You are on page 1of 10

PEMBAHASAN

MITOSIS DAN MEIOSIS Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot 1 Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah satu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya 2 Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel tergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel 3 Fungsi utama dari siklus sel adalah menduplikat sejumlah DNA di dalam kromosom dengan tepat, kemudian membelah menjadi dua sel anak yang identik. Proses ini merupakan dua fase utama dari siklus sel. Proses duplikasi DNA terjadi pada fase S (S= sintesis), yang menghabiskan 10-12 jam dan merupakan separuh waktu siklus sel pada tipe sel mamalia. Setelah fase S, terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel pada fase M (M=Mitotik), yang membutuhkan waktu lebih sedikit ( kurang dari satu jam pada sel mamalia). Mitosis terjadi pada fase M yang dimulai dengan kromosom yang mengalami berkondensasi 4 Kebanyakan sel membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh dan menggandakan massa protein dan organel-organelnya daripada untuk mereplikasi DNA dan mengalami pembelahan. fase G adalah fase yang didalamnya terjadi proses-proses diatas. Fase G dibagi menjadi dua, yaitu fase G1 yang terjadi diantara fase M dan fase S dan fase G2 yang terjadi diantara fase S

dan mitosis. Jadi, eukariotik mengalami siklus sel yang dibagi menjadi empat fase, yaitu G1, S, G2 dan M .Gabungan dari fase G1, S dan G2 merupakan interfase. Pada sel manusia interfase terjadi sekitar 23 jam dari siklus sel (24 jam), dan satu jamnya adalah mitosis. Kedua fase G memberikan waktu untuk sel memonitoring lingkungan luar dan dalam, untuk memastikan bahwa kondisi lingkungannya tersebut sesuai dan persiapan telah selesai sebelum sel tersebut memutuskan untuk memasuki fase S dan melakukan mitosis. Fase G1 sangat berperan dalam hal tersebut. Jumlah waktu yang dihabiskan dalam fase ini bisa sangat lama tergantung dari kondisi luar dan sinyal ekstra selular dari sel lain. Jika kondisi luar sel buruk, maka sel dapat menunda kelangsungan fase G1 dan masuk kedalam fase istirahat yang disebut sebagai fase G0. Fase G0 dapat menghabiskan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun sebelum melanjutkan proliferasi. Pada kenyataanya sel menghabiskan waktu terlama di fase G0 sampai sel atau organisme tersebut mati.

MITOSIS Mitosis merupakan suatu pembelahan sel somatis, Dimana proses mitosis sendiri terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Kondensasi kromosom dan pembatasan kromosom replikan terjadi dalam mitosis. 5 Tujuan mitosis : 1. Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi 2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak 3. Membentuk individu baru (reproduksi sel baru) pada individu bersel tunggal

Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk benangbenang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer. 6

Gambar 1. Profase mitosis

Metafase. Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) .

Gambar 2. Metafase mitosis

Anafase. Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing.

Gambar 3. Anafase mitosis

Telofase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna histologi.

Gambar 4. Telofase mitosis

Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti. Kariokinesis atau pembelahan inti akan terjadi setelah plasma membran mulai terbentuk. Setelah mengalami kariokinesis, sel tersebut akan mengalami sitokinesis yang ditandai dengan pembentukan cleavage furrow pada hewan dan cell plate pada tumbuhan.

MEIOSIS Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual . Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk. Meiosis I: 1. Profase 1 Profase 1 memiliki kejadian unik, yaitu sinapsis. Sinapsis adalah suatu proses penghubungan kromosom yang sudah direplikasi. Hasil dari sinapsis tersebut adalah kromosom tetrad yang terdiri dari dua kromatid dari setiap kromosom. Crossing Over sering terjadi pada saat sinapsis. Selama Crossing over, kromatid akan patah dan menempel pada kromosom homolog yang berbeda. Adanya Crossing Over ditandai dengan struktur khusus berupa chiasma. Pada akhir profase I, kromosom homolog akan mulai terpisah, tetapi ia tetap menempel pada chiasmata. Kejadian-kejadian lain pada profase I(selain sinapsis dan crossing over) sama dengan profase pada mitosis, seperti kromatin yang terkondensasi menjadi kromosom, membran inti yang hilang dan terbentuknya spindle apparatus (Farabee M.J 2000:3).

