You are on page 1of 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak
dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau
seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak
bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun
dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat
oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh
makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak
pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang
akan datang.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan
sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel
pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam
dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.

Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan


yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu
protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk
aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga
pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis
tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang
lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan
serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut
ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk menambah wawasan siswa tentang sistem gerak yang tanpa
kita sadari kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk memahami bagian-bagian sistem gerak pada manusia serta
mengetahui fungsinya.
3. Untuk memahami pentingnya sistem gerak bagi kehidupan kita.
4. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang biasanya menyerang bagian
sistem gerak.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian dari sistem gerak?
2. Apa saja fungsi dari tiap bagian sistem gerak pada manusia?
3. Apa saja pentingnya sistem gerak bagi kehidupan manusia?
4. Penyakit apa saja yang biasanya menyerang sistem gerak pada
manusia dan apa penyebabnya?

BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM GERAK
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja,
berlari , berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut
tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam
tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang
dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan
adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan
seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun
tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh
manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi
di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung
mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting diantaranya menyusun
bentuk tubuh, perlindungan, gerakan tubuh, membentuk sel-sel darah, dan
tempat penyimpanan mineral.
B. FUNGSI RANGKA

Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206


buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan
organ-organ yang melekat padanya

Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi


oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang
dada dan tulang rusuk.

Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan


yaitu sistem musculo-skeletal

Rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon.


Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan
perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi.

C. SENDI
Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang. Berdasarkan
gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku
sendi gerak Sendi

dan

mati (sinarthrosis), karakter dari sendi ini adalah

hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain sangat dekat, dan
hanya dipisahkan oleh serabut jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat
pada hubungan antara tulang-tulang tengkorak yang dikaitkan oleh sutura
Sendi kaku (Amfiathrosis), karakterisitik dari sendi ini adalah tulang dengan
tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat pada
hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada yang dihubungkan oleh
tulang rawan hialin.
Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh
manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi
gerak yaitu:
1. Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos
satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contoh sendi
pada siku (hubungan antara tulang

humerus/lengan

atas

dengan

tulang radius ulna/pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang


femur/paha dengan tulang tibia fibula /kering betis) sendi pada mata kaki,
dan sendi antar ruas jari
2. Sendi putar
Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung tulang lain. Bentuk
seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi
antara tulang hasta/ulna dengan tulang pengumpil/radius.

3. Sendi Pelana atau sendi sela


Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk
pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti
gerakan orang naik kuda. Contoh sendi antara tulang

telapak

tangan

dengan tulang pergelangan tangan.


4. Sendi peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol.
bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat
berporos tiga. Contoh sendi antara tulang humerus/lengan atas dengan
tulang gelang bahu, dan sendi antara tulang gelang panggul dengan tulang
femur /paha.
D. PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA
Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur
yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara
umum fungsi dari sistem skeletal adalah:
1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh,
2. Sebagai alat gerak pasif,
3. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
4. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red
bone marrow),
5. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan
6. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).

Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka
aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan
toraks) dan rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).

A.Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau
skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis
ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali
Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class
Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
2. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis
ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves
dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu.
Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca,
Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi

Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan


(kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago

terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas


juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses
pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu
pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem
Havers.
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

Fungsi Tulang

Tulang tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai


fungsi lain, yaitu:
a) Memberi bentuk tubuh
b) Melindungi alat tubuh yang vital,
c) Menahan dan menegakkan tubuh
d) Tempat perlekatan otot
e) Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posfor
f)

Tempat pembentukan sel darah

g) Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum


kuning

B.Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2,


yaitu:
a. Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang
rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat
lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada
orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea,

bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Proses


perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan
yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak anak
jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa
tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping
hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi
tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis. Matriks tulang rawan
merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman
halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang
rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama
dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic
tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat
serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis
dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak
di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.
Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna lakunanya bulat atau bulat
telur dan berisi sel sel (kondrosit)
a.

Tulang (osteon)

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari


bagian bagian sebagai berikut:
a) Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima
yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi
osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
b) Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk
osteosit.
c) Osteosit merupakan sel sel tulang dewasa.
d) Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan
terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk
perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
B. Tulang Keras / sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk oleh

sel-sel tulang keras (osteosit) yang

mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat.


