You are on page 1of 1

Sejarah Olimpiade Kuno

Selama beberapa Olimpiade kuno diadakan, yang dilombakan hanya satu macam olahraga saja, yakni lari jarak pendek (sprint) 192 m. Perlombaan lari tersebut digelar tujuh hari tanpa henti. Olimpiade pertama berlangsung th 776 SM di kaki Gunung Olympia atau Olimpius di Yunani bagian Barat. Saat itu, orang-orang Yunani melakukannya demi penghormatan kepada Dewa Zeus. Konon, Gunung Olimpius dipercaya sebagai gunung suci, karena merupakan tempat bersemayan Dewa Zeus. Di zaman Yunani kuno, Gunung Olimpius juga dianggap sebagai pusat negara dan puncak dunia. Gunung dengan tinggi 2900 m ini adalah gunung tertinggi di Yunani dan selalu terdapat kuil Dewa Zeus dengan patungnya yang terbuat dari emas. Seiring waktu, jenis olah raga yang dipertandingkan juga bertambah. Ada tambahan olah raga tinju, gulat, loncat jauh dan balapan kereta perang. Kala itu belum ada sebutan atlet, dan belum ada motivasi untuk mendapatkan uang atau penghargaan bagi yang memenangi pertandingan. Kata atlet sendiri berasal dari bahasa Yunani, athlos, yang berarti laga atau kontes, dan arti lainnya penghargaan atau prize. Lama kelamaan, ajang Olimpiade memberikan hadiah bagi sang juara. Saat itu ada peristiwa cukup besar, yakni Achilles kehilangan sahabatnya dalam perang Troya. Dari situlah timbul gagasan untuk memberi penghargaan pada pemenang lomba di ajang Olimpiade. Para pemenang juga dianggap sebagai pahlawan. Tetapi hadiahnya tidak berupa medali. Hadiah di Olimpiade kuno macam-macam jenisnya. Ada meja berkaki tinggi yang terbuat dari perunggu, baju pelindung untuk berburu, mantel wol, dan rangkaian buah zaitun. Sampai pada abad ke delapan, tujuh dan enam SM, jago-jago olahraga yang keluar sebagai pemenang mendapat hadiah tersebut, dan atlet tersebut disamakan dengan pahlawan perang. Yang boleh ikut pentas Olimpiade kuno saat itu hanya laki-laki, wanita tidak boleh ikut. Namun, di abad ke dua Masehi diadakan Olimpiade khusus untuk kaum wanita yang diselenggarakan untuk upacara Dewi Hera, istri Dewa Zeus. Acara itu dinamakan juga Festival Hera, dan hanya diikuti oleh para wanita yang belum menikah. Yang menjadi pemenang mendapat hadiah, yaitu diizinkan ikut upacara pengorbanan untuk Dewi Hera. Olimpiade kuno berlangsung sampai tahun 393 M. Setelah tahun tersebut, Olimpiade ditiadakan atas perintah Kaisar Theodosius. Kaisar menghentikan ajang pesta olahraga itu karena didapati banyak kecurangan dan penipuan. Beliau menegaskan kembali untuk kembali menggunakan lembah Gunung Olimpus untuk kegiatan keagamaan. Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/2077419-olimpiade-kuno/#ixzz1YwUBQkXy

You might also like