You are on page 1of 64

REKAYASA GENETIKA

DISUSUN OLEH:RAHMAYANI RANGKUTI NIM:8116174013 DOSEN PENGASUH :DR.SYAHMI EDI,M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PASCA SARJANA UNIMED 2011

BAB I PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum satifum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaanpercobaan persilangan. Akan tetapi, berbeda dengan para

pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendelpun di akui sebagai Bapak Genetika. Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di belanda, Carl Correns di jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masingmasing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.

Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler. Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat (doubling time) dalam satu dasa warsa, maka hal pada genetika molekuler hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut Rekayasa Genetika. Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila organisme- organisme seperti domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik rekayasa genetika yang disebut kloning . sementara itu, pada manusia telah di lakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai pada tahun 2005. ternyata pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua tahun dari pada jadwal yang telah ditentukan.

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA Genetika adalah kata yang dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani genno, yang berarti "melahirkan". Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Maka, dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Dan secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan tentang : material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik) Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, ataupun pengalaman dari trial dan error. Dan rekayasa juga mengalami perkembangan layaknya lomba lari estapet yang meneruskan teknologi generasi sebelumnya. Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah teknologi dalam penerapan genetika untuk membantu masalah dan kepentingan apapun dari

manusia. Dengan segala pengetahuan dan pengalaman dari trial dan error tersebut manusia dapat mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi

didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya, diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli (E. coli) di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru yang khas.

B.PENERAPAN GENETIKA Charles Darwin dengan teori evolusinya menjadi seseorang yang pertama kali menyinggung variasi genetik di dalam bukunya the origin of species. Tetapi istilah "genetika" pertama kali diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick yang juga ia gunakan pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906. Perkembangan genetika terus terjadi baik itu dalam bidang genetika murni ataupun genetika terapan. Dan perkembangan dilakukan pertama kali oleh Gregor Mendel dengan menyilangkan tanaman pada 1985 yang biasa dikenal dengan "hukum pewarisan Mendel". Sebuah hukum yang mengenalkan konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor') sebagai pembawa sifat. Yang menyatakan bahwa setiap gen memiliki alel yang menjadi ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Dan apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe. Setelah penemuan karya Mendel tersebut, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains. Dan perkembangan tersebut terjadi dalam bidang genetika murni maupun terapan.

C. TUJUAN REKAYASA GENETIKA Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain untuk peningkatan produksi, peningkatan mutu produk agar tahan lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, serta perubahan pigmentasi. Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika. Di negara-negara maju seperti di Amerika, Eropa, Australia, dan Jepang organisme hasil rekayasa genetika telah banyak beredar di masyarakatnya maupun diekspor ke negara-negara lain seperti Indonesia. Organisme hasil rekayasa genetika dapat berupa mikrooraganisme (bakteri, jamur, ragi, virus), serangga, tanaman, hewan dan ikan. Di AS produk-produk hasil rekayasa genetika dijual secara bebas di pasaran, sementara di Eropa dan Jepang diwajibkan untuk memberi label bagi produk-produk tersebut. Cina juga merupakan negara yang telah sangat maju dalam pengembangan bioteknologi rekayasa genetika.

D. PERKEMBANGAN REKAYASA GENETIKA DARI MASA KE MASA Kemajuan di bidang bioteknologi khususnya dalam bidang rekayasa genetika tak lepas dari kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologi. Bioteknologi sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Garis waktu bioteknologi 1. 8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak. 2. 6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan bantuan ragi. 3. 4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat. 4. 1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia. 5. 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop. 6. 1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang Pengembangbiakan hewan. 7. 1880 Mikroorganisme ditemukan. 8. 1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan. 9. 1865 Gregor Mendel menemukan hukum-hukum dalam penyampaian sifat induk keturunannya. 10. 1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi. 11. 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen-gen.

12. 1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein. 13. 1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar. 14. 1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia. 15. 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat flavor saver. 16. 2000 - Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease. - Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota. - Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase. - Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme.

E. HASIL REKAYASA GENETIKA I. Tanaman Transgenik Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup kemakhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman

lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah the use of gene manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism (penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetap pada sel makhluk hidup). Tanaman transgenik pertama kalinya dibuat tahun 1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman, pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman. Secara sederhana tanaman transgenik dibuat dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang baik pada makhluk hidup lain untuk disisipkan pada tanaman, penyisipaan gen ini melalui suatu vector (perantara) yang biasanya menggukan bakteri Agrobacterium tumefeciens untuk tanaman dikotil atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu diinokulasikan pada tanaman target untuk menghasilkan tanaman yang dikehendaki. Tujuan dari pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah menghambat pelunakan buah (pada tomat). tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus. meningkatkan nilai gizi tanaman, dan meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem seperti lahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi. Melihat potensi manfaat yang disumbangkan, pendekatan bioteknologi dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan dunia terutama di negaranegara yang sedang berkembang seperti yang sudah dilakukan di negara-negara maju (Winarno dan Agustina,2007)

10

Antara tahun 1996-2001 telah terjadi peningkat an yang sangat dramatis dalam adopsi atau penanaman tanaman GMO (Genetically Modified Organism) di seluruh dunia. Daerah penanaman global tanaman transgenik meningkat dari sekitar 1,7 juta ha pada tahun 1996 menjadi 52,6 juta ha pada tahun 2001. Peningkatan luas tanam GMO tersebut mengindikasikan semakin banyaknya petani yang menanam tanaman ini baik di negara maju maupun di negara berkembang. Sebagian besar tanaman transgenik ditanam di negara-negara maju. Amerika Serikat sampai sekarang merupakan negara produsen terbesar di dunia. Pada tahun 2001, sebanyak 68% atau 35,7 juta ha tanaman transgenik ditanam di Amerika Serikat. Sampai saat ini, kedelai merupakan produk GMO terbesar yaitu 33,3 juta ha atau sekitar 63% dari seluruh tanaman GMO. Kedelai tahan herbisida banyak ditanam di AS, Argentina, Kanada, Meksiko, Rumania dan Uruguay. Jagung merupakan tanaman GMO terbesar kedua yang ditanam yaitu seluas 9,8 juta ha sedangkan luas tanaman kapas GMO yang ditanam adalah sekitar 6,8 juta ha . Sifat yang terdapat dari tanaman GMO pada umumnya adalah resisten terhadap herbisida, pestisida, hama serangga dan penyakit serta untuk meningkatkan nilai gizi.

a. Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan Tanaman tahan kekeringan memiliki akar yang sanggup menembus tanah kering, kutikula yang tebal sehingga mengurangi kehilangan air dan kesanggupan menyesuaikan diri dengan garam di dalam sel. Tanaman toleran terhadap kekeringan ditransfer dari gen kapang yang mengeluarngkan enzim trehalose.

