You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh. Hal ini akan ditunjukkan dengan berbedanya respon lansia terhadap stimulus yang diterima. Pada Keperawatan Lansia, dilakukan beberapa pemeriksaan yang membutuhkan keterampilan khusus. Pengkajian itu meliputi pengkajian fungsional, kognitif, afektif, dan social. Perawat Gerontik wajib menguasai pengkajian ini mengingat bahwa proses tersebut akan membantu dalam menjaga kualitas hidup lansia. Oleh sebab itu, penulis menyusun makalah tentang Pengkajian Fungsional, Kognitif, Afektif, Dan Social Pada Lansia. B.Tujuan Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini adalah agar pembaca mengetahui: Pengkajian fungsional Indeks KATZ dari AKS Pengkajian social Pengkajian status kognitif /afektif Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) Mini-Mental State Exam (MMSE) Inventaris Depresi Beck, Bentuk Singkat

C.METODE PENULISAN Metode penulisan dalam makalah ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan mencari sumbersumber berupa buku-buku referensi yang terkait dengan gangguan menstruasi dan infertilitas serta mencari bahan tersebut melalui internet. D.SISTEMATIKA PENULISAN Makalah ini terdiri dari tiga bab, Bab I yaitu Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II yaitu Tinjauan Teoretis. Bab III yaitu Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.

BAB II TINJAUAN TEORETIS 1.Pengkajian Fungsional, Kognitif/Afektif & Sosial Pengkajian tradisional, meliputi riwayat, pemeriksaan fisik, dan data dasar laboratorium, tidak dengan sendirinya memberi perawat data yang penting untuk perencanaan asuhan keperawatan. Alat alat pengkajian standar untuk mengukur berbagai aspek status fungsional dan psikososional dapat digunakan sebagai suatu penghubung untuk pengkajian tradisional. Pengkajian ini meliputi observasi kemampuan klien untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari hari dan fungsi kognitif, afektif dan social. Data tambahan memberikan pandangan terhadap dampak dari semua hubungan variable variable yang lebih komprehensif pada fungsi total klien. A.Pengkajian Status Fungsional Merupakan pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri. Penentuan kemandirian fungsional dapat mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien, menimbulkan pemilihan intervensi yang tepat. Situasi klien menentukan beberapa kali dalam sehari tes harus diberikan, serta jumlah kali klien perlu untuk di tes untuk menjamin hasil yang akurat. KATZ Index dari AKS (katz et all, 1963) adalah alat yang secara luas digunakan untuk menentukan hasil hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit kronis. Indeks merentang keadekuatan pelaksanaan dalam enam fungsi seperti mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen, dan makan. Ini adalah alat yang berguna bagi perawat karena ini menggambarkan tingkat fungsional klien pada pokok spesifik dan

secara obyektif mengukur efek efek tindakan yang diharapkan untuk memperbaiki fungsi. a.Indeks KATZ dari AKS Indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari hari berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi kekamar mandi, berpindah, kontinen, dan makan. Definisi khusus dari kemandirian fungsional dan tergantung tampak pada indeks. A kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil, berpakaian, mandi. B kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tersebut C kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan D kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan E kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan F kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan G ketergantungan terhadap keenam fungsi tersebut Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif, kecuali seperti secara spesifik diperlihatkan dibawah ini. Ini didasarkan pada status actual dan bukan pada kemampuan. Seorang klien yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.

Mandi (Spon, Pancuran, atau Bak) Mandiri: bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya. Tergantung: bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak mandi, tidak mandi sendiri. Berpakaian Mandiri: mengambil maju dari kloset dan laci; berpakaian, melepaskan pakaian, mengikat; mengatur pengikat, melepas ikatan sepatu. Tergantung: tidak memakai baju sendiri sebagian masih tidak menggunakan pakaian. Ke Kamar Kecil Mandiri: ke kamar kecil; masuk keluar dari kamar kecil; merapihkan baju; membersihkan organ organ eksresi (dapat mengatur bedpan sendiri yang digunakan hanya malam hari dan dapat atau tidak dapat menggunakan dukungan mekanis). Tergantung: menggunakan bedpan atau pispot atau menerima bantuan dalam masuk dan menggunakan toilet. Berpindah Mandiri: berpindah ke dan dari tempat tidur secara mandiri berpindah duduk dan bangkit dari kursi secara mandiri (dapat atau tidak dapat menggunakan dukungan mekanis). Tergantung: bantuan dalam berpindah naik atau turun dari tempat tidur dan/atau kursi; tidak melakukan satu atau lebih perpindahan. Kontinen Mandiri: berkemih dan defekasi seluruhnya dikontrol sendiri. Tergantung: inkontinensia parsial atau total pada perkemihan atau defekasi; control total atau parsial dengan enema, kateter, atau

