You are on page 1of 14

MAKALAH I PERBENGKELAN PERTANIAN (Menggergaji Bahan Kerja)

Oleh: Kelompok Nama dan NPM : 02 : Fattah Gyasi Tamtanus (240110090076) Raizal Maulana (240110090077)

I Gusti Agung R. A. W. (240110090083) Wilan Mutia Hendri Hany Septy Maulia Adhi Karno Wibowo (240110090092) (240110090107) (240110090108)

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2011

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2 1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 2 1.2. Tujuan .................................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3 2.1. Pengertian ............................................................................................. 3 2.2. Macam-macam Gergaji ........................................................................ 3 2.3. Gergaji Manual..................................................................................... 4 2.3.1. Mengasah Gergaji Manual .................................................... 4 2.3.2. Kelurusan Bilah Gergaji ........................................................ 4 2.3.3. Barisan Mata Gergaji ............................................................ 5 2.3.4. Ruang Gerak.......................................................................... 5 2.3.5. Menggunakan Gergaji Manual .............................................. 6 2.4. Gergaji Belah ....................................................................................... 8 2.4.1. Gigi Gergaji Lingkaran ......................................................... 9 2.4.2. Jumlah Gigi Gergaji ............................................................ 10 2.4.3. Lubang Tatal ....................................................................... 10 2.4.4. Konfigurasi Gigi ................................................................. 11 2.4.4.1. Flat Top (FT) ........................................................ 11 2.4.4.2. Alternate Top Bevel (ATB) ................................. 11 2.4.4.3. Combination Tooth (Comb) ................................. 11 2.4.4.4. Triple Chip Grind (TCG) ..................................... 12 2.4.4.5. High Alternate Top Bevel (HiATB) .................... 12 2.4.4.6. Sudut Gigi Gergaji ............................................... 12 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13 3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari banyak benda-benda yang ada di sekeliling kita. Benda-benda tersebut dibentuk oleh tangan manusia ataupun mesin. Contoh sebuah kursi yang awalnya berupa kayu, diproses sedemikian rupa hingga menjadi bentuk kursi yang diinginkan. Untuk membentuk sebuah benda, dibutuhkan proses, teknik, dan alat-alat bantu yang memadai. Seperti membentuk pola terlebih dahulu, dengan cara sederhana pola dibentuk dengan alat gurat dan penggaris. Setelah pola terbentuk, dilakukan proses selanjutnya, seperti memotong, menekuk, melipat, dan menggergaji. Disini akan dibahas teknik-teknik dan alat-alat untuk menggergaji. Penggergajian merupakan suatu langkah penting dalam pembuatan atau perakitan benda.maka dari itu kita harus memahami tentang penggergajian.

1.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Sebagai media informasi mengenai penggergajian. 2. Pembelajaran mengenai penggergajian. 3. Sebagai bahan refrensi untuk praktikum perbengkelan pertanian.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengertian dari menggergaji adalah suatu kegiatan atau proses memotong benda-benda keras dengan pisau bergerigi. Berdasarkan cara kerjanya, gergaji dibagi menjadi 2 macam, gergaji konvesional dan gergaji mesin. Gergaji konvesional adalah alat yang digunakan untuk memotong benda keras, sedangkan gergaji mesin merupakan suatu pengembangan dari gergaji konvesional, dimana gergaji mesin memiliki pengertian sebagai mesin yang memiliki tingkat kepadatan operasi yang relatif lebih tinggi pada bengkel produksi dan memiliki persyaratan ketelitian tinggi serta dapat menentukan proses lebih lanjut.

2.2. Macam-macam Gergaji Seperti yang sudah disebutkan diatas, gergaji dibagi menjadi 2 macam: 1. Gergaji tangan (konvesional) Berdasarkan fungsinya, gergaji tangan dibagi menjadi 2 macam: Gergaji besi Gergaji kayu

2. Gergaji mesin Mesin gergaji dapat dibagi menjadi 3 macam: Mesin gergaji bolak-balik Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolakbalik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%. Mesin gergaji piringan Mesin gergaji ini mempunyai diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini

selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. Mesin gergaji pita Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

2.3. Gergaji Manual 2.3.1. Mengasah Gergaji Manual Beberapa teknik tertentu memang dibutuhkan untuk mengasah mata gergaji menjadi gergaji yang tajam dan baik. Mengasah gergaji tidak sekedar membuat semua jajaran mata gergaji menjadi lebih runcing akan tetapi kita perlu perhatikan beberapa detail yang akan sangat besar pengaruhnya untuk kemudahan menggunakan gergaji tangan. Sebagai tukang kayu walaupun belum profesional saya kira pengetahuan ini bisa membantu untuk mengatasi masalah pada waktu gergaji tangan 'dianggap' tumpul atau memang perlu ditajamkan.