Penimbunan senyawa ini dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras.
Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian yang disebut
lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh suatu
saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini
membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan
yang disebut saluran Havers. Pada saluran ini terdapat sistem saraf dan
pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi bagi osteosit.

Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:

tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang rapat dan padat,
misalnya:tulang pipa

tulang spons, bila matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek,


tulang pipih

Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi


beberapa penggolongan:
1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan,
tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki).
Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.
2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah
5. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat
di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.
Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu:
1. Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan
yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah
tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil. Tulang pipa
terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua
ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Pada anak anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas,
sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya
cakra epifisis sudah sudah menulang.
Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.

10

2. Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya
terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga
sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk
memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang
tengkorak.

3. Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat
Contohnya:
- ruas-ruas tulang belakang
- tulang pergelangan tangan
- tulang pergelangan kaki

Hubungan Antar Tulang


Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak
dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur
khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari

11

kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago


didaerah sendi. Mula mula kartilago akan membesar lalu kedua
ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago
akan membentuk sel sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi
(membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang
yang disebut sinoval.
a. Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi,
hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan
serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe utama
sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan
jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sikondrosis
adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ;
hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
b. Amfiartrosis
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan
untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan
sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih,
contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang
kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat
serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang
kering.
c. Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka
oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.
Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan
keleluasaan bergerak dan fleksibel.

12

Diatrosis dicirikan sebagai berikut:


1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat
fibrous,
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang
disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas
untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang
tidak,
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

E. SISTEM RANGKA
AKSIAL
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh.
Rangka aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
1. Tulang tengkorak (skull)
2. Tulang belakang (vertebra)
3. Tulang rusuk (ribs)
4. Tulang dada (sternum)

13

1. Tulang tengkorak (skull)


Tulang tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan
kepingan tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak
manusia terdiri atas 22 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang
bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk
tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak. Tulang
fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang. Tulangini
berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.

Tulang bagian kepala terdiri atas:


a. Tulang kepala belakang (osipital)
Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya
berjumlah 1.
b. Tulang ubun-ubun (parietal)
Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang
ini berjumlah 2 buah.
c. Tulang dahi (frontal)

14

Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1
buah.
d. Tulang pelipis (temporal)
Tulang pelipis terletak di bagian kepala samping belakang. Tulang ini
berjumlah 2 buah.
e. Tulang baji (sphenoid)
Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1
buah.
f. Tulang tapis (ethmoid)
Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini
berjumlah 1 buah.
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat
tonjolan mastoid dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang
belakang berhubungan dengan otak).
Tulang bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena
merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak
belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft spot) atau
fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Pada
kelahiran normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang tindih sehingga dapat
menelusup keluar dari lubang sempit. Seiring dengan pertumbuhannya,
tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan hilang perlahan seiring
dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
a. Tulang rahang atas (maksila)
Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya gusi dan gigi
bagian atas. Tulang ini berjumlah 2 buah.
b. Tulang rahang bawah (mandibula)

15

Tulang rahang bawah berjumlah 1 buah. Dengan adanya otot rahang,


tulang ini dapat bergerak sehingga mulut kita dapat terbuka dan
tertutup.
c. Tulang hidung (nasal)
Tulang hidung terdapat di rongga hidung dan berjumlah 2 buah.
d. Tulang pipi (zigomatik)
Tulang pipi membentuk pipi seseorang. Tulangini berjumlah 2 buah.
e. Tulang air mata (lakrimal)
Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah
2 buah.
f. Tulang langit-langit (vomer)
Tulan langit-langit berjumlah 1 buah.
g. Tulang palatin
Tulang palatin berjumlah 2 buah.
h. Tulang konka inferior (inferior nasal cocha)
Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung. Tulang ini
berjumlah 2 buah.
Tulang bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang
bawah terhadap tulang rahang atas, misalnya ketika kita berbicara atau
makan. Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan
berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:
a) Tulang martil (maleus)
Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan tulang
landasan. Dalam setiap telinga terdapat 1 tulang martil.
b) Tulang landasan (inkus)
Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan tulang sanggurdi.
Terdapat 1 tulang landasan di setiap telinga.

16

c) Tulang sanggurdi (stapes)


Tulang sanggurdi berbentuk seperti garputala dan berfungsi
menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam (koklea).
Terdapat 1 tulang sanggurdi pada setiap telinga.
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.