penggunaan urinal dan/atau bedpan teratur. Makan Mandiri: mengambil makanan dari piring atau keseksamaan memasukannya ke mulut, (memotong daging, menyiapkan makanan seperti mengolesi roti dengan mentega, evaluasi). Tergantung: bantuan dalam hal makan (lihat diatas); tidak makan sama sekali atau makan berparenteral. b.Bentuk Bentuk Evaluasi Nama: Tanggal Evaluasi: Mandi baik mandi spon, bak mandi atau pancuran Tidak menerima bantuan (masuk dan keluar bak mandi sendiri jika mandi dengan bak mandi menjadi kebiasaan) Menerima bantuan untuk mandi hanya satu bagian tubuh (seperti punggung atau kaki) Menerima bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh (atau tidak dimandikan. Berpakaian mengambil pakaian sari kloset dan laci-termasuk pakaian dalam, pakaian luar dan menggunakan pengikat (termasuk pita) Mengambil baju dan memakai baju dengan lengkap tanpa bantuan Mengambil baju dan memakai baju lengkap tanpa bantuan kecuali bantuan mengikat sepatu Menerima bantuan dalam memakai baju, atau membiarkan sebagian tetap tidak berpakaian. tidak dimasukkan kedalam

Ke Kamar Kecil pergi ke kamar kecil untuk defekasi dan berkemih; membersihkan diri setelah eleminasi dan merapihkan baju. Pergi ke kamar kecil membersihkan diri, dan merapihkan baju tanpa bantuan (dapat menggunakan objek untuk menyokong seperti walker, tongkat, atau kursi roda dan dapat bedpan pada malam hari atau bedpan, pengosongan pada pagi hari). Menerima bantuan ke kamar kecil, membersihkan diri atau dalam merapihkan pakaian setelah eliminasi, atau menggunakan bedpan atau pispot pada malam hari. Tidak ke kamar kecil untuk proses eliminasi. Berpindah Berpindah ke dan dari tempat tidur sperti berpindah ke dan dari kursi tanpa bantuan (mungkin mmenggunakan alat/objek untuk mendukung seperti tempat atau alat bantu jalan. Berpindah ke dan dari tempat tidur atau kursi dengan bantuan Bergerak naik atau turun tempat tidur dengan bantuan Tidak turun dari tempat tidur Kontinen Mengontrol perkemihan dan defekasi dengan komplet oleh diri sendiri Kadang-kadang mengalami kecelakaan Pengawasan membantu mempertahankan control urin atau defekasi; kateter

digunakan atau inkontinensia Makanan Makan sendiri tanpa bantuan Makan sendiri kecuali mendapatkan bantuan dalam memotong daging atau mengolesi roti dengan mentega Menerima bantuan dalam makan atau makan sebagian atau sepenuhnya dengan menggunakan selang atau cairan intravena.

B.Pengkajian Status Kognitif/Afektif Penyebab-penyebab fisiologis, psikologis, dan multiple dari kerusakan kognitif pada lansia, disertai dengan pandangan bahwa kerusakan mental adalah normal, proses berhubungan dengan usia, sering menimbulkan pengkajian tak lengkap terhadap masalah ini. Standarisasi tes pemeriksaan suatu variasi tentang yang fungsi kognitif, membantu seluruh dan mengidentifikasi membantu deficit-defisit menentukan berdampak mana pada

kemampuan fungsi. Tes formal dan sistemil dari status mental dapat perawat prilaku terganggu memmerlukan intervensi. Short portable mental status questionnaire (SPMSQ), digunakan untuk mendeteksi adanya dan tinglkat kerusakan intelektual, terdiri dari 10 hal yang mengetes orientasi, memori dalam hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh, dan kemampuan matematis (Pfeiffer, 1975). Metode penentuan skors sederhana merentangkan tingkat fungsi intelektual, yang membantu dalam membuat keputusan yang kusus mengenai kapasitas perawatan diri. a.Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Instruksi : ajukan pertanyaan 1 sampai 10 pada daftar ini, dan catat semua jawaban. Ajukan pertanyaan 4A hanya jika klien tidak mempunyai telepon. Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan. + NO 1 2 3 4 4A 5 6 7 8 9 10