2.3.2. Kelurusan Bilah Gergaji Bilah gergaji harus benar-benar lurus tanpa bengkok sehingga pada waktu gerakan menggergaji garis potong yang akan dihasilkan terjaga ukurannya dan tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong ataupun menarik gergaji tidak terlalu besar, terutama pada waktu garis potong sudah memiliki kedalaman tertentu.

Bilah gergaji yang bengkok bisa berakibat garis potong menjadi lebih besar dan hasil gergaji tidak halus/rata.

2.3.3. Barisan Mata Gergaji Pengasahan harus memperhatikan hasil akhir pada posisi mata gergaji. Semua ujung mata gergaji harus terletak pada satu garis lurus dengan sekecil mungkin toleransi. Begitu pula dasar sudut mata gergaji juga harus tetap berada pada satu garis lurus. Ketidakrataan posisi barisan mata gergaji berarti tidak semua mata gergaji bekerja maksimal. Hanya mata gergaji paling tinggi yang bekerja memotong kayu. Situasi ini membuat penggergajian lebih berat dan lebih lama. Juga bisa membuat gergaji lebih cepat tumpul terutama pada mata gergaji tertinggi.

2.3.4. Ruang Gerak Jika diamati dari dekat anda perhatikan bahwa semua mata gergaji bengkok, mempunyai sudut tertentu dari bilah gergaji. Dan susunannya selalu berbanding sama. Misalnya mata gergaji urutan genap akan bengkok ke kiri dan mata gergaji urutan ganjil bengkok ke kanan. Sudut ini juga tidak ditentukan secara acak. terdapat alat khusus untuk mengatur sudut mata gergaji yang disebut Gripper (paling tidak itu istilah yang saya ketahui). Gripper membengkokkan mata gergaji satu persatu sehingga terdapat ruang gerak untuk bilah gergaji pada waktu gerakan menggergaji. Lebih besar sudut yang dihasilkan lebih besar lebar garis potong pada kayu.

Mengapa ini perlu? Apabila sudut mata gergaji terlalu kecil pada lebar bilah gergaji akan membuat bilah gergaji terjepit pada waktu gerakan menggergaji dan karena besarnya gesekan antara bilah gergaji dengan sisi kayu yang dibelah/dipotong sehingga timbul bekas hitam seperti terbakar atau mengkilap yang bisa membuat proses finishing kurang

2.3.5. Menggunakan Gergaji Manual Untuk orang yang pertama kali memegang gergaji tangan sering kali tidak menyadari bagaimana memegang gergaji pada posisi yang benar agar proses pembelahan atau pemotongan kayu berjalan dengan baik dan mudah. Karena apabila kita menggunakan gergaji yang benar dalam posisi yang tepat akan terlihat bahwa tidak hanya tukang kayu yang bisa melakukannya dengan baik dan cepat. Prinsip utama menggunakan gergaji tangan adalah bahwa kita harus mengetahui jenis gergaji yang sesuai dengan arah serat kayu: 1. Memotong Kayu Jenis gergaji yang terbaik adalah gergaji potong yang memiliki mata gergaji tegak. Posisi ini disesuaikan dengan arah serat. Mata gergaji yang tegak lebih kuat untuk memotong serat dan akan terasa lebih ringan pada waktu memotong. Letakkan benda kerja di atas media yang stabil, lebih baik apabila bagian sisi lebar dibatasi dengan pembatas yang tidak mudah bergerak. Pada garis potong sesuai ukuran yang diinginkan letakkan ujung kuku ibu jari berbatasan langsung dengan gergaji. Selalu gerakkan gergaji ke arah belakang untuk membuat alur gergaji. Untuk hasil terbaik sebaiknya gunakan tenaga dorongan untuk memotong serat kayu. araha ke belakang murni hanya untuk mengambil posisi semula.

