You are on page 1of 8

ALAT PERAGA STIK PERKALIAN DAN BLOK AL-KHAWARIZMI UNTUK KEMAMPUAN ARITMETIKA DAN ALJABAR Wahidin headymathic.wordpress.com headymatic@yahoo.

com

A. Pendahuluan Pembelajaran guru di kelas umumnya masih konvensional (metode ceramah dengan media chalk and talk. Hal ini dikarenakan sekolah belum memanfaatkan alat peraga secara optimal (Asyhadi, 2005). Aktivitas siswa sehari-hari terdiri atas menonton gurunya menyelesaikan soal-soal di papan tulis, kemudian meminta siswa bekerja sendiri dalam buku teks atau LKS yang disediakan (Turmudi, 2008). Karakteristik matematika yang abstrak, membuat siswa sulit mempelajarinya, oleh karena itu guru perlu menggunakan alat peraga (Rohayati, 2010). Alat Peraga Matematika adalah suatu benda konkrit yang dapat dimanipulasi, guna menjembatani abstraksi matematika dan pencapaian kemampuan matematik tingkat tinggi. Seiring dengan kemajuan ICT, alat peraga telah tampil secara elektronik. Stik Perkalian merupakan alat peraga untuk membantu menghitung perkalian bilangan dua digit. Pengoperasiannya dengan memanfaatkan perpotongan dua stik. Blok Al-Khawarizmi merupakan alat peraga untuk aljabar. Alat ini lebih populer dengan nama Dienes AEM untuk persamaan kuadrat. Oleh tim KMK UHAMKA, alat ini diperluas penggunaannya pada perkalian dua bilangan. Johnson & Rising dalam Ruseffendi (2006) mengatakan bahwa belajar dapat mengingat sekitar seperlimanya dari yang didengar, setengahnya dari yang dilihat, dan tiga per empatnya dari yang diperbuat. Oleh karena itu manipulasi benda konkrit seperti alat peraga menjadi penting. Piaget, Bruner, dan Dienes mendukung pernyataan bahwa manipulasi benda konkrit merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika. Ia tidak hanya merepresentasikan ide matematika, tetapi membuat matematika lebih bisa dipahami, juga membantu siswa belajar keterampilan pemecahan masalah (Bell, 1978). Ketika anak berhadapan dengan masalah dalam aktivitas bermainnya, secara alamiah mereka mengatasinya melalui interaksi langsung dengan objek secara nyata. Sama halnya dalam matematika, alat peraga berperan dalam pemecahan masalah bagi siswa (Kelly, 2006). Penelitian yang relevan terkait dengan penggunaan alat peraga terhadap pembelajaran matematika, di antaranya: 1) Crawford (2001), pengajaran melalui proses kerja dalam aktivitas pembelajarannya menghasilkan tingkat pencapaian matematika lebih dari 70%. 2) Kelly (2006), penggunaan alat peraga sangat membantu siswa untuk memecahkan masalah matematika. 3) Vui (2007), alat peraga dalam pengajaran matematika mampu mengaktifkan siswa dalam belajar. 4) Pantaleon (2009), prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan alat peraga konkrit lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan alat peraga semikonkrit. 4) Boggan, Harper, dan Whitmire (2010), alat peraga berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Dan 5) Wahidin (2010), alat peraga mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika hingga 83%, juga sikap & aktivitas siswa dalam kategori baik. B. Stik Perkalian Alat peraga ini terbuat dari lidi kelapa yang ditempatkan pada selembar papan. Alat ini digunakan untuk melakukan operasi perkalian bilangan bulat dengan dua angka, sedangkan untuk tiga angka atau lebih masih dalam taraf perancangan, untuk dilihat kemungkinan bisa dioperasikan atau tidak. Proses pengerjaannya dengan menggeserkan lidi dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan, kemudian dihitung banyaknya perpotongan antara dua lidi. Model alat peraga Stik Perkalian ini pertama kali didesain oleh KMK UHAMKA, saat ini sedang dalam pengurusan HAKI.
Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 1

