknaan transfer knowledge, dan
belum mengarah pada ”Alih Peran” pertolongan Effendy, Nasrul 2005 “Dasar-Dasar Keperawatan
persalinan secara optimal. Kesehatan Masyarakat” Penerbit Buku Kedokteran
(EGC), Jakarta
6
Foster, George M dan Anderson Gallatin Barbara 1986
“Antropologi Kesehatan” judul asli “Medical Anthropology”
diterjemahkan oleh Meutia dkk, UI Press, Jakarta.