Secara teknik ini lebih ringan daripada memotong kayu karena proses utamanya adalah memisahkan ikatan pori-pori kayu. Mata gergaji berbentuk lebih miring dengan sudut tertentu. Untuk kestabilan pembelahan benda kerja sebaiknya diikat dengan sebuah 'clamp' ke meja kerja atau bangku kerja. Posisi kuku ibu jari sama dengan proses pemotongan kayu.

Sudut gergaji. Menggunakan gergaji potong paling ideal berada pada sudut 45 derajat dan gergaji belah pada posisi 60 derajat untuk hasil terbaik.

2.4. Gergaji Belah

Mungkin lebih tepatnya akan saya sebut mesin gergaji belah karena desain dan fungsi mesin dasar ini adalah untuk membelah papan atau lembaran plywood. Dengan berbagai modifikasi pada alat penghantar, jenis gergaji dan meja kerja, mesin gergaji belah bisa anda gunakan untuk memotong kayu. Gergaji belah digunakan untuk membelah kayu pada ukuran yang cukup presisi. Toleransi ukuran hanya disisakan antara 1-2 mm. Bahkan pada penyetelan dan pengoperasian mesin yang benar akan menghasilkan hasil penggergajian yang sangat halus dan hanya perlu proses pengamplasan. Bagian penting mesin gergaji belah: 1. Meja kerja: tempat meletakkan benda kerja yang akan dibelah. Jangan meletakkan benda kerja yang tidak dimaksudkan dikerjakan pada mesin. letakkan benda kerja lainnya di dalam pallet terpisah. 2. Penghantar: berfungsi untuk menghantarkan benda kerja ke arah yang berlawanan dengan putaran gergaji. Penghantar ini harus senantiasa siku (bersudut 90) terhadap meja kerja. 3. Bilah gergaji: gergaji belah dengan bentuk mata gigi khusus di desain untuk membelah kayu. Terhubung pada motor penggerak yang terletak di bawah meja kerja. 4. Pisau Belah: Berfungsi untuk menahan lemparan balik dari putaran bilah gergaji. Jarak antara pisau belah dengan lingkaran paling luar gergaji harus diatur pada jarak yang tepat antara 2-4 mm. Pisau belah juga berfungsi agar bilah gergaji tidak terjepit pada waktu kita membelah kayu yang panjang sehingga bisa mengurangi resiko burnt mark pada kayu hasil pembelahan.

Pisau belah harus lebih rendah 3-4 mm dari ujung paling tinggi gergaji sehingga benda kerja bisa dengan lancar dibelah

5. Penutup gergaji: Digunakan sebagai alat pengaman dan pelindung mata gergaji terutama pada waktu membelah kayu yang tebal. Pengaman ini sebaiknya selalu diletakkan di atas gergaji pada waktu mesin dijalankan karena juga bisa berfungsi untuk menahan lemparan balik. 6. Pengatur ketinggian gergaji: Untuk menentukan ketinggian bilah gergaji sesuai dengan ketebalan kayu atau papan yang akan dibelah. 7. Pengatur Sudut: Mengatur sudut kemiringan bilah gergaji untuk membelah kayu dengan sudut kemiringan tertentu. Catatan: Lokasi dan desain bagian-bagian mesin bisa berbeda pada merk tertentu.

2.4.1. Gigi Gergaji Lingkaran

Sebelum memasang gergaji lingkaran atau ketika membeli gergaji lingkaran untuk cadangan mesin anda sangat penting diketahui bahwa terdapat berbagai jenis bilah gergaji yang telah didesain sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Ada yang didesain khusus hanya untuk membelah kayu, ada yang didesain khusus untuk memotong dan ada pula yang difungsikan untuk fungsi 'kombinasi' dalam arti baik untuk membelah dan memotong. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan jenis bilah gergaji yang tepat dan sesuai dengan anggaran yang kita miliki. Dan perbedaan yang bisa kita lihat dari masing-masing fungsi tersebut adalah berdasarkan jumlah gigi gergaji, lubang tatal, konfigurasi gigi gergaji dan sudut gigi gergaji. 9