Ilustrasi perhitungan pada perkalian 31 22

C. Blok Al-Khawarizmi Blok Al-Khawarizmi merupakan alat peraga untuk aljabar. Alat ini lebih populer dengan nama Dienes AEM (Algebraic Experience Models) untuk membentuk dan memfaktorkan persamaan kuadrat. Oleh tim KMK UHAMKA, alat ini diperluas penggunaannya pada perkalian dua bilangan. Sehingga posisi alat peraga ini dapat seperti posisi jari dalam jarimatika ataupun abacus dalam sempoa. I. Bentuk Umum: ax2 + bx + c = 0 Keterangan: a, b, dan c merupakan bilangan riil a, koefisien x2, a 0 b, koefisien x c, konstanta

x2

1
1

II. Membentuk Persamaan Kuadrat 1. x (x + 1)


x2

(x + 1)

Sehingga x (x + 1) = x2 + x
Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 2

2. (x + 2) (x + 2)

(x + 2) (x + 2)
2

x2

4x

Sehingga (x + 2) (x + 2) = x + 4x + 4 3. (x + 2) (x + 3)

(x + 3) (x + 2) x x

x2

5x

Sehingga (x + 2) (x + 3) = x2 + 5x + 6 Untuk kasus pembentukan persamaan kuadrat dari (x a), maka terlebih dahulu disusun material berbentuk berikut. Jadi dipandang terlebih dahulu adanya x2. Supaya bisa terjadi proses pemotongan (mengeluarkan) material sebanyak pengurangan dari x.
1

1 x 1

Pada kasus ini, awalnya selalu dipandang sebagai material yang luasnya x2. Kemudian akan dikeluarkan untuk konsep pengurangan, dan dimasukkan untuk konsep penjumlahan. Sehingga di kepala kita, yang terkonsep adalah x2. 4. x(x 2)
Dikeluarkan 2x (x 2)

Keterangan: Dikeluarkan material ukuran luas x sebanyak 2, yaitu 2x, berarti dikurangi 2x, atau ( 2x) Sehingga x(x 2) = x2 2x
Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 3

5. (x 1)(x + 2)
(x 1)

Dikeluar kan x

(x + 2) 2 x Dimasukkan 4 Harus dikeluarkan, supaya terjadi persegipanjang

Keterangan: Dikeluarkan sebuah material ukuran luas x, berarti ( x) Dimasukkan material ukuran luas x sebanyak 2, yaitu 2x, berarti ditambah 2x, atau (+2x) Dikeluarkan persegi satuan sebanyak 4, berarti ditambahkan 4, (+4) Sehingga (x 1)(x + 2) = x2 x + 2x 4 = x2 + x 4
Dikeluarkan

6. (x 3)(x + 3)
(x 3) 3 x

(x + 3) 3 x 9 Harus dikeluarkan, supaya terjadi persegipanjang Dimasukkan

Keterangan: Dikeluarkan material ukuran luas x sebanyak 3, yaitu 3x, berarti dikurangi 3x, atau ( 3x) Dimasukkan material ukuran luas x sebanyak 3, yaitu 3x, berarti ditambah 3x, atau (+3x) Dikeluarkan persegi satuan sebanyak 9, berarti ditambahkan 9, (+9) Sehingga (x 3)(x + 3) = x2 3x + 3x 9
Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 4

= x2 9 7. (x 2)(x 3)
Dikeluarkan 3x (x 2) 2 x Dikeluarkan 6 Harus dimasukkan, supaya cukup untuk 2x

(x 3)

Keterangan: Dikeluarkan material ukuran luas x sebanyak 3, yaitu 3x, berarti dikurangi 3x, atau ( 3x) Dimasukkan persegi satuan sebanyak 6, berarti ditambahkan 6, (+6) Dikeluarkan material ukuran luas x sebanyak 2, yaitu 2x, berarti dikurangi 2x, atau ( 2x) Sehingga (x 2)(x 3) = x2 2x 3x + 6 = x2 5x + 6 III. Memfaktorkan Persamaan Kuadrat 1. x2 + 2x Ambil 1 model ukuran x2 dan 2 model ukuran x, kemudian disusun sehingga membentuk persegi/persegipanjang. (x + 2)
x

x
2

2 x

Sehingga faktor dari x2 + 2x adalah x dan (x + 2). Jadi x2 + 2x = x(x + 2) 2. x2 + 6x + 9