Tanggal berapa hari ini? Hari apa sekarang? Apa nama tempat ini? Berapa nomor telepon anda? Dimana alamat anda? (tanyakan bila klien tidak mempunyai hp) Berapa umur anda? Kapan anda lahir? Siapa presiden Indonesia sekarang? Siapa presiden sebelumnya? Siapa nama kecil ibu anda? Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun?

Jumlah kesalahan total Dilengkapi oleh wawancara Nama pasien Jenis kelamin Tahun pendidikan Tanggal Suku : Nama pewawancara : Intruksi untuk melengkapi Short portable mental status questionnaire (SPMSQ). Semua respon-respon yang dinilai benar harus diberikan oleh subjek tanpa reverensi kalender, surat kabar, sertivikat kelahiran, atau bantuan lain untuk mengingat. : : : :

Pertanyaan 1 hanya dinilai benar hanya pada waktu bulan yang tepat, tanggal yang tepat, tahun yang diberikan secara benar.

Pertanyaan 2 penjelasan sendiri Pertanyaan 3 hal dinilai sebagai benar bila diberikan gambaran yang benar dari lokasi, rumah saya nama yang benar dari kota atau daerah tempat tinggal, atau nama rumah sakit atau institusi bila subjek yang diinstitualisasi semua dapat diterima. Pertanyaan 4 harus dinilai sebagai benar bila nomor telpn benar dapat dipastikan, atau bila subjek dapat mengulang nomor yang sama pada bentuk pertanyaan yang lain. Pertanyaan 5 harus dinilai sebagai benar bila pernyataan usia koresponden pada tanggal lahir Pertanyaan 6 harus dinilai benar hanya bila bulan tanggal pasti dan tahun semua diberikan. Pertanyaan 7 memerlukan hanya nama terakhir dari nama presiden Pertanyaan 8 memerlukan hanya nama terakhir presiden sebelumnya Pertanyaan 9 tidak perlu diperiksa. Ini dinilai sebagai benar, jika diberikan pertama wanita ditambah dengan nama akhir dari pada nama aktif subjek. Pertanyaan 10 memerlukan seluruh seri yang harus dilakukan dengan benar supaya dinilai sebagai benar. Adanya kesalahan pada seri atau ketidak inginan untuk mengupayakan seri dinalai sebagai benar. Penilaian Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) Data menunjukan bahwa pendidikan dan suku mempengaruhi kinerja pada kuestioner status mental dan ini harus dengan sesuai dilakukan dalam mengevaluasi nilai yang dicapai individu. Untuk tujuan penilaian, tiga tingkat pendidikan telah ditegakkan: (a) seseorang yang telah mengalami hanya suatu tingkat pendidikan sekolah

dasar; (b) seseorang yang telah mengalami beberapa pendidikan sekolah menengah atau yang telah menyelesaikan sekolah menengah atas, termasuk akademik, sekolah tinggi, atau sekolah bisnis. Untuk subjek-subjek kulit putih dengan sedikitnya berpendidikan sekolah menengah atas, tetapi tidak lebih dari sekolah menengah atas, kriteria berikut telah dibuat: kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh kesalahan 3-4 kerusakan intelektual ringan kesalahan 5-7 kerusakan intelektual sedang kesalahan 8-10 kerusakan intelektual berat Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 kesalahan bila subjek hanya berpendidikan sekolah dasar. Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 kesalahan bila subjek mempunyai pendidikan diatas sekolah menengah atas. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 kesalahan untuk subjek kulit hitam, dengan menggunakan kriteria pendidikan yang sama. b.Mini-Mental State Exam (MMSE) Mini-mental state exam(MMSE) menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi,regristrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali, dan bahasa. Nilai kemungkinan adalah 30, dengan nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lanjut. Pemeriksaan memerlukan hanya beberapa menit untuk melengkapi dan dengan mudah dinilai, tetapi tidak dapat digunakan sendiri untuk tujuan dianostik . karena pemeriksaan mini mental mengukur beratnya kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan perubahan kognitif pada waktu dan dengan tindakan, ini suatu alat yang berguna untuk mengkaji kemajuan klien yang berhibungan dengan intervensi. Alat pengukur status afektif digunakan untuk membedakan jenis depresi serius yang mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati rendah umum pada banyak orang.

