Professional Documents
Culture Documents
[HOTD] shOlawat
Hadist riwayat Bukhari, dari Abdurrahman bin Abi Laila ra., ia berkata:
"Ka`b bin `Ujrah pernah bertemu denganku, lalu ia berkata: "Tidakkah aku
memberikan hadiah kepadamu?, sesungguhnya Nabi saw. datang kepada kami,
lalu kami bertanya: "Wahai Rasulullah, kami tahu bagaimana cara kami
mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimanakah cara kami mengucapkan
sholawat kepadamu?". beliau bersabda: "Maka ucapkanlah " "Wahai Allah,
berikanlah berkah dan rahmat kepada Muhammad saw. dan keluarga
Muhammad saw. sebagaimana Engkau memberikan berkah dan rahmat kepada
keluarga Ibrahim as., sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.
Wahai Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad saw. dan keluarga
Muhammad saw. sebagaimana Engkau memberikan berkah kepada keluarga
Ibrahim as., sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah" ".
Links:
[mengapa membaca shalawat ?]
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6846
[pakai sayyidina dalam shalawat, bagaimana hukumnya?]
http://www.eramuslim.com/ustadz/dll/6411152408-pakai-sayyidina-dalam-
shalawat-bagaimana-hukumnya.htm?other
[membaca shalawat tunjiat setiap malam juma't]
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/9568
[tasawuf dan shalawat Nabi]
http://www.darussalaf.org/index.php?name=News&file=article&sid=224
[taRekat tijaniyah]
http://www.almanhaj.or.id/content/1404/slash/0
[shOlawat 2]
http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/4065
[syahadat/shalawat Nabi]
http://www.waspada.co.id/islam/artikel.php?article_id=46736
[mOdel shalawat yang dilaRang]
http://alatsar.wordpress.com/2007/06/04/model-shalawat-yang-dilarang/
[keutamaan membaca shalawat untuk nabi]
http://dida.vbaitullah.or.id/islam/buku/jalan-selamat/node37.html
[hukum dan dalil-dalil shalawat]
http://suryaningsih.wordpress.com/2007/05/21/hukum-dan-dalil-dalil-
shalawat/
http://orido.wordpress.com 1
Hadith of the Day
-perbanyakamalmenujusurga-
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6846
Konsultasi : Aqidah
Mengapa Membaca Shalawat ?
Pertanyaan:
Saya baru saja masuk Islam. Namun ada satu pertanyaan dari teman nasrani
yang berkaitan dengan Shalawat Nabi. Pada saat sholat setiap muslim membaca
sholawat.
1) Sholawat pada dasarnya mendoakan Nabi. Apakah ini berarti bahwa Nabi
sendiri "belum" selamat, maka perlu didoakan oleh umatnya ?
2) Apabila Nabi Sholat, apakah beliau juga membaca Shalawat ?
Sari Pratiwi
Jawaban:
Tidak selamanya orang yang didoakan itu pasti tidak selamat. Ini adalah
pembalikan logika yang tidak tepat. Sebab doa itu bukan semata-mata
disampaikan kepada orang yang celaka saja. Sebab doa adalah penghormatan
kepada yang kita doakan. Selain itu doa itu memang akan berbalik kepada yang
mendoakan juga.
Dan sebenarnya shalawat itu pun tidak hanya berarti doa semata. Kata
shalawat itu bisa berarti doa namun tidak selamanya bermakna doa. Dalam Al-
http://orido.wordpress.com 2
Hadith of the Day
Quran ada disebutkan bahwa Allah SWT dan Malaikat bershalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Apakah Allah SWT berdoa ? Tentu tidak, kan.
Dan perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW memang perintah yang
tegas dan jelas. Dan tidak ada kaitannya dengan selamat atau tidaknya yang
kita doakan. Sebab Allah SWT telah menjadikan Rasulullah SAW sebagai orang
pertama yang akan membuka pintu surga. Selain itu beliau adalah orang yang
ma�shum atas izin Allah, yaitu orang yang tidak punya dosa seumur hidupnya.
Maka bershalawat kepadanya adalah kewajiban umat Islam, bukan karena
beliau tidak selamat, melainkan ucapan ibadah dan berdampak kepada pahala
kepada yang membacanya.
Rasulullah SAW membaca shalawat juga untuk dirinya sendiri, karena beliau
harus mengajarkan cara bershalawat, baik di dalam maupun di luar shalat.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
http://www.eramuslim.com/ustadz/dll/6411152408-pakai-sayyidina-dalam-shalawat-
bagaimana-hukumnya.htm?other
Pak ustadz, saya mau tanya tentang hukum membaca shalawat kepada nabi di
saat kita sedang duduk tahiyat akhir. Apakah shalawat itu hukumnya wajib
ataukah sunnah?
Kemudian juga tentang penambahan kata 'sayyidina' dalam shalawat itu, boleh
ditambahkan atau haram hukumnya. Penjelasan ustadz sangat saya harapkan
Gatot Prasetyo
kang_gatot at eramuslim.com
Jawaban
http://orido.wordpress.com 3
Hadith of the Day
Untuk itu kita bisa merujuk pada kitab-kitab fiqih, misalnyakitab Mughni Al-
Muhtaj jilid 1 halama 173, atau juga bisa dirunut ke kitab Al-Mughni jilid 1
halaman 541.