2.4.2. Jumlah Gigi Gergaji Untuk memotong kayu biasanya dibutuhkan bilah gergaji dengan jumlah gigi lebih banyak agar mendapatkan hasil potongan yang halus dan rapih. Dengan jumlah gigi lebih banyak berarti 'kerja' setiap gigi gergaji menjadi lebih ringan dan lebih sedikit dan permukaan pada kayu yang dipotong tidak terdapat serpihanserpihan kecil yang kasar. Bilah Gergaji potong biasanya memiliki gigi antara 60-80 buah yang mampu menghasilkan potongan yang sangat halus. Bahkan apabila menggunakan jenis material baja yang paling berkualitas, hasil potongan bisa terlihat halus mengkilap. Bilah gergaji belah memiliki jumlah gigi lebih sedikit, sekitar minimal 24 gigi akan tetapi mampu menghasilkan kecepatan dorong yang tinggi pada waktu membelah. Gergaji belah membutuhkan sedikit tenaga untuk 'mencabik' kayu.

2.4.3. Lubang Tatal Rongga ini terdapat pada setiap jumlah tertentu gigi gergaji sesuai fungsinya sebagai ruang untuk serbuk gergaji. Gergaji belah membutuhkan ruang lebih besar dan lebih banyak karena kecepatan dorong pada mesin gergaji belah atau ripsaw sehingga banyak sekali tatal atau serbuk yang harus ditampung. Pada bilah gergaji kombinasi, lubang tatal terdapat dua ukuran sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu fungsinya digunakan akan berfungsi dengan maksimal.

10

2.4.4. Konfigurasi Gigi Bentuk gigi gergaji dan bagaimana gigi-gigi tersebut terpasang juga mempengaruhi kualitas pemotongan/pembelahan. Apakah gigi-gigi tersebut terpasang miring atau berselingan sangat berhubungan erat dengan bagaimana bilah gergaji melakukan tugasnya.

2.4.4.1. Flat Top (FT) Digunakan untuk membelah kayu keras maupun kayu lunak. Dengan desain gigi tersebut sangat efektif untuk 'menyayat' serat kayu pada saat pembelahan kayu searahaserat.

2.4.4.2. Alternate Top Bevel (ATB) Gigi gergaji disusun secara berselang-seling dan memiliki sudut runcing pada bagian sisinya untuk memotong serat dahulu setelah kemudian

membersihkan bagian tengah garis potongnya. Gigi ATB biasanya digunakan untuk gergaji potong.

2.4.4.3. Combination Tooth (Comb) Susunan gigi seperti ini biasanya untuk bilah gergaji yang berfungsi untuk mesin kombinasi, belah dan potong. Konfigurasi yang umum adalah pada setiap 5 gigi gergaji memiliki komposisi 4 : 1 yaitu empat gigi FT dan satu gigi ATB. Oleh karena itu pula biasanya gergaji dengan konfigurasi Comb memiliki lubang tatal yang lebar.

11

2.4.4.4. Triple Chip Grind (TCG) Konfigurasi gigi seperti ini digunakan khusus untuk memotong material seperti multipleks, MDF dan plastik. Posisi gigi yang berbentuk 'trapesium' sedikit lebih tinggi daripada gigi yang flat (FT).

2.4.4.5. High Alternate Top Bevel (HiATB) Desain gigi gergaji seperti ini mampu menghasilkan bidang potongan yang sangat halus dan mengkilap. Dengan bentuk penampang gigi gergajinya yang miring/trapesium juga bisa untuk memotong bahan keras seperti lembaran melamin (kita mengenalnya sebagai formika, walaupun sebenarnya ini adalah sebuah merek terkenal untuk bahan buatan tersebut).

2.4.4.6. Sudut Gigi Gergaji Yang dimaksud dengan sudut gigi adalah sudut antara garis ujung gigi ke arah pusat lingkaran gergaji dengan garis yang searah dengan permukaan gigi dari ujung gigi hingga pangkal gigi gergaji. Sudut tersebut biasanya dibuat antara 520. Apabila lebih besar sudut lebih kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu diperhatikan kehalusan hasil pemotongan. Lihat gambar di atas.

12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Dari makalah ini, dapat ditarik Kesimpulan sebagai berikut: 1. Gergaji mempunyai banyak macam, ada yang konvensional ada yang dengan mesin 2. Menggunakan gergaji mesin lebih mudah, karena tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga 3. Menggergaji kayu dan besi, menggunakan pisau gergaji yang berbeda

13

You might also like