11

Depresi adalah umum pada lansia dan sering dihubungkan dengan kacau mental dan disorientasi, sehingga seorang lansia depresi sering disalah artikan dengan dimensia. Pemeriksaan status mental tidak dengan jelas membedakan antara depresi dengan demensia, sehingga pengkajian afektif adalah alat tambahan yang penting. Mini-Mental State Exam(MMSE) Nilai Maksimum pasien Orientasi 5 _ (tahun)(musim)(tanggal)(bulan atau sekarang?) 5_ di mana kita: (Negara bagian)(wilayah)(kota)(rumah sakit)(lantai) Regristasi 3_ nama 3 objek: 1 detik untuk mengatakan masing-masing. Kemudian tanyakan klien ketiga onjek setelah anda mangatakan. Beri satu poin untuk setiap jawaban yang benar. Kemudian ulangi sampai ia, mempelajari ketiganya. Jumlahkan ketiganya dan catat. Percobaan______ Perhatian dan kalkulasi 5_ seri 7s. 1 poin untuk setiap kebenaran. Berhenti setelah 5 jawaban. Bergantian eja kata ke belakang. Mengingat 3_ minta untuk mengulangi ketiga objek diatas berikan satu poin untuk setiap kebenaran. Bahasa 9_ nama pensil dan melihat (2 poin) , mengulang hal berikut: tak ada jika, dan , atau tetapi (1 poin). Ikuti perintah 3-langkah: ambil kertas ditangan kanan anda, lipat dua, dan taruh dilantai (3poin). Baca dan turuti hal berikut: tutup mata anda 1poin).

Tulis satu kalimat (1poin) Menyalin Kaji gambar (1poin) tingkat kesadaran sepanjang kontinum: Nilai total_________ sadar__)__mengantuk______stupor_____koma Instruksi Untuk Pemberian Mini-Mental State Examination Orientasi 1.Tanyakan tanggal. Kemudian tanyakan secara khusus bagian-bagian yang terabaikan, mis., dapatkan anda juga mengatakan pada saya musim apa sekarang ini? 2.Tanyakan kembali, dapatkan anda mengatakan pada saya nama rumah sakit ini? (kota,wilayah). Satu poin untuk setiap jawaban yang benar. Registrasi Tanyakan klien jika anda menguji memorinya. Kemudian sebutkan nama tiga objek yang tak berhubungan, dengan jelas dan lambat, sediakan satu detik untuk masing-masing. Setelah anda mengatakan ketiganya , minta klien untuk mengulanginya. Pengulangan pertama ini menentukan nilai (0-3) tetapi tetap mengatakan dapat diuji secara berarti. Perhatian dan kalkulasi klien Minta untuk mulai dengan 100 dan hitung mundur dikurangi dengan 7. Hentikan setelah lima pengurangan (93,86,79,72,65). Nilai jumlah total pada jawaban yang benar. smapai ia dapat mengulang ketiganya, sampai 6percobaan. Jika ia akhirnya tidak mempelajari ketiganya, ingatan tidak