Keterangan ini juga bisa kita lihat pada kitab Ad-Dur Al-Mukhtar jilid 1 halaman
478 dan kitab Asy-Syarhu Ash-Shaghir jilid 1 halaman 319.
Adapun lafaz shalawat kepada nabi dalam tasyahud akhir seperti yang
diperintahkan oleh Rasulullah SAW adalah:
اللهم صلى على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد
كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Di dalam kitab Ad-Dur Al-Mukhtar jilid 1 halaman 479, kitab Hasyiyah Al-Bajuri
jilid 1 halaman 162 dan kitab Syarhu Al-Hadhramiyah halaman 253 disebutkan
bahwa Al-Hanafiyah dan As-Syafi`iyah menyunnahkan penggunaan kata
[sayyidina] saat mengucapkan shalawat kepada nabi SAW (shalawat
Ibrahimiyah). Meski tidak ada di dalam hadits yang menyebutkan hal itu.
Landasan yang mereka kemukakan adalah bahwa penambahan kabar atas apa
yang sesungguhnya memang ada merupakan bagian dari suluk (adab) kepada
Rasulullah SAW. Jadi lebih utama digunakan daripada ditinggalkan.
http://orido.wordpress.com 4
Hadith of the Day
Adab yang baik adalah kita menghargai dan mengormati hasil ijtihad itu. Dan
tentunya juga menghargai mereka yang menggunakan fatwa itu di masa
sekarang ini. Lagi pula, perbedaan ini bukan perbedaan dari segi aqidah yang
merusak iman, melainkan hanya masalah kecil, atau hanya berupa cabang-
cabang agama. Tidak perlu kita sampai meneriakkan pendapat yang berbeda
dengan pendapat kita sebagai tukang bid'ah.
http://syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/9568
Konsultasi : Aqidah
Pertanyaan:
http://orido.wordpress.com 5
Hadith of the Day
Demikianlah dulu pertanyaan saya ini dan tak lupa saya ucapkan banyak2
terima kasih.zajakumullahikasiron alhamdulillahi robbilalamiin.
Riva\'i
Jawaban:
Membaca shalawat adalah salah satu bentuk ibadah lisan yang disunnahkan
untuk sering-sering dilakukan. Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah Subhanahu
Wata`ala telah memerintahkan kepada umat Islam untuk bershalawat kepada
Rasulullah SAW.
Selain di dalam shalat, shalawat kepada nabi dianjurkan untuk dibaca pada
waktu-waktu tertentu. Misalnya pada hari Jumat atau malam Jumat, pada pagi
dan sore hari, saat masuk masjid dan keluar, di depan makam / kuburan
Rasulullah SAW, ketika menjawab azan, ketika beroda atau sesudah berdoa,
ketika melakukan ibadah sa�i antara Shafa dan marwah, dalam pertemuan
suatu kaum dan setelah selesainya pertemuan itu, ketika mendengar disebut
nama Rasulullah SAW, ketika jeda antara bacaan talbiyah, ketika mengusap
hajar aswad, ketika bangun dari tidur, ketika khatam Al-Quran Al-Kariem,
dalam kondisi tertekan, ketika meminta ampunan, ketika menyampaikan ilmu
kepada manusia, ketika menyampaikan pelajaran, ketika memberikan
peringatan, ketika khutbah nikah, serta semua event yang termasuk zikirullah.
Sedangkan lafaz shalawat itu ada beraneka ragamnya. Namun yang paling
utama adalah lafaz yang telah beliau ajarkan berikut ini :
Sedangkan lafaz shalawat lainnya dibolehkan untuk dibaca asalkan ada riwayat
http://orido.wordpress.com 6
Hadith of the Day
yang jelas dan shahih dari Rasulullah SAW. Selain itu lafaznya jangan sampai
mengandung makna yang bertentangan dengan aqidah dan kedudukan
Rasulullah SAW itu sendiri.
http://www.darussalaf.org/index.php?name=News&file=article&sid=224
http://orido.wordpress.com 7
Hadith of the Day
Dan masih banyak lagi shalawat yang dituntunkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi
wassallam . Adapun shalawat-shalawat yang menyelisihi tuntunan Nabi
Shallallahu 'alaihi wassalam maka cukup banyak juga, diantaranya beberapa
shalawat yang biasa dilantunkan oleh orang-orang Sufi ataupun orang-orang
yang tanpa disadari terpengaruh dengan mereka.
1. Shalawat Nariyah
Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin.
Dengan suatu keyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan
terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut nash
shalawatnya:
“Ya Allah , berikanlah shalawat dan salam yang sempurna kepada Baginda kami
Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas semua ikatan kesusahan dan
dibebaskan semua kesulitan. Dan dengannya pula terpenuhi semua kebutuhan,
http://orido.wordpress.com 8
Hadith of the Day
diraih segala keinginan dan kematian yang baik, dan dengan wajahnya yang
mulia tercurahkan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih. Semoga
shalawat ini pun tercurahkan kepada keluarganya dan para sahabatnya
sejumlah seluruh ilmu yang Engkau miliki.”