11

Tembakau adalah salah satu tanaman yang dapat toleran terhadap suasana kekeringan. b. Tanaman Transgenik Resisten Hama Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi sporulasi atau saat bakteri memberntuk spora. Dalam bentuk spora, berat toksin mencapai 20% dari berat spora. Apabila larva serangga memakan spora, maka di dalam alat pencernaan larva serangga tersebut, spora bakteri pecah dan mengeluarkan toksin. Toksin yang masuk ke dalam membran sel alat pencernaan larva mengakibatkan sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan pakan tidak dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan Bacillus thuringiensis kemudian diekstrak dan dimurnikan, makan akan diperoleh insektisida biologis (biopestisida) dalam bentuk kristal. Pada tahun 1985 dimulai rekayasa gen dari Bacillus thuringiensis dengan kode gen Bt toksin (Winarno dan Agustina ,2007) Tanaman tembakau untuk pertama kali merupakan tanaman transgenik pertama yang menggunakan gen BT toksin. Jagung juga telah direkayasa dengan menggunakan gen Bt toksin, tetapi diintegrasikan dengan plasmid bakteri Salmonella parathypi yang menghasilkan gen yang menonaktifkan ampisilin. Pada jagung juga direkayasa adanya resistensi herbisida dan resistensi insektisida sehingga tanaman transgenik jagung memiliki berbagai jenis resistensi hama tanaman. Gen Bt toksin juga direkayasa ke tanaman kapas, bahkan multiplegene dapat direkayasa genetika pada tanaman transgenik. Toksin yang diproduksi dengan tanaman transgenik menjadi nonaktif apabila terkena sinar matahahari, khususnya sinar ultraviolet.

12

c. Tanaman Transgenik Resisten Penyakit Perkembangan yang signifikan juga terjadi pada usaha untuk

memproduksi tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Dengan memasukkan gen penyandi tanaman terselubung (coat protein) Johnson grass mosaic poty virus (JGMV) ke dalam suatu tanaman, diharapkan tanaman tersebut menjadi resisten apabila diserang oleh virus yang bersangkutan. Potongan DNA dari JGMV, misalnya daRi protein terselubung dan protein nuclear inclusion body (Nib) mampu diintegrasikan pada tanaman jagung dan diharapkan akan menghasilkan tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Virus JGMV menyerang beberapa tanaman yang tergolong dalam famili Graminae seperti jagung dan sorgum yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Gejala yang ditimbulkan dapat diamati pada daun berupa mosaik, nekrosa atau kombinasi keduanya. Akibat serangan virus ini, kerugian para petani menjadi sangat tinggi atau bahkan tidak panen sama sekali.

Contoh Tanaman yang telah Menggunakan Teknologi Rekayasa Genetika Berikut ini disajikan berbagai tanaman hasil rekayasa genetika dan keunggulannya dibandingkan dengan tanaman biasa yang sejenis a. Kedelai Transgenik Kedelai merupakan produk Genetically Modified Organism terbesar yaitu sekitar 33,3 juta ha atau sekitar 63% dari total produk GMO yang ada. Dengan rekayasa genetika, dihasilkan tanaman transgenik yang tahan terhadap hama, tahan terhadap herbisida dan memiliki kualitas hasil yang tinggi. Saat ini secara

13

global telah dikomersialkan dua jenis kedelai transgenik yaitu kedelai toleran herbisida dan kedelai dengan kandungan asam lemak tinggi b. Jagung Transgenik Di Amerika Serikat, komoditi jagung telah mengalami rekayasa genetika melalui teknologi rDNA, yaitu dengan memanfaatkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) untuk menghindarkan diri dari serangan hama serangga yang disebut corn borer sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Gen Bacillus thuringiensis yang dipindahkan mampu memproduksi senyawa pestisida yang membunuh larva corn borer tersebut Berdasarkan kajian tim CARE-LPPM IPB menunjukkan bahwa

pengembangan usaha tani jagung transgenik secara nasional memberikan keuntungan ekonomi sekitar Rp. 6,8 triliun. Keuntungan itu berasal dari mulai peningkatan produksi jagung, penghematan usaha tani hingga penghematan

devisa negara dengan berkurangnya ketergantungan akan impor jagung . Dalam jangka pendek pengembangan jagung transgenik akan

meningkatkan produksi jagung nasional untuk pakan sebesar 145.170 ton dan konsumsi langsung 225.550 ton. Sementara dalam jangka panjang, penurunan harga jagung akan merangsang kenaikan permintaan jagung baik oleh industri pakan maupun konsumsi langsung. Bukan hanya itu, dengan meningkatkan produksi jagung Indonesia juga menekan impor jagung yang kini jumlahnya masih cukup besar. Pada tahun 2006, impor jagung masih mencapai 1,76 juta ton. Secara tidak langsung, penggunaan tanaman transgenik juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

14

c. Kapas Transgenik Kapas hasil rekayasa genetika diperkenalkan tahun 1996 di Amerika Serikat. Kapas yang telah mengalami rekayasa genetika dapat menurunkan jumlah penggunaan insektisida. Diantara gen yang paling banyak digunakan adalah gen cry (gen toksin) dari Bacillus thuringiensis, gen-gen dari bakteri untuk sifat toleransi terhadap herbisida, gen yang menunda pemasakan buah. Bagi para petani, keuntungan dengan menggunakan kapas transgenik adalah menekan penggunaan pestisida atau membersihkan gulma tanaman dengan herbisida secara efektif tanpa mematikan tanaman kapas. Serangga merupakan kendala utama pada produksi tanaman kapas. Di samping dapat menurunkan produksi, serangan serangga hama dapat menurunkan kualitas kapas.Saat ini lebih dari 50 persen areal pertanaman kapas di Amerika merupakan kapas transgenik dan beberapa tahun ke depan seluruhnya sudah merupakan tanaman kapas transgenik. Demikian juga dengan Cina dan India yang merupakan produsen kapas terbesar di dunia setelah Amerika Serikat juga secara intensif telah mengembangkan kapas transgenik. d. Tomat Transgenik Pada pertanian konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau tapi belum matang. Hal ini disebabkan akrena tomat cepat lunak setelah matang. Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan penanganan yang sulit. Tomat pada umumnya mengalami hal tersebut karena memiliki gen yang menyebabkan buah tomat mudah lembek. Hal ini disebabkan oleh enzim poligalakturonase yang berfungsi mempercepat degradasi pektin.

15

Tomat transgenik memiliki suatu gen khusus yang disebut antisenescens yang memperlambat proses pematangan (ripening) dengan cara memperlambat sintesa enzim poligalakturonase sehungga menunda pelunakan tomat. Dengan mengurangi produksi enzim poligalakturonase akan dapat diperbaiki sifat-sifat pemrosesan tomat. Varietas baru tersebut dibiarkan matang di bagian batang tanamannya untuk waktu yang lebih lama sebelum dipanen. Bila dibandingkan dengan generasi tomat sebelumnya, tomat jenis baru telah mengalami perubahan genetika, tahan terhadap penanganan dan ditransportasi lebih baik, dan kemungkinan pecah atau rusak selama pemrosesan lebih sedikit. e. Kentang Transgenik Mulai pada tanggal 15 Mei 1995, pemerintah Amerika nebyetujui untuk mengomersialkan kentang hasil rekayasas genetika yang disebut Monsanto sebagai perusahaan penunjang dengan sebutan kentang New Leaf. Jenis kentang hybrid tersebut mengandung materi genetic yang memnungkinkan kentang mampu melindungi dirinya terhadap serangan Colorado potato beetle. Dengan demikian tanaman tersebut dapat menghindarkan diri dari penggunaan pestisida kimia yang digunakan pada kentang tersebut. Selain resisten terhadap serangan hama, kentang transgenik ini juga memiliki komposisi zat gizi yang lebih baik bila dibandingkan dengan kentang pada umumnya. Hama beetle Colorado merupakan suatu jenis serangga yang paling destruktif untuk komoditi kentang di Amerika dan mampu menghancurkan sampai 85% produksi tahunan kentang bila tidak ditanggulangi dengan baik. Daya perlindungan kentang transgenik tersebut berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis sehingga kentang transgenik ini disebut juga dengan

16

kentang Bt. Sehingga diharapkan melalui kentang transgenik ini akan membantu suplai kentang yang berkesinambungan, sehat dan dalam jangkauan daya beli masyarakat. Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia tertera pada tabel di bawah ini. Jenis Sifat yang telah dimodifikasi tanaman Gen dari tumbuhan Mengandung provitamin A Padi (beta-karotena) dalam jumlah tinggi. narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom padi. Gen toksin Bt dari Jagung, Tahan (resisten) terhadap kapas, hama. kentang ditransfer ke dalam tanaman. Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca dingin dari Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin. tanaman Arabidopsis thaliana atau dari thuringiensis bakteri Bacillus Modifikasi Foto

17

sianobakteri (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau. Gen khusus yang disebut antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase Proses pelunakan tomat (enzim yang

diperlambat sehingga tomat mempercepat Tomat dapat disimpan lebih lama kerusakan dinding dan tidak cepat busuk. sel tomat). Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliki nya secara alami.

18

Gen resisten herbisida dari bakteri Mengandung asam oleat Agrobacterium tinggi dan tahan terhadap galur CP4 herbisida glifosat.Dengan dimasukkan ke Kedelai demikian, ketika disemprot kedelai dan juga dengan herbisida tersebut, digunakan teknologi hanya gulma di sekitar molekular untuk kedelai yang akan mati. meningkatkan pembentukan asam oleat. Gen dari selubung virus tertentu Tahan terhadap penyakit Ubi jalar tanaman yang disebabkan virus. ditransfer ke dalam ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen. Menghasilkan minyak kanola yang mengandung Kanola asam laurat tinggi sehingga lebih menguntungkan untuk californica ditransfer ke dalam Gen FatB dari Umbellularia

19

kesehatan dan secara ekonomi.Selain itu, kanola transgenik yang disisipi gen penyandi vitamin E juga telah ditemukan.

tanaman kanola untuk meningkatkan kandungan asam laurat.

Gen yang menyandikan Resisten terhadap virus selubung virus Pepaya tertentu,contohnya Papaya PRSV ditransfer ke ringspot virus (PRSV). dalam tanaman pepaya. Gen baru dari bakteriofag T3 diambil untuk mengurangi pembentukan Melon Buah tidak cepat busuk. hormon etilen (hormon yang berperan dalam pematangan buah) di melon.

20

Gen dari bakteri Agrobacterium galur CP4 dan Tahan terhadap herbisida Bit gula glifosat dan glufosinat. Streptomyces viridochromogenes ditransfer ke dalam tanaman bit gula. Gen selubung virus Resisten terhadap infeksi Prem virus cacar prem (plum pox (plum) virus). tanaman prem. Gen penyandi enzim kitinase Resisten terhadap peyakit Gandum hawar yang disebabkan cendawan Fusarium. (pemecah dinding sel cendawan) dari jelai (barley) ditransfer ke tanaman gandum. Ditransfer ke cacar prem cendawan

Keunggulan Tanaman Rekayasa Genetika (Genetically Modified Organism) WHO telah meramalkan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada tahun 2020 sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar. Karena kondisi tersebut, produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga
21

kesinambungan manusia dengan bahan pangan yang tersedia. Namun yang menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di dunia yang belum termanfaatkan karena jumlah yang sangat kecil dan terbatas. Dalam menghadapi masalah tersebut, teknologi rDNA atau Genetically Modified Organism (GMO) akan memiliki peranan yang sangat penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi dalam peningkatan produksi pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut : - Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen - Mengurangi resiko gagal panen - Meningkatkan rendemen dan produktivitas - Menghemat pemanfaatan lahan pertanian - Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia - Meningkatkan nilai gizi - Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik, termasuk yang disebabkan oleh virus.

Proses Pembuatan Tanaman Transgenik Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan).Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen.Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).Kemudian,

22

vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah bagian daun.Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). 1. Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi.Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman.Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung. 2. Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing.Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu.Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman.Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.

23

3. Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel).Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing.Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas.Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.

Dampak Positif Transgenik 1. Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebihsedikit. 2. Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem sehingga akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan. 3. Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.

Dampak Negatif Transgenik Adapun dampak negatif dari rekayasa transgenik meliputi beberapa aspek yaitu: A. Aspeksosial,meliputi: 1. Aspek ekonomi

24

Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa genetika telah memberikan ancaman persaingan serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan secara konvensional. Penggunaan tebu transgenik mampu menghasilkan gula dengan derajad kemanisan jauh lebih tinggi daripada gula dari tebu atau bit biasa B. Aspek kesehatan 1. Potensi toksisitas bahan pangan Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat, yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan. 2. Potensi menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan kimia baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun produknya, berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas transgenik dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah (GO), Neisseria gonorrhoeae. C.Aspek lingkungan 1. Potensi erosi plasma nutfah Penggunaan tembakau transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa. Sebagai contoh, dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies

25

kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu tersebut. 2. Potensi pergeseran gen Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan organisme tanah, misalnya cacing tanah. 3. Potensi pergeseran ekologi Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut.

II. Kloning Kata kloning, berasal dari bahasa Inggris clone, pertama kali diusulkan oleh Herbert Webber pada tahun 1903 untuk mengistilahkan sekelompok organisme hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan melalui reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk yang sama. Setiap anggota dari klon tersebut mempunyai susunan dan jumlah gen yang sama dan kemungkinan besar fenotipnya juga sama. Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai stadium

26

perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal. Sejak Wilmut berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat dibuat. Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.

TEHNIK KLONING Transfer Nukleus Transfer nukleus membutuhkan dua sel yaitu suatu sel donor dan suatu oosit atau sel telur. Telur matur sebelum dibuahi dibuang intinya atau nukleusnya. Proses pembuangan nukleus tadi dinamakan enukleasi. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan informasi genetisnya. Ke dalam telur yang telah dienukleasi tadi kemudian dimasukkan nukleus (donor) dari sel somatik. Penelitian membuktikan bahwa sel telur akan berfungsi terbaik bila ianya dalam anfertilisasi, sebab hal ini akan mempermudah penerimaan nukleus donor seperti dirinya sendiri. Di dalam telur, inti sel donor tadi akan bertindak sebagai inti sel zigot dan membelah serta berkembang menjadi blastosit. Blastosit selanjutnya ditransfer ke dalam uterus induk pengganti (surrogate mother). Jika seluruh proses tadi berjalan baik, suatu replika yang sempurna dari donor akan lahir. Jadi sebenarnya setelah terbentuk blastosit in vitro, proses selanjutnya sama dengan proses bayi tabung yang tehnologinya telah dikuasai oleh para ahli Obstetri Ginekologi.