13

Jika klien tidak dapat atau tidak akan melakukan tugas ini, minta padanya untuk mengeja kata dunia dengan mundur. Nilai adalah jumlah huruf dalam susunan yang benar , mis; ainud=5, ainud=3. Mengingat Tanyakan klien jika ia dapat mengingat tiga kata yang sebelumnya anda tanyakan padanya. Nilai 0-3 Bahasa Penamaan: tunjukan pada klien jam tangan dan tanyakan padanya apakah ini. Ulangi untuk pensil. Nilai 0-2 Pengulangan: tanyakan pada klien untuk mengulangi kalimat yang anda sebutkan. Mungkinkan hanya satu kali percobaan. Perintah tiga langkah: berikan klien secarik kertas kosong dan ulangi perintah. Nilai 1 poin untuk setiap bagian yan dikerjakan dengan benar. Inventaris Depresi Beck, berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala dan sikap yang berhubungan dengan depresi (Beck dan Deck, 1972). Setiap hal direntang dengan menggunakan skala 4-poin untuk menandakan intensitas gejala. Alat dengan mudah dinilai dan dapat dilakukan sendiri atau diberikan oleh perawat dalam kira-kira 5 menit. Penilaian nilai-nilai dengan cepat membantu dalam memperkirakan beratnya depresi. c.Inventaris Depresi Beck, Bentuk Singkat Instruksi-instruksi: ini adalah kuesioner. Sedangkan kuesioner adalah kelompok pernyataan-pernyataan. Silahkan baca seluruh kelompok pernyataan dalam setiap kategori. Kemudian pilih satu pernyataan dalam kelompok tersebut. Yang mana paling baik menggambarkan bagaimana anda merasakan, yaitu, sekarang juga! Putar angka disamping pernyataan

yang telah anda pilih. Jika beberapa pernyataan dalam kelompok tampak sama baiknya, putar masing-masing satu. Yakinkan untuk membaca semua pernyataan pada setiap kelompok sebelum membuat pilihan anda. i.(Kesedihan) 3_saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya. 2_saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya. 1_saya merasa sedih atau galau. 0_saya tidak merasa sedih. ii. membaik. 2_saya merasa saya tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan. 1_saya merasa berkecil hati mengenai masa depan 0_saya tidak begitu pesimis atau kecil tentang masa depan. iii. istri). 2_seperti melihat kebelakang hidup saya,semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan. 1_saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya. 0_saya merasa tidak gagal. iv. (Ketidakpuasan) (Rasa Kegagalan) (Pesimisme)

3_saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat

3_saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seorang (orangtua, suami,

3_saya tidak puas dengan segalanya.

15

2_saya tidak lagi mendapat kepuasaan dari siapapun. 1_saya tidak menyukai cara yang saya gunakan. 0_saya tidak merasa tidak puas. v. (Rasa Bersalah) 3_saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga. 2_saya merasa saya sangat bersalah. 1_saya merasa buruk atau tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik. 0_saya tidak merasa benar-benar bersalah. vi. (Tidak menyukai diri sendiri)

3_saya benci diri saya sendiri. 2_saya muak dengan diri saya sendiri. 1_saya tidak suka dengan diri saya sendiri. 0_saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri vii. kesempatan. 2_saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri. 1_saya merasa lebih baik mati. 0_saya tidak mempunyai pikirann mengenai membahayakan diri sendiri. viii. pd mereka semua. 2_saya telah kehilangan semua minat pd orang lain tetapi memiliki sedikit perasaan kepada mereka. 1_saya kurang berminat pada orang lian daripada sebelumnya. 0_saya tidak kehilangan minat pada orang lain (Menarik diri dari social) (Membahayakan diri sendiri)

3_Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai

3_saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan tidak peduli

ix.

(Keragu-raguan)

3_saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali. 2_saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan. 1_saya berusaha mengambil keputusan. 0_saya mengambil keputusan yang baik x. (Perubahan Gambaran diri)

3_saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan. 2_saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen yang dalam penampilan saya, dan ini membuat saya tidak menatik. 1-saya kwatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik. 0_saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya. xi. (Kesulitan kerja)

3_saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali. 2_saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk meklakukan seseuatu. 1_ini memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu. 0_saya dapt bekerja kira-kira sebaik sebelumnya. xii. (Keletihan)

3_saya sangat lelah melakukan sesuatu. 2_saya lelah melakukan sesuatu. 1_saya lelah lebih dari yang biasanya. 0_saya tidak lelah dari biasanya xiii. (Anoreksia)

3_Saya tidak lagi mempunyai napsu makan sama sekali. 2_napsu makan saya sangat buruk sekarang. 1_napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.

17

0_napsu makan saya tidak buruk dari yang sebelumnya.

Penilaian 0-4 Depresi tidak ada atau minimal 5-7 Depresi ringan 8-15 Depresi sedang 16+ Depresi berat C.Pengkajian Social Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat kesehatan dan kesejahteraan pengalaman lansia. Pengkajian aspek system social ini dapat menghasilkan informasi penting tentang suatu bagian penting dari jaringan kerja pendukung total. Meskipun kepercayaan umum, keluarga memberikan bantuan besar terhadap anggota lansianya. Sebagai akibatnya, tingkat keterlibatan dan dukungan keluarga tidak dapat diabaikan pada pengumpulan data. a. Skala Depresi Geriatric Yesavage, Bentuk Singkat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? Sudahkah anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda? Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? Apakah anda sering bosan? Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu? Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada pergi dan melakukan sesuatu yang baru? Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan anda daripada yang lainnya? Apakah anda berpikir sangat menyenangkan sekarang ini? Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan anda sekarang? Apakah anda merasa penuh energy? Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak?

. 13 . 14 .

Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda?

Ya Ya

Suatu alat skrining singkat yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi social lansia adalah APGAR Keluarga (Smilkstein et al, 1982). Adaptasi, hubungan, pertumbuhan, afeksi dan pemecahan. APGAR adalah aspek aspek fungsi keluarga yang merupakan alat pengkajian. Alat yang dapat dengan mudah disesuaikan untuk digunakan pada klien yang mempunyai hubungan social lebih intim dengan teman temannya daripada keluarga yang dengan sederhana menggantikan istilah teman teman untuk keluarga dalam pertanyaan. Nilai kurang dari 3 menandakan disfungsi keluarga sangat tinggi; 4-6 disfungsi keluarga sedang. Penggunaan instrument skrining ini pada klien baru atau menyertai peristiwa hidup serius dan penuh stress adalah tepat. Hasil dari alat alat di atas untuk mengukur status fungsional dan psikososial harus diinterpretasikan dalam memandang semua data yang diperoleh dari klien. Suatu gambar yang lengkap pada klien dapat ditentukan hanya setelah menganalisa semua sumber data dengan hati hati. b.APGAR Keluarga 1.Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu yang menyusahkan saya. (adaptasi). 2.Saya puas dengan cara keluarga (teman teman) saya membicarkan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya (hubungan). 3.Saya bahwa keluarga (teman teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru.

19

(pertumbuhan). 4.Saya puas dengan cara keluarga (teman teman) saa mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi emosi saya, sperti marah, sedih atau mencintai. (afek) 5.Saya puas dengan cara teman teman saya dan say menyediakan waktu bersama. (pemecahan). Penilaian: Pernyataan pernyataan yang dijawab selalu (poin 2), kadang kadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0).

BAB III PENUTUP

A.SIMPULAN Pengkajian gerontology merupakan pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri. Penentuan kemandirian fungsional dapat menidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien, menimbulkan pemilihan intervensi yang tepat. Indeks KATZ dari AKS adalah indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari hari berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi kekamar mandi, berpindah, kontinen, dan makan. Deifinisi khusus dari kemandirian fungsional dan tergantung tampak pada indeks. Pengkajian aspek system social dapat menghasilkan informasi penting tentang suatu bagian penting dari jaringan kerja pendukung total. Standarisasi tes pemeriksaan suatu variasi tentang fungsi kognitif membantu mengidentifikasi deficit-defisit yang berdampak pada seluruh kemampuan fungsi. Tes formal dan sistemil dari status mental dapat membantu perawat menentukan prilaku mana terganggu dan memmerlukan intervensi. Pada Penilaian Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ), data menunjukan bahwa pendidikan dan suku mempengaruhi kinerja pada kuestioner status mental dan ini harus dengan sesuai dilakukan dalam mengevaluasi nilai yang dicapai individu. Mini-mental state exam(MMSE) menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi,regristrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali, dan bahasa. B.SARAN Pengkajian pada lansia membutuhkan keterampilan khusus. Diantara

21

keterampilan itu adalah kemampuan mengkaji fungsional, kognitif, afektif, dan social pada lansia. Dengan demikian diharapkan perawat mampu untuk meningkatkan intervensi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA Annette giesler Lueckenotte. 1998. Pengkajian gerontology. Ed. 2; Cet. 1.

Jakarta: EGC

23

You might also like