Para pembaca, bila kita merujuk kepada Al Qur’an dan As Sunnah, maka
kandungan shalawat tersebut sangat bertentangan dengan keduanya. Bukankah
hanya Allah semata yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan semua
ikatan kesusahan dan kesulitan, yang mampu memenuhi segala kebutuhan dan
memberikan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih?!
Para ahli tafsir menjelaskan, ayat ini turun berkenaan dengan kaum yang
berdo’a kepada Al Masih, atau malaikat, atau sosok orang shalih dari kalangan
jin. (Tafsir Ibnu Katsir 3/47-48)
http://orido.wordpress.com 9
Hadith of the Day
َ َ!أ
جعَ ْل َتنِيْ لِّ ِندّا ؟
Maka dari itu, jelaslah dari beberapa dalil diatas bahwasanya Shalawat Nariyah
terkandung padanya unsur pengkultusan yang berlebihan terhadap diri Nabi
Shallallahu 'alaihi wassalam hingga menyejajarkannya dengan Allah Ta'ala.
Tentunya yang demikian ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan yang
dimurkai oleh Allah dan Nabi-Nya.
"Ya Allah! berikanlah shalawat kepada Baginda kami Muhammad yang membuka
segala yang tertutup ….”
http://orido.wordpress.com 10
Hadith of the Day
(artinya): “Dan siapakah yang perkatannya lebih benar dari pada Allah? (An
Nisaa’:122)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an , maka baginya satu
kebaikan. Dan satu kebaikan menjadi sepuluh kali semisal (kebaikan) itu. Aku
tidak mengatakan: alif laam miim itu satu huruf, namun alif satu huruf, laam
satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR.Tirmidzi dan yang lainnya dari Abdullah
bin Mas’ud yang dishahihkan oleh Asy Syaikh Al-Albani)
Wahai saudaraku, dari beberapa dalil di atas cukuplah bagi kita sebagai bukti
atas kebatilan shalawat Al Faatih, terlebih lagi bila kita telusuri kandungannya
yang kental dengan nuansa pengkultusan terhadap Nabi Shallallahu 'alaihi
wassalam yang dilarang dalam agama yang sempurna ini.
ِع َددَ مَا ِفيْ عِلْمِ الِ صَلَ ًة دَائِمَ ًة ِبدَوَا ِم مُ ْلكِ ال
َ ٍح ّمد
َ ُل م
َ َصلّ ع
َ ّ… اللهُم
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Baginda kami Muhammad sejumlah apa
yang ada dalam ilmu Allah, shalawat yang kekal seperti kekalnya kerajaan Allah
…”.
Wahai saudaraku, mana mungkin shalat yang merupakan tiang agama dan
sekaligus rukun Islam kedua pahalanya 600. 000 di bawah shalawat sa’adah ini?!
Cukuplah yang demikian itu sebagai bukti atas kepalsuan dan kebatilan
shalawat tersebut.
http://orido.wordpress.com 11
Hadith of the Day
Hal ini termasuk jenis tawasul yang dilarang, karena tidak ada seorang pun dari
sahabat yang melakukannya disaat ditimpa musibah dan yang sejenisnya.
Bahkan Umar bin Al Khathab ketika shalat istisqa’ (minta hujan) tidaklah
bertawasul dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam karena beliau telah
meninggal dunia, dan justru Umar meminta Abbas paman Nabi Shallallahu
'alaihi wassalam (yang masih hidup ketika itu) untuk berdo’a. Kalaulah tawasul
kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam ketika beliau telah meninggal dunia
merupakan perbuatan yang disyari’atkan niscaya Umar melakukannya.
Para pembaca, dari sekian makna di atas maka jelaslah bagi kita kebatilan yang
terkandung di dalam shalawat tersebut. Terlebih lagi Nabi Shallallahu 'alaihi
wassalam dan para sahabatnya tidak pernah mengamalkannya, apalagi
mengajarkannya. Seperti itu pula hukum yang dikandung oleh bagian akhir dari
Shalawat Badar (bertawasul kepada Nabi Muhammad, para mujahidin dan ahli
Badar).
http://orido.wordpress.com 12
Hadith of the Day
ب َثمَانِيْنَ عَامًا
َ ْن مَرّةً غَ َفرَ الُ لَ ُه ُذنُو
َ ْج ُمعَةِ َثمَا ِني
ُ ي يَوْمَ ا ْل
ّ مَنْ صَلّى عََل
Keterangan:
Hadits ini palsu, karena di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang
bernama Wahb bin Dawud bin Sulaiman Adh Dharir. Al Khathib Al Baghdadi
berkata: “Dia seorang yang tidak bisa dipercaya.” Asy Syaikh Al Albani berkata:
“Sesungguhnya ciri-ciri kepalsuan hadits ini sangatlah jelas.” (Lihat Silsilah Adh
Dha’ifah no. 215)
http://www.almanhaj.or.id/content/1404/slash/0
http://orido.wordpress.com 13
Hadith of the Day
Tarekat Tijaniyah
Kamis, 14 April 2005 08:12:54 WIB
TAREKAT TIJANIYAH
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Banyak orang di tengah-tengah kami yang
menganut Tarekat Tijaniyah, sementara saya mendengar dalam acara Syaikh
(nur 'ala ad-darb) bahwa tarekat ini bid'ah, tidak boleh diikuti. Tapi keluarga
saya mempunyai wirid dari Syaikh Ahmad At-Tijani yaitu shalawat fatih, mereka
mengatakan bahwa shalawat fatih adalah shalawat kepada Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam. Apa benar shalawat fatih adalah shalawat kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam? Mereka juga mengatakan, bahwa
orang yang membaca shalawat fatih lalu meninggalkannya, ia dianggap kafir.