Profase 1 Kromosom homolog berpasangan Terjadi Crossing Over

Gambar 5. Profase 1 meiosis

Crossing Over

Gambar 6. Crossing over profase 1 meiosis

1. Metafase 1 Metafase I terjadi ketika tetrad berjajar di bidang ekuatorial dan benang-benang spindel menempel pada sentromer dari setiap pasangan kromosom yang homolog.

Gambar 7. Metafase 1 meiosis

1. Anafase 1 Anafase I terjadi ketika tetrad terpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan dengan bantuan benang-benang spindel. Sentromer pada anafase 1 masih tetap utuh.

Gambar 8. Anafase 1 meiosis

1. Telofase 1 Telofase 1 memiliki kesamaan dengan telofase mitosis, tetapi hanya satu set kromosom yang berada didalam sel anak. Membran inti baru mempunyai kemungkinan terbentuk atau tidak, hal tersebut tergantung pada jenis spesies. Beberapa sel hewan mempuyai kemungkinan untuk mengalami pemisahan sentriol pada tahap ini.

Gambar 9. Telofase 1 meiosis

Meiosis II memiliki kesamaan dengan tahapan pada mitosis. Meiosis berperan dalam proses gametogenesis pada sel hewan. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (n) oleh germ line (2n). Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di organ tertentu

(testes). Sel anak hasil pembelahan meiosis akan berkembang menjadi gamet, kemudian sel yang dihasilkan akan terdiferensiasi menjadi sperma (gambar 6). pembentukan sperma dimulai saat manusia memasuki tahap pubertas. Laki-laki dewasa normal dapat memproduksi 200.000.000 sperma per harinya. Setelah sperma terbentuk, maka ia akan bergerak ke epididimis dan mengalami pematangan.

Gambar 10. Perbedaan mitosis dan meiosis

Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di organ tertentu, yaitu ovarium. sel tumbuhan melakukan oogenesis secara mitosis pada gametofit. Jika spermatogenesis menghasilkan empat sel anak, maka oogenesis hanya menghasilkan satu sel anak (sel telur). Hal tersebut terjadi karena tiga badan polar yang dihasilkan tidak mengalami perkembangan (gambar

7). Ketika baru lahir, setiap wanita membawa simpanan oosit yang akan berkembang menjadi oosit sekunder dan akan dikeluarkan sebagai sel telur setiap bulannya sejak pubertas sampai menopause.

Gambar 11. Spermatogenesis dan oogenesis

Pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis melibatkan kromatin, kromatid, sister chromatid, kromosom, kromosom homolog, kinetokor, telomer dan sentrosom.

Daftar Pustaka

1. Stafferton J. 2007. Prokaryotic vs Eukaryotic. 12 hlm. http://www.life.umd.edu/classroom/bsci424/BSCI223WebSiteFiles/ProkaryoticvsEukary otic.htm, 29 Agustus 2010 2. Joseph S.W. & Rollins D.M. Cell Structure. 10 hlm. http://molecularbiology.suite101.com/article.cfm/cell_structure, 29 Agustus 2010 3. Koning, R.E. 1994. Cell Cycle.19 hlm. http://plantphys.info/plant_physiology/cellcycle.shtml, 29 Agustus 2010 4. Alberts, B. dkk. 2002. An Overview of the Cell Cycle. 6 hlm. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=mboc4.section.3169, 29 Agustus 2010 5. Farabee M.J. 2000. Cell Division: Meiosis And Sexual Reproduction. 15 hlm. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?highlight=mitotic%2Cmeiosis&rid=genomes %2Efiggrp%2E6244, 29 Agustus 2010 6. Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Terj dari Biology;oleh Lestari,R. dkk. Erlangga, Jakarta:xxi+438 hlm.

You might also like