You are on page 1of 1

Kultur jaringan merupakan suatu teknologi mengisolasi sel, protoplasma, jaringan, dan organ untuk memperbanyak diri dalam

kondisi aseptik (bebas hama penyakit). Sifat dari tanaman hasil kultur jaringan akan memiliki sifat yang sama seperti induknya. Kultur jaringan tanaman berawal dari sel yang memiliki sifat dasar totipotensi sel. (total genetic potential). Sifat totipotensi sel merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. Dari sifat totipotensi sel tersebut, jika sebuah sel berada dalam kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan, sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih besar dikarenakan masih ada sel atau jaringan yang belum terdiferensiasi, yaitu jaringan meristem dan jaringan parenkim yang bersifat meristematik. Kultur jaringan organ reproduksi tanaman salah satunya adalah kultur jaringan pollen atau anther culture. Eksplan atau bagian dari tanaman yang digunakan dalam kulturisasi adalah serbuk sari. Eksplan dipilih yang masih muda, diketahui asal-usul dan varietasnya, tidak terinfeksi penyakit, dan jenisnya unggul. Inisiasi (pengambilan) eksplan harus dilakukan di tempat yang steril dan alat-alat yang steril juga. Kemudian eksplan disterilisasi pada tabung reaksi atau botol kaca dengan menggunakan autoklaf. Begitupun dengan alat-alat yang digunakan disterilisasi dengan menyemprotkan ethanol. Langkah selanjutnya yaitu multiplikasi, adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Dan terakhir adalah aklimatisasi, yaitu pemindahan eksplan dari ruang aseptik ke bedeng.

You might also like