Kemudian mereka mengatakan, 'Jika engkau tidak mampu melaksanakannya
lalu meninggalkannya, maka tidak apa-apa. Tapi jika engkau mampu namun
meninggalkannya maka dianggap kafir.’Lalu saya katakan kepada kedua
orang tua saya bahwa hal ini tidak boleh dilakukan, namun mereka
mengatakan, 'Engkau wahaby dan tukang mencela.' Kami mohon penjelasan.
Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwa Tarekat Tijaniyah adalah tarekat bid'ah. Kaum
muslimin tidak boleh mengikuti tarekat-tarekat bid'ah, tidak Tarekat Tijaniyah,
tidak pula yang lainnya, bahkan seharusnya berpegang teguh dengan apa-apa
yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, karena Allah telah berfirman.
"Artinya : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (dari padanya). " [Al-A'raf : 3].
http://orido.wordpress.com 14
Hadith of the Day
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. " [Al-Hasyr : 7]
"Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)." [Al-
An'am : 153]
As-Subul (jalan-jalan yang lain) di sini maksudnya adalah jalan-jalan yang baru
yang berupa perbuatan bid'ah, memperturutkan hawa nafsu, keraguan dan
kecenderungan yang diharamkan. Adapun jalan yang ditunjukkan oleh sunnah
RasulNya , itulah jalan yang harus diikuti.
"Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." [Al-Ahzab : 21].
Dan firmanNya.
"Artinya : Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam
Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak."[1]
"Artinya : Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan
maka ia tertolak."[2]
http://orido.wordpress.com 15
Hadith of the Day
Shalawat fatih adalah shalawat kepada Nabi Saw sebagaimana , yang mereka
klaimkan, hanya saja shighah lafazhnya tidak seperti yang diriwayatkan dari
Nabi Saw, sebab dalam shalawat fatih itu mereka mengucapkan (Ya Allah,
limpahkanlah shalawat dan salam kepada penghulu kami, Muhammad sang
pembuka apa-apa yang tertutup, penutup apa-apa yang terdahulu dan pembela
kebenaran dengan kebenaran). Lafazh ini tidak pernah menjadi jawaban
mengenai cara bershalawat kepada beliau ketika ditanyakan oleh para sahabat.
Adapun yang disyari'atkan bagi umat Islam adalah bershalawat kepada beliau
dengan ungkapan yang telah disyari'atkan dan telah diajarkan kepada mereka
tanpa harus mengada-adakan yang baru.
Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari hadits Abu Humaid As-
Sa'idi Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau
bersabda.
Dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab
Shahihnya, dari hadits Ibnu Mas'ud Al-Anshari Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda.
http://orido.wordpress.com 16
Hadith of the Day
http://syariahonline.com/new_index.php/id/11/cn/4065
Sholawat 2
Pertanyaan:
Assalamu'alaykum
Ustadz, dalam sebuah hadits diterangkan bahwa orang yang paling kikir ialah
mereka yang apabila disebut nama Rasululloh ia dia tidak bersholawat pada
http://orido.wordpress.com 17
Hadith of the Day
Rasul.
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana cara bersholawatnya. apakah cukup dengan Allohumma sholli
'alaih wa 'ala alih atau ada cara lain?
2. Apakah setiap kita mendengar kata Muhammad yang konotasinya kepada
Nabi Muhammad SAW, kita diharuskan mengucapkan Allohumma sholli 'alah wa
'ala alih?
3. Saya sering dengar ketika orang membaca ayat Innalloha wa malaikatahu
yasholluna 'alan Nabiyy...dst mereka yang mendengar lantas menjawab
Allohumma sholli 'alaih wa 'ala alih. Syar'i-kah?