(x + 3)

x
2

6 x

(x + 3) (x + 4)

Sehingga faktor dari x2 + 6x + 9 adalah (x + 3) dan (x + 3) Jadi x2 + 6x + 9 = (x + 3)(x + 3) 3. x2 + 6x + 8


(x + 2)

x2

6 x

Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 5

Sehingga faktor dari x2 + 6x + 8 adalah (x + 2) dan (x + 4). Jadi x2 + 6x + 8 = (x + 2)(x + 4) 4. 2x2 + 7x + 5


2x2 7 x (2x + 5) (x + 1) 5

Sehingga faktor dari 2x2 + 7x + 5 adalah (x + 1) dan (2x + 5). Jadi 2x2 + 7x + 5 = (x + 1)(2x + 5) 5. x2 + x 2
x

Dimasukkan x (x 1)

(x + 2)

Dikeluarkan

Keterangan: Dikeluarkan persegi satuan sebanyak 2 Disusun kembali materialnya, sehingga membentuk persegipanjang yang berukuran (x 1) dan (x + 2) Jadi x2 + x 2 = (x 1)(x + 2). 6. x2 9
x

9 Dikeluarkan Disusun kembali, sehingga membentuk persegi panjang

(x 3) (x + 3)

Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 6

Keterangan: Dikeluarkan persegi satuan sebanyak 9 Disusun kembali materialnya, sehingga membentuk persegipanjang yang berukuran (x 3) dan (x + 3) Jadi x2 9 = (x 3)(x + 3). IV. Penggunaannya Pada Perkalian 11 11 = 100 + 20 + 1 = 121
(10 + 1) (10 + 1)

41 41 = 1600 + 80 + 1 = 1681
(40 + 1) (40 + 1)

21 21 = 400 + 40 + 1 = 441
(20 + 1) (20 + 1)

91 91 = 8100 + 180 + 1 = 8281


(90 + 1) (90 + 1)

12 12 = 100 + 40 + 4 = 144

52 52 = 2500 + 200 + 4 = 2704

12 14 = 100 + 60 + 8 = 168
(10 + 2) (10 + 4)

72 74 = 4900 + 420 + 8 = 5328


(70 + 2) (70 + 4) Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 7

(10 + 2) (10 + 2)

(50 + 2) (50 + 2)

Bagi anda, posisi blok Al-Khawarizmi ini dapat berada dalam ide (mental), sehingga anda dapat dengan mudah melakukan perkalian bilangan dua digit. Satu-satunya cara yang paling ampuh adalah berlatih secara terus-menerus. Tidak ada kata berhenti belajar bagi pecandu matematika. Semoga kita memperkuat barisan orang-orang yang menjadikan matematika mudah, asik dan menyenangkan bagi orang lain. Mari mengembangkan pembelajaran matematika kreatif dan inovatif. V. Bahan Bacaan Asyhadi, A. (2005). Pengenalan Laboratorium Matematika di Sekolah. IHT Media Bagi Staf LPMP Pengelola Laboratorium Matematika Tanggal 5 s.d. 11 September 2005 di PPPG Matematika Yogyakarta. Bell, F. H. (1978). Teaching and Learning Mathematics (the secondary schools). USA: Wm. C. Brown Company Publisher. Kelly, C. A. (2006). Using Manipulatives in Mathematical Problem Solving: A PerformanceBased Analysis.TMME, vol3, no.2, p.184-193 2006 The Montana Council of Teachers of Mathematics. Pantaleon, K.V. 2009. Keefektifan Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika di SD. Tesis Program Pascasarjana UNY: Tidak Diterbitkan. Rohayati, A. (2010). Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Makalah [Tersedia Online] Ruseffendi, ET. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sobel, MA. dan Maletsky, EM. (2004). Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (berparadigma Eksploratif dan Investigasi). Jakarta: Leuser Cita Pustaka. Wahidin. 2010. Pencapaian Kemampuan Penalaran dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa melalui Pembelajaran Berbantuan Alat Peraga. Tesis UPI.

Seminar Nasional Matematika Asik 2011 | 8

You might also like