2. Tulang belakang (vertebra)


Sebagai anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang
(vertebra). Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini
berfungsi penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang
rusuk dan melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital
karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat
terdapatnya saraf utama tubuh.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5
bagian, antara lain:
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
d. Ruas tulang kelangkang (sacrum).
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang
atlas. Tulang atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua
adalah tulang pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis
memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas
ketujuh memiliki bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan
tulang rusuk.

17

b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).


Tulang punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir
serupa. Tiap ruas tulang punggung memiliki badan tulang dengan
tonjolan tulang ke kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian
dengan tulang-tulang rusuk (ribs). Badan tulang ini berlekatan
dengan lengkung vertebra yang melindungi sumsum tulang belakang.
Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang rawan (kartilago).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
Berujumlah 5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang
belakang yang paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang
belakang lainnya. Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang
punggung, namun tidak bersendian dengan tulang rusuk.

18

d. Ruas tulang kelangkang (sakrum).


Sakrum merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini
bersendian dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang
terakhir dan tulang ekor.
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Tulang ekor merupakan vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx
adalah gabungan 4 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian
dengan tulang kelangkang.

Diantara tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram


invertebra merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di
dalam. Tulang ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung
vertebra.

19

3. Tulang rusuk (ribs)


Tulang rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian
belakang tulang rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung
(vertebra torak). Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7
pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Bagian depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada
(sternum). Tulang rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang
punggung (vertebra torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang
rusuk diatasnya. Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk
kesembilan. Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya
dengan tulang belakang. Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal
spaces.
Tulang rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung
dan tidak bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak
melayang. Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan
dengan rusuk yang lain.

4. Tulang dada (sternum)


Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas
tulang. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang
ini merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga
dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta
membantu dalam pernafasan.

20

Rangka apendikular
Ekstremitas atas

Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna,
karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.

Skapula

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal


dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi
(spina,

korakoid)

yang

melekatkan

beberapa

otot

yang

berfungsi

menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan


klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula
membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

21

Klavikula

Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral


dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak
sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.

Humerus

Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan


dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus
memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel
mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus
memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum,
trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang
ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk
sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan,
antara lain tonjolan untuk otot deltoid.

Ulna

Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi
anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui
fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan
trochlea

pada

humerus).

Artikulasi

ini

berbentuk

sendi

engsel,

memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi


dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar,
memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna
kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang
disebut sebagai prosesus styloid.

Radius

Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada
posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna,
sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di
daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulangtulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

22

Karpal

Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal.
Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang
tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid,
capitate, dan hamate.

Metakarpal

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan


bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat
tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat
antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut
melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan
menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu
jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.

Tulang-tulang phalangs

Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di


setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari
lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk
antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel
terutama untuk menggenggam sesuatu.

23

Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal,
metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

Pelvis

Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium,
pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk
artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferiorposterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung
ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari
pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu
cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum,
fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

Femur

Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi


dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles.
Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan
trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal

24

anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan
tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior
terdapat fossa intercondylar.

Tibia

Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding
dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral
di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral.
Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah
distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus
medial.

Fibula

Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral


dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan
tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan
facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan


tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal,
yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus
berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.

25

Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal


dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari)
terdapat 2 tulang sesamoid.

Phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu


jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi
pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari
tangan.

26

F. ALAT GERAK PASIF

OTOT

Otot merupakan alat gerak aktif Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh
dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga
jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan
pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam org
anisme tersebut. . Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk
bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan
tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan
oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan
berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang
keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)
Jenis dan Fungsi Otot
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung

27

Ciri-ciri otot
Ciri-ciri otot polos

bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian


tengahnya menggelembung

mempunyai satu inti sel

tidak memiliki garis-garis melintang ( polos )

bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak,


oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak sadar.

terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot


saluran kemih, dll.

28

Ciri-ciri otot lurik

bentuknya silindris, memanjang

tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti


daerah gelap dan terang secara berselang-seling ( lurik )

mempunyai banyak inti sel

bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak,


oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.

terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot

Ciri-ciri otot jantung

otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya


sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling
dan terdapat percabangan sel.

kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita,


tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung
menurut bentuknya seper Ti otot lurik dan dari proses

29

kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot
spesial.

G. GERAK DAN KERJA OTOT


Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan
memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar).
Karena memendek maka tulang yang di- lekati oleh otot tersebut akan
tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan
tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak
otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang
kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau
sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak
otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama.
Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan
lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon ( dua ujung ) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon ( tiga ujung ) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang.

30

Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep
berelaksasi.
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang
sama.
Contoh : gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot
pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otototot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.

Persendian

Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling
berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada
sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses
terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (
3 macam) yaitu:
1. Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pergerakan, misalnya persendian antar tulang
tengkorak.

31

2. Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih
memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian
antara ruas- ruas tulang.
3. Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak
dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.
Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat
ini hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya:

Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah


sebagai berikut:

1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi
pada gelang bahu dan gelang panggul.

32

2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu ,
misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros ,
misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan
tulang tengkorak.

33

4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan
kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
5) Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan
berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik
kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan
tangan dan ibu jari.

6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan
tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar
tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

34

H. GERAK SADAR DAN GERAK REFLEKS

Mekanisme refleks dimulai dari diterimanya rangsang oleh reseptor yang


kemudian diteruskan melalui saraf sensoris ke sumsum tulang belakang. Dari
sumsum tulang belakang rangsang diteruskan melalui saraf motoris ke
efektor sehingga terjadi gerak refleks.
Skema Alur Gerak Refleks:

Gerak sadar mempunyai mekanisme yang berbeda dengan gerak refleks.


Mekanisme gerak sadar dimulai dari diterimanya rangsang oleh reseptor
kemudian diteruskan melalui saraf sensoris ke otak. Oleh otak rangsang akan
diteruskan melalui saraf motoris ke efektor.

I. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK


1Gangguan pada rangka
.
- ANKILOSIS

35

- Kelainan ruas tulang belakang

kesalahan sikap duduk :

SKOLIOSIS, LORDOSIS & KIFOSIS.


2Gangguan pada otot
.- Kejang otot
- MIASTENIA GRAVIS
- Tetanus
Gangguan karena fisiologis
- RAKITIS
- OSTEOPOROSIS

Rickets
Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena
kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari
kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
Osteoporosis
Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses
pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu
karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang
lanjut usia.
Patah Tulang (Fraktura)
Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang
terlalu keras. Selain penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena
kecelakaan.
Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk
jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu,
penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat sembuh

36

kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak
baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat
Arthritis
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi
karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun
infeksi mikroorganisme.
5. Lepas Sendi
Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini
dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
6. Kebiasaan Posisi Duduk
Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi
tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi
karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan
duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping
sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada
tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun
lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung
ke depan sehingga bagian perut maju.
Beberapa penyakit atau gangguan pada sistem gerak dapat terjadi pada siapa
saja.

37

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dipat kita simpulkan beberapa hal diantaranya:

Sistem gerak merupakan bagian dari tubuh yang mempunyai fungsi


untuk menggerakan seluruh bagian tubuh sesuai dengan bagiannya.

Bahwa sistem gerak terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif.

Alat gerak pasif terdiri dari tulang dan bagian-bagiannya sedangkan


alat gerak pasif berupa otot-otot yang secara aktif menggerakan
tulang yang ada di seluruh tubuh.
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi

beberapa penggolongan:
a.

Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan,


tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki).
Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis.

b.

Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.

c.

Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.

d.

Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah

e.

Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat
di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.

Saran
Perlu sekali pengenalan sistem gerak ini diterapkan dalam pelajaran Biologi,
karena ini sangat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
siswa terhadap pentingnya sistem gerak pada manusia. Dan perlu adanya
alat peraga agar siswa dapat melihat dan mempelajari setiap bagian dari
sistem gerak tersebut, tidak sebatas membaca buku ataupun melihat dari
gambar saja.

38

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto,

Feri.

Sistem

Gerak

Manusia

http://www.docstoc.com/docs

/25972416/ Sistem-Alat-Gerak (Diakses tanggal 26 September 2011)


Zaifbio. Sistem Gerak Manusia http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/
sistem-gerak-manusia/ (Diakses tangga; 26 September 2011)

39

You might also like