Abdulloh
Jawaban:
Dari Ka�ab bin Ajrah Ra ia berkata: �Rasulullah SAW keluar menemui kami,
maka kami bertanya: �Kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam
kepadamu, lantas bagimanakan cara kami mengucapkan slawat kepadamu?�
Beliau menjawab : �Ucapkanlah oleh kalian: Allahumma shalli �Alaa
Muhammad wa �Alaa Aali Muhammad Kamaa Shallaita �Alaa Aali Ibraahiim
Innaka Hamiidum Majiid. Allahumma Baarik �Alaa Muhammad wa �Alaa Aali
Muhammad Kamaa baarakta �Alaa Aali Ibraahiim Innaka Hamiidum Majiid�
(HR. Bukhari No. 3370 dan Muslim No. 406)
Dari �Amr bin Al-Ash Ra ia mendengar Nabi SAW bersabda: �Jika kalian
mendengar muadzin maka ucapkanlah sebagaimana ucapannya, kemudian
bersalawtlah kepadaku, karena barangsiapa yang bersalawat kepadaku satu kali
maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali lipat, kemudian mohonkalah
untukku al-wasilah karena ia merupakan sutau mazilah di surga yang tidak
layak kecuali bagi seorang hamba diantara hamba-hamba Allah dan aku
mengarapkan akulah hamba tersebut. Maka barangsiapa yang memohonkan
untukku al-wasilah maka ia berhak mendaptkan syafaat dariku� (HR. Muslim
http://orido.wordpress.com 18
Hadith of the Day
No. 384)
Dari Abu Dzar Ra ia berkata: �Suatu hari aku keluar lalu aku menemui
Rasulullah SAW, belaiu bersabda: �Tidakah kalian ingin aku beritahu perihal
manusia yang paling kikir?� Para sahabat menjawab: �Tentu wahai
Rasulullah� Beliau bersabda: �Orang yang namaku disebut disisinya dan ia
tidak bersalawat padaku, maka itulah manusia yang paling kikir� (HR. Ibnu Abi
Ashim. Lihat Sahih At-Targhib wat-Tarhib II/301)
Dari Abu Hurairoh Ra, Rasulullah SAW bersabda: �Celaka dan hinalah orang
yang namaku disebu disisinya dan tidak bersalawat kepadaku. Celaka dan
hinalah orang yang memasuki bulan Ramadhan kemudian bulan itu berakhir
sedangkan dosa-dosanya tidak diampuni. Celaka dan hinalah orang yang
mendapatkan kedua orangtuanya telah berusia lanjut tapi keduanya tidak bisa
memaskuakn orang tersebut ke surga (tidak berbakti)� (HR. At-Tirmidzy. Lihat
Sahih At-Targhib wat-Tarhib II/300)
http://syariahonline.com/new_index.php/id/2/cn/3524
Konsultasi : Ibadah
Pertanyaan:
http://orido.wordpress.com 19
Hadith of the Day
Khamaludin
Jawaban:
Dalam masalah ini kita bisa melihat perkataan para ulama dalam
mendefinisikan makna bid�ah. Yaitu adanya mereka yang meluaskan batasan
bid'ah itu mengatakan bahwa bid'ah adalah segala yang baru diada-adakan yang
tidak ada dalam kitab dan sunnah. Baik dalam perkara ibadah ataupun adat.
Namun tidak berarti semua bid�ah itu buruk, tapi �menurut pendapat ini-
ada bid�ah yang baik, sunnah bahkan wajib hukumnya.
Contoh bid'ah wajib misalnya belajar ilmu nahwu yang sangat vital untuk
memahami kitabullah dan sunnah rasulnya. Contoh bid'ah haram misalnya
pemikiran dan fikrah yang sesat seperti Qadariyah, Jabariyah, Murjiah dan
Khawarij. Contoh bid'ah mandub (sunnah) misalnya mendirikan madrasah,
membangun jembatan dan juga shalat tarawih berjamaah di satu masjid.
Contoh bid'ah makruh misalnya menghias masjid atau mushaf Al-Quran.
Sedangkan contoh bid'ah mubah misalnya bersalaman setelah shalat.
Jadi meski memang tidak ada tuntunan atau perintah dari praktek shalat
Rasulullah SAW, sehingga dikategorikan bid�ah, namun perbuatan bersalaman
itu bukanlah termasuk bid�ah yang sesat dan dosa. Mereka memasukkan
perbuatan itu sebagai bid�ah yang hukumnya mubah.
Pendapat itu adalah pendapat kalangan ulama seperti Al-Imam Asy-Syafi'i dan
pengikutnya seperti Al-'Izz ibn Abdis Salam, An-Nawawi, Abu Syaamah.
Sedangkan dari kalangan Al-Malikiyah ada Al-Qarafi dan Az-Zarqani. Dari
kalangan m1 seperti Ibnul Abidin dan dari kalangan Al-Hanabilah adalah Al-Jauzi
serta Ibnu Hazm dari kalangan Dzahiri.
Meski demikian ada juga kalangan yang menganggap bahwa setiap bid�ah
http://orido.wordpress.com 20
Hadith of the Day
pastilah sesatnya. Tentu saja dalam masalah seperti ini akan selalu ada
perbedaan persepsi dari sekian banyak para fuqaha.
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=947
Shalawat Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bukanlah amalan yang asing bagi
seorang muslim. Hampir-hampir setiap majlis ta’lim ataupun acara ritual
tertentu tidak pernah lengang dari dengungan shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam.
http://orido.wordpress.com 21
Hadith of the Day
wassalam lebih mengerti shalawat manakah yang paling sesuai untuk diri beliau
Shallallahu 'alaihi wassallam.
Dan masih banyak lagi shalawat yang dituntunkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi
wassallam . Adapun shalawat-shalawat yang menyelisihi tuntunan Nabi
Shallallahu 'alaihi wassalam maka cukup banyak juga, diantaranya beberapa
shalawat yang biasa dilantunkan oleh orang-orang Sufi ataupun orang-orang
yang tanpa disadari terpengaruh dengan mereka.
1. Shalawat Nariyah
Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin.
Dengan suatu keyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan
terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut nash
shalawatnya:
َج بِهِ ا ْلكُرَبُ َوتُ ْقضَى بِهِ ا ْلحَوَائِجُ و
ُ ل بِهِ ا ْلعُ َقدُ َو َتنْفَ ِر
ُ َحمّدٍ اّلذِي ُتنْح َ سّيدِنَا ًم
َ لمًا تآمًا عَلَى َ َصلّ صَلَ ًة كَامِلَةً َوسَلّمْ س
َ ّاللهُم
َل َمعْلُوْمٍ َلك
ّ َعدَ َد ك
َ ِحبِه
ْ َجهِهِ ا ْلكَ ِريْمِ وَعَلَى آلِهِ وَ ص ْ َستَسْقَى ا ْل َغمَا ُم بِو
ْ ُل بِهِ الرّغَائِبُ َوحُسْنُ ا ْلخَوَا ِتيْمِ َوي ُ ُتنَا
“Ya Allah , berikanlah shalawat dan salam yang sempurna kepada Baginda kami
Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas semua ikatan kesusahan dan
dibebaskan semua kesulitan. Dan dengannya pula terpenuhi semua kebutuhan,
diraih segala keinginan dan kematian yang baik, dan dengan wajahnya yang
mulia tercurahkan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih. Semoga
shalawat ini pun tercurahkan kepada keluarganya dan para sahabatnya
sejumlah seluruh ilmu yang Engkau miliki.”
Para pembaca, bila kita merujuk kepada Al Qur’an dan As Sunnah, maka
kandungan shalawat tersebut sangat bertentangan dengan keduanya. Bukankah
hanya Allah semata yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan semua
ikatan kesusahan dan kesulitan, yang mampu memenuhi segala kebutuhan dan
memberikan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih?!
http://orido.wordpress.com 22
Hadith of the Day
Para ahli tafsir menjelaskan, ayat ini turun berkenaan dengan kaum yang
berdo’a kepada Al Masih, atau malaikat, atau sosok orang shalih dari kalangan
jin. (Tafsir Ibnu Katsir 3/47-48)
Maka dari itu, jelaslah dari beberapa dalil diatas bahwasanya Shalawat Nariyah
terkandung padanya unsur pengkultusan yang berlebihan terhadap diri Nabi
Shallallahu 'alaihi wassalam hingga menyejajarkannya dengan Allah Ta'ala.
Tentunya yang demikian ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan yang
dimurkai oleh Allah dan Nabi-Nya.
http://orido.wordpress.com 23
Hadith of the Day
َ حمُو
ن َ ْك فَا ّت ِبعُوهُ وَاتّقُوا َلعَّل ُك ْم تُر
ٌ وَ َهذَا كِتَابٌ َأنْزَ ْلنَا ُه مُبَا َر
“Dan sungguh telah sempurna kalimat Tuhanmu(Al Qur’an),sebagai kalimat
yang benar dan adil.”(Al An’am:115)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an , maka baginya satu
kebaikan. Dan satu kebaikan menjadi sepuluh kali semisal (kebaikan) itu. Aku
tidak mengatakan: alif laam miim itu satu huruf, namun alif satu huruf, laam
satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR.Tirmidzi dan yang lainnya dari Abdullah
bin Mas’ud yang dishahihkan oleh Asy Syaikh Al-Albani)
Wahai saudaraku, dari beberapa dalil di atas cukuplah bagi kita sebagai bukti
atas kebatilan shalawat Al Faatih, terlebih lagi bila kita telusuri kandungannya
yang kental dengan nuansa pengkultusan terhadap Nabi Shallallahu 'alaihi
wassalam yang dilarang dalam agama yang sempurna ini.
Wahai saudaraku, mana mungkin shalat yang merupakan tiang agama dan
sekaligus rukun Islam kedua pahalanya 600. 000 di bawah shalawat sa’adah ini?!
Cukuplah yang demikian itu sebagai bukti atas kepalsuan dan kebatilan
shalawat tersebut.
http://orido.wordpress.com 24
Hadith of the Day
Hal ini termasuk jenis tawasul yang dilarang, karena tidak ada seorang pun dari
sahabat yang melakukannya disaat ditimpa musibah dan yang sejenisnya.
Bahkan Umar bin Al Khathab ketika shalat istisqa’ (minta hujan) tidaklah
bertawasul dengan Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam karena beliau telah
meninggal dunia, dan justru Umar meminta Abbas paman Nabi Shallallahu
'alaihi wassalam (yang masih hidup ketika itu) untuk berdo’a. Kalaulah tawasul
kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam ketika beliau telah meninggal dunia
merupakan perbuatan yang disyari’atkan niscaya Umar melakukannya.
Para pembaca, dari sekian makna di atas maka jelaslah bagi kita kebatilan yang
terkandung di dalam shalawat tersebut. Terlebih lagi Nabi Shallallahu 'alaihi
wassalam dan para sahabatnya tidak pernah mengamalkannya, apalagi
mengajarkannya. Seperti itu pula hukum yang dikandung oleh bagian akhir dari
Shalawat Badar (bertawasul kepada Nabi Muhammad, para mujahidin dan ahli
Badar).
http://orido.wordpress.com 25
Hadith of the Day
Keterangan:
Hadits ini palsu, karena di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang
bernama Wahb bin Dawud bin Sulaiman Adh Dharir. Al Khathib Al Baghdadi
berkata: “Dia seorang yang tidak bisa dipercaya.” Asy Syaikh Al Albani berkata:
“Sesungguhnya ciri-ciri kepalsuan hadits ini sangatlah jelas.” (Lihat Silsilah Adh
Dha’ifah no. 215)
http://www.waspada.co.id/islam/artikel.php?article_id=46736
WASPADA Online
Pertanyaan:
http://orido.wordpress.com 26
Hadith of the Day
Langsung aja nih, saya ada satu pertanyaan mengenai syahadat Nabi. Apakah sama
syahadat Nabi dengan syahadat yang kita baca setiap hari sewaktu sholat?
Wassalam,
Faisal
Jawaban:
Jumhur ulama mengatakan bahwa syahadat dan shalawat Nabi sama saja dengan kita.
Ini sejalan dengan peran dan fungsi beliau sebagai pemberi contoh. Namun secara
khusus ada teori lain yang mengatakan sedikit berbeda. Syahadatnya bukan “asyhadu
anna Muhammadarrasulullah” (saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul Allah),
melainkan “asyhadu anni rasulullah” (saya bersaksi bahwa saya adalah rasul Allah).
Uraian mengenai hal ini dapat dilihat dalam buku Al-‘Iqna’. Begitu juga dengan
shalawatnya, bukan “allahumma shalli ‘ala Muhammad” (Ya Allah berikanlah
kesejahteraan kepada Nabi Muhammad), melainkan “allahumma shalli ‘alayya” (Ya
Allah berikanlah kesejahteraan kepada saya). Uraian mengenai hal ini dapat dilihat
dalam buku l’anatuth-thalibin. Demikian semoga jelas. Wa allahu a’lamu bi al-
Shawab.
(bps)
http://alatsar.wordpress.com/2007/06/04/model-shalawat-yang-dilarang/
http://orido.wordpress.com 27
Hadith of the Day
Shalawat seperti ini bila maknanya seperti yang terkandung di atas, maka
termasuk bentuk tawasul kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam padahal
beliau telah meninggal dunia.
Hal ini termasuk tawasul yang dilarang, karena tidak seorangpun dari sahabat
yang melakukannya disaat ditimpa musibah dan atau lainnya. Bahkan Umar bin
Al Khathab ketika shalat istisqa’ (minta hujan) tidaklah bertawasul dengan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wassalam karena beliau telah meninggal dunia, dan justru
Umar meminta Abbas paman Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam (yang masih
hidup ketika itu) untuk berdo’a. Kalaulah tawasul kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wassalam ketika beliau telah meninggal dunia merupakan perbuatan
yang disyari’atkan/ dianjurkan niscaya Khalifah Umar akan melakukannya.
Berikut hadits yang digunakan sebagai hujjah bagi mereka dalam hal tawasul,
ْ…إذَا سََألَ ال فَأسَْألْ بِجَا ِهي
Apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah dengan jah (kemuliaan)
ku…
، ول ذكره أحد من أهل العلم بالحديث،هذا الحديث كذب ليس في شئ من كتب المسلمين التي يعتمد عليها أهل الحديث
مع أن جاهه عند ال تعالى أعظم من جاه جميع النبياء والمرسلين.
Hadits ini dusta, dan tidak ada (keberadaan) hadits ini sedikitpun di kitab-kitab
yang dipegang oleh para ahli hadits. Hadits ini tidak pula disebutkan oleh
seseorangpun dari ahli ilmu, demikian pula tentang kemuliaan beliau shalallahu
alaihi wa salam di sisi Allah ta’ala lebih besar dibanding dengan seluruh nabi
http://orido.wordpress.com 28
Hadith of the Day
dan rasul
Sedangkan bila maknanya mengandung unsur (Demi Nabi Muhammad) maka
termasuk syirik, karena tergolong sumpah dengan selain Allah Ta’ala.
[Lihat Qaidah Jalilah fii Tawasul wal Wasilah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
(168). Lihat pula dalam Iqtidha’ Shirathal Mustaqim oleh Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah, (II/783)]
وإنما يرويه بعض الجهال بالسنة،هذا باطل ل أصل له في شئ من كتب الحديث البتة.
(Hadits) ini adalah batil dan tidak ada dasar baginya sedikitpun di kitab-kitab
hadits. Hadits ini diriwayatkan oleh orang-orang yang jahil terhadap sunnah.
[Lihat Tawasul ‘anwa’uhu wa ahkamuhu oleh al Muhadits Muhammad
Nashiruddin al Albani, (127). Lihat pula Silsilah Ahadits adh Dha’ifah (22)].
http://dida.vbaitullah.or.id/islam/buku/jalan-selamat/node37.html
http://orido.wordpress.com 29
Hadith of the Day
Maksud dari ayat di atas, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam
tafsirnya yaitu,
"Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala menggambarkan kepada segenap
hambaNya tentang kedudukan seorang hamba-Nya, nabi dan kekasihNya di
sisiNya di alam arwah, bahwa sesungguhnya Dia memujinya di hadapan para
malaikat. Dan sesungguhnya para malaikat bershalawat untuknya. Kemudian
Allah memerintahkan kepada penghuni alam dunia agar bershalawat untuknya,
sehingga berkumpullah pujian baginya dari segenap penghuni alam semesta."
Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan kita agar mendo'akan dan
bershalawat untuk Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç èÓäå Shallallaahu 'alaihi wa
Salam. Bukan sebaliknya, memohon kepada beliau, sebagai sesembahan selain
Allah, atau membacakan Al-Fatihah untuk beliau, sebagaimana yang dilakukan
oleh sebagian manusia.
Bacaan shalawat untuk Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç è Óäå yang paling utama
adalah apa yang beliau ajarkan kepada para sahabat, ketika beliau bersabda,
"Jika kalian mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan,
kemudian bershalawatlah untukku. Karena se-sungguhnya barangsiapa yang
bershalawat untukku satu kali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.
Kemudian mohonkanlah kepada Allah wasilah untukku. Sesungguhnya ia ada-lah
suatu tempat (derajat) di Surga. Ia tidak pantas kecuali untuk seorang hamba
dari hamba-hamba Allah. Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku.
Barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka ia berhak menerima
syafa'atku." (HR. Muslim)
Do'a memintakan wasilah seperti yang diajarkan Rasulullah dibaca dengan suara
pelan. Ia dibaca seusai adzan dan setelah membacakan shalawat untuk nabi.
Do'a yang diajarkan beliau yaitu:
http://orido.wordpress.com 30
Hadith of the Day
"Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini. Dan shalat yang akan
didirikan. Berikanlah untuk Muhammad wasilah (derajat) dan keutamaan. Dan
tempatkanlah ia di tempat terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan."
(HR. Al-Bukhari)
Membaca shalawat atas Nabi ketika berdo'a, sangat dianjur-kan. Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah :
"Setiap do'a akan terhalang, sehingga disertai bacaan shalawat untuk Nabi
Õäé Çääç Ùäêç èÓäå Shallallaahu 'alaihi wa Salam." (HR. AI-Baihaqi, hadits
hasan)
Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç è Óäå bersabda,
"Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berpetualang di bumi, mereka
menyampaikan kepadaku salam dari umatku." (HR Ahmad, hadits shahih)
Bershalawat untuk Nabi Õäé Çääç Ùäêç èÓäå Shallallaahu 'alaihi wa Salam
sangat dianjurkan, terutama pada hari Jum'at. Dan ia termasuk amalan yang
paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bertawassul dengan
shalawat ketika berdo'a adalah dianjurkan. Sebab ia termasuk amal shalih.
Karena itu, sebaiknya kita mengucapkan, "Ya Allah, dengan shalawatku untuk
Nabimu, bukakanlah dariku kesusahanku... Semoga Allah melimpahkan berkah
dan keselamatan untuk Muhammad dan keluarganya."
http://suryaningsih.wordpress.com/2007/05/21/hukum-dan-dalil-dalil-shalawat/
SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari
Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat
berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin
berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada
Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau
kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan
hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala
http://orido.wordpress.com 31
Hadith of the Day
Mungkin sudah sering atau pernah mendengar nasehat dari orang-orang tua kita
bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk
memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Konon dengan
mendoakan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus para malaikat
untuk ganti mendoakan keselamatan kepada orang itu. Dalam beberapa hadits
Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan tentang afdholnya
bershalawat. Diantaranya setiap doa itu terdindingi, sampai dibacakan
shalawat atas Nabi. (HR. Ad - Dailami). Pada hadits yang lain yang diriwayatkan
oleh Ahmad, Nasai dan Hakim, Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa membaca
shalawat untukku sekali, maka Allah membalas shalawat untuknya sepuluh kali
dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh
derajat . Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam hadits
yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, Barangsiapa bershalawat kepadaku
dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh
puluh daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk
kepentingan dunianya . Berdasarkan hadits-hadits itu, benarlah adanya jika
orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat
kepada anak cucunya. Karena selain merupakan penghormatan kepada
junjungannya juga memiliki dampak yang amat menguntungkan dunia dan
akhirat
ma-ap agak susah mencari referensi tentang shalawat nabi lain selain
muhammad saw
di bawah sempat saya dapat artikel tentang shalawat kepada nabi saw
http://orido.wordpress.com 32
Hadith of the Day
Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Ta’ala tersebut :
Suatu hari Rasulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan
bersabda: “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, “Sangat
menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu
shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya.”
Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.”
(HR.an-Nasa’i)
Sabda Rasulullah SAW: “Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga
akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya
dilakukan, meski sedikit atau banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).Sabda
Nabi SAW, “Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak
shalawatnya.” (HR. at-Tirmidzi)
Mengapa kita musti membaca Shalawat dan Salam kepada Nabi, sedangkan Nabi
adalah manusia paripurna, sudah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu
maupun yang akan datang? Beberapa alasan berikut ini sangat mendukung
perintah Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah sentral semesta fisik dan
metafisik, karena itu seluruh elemen lahir dan batin makhluk ini merupakan
refleksi dari cahayanya yang agung.
Bershalawat dan bersalam yang berarti mendoakan beliau, adalah bentuk lain
dari proses kita menuju jati diri kehambaan yang hakiki di hadapan Allah,
melalui “titik pusat gravitasi” ruhani, yaitu Muhammad Rasulullah SAW. Nabi
Muhammad SAW, adalah manusia paripurna. Segala doa dan upaya untuk
mencintainya, berarti kembