You are on page 1of 145

PEDOMAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN, KURIKULUM DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

AL-ISLAM 1
ALISLAM 1

STMIK
JL. Mayor Hasibuan no. 68 Bekasi

BANI SALEH

Disusun oleh:

Drs. H. Misran Nuryanto PEDOMAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN AL-ISLAM 1

TATAP MUKA 1

POKOK SUB POKOK BAHASAN BAHASAN Pengantar Menjelaskan tujuan yang akan dicapai perkuliahan dan dalam mata kuliah Al-Islam 1. orientasi Menjelaskan pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Menjelaskan metode pembelajarannya. Mengenal manusia Manusia dari berbagai sudut pandang: Manusian darisudut pandang filsafat Pandangan ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia 3. Manusia menurut Al-Quran: a. Kejadian manusia menurut alQuran. Manusia menyimpan fitrah berketuhanan Penggolongan manusia Kebenaran Agama sebagai kebenaran haqiqi Kebenaran ilmu dari filsafat, terkadang muncul sebagai kebenaran semu.

Mengenal kebenaran

Mengenal Al-Islam Pengertian Al-Islam secara Lughawi dan istilahi Kerangka/skema sistematika Agama Islam Sumber ajaran islam Karakteristik ajaran Islam AlIman Ma`rifatullah dan Pengertian dan ruang lingkup Iman Karakteristik manusia beriman Asmaul Husna dan Sifat-sifat Allah Tauhidullah dan pembagiannya Hakekat dan dampak Dua Kalimat Syahadat Syirik dan pembagiannya serta bahayanya

Iman pada Malaikat Eksistensi Malaikat

Tugas dan peran Malaikat Manusia lebih mulia dari Malaikat Hikmah beiman kepada Malaikat 7 Iman pada Kitab- Pengertian kitab-kitab Allah. kitab Allah. Kitab-kitab Allah sebagai wahyu. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur`an Al-Qur`an sebagai kitab Allah yang terakhir Perbedaan iman kepada Al-Qur`an dan iman pada kitab-kitab suci lainnya. Iman pada Rasul- Karakteristik, tugas dan peran Rasul rasul Allah Sifat-sifat nabi dan Rasul Rasul-rasul yang ulul `azmi Muhammad SAW. Nabi yang terakhir. Iman Akhir pada Hari Pengertian Hari Akhir Proses dan peristiwa hari Akhir Hikmah beriman pada hari akhir Pengertian Taqdir Beberapa tingkatan taqdir Manusia dan taqdir Hikmah beriman pada Taqdir

10

Iman pada Taqdir

11

Mengenal Abubakar Ash-Shidiq khulafaur- Rasyidin Umar bin Khatab Utsman bin `Affan Ali bin Abi Thalib Akhlaq Pengertian Akhlaq Ruang lingkup akhlaq Akhlaq mahmudah terhadap Khaliq: a. Syukur b. Ibadah c. Taat d. Dzikir e. Tobat f. Taqwa

12

13

Akhlaq

Akhlaq Mahmudah terhadap makhluq: Terhadap diri sendiri Terhadap orang lain: a. Terhadap anak, b. Terhadap orang tua, c. Tetangga dan orang-orang mukmin Terhadap Flora dan Fauna Akhlaq Madzmumah Pengertian Macam-macam Akhlaq Mazdmumah: Takabur (sombong), Riya dan Sum`ah, Fitnah, dusta, Hasud, buruk sangka, khianat, Dzolim dan lain-lain.

14

Akhlaq

KURIKULUM Al-ISLAM 1 SEKALAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER BANI SALEH BEKASI

Bidang Studi SKS Program/Jurusan Semester TUJUAN :

: Al-ISLAM 1 :2 : Semua :1

Setelah selesai mengikuti mata kuliah Al-Islam 1 diharapkan : Agar mahasiswa mengetahui dan mengenal dirinya serta mengerti ajaran Islam. Aga mahasiswa meyakini bahwa ajaran Islam itu mutlak benar, hingga dibutuhkan untuk kehidupannya, sehingga dapat mendorong untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat. Agar mahasiswa mempunyai dasar aqidah yang kuat dan mengetahui penjabaran Rukun Iman. Agar Mahasiswa meneladani Khulafaurrasidin dan mempunyai akhlaqulkarimah. Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya sesuai nilai-nilai ajaran Islam. MATERI : BAB I MENGENAL MANUSIA Manusia dari berbagai sudut pandang: A. Manusian darisudut pandang filsafat B. Pandangan ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia C. Manusia menurut Al-Quran:

1. Kejadian manusia

menurut al-Quran.

2. Manusia menyimpan fitrah berketuhanan 3. Penggolongan manusia BAB II MENGENAL KEBENARAN Kebenaran Agama sebagai kebenaran haqiqi Kebenaran ilmu dari filsafat, terkadang muncul sebagai kebenaran semu. BAB III. MENGENAL AL-ISLAM Pengertian Al-Islam secara Lughawi dan istilahi Kerangka/skema sistematika Agama Islam Sumber ajaran islam Karakteristik ajaran Islam BAB IV. IMAN DAN MA`RIFATULLAH Pengertian dan ruang lingkup Iman Karakteristik manusia beriman Asmaul Husna dan Sifat-sifat Allah Tauhidullah dan pembagiannya Hakekat dan dampak Dua Kalimat Syahadat Syirik dan pembagiannya serta bahayanya BAB V. IMAN PADA MALAIKAT Eksistensi Malaikat Tugas dan peran Malaikat Manusia lebih mulia dari Malaikat Hikmah beiman kepada Malaikat BAB VI. IMAN PADA KITAB-KITAB ALLAH

Pengertian kitab-kitab Allah. Kitab-kitab Allah sebagai wahyu. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur`an Al-Qur`an sebagai kitab Allah yang terakhir Perbedaan iman kepada Al-Qur`an dan iman pada kitab-kitab suci lainnya. BAB VII. IMAN PADA RASUL-RASUL ALLAH Karakteristik, tugas dan peran Rasul Sifat-sifat nabi dan Rasul Rasul-rasul yang ulul `azmi Muhammad SAW. Nabi yang terakhir.

BAB VIII. IMAN PADA HARI AKHIR Pengertian Hari Akhir Proses dan peristiwa hari Akhir Hikmah beriman pada hari akhir

BAB IX.

IMAN PADA TAQDIR Pengertian Taqdir Beberapa tingkatan taqdir Manusia dan taqdir Hikmah beriman pada Taqdir

BAB X.

MENGENAL KHULAFAURRASYIDIN Abubakar Ash-Shidiq Umar bin Khatab

Utsman bin `Affan Ali bin Abi Thalib BAB XI. AKHLAQ Pengertian Akhlaq Ruang lingkup akhlaq Hubungan akhlaq dengan iman Akhlaq mahmudah terhadap Khaliq: 1. Syukur 2. Ibadah 3. Taat 4. Dzikir 5. Tobat 6. Taqwa Akhlaq mahmudah terhadap makhluq: 1. Terhadap diri sendiri 2. Terhadap orang lain: a. terhadap anak b. terhadap orang tua c. tetangga d. orang-orang mukmin 3. Terhadap Flora dan Fauna Akhlaq Madzmumah 1. Pengertian 2. Macam-macam Akhlaq Mazdmumah: a. Takabur (sombong) b. Riya dan Sum`ah c. Fitnah, d. dusta, e. Hasud,

f. buruk sangka, g. khianat dan h. Dzolim

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI Proyek Pengadaan Kitab, Suci al-Quran, 1982.Filsafat Agama, Studi Islam I Abdullah Aly, et.al. 1998, , Surakarta: LSI UMS Filsafat Agama, Prof. Dr. Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang, 1994 Kuliah Al-Islam, H.E. Saifuddin Anshori, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992 Al-Qur`n Bibel dan Sains Modern, Mauris Bucaille, Jakarta: Bulan Bintang, 1978 Studi Islam I, Abdullah Aly, et,al, 1998 Surakarta: LSI UMS, Ringkasan Sejarah Filsafat, Dr. K. Bertens, Yogyakarta: Kanisius Sari Sejarah Filsafat 1, DR. Harun Hadiwijono, Yogyakarta, Kanisius 1989 Meniti Jalan Islam, Prof DR. Amien Rais, Yogyakarta, UGM Dienul Islam, Drs. Nasuddin Razak, Bandung: Al-Marif Kuliah Aqidah Islam, Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY, 1993 Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro, 1995 Akhlaq Al-Quran, Drs. H. Anwar Masy`ary MA 1990, Surabaya: Bina Ilmu ro Sejarah KebudayaanIslam Jld.1, Prof. DR. A. Syalabi. Jakarta: Alhusna Zikra,`95 100 tokoh Muslim terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996 Ilmu Akhlaq, H. Djarnawi Hadikusuma, Yogyakarta: Persatuan, 1985 Al-Islam 2 (Muamalah dan Akhlaq), A. Zainuddin S.Ag. dan M. Jamhari S.Ag Bandung : Pustaka Setia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam I : Mengenal manusia Ilmu Pengetahuan dan Al-Qur`an Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua Jurusan : 1x (90 menit )

Sub Pokok Bahasan : Manusia dari berbagai Sudut Pandang: Filsafat,

Tujuan Instruksional Umum Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengetahuan dan Al-Qur`an. manusia dari pandangan filsafat, ilmu

Tujuan Intruksional Khusus 1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Manuisan dari sudut pandang filsafat 2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan Pandangan ilmu pengetahuan tentang kejadian manusia. 3. Agar mahasiswa dapat menerangkan Manusia dasi sudut pandang Al-Qur`an baik proses kejadiannya, fithrah berketuhanan maupun penggolongan manusia. III. Deskripsi Materi. A. Pandangan para filosof Tentang Manusia Berbeda-beda tentang kejadian dan sifat yang dimiliki manusia, diantaranya: Beerling menyebut tukang bertanya, Sastre Menyebut manuisai sifatnya bertanya, Socrates mengajak untuk mengenali diri (Gnothi Seantho ); dalam ilmu mantiq manusia adalah binatang yang berfikir dan sebagainya.

Ibnu Sina menyebutkan adanya tujuh kesanggupan yaitu: 1. Makan, 2) Tumbuh, 3) Berkembang biak 4) Pengamatan hal yang istimewa, 5) Pergerakan dibawah kekuasaan, 6) Ketahuaan dari hal-hal yang umum, 7) Kehendak memiliki yang bebas. As-Syaihk Musthafa al Maraghi menafsirkan makna hidayah dalam surat Al-Fatihah ada 5 yaitu: Hidayah Al-Ilham, ghoniazah (insting) Hidayah Al-Hawasy (udara) Hidayah Al-Aql (akal budi) Hidayah Al-Adyan/Din (agama) Hidayah At-Tautiq. Tingkatan-tingkatan tersbut memiliki oleh makhluk hidup dari yang sederhana sampai jenis manusia. EF. Schmacher membagi beberapa tingkatan: 1. Tingkat benda mati 2. Tingkat eksistensi tumbuh-tumbuhan 3. Tingkat eksistensi hewan 4. Tingkat eksistensi manusia. B. Dalam pandangan Ilmu pengetahuan Diantaranya menurut Carles Darwin dengan teori Evolisi-nya mengatakan bahwa manusia berasal dari kera berdasarkan penelitiannya dari posil-posil yang ditemukan.

C. Dalam pandangan Al-Qur`an Proses kejadian manuia pertama dari saripati tanah dan selanjutnya berasal dari seperma dan ovum seperti yang dikembangkan dalam dunia kedokteran. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur`an Surat Al-Muminun ayat 12 sampai 14. 1). Manusia adalam mahluk dalam bentuk yang sebaik-baiknya sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an surat ke 95 ayat 4.

s)s9 $uZ)n=y{ z`|SM}$# `|mr& 5O q)s?


" Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" . 2). Manusia adalah makhluq yang bertanggung jawab QS. 23:115, 33:72, 6:165. 3). Manusia adalah mahluk yang mempunyai tugas untuk beribadah QS. 51: 56.

tBur M)n=yz `g:$# }RM}$#ur w) br7u9 $


"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". 4). Manusia mempunyai fungsi sebagai khalifah di muka bumi QS. 2:30.

)ur tA$s% /u ps3n=yJ=9 oT) @%y` F{$# Zpx=yz ( (#q9$s% @ygrBr& $pk `tB $pk 7our u!$tBe$!$# `twUur xm7| R x8Jpt2 ds)Rur y7s9 ( tA$s% oT) Nn=r& $tB w tbqJn=s?
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

5). Manusia mempunyai tujuan untuk mendapatkan keutamaan dan ridho Allah QS. 48:29.

tbqtG6t Wxs z`iB !$# $ZRuqur


Mereka (orang-orang Islam) mencari karunia Allah (keutamaan) dan keridhaan-Nya, Manusia jika dibandingkan dengan malaikat sekalipun masih lebih mulia manusia karena manusia punya potensi untuk diberikan ilmu pengetahuan QS.2:31

zN=tur tPy u u!$oF{$# $yg=. NO Nkyzt # n?t ps3n=yJ9$# tA$s)s Tq6/Rr& !$yJr'/ Iwsyd b) NFZ. t%|
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

Dan ketika Iblis dan Malaikat disuruh sujud (memuliakan) Adam Malaikat mau kecuali Iblis QS. 2:34.

)ur $oY=% ps3n=uK=9 (#rf$# tPyKy (#ryf|s Hw) }=/) 4n1r& uy93tF$#ur tb

%x.ur z`B s39$#


Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36] sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

6). Manusia adalam mahluk yang mempunyai kebebasan QS. 2:256 dan 18:29.

@%ur ,ys9$# `B O3n/ ( `yJs u!$x `Bs=s tBur u!$x 3u=s 4 !$R) $tRtGr&

tJ==9 #$tR x%tnr& Nk5 $yg%#u 4 b)ur (#qVtGo (#qO$t &!$yJ/ @gJ9$%x. qo onq_q9$# 4 [/ >#u9$# Nu!$yur $)xs?B
Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

7). Adapun penggolongan manusia adalah Khairul bariyyah (sebaik-baik makhluk) QS.

98:6 dan Syarrul Bariyyah (seburuk-buruk makhluk) QS. 98:7 IV. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental dan konsentrasi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan. Kegiatan Pekuliahan Inti 1. Kegiatan Dosen: a. Dosen menerangkan seluruh materi dalam pokok bahasan secara sistematis. b. Dosen mengadakan pertanyaan yang terkait dengan pemahaman materi. c. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan. e. Dosen memberi penugasan. 2. Kegiatan Mahsiswa a. Mahasiswa menjawab pertanyaan penjajagan dari dosen dan post test. b. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat. c. Mahasiswa mengerjkan tugas d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran Metode yang dipergunakan: Ceramah Tanya Jawab Diskusi Penugasan Media Pembelajaran yang dipergunakan: Infocus OHP

White Board Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahan 2. Studi Islam I Abdullah Aly, et.al. 1998, Surakarta: LSI UMS, hlm 1-7 B. Pengembangan Filsafat Agama, Prof. Dr. Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang, 1994 Kuliah Al-Islam, H.E. Saifuddin Anshori, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992 Al-Qur`n Bibel dan Sains Modern, Mauris Bucaille, Jakarta: Bulan Bintang, 1978 Ringkasan Sejarah Filsafat, Dr. K. Bertens, Yogyakarta: Kanisius Sari Sejarah Filsafat 1, DR. Harun Hadiwijono, Yogyakarta, Kanisius 1989 VII. Evalusai A. Jenis tes: Kuis bersamaan berlangsungnya KBM Tes tertulis (formatif) B. Alat tes: Bagaimana menurut paqndangan filsafat tentang manusia ? Bagaimana pendangan ilmu pengetahuan tentang manusia ? Apa yang dimaksud hidayah menurut Syaikh Maraghi ? Bagaimana proses kejadian manusia menurut Al-Qur`an ? Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluq yang paling mulia disbanding Malaikat sekalipun? Jelaskan dalil Naqli yang mendukung bahwasannya manusia mempunyai fithrah berketuhanan!

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Mengenal Kebenaran 2. Kebenaran Filsafat dan Ilmu Pengetahuan terkadang menjadi kebenaran yang semu Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan : I/2 : Semua Jurusan : 1x (90 menit )

Sub. Pokok Bahasan : 1. Kebenaran Agama Islam sebagai kebenaran muthlaq

Tujuan Intruksional Umum. Mahasiswa mengetahui dan meyakini bahwa kebenaran Agama Islam dalam kebenaran yang muthlaq, sedangkan kebenaran Filsafat dan Ilmu Pengetahuan terkadang menjadi kebenaran yang semu/nisbi. Tujuan Intruksional Khusus 1. Mahasiswa dapat menjelaslkan pengertian kebenaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan kebenaran Agama Islam sebagai kebenaran yang muthlaq. 3. Mahasiswa dapat menerangkan bahwa kebeneran Filsafat sebagai kebenaran yang

kadang-kadang semu/nisbi dan dapar memeberikan contohnya. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan bahwa kebenaran ilmu pengetahuan sebagai kebenaran yang semu/nisbi juga dapat memberikan contoh Deskripsi Materi A. Pengertian Kebenaran 1. Menurut Teori Korespondensi kebenaran adalah kesesuaian antara suatu pernyataan tertentu mengenai hal tertentu dengan hal termaktub. Cotoh: Jakarta Ibukota Indonesia. 2. Meurut teori Korespondensi kebenaran adalah suatu pernyataan yang konsisten dengan pernyataan lainnya yang telah diketahui dan diterimasebagai suatu kebenaran. Contoh: - dr. HM. Suparman mempunyai seorang putri - Tati putri dr. HM. Suparman - Jadi dr. HM. Suparman adalah ayah dari Tati 3. Menurut Teori Pragmatis kebenaran adalah suatu proposisi/dalil itu benar sepanjang proposisi itu berlaku, berguna dan memuaskan. B. Tiga lembaga kebenaran 1. Filsafat adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk memahami secara radikal, integral dan universal tentang hakekat sesuatu yang ada. 2. Ilmu Pengetahuan adalah hasil usaha manusia dengan kekuata akal budinya untuk memahami kenyataan, struktur pembagian dan hukum yang berlaku dalam alam semesta dengan metode system tertentu. 3. Agama Islam adalah aturan Allah SWT. Yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, sebagai pedoman hidup manusia, untuk kebahagiaan dunia dan akherat. Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT. QS.3:19.

b)

e$!$#

yY

!$#

On=M}$#

$tBur

y#n=tFz$# %!$# (#q?r& |=tG39$# w) .`B t/ $tB Ndu!%y` O=9$# $Jt/ OgoYt/ 3 `tBur 3t Mt$t/ !$# c*s !$# | >$|t:$#
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya".
[189] maksudnya ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

Agama Islam termasuk agama samawi satu-satunya yang murni. Sedangkan yang lainnya semi samawi bahkan agama ardhi karena ada campur tangan fikiran manusia.

Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Pendahuluan ( penjajagan) Dosen menyiapkan mental, konsentrasi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukkan tujuan dari perkuliahan. Kegiatan Dosen: Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang

disiapkan. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa: Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan Media pembelajaran yang dipergunakan Infocus OHP White Board VI. Sumber bahan A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahan 2. Kuliah Al-Islam, H.E. Saifuddin Anshori, Jakarta: Raja Grafindo Persada 1992 B. Pengembangan 1. Filsafat Agama, Prof. Dr. Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang, 1994 2. Ringkasan Sejarah Filsafat, Dr. K. Bertens, Yogyakarta: Kanisius

VII.

Evalusai A. Jenis tes: Kuis bersamaan berlangsungnya PBM Tes tertulis (formatif) B. Alat tes: Jelaskan pengertian Kebenaran menurut Teori Korespondensi, Teori Koherensi dan teori Pragmatis. Mengapa kebenaran Filsafat dan Ilmu pengetahuan dikatakan sebagai kebenaran yang semu/nisbi? Mengapa kebenaran agama khususnya agama Islam dikatakan sebagai kebenaran yang muthlaq? Sebutkan ayat Al-Qur `an yang menerangkan bahwa agama Islam dikatakan sebagai agama yang diridoi Allah ! Mengapa agama selain Islam dikatakan sebagai agama semi samawi bahkan ardhi?

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahsan : Al-Islam 1 : Mengenal/Ma`rifatul Islam 2. Kerangka/skema sistematika Agama Islam 3. Sumber ajaran islam 4. Karakteristik ajaran Islam Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan : I/2 : Semua Jurusan : 1x (90 menit )

Sub. Pokok Bahasan : 1. Pengertian Al-Islam secara Lughawi dan istilahi

Tujuan Iistruksional Umum Agar mahasiswa memahami tentang Al-Islam secara kaaffah Tujuan Intruksional Khusus Setelah mendapat penjelasan Dosen, mahasiswa dapat: Menjelaskan pengertian agama Islam secara etimologi (lughowi) dan Terminologi (istilahi) Menjelaskan kerangka/skema sistematika agama Islam Membedakan sumber ajaran Islam dan Ijtihad sebagai metode memahami sumber ajaran. Menjelaskan karakteristik ajaran Islam

Deskripsi Materi A. Pengertian Al-Islam 1. Secara Etimologi (Lughawi) Jika ditinjau dari akar katanya Al-Islam berasal dari kata sa-la-ma yang mempunyai arti selamat atau damai. Namun jika kita lihat dari beberapa ayat Al-Qur`an: - Aslama - Salim - Salaam - Salm 2. Secara Terminologi (Istilahi) Islam adalah menerima segala perintah dan larangan Allah yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada nabi. Penerimaan dan penyerahan diri secara total terhadap hukum-hukum Allah merupakan syarat muthlak untuk menjadi muslim yang kaaffah. (QS. 2:208). : Menyerah (QS. 3:83, 4:125) : Bersih, suci (QS. 26:89, 37:83-84) : Kesejahteraan (QS. 39:73) : Damai (QS.47:35, 8:61) - Istaslama, Taslim, Mustaslimun : Penyerahan total (QS. 4:65, 37:26)

ygr't

%!$#

(#qZtB#u

(#q=z$#

O=b9$# Zp!$2 wur (#q6Ks? Vuqz `s9$# 4 mR) N6s9 Art 7B


"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu". Menurut Tarjih Muhammadiyah Islam adalah Apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan para Rasul-Nya berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kemaslahatan manusia di dunia dan akherat. Sedangkan menurut Mukti Ali Islam adalah Kepercayaan adanya Tuhan yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada para utusan-Nya untuk kebahaghiaan manusia di dunia dan akherat.

B. Skema Sistematika Agama Islam: 1. Aqidah Rukun Iman (Iman pada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir & Taqdir). 1. Thaharah Ibadah (D.A. Khas) 2. Shalat 3. Zakat 4. Shaum (Puasa) 5. Haji a. Mu`amalah D.A Khas Islam 2. Syari`ah Mu`amalah (D.A Agak Luas) = Al-Qanunul Khas = Hukum Perdata Mu`amalah (D.A Luas) Al-Qanunul `am = Hukum Publik Terhadap Khaliq 3. Akhlaq Manusia Terhadap Makhluq Selain Manusia a. Jinayah = Hukum Pidana b. Khilafah = Hukum Negara c. Jihad =Hk. Perang/damai d. dsb. a. Diri Sendiri b. Keluarga c. Tetangga d. Masyarakat a. Flora b. Fauna = Hukum Niaga b. Munakahah = Hukum Nikah c. Waratsah = Hukum Waris d. Dlsb.

c. Dsb C. Sumber Ajaran Islam Sumber Pokok: 1. Al-Qur`an: Kitab Allah yang terakhir, sumber asasi Islam yang pertama, kitab kodifikasi firman Allah SWT. Kepada manusia di atas bumi ini, diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Berisi petunjuk Ilahi yang abadi untuk manusia, demi mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat. Allah berfirman dalam QS.2:,185

ky tb$tBu %!$# tAR& m b#u)9$# Wd


Quran

$Y=j9
sebagai

;MoYit/ur
bagi

z`iB
dan

3yg9$#

b$s

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al petunjuk manusia penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". Nama lain Al-Qur`an adalah: Al-Furqon yang artinya pembeda, maksudnya membedakan antara yang hak dan yang batil; Al-Haq yakni kebenaran Ilahi yang muthlaq; Al-Huda yakni petunjuk bagi umat manusia; ASy-Syifa yakni obat untuk peyakit rohani; Adz-dzikr yakni pengingat bagi yang lupa. Isi kandungan Al-Qur`an meliputi Aqidah, Syariah, Akhlaq, kisah-kisah, berita-berita dan pengetahuan-pengetahuan penting lainnya. Terdiri dari 114 surat dalam 30 Juz. Dikelompokkan ada surah-surah makiyah yang bercirikan peringatan bagi manusia (YaAyyuhannas), ayatnya pendek-pendek, diturunkan sebelum nabi hijrah ke Madinah. 2. As-Sunnah Secara Etimologi adalah tradisi merupakan sumber asasi Islam yang kedua, ialah segala perkataan, perbuatan dan sikap Rasulullah SAW. Juga disebut Al-Hadits yang berarti ucapan, pernyataan dan sesuatu yang baru. Fungsi Assunah/Al-Hadits terhadap al-Quran sebagai

penafsir. QS. 59:7

tBur N39s?#u Aq9$# nrs $tBur N39pktX mYt$! (#qgtFR$$s 4 (#q)?$#ur !$# ( b) !$# x >$s)9$#
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya".

Hadits ada yang makbul (diterima) sebagai hujjah ada tiga yakni: hadits Hasan (yang baik) yaitu hadits yang boleh dijadikan hujjah, bila tidak bertentangan dengan shoheh dan ashah. Hadits Shoheh (yang sah atau sehat) adalah hadits yang boleh digunakan sebagai hujjah jika tidak bertentangan dengan hadist yang ashah, cirinya perowi kedhobnitannya bagus, sanadnya berambung, matannya tidak saling bertentangan dengan hadits lain. Sedangkan hadits Ashah (yang paling sah atau sehat) adalah hadits yang dapat digunanakan sebagai hujjah bila tidak bertentangan dengan Al-Qur`an. Hadits Dhaif (yang lemah) Hadits yang tidak kuat untuk dijadikan hujjah. Dan Hadits Maudhu (Palsu) yaitu hadits yang sama sekali tidak dapat digunakan sebagai hujjah. Sumber Tambahan: Al-Ijtihad yakni usaha yang sungguh-sungguh seseorang/beberapa orang ulama tertentu, yang memiliki syarat-syarat tertentu, pada suatu tempat dan waktu tertentu, untuk merumuskan kepastian atau penilaian hukum mengenai sesuatu/beberapa perkara, yang tidak terdapat kapastian hukumnya secara ekplisit dan positif baik dalam Al-Qur`an maupun Al-Hadits. Orang yang berijtihad disebut Mujtahid. Adapun hasil Ijtihad yang dilakukan orang banyak disebut Ijma, sedangkan hasil seorang mujtahid adalah Ijtihad. Adapun Qiyas adalah merupakan metodologi yang dilakukan Mujtahid dalam berijtihad.

D. Karakteristik Ajaran Islam 1. Islam adalah ajaran rabaniyah, maksudnya adalah ajaran yang bersumber dari wahyu Allah yang kebenarannya muthlaq. Allah berfirman dalam Al-Qur`an Surat 32:2

@\s?

=tG69$#

|=u

`B

b>

tJn=y9$#
"Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam". 2. Islam adalah ajaran yang sempurna, Allah telah mewisuda denga ayat yang terakhir diturunkan (QS. 5:3)

tPqu9$# N3n=t $YY 4

M=yJ.r& LyJR `yJs

N3s9

N3oY N3s9

MJoCr&ur zNn=M}$# ux

Muur

$#

>p|uKxC

7#R$yftGB 5OO\b}

b*s !$# qx Om

"Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
[398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat Ini jika terpaksa.

3. Islam adalah ajaran yang Universal, maksudnya adalah ajaran islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, baik manusia hewan tumbuhan maupun alam lainnya. (QS. 21:107)

tBur oY=yr& w) ZptHqy Jn=y=j9$!


"Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam". 4. Islam adalah ajaran yang Integral (lengka) mencakup seluruh aspek kehidupan manuisa, termasuk untuk kepentingan akherat. IV. Kegiatan Belajar Mengajar a. Kegiatan Pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental, konsentrasi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dengan mlakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan. b. Kegiatan Perkuliahan Inti. 1). Kegiatan Dosen: Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. Dosen memberi penugasan. 2). Kegiatan Mahasiswa: Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi

Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahan 2. Kuliah Al-Islam, H.E. Saifuddin Anshori, Jakarta: Raja Grafindo Persada 1992 3. Wawasan Islam, H.E. Saifuddin Anshori , Jakarta Raja Grafindo Persada, 1986 B. Pengembangan 1. Filsafat Agama,Prof. Dr. Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang 1994 2. Meniti Jalan Islam, Prof DR. Amien Rais, Yogyakarta, UGM 3. Dienul Islam, Drs. Nasuddin Razak, Bandung: Al-Marif VII. Evaluasi Jenis tes: Kuis bersamaan dengan berlangsungnya Proses Belajar Mengajar Tes tertulis (formatif) Alat tes: Jelaskan pengertian Islam secara etimologis (Lughowi) dan terminologis (istilahi)! Gambarkan dan jelaskan Kerangka/skema sistematika agama Islam Sebutkan dan jelaskan dua sumber pokok ajaran Islam! Apa itu Ijtihad dan kenapa kita berijtihad ! Sebutkan dan jelaskan Karakteristik ajaran Islam!

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Al-Iman dan Marifatullah 2. Karakteristik manusia beriman 3. Asmaul Husna dan Sifat-sifat Allah 4. Tauhidullah dan pembagiannya 5. Hakekat dan dampak Dua Kalimat Syahadat 6. Syirik dan pembagiannya serta bahayanya Semester/SKS : 1/2

Sub. Pokok Bahasan : 1. Pengertian dan ruang lingkup Iman

Jurusan Jumlah Pertemuan

: Semua Jurusan : 1x (90 menit )

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat memahami penertian dan ruang lingkup Al-Iman serta mengenal Allah melalui asmaul husna dan sifat-Nya serta mengetahui bahayanya syirik. Tujuan Intruksional Khusus Setelah mendapat penjelasan dari Dosen mahasiswa tersebut dapat menjelaskan: 1. Pengertian dan ruang lingkup Iman 2. Karakteristik manusia beriman 3. Asmaul Husna dan Sifat-sifat Allah 4. Tauhidullah dan pembagiannya 5. Hakekat dan dampak Dua Kalimat Syahadat 6. Syirik dan pembagiannya serta bahayanya Deskripsi Materi A. Iman Membaghas Iman berarti membahas juga masalah aqidah. Iman itu sendiri adalah sesuatu kebenaran yang harus diyakini dalam hati diikrarkan dengan lisan darus diamalkan dengan anggota badan dalam bentuk peribadatan sehari-hari. Adapun nama lain Aqidah adalah ushuluddin, Fiqh akbar, iman, Tauhid dan Ilmu Kalam. Sedangkan Ruang lingkupnya membahas rukun iman yang 6. Ruang lingkup ini ada yang menggolongkan kepada: Ilahiyah yakni iman pada Allah, Ruhaniyah yakni yang bersifat metaphisika seperti iman pada Malikat-Nya, Nubuwat yakni Kenabian meliputi Iman pada Kitab-kitab-Nya dan iman pada Rasul, dan Samiyah yakni yang kebenarannya dapat dilihat karena ada dalil naqlinya contohnya iman pada hari Akhir dan Taqdir.

B. Karakteristik Manusia beriman Adapun Karakteristi manusia beriman dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Mu`minun ayat 1 sampai 11. Yakni mereka yang khusyu dalam shalatnya, menjaga dari perkataan yang tidak berguna, menunaikan zakat, menjaga kemaluannya kecuali kepada yang syah, menjaga janji dan amanahnya, memelihara shalat, mereka akan mendapatkan warisan Surhga Firdaus. Demikian juga Surat Al-Anfal ayat 2-4

yJR) cqZBsJ9$# t%!$# #s) t. !$#$ Mn=_ur Nk5q=% #s)ur Mu=? Nkn=t

mGt#u NkEy#y $YZyJ) 4n?tur Ogn/u tbq=.uqtGt %!$# cqJ) no4qn=9$# $ JBur NguZ%yu tbq)Z y7s9'r& Nd tbqZBsJ9$# $y)ym 4 Nl; My_uy yY Ogn/u ottBur -ur O2
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka dibacakan ayat-ayatNya yang bertambahlah mendirikan iman mereka yang yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila 3. (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. 4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
[594] Maksudnya: orang yang Sempurna imannya. [595] dimaksud dengan disebut nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.

Yakni orang yang bergetar hatinya apabila disebutkan nama Allah, dan bertambah imannya jika ditunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta bertawakal kepada Allah. Yang demikian itu akan dapat tempat yang mulia dari Allah serta ampunan dan rizki yang agung. Dan masih banyak tanda lainnya menyangkut mereka yang dapt menjalankan apa yang diperintahkanNya dan menjauhio larangan-Nya. C. Ma`rifatullah Allah akan dapat kita kenal dengan nama-nama-Nya yang disebut Asmaul Husna yang jumlahnya ada 99 sebagaimana dijelaskan dalam Hadits riwayat Turmudzi. Dan bioasanya ada tertulis di lembar sampul Al-Qur`an yang diawali dengan Allah, ArRahman, Ar-Rahim. As-Shobur. Demikian pula dapat dilihat dari sifat-sifatnya yang 20 diringkas menjadi 13. Yani Wujud=ada (QS. 32:4), Qidam=Maha dahulu (QS. 57:3), baqa=kekal (QS.55:27), mukhalafatulilhawaditsi=berbeda dengan makhluq (QS.26:11), qiyamuhu binafsihi=berdiri sendiri (QS.29:2), wahdaniyah=esa (QS. 112:1), qudrat=kuasa (QS. (QS.2:20), iradat=berkehendak (QS.3:156), (QS. 11:107), Ilmu=mengetahui 4:176), Hayah=hidup sama=mendengar

(QS.21:256), bashor=melihat (Qs. 49:18), kalam=berfirman (QS.4:164). Jika kita tahu dan paham makna dalam Asmaul husna dan Sifat Allah yang 20 makin akan semakin mengenal Allah dan semakin bertambah imannya. D. Tauhidullah Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah. Adapun pembagian Tauhid menjadi tiga seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur`an secara kronologis baik yang ada dalam surat Al-Fatihah maupun An-Nas. 1. Tauhid Rubbubiyyah; Hanya satu-satunya Allah sebagai pencipta alam semesta. QS. 1:2, 114:1.

Jys9$# ! _Uu Jn=y9$#


"Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam"[3].
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji. [3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, bendabenda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.

@% qr& b>t/ $Y9$#


Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. 2. Tauhid Mulkiyah; Hanya satu-satunya Allah sebagai penguasa alam semesta maupun raja manusia. QS. 1:4, 114:2.

7=tB Qqt e$!$#


"Yang menguasai[4] di hari Pembalasan"[5].
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja. [5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

7=tB $Y9$#
"Raja manusia".

3. Tauhid Uluhiyah; Hanya satu-satunya Allah yang berhak untuk disembah. QS.: 1:5 dan 114:3.

x$) 7tR y$)ur tGnS


"Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan"[7].
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang

ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. [7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

ms9) $Y9$#
"Sembahan manusia".

E. Hakekat dan Dampak Syahadatain Syahadat merupakan kesaksian muslim terhadap khaliqnya. Dua kalimat Syahadat bukan hanya sekedar syarat masuk islam yang hanya sekedar ucapan saja, tetapi harus mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Dalam syahadat tauhid kita harus mengetahui makna yang setara dengan "La-Ilaha Ilallah". Adapun dalam syahadat Rasul kita harus bersaksi bahwa Nabi Muhammad adlah utusan Allah Dialah sebagai uswatun hasanah QS. 33:21.

s)9 tb%x. N3s9 Aqu !$# ouq& puZ|ym `yJj9 tb%x. (#q_t !$# tPqu9$#ur tzFy$#

tx.sur !$# #ZVx.


"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".

Dampak dari dua kalimat Syahadat yang diucapkan adalah menimbulkan rasa cinta kita kepada Allah dan Rasulnya. Sehingga konsekuensinya kita harus menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan rasulnya sebagaimana QS. 3:31.

@% b) OFZ. tbq7s? !$# Rq7?$$s N376s !$# tur /3s9 /3t/qR 3 !$#ur qx

Om
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". F. Syirik dan Bahayanya Syirik maksudnya adalah mensekutukan Allah SWT. Ada yang termasuk syirik besar seperti menyembah kepada selain Allah. Dan juga ada yang termsuk syirik kecil seperti Ria, percaya pada mamalah bintang, memakai jimat. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik Allah akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapasaja yang diehendaki. QS. 4:48.

b) !$# w t br& x8u m/ tur $tB tbr y79s `yJ9 !$to 4 `tBur 8 !$$/

s)s #utI$# $JO) $Jt


"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar". Dan orang yang telah berbuat syirik jika ingin dihapus dosanya maka harus tobat dengan taubatannashuha yakni tobat yang sebenar-benarnya, hal ini dianjurkan Allah dalam Al-Quran Surat 66:8.

pkr't %!$# (#qZtB#u (#q/q? n<) !$#$ Zpt/qs? %nqR 4|t N3/u br& tes3 N3Yt N3?$thy N6n=zur ;MZy_ grB `B

$ygFtrB ygRF{$# tPqt w !$# <Z9$# z`%!$#ur (#qZtB#u mytB ( NdqR 4to

t/ Nkr& Nk]yJr'/ur tbq9q)t !$uZ/u NJ?r& $uZs9 $tRuqR $#ur !$uZs9 ( y7R) 4n? t e@2 &x s%
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudahmudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan. Kegiatan Perkuliahan Inti. 1. Kegiatan Dosen: Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. Dosen memberi penugasan. 2. Kegiatan Mahasiswa: Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan OHP Infocus

White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahannya 2. Kuliah Aqidah Islam, Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY 1993 B. Pengembangan 1. Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro, 1995 2. Awaluddin Sifat Duapuluh, Habib Usman bin Yahya, Jakarta: S.A. Alaidrus VII. Evaluasi A. Jenis tes: Kuis bersamaan dengan berlangsungnya Proses Belajar Mengajar Tes Tertulis (formatif) B. Alat tes: Apa Pengertian Iman, nama lain dan ruang lingkup pembahasannya? Jelaskan! Sebutkan karakteristik manusia beriman dan sebutkan ayat Al-Quran yang mendukung! Sebutkan Asmaul husna dan Sifat-sifat Allah beserta artinya! Jelaskan Tauhid Rububiyyah, Mulkiyah dan Uluhiyah! Apa Konsekuensi dari dua kalimat syahadat yang sudah diucapkan! Jelaskan Sirik akbar dan asghar, berikan masing-masing 3 contoh! Terangkan bahaya syirik dan berikan ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa dosa syirik tidak akan diampuni kecuali dengan tobat! Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Iman pada Malaikat

Sub. Pokok Bahasan : 1. Eksistensi Malaikat

2. Tugas dan peran Malaikat 3. Manusia lebih mulia dari Malaikat 4. Hikmah beriman pada malaikat Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengimani adanya malaikat sehingga hati-hati dalam beramal.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: Menjelaskan eksistensi Malaikat Menjelaskan Tugas dan Peran Malaikat Menjelaskan mengapa manusia lebih mulia dari malaikat. Menerangkan hikmah beriman pada malaikat III. Deskripsi Materi: 1. Eksistensi malaikat Pengertian Malaikat secara etimologi berasal dari kata malak (jamaknya malaikat) kesamaannya Al-Alukah (Ar-Risalah) artinya utusan. Dapat dilihat dalam QS. 11:69.

s)s9ur Nu!%y` !$uZ= tLdt/) 2u69$ $/ (#q9$s% $VJn=y ( tA$s% Nn=y ( $yJs y]7s9 br& u!%y` @@f/ 7Yym
Dan Sesungguhnya utusan-utusan kami (Malaikat-malaikat) Telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," Maka

tidak lama Kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Dalam Hadits yang diriwayatkan Muslim, Malaikat diciptakan dari Nur (cahaya) . Jika melihat dari kecepatan cahaya sungguh luarbiasa. Maka kalau ada malaikat yang mempunyai sayap yang berbeda-beda ini mempunyai arti majazi yakni mempunyai kemampuan/kekuasaan yang berbeda-beda. Wujud malaikat tak dapat dilihat, didengar, diraba, dicicipi. Dengan kata lain Malaikat tak dapat dijangkau oleh indra manuisa. Adapun sifat Malaikat adalah selalu tunduk atas perintah Allah, dia senantiasa bertasbih dan memuji Allah (QS.2:30, 21:19 & 27)

)ur tA$s% /u ps3n=yJ=9 oT) @%y` F{$# Zpx=yz ( (#q9$s% @ygrBr& $pk `tB $pk 7our u!$tBe$!$# `twUur xm7| R x8Jpt2 ds)Rur y7s9 ( tA$s% oT) Nn=r& $tB w tbqJn=s?
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 2. Tugas dan Peran Malaikat Selain tugas pokok seperti yang sudah dijelaskan diatas, malaikat ada yang mendapatkan tugas tambahan sebagai baerikut: - Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu QS. 2 : 97. Kalau wahyu untuk para

nabi sedanghkan untuk manusia biasa adalah Ilham - Malaikat Mikail bertugas mengatur alam, sering juga dikenal dengan membagikan rizki. QS. 2:98 - Malaikat Isrofil bertugas meniup sangkakala. Tiupan pertama menjadikan alam semesta ini hancu. QS. 69:13. Dan tiupan kedua membangkitkan manusia dari kuburnya. QS. 2:102. - Malaikat Izroil bertugas mencabut nyawa QS. 32:11 - Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menjaga dalam kubur. HR. Bukhari dan Muslim. - Malaikat Rokib dan Atit bertugas mencatat amal baik dan amal buruk manusia QS. 50:17-18 - Malaikat Malik bertugas menjaga Neraka QS. 43:77 - Malaikat Ridwan bertugas menjaga Surga QS. 39:73 Ada juga Malaikat yang memikul Arsy. Juga ada malaikat yang menggerakkan hati manusia. Dan ada yang berperan mendoakan manusia yang beriman QS. 40:7

t%!$#

tbq=Jts Jpt2

zy9$# Nkh5u

`tBur

ms9qym m/

tbqsm7|

tbqZBsur

tbrtGour t%#9 (#qZtB#u $uZ/u |Mur @2 &x ZpyJm $VJ=ur $$s t%#9 (#q/ $s? (#qt7?$#ur y7n=6y Ng%ur z>#xt Lspg:$#
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan

peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, 3. Manusia lebih mulia dari Malaikat Manusia jika beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. maka akan lebih mulia dibanding malaikat. Namun sebaliknya jika tidak mau beriman dan bertaqwa dan tidak mau menggunakan indranya sesuai perintah Allah maka akan lebih rendah derajatnya dibanding hewan sekalipun (QS. 7:179).

s)s9ur $tR&us zOYygyf9 #ZW2 iB d`g: $# RM}$#ur ( Nlm; >q=% w cqgs)t $pk5 Nlm;ur r& w tbr7 $pk5 Nlm;ur b#s#u w tbquKo !$pk5 4 y7s9'r& OyRF{$%x. @t/ Nd @|r& 4 y7s9'r& Nd cq=t9$#
Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

Berikut ini dapat kita lihat alasannya bahwa manusia beriman dan bertaqwa lebih mulia disbanding malaikat: a. Allah memerintahkan Malaikat untuk sujud (hormat) kepada Adam dan malaikat melakukannya kecuali Iblis. (QS.2:34)

)ur $oY=% ps3n=uK=9 (#rf$# tPyKy

(#ryf|s Hw) }=/) 4n1r& uy93tF$#ur tb %x.ur z`B s39$#


Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36] sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah

berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

b. Malaikat tidak mampu menjawab pertanyaan Allah tentang nama-nama benda, sedangkan Adam mampu , karena memang diberi ilmu oleh Allah dan punya potensi pengetahuan dengan akalnya. QS. 2:31

zN=tur tPy#u u!$oF{$# $yg=. NO Nkyzt n?t ps3n=yJ9$# tA$s)s Tq6/Rr& !

$yJr'/ Iwsyd b) NFZ. t%|


Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" c. Kepatuhan malaikat kepada Allah dengan bertasbih dan bertahmid, itu karena malaikat tidak diberikan nafsu dan itu memeng tugas pokok malaikat QS. 2:30. Tapi jika ada manusia yang diberi nafsu tetapi masih mau taat kepada Allah dengan mengalahkan hawa nafsunya, ini menunjukkan manusia yang bertaqwa, sehingga wajar jika lebih mulia disbanding malaikat. d. Manusia diberi tugas sebagai kholifah di muka bumi ini oleh Allah, karena Allah tahu bahwa manuisa punya potensi dengan akalnya untuk dapat memakmurkannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki. (QS.

2:30).

)ur tA$s% /u ps3n=yJ=9 oT) @ %y` F{$# Zpx=yz ( (#q9$s% @ygrBr& $pk `tB $pk 7our u!$tBe$!$# `twUur xm7|R x8Jpt2 ds)Rur y7s9 ( tA$s% oT) Nn=r& $tB w tbqJn=s?
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 4. Hikmah beriman pada Malaikat Beriman kepada malaikat adalah termasuk rukun iman yang kedua. Orang yang beriman kepada malaikat dapat memperoleh hikmah diantaranya: Lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan dan menugaskan kepada para malaikat. Lebih bersyukur kepada Allah atas perhatian dan perlindunganNya terhadap hamba-hambaNya dengan menugaskan malaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hambanya. Senantiada berusaha berhubungan dengan malaikat dengan cara mencucikan jiwa membersihkan diri dengan meningkatkan ibadah kepada Allah, sehingga amat beruntung bagi orang yang beriman yang didoakan oleh malaikat, karena doa malaikat tidak perneh ditolak. Berusaha senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan berzdikir,

menjalankan yang diperintahkan serta menjauhi larangannya, karena semuanya akan dicatat oleh malaikat. Dan sebagainya. IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. b. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. c. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. d. Dosen memberi penugasan. 2. Kegiatan Mahasiswa: a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan

B.

Media pembelajaran yang dipergunakan Al- Qur`an dan terjemahannya OHP Infocus

VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahannya 2. Kuliah Aqidah Islam,Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY 1993 B. Pengembangan - Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro1995 - Studi Islam I, Abdullah Aly, et,al, 1998, Surakarta: LSI UMS VII. Evaluasi: Jenis tes: Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar Tes tertulis (formatif) Alat tes: Jelaskan pengertian malaikat, dan penciptaannya! Apa tugas dan peran malaikat? Uaraikan! Mengapa manusia beriman dikatakan lebih mulia disbanding malaikat ? Apa saja hikmah beriman kepada malaikat ? Jelaskan!

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Iman pada Kitab-kitab Allah 2. Kitab-kitab Allah sebagai wahyu. 3. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur`an 4. Al-Qur`an sebagai kitab Allah yang terakhir 5. Perbedaan iman kepada Al-Qur`an dan iman pada kitab-kitab suci lainnya. Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Sub. Pokok Bahasan : 1. Pengertian kitab-kitab Allah.

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengimani Kitab-kitab Allah.

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian kitab-kitab Allah 2. Menjelaskan bahwa kitab-kitab Allah sebagai wahyu 3. Menerangkan kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran dan yang menerimanya 4. Menjelaskan bahwa kitab Al-Quran adalah kitab Allah yang terakhir, dan sebagai

korektor terhadap kitab-kitab sebelumnya. 5. Menjelaskan perbedaan iman kepada kitab Al-Qur`an dan kitab-kitab sebelumnya. III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian kitab-kitab Allah. Secara etimologi (Lughowi) kata kitab berasal dari ka-ta-ba, yak-tu-bu, ki-taa-ban yang berari tulisan. Jamaknya kutubun. Secara terminologi Kitab suci yang diturunkan Allah kepada para nabi dan Rasul. Kata Al-Kitab dalam Al-Qur`an : - Menunjukkan semua kitab suci yang pernah diturunkan kepada para nabi dan rasul QS. 2:177

9 99$# br& (#q9uq? N3ydq_r @t6% -{ yJ9$# >yJ9$#ur `3s9ur 99$# `tB z`tB#u ! $$/ Qqu9$#ur zFy$# px6n=yJ9$#ur

=tG39$#ur z`h;Z9$#ur tA#uur tA$yJ9$# 4n?t mm6m rs 4n1)9$# 4yJtGu9$#ur t3|

yJ9$#ur t$#ur @69$# t,#!$9$#ur ur U$s %h9$# uQ$s%r&ur no4qn=9$# tA#uur #s) no4q29$# (

cqqJ9$#ur

Ndgy/

(#rygt

t99$#ur !$y't79$# !#9$#ur tnur 't79$# 3 y7s9'r& t%!$# (#q%y| ( y7

s9'r&ur Nd tbq)GJ9$#

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabinabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

- Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur`an QS. 13:43

Aq)tur %!$# (#rxx. |Ms9 WxyB 4 @% 4s"2 !$$/ #Jgx _t/ N6uZt/ur `tBur

nyY N= =tG39$#
Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab"[778].
[778] yaitu ulama-ulama ahli Kitab yang memeluk agama Islam.

- Menunjukkan kitab suci Al-Qur`an. QS. 2:2

y79s =tG69$# w |=u m Wd z`)-

FJ=j9
Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis. [12] takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

2. Kitab-kitab Allah sebagai wahyu. Kata wahyu berasal dari kata auha. Dalam bentuk masdar mengandung dua arti pertama khafa yang berarti tersembunyi, dan yang ke dua as-sur`ah yang mempunyai cepat. Secara terminologi wahyu adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul. Pengertian wahyu dalam Al-Qur`an: - Ilham fitri, yang diberikan kepada manusia, seperti memberikan kepada nabi Musa AS. QS.28:7 - Instink, seperti Allah berikan kepada lebah QS. 16:68 - Isyarat yang cepat, seperti isyarat yang diberikan Nabi Zakaria kepad umatnya. QS. 19:11 - Bisikan syetan, kepada manusia QS. 6:112 - Perintah Allah kepada para malaikat 8:12 Cara menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul:

- Melalui mimpi yang benar, seperti mimpinya nabi Ibrahim AS. untuk putranya nabi Ismail. QS. 37:100-102

menyembelih

- Dari balik tabir, seprti kalam Allah yang diberikan kepada nabi Musa AS. di bukit Tursina. QS. 20:9-13 - Melalui Malaikat Jibril, seperti yang diterima nabi Muhammad SAW. QS. 26:192-195 3. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur`an - Kitab Taurat yang diberikan kepada nabi Musa AS. QS. 5:44 - Kitab Zabur yang diberikan kepada nabi Daud AS. QS. 17:55 - Kitab Injil yang diberikan kepada nabi Isa AS. QS. 57:27 - Berupa Suhuf-suhuf yang diberikan kepada nabi Ibrahim AS dan Musa AS. QS.87: 18-19 4. Al-Qur`an sebagai kitab Allah yang terakhir Terbukti dalam tiga hal bahwa Al-Qur`an sebaghai kitab Allah yang terakhir a. Terjaga keutuhan dan keasliannya sampai kapanpun Karena Allah yang menjaganya termasukmanusia ikut memeliharanya. QS. 15:9

R) `twU $uZ9tR t.e%!$# $R)ur ms9 tbqptm: $


Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran

selama-lamanya.

Dalam hal ini terbukti juga karena: - Rasul bersifat ummi artinya tidak bisa membaca dan menulis, tapi dengan kekuatan hafalan terhadap wahyu yang diberikan Allah kepadanya. QS. 75:16-19

w 8hptB m/ y7tR$|9 @yftG9 m/ b) $uZn=t myHsd mtR#u%ur #s*s

mtR&ts% 7?$$s mtR#u% NO b) $uZn=t mtR$ut/


Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya[1532]. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya atas Maka ikutilah kamilah bacaannya itu. Kemudian, Sesungguhnya tanggungan penjelasannya.
[1532] bacaan Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan Jibril a.s. kalimat agar demi nabi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai dan dapat Muhammad s.a.w. menghafal

membacakannya,

memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

- Setiap selesai mendapat wahyu langsung disampaikan kepada sahabatnya untuk dicatat. Masa Abu baker As-Shiddiq dikumpulkan dalam satu mushaf dengan panitia tunggal Zaid bin Tsabit yang berpedoman kepada hafalan dan tulisan para sahabat. Pada masa Utsman bi Affan dibukukan dan disempurnakan tulisannya. Pada masa berikutnya, adalah masa pemeliharaan sehingga disempurnakan dengan

ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al-Quran,

seperti

ilmu

Tajwid,

Qiraah,

ulumul Qur`an, ilmu Tafsir, nahwu, sharaf dan lainnya. b. Fungsi Al-Quran terhadap kitab-kitab sebelumnya: - Nasikh menghapus, baik lafazd maupun hukumnya. Setelah Al-Qur`an semua

kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran sudah tidak berlaku lagi. QS. 5:48 - Sebagai Muhaimin (batu ujian) terhadp kitab-kitab sebelunya. QS. 5:48 - Sebagai Mushaddiq, yang membenarkan adanya kitab-kitab sebelumnya QS. 5:48 c. Keistimawaan Al-Qur`an: - Al- Qur`an bersifat universal (umum) untuk seluruh umat manusia, sedang kitabkitab sebelumnya hanya berlaku untuk umat di zamannya QS. 25:1.

x8u$t6s?

%!$#

tAtR

tb$s%9$#

4n?t

n6t

tbq3u9 Jn=y=9 #tR


Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],
[1052] maksudnya jin dan manusia.

- Bersifat Integral yakni mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. - Allah menjamin pemeliharaannya QS. 15:9 - Al- Qur`an mudah dipahami, diamalkan dan diajarkan - Sebagai mujizat nabi Muhammad yang terbesar. 5. Perbedaan iman kepada Al-Qur`an dan iman pada kitab-kitab suci lainnya.

Terhadap kitab-kitab sebelum Al-Qur`an kita wajib mengimani keberadannya tetapi tidak wajib mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkannya. Sedanghkan terhadap kitab suci Al-Quran kita harus: - Mengimaninya bahwa Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia QS.2:2, - Mempelajarinya termasuk ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya QS. 47:24, Membacanya sesuai kaidah ilmu tajwid dan Qiraah supaya tartil QS. 73:4,20, Mengamalkan isi kandungannya QS.7:3, - Serta mengajarkan kepada orang lain QS 3:104. -

IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. 2. Kegiatan Mahasiswa: a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen.

d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. White Board 3. Infocus VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahannya 2. Kuliah Aqidah Islam,Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY 1993 B. Pengembangan - Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro, 1995 VII. Evaluasi: Jenis tes: Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar Tes Tertulis (formatif) Alat tes: 1. Jelaskan pengertian kitab-kitab Allah baik secara etimplogi maupun istilahi! 2. Mengapa dikatakan kitab-kitab Allah sebagai wahyu? Jelaskan! 3. Sebutkan kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur`an dan disampaikan kepada diapa,

sertakan dalil yang endukung! 4. Buktikan bahwa Al-Qur`an sebagai kitab Allah yang terakhir! 5. Bagaimana perbedaan iman kepada Al-Qur`an dan iman pada kitab-kitab suci lainnya? Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Iman pada Rasul-rasul Allah 2. Sifat-sifat nabi dan Rasul 3. Tugas dan peran Rasul 4. Rasul-rasul yang ulul `azmi 5. Muhammad SAW. Nabi yang terakhir. Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Sub. Pokok Bahasan : 1. Pengertian serta nama-nama nabi & rasul

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengimani Rasul-rasul Allah.

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian Nabi dan Rasul 2. Menyebutkan nabi dan rasul yang 25 3. Menjelaskan Sifat-sifat nabi dan rasul 4. Menjelaskan tugas serta peran nabi dan rasul 5. Menerangkan Rasul-rasul yang Ululazmi 6. menjelaskan bahwa nabi Muhammad sebagai nabi yang terakhir

III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian serta nama-nama nabi dan rasul

Pengertian Nabi secara etimologi menurut Yunahar Ilyas yang mengutif pendapatnya Abu Bakar Al-Jazairi berasal dari kata na-ba yang berarti ditinggikan, atau dari kata naba-a yang berarti berita. Jadi nabi mempunyai arti orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. dengan memberinya berita (wahyu). Sedangkan rasul berasal dari kata ar-sala yang berarti mengutus. Masdarnya rasul berarti utusan. Jadi rasul adalah utusan Allah SWT. Secara Terminologi Nabi dan Rasul adalah manusia, laki-laki yang dipilih oleh Allah yang mendapatkan wahyu. Jika tidak sisertai kewajiban untuk menyampaikan atau membawa missi (ar-risalah) maka disebut nabi saja. Namun jika berkewajiban untuk menyampaikan atau membawa missi (ar-risalah) tertentu maka disebut rasul. Jadi nabi belum tentu rasul sedangkan rasul sudah tentu nabi. Nabi berasal dari manusia biasa, dia makan minum, berjalan-jalan, punya istri dan sebaginya. QS. 13:38, 21:7 & 83-84, 18:110

s)s9ur $uZ=yr& Wx `iB y7=6s% $uZ=yy_ur Nlm; %[`urr& Zphur 4 $tBur tb%x. @Aqt9 br& uA't >pt$t/ w) b*/ !$# 3 e@39 9@y_r& >$tG2
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)[777].
[777] tujuan ayat Ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap nabi Muhammad s.a.w. dari pihak musuh-musuh beliau, Karena hal itu merendahkan martabat kenabian. keduanya untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang Rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. bagi tiap-tiap Rasul itu ada kitabnya

yang sesuai dengan keadaan masanya.

tBur $uZ=yr& n=6s% w) Zw%y` rqR$! Nks9) ( (#q=ts @dr& 2e%!$# b) OFZ. w cqJn=s?
Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui.

Uqr&ur 9$#

) |MRr&ur

3y$tR

m/u

oTr&

z_tB

Nymr&

Hq9$#

$uZ6yftG$$s ms9 $oYts3s $tB m/ `B 9h ( moYs?#uur &s#dr& Ngn=VBur OgyB ZptHqy `iB $tRY 3t2ur t7y=9
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya Aku Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
84. Maka kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.

@% !$yJR) O$tRr& |o0 /3=WiB #yrq n<) ! $yJRr& N3gs9) ms9) nur ( `yJs tb%x. (#q_t u!$s)9 mn/u @yJu=s WxuKt $[s=| wur

8 oy$t7/ mn/u #Jtnr&


Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Nama-nama nabi dan rasul Sesungguhnya nabi jumlahnya banyak tidak hanya 25. Namun jumlahnya tidak dapat diketahui karena Allah tidak menceritakan semuanya, sebagian tidak diceritakan. QS. 4:164, 40 78 18 nabi dan rasul diseritakan dalam QS.6:83-86 yakni nabi Ibrahim, Ishaq, Ya`cub, Nuh, Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, Isa, Ilyas, Ismail, Alyasa, Yunus dan Luth. 7 nabi dan rasul ada dalam ayat yang laun yakni nabi Hud QS. 11:50. Shaleh QS. 11:61, Syu`aib QS.11:84, Adam QS.3:33, Idris dan Zulkifli QS.21:85, Nabi Muhammad SAW. Qs. 48:29

JptC Aq !$# 4 t%!$#ur mytB !#r& n?t $39$# !$uHxq NhuZt/ ( Ng1ts?

$Y. #Y tbqtG6t Wxs z`iB !$# $ZRuqur ( Nd$yJ Ogdq_r `iB rOr& qf9$# 4

y79s Ng=sVtB p1uqG9$# 4 /S=sVtBur @gUM}$# ?tx. yltzr& mtx nuy$ts xn=tG$$s 3uqtF$$s 4n?t m%q =f t#9$# xu9 Nk5 u$39$# 3 ytur !$# t%!$# (#qZtB#u (#q=Jtur Mys=9$# Nk]B

ZotB #_r&ur $JJt


Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
[1406] mereka. Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati

2. Sifat-sifat nabi dan Rasul Prasyaratan untuk menjadi nabi dan rasul Menurut Al-Jazairi meliputi Al-Misaliyah (keteladanan), Syaraf an-Nasab (keturunan yang mulia) dan `Amil az-Zaman (dibutuhkan zaman). Disamping itu juka nabi dan Rasul mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Ash-Shidqu (benar/jujur) b. Al-Amanah (dapat dipercaya) c. At-Tabligh (menyampaikan) d. Al-Fathanah (cerdas) 3. Tugas dan peran Rasul Sejak sebelum nabi Muhammadpun Allah mengutus rasul untuk menegakkan kalimat "Laa ilaha illallah" mentauhidkan Allah, menyembah-Nya dan menjauhi thagut (segala sesuatu yang disembah selain Allah). QS. 21:25, 16:36.

tBur $uZ=yr& `B =6s% `B @Aq w)$! rqR ms9) mRr& Iw tms9) Hw) O$tRr& br7$$s
Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".

s)s9ur

$uZWyt/

e@2

7pB&

wq

cr&

(#r6$# !$# (#q7^tG_$#ur |Nq9$# ( NgYJs `B yyd !$# NgYBur B M)ym mn=t 's#n=9$# 4 (#rs F{$# (#rR$$s y#x. c%x.

pt7)t /js3J9$#
Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka

bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).


[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t. [826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

Disamping itu juga untuk menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan QS. 6:48-49.

tBur

@R

t=yJ9$#

w)

teu;B$

z`ZBur ( `yJs z`tB#u yxn=r&ur xs $qyz Nkn=t wur Nd tbqRtts t%!$#ur (#q/x. $uZGt$t/ NkyJt >#xy9$# $yJ/ (#qR%x.

tbq)t
Dan tidaklah kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan[474], Maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
[474] Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik

untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

Maksudnya menyampaikan kabar gembira adalah kepada orang yang beriman dan beramal shaleh maka akan mendapatkan balasan Surga. Sedangkan maksud dari memberi peringatan adalah adalah mengingatkan kepad orang orang kafir dan orang orang yang

lalai bahwa sanya yang tidak beriman dan beramal shaleh akan ditempatkan di Neraka. 4. Rasul-rasul yang ulul `azmi Ulul `azmi maksudnya adalah teguh hati, sabar, tabah dalam menghadapi cobaan walau cobaan itu sangat berat untuk mencapai cita-cita, dan pada akhirnya tercapai juga. Jadi Para Rasul yang ulul `ajmi maksudnya para rasul yang banyak mendaatkan cobaan, tantangan, penderitaan namun tetap tabah, sabar, teguh hati untuk terus mengemban tugas dari Allah SWT. Para rasul yang Ulul azmi adalah nabi Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam QS. 33:7.

)ur $tRs{r& z`B z`h;Y9$# Ngs)sVB ZBur `Bur 8yqR tLdt/)ur 4yqBur |ur $#

zNttB ( $tRs{r&ur NgYB $)sWiB $Z=x


Dan (Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh[1202].
[1202] Perjanjian yang teguh ialah kesanggupan menyampaikan agama kepada

umatnya masing-masing.

Walau mereka ulul `zmi tetapi Allah memberikan mujizat (kelebihan yang luar biasa) kepada mereka masing-masing. Nabi Muhammad diberikan Mu`jizat seperti jarinya dapat mengeluarkan air untuk keperluan wudhu sahabatnya dan Al-Qur`an yang merupakan Mu`jizat terbesar yang digunakan oleh umatnya sejagat raya. Nabi Nuh dapat mendatangkan air bah, Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, nabi Musa dapat membelah lautan dengan tongkat, dan nabi Isa dapat menyembuhkan ornag yang tidak dapat

disembuhkan oleh dokter ahli pada waktu itu. Jadi walupun banyak rintangan dan tantangan karena kemurahan Allah dengan mujizat-Nya yang diberikan kepada para rasul, maka rasul dapat mempertahankan kerasulannya.

5. Muhammad SAW. Nabi yang terakhir. Nabi Muhammad SAW. Adalah sebagi penutur para nabi dan Rasul. Jadi tidak ada Nabi dan Rasul setelahnya. QS.33:40.

B tb%x. JptC !$t/r& 7tnr& `iB N39%y`h `3s9ur$ tAq !$# zOs?$yzur z`h;Y9$# 3 tb%x.ur !$# e@3/ >x $VJ=t
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabinabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[1223] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang

sahabat, Karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.

Bukti kebenaran Nubuwah & risalah Muhammad SAW. Adalah: - Basyarat (dikabarkarkan) dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur`an. QS. 61:6, 7:157 dan 6:20 - Mendapatkan Muzizat terbesar yakni Al-Qur`an - Nubuwat (perkiraan) tentang apa yang akan terjadi, seperti kematian Umar dan Utsman - Milyaran umat bersahadat - Membawa ajaran yang lengkap dan sempurna padahal dia Ummi QS. 5:3

IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. 2. Kegiatan Mahasiswa: a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan Ceramah Tanya jawab Diskusi Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board

VI.

Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahannya 2. Kuliah Aqidah Islam,Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY 1993 B. Pengembangan - Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro, 1995

VII.

Evaluasi: Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Tes Tertulis (formatif) Alat tes: 1. Jelaskan pengertian Nabi dan Rasul! 2. Sebutkan nama-nama nabi dan rasul yang 25 3. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat nabi dan rasul beserta mustahilnya! 4. Apa tuga Rasul untuk umatnya! 5. Siapa para nabi Yang Ulul `Azmi? berikan contoh muzizatnya masing-masing ! 6. Sebutkan ayar yang menjelaskan bahwa nabi Muhammad adalah nabi yang teralkhir. 7. Sebutkan dan jelaskan bukti kebenaran Nubuwah dan Risalah nabi Muhammad SAW! Bekasi,

Ketua jurusan

Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Iman pada Hari Akhir

Sub. Pokok Bahasan : - Pengertian Hari Akhir

- Proses dan peristiwa hari Akhir - Hikmah beriman pada hari akhir Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengimani Hari Akhir

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian Hari Akhir 2. Menjelaskan Proses dan peristiwa hari akhir 3. Menjelaskan hikmah beriman pada Hari akhir III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian Hari Akhir Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal setelah kehidupan di dunia yang fana ini berakhir, termasuk proses dan peristiwa yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari kubur (Ba`ats), dikumpulkannya seluruh manusia di mahsyar (Hasyr), Perhitungan seluruh amal manusia (Hisab), penimbangan seluruh am,al manusia (wazn), sampai pada pembalasan dengan surga atau neraka (Jaza) Nama-nama lain hari Akhir; 1. Yaumul Qiyamah (Hari Qiamat) QS. 39:60

2. Yaumul Ba`ats ( Hari Kebangkitan) QS. 30:56 3. Yaumul Din (Hari Pembalasan) QS. 1:3 4. Yaumul Fath (Hari Kemenangan) QS. 32:29 5. Yaumul Jam`I ( Hari berhimpun) QS. 64:9 6. Al-Ghasiyah ( Kejadian yang menyelubungi) QS. 88:1 7. As-Shakhah ( Tiupan sangkakala yang kedua) QS. 80:33 8. Al-Waqiah (Peristiwa Dahsyat) QS. 56:1 9. Dan lain lain 2. Proses dan Peristiwa Hari Akhir a. Alam Kubur Yakni alam yang akan dimasuki setip orang yang meninggal dunia, dan bukan sematamata kuburan. Karena dikubur atau tidak tetap mengalami alam kubur. Disebut juga alam Barzah, yakni yang membatasi dua alam, alam dunia dan akherat. Pada masa ini desebut masa transisi antara duniadan akherat. QS. 14:27, 40:45-46

Mm6sV !$# %!$# (#qZtB#u Aqs)9$$/ M/$V9$# o4qupt:$# $uR9$# ur otzFy$# (

@ur !$# J=9$# 4 @ytur !$# $tB ! $tt


Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu[788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki.
[788] yang dimaksud ucapan-ucapan yang teguh di sini ialah kalimatun thayyibah yang disebut dalam ayat 24 di atas.

m9s%uqs !$# V$thy $tB (#rx6tB ( s-%tnur A$t/ tbqt q >#xy9$# $Y9$#

cqt $pkn=t #xr $|tur ( tPqtur Pq)s? pt$9$# (#q=zr& tA#u cqt xr& >#xy9$#
Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. 46. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324], dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
[1324] Maksudnya: dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang sebelum hari berbangkit.

b. Qiamat Peristiwa hari kiamat tak seorangpun yang tahu kapan akan terjadi, karena datangnya secara tiba-tiba. QS 7:187

y7tRq=to `t pt$9$# tb$r& $yg8yD ( @% $yJR) $ygK= yZ n1u ( w $pkk=pg !$pkJ %uq9 w) uqd 4 Mn=)rO NuqyJ9$# F{$#ur 4 w /3?'s? w) ZptGt/ 3 y7tRq=to y7Rr(x. ;"ym $pk]t ( @% $yJR) $ygJ= yZ !$# `3s9ur usY2r& $Z9$# w tbqJn=t
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah

terjadinya?"

Katakanlah:

"Sesungguhnya

pengetahuan

tentang

kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui".

Tanda-tanda hari kiamat ada tanda-tanda kesil dan ada tanda-tanda besar. Tanda-tanda kecil meliputi: Wanita melahirkan tuannya (Hadits Mutafaqun `alaih), Lenyapnya Ilmu Pengetahuan dan meluasnya kebodohan, perzinahan dan minum minuman keras terangterangan (HR. Bukhari), Perang antara dua kelompok besar (Hadits Mutafaqun `alaih), Perbandingan laki-laki 1 berbanding dengan 40 wanita, waktu terasa amat pendek (HR. Ahmad). Tanda-tanda besar meliputi: Keluarnya asap, muncul binatang aneh, muncul Dajjal, matahari terbit dari barat, muncul yajiz dan Ma`juz, Gerhana di timur, barat dan jazirah abar, keluarnya api dari Yaman (HR. Muslim) Adapun proses/peristiwa hari kiamat Bumi akan goncang dengan gonsangan yang dahsyat, serta akan mengeluarkan beban yang yang berat yang dikandungnya. QS. 99:1-3. Manusia seperti anai-anai yang beterbangan dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan QS. 101:1-5. Pada tiupan sangkakala pertama semua yang dihidupkan akan mati kecuali yang dikehendaki Allah, dan pada tiupan sangkakala yang kedua maka yang mati akan dibangkitkan kembali. QS 39:68 c. Kebangkitan

Setelah Malaikat Isrofil meniupkan Terompet yang ke dua, maka bangkitlah semua manusia yng sudah dimatikan. Peristiwa ini di sebut dengan hari kebangkitan (yaumul Ba`ats). QS. 36:52. Dan pada hari itu banyak manusia yang tidak percaya QS. 45:24, 36:78-79. Bagi Allah untuk menghidupkan kembali orang yang sudah dimatikan dan kuburkan akan sangat mudah. QS. 30:27

uqdur %!$# (#ty7t t,=y9$# OO n uqdur cuqdr& mn=t 4 &s!ur @sVyJ9$# 4n?F{$# NuquK9$# F{$#ur 4 uqdur y9$#

O3ys9$#
Dan dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

d. Berkumpul di Mahsyar Setelah manusia dibangkitkan, maka manusia akan berkumpul di mahsyar untuk menunggu perhitungan (hisab) amal perbuatannya sewaktu di dunia. Waktu dikumpulkan manusia akan menjadi tiga golongan yakni golongan yang berjalan, yang berkendaraan dan yang berjalan dengan mukanya (HR. Tirmizi). Pada hari itu semua manusia bertelanjang, namun mereka tidak saling melihat, karena adanya peristiwa yang dahsyat sehingga tidak berfikir untuk saling melihat. (HR. Muslim)

e. Perhitungan dan Penimbangan Setelah dikumpulkan manusia di mahsar maka manusia akan menerima kitab catatan amal masing-masing sewaktu di dunia, ada yang menerimanya dari depan ada yang dari samping kiri, ini menujukkan nasib masing-masing selanjutnya. QS. 84:7-8, 69:19-26. Semua amal kebaikan manusia akan diperlihatkan, yang baik maupun yang buruk. 99:7-8.

yJs @yJt tA$s)WB >os #\yz ntt `tBur` @yJt tA$s)WB ;os #vx ntt
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

f. Pembalasan Orang yang berat timbangn kebaikannya akan ada dalam keridhaan Allah dan orang yang berat timabngan kejelekannya akan ada dalam kerugian yakni akan masuk ke neraka 101:6-9.

Br's tB Mn=)rO mZuqtB uqgs 7pt$ 7pu# $Br&ur `tB Myz mZuqtB mB's ptr$yd
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh itulah sebaik-baik makhluk dan kelak akan masuk ke Surga, sedang orang-orang kafir dari golongan ahli kitab maupun orang musyrik, itulah seburuk-buruk makhluk dan kelak akan masuk ke Neraka.

3. Hikmah beriman pada hari Akhir a. Dapat menumbuhkan sikap kedisiplinan dan patuh akan perintah Allah SWT. karena semu itu akan diperhitungkan dan akan mendapatkan balasannya. b. Adanya Surga akan mendorong manusia untuk melakukan amal kebaikan. Dan adanya Neraka akan mendorong manusia untuk menjauhi apa yang dilarang Allah SWT. c. Mengingatkan manusia agar jangan terlena dengan keduniaan. d. Dapat mematahkan argumentasi orang-orang yang tidak percaya pada kehidupan akherat, yakni dengan adanya dalil naqli. IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang

disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahannya 2. Kuliah Aqidah Islam,Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY 1993 B. Pengembangan - Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro, 1995

VII.

Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Tes Tertulis (formatif) B. Alat Tes: 1. Jelaskan pengertian Hari akhir! 2. Sebutkan nama-nama lain hari akhir beserta artinya! 3. Jelaskan proses dan peristiwa hari qiamat! 4. Sebutkan dan jelaskan tanda-tanda besar dan kecil akan datangnya kiamat! 5. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Iman pada Taqdir - Beberapa tingkatan taqdir - Manusia dan taqdir - Hikmah beriman pada Taqdir

Sub. Pokok Bahasan : - Pengertian Taqdir

Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I.

: I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengimani Taqdir

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian Taqdir 2. Menjelaskan beberapa tingkatan taqdir 3. Menjelaskan Manusia dan Taqdir 4. Menjelaskan Hikmah beriman pada Taqdir

III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian Taqdir Taqdir terbagi menjadi qadha` dan qadar. Secara etimologi qadha` merupakan bentuk jama` dari qadha berarti kehendak atau ketetapan hokum. Secara Terminologi qadha` berati penciptaan segala ssuatu oleh Allah SWT. sesuai dengan Ilmu dan Iradah-Nya. Adapun Qadar secara etimologi merupakan bentuk jama` dari qadara yang berarti ukuran atau ketentuan. Secara terminology qadar berarti Ilmu Allah tentang apa yang terjadi di masa yang akan dating. Kebanyakan para ulama sependapat bahwa pengertian qadha dan qadar adalah sama yakni: Segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan hokum yang ditetapkan secara pasti, oleh Allah SWT. untuk segala yang ada yang mengikat antara sebab dan akibat segala sesuatu yang terjadi. QS. 13:8, 15:21, 54:49, 65:3. (Kuliah Aqidah Islam, 1993 hal. 182-183)

b)ur `iB >x w) $tRyY mY!#tyz $tBur &! it\R w) 9ys)/ 5Qq=B
Dan tidak ada sesuatupun dan kami melainkan tidak pada sisi Kami-lah melainkan khazanahnya[795]; menurunkannya

dengan ukuran yang tertentu.


[795] maksudnya segala sesuatu itu sumbernya dari Allah s.w.t.

2. Tingkatan Taqdir Taqdir atau qadar mempunyai 4 tingkatan: a. Al-Ilmu Allah maha mengetahui yang sudah, sedang dan akan terjadi. QS. 22:70, 59:22

Os9r& Nn=s? cr& !$# Nn=t $tB !$yJ9$# F{$#ur 3 b) 9s A=tF. 4 b) y79s n?t !$# o
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

b. Al-Kitabah Allah yang maha mengetahui segala sesuatu telah tertulis di lauhil Mahfudz. QS. 22:70,

57:22

Os9r& Nn=s? cr& !$# Nn=t $tB !$yJ9$# F{$#ur 3 b) 9s A=tF. 4 b) y79s n?t !$# o
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

c. Al-Masyi`ah Kehendak Allah pasti akan terjadi, sedangkan kemauan manusia tanpa kehendak Allah tidak mungkin terjadi. QS. 76:30, 81:28-29

tBur tbr!$tn@ Hw) br& u!$to !$# 4 b) !$# tb%x.$ $J=t $VJ3ym
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

d. Al-Khalq Allah menciptakan segala sesuatu. QS. 39:62, 25:2 dan 37:96

!$# ,=yz e@2 &x ( uqdur 4n?t e@. &x @.ur

Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu.

3. Manusia dan Taqdir Dalam kaitannya dengan taqdir manusia, ada yang musayyar dan ada yang mukhayyar. Yang musayyar ada kesesuaian dengan pendapat aliran Jabariyah. Aliran ini mengambil dalil QS. 37:96.

!$#ur /3s)n=s{ $tBur tbq=yJs?


Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".

Menurutnya manusia tidak bebas untuk berbuat, manusia harus menrima segala ketentuan dari Allah dan tidak bisa menolaknya. Contohnya: jenis kelamin, warna kulit, tinggi, pendek, hidup, mati dan sebagainya. Adapun yang mukhayyar ada kesesuaian dengan pendapat aliran Qadariah, bahwasannya manusia mempunyai kebebasan yang mutlak. Aliran ini mengambil dalil QS. 13:11.

ms9 Mt7e)yB .`iB t/ myt `Bur m=yz mtRqxts `B Br& !$# 3 c) !$# w it $tB BQqs)/ 4Lym (#rit $tB NkRr'/ 3 !#s)ur y#ur& !$# 5Qqs)/ #[q xs ttB ms9 4 $tBur Ogs9 `iB mRr `B @A#ur
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya

secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalanamalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah. [768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Padahal jika ayat itu disempurnakan maka tetap apapun kehendak manusia tanpa iradah Allah tidak mungkin terjadi. Namun setidaknya taqdir mukhayyar ini menunjukkan adanya ikhtiar manusia itu dibutuhkan, namun semuanya akan dipertanggungjawabkannnya. QS. 2:223; 286, 9:46, 4:165, 6:148.

N.t!$|S ^ym N39 (#q?'s N3rOym 4Tr& L ( (#qBds%ur (#qJn=$#ur N6Rr& /3RL{ 4 (#q)?$#ur nq)n=B 3 !$#

eo0ur

ZBsJ9$#
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

Kaitannya dengan hidayah. Hidayah mengandung pengertian Ad-Dilalah wal-Irsyad (menunjukki dan membimbing) QS. 41:17. Juga dapat berarti Idkhalul iman ilal Qolb (memasukkan iman ke dalam hati). QS. 28:56, 16:93 dan ini hanyalah hak Allah. Allah akan mengazab orang yang menolak hidayah karena: a. Manusia telah dibekali Fithrah. HR. Bukhari

#
" Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka ibu bapaknyalah (yang akan berperan) mengubah anak itu menjadi seorang Yahudi atau Nasrani atau Majusi" HR. Bukhari b. Ada indra untuk mencari kebenaran QS 17:36 c. Manusia diberi akal QS. 67:10 d. Manusia diberi hak ikhtiar QS. 18:29, 13:11 e. Ada rasul pemberi peringatan QS. 17:15 f. diberikan kepada yang sanggup memikulnya QS. 2:286 Jadi orang berbuat baik dan buruk bukan karena takdir dari Allah tetapi tergantung ikhtiar manusia itu sendiri dan itulah yang dimintai pertanggungjawaban sehingga akan diberikan dua tempat sebagai akibat dari perbuatannya yakni Surga atau Neraka.

4. Hikmah beriman kepada Taqdir

a. Melahirkan kesadaran bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan sunatullah b. Semakin mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki kekuasaan yang mutlaq. c. Tawakal atas segala keputusan Allah. d. Mendatangkan ketenangan jiwa, Jika dapat nikamt mau bersyukur, dan jika mendapat musibah maka sabar. e. Manusia harus berusaha/ikhtiar tetapi hasilnya kita serahkan kepada Allah. IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah

2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Al-Qur`an dan Terjemahan 2. Kuliah Aqidah Islam,Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc. Yogyakarta: LPPI UMY B. Pengembangan - Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, Bandung: Diponegoro

VII.

Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Testertulis (formatif) B. Alat Tes: 1. Jelaskan pengertian Taqdir secara etimologi maupun terminologi! 2. Sebutkan dan jelaskan tingkatan Taqdir! 3. Bagaimana Hubungan manusia dengan taqdir menurut jabariyah dan qadariyah,? Jelaskan! 4. Jelaskan apa hikmah beriman kepada Taqdir! 5. Allah yang menentukan taqdir manusia sejak zaman azali, kenapa manusia di hisab

nanti di akherat?

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah Pokok Bahasan

: Al-Islam 1 : Mengenal Khulafaurrasyidin 2. Umar Bin Khathab 3. Usman Bin `Affan 4. Ali Bin Abi Thalib

Sub. Pokok Bahasan : 1. Abu Bakar Shiddiq

Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I.

: I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengetahui kisah Khulafaurrasyidian

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan riwayat hidup dan perjuangan Abu Bakar Siddiq 2. Menjelaskan riwayat hidup dan perjuangan Umar bin Khathab

3. Menjelaskan riwayat hidup dan perjuangan Usman bin `Affan 4. Menjelaskan riwayat hidup dan perjuangan Ali bin Abi Thalib

III. Deskripsi Materi: 1. Abu Bakar Shiddiq 11-13 H (632-634 M) Namanya Abdullah ibnu Abi Kuhafa at Tamimi. Di masa Jahiliyah bernama Abu Ka`bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadi Abdullah kuniahnya Abu Bakar (Pemagi) karena dari pagi-pagi betul beliau telah masuk Islam. Gelarnya As-Shiddiq (yang amat membenarkan) karena amat segera membenarkan Rosul dalam berbagai peristiwa , terutama peristiwa Isra` dan Mi`raj. Di masa Jahiliyah beliau berniaga, dan pernigaannya sangat berhasil. Tetapi setelah beliau masuk Islam perniagaannya hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Beliau banyak berdakwah mengajak orang lain untuk memeluk Islam, dan banyak akhirnya orang pada memeluk Islam. Beliau bersama-sama Nabi Hijrah ke Madinah dan beliau ikut menemani dalam persembunyian di gua Tsur. Beliau menjadi sahabat sekaligus mertua Nabi, sehingga beliau. Karena kejujuran dan kesucian hatinya sehingga beliau sangat mendalami jiwa dan semangat keislamannya lebih dari yang lainnya.

Pemba`iahan Abu Bakar Siddiq Setelah Rasul wafat, kaum Anshar menghendaki agar orang yang akan jadi khalifah adalah dari antara mereka. Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar beliau menjadi Khalifah yang Pertama dan banyak kaum muslimin yang menghendaki beliau untuk

menjadi khalifah, akhirnya beliau diba`ihah oleh kaum muslimin untuk menjadi Khalifah. Setelah diangkat menjadi khalifah beliau berpidato "Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik , ikuti aku, tetapi jika aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak daripadany, sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikah haknya kepadanya. Kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bilamana aku tidak mentaati Allah dan Rasul-Nya kamu tak perlu mentaatiku".

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi Abu Bakar Siddiq Di masa nabi masih hidup banyak orang yang memeluk islam, tetapi keislamannya belum mantap, sehingga setelah Rasul wafat banyak orang yang murtad. Karena ketika mereka masuk islam hanya karena ingin kesusukan atau ada yang karena ingin harta rampasan perang, dan ada juga yang karena ingin punya nama dan lain sebagainya. Sebagaimana sifat bangsa Arab yang digambarkan dalam Al-Qur`an Surat al-hujurat ayat 14

Ms9$s% >#{F{$# $YtB#u ( @% N9 (#qZBs? * `3s9ur (#q9q% $oYJn=r& $Js9ur @zt `yJM} $# N3/q=% ( b)ur (#q? !$# &s!quur w N3G=t `iB N3=yJr& $x 4 b) !$# qx Lm
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami Telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami Telah tunduk', Karena iman itu belum masuk

ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Islam memberantas sukuisme, karena sudah dicanangkan agar orang islam hidup dalam keluarga besar yakni keluarga Islam. Tetapi sukuisme itu selalu muncul dimana saja dan kapan saja ada kesempatan. Banyak orang Islam yang memandang bahwa Agama Islam ada dalam kekuasaan suku Quraisy, sehingga banyak orang yang ingin melepaskan dari agama Islam. Banyak pula orang yang mengaku menjadi nabi, adapula orang yang menafsirkan Al-Qur`an dengan pemahaman yang salah. Banyak pula orang yang enggan untuk membayar zakat. Diantara orang-orang yang mengaku dirinya menjadi Nabi adalah Musailimatul Kazzab dari Bani Hanifah di Al-Yamamah. Dia mengaku menjadi nabi sejak Nabi Muhammad SAW maih hidup dan banyak yang mempercayainya, lebih-lebih setelah beliau menikah dengan perempuan bernama Sajah dari Bani Tamim yang mengaku menjadi pula, sehingga kedudukannya semakin kuat dan sangat membahayakan Islam. Demikian pula Al-Aswad Al-`ansidi Yaman dan Thulaihah ibnu Khuwailid dari Bani Asad, mereka juga engaku menjadi nabi. Banyak para pengikut nabi palsu tentang kebohongannya sebagai nabi tetapi sebagian yang sudah murtad sengaja menggabungkan diri dengan nabi palsu agar dapat dukungan untuk memerangi orang-orang Islam yang murni. Banyak orang yang tidak mau bayar zakat karena mereka salah dalam memahami Al-Qur`an Surat 9 : 103

{ `B Nl;uqBr& Zps%y| Nddgs? Nk j.t?ur $pk5 e@|ur Ngn=t ( b) y7s? 4qn=| `s3y Nl; 3 !$#ur Jy O =t
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda [659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Mereka

mengira

hanya

nabi

Muhammad

yang

disuruh

untuk

mengambil zakat bukan yang lain karena ayat itu diperintahkan kepada nabi Muhammad. Padahal dalam ayat yang lain QS. 70:24-25

9$#ur Nl;uqBr& A,ym Pq=B @!$ =j9 QrsyJ9$#ur


Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),

Mereka yang mengaku mendai nabi dan yang tidak mau membayar zakat diberikan nasehat oleh abu Bakar Siddiq dan pendukungnya, namun banyak yang menentang malah melakukan perlawanan. Akhirnya Abu Bakar menyuruh panglima perang seperti Khalid bin

Wali dan Amr ibnul `Ash untuk menyelesaikannya. Dan Al-hamdulillah misinya berhasil dengan gilang gemilang. Setelah bangsa Arab bersatu kembali, selanjutnya pasukan Islam menghadapi bangsa Persia dan Romawi yang senantiasa memerangi Islam karena ingin menghancurkan Islam dari muka Bumi ini. Sehingga banyak pula pejuang kaum muslimin yang wafat dalam peperangan itu, termasuk ada 70 para penghafal Al-Qur`an. Untuk itu maka Abu Bakar mengumpulkan para sahabatnya yang hafal AlQur`an yang masih hidup untuk menngumpulkan Al-Qur`an yang masih tercecer tulisannya baik yang tertulis dalam daun kering, pelepah kurma maupun tulang yang di tulis oleh Zaid bin Tsabit. Dari semuanya akhirnya Al-Qur`an dapat dituliskan dalam bentuk Mushaf yang disimpan di rumah Abu Bakar Siddiq. Setelah beliau wafat mushaf itu disimpan Umar bin Khathab yang akhirnya dapat dibukukan dan sisempurnakan di masa Utsman bin Affan. Abu Bakar Siddiq meninggal Dunia Di tengah peperang sedang berlangsung Melawan Bangsa Romawi dan Persia yang di lanjutkan pada masa kepemimpinan Umar bi Khatab. Karena kepemimpinannya hanya 2 tahun yakni mulai tahun ke 11 H (632 M) sampai 13 H (634 M) Abu Bakar jatuh sakit yang akhirnya meninggal dunia pada tahun 40 H atau 661 M. Semoga Allah memberikan Rahmat-Nya kepa Abu Bakar Siddiq. 2. Umar bin Khathab 13-23 H (634-644 M) Umar Ibnul Khathab putra dari Nufail al-Quraisy, dari satu bani Adi. Sebelum Islam suku Bani Adi ini tergolong suku yang terpandang

mulia dan berkedudukan tinggi. Sebelum Islam dia sebagai saudagar yang terkenal pemberani, berkemauan keras dan pantang menyerah. Dakwah Islam awalnya lemah, perlu orang yang kuat. Rasulullah SAW pernah berdoa:" Ya Allah! Kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar, yaitu ~Amr Ibnu Hisyam atau Umar Ibnu Khaththab". Doa Rasulpun terkabul selama lima tahun rasul menyeru kepada agama Islam. Islamnya Umar Ibnul Khaththab adalam suatu kemenangan. Umar diangkat menjadi Khalifah Ditengah-tengah peperangan melawan Bangsa Romawi dan Persia, Abu Bakar mencari calon pengganti setelah dirinya. Akhirnya dicalonkanlah Umar Ibnul Khaththab dan disetujui pula oleh kaum muslimin pada umumnya, karena tidak ada yang berani membantah apa yang sudah diusulkan oleh Abu Bakar Siddiq. Dan Setelah Abu Bakar Wafat maka Umar lah sebagai penggantinya. Perluasan Islam di Masa Abu Bakar dan Umar bin Khaththab Sejak masa Rasulullah sudah terjadi peperangan. Dalam peperangan Mu`tah maupun Tabuk dalam melawan pasukan romawi maupun Persia, Pasukan Islam mngalami kemenangan yang gilang gemilang. Namun banga Romawi dan Persia tetap tak henti-hentinya untuk melakukan perlawanan di lain kesempatan. Setelah Rasulullah wafat pengiriman pasukan untuk melawan bangsa Romawi dan Persia tetap dilakukan oleh Abu Bakar Siddiq. Apa yang dilakukan Abu Bakar menimbulkan ketakukan bangsa Romawi dan Persia seta para pemberontak dari bangsa Arab itu sendiri.

Faktor-faktor keberhasilan dalam peperangan itu diantaranya, ketika berperang kaum muslimin membawa keluarga mereka termasuk harta kekayaanya, supaya menimbulkan semangat juang yang tinggi, peprangannya selain membaela Islam sambil membela keluarga dan harta kekayannya. Pada masa Abu Bakar panglima yang dikirim untuk memerangi Rowawi adalah Khalid bin Walid, beliau dikirim pula ke Persia. Tetapi pada masa Umar bin Khaththab dikirim pula pasukkan di bawah pimpinan Sa`ad bin Abi Waqash ke Persia dan pasulan kaum muslimin mendapat kemenangna yang gilang gemilang sampai kerajaan Persia dikuasai oleh Pasukkan kaum Muslimin. Namun ditahun berikutnya bangsa Persia dapat mengumpulkan kembali pasukkannya sejumlah 100.000 orang untuk mengalahkan pasukan Muslim. Tetapi tatap dapat diklalahkan oleh pasukan kaum Muslimin. Pasukan kaum muslimin mengirim pula ke Romawi yang didimpin oleh Khalid bin Walid dengan pasukan 30.000 orang sedang pasukan Romawi berjumlah 100.000 orang./ terjadilah pertempuran di Ajnadain tahun 13 H. Kemenanganpun dapat diraih oleh tentara muslimin yang menewaskan separoh dari tentara Romawi dan separohnya lagi melarikan diri. Demikian pula Damaskus dapat dikuasai oleh pasukan kaum muslimin pada tahun 14 H dibawah pimpinan Khalid bin Walid yang dibantu oleh Amr bin Ash dan Abu Ubaidah, Surahbil dan Yazin bin Abi Sufyan. Kemenangan ini di samping pertolongan Allah juga karena kaum muslimin bersatu. Semua pertempuran yang terjadi di zazirah Arab, karena Zazirah Arab merupakan jajahan Romawi sehingga kaum muslimin ingin merebutnya.

Di sampoing peperangan di atas terjadi pula peperangan di sungai Yarmuk dengan pasukan kaum muslimin hanya 25.000 orang sedangkan pasukan mereka sekitar 200.000 orang bahkan ada yang mengatakan 1.000.000 orang namun tetap peperangn dapat satu dimenangkan oleh pasukan muslim. 70.000 ribu pasukan Romawi melarikan diri namun sebagian mereka ada yang mengikat saking beratnya melawan pasukan muslimin. Amr bin Ash melanjutkan perjuangannya ke Mesir, namun di sana awalnya tidak dapat mengalahkan pasukan Romawi akhirnya minta bantuan kepada Khalifah kemudian dikirimah 4.000 orang. Dengan bantuan tentara tersebut pasukan Romawi yang berjumlah 20.000 orang dapat dipatahkan pada tahun 19 H. dalam waktu satu bulan. Pada tahun 20 H pertempuran terjadi di Babilyon selama 7 bulan tak ada yang menang maupun kalah, akhirnya dilakukan perjanjian damai. Perjuanganpun dilanjutkan ke Iskandaria sebagai ibukota Mesir. Perlahan-lahan dasar-dasar islam dapat diterapkan dan sedikit demi sedikit masyarakat banyak yang memeluk Islam. Jasa Umar Ibnul Khaththab Setelah zazirah Arab telah dikuasai oleh pasukan kaum Muslimin, maka Khalifah Umar bin Khaththab mulai menata pemerintahannya. Beliau menyusun dewan-dewan. Ada yang mengurusi tentang Baitulmal, menetapkan mata uang, membentuk tentara untuk melindungi tapal batas, mengatur gaji, mengangkat hakim-hakim, mengatur perjalalan pos, menciptakan tahun Hijriyah. Mengadakan Hisbah yakni mengontrol pasar tentang timbangan dan takarannya, dengan yang lainnya dengan rantae agar jangan melarikan diri

pengawaan terhadap kebersihan dan sebagainya. Juga memperbauki aturan aturan yang sudah ada. Misalnya kaum muslimin diberikan hak untuk menggarap dan menguasai tanah hasil perang, tetapi diwajibkan untuk membayar pajaknnya. Demikian pula penertiban tentang pembayaran zakat. Setelah pemerintahan telah tertata rapih, ada orang-orang yang masih menaruh dendam kepada Khalifah Umar Ibnul Khaththab diantaranya Abu Lu`luah yang merupakan tawanan kaum muslimin dari golongan Nasrani bangsa Persia. Demikian pula Hurmuzan seorang pembesar bangsa Persia yang telah kehilangan kedudukan dan berusaha untuk mengembalikannya dan Jufainah dulunya beragama Nasrani berasal dari Hirah. Mereka trermasuk orang munafik. Kedendaman mereka menimbulkan bisikan diantara mereka untuk merencanakan pembunuhan terhadap Khalifah. Pada suatu hari ketika Khalifah Umar bin Khathab menjalankan Shalat Subuh, Abu Lu`luah berhasil menyusup ke mesjid dan menikam Khalifah dengan Golok berkali-kali sampai keluar isi perutnya, sehingga wafatlah Khalifah Umar Bin Khathab. Sebagian kaum muslimin hendak menangkap pembunuhnya tetapi diserang juga sampai ada yang meninggal dan sebagian yang lain ada yang terluka. Akhirnya AbuLu`luah menikam dirinya sendiri karena merasa terdesak.

3.

Usman bin `Affan 23-35 H (644-656M) Beliau adalah Usman ibnu `Affan Ibnu Abil Ash Ibnu Umaiyah.

Dihairkan di waktu Rasulullah berusia 5 tahun dan masuk islam atas seruan Abu Bakar Ash Shiddiq. Sebelum masuk Islam beliau termasuk

saudagar yang kaya raya, dan setelah masuk Islam kekayaannya diergunakan untuk kepentingan Islam. Di waktu perang Tabuk beliau mendermakan hartanya 950 ekor unta, 59 kuda dan 1000 dinar untuk keperluan lasykar. Beliaulah termasuk sahabat yang telah diberi kabar gembira oleh Rasulullah. Beliau bersabda:"Tiap-tiap Nabi mempunyai teman, dan temanku di Surga ialah Usman." Oleh karena pertaluan beliau sangat akrab dengan Rasulullah, maka Rasulullah Ruqaiyah Oleh mengawinkannya meninggal itu denga putrinya Badr, Ruqaiyah. maka Setelah sewaktu perang Rasulullah (Yang

mengawinkannya dengan putrid yang kedua yaitu Ummu Kultsum. karena Usman dikenal dengan Dzun Nurain mempunyai dua cahaya). Ummu Kultsum meninggal pula pada tahun 9 H. Rasulullah berkata pada Usman " andaikan ada putriku yang ketiga maka akan aku nikahkan pula denganmu". Usman bin Affan diangkat menjadi khalifah Sebelum Umar meninggal, Umar bin Khathab telah memilih orangorang sebagai calon pengganti setelah dirinya meninggal, mereka adalah orang-orang yang dikabarkan oleh Rasulullah calon penghuni surga. Mereka adalah: Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair ibnu `Awwam, Sa`ad ibnu Abi Waqash Abdurrahman bin Auf. Setelah Umar bin Khaththab meninggal dunia, maka keenam sahabat Umar yang telah dipilih oleh umar untuk menjadi calon penggantinya bermusyawarah, akhirnya dapat diputuskan bahwa yang menjadi khalifah pengganti Umar adalah Usman bin Affan.

Penumpasan terhadap pemberontak Sepeninggal Umar bin Khaththab banyak daerah yang membelot dari pemerintahan Islam dan ingin kemabali pada pemerintahan lama sebelum dikuasai oleh kaum muslimin. Daerah itu berada di Khurasan dan Iskandariah. Namun pada akhirnya para pemberontak dapat ditumpas oleh pasukan yang dikirim oleh Usman bin Affan dengan perlengkapan yang lengkap. Sehingga kedua wilayah itu kembali normal dalam kekuasaan Islam. Perluasan Islam di masa Usman bin Affan Dalam masa pemerintahan Usman bin Affan telah mempunyai Tentara Angkatan Laut, yang dapat menambah kekuatan angkatan perangnya. Perluasan Islam yang dapat dilakukannya ialah negerinegeri: Barqah, Tripoli. Bagian Selatan negeri Nubah, Armenia, Thabaristan, Kabul dan Turkistan. Demikian pula dengan kekuatan angkatan laut di bawah pimpinan Muawiyah bin Abi Sofyan tahuin 28 H dapat menguasai Cyprus sehingga masuk dalam wilayah kekuasaan Islam. Dan pada tahun 31 H Di laut dekat Iskandariah terjadi pertempuran antara pasukan Islam yang dipimpin oleh Abdullah ibnu Abi Sarah yang berjumlah 200 kapal melawan Pasukan Romawi dibawan pimpinan Kaisar Konstantine yang berjumlah 800 kapal. Namun pertempuran itu dapat dikuasai oleh pasukan kaum Muslimin. Al-Qur`an di masa Utsman bin Affan Al-Quran yang sejak masa Abu Bakar Ash-Shiddiq sampai masa Umar

bin Khathab masih dalam bentuk mushaf, maka pada masa Usman bin Affan dibukukan dan diberi tanda baca seperti yang kita pakai sekarang, sehingga disebut dengan "Rosmul Usmani" maksudnya tulisan ala Usman. Mulai dari sinilah timbul adanya Ilmu Tajwid. Akhir Riwayat hidup Usman bin Affan Kurang lebih enam tahun memerintah dengan penuh kejayaan dan kepercayaan

masyarakat serta disegani dan ditakuti, setelah itu mulailah banyak masyarakat yang tidak simpati dengan Khalifah Usman dengan kesalahan dan kelemahan sebagai manusia, sehingga rasa tidak suka itu menimbulkan pemberontakan oleh orang-orang yang tadinya dekat dengan Khalifah, seperti pemberontakan di Kuffah, Basrah dan Mesir. Pada situasi yang mulai kacau maka tampilah pembesar yang bernama Abdullah bin Saba`, dia adalah orang Yahudi yang pura-pura masuk Islam. Dia sudah lama ingin mengambil kesemparan dalam kesempitan namun baru sekarang saat yang tepat baginya, sehingga beliau bisa mengambil simpati kaum muslimin untuk memberontak kepada khalifah karena tindakan yang sewenang-wenang dari kepercayaan Khalifah. Setiap orang pasti ada kesalahannya dan jika ada kritikan yang sifatnya membangun pasti akan dapat menerimanya, namun Abdullah bin Saba` tidak punya niaytan demikian, teteapi sebaliknya dia ingin menjatuhkan Khalifah dari kesalahannya. Pertama yang dilakukan Abdullah bin Saba` adalah mendekati orang-orang yang dekat denga Ali bin Abi Thalib untuk dipengaruhi dengan membuat aliran baru yang disebut dengan "Mazhab Wishayah" bahwasanya ada wasiyat dari Nabi Ali adalah menjadi Khalifah sepeninggal Rasulullah SAW. Aliran ini banyak diikuti kaum muslimin, sehingga merupakan kesempatan bagi Abdullah bin Saba` untuk melakukan pemberontakan.

Banyak orang yang tetap simpati terhadap Khalifah Usman bin Affan Termasuk Ali bin Abi Thalib dan anak-anaknya yakni Hasan dan Husen yang selalu menjaga Khalifah Usman di dekat rumahnya. Pada saat Usman bin Affan membaca Al-Qur`an, pasukan pemberontak dapat menerobos pertahanan penjaga Usman bin Affan sehingga dapat memenjat rumahnya dan berhasil membunuh Usman bin Affan, maka gugurlah beliau.

4. Ali ibnu Abi Thalib 35-40 H (656-661 M) Baliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdil Mutthalib, putra dari paman Rasulullah dan suami dari putrid beliau Fatimah. Fatimah adalah satu-satunya putrid yang mempunyai keturunan hingga sampai sekarang. Nabi Muhammad SAW. Diasuh oleh Abu Thalib sesudah Abdul Muthalib yang dulunya mengasuh Nabi telah meninggal. Karena hasrat hendak membalas jasa pamannya yang dulu telah mengasuhnya, maka Ali pun ada dalam asuhan nabi Muhammad SAW dan di didiknya. Sewaktu nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, Ali termasuk orang yang pertama menyatakan imannya walaupun ia waktu itu masih kecil. Dan setiapangan yang dipimpin oleh Rosulullah, dia termasuk orang yang ada dalam barisan terdepan. Ali Terkenal dengan budi pekertinya yang yang baik, keshalehannya, keadilan, toleransi dan sebagainya, karena hasil didikan Rasulullah SAW. Pembaiahan Ali Setelah terganjal untuk enjadi Khalifah pengganti Nabi di masa Umar karena factor

usia, kini tidak ada lagi alasan karena dia termasuk putra Mahkota, puta emas dan telah banyak berjasa. Walau masih ada orang yang tidah senang terhadap Ali akan diangkat menjadi Khalifah, karena takut sikapnya akan seperti Umar yang keras, Tetapi kebanyakan orang saat itu mendukung Ali untuk diangkat menjadi khalifah, terutama dari kalangan orang-orang yang telah menjatuhkan Usman bin Affan. Dan dengan hasil suara terbanyak maka Ali bin Abi Thalib dibaiah menjadi Khalifan pengganti Usman bin Affan. Politik yang dilakukan Ali bin Abi Thalib Setelah dibaiah menjadi Khalifah, Ali membuat ketetapan yang dianggap keras oleh sebagaian kaum muslimin, tetapi tetap itu dilaksanakannya yakni: Memecat kepala-kepala Daerah yang dulunya diangkat oleh Usman bin Affan dan dikirim kepala daerah ayng baru. Mengambil kembali tanah-tanah yang dulu dibagi-bagikan oleh Usman kepada familinya dan kaum kerabatnya dengan jalan yang tidak syah. Demikian pula hibah kepada siapapun yang tidak beralasan diambilnya kembali. Dari dua ketetapan itu menimbulkan pro dan kontra, bahkan Ali pernah dinasehati agar tidak terlalu keras seperti itu, namun sudah menjadi sebuah ketetapan dengan tekad yang bulat untuk memberantas kezaliman (menurut Ali), maka itu tetap dilakukannya. Buah dari ketetapan itu dan segala kebijakan yang dilakukan menimbulkan pernag Jamal dan Perang Siffin. Di masa pemerintahan Ali tidak banyak perluasan wilayah namun justru lebih banyak untuk memerangi pemberontakan dalam negeri sendiri. Perang Jamal Dikatakan perang Jamal karena Siti Aisyah dan putrid Abu Bakar Siddiq mengendarai untua dalam berperang. Penyebab peperang itu terjadi karena Usman bin Affan

terbunuh oleh orang-orang yang mendukung Ali termasuk Abdullah bin Saba`, maka Siti Aisyah tidak sependapat dengan tindakan itu. Sehigga sepulang dari Umroh kaget bahwa Ali bin Abi Thalib telah dibaiah menjadi Khalifah, tentunya tidak semudah embalikan tangan untuk menerima Ali menjdi Khalifah. Demikian pula putrinya Abu Bakar merasa kecewa dengan Ali karena waktu ayahnya akan dibaiah menjadi Khalifah, Alilah yang menjadi saingannya. Sehingga pantas kalau keduanya melakukan perang Jamal. Niat Siti Aisyah dan putrid Abu Bakar sempat urung karena bernbagai pertimbangan termasuk untuk ketentraman masyarakat. Tetapi anak angkat Siti Aisyah yang bernama Abdullah bin Zubair rupanya ambisius untuk dapat menjadi khalifah, sehingga mendukung dan menghasut Siti Aisyah agar rencananya dilaksanakan. Dengan harapan jika Ali terbunuh maka Abdullah bin Zubair menjadi penggantinya. Peperanganpun tak dapat dihindarkan karena Ali mengetahui rencana itu, akhirnya Ali mengirimkan pasukannya untuk melawan para pemberontak. Dan pasukkan pemberontak dapat dipatahkan Ali. Siti Aisyah sebagai tawanan, tetapi karena sebagai mertuanya teteap Aleh ali dihormatinya dan dikembalikan dari Basrah ke Mekah. Perang Siffin Awalnya Ali berfikir bahwa perang Jamal merupakan peperang yang awal dan akhir antara kaum muslimin. Ternyata tidak, karena banyak orang yang mendukung Usman bin Affan tidak terima dengan kematian Usman yang dipelopori oleh pendukung Ali. Dan banyak barisan yang sakit hati karena jabatannya dicopot Ali bin abi Thalib. Maka Muawiyan bin Abi Sufyan yang merupakan anak dari paman Usman bin Affan menentang kebijakan Ali dan menghasut orang-ornag agar membenci Ali, sehingga banyak pembesar yang akhirnya benci dengan ali termasuk Amr bin `Ash. Dan kekuatan Muawiyahpun semakin menjadi. Akhirnya peperangan di Syam ini tidak terhindarkan yang menewaskan sekitar 5.000 kaum muslimin dari kedua belah pihak antara Muawiyah dan pasukan Ali bin Abi Thalib, inilah yang disebut perang Siffin.

Berhubing pasukan Muawiyah terjepit dan menurut perhitungannya akan kalah maka. Amr bin `Ash mengumumkan agar yang membawa Al-Qur`an segera mengangkatnya pertanda peperangan ini segera diadakan gencatan senjata. Akhirnya taktik inipun disetujui ali bin Abi Thalib. Bertahkim Dalam peristiwa tahkim kedua belah pihak mengajukan hakim untuk mewakili perudingannya. Pihak Muawiyah mengangkat Amr bin `Ash dan dari pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al-Asy`ari. Amr bin `Ash terkenal pintar dan licik. Ketika pihak ali menginginkan perdamaian sehingga mengajukan agar sebaiknya Khalifah diletakkan Ali dan dipilin kembali dengan suara terbanyak dari kaum muslimin. Sehinga Abu Musa Al-`Asy`ari diberi kesempatan untuk berbicara duluan dan menyampaikan maksudnya. Tetapi setelah giliran Amr bin `Ash berbicara ternyata lain denga maksud keinginan dar Abu Musa Al-`Ash`ari. Beliau menyampaikan " Kalian denga Abu Musa Al`As`ari telah meletakan jabatan khlaifah kepada Ali, berarti khalifah sekarang adalah Muawiyah". Pendukung Muawiyah sorak sorai tetapi pendukung Ali wajahnya bermuka masam. Setelah peristiwa tahkim sampai akhir riwayat Ali bin Abi Thalib Setelah peristiwa tahkim banyak para pembesar Islam menjadi pengikut Muawiyah termasuk Sa`ad bin abi Waqash dan Abdullah bin Umar sehingga dapat menyatukan Syam dan Mesir ada dalam kekuasaan Muawiyah. Padahal dulunya gubernur Mesir orang kepercayaan Ali yang loyal, tetapi karena tipu musliaht dan rayuan kaum muawiyah akhirnya Qaish bin Sa`ad Al-Anshari sebagai gubernur Mesir saat itu terhasut juga. Melihat ini masuk akal karena semuanya baik yang mendukung Umar dan Usman

adalah bani Umaiyah sehingga mereka dapat bersatu, sedangkan ali adalah dari bani Hasyim. Melihat peristiwa tahkim, ada golaongan yang yang tidak sependapat. Sehingga yang tadinmya pengikut Ali, ia keluar dari Ali yang disebut kaum Khawari asal dari "Kharaja" artinya keluar. Mereka berpendapat Ali dan Muawiyah bahkan Aisyah telah kafir dan berdosa besar karena telah menerima putusan mansia dengan tahkim. Mestinya putusan tertinggi di tangan Allah. Dan dengan terjadinya peperangn antar kaum muslimin baik dalam perang Jamal maupun Siffin semuanya telah menjadi kafir sehingga mereka akan masuk neraka. Ada golongan yang tidak sependapat dengan kaum Khawajij, yakni kaum Murjiah. Mereka berpendapat Orang mukmin yang berdosa besar tetap mukmin adapun masuk Surga atau Neraka menunggu keputusan Allah. Ada pula golongan yang tidak sependapat dengan kedua golongan itu yakni kaum Mu`tajilah. Mereka berpendapat Orang yang berdosa besar dia bukan mukmin bukan pula kafir, sehingga akan menempati antara surga dan neraka. Inilah awal permasalahan politik yang menjadi permaslahan aqidan yang menimbulkan bebagai macam aliran dalam Islam. Kaum khawajid merencanakan untuk membunuh orang orang yang berdosa besar yang telah melakukan peperang antar kaum muslimin, karena menurutnya darahnya halal. Shingga mengutus Abdurrahman bin Mulzam ke Kuffah untuk membunuh Ali. Barak ibnu Abdillah At Tamimi diutus ke Syam untuk membunuh Muawiyah. Dan `Amr ibnu Bakr diutus ke Mesir untuk membunuh Amr ibnu `Ash. Tetapi yang dapat terbunuh hanyalah Ali oleh Abdurrahman bin Mulzam. Muawiyah terluka tetapi dapat diselamatkan dan pembunuhnya dapat tertangkap. Sedangkan Amr bin `Ash selamat karena saat itu sedang sakit sehingga tidak keluar rumah untuk shalat dan selamat dari

penghadangan `Amr Ibnu Bakr. Ali bin Abi Thalib terkenal denga kepandaiannya. Rasulullah pernah bersabda :


"Saya Gudangnya Ilmu dan Ali pintu gerbanya" Melihat ini banyak orang Quraisy yang penasaran sehingga mereka sekitar 10 orang bertanya untuk mengetes kepandaiannya, denga pertanyaan yang sama dan jika jawawabannya berbeda beda dari setiap orang yang bertanya maka menunjukkan kepandaiannya. Ternya Ali dapat menjawab dengan argimentasi yang berbeda. IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan.

c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. 1995 B. Pengembangan 100 tokoh Muslim terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996 Pokok Sejarah KebudayaanIslam Jld.1, Prof. DR. A. Syalabi. Jakarta: Alhusna Zikra,

VII.

Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Tes Tertulis (formatif) B. Alat Tes: 1. Jelaskan Biografi Abu Bakar Shiddiq dan perjuangannya untuk Islam!

2. Jelaskan Biografi Umar Bin Khathab dan perjuangannya untuk Islam! 3. Jelaskan Biografi Utsman Bin Affan dan perjuangannya untuk Islam! 4. Jelaskan Biografi Ali Bin Abi Thalib dan perjuangannya untuk Islam!

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Akhlaq - Ruang lingkup akhlaq - Hubungan akhlaq dengan iman - Akhlaq mahmudah terhadap Khaliq

Sub. Pokok Bahasan : - Pengertian Akhlaq

Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I.

: I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengetahu Akhlaq

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian Akhlaq 2. Menjelaskan Ruang lingkup Akhlaq 3. Menjelaskan hubungan Akhlaq dengan Iman 4. Menjelaskan Akhlaq mahmudah terhadap Khaliq

III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian Akhlaq Secara Etimilogi kata "Akhlaq" merupakan bentuk jamak dari kata "Al-Khuluqu" yang mempunyai arti budi pekerti. Ada juga kata yang sesuai dengan Al-khuluqu yakni "AlKhulqu" yang berarti keadaan/sifat jiwa. Secara Terminologi "Akhlaq" menurut Ibnu Maskawaih, "Keadaan jiwa seseorang untruk melakukan perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan". Sedangkan menurut AlGhazali akhlaq adalah "Keadaan (sifat) yang tertanam di dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran lebih dahulu". Adapun dasar tentang akhlaq jika kita lihat dalam Al-Qur`an diantaranya ada dalam Surat Al-Qalam ayat 4

7Rur 4n?ys9 @,=z 5Ot


"Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". Jika kita lihat dalam Hadits Riwayat Ahmad dari Abu Khurairah yang artinya "Dan sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia"

2. Ruang Lingkup Akhlaq Syukur Ibadah Khaliq Taqwa Taat Taubat Jihad Cinta Mahmudah Thp. Manusia Teteangga Diri Sendiri Keluarga

Masyarakat Makhluq Flora Thd. Selain Mns Khianat Dusta Ingkar janji Zdalim Tak punya muru`ah yg baik Ucapan kotor Mengadu domba (Namimah) Hasud Tamak Madzmumah Ghadhob (marah) Riya Bakhil Takabur Mengeluh Mengeluh, dll 3. Hubungan Akhlaq dengan Iman Akhlaq adalah penyempurna iman seseorang. Hubungan antara Akhlaq dan Iman sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi Fauna Dll

( )
Artinya: "Orang mukmin yang sempurna imannya ialah orang yang terbaik budi pekertinya"

Karena itulah agama Islam sangat memperhatikan soal akhlaq, lebih perhatiannya terhadap hal-hal lain. Saking pentingnya sampei-sampai akhlaq merupakan unsure pokok dari tujuan risalah nabi Muhammad SAW. Dalam Hadits riwayat Tirmizdi yang lain yang artinya:"Tiada sesuatu yang lebih berat timbangan seseorang mukmin di hari kiamat dari pada keindahan akhlaq. Sesungguhnya Allah benci terhadap orang-orang yang keji mulut dan kelakuan." 4. Akhlaq mahmudah terhadap Khaliq a. Syukur Merupakan rasa terima kasih makhluq terhadap khlaiq atas segala nikmat yang telah diberikan Allah pada manusia. Allah akan menambah nikmat pada orang yang mau bersyukur dan Allah akan mengazdab orang yang kufur nikmat. QS. 14:7 Jika kita menghitung nikmat Allah tentu tidak dapat menghitungnya.QS. 14:34

)ur cr's? N3/u s9 O?x6x N3RyV{ ( s9ur Lnx2 b) 1#xt ts9


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

N39s?#uur `iB e@2 $tB nqJG9r'y 4 b)ur (#rs? | MyJR !$# w !$ydqtB 3 c) z`|SM}$# Pq=ss9 $ 2
Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat

Allah,

tidaklah

dapat

kamu

menghinggakannya.

Sesungguhnya

manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

b. Ibadah Merupakan pengabdian makhluq terhadap khaliq sebagai manifestasi dari rasa syuklur kepada Allah SWT. Jadi cara mengafliksikan syukur nikmat dengan ibadah. Allah menciptakan jin dan manusia agar manusia mau beribadah kepadanya. QS.51:56

tBur M)n=yz `g:$# }RM}$#ur w) br7u9 $


Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

c. Tawqa Dalam bahasa yang sederhana adalah menjalankan segala perintah Allah dan Rasul-Nya seta meninggalkan larangan keduanya. Taqwa merupakan bekal yang akan dibawa dalam kehidupan akherat. QS. 2:197. Dianrtara ciri orang yang bertaqwa QS. 2:2-5, 177

rrts?ur c*s uyz #9$# 3uq)G9$# 4 bq)?#) $#ur <'r't =t69F{$#


Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.
[124] maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

d. Taat

Merupakan kepatuhan manusia kepa Allah. Sehingga kita diharuskan taat kepada Allah, kepad Rasul-Nya dan kepada para pemimpin yang masih taat pada Allah dan Rasul-Nya. QS. 4:59

pkr't

t%!$#

(#qYtB#u

(#qr&

!$#$

(#qr&ur tAq9$# <'r&ur DF{$# O3ZB ( b*s LtuZs? &x nrs n<) !$#

Aq9$#ur b) LY. tbqZBs? !$$/ Qqu9$#ur zFy$# 4 y79s yz `|mr&ur x r's?


Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

e. Taubat Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang mau bertaubat. Allah menganjurkan agar kita bertaubat dengan sebenarbenar taubat: QS. 66:8

pkr't %!$# (#qZtB#u (#q/q? n<) !$#$ Zpt/qs? %nqR 4|t N3/u br& tes3 N3Yt N3?$thy N6n=zur ;MZy_ grB `B

$ygFtrB ygRF{$# tPqt w !$# <Z9$#

z`%!$#ur (#qZtB#u mytB ( NdqR 4to t/ Nkr& Nk]yJr'/ur tbq9q)t !$uZ/u NJ? r& $uZs9 $tRuqR $#ur !$uZs9 ( y7R) 4n?t e@2 &x s%
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

f. Jihad Jihad bias berarti sungguh-sungguh. Dalam arti yang lebih luas adalah orang yang mau berjuang di jalan AllahSWT. QS. 5:35, 49:15

ygr't %!$# (#qZtB#u (#q)?$# !$# (#qtG/$ $#ur ms9) s's#uq9$# (#rgy_ur &#6y N6=ys9 cqs=?
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalanNya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

g. Cinta, semua orang pasti punya rasa cinta, baik kepada orang tua, istri/suami, anak dan lain-lain. Namun cinta kepada Allah harus lebih dari cinta kepada selain-Nya. QS.2:165. Sebagai bukti cinta kita kepada Allah maka kita harus mengikuti perintah-Nya. QS.3:31

@% b) OFZ. tbq7s? !$# Rq7?$$s N376s ! $# tur /3s9 /3t/qR 3 !$#ur qx Om


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

h. Dzikir Bisa berarti mengingat. Cara mengingat tidak mesti harus dilisankan namun disuruh dalam hati dan tidak mengeraskan suara serta penuh kerendahan hati. QS.7:205.

.$#ur / tR %Y|n@ Zpxzur tbrur gyf9$# z`B Aqs)9$# ir9$$/ A$|Fy$#ur wur `3s? z`iB t,#t9$#
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

Kita dianjurkan untuk senantiasa ingat kepada Allah karena itu Allah pun pasti akan mengingat kita. QS. 2:152.

Tr.$$s N..r& (#r6$#ur < wur br3s?


Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
[98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.

IV.

Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan. B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan.

V.

Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board

VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Akhlaq Al-Quran Drs. H. Anwar Masy`ary MA 1990, Surabaya: Bina Ilmu 2. Ilmu Akhlaq H. Djarnawi Hadikusuma, Yogyakarta: Persatuan, 1985 B. Pengembangan 1. Studi Islam I, Surakarta: LSI UMS, Abdullah Aly, et,al, 1998, VII. Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Tes Tertulis (formatif)

B. Alat Tes: 1. Jelaskan pengertian Akhlaq secara etimologi maupun terminologi! 2. Sebutkan dan jelaskan Ruang liongkup Akhlaq! 3. Apa hubungan Akhlaq dengan iman? Jelaskan! 4. Sebutkan dan jelaslkan akhlaq mahmudah terhadap Khaliq! Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Akhlaq - Terhadap diri sendiri - Terhadap orang lain; terhadap anak, terhadap orang tua, tetangga dan orang-orang mukmin - Terhadap Flora dan Fauna Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan I. : I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

Sub. Pokok Bahasan : Akhlaq mahmudah terhadap makhluq:

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengetahu Akhlaq

II.

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan akhlaq mahmudah terhadap makhluq 2. Menjelaskan akhlaq mahmudah pada diri sendiri, Terhadap orang lain; anak, terhadap orang tua, tetangga dan orang-orang mukmin 3. Menjelaskan Akhlaq terhadap Flora dan fauna terhadap

III. Deskripsi Materi: Akhlaq mahmudah terhadap makhluq meliputi hubungan terhadap manusia dan selain manusia. Kepada manusia meliputi: A. Terhadap diri sendiri 1. Sabar Yakni tabah menghadapi semua cobaan yang menimpa. Sabar terbagi tiga yakni: a). Sabar dalam menghadapi musibah QS. 2:155-156

N3Ruq=7oYs9ur &y/ z`iB $qs:$# qf9$#ur <)tRur z`iB AuqBF{$# RF{$#ur NtyJW9$#ur 3

eo0ur 99$# t%!$# !#s) NgFu;| r& pt7B (#q9$s% $R) ! !$R)ur ms9)

tbq_u

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
[101] artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami

kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

b). Sabar dalam menghadapi kemaksiatan QS. 12:53, 63:9, 28:79,17:32.

tBur ht/& tR 4 b) }Z9$# 8ou$BV{$! * q9$$/ w) $tB zOmu n1u 4 b) n1u qx Lm


Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.

c). Sabar dalam ketaannya kepada Allah. QS. 19:65, 31:17, 8:45, 2:194

o_6t O%r& no4qn=9$# B&ur $ryJ9$$/ tmR$#ur `t s3ZJ9$# 9$#ur 4n?t !$tB y7t/$| r& ( b) y79s `B Pt qBW{$#
Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

2. Iffah Yakni dapat terjaga dari perbuatan yang tidak terpuji QS.2:273

!#ts)=9 %!$# (#rm& @6y !$#

w cqtGt $\/| F{$# Og7|ts @d$yf9$# u!$uZr& B #yG9$# Ngs? NgyJ/ w cq=tt Z$Y9$# $]$ys9) 3 $tBur (#q)Z? `B 9yz c*s !$# m/ O=t
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifatsifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.

Syaja`ah Yakni berani, yakni berani karena benar takut karena salah QS. 33:39

%!$#

tbqk=t7

Mn=y

!$#

mtRqtsur wur tbqts #tnr& w) !$# 3 4s"x.ur !$$/ $Y7ym


(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.
[1222] Maksudnya: para Rasul yang menyampaikan syari'at-syari'at Allah kepada manusia.

Hemat Yakni tidak boros. QS. 25: 67

t%!$#ur

!#s)

(#q)xRr&

Ns9

(#q

Ns9ur

(#rI)t tb%2ur t/ 9s $YB#uqs%


Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Ikhlash Yakni beribadah karena Allah semata. QS. 98:5

tBur (#rD& w) (#r6u9 !$# t=C$! &s! te$!$# u!$xuZm (#qJ)ur no4qn=9$# (#q? sur no4qx.9$# 4 y79sur ` pyJhs)9$#
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari

kesesatan.

Tawadhu Yakni rendah hati terhadap Allah (Tawadhu), terhapap Rasul (bershalawat), terhasap

manusia denga menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. QS. 26:215

z$#ur y7yn$uZy_ `yJ9 y7yt7?$# z`B ZBsJ9$#


Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.

Adil Yakni dapat menerapkan atau memfungsikan sesuai dengan semestinya. QS. 5:8

pkr't %!$# (#qYtB#u (#qRq. Bqs% !$ u!#ypk )9$$/ ( wur N6ZtBft b$toYx BQqs % #n?t wr& (#q9s? 4 (#q9$# uqd >t%r& 3uq)G=9 ( (#q)?$#ur !$# 4 c) !$# 76yz $yJ/ cq=yJs?
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Zuhud Yakni tidak cinta dunia yang berlebihan. QS. 28:77

tG/$#ur !$yJ 9t?#u !$# u#$!$# notzFy$# ( wur [Ys? y7t7tR B $uR9$# ( `mr&ur ! $yJ2 z`|mr& !$# s9) ( wur 7s? y$|x9$# F{$# ( b) !$# w =t tJ9$#
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Pemaaf Yakni mau memaafkan kesalahan orang lain. Qs. 3:159 (10)Jujur, Benar dalam perkataan dan tingkah lakunya. Dan lain-lain B. Akhlaq mahmudah terhadap orang lain: 1. Terhadap anak. Disamping merupakan kewajiban oang tua terhadap anak juga merupakan akhlaq mahmudah orang tua terhadap anak. Meliputi: Memberikan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan dan sebagainya. Menumbuhkan dan memelihara ketaatan anak pada agama, mendidik akhlaq yang mulia. Memberikan percontohan yang baik Mewmbimbing sesuai dengan kemampuannya.

Rasulullah Bersabda yang artinya: "Sesungguhnya hak anak atas orang tuanya; diberikan pendidikan baca tulis, berenang, memanah, dan tidaklah diberikan rizki kecuali yang baik". HR. Hakim "Hak anak atas orang tuanya diberikan nama yang baik dan diberikan pendidikan budi pekerti yang baik" HR. Baihaqi "sesungguhnya sebagiuan hak anak atas orang tuanya diberikan pelajarean baca tulis, diberikan nama yang baik, dan dinikahkan apabila sudah baligh". HR. Bukhari

Allah Berfirman dalam QS. 2:233

Nt$!uq9$#ur z` `dys9rr& ,s!qym * n=B%x. ( `yJ9 y#ur& br& L spt$|9$# 4 n?tur q9qpRQ$# &s! `g% `kEuq.ur $rpRQ$$/ 4 w #=s3? tR w) $ygyr 4 w !$? 8ot$!ur $yd$s!uq/ wur q9qtB m9 n$s! uq/ 4 n?tur ^#uq9$# @VB y79s 3 b*s #y#ur& w$| `t <#ts? $uKk]iB 9r$ts?ur xs yy$oY_ $yJkn=t 3 b)ur N?ur& br&

(#qtIn@ /.ys9rr& xs yy$uZ_ /3n=t #s) NFJ=y !$B Ls?#u $rpRQ$$/ 3 (#q)? $#ur !$# (#qJn=$#ur br& !$# $o3 tbq=uKs?

t/

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar dan kesanggupannya. warispun janganlah seorang ibu menderita ingin kesengsaraan Karena anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, berkewajiban demikian. apabila keduanya menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Juga dalam Al-Qur an Surat 31:12-19

2. Terhadap orang tua Orang tua sebagai orang yang senantiasa memberikan kasih saying kepada anaknya, maka sebagai anak harus punya sikap pada orang tuanya, misalnya; Hormat dan patuh Mengerti akan kesusahan orang tua dalam usaha Menjaga kehormatannya Tidak berbuat sesuatu yang menyusahkan Bersedia menerima nasehat Allah Berfirman dalam QS. 17:23-24

4|s%ur y7/u wr& (#r7s? Hw) n$) t$! * uq9$$/ur $Z|m) 4 $B) `t=7t x8yY uy969$# !$yJdtnr& rr& $yJdx. xs @)s? !$yJl; 7e$& wur $yJdpk]s? @%ur $yJg9 Zwqs% $VJ2

z$#ur $yJgs9 yy$uZy_ eA%!$# z`B pyJm9$# @%ur b> $yJgHxq$# $yJx. T$u/u #Z|
Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".
[850] mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama

apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

3. Terhadap Tetangga Kita harus berbuat baik terhadap tetangga, karena bagaimanapun apabila terjadi

sesuatu dengan kita maka tetangga yang akan dimintai pertolongan terlebih dahulu, apalagi bila saudara kiata jaraknya jauh dari kita. Perintah tersebut ada dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya "Barang siapa yang beriman kepada Allah

dan hari akhir maka hendaknya berbuat baik terhadap tetangga". 4. Terhadap masyarakat Silaturrahmi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang artinya: "Barang siapa uyang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka hendaknya menyambung silaturrahmi" Nasehat menasehati. QS. 103:1-3 Amar ma`ruf nahi munkar QS. 3:104 Tolong menolong dalam kebaikan QS. 5:2 Dan lain-lain 5. Terhadap Flora dan Fauna Alam lingkungan kita termasuk tumbuan dan hewan hendaknya harus kita lestarikan dan kita yang menjaganya, memakmurkannya. Semuanya harus dapat rahmat/kasih sayang atas ajaran islam yang kita anut. Kita tidak boleh merusak alam kita harus memakmurkannya. QS.21:107, 11:61, 7:85

tBur oY=yr& w) ZptHqy Jn=y=j9$!


Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

IV. Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa. 3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Akhlaq Al-Quran

Drs. H. Anwar Masy`ary MA 1990, Surabaya: Bina Ilmu 2. Ilmu Akhlaq H. Djarnawi Hadikusuma, Yogyakarta: Persatuan, 1985 B. Pengembangan 1. Studi Islam I, Surakarta: LSI UMS, Abdullah Aly, et,al, 1998, VII. Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Testertulis (formatif) B. Alat Tes: 1. Jelaskan Akhlaq mahmudah terhadap diri sendiri 2. Sebutkan dan jelaskan akhlaq orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tua! 3. Jelaskan akhlaq mahmudah terhadap tetangga! 4. Jelaslkan Akhlaq terhadap masyarakat! 5. Bagaimana akhlaq mahmudah terhadap flora dan fauna?

Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Al-Islam 1 : Akhlaq - Pengertian Akhlaq Madzmumah - Macam-macam Akhlaq Mazdmumah: Takabur (sombong), Riya Sum`ah, Fitnah, dusta, Hasud, buruk sangka, khianat dan Dzolim. dan

Sub. Pokok Bahasan :

Semester/SKS Jurusan Jumlah Pertemuan

: I/2 : Semua : 1 x (90 menit)

I.

Tujuan Intruksional Umum Mahasiswa dapat mengetahu Akhlaq

Tujuan Intruksional Khusus: Setelah akhir perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian Akhlaq mazmumah 2. Menjelaskan yang termasuk akhlaq madzmumah seperti :Takabur (sombong), Riya dan Sum`ah, Fitnah, dusta, Hasud, buruk sangka, khianat dan Dzolim.

III. Deskripsi Materi: 1. Pengertian Akhlaq Madzmumah Akahlaq mazdmumah adalah akhlaq tercela, sering disebut dengan akhlaq sayyi`ah. Akhlaq tercela berlaku kepada siapa saja tetap jadi akhlaq tercela. Ini merupakan kebalikan dari akhlaq al-Karimah atau mahmudah.

2. Macam-macam akhlaq madzmumah a. Khianat. Merupakan salah satu tandanya orang munafik yakni orang yang apa bila diberi kepercayaan (amanah) maka ia tidak dapat mengemban amanah tersebut itulah yang disebut khianat. QS. 8:27

pkr't tAq9$#ur

z`%!$#

(#qZtB#u

(#qRqrB

!$#$

(#qRqrBur

N3GoYtBr&

NFRr&ur

tbqJn=s?
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat Mengetahui. yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu

b. Dusta Juga merupakasn salanh satu tanda orang munafik. Yakni orang yang apabila berbicara dia bohong. Ini kebalikan daripada jujur. QS. 16:105

yJR) tIt z>s39$# t%!$# w cqZBs$ Mt$t/ !$# ( y7s9'r&ur Nd cq/x69$#


Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orangorang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang pendusta.

c. Ingkar janji Termasuk juga cirri orang munafik, Yakni orang yang apabila berjanji maka dia tidak menepatinya.QS. 16:91. Sehingga kata-kata "Insya Allah" selalu dikambinghitamkan utnuk berdalih agar bias mengingkari janjinya.

qrr&ur (#q)Zs?

gy/

!$#

#s)

O?ygt $yd2qs?

wur#) s%ur

z`yJF{$#

yt/

OF=yy_ !$# N6n=t xx. 4 b) !$# On=t $tB cq=ys?


Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu Telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

d. Dzalim Orang yang tidak dapat menempatkan/memfungsikan sesuai denga yang semestinya. Ini merupakan kebalikan dari sifat adil. QS.42:42

yJR) @69$# n?t t%!$# tbqJ=t }$Z9$#$ tbq7tur F{$# t/ d,ys9$# 4 s9'r& Ogs9 >#xt O9r&
Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa Hak. mereka itu mendapat azab yang pedih.

e. Ucapan kotor (Laghwun)

Orang yang dapat menjaga perkataannya dari hal-hal yang tidak berguna ini merupakan salah satu cirri orang beriman yang akan mendapatkan kebahagiaan diakherat, yang akan msuk ke dalam surga firbaus yang kekal di dalamnya. QS. 23:3

t%!$#ur Nd `t q=9$# cqB


Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.

f. Namimah (Mengadu domba) Orang yang sula menghasut oarnag lain sehingga kedua belah pihak saling beranten jadi saling bermusuhan. Sikap seperti ini tentu dilarang. QS. 111:4, 104:1

ur e@6j9 ;otyJd >otyJ9 @


Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

g. Hasud (dengki) Orang yang tidak senang apa bila orna glain mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan. Hasud akan dapat menghapuskan pahala kabauikan. Sebagaimana Hadits Riwayat Abu Dawud h. Tamak (serakah) Orang yang tidak puas dengan harta yang sudah dimiliki sehingga menjadi materialistis. Kalupun sudah punya dua gunung dari emas, dia masih akan mencari yang ketiganya. Sebagaimana Hadits Riwayat Malik.

i. Ghadhab (marah) Tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan marah, justru bias sebaliknya malah kacau. Makanya pesan Rasul singkat "Jangan marah" HR. Malik j. Riya (pamrih) Yakni kebalikan dari ikhlash. Yakni orang yang ibadah bukan karena Allah tapi karena selain-Nya. QS. 107:4-6

uqs ,j#|J=j9 t%!$# Nd `t NkEx|@ tbqd$y t%!$# Nd cr!#t


Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, Orang-orang yang berbuat riya[1603],
[1603] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari

keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.

k. Bakhil (kikir) Orang banyak menyebutnya dengan pelit/pedit. Erupakan kebalikandari sifat dermawan QS.3:180

wur t|ts t%!$# tbq=y7t !$yJ/ Ng9s?#u ! $# `B &#s uqd #Zyz Nl; ( @t/ uqd @ Nl; ( tbq%qsy $tB (#q=r2 m/ tPqt pyJu)9$# 3

!ur ^uB NuqyJ9$# F{$#ur 3 !$#ur $o3 tbq=yJs? 6yz


Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

l. Takabur (sombong) Orang yang merasa punya kelebihan dalam berbagaoi hal dari pada ornag lain, sehigga tidak pernah menghargai orang lain bahkan menyepelekannya. QS. 7:40. Sikap ini seperti sikap yangdimiliki setan. QS 2:34

b) 9$# (#q/x. $uZGt$t/ (#ry93tF$#ur $pk]t w xGx? Nlm; >uq/r& !$uK9$# wur

tbq=zt spYyf9$# 4Lym yk=t @yJpg:$# dOy $u:$# 4 9x2ur gwU tBfJ9$#
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit[540] dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum[541]. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

[540] artinya: doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. [541] artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum.

m. Kufur nikamah Orang yang tisk mau mensyukuri nikmat Allah, sehingga Allah bakal menyiksa orangorang yang kufur nikmat. QS14:7

)ur cr's? N3/u s9 O?x6x N3RyV{ ( s9ur Lnx2 b) 1#xt ts9


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, dan jika pasti kamu kami akan menambah (nikmat) Maka kepadamu, mengingkari (nikmat-Ku),

Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

n. Sikhriyah (mengolok-olok) Jangan mengolok-olok karena dapat melemahkan orang lain. Belum tentu orang yang mengolok olok lebih baik dari yang diolok-olok. QS 49:11

pkr't t%!$# (#qZtB#u w yo Pqs%$ `iB BQqs% #|t br& (#qRq3t #Zyz Nk]iB wur !$|S `iB >!$|pS #|t br& `3t #Zyz `k]iB ( wur (#rJ=s? /3|Rr& wur (#rt/$uZs?

=s)9F{$$/ ( }/ Lew$# -q9$# yt/ `yJM}

$# 4 `tBur N9 =Gt y7s9'r's Nd tbqH>9$#


Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
[1409] [1410] Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang

mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

o. Suudzon (prasangka buruk) Kita dilarang berprasangka buruk. Jika ingin selamat orang yang selamat jika husnuzdan bukan suudzan. QS. 49:12

pkr't t%!$# (#qZtB#u (#q7^tG_$# #ZWx.$ z`iB d`9$# c) ut/ d`9$# OO) ( wur (#qpgrB wur =tGt N3/ $t/ 4 =tr& O2tnr& br& @2't zNss9 mzr& $\GtB nqJFds3s 4 (#q)?$#ur !$# 4 b) !$# >#qs? Lm
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka

(kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Penyayang. Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha

p. Tajasus (mencari-cari kesalahan) Kita dilarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain QS. 49:12. Yang lebiuh bagus jika ada kesalahannya maka dikritik dengan cara yang baik. Pasti orang yang dikritik akan senang. q. Dan lain-lain

IV.

Kegiatan Belajar Mengajar A. Kegiatan pendahuluan (penjajagan) Dosen menyiapkan mental konsentrasi mahasisiwa untuk mengikuti kuliah dengan melakukan penjajagan, kuis dan menunjukan tujuan dari perkuliahan.

B. Kegiatan Perkuliahan Inti. Kegiatan Dosen: 1. Dosen menerangkan seluruh materi dalampokok bahsasan secara sistematis. 2. Dosen mengadakan pertanyaan yang berkait dengan pemahaman mahasiswa.

3. Dosen menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yang disiapkan. 4. Dosen memberi penugasan. Kegiatan Mahasiswa a. Mahasiswa mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan dosen. b. Mahasiswa menjawab pertanyaan Dosen dan mengajukan pertanyaan. c. Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan Dosen. d. Mahasiswa mengerjakan evaluasi dari perkuliahan. V. Metode dan Media Pembelajaran A.. Metode yang dipergnakan 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Penugasan B. Media pembelajaran yang dipergunakan 1. OHP 2. Infocus 3. White Board VI. Sumber Bahan: A. Pokok 1. Akhlaq Al-Quran Drs. H. Anwar Masy`ary MA 1990, Surabaya: Bina Ilmu 2. Ilmu Akhlaq H. Djarnawi Hadikusuma, Yogyakarta: Persatuan, 1985 B. Pengembangan 1. Studi Islam I, Surakarta: LSI UMS,

Abdullah Aly, et,al, 1998, VII. Evaluasi: A. Jenis tes: 1. Kuis bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar 2. Tes Tertulis (formatif) B. Alat Tes: 1. Jelaskan pengertian Akhlaq Madzmumah! 2. Sebutkan dan jelaskan 10 hal yang termasuk akhlaq madzmumah! Bekasi, Ketua jurusan Dosen Pengampu

(.)

(.)

You might also like