27

Gambar 1. Transfer Nukleus

28

a. Kloning Domba Dolly Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah kloning. Tidak saja hal tersebut membangkitkan antusias terhadap kloning, melainkan juga hal tersebut membuktikan bahwa kloning binatang dewasa dapat disempurnakan. Sebelumnya, tidak diketahui bahwa suatu nukleus dewasa ternyata mampu memproduksi suatu hewan yang komplit. Bila terjadi kerusakan genetis dan deaktivasi gen yang sederhana maka kedua keadaan tersebut kemungkinan bersifat menetap. Hal tersebut di atas bukanlah suatu kasus yang menyusul setelah penemuan oleh Ian Wilmut dan Keith Cambell tentang suatu metode yang mana mampu melakukan singkronisasi siklus sel dari kedua sel donor dan sel telur. Tanpa singkronosasi siklus sel, maka inti tidak akan berada pada suatu keadaan yang optimum untuk dapat diterima oleh embrio. Bagaimanapun juga sel donor harus berjuang untuk dapat masuk ke Gap Zero, atau stadium sel GO, atau stadium sel dorman. Pertama, suatu sel (sel donor) diseleksi dari sel kelenjar mammae domba betina berbulu putih (Finn Dorset) untuk menyediakan informasi genetis bagi pengklonan. Untuk studi ini, peneliti membiarkan sel membelah dan membentuk jaringan in vitro atau diluar tubuh hewan. Hal ini akan menghasilkan duplikat yang banyak dari suatu inti yang sama. Tahap ini hanya akan bermanfaat bila DNA nya diubah, seperti pada kasus Dolly, karena perubahan tersebut dapat diteliti untuk memastikan bahwa mereka telah dipengaruhi.

29

Suatu sel donor diambil dari jaringan dan dimasukkan ke dalan campuran, yang hanya memiliki nutrisi yang cukup untuk mempertahankan kehidupan sel. Hal ini menyebabkan sel untuk menghentikan seluruh gen yang aktif dan memasuki stadium GO. Kemudian sel telur dari domba betina Blackface (domba betina yang mukanya berbulu hitam = Scottish Blackface) dienokulasi dan diletakkan disebelah sel donor. Satu sampai delapan jam setelah pengambilan sel telur, kejutan listrik digunakan untuk menggabungkan dua sel tadi, pada saat yang sama pertumbuhan dari suatu embrio mulai diaktifkan. Teknik ini tidaklah sepenuhnya sama seperti aktivasi yang dilakukan oleh sperma, karena hanya beberapa sel yang diaktifkan oleh kejutan listrik yang mampu bertahan cukup lama untuk menghasilkan suatu embrio. Jika embrio ini dapat bertahan, ia dibiarkan tumbuh selama sekitar enam hari, diinkubasi di dalam oviduk domba. Ternyata sel yang diletakkan di dalam oviduk lebih awal, di dalam pertumbuhannya lebih mampu bertahan dibandingkan dengan yang diinkubasi di dalam laboratorium. Akhirnya embrio tadi ditempatkan ke dalam uterus betina penerima (surrogate mother). Induk betina tersebut selanjutnya akan mengandung hasil cloning tadi hingga ianya siap untuk dilahirkan. Bila tidak terjadi kekeliruan, suatu duplikat yang persis sama dari donor akan lahir. Domba yang baru lahir tersebut memiliki semua karakteristik yang sama dengan domba yang lahir secara alamiah. Dan telah diamati bila ada efek yang merugikan, seperti resiko yang tinggi terhadap kanker atau penyakit genetis

30

lainnya yang terjadi atas kerusakan bertahap kepada DNA, dikemudian hari juga terjadi pada Dolly atau hewan lainnya yang dikloning dengan metode ini.

31

32

33

b. Kloning Tikus Pada Juli 1998, suatu tim ilmuwan dari Universitas Hawai mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan tiga generasi tikus kloning yang secara genetik identik. Tehnik ini diakreditasi atas nama Teruhiko Wakayama dan Ryuzo Yanagimachi dari Universitas Hawai. Tikus telah sejak lama diketahui merupakan mamalia yang tersulit untuk dikloning, ini merujuk pada, bahwa segera setelah suatu sel telur tikus mengalami fertilisasi ia akan segera membelah. Domba digunakan karena sel telurnya membutuhkan beberapa jam sebelum membelah,

memungkinkan adanya waktu bagi sel telur untuk memprogram ulang nukleus barunya. Meskipun tidak mendapatkan keuntungan tersebut ternyata Wakayama dan Yanagimachi mampu melakukan kloning dengan angka keberhasilan yang jauh lebih tinggi (3 kloning dari sekitar seratus yang dilakukan) dibandingkan Ian Wilmut (satu dari 277). Wakayama melakukan pendekatan terhadap masalah sinkronisasi siklus sel yang berbeda dibandingkan Wilmut. Wilmut menggunakan sel dari kelenjar mammae yang harus dipaksa untuk memasuki ke stadia GO. Wakayama awalnya menggunakan tiga tipe sel yakni, sel Sertoli, sel otak dan sel kumulus. Sel Sertoli dan sel otak keduanya tinggal dalam stadia GO secara alamiah dan sel kumulus hampir selalu hadir pada stadia G0 ataupun G1. Sel telur tikus yang tidak dibuahi digunakan sebagai resipien dari inti donor. Setelah dienokulasi, sel telur memiliki inti donor yang dimasukkan ke dalamnya. Nukleus donor diambil dari sel-sel dalam hitungan menit dari setiap ekstrak sel dari tikus tersebut. Tidak seperti pada proses yang digunakan untuk melahirkan

34

Dolly, tanpa in vitro atau di luar dari tubuh hewan, kultur dilakukan justru pada sel-sel tersebut. Setelah satu jam sel-sel telah menerima nukleus-nukleus yang baru. Setelah penambahan waktu selama 5 jam sel telur kemudian ditempatkan pada suatu kultur kimia untuk memberi kesempatan sel-sel tersebut tumbuh, sebagaimana layaknya fertilisasi secara alamiah. Pada suatu kultur dengan suatu substansi (cytochalasin B) yang menghentikan pembentukan suatu polar body, sel kedua yang secara alami terbentuk sebelum fertilisasi.Polar body akan menjadi setengah dari sel gen, mempersiapkan sel lain nya untuk menerima gen-gen dari sperma. Setelah penyatuan, sel-sel berkembang menjadi embrio-embrio. Embrioembrio ini kemudian ditransplantasikan kepada induk betina donor (surrogate mother) dan akan tetap berada di sana sampai siap untuk di lahirkan. Sel yang paling berhasil dari proses ini adalah sel kumulus, dikonsentrasikan pada sel-sel dari tipe tersebut (sel kumulus). Setelah terbukti bahwa tekniknya dapat menghasilkan cloning yang hidup, Wakayama juga membuat kloning dari kloning, dan membiarkan mahluk klon yang asli untuk melahirkan secara alamiah untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan reproduksi secara sempurna. Pada saat dia mengumumkan keberhasilannya, Wakayama telah menciptakan lima puluh kloning. Teknik baru ini memungkinkan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana tepatnya sebuah telur memprogram ulang sebuah nukleus. Tikus bereproduksi dalam hitungan bulan, jauh lebih cepat dibanding dengan domba. Hal ini menguntungkan dalam hasil penelitian jangka panjang maka penelitian

35

36

37

Kloning Manusia Dalam Perspektif Islam Apabila kiat mencermati, awal sampai akhir proses kloning,tentu hal ini akan menimbulkan problem yang sangat besar ketika kloning diterapkan pada manusia,walaupun di sisi lain juga ada beberapa manfaat.Seperti yang kita ketahui manusia sebagai makhluk biologis maka laki-laki memerlukan perempuan atau sebaliknya Disamping itu proses perkembangan manusia pertama-tama diatur

perkawinan yang sah menurut Islam.Dan perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri berdasarkan hukum (UU),hukum agama atau adat istiadat yang berlaku seperti firman Allah dalam AlQur`an, Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah SWT. Menikah mempunyai dua aspek, pertama yaitu aspek biologis agar manusia berketurunan dan yang kedua aspek afeksional agar manusia merasa tenang,terang hatinya dan cemerlang fikirannya. Dan bila seorang ingin mendapatkan keturunan, maka ia harus kawin dan menikah lebih dahulu. Dan mengenai perkawinan itu sendiri dijelaskan oleh Allahdalam al-Quran. Dan kawinilah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hambabsahayanya yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha penyayang.

38

Dalam kehidupan ini seseorang dapat memperoleh keturunan dari hubungan laki-laki dan perempuan yang telah diatur oleh hukumnAllah yaitu
adanya akad perkawinan yang di harapkan dapat menghasilkan keturunan yang baik dan mempunyai nasab dan diterima secara baik di masyarakat. Namun akan berbeda ketika kloning manusia benar-benar di lakukan. Kita tidak akan lagi mengenal hubungan semacam itu karena seseorang dapat memiliki anak sesuai dengan keinginannya tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki. Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini dilakukan terhadap manusia yaitu mulai dari perkawinan, nasab dan pembagian warisan dan tentu hal ini akan keluar dari jalur Islam.Misalnya seorang laki-laki yang menikah dengan perempuan yang keduanya masing-masing mempunyai kembaran identik, tentu hal ini akan dapat membuat bingung mereka semuanya, dan bila hal ini sudah terjadi ditengah masyarakat, pasti orang akan mengalami kesulitan mengenali apakah orang itu bersama-sama dengan isterinya atau dengan kembaranya atau dengan sebaliknya tidaklah mustahil apabila semisal masalah ini benar-benar terjadi, dekadensi moral dan kehancuran dunia akan terwujud selain itu sederetan masalah kewarisan, perwalian, dan lain-lainnya akan menunggu di depan.Seperti dalam bahasa kaidah fiqh dinyatakan Menghindari madhlarat (bahaya) harus di dahulukan atas mencari kebaikan atau maslahah. Kaidah ini menjelaskan bahwa suatu perkara yang terlihat adanya manfaat atau maslahah, namun disana juga terdapat kemafsadatan (kerusakan) haruslah didahulukan menghilangkan mafsadah-nya.Sebab ke-mafsadahanya dapat meluas dan menjalar kemana-mana sehingga akan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar.

39

Dalam hal penciptaan manusia ada beberapa tahapan. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah al-Hajj yang berbunyi: Kami telah menjadikan kamu dari tanah,kemudian dari setetes mani,kemudian dari segumpal darah,kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,agar kami jelaskan kepda kamu dan kami tetapkan dalam rahim,apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.. Dari kutipan ayat diatas, tampak kiranya bahwa paradigma al-Quran mengenai penciptaan manusia dan terlihat pencegahan terhadap tindakan-tindakan manusia yang mengarah terhadap kloning.Mulai dari awal kehidupan hingga saat kematian, semuanya adalah tindakan dari Allah.Segala bentuk peniruan atas tindakan-Nya dianggap sebagai perbuatan melampaui batas.Oleh karenanya untuk menyikapi berbagai macam masalah mengenai kloning manusia, bisa memakai pertimbangan, sebagai berikut: Pertimbangan Teologi Dalam hal ini al-Quran megisyaratkan adanya intervensi manusia didalam proses produksi manusia.Sebagaimana termaktub dalam firmanNya Q.S.alMukminun ayat 13-14 yang berbunyi: Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang,lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging.Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.Maka maha sucilah Allah,Pencipta yang paling baik. Ayat ini mengisyaratkan unsur manusia ada tiga yaitu; unsur jasad (jasadiyah), unsur nyawa (nafs), dan Unsur ruh (ruh). Adapun dalam pertimbangan ini manusia

40

mengetahui proses terjadinya manusia,oleh karenanya untuk mengetahui keafsahan kloning dalam Islam harus dikaitkan dengan dua pertimbangan selanjutnya, yaitu pertimbangan moral dan hukum. Pertimbangan Moral Dari sudut pertimbangan moral bahwa berbagai macam riset atau penelitian hendaknya selalu dikaitkan dengan Tuhan, karena riset dengan tujuan apapun tanpa dikaitkan dengan Tuhan tentu akan menimbulkan resiko, meskipun manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah, namun dalam mengekpresikan dan mengaktualisasikan kebesaran kreatifitasnya tersebut seyogyanya tetap mengacu pada pertimbangan moral dalam agama. Pertimbangan Hukum Dari beragam pertimbangan mungkin pertimbangan hukum inilah yang secara tegas memberikan putusan, khususnya dari para ulama fiqh yang akan menolak mengenai praktek kloning manusia selain memakai dua landasan pertimbangan di atas. Larangan ini muncul karena alasan adanya kekhawatiran tingginya frekuensi mutasi pada gen produk kloning sehingga akan menimbulkan efek buruk pada kemudian hari dari segi pembiayaan yang sangat mahal dan juga dari sudut pandang ushul fiqh bahwa jika sesuatu itu lebih banyak madharat-nya dari pada manfaatnya maka sesuatu itu perlu ditolak. Dalam masalah ini terdapat beberapa pendapat ulama tentang kloning manusia diantaranya; Muhammad Quraish Shihab mengatakan, tidak pernah memisahkan ketetapanketetapan hukumnya dari moral sehingga dalam kasus kloning walaupun dalam segi aqidah tidak melanggar wilayah qodrat Illahi, namun karena dari moral teknologi kloning dapat mengantar kepada perpecahan manusia.

41

Munawar Ahmad Anas mengatakan bahwa paradigma al-Quran menolak kloning. Seluruh siklus kehidupan mulai dari kehidupan hingga kematian, adalah tindakan Illahiyah. Manusia adalah agen yang diberi amanah oleh Allah, karena itu penggandaan manusia semata-mata tak di perlukan (suatu tindakan yang mubadzir). Sedang Abdul Aziz Sachedia, salah seorang tokoh agama Islam Amerika Serikat mengatakan perkawinan. Analisis Kritis Proses kejadian manusia tanpa proses pembuahan sperma laki-laki adalah tanda dari kekuasaan Tuhan. Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan konskuensi logis dari konsep ilmu dalam al-Quran yang mengatakan hakekat ilmu adalah menemukan sesuatu yang baru bagi masyarakat dari hal yang tidak tahu menjadi tahu seperti dalam firman Allah: :Sebagaimana kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-kitab dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apaapa yang belum kamu ketahui. Seluruh ilmu bisa diterima, namun harus dilihat manfaat dan madharatnya seperti halnya kloning yang menimbulkan pro dan kontra. Tim bahsul masail Nahdhatul Ulama menjawab seputar masalah kloning gen pada tanaman, hewan dan manusia. Pemanfaatan teknologi pada tanaman diperbolehkan, karena hajat manusia untuk kemaslahatannya. Kloning gen pada hewan di perbolehkan dengan catatan hewan trsebut halal di makan, tidak menimbulkan takdzib (penyiksaan), tidak melakukan penyilangan antar hewan yang haram dengan yang halal. bahwa teknologi kloning hanya akannmeruntuhkan institusi

42

Adapun kloning pada gen manusia menurut etika dan hukum agama tidak dibenarkan (haram) serta harus dicegah sedini mungkin.Hal ini karena akan menimbulkan masalah baru dan madharat yang lebih besar, diantaranya; Pertama, tidak mengikuti sunah Rasul, karena Rasul menganjurkan untuk menikah. Dan barang siapa tidak mengikuti sunah rasul berarti tidak termasuk golongan Rasulallah. Kedua, tidak mungikuti ajaran kedokteran Nabi, karena mereka tidak melakukan hubungan seksual. Ketiga, bagi kaum hal syahwatnya menjadi lemah, menimbulkan kesedihan dan kemuraman. Gerak tubuhnya menjadi kaku dan bagi kaum wanita badannya menjadi dingin (frigiditis). Keempat, ada kecenderungan melakukan onani (masturbasi) atau berzina yang sangat dilarang oleh Islam. Kelima, tidak bisa memanfaatkan kegembiraan dan kelezatan dalam hubungan seksual. Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Berikut ini beberapa manfaat kloning, khusus dalam bidang medis. Beberapa diantara keuntungan terapeutik dari teknologi kloning adalah sebagai berikut: 1. Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan tidak subur untuk mendapatkan anak. 2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dapat dimanfaatkan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri, sehingga dapat meminimalisir resiko penolakan. 3. Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, contohnya urat saraf serta jaringan otot. 4. Teknologi kloninng memungkinkan para ilmuan medis untuk

43

menghidupkan dan mematikan sel-sel, dengan demikian teknologi dapat digunakan untuk mengatasi kanker. 5. Teknologi kloning memungkinkan dilakukannya pengujian dan penyembuhan penyakit-penyakit keturunan.

III. Antibodi Monoklonal Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa-tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self). Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa. Manfaat antibodi monoklonal Dengan mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi. Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan Teknologi antibodi monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya tinggi. Teknologi antibodi monoklonal saat ini digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker. Karena spesifitasnya yang tinggi maka Teknologi antibodi monoklonal dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat. Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada manusia, Teknologi
44

antibodi monoklonal juga banyak dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan.

Cara Memproduksi Antibodi Monoklonal (Hibridoma)

Ketika di tikus terbentuk antibody yang beraneka ragam (antibody multiklonal) dengan maksud tubuh tikus harus dilindungi dari berbagai organisme patogen /antigen asing misal (antigen HCG) ,maka tikus diharapkan bebas dari berbagai gangguan penyakit akibat bervariasinya patogen/antigen tersebut.

45

Cara kerja Antibodi Monoklonal pada sel kanker Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara kurang spesifik, tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya. Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai antigen. Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel kanker. Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini. Hal ini memicu sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada siinduk kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker. Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20 ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis limfoma non Hodgkin yang paling umum.

Dosis dan pemberian Antibodi Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang diberikan. Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum digunakan dalam pengobatan NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam pembuluh darah , biasanya di lengan. Rituximab diberikan sebagai tetesan yang berarti obat dimasukkan dulu ke dalam kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh darah dengan mengandalkan kekuatan gravitasi. Jika antibodi monoklonal

46

digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, rituximab biasanya diberikan sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan. Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah beberapa efek samping antibodi monoklonal diberikan contohnya parasetamol untuk mengurangi demam dan anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi. Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan sementara serta dapat diatasi dengan mudah. Jika terjadi efek samping saat obat diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau bahkan dihentikan hingga efek samping berakhir. Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau sementara tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.Pengobatan lanjutan biasanya lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit. Kebanyakan orang dapat mendapat pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan dan pulang ke rumah pada hari itu juga.

EFEK SAMPING ANTIBODI MONOKLONAL Penggunaan antibodi monoklonal sebagai terapi kanker mampu menimbulkan efek samping, mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat. Efek Samping Umum. Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak. Gejala seperti flu,padahal bukan flu Diare PengeringanKulit

47

Efek Samping yang jarang terjadi,namun berbahaya. Perdarahan hebat Gangguan jantung Reaksi anafilaksis (hipersensitif)

Cara Antibodi Monoklonal bekerja melawan sel Kanker 1. Membuat sel kanker lebih dikenali oleh sistem immun. Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, sistem immun ini adalah tentaranya tubuh .Sekali sistem immun mengenali adanya musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh ini. Tapi tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai musuh, obat-obatan golongan antibodi monoklonal seperti Rituximab bekerja agar sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh bisa bekerja lebih efektif dalam rangka membunuh sel kanker.

2. Menghambat faktor-faktor pertumbuhan sel kanker. Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis, pertumbuhan sel kanker yang semakin banyak secara otomatis kanker akan semakin berbahaya. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibodi Monoklonal seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel kanker .

48

3.Menghantarkan radiasi ke sel kanker. Kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif bisa menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengawasan FDA ini, maka efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.

IV. Bayi Tabung In Vitro Fertilisasi (IVF) atau bayi tabung merupakan suatu teknik reproduksi berbantu atau tehnik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur (oosit) matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi. Program bayi tabung sendiri dilakukan dalam 3 tahap sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Petik Ovum (Pre-OPU) 2. Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up/OPU) 3. Tahap Post OPU

1. Tahap Pre-OPU Pada tahap ini akan dilakukan Terapi Down Regulation dan Terapi Stimulasi.Down Regulation adalah suatu fase dimana rangsangan otak terhadap ovarium dihentikan dengan penggunaan obat tertentu. Pada fase ini kita ingin menciptakan seperti keadaan menopause dengan tujuan untuk mempersiapkan indung telur menerima terapi stimulasi. Terapi Down Regulation dimulai pada H21 dengan dosis tertentu yang berbeda untuk setiap pasien dan jangka waktu

49

tertentu yang telah ditetapkan oleh tim dokter . Sebelum dimulainya terapi ini terlebih dahulu pada siklus hari ke 21 dilakukan tindakan trial sounding , yaitu pemeriksaan untuk menilai keadaan anatomi rahim. Pemeriksaan di tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali dengan pemeriksaan hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Terapi ini berlangsung lebih kurang antara 2 minggu hingga 1 bulan. Alternatif lain yang dapat dilakukan juga untuk wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur dilakukan Pill Cross Over , sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi Buserelin Acetate. Terapi injeksi Buserellin Acetate ini dilakukan 1x sehari pada jam yang sama yaitu jam 1 siang atau jam yang telah ditentukan dengan dosis 0.5 mg tiap kali suntik. Cara penyuntikan dilakukan secara sub kutan, yaitu tehnik suntik dengan menggunakan syringe pendek dan disuntikkan tegak lurus kira-kira 2 cm dibawah pusar. Pada tahapan ini ada beberapa hal yang mungkin dirasakan,seperti halnya keadaan menopause, yaitu perasaan gerah/kepanasan, sakit kepala ataupun perubahan mood. Kadang-kadang juga ditemukan buah dada seperti mengalami pembengkakan. Gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya pada saat pasien masuk ke tahap berikutnya. Pasien juga ada kemungkinan untuk tidak mengalami menstruasi pada tahap ini. Setelah terapi suntik selesai maka kemudian dilakukan pemeriksaan kembali hormon-hormon tersebut diatas atau dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan apakah pasien dapat masuk ke dalam fase berikutnya yaitu terapi stimulasi.

50

Terapi Stimulasi Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan kemungkinan memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum dilakukan. Terapi ini dapat dimulai jika sudah dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter ahli dan dari hasilnya terlihat tidak ada folikel yang berkembang di dalam rahim pasien. Selanjutnya ditentukan berapa besar dosis yang akan diberikan untuk tiap pasien berdasarkan kondisi dan usia pasien. Sama halnya dengan penyuntikan pada terapi down regulation, injeksi stimulasi ini juga dilakukan secara sub kutan dan pada waktu yang sama setiap harinya. Injeksi ini dilakukan minimal 8 kali hingga 14 kali dengan menyuntikkan obat FSH Recombinant/Gonadotrophin dan dosisnya tergantung dengan kondisi pasien. Kontrol dengan USG dilakukan setelah suntikan stimulasi ke 6 untuk melihat pertumbuhan folikel. Kontrol berikutnya dilakukan pada hari ke 8 untuk melihat apakah sudah terdapat folikel yang matang Jika belum terdapat maka suntikan akan diteruskan hingga minimal ada 3 folikel matang dengan diameter rata-rata 18 mm dan siap untuk di petik melalui operasi petik ovum.

2.Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up) Operasi Petik Ovum dapat dilakukan jika sudah terdapat 3 atau lebih folikel dengan diameter 18 mm.Kadar E2 juga terus dipantau dan harus mencapai 200pg/ml/folikel matang. Sebelum dilakukan Operasi Petik Ovum tepatnya 36

51

jam sebelumnya dilakukan penyuntikkan hCG dengan dosis 5000 IU atau 10,000 IU. 3.Tahap Post OPU Tahap yang terakhir dalam program bayi tabung adalah Tandur Alih Embryo (Embryo Transfer) yang kemudian dilanjutkan dengan Terapi Obat Penunjang Kehamilan. Tandur Alih embryo adalah proses memasukan 2 atau maksimum 3 embryo yang sudah diseleksi ke dalam rahim dengan cara menyemprotkannya secara perlahan ke dalam rahim melalui leher rahim dengan menggunakan alat bantu kateter dan USG. Prosesnya biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Jumlah embryo yang di tandur alihkan akan ditentukan oleh dokter ahli. Sebagai acuan pada pasien berusia sama atau <= 30 tahun maka biasanya jumlah embrio yang ditandur alihkan adalah 2. Jika usia lebih dari 30 tahun maka jumlah embrio yang dtandur alih adalah 3. Sisa embryo yang sudah terseleksi dengan baik dapat dibekukan dan dipergunakan untuk kehamilan berikutnya berdasarkan persetujuan pasien. Tandur Alih Embryo dilakukan pada hari ke 2 atau hari ke 3 setelah operasi petik ovum dilakukan. Proses ini merupakan proses yang sederhana sehingga tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan pasien seperti halnya operasi petik ovum, karena pada tandur alih embryo ini pasien tidak perlu melalui proses anastesi. Seperti halnya papsmear, biasanya pasien tidak mengalami nyeri yang terlalu berlebihan. Embryo yang siap untuk ditransfer akan diperlihatkan pada layar tv sebelum dilakukan transfer.

52

Tahap selanjutnya adalah Terapi Obat Penunjang Setelah proses tandur alih embryo berhasil dilakukan, pasien diberikan terapi obat penunjang. Terapi ini bertujuan untuk mempersiapkan rahim menerima implantasi dari embryo yang sudah ditanamkan sehingga embryo dapat berkembang dengan normal. Pada tahap ini pasien diberikan suntikan hCG pada hari OPU+4 dan OPU+7. Dosis yang biasanya diberikan 1500 IU atau 5000IU, tergantung dengan kondisi pasien.Selain pemberian hCG, pasien juga dapat diberikan progesterone secara oral selama 15 hari atau penggunaan vagina gel yang digunakan tiap malam sebelum tidur.

Berikut ini gambar tahapan proses bayi tabung

Perjuangan sperma menembus sel telur

Perkembangan sel telur

53

Injeksi

Pelepasan sel telur

Pembekuan sperma

Penciptaan embrio

54

Embrio berumur 2 hari

Pemindahan embrio

Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia adalah UndangUndang Kesehatan No. 23 Tahun 1992.Pasal 16 ayat 1 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan.Upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan : 1) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkuta, ditanamkan dalam rahim istri darimana ovum berasal. 2) Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. 3) Pada sarana kesehatan tertentu. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai norma hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan

55

peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah. Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Penjelasan dari Pasal 16 tersebut jika secara medis dapat dibuktikan bahwa pasangan suami istri yang sah benar-benar tidak dapat memperoleh keturunan secara alami, pasangan suami istri tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara alami sebagai upaya terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai dengan norma hokum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apabila dokter melakukan inseminasi buatan dengan donor bukan suami adalah tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara atau denda.Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah. Status anak yang dilahirkan tidak dalam ikatan perkawinan adalah anak diluar nikah. Anak diluar nikah hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibu dan keluarga ibu. Sedangkan anak yang lahir dari sewa rahim, terdapat 2 keadaan sebagai berikut : 1. Ovum dari pemesan, sperma dari pemesan. 2. Ovum pemesan, sperma suami.

56

Apabila sperma dari pemesan disebut Surrogate Mother. Setelah anak dilahirkan maka anak adalah anak sah si ibu dan suaminya. Peralihan status anak dengan adopsi.

Bayi Tabung Menurut Hukum Islam Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi tabung/inseminasi buatan. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia memutuskan : 1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidahkaidah agama. 2. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya). 3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan. 4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zariah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina.

57

Menurut sumber yang saya dapatkan, dalil-dalil syari yang dapat menjadi landasan hukum untuk mengharamkan bayi tabung ialah sebagai berikut :

Al-Quran Surat Al-Isra ayat 70 :

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Surat Al-Tin ayat 4 :

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya.

Kloning menurut alkitab Kloning pada manusia bukan hanya berdampak etis moral dan legal, tapi lebih jauh, secara teologis yakni hal yang sangat substansial yaitu bagaimana manusia melihat hubungan antara dirinya sebagai makhluk dengan Allah sebagai pencipta. Alkitab jelas mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah secara khusus, lain dari proses penciptaan benda dan makhluk lain. Manusia adalah ciptaan yang merupakan ide asli dari Allah. Bertolak dari kebenaran ini, kloning pada manusia bertentangan dengan Alkitab dan merupakan bentuk pelanggaran manusia terhadap lingkup kedaulatan Allah sebagai Pencipta hidup. Bila itu diterapkan sebatas hewan dan tumbuhan demi kepentingan riset dan kemaslahatan manusia, kloning dan berbagai bentuk produk rekayasa

58

genetika masih bisa diterima.Tuhan memberi amanat dan mandat kepada manusia untuk menguasai dan mengelola alam ciptaan termasuk hewan dan tumbuhan.. Alkitab dengan jelas mengajarkan kebenaran tentang hukum dan kedaulatan Allah atas hidup manusia.Selain melanggar kewenangan Allah sebagai pencipta, kloning pada manusia merupakan pelanggaran serius terhadap harkat dan martabat manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk termulia dan unik. "Tuhan telah menetapkan manusia untuk berkembang biak secara alami melalui proses perkawinan. Lagi pula manusia diciptakan secara tunggal dan satu-satunya, bukan duplikasi.Ketunggalan berarti hubungan antara Allah dengan pribadi adalah tunggal adanya. Allah punya hubungan historis tersendiri dengan setiap orang dan tidak boleh diduplikasi secara proses teknis.Tuhan menciptakan manusia agar dapat berkomunikasi dengan-Nya. Lebih dari itu, Tuhan Yesus mati untuk menebus dosa manusia pribadi demi pribadi. Secara teologis, pemberian mandat kepada manusia untuk menjadi penge lola yang berkuasa atas segenap ciptaan (Kej 1:28) dilematis bagi manusia. Di satu sisi, manusia sebagai makhluk termulia dipercayakan Tuhan untuk berkuasa atas segenap ciptaan. Namun di sisi lain, sebagai ciptaan, manusia terikat kepada kedaulatan Sang Pencipta, yang telah menetapkan batas-batas wewenangnya. Sejauh mana manusia bisa melangkah dalam tapal batas kedua wilayah itu, di situlah letak ketegangan pergumulan etis dan moral.,kloning pada manusia jelas berlawanan dengan kebenaran firman karena, "Tuhan menciptakan manusia sebagai gambar dan citraNya, sedangkan dalam kloning, manusia berusaha menciptakan suatu individu yang mirip dengan dirinya sendiri."

59

F. DAMPAK REKAYASA GENETIKA 1. Dampak terhadap bidang kesehatan Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa makanan,minuman,ataupun produk rekayasa genetika yang lainnya dapat menimbulkan dampak yang kurang baik.Contohnya,sepeti matinya 31 orang pengguna insulin hasil rekayasa di Inggris.Susu dari sapi yang disuntik dengan BHG,di duga mengandung materi kimia yang mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.Dampakdampak yang di khawatirkan akibat tanaman transgenik tehadap manusia antara lain sebagai berikut. 1. Kemungkinan menimbulkan keracunan. 2. Kemungkinan menimbulkan alergi. 3. Kemungkinan menyebabkan bakteri dalam tubuh manusia menjadi tahan terhadap antibiotik. 4. Kemungkinan adanya perbedaan nutrisi dan komposisi.

2. Dampak terhadap bidang lingkungan Terlepasnya organisme transgenik di alam bebas tanpa pengawasan dapat menghasilkan pencemaran biologis.Pencemaran biologis tersebut,kemungkinan menghasilkan varietas baru atau spesies baru yang dapat mengganggu keseimbangan biologis yang sudah ada di alam.Karena organisme produk rekayasa genetika atau lebih dikenal dengan nama GMOs (genetically modified organisms),perubahan genotifnya bukan merupakan rancangan alam yang sesuai dengan kebutuhan dinamika populasi,tetapi lebih menjurus kepada keinginan manusia saja.Dampak yang lain antara lain sebagai berikut:

60

1. Menimbulkan penyakit baik pada manusia,hewan,maupun tumbuhan 2. Mengganggu ekosistem,seperti menurunkan jumlah populasi yang ada di alam,perubahan dalam siklus alam dan interaksi sesama mereka 3. Terjadinya transfer sifat genetis baru ke spesies lain 4. Penurunan terhadap keragaman genetis 5. Kemungkinan timbulnya biotipe baru pada serangga dan hama

3. Dampak terhadap bidang etika dan moral Menyisipkan DNA atau gen organisme lain yang tidak berkerabat, dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan masih sulit di terima oleh masyarakat.Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen dari satu organisme ke organisme lain adalah tidak etis.90% orang Amerika menentang pemindahan gen manusia ke hewan dan 75 % menentang pemindahan gen dari satu spesies ke spesies lainnya.Beberapa tanaman transgenik yang tidak berlabel juga akan menimbulkan konsekuensi tertentu bagi manusia. Untuk mencegah dampak negatif rekayasa genetika pada masa yang akan datang,tentu diperlukan adanya instrumen (perangkat) yang dapat memberikan jaminan dan keselamatan umat manusia dan organisme lainnya serta lingkungan. Untuk tujuan tersebut,diperlukan adanya undang-undang mengenai bioetika, Peraturan pelaksanaan penelitian,pengkajian hasil produksi,dan dampakny terhadap organisme serta lingkungan.Sebagai contoh peraturan keamanan hayati dan keamanan pangan di negara Amerika serikat,Australia,dan Malaysia.Di Amerika Serikat,tanaman transgenik yang mengandung gen tendotoksin dan gen ketahanan terhadap herbisida ditangani oleh satu badan Environmental Protection Agency

61

(EPA) dan Animal Plant Health Inspection Service (APHIS) di bawah United States Department of Agriculture (USDA).Sedangkan untuk keamanan pangan ditangani oleh suatu badan,yaitu Foodand Drug Administration (FDA).Di Australia,keamanan pangan dan produk rekayasa genetika ditangani oleh komite yang disebut Genetic Manipulation Advisory Committee (GMAC),di bawah Minister of Science and Technology.Di Malaysia,hal yang sama ditangani oleh komite yang disebut Jawatan Kuasa Penasihat Mengenai Pengubahsuaian yang sama dengan GMAC di Australia. Peraturan di Indonesia ada di bawah Komisi Hayati dan Keamanan Pangan (KKHPK) yang dibentuk untuk membantu Mentri Pertanian,Mentri Kehutanan serta Perkebunan,serta Mentri Kesehatan yang bertugas memberi rekomendasi pemanfaatan PPHRG atau produk Pertanian Hasil Rekayasa dan Genetik.

62

KESIMPULAN
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat membuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Kloning merukan salah satu contoh hasil rekayasa genetika yang paling penomenal.Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Kloning terhadap manusia,walaupun merupakan suatu kegiatan ilmiah dan juga dapat dikatakan bisa membantu manusia namun dari sekian banyak pertentangan pendapat yang muncul atas persoalan tersebut dapat dipastikan lebih banyak ditekankan pada persoalan yang berhubungan dengan etika, moral, hukum dan agama.Untuk itu perlu disadari bahwa hal-ihwal penciptaan manusia adalah mutlak kekuasaan Tuhan yang mustahil kiranya untuk dapat ditiru oleh ilmuan sehebat atau sejenius apapun, kesadaran ini perlu ada dalam jiwa manusia agar lebih arif dan bijaksana dalam menjelajahi ilmu pengetahuan.

63

DAFTAR PUSTAKA

Elrod,Susan.2007.Genetika.Jakarta.Erlangga Sardjoko.1991.Bioteknologi:Latar Belakang dan Beberapa Penerapannya. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Suryo.1998.Genetika.Yogyakarta.Gadjah Mada University Press. C.Pai Anna.1992.Dasar-Dasar Genetika:Untuk Masyarakat.Jakarta.Erlangga http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/id/component/content/article/12 8-tikus-kloning-di-spanyol http://irun89.wordpress.com/2010/03/25/kloning-domba-dolly/ http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_transgenik http://www.scribd.com/doc/52527802/antibodi-monoklonal Prawirohartono,Slamet.2007.Sains Biologi.Jakarta.Bumi Aksara Priadi,Arif. 2007.Sains Biologi.Jakarta.Yudhistira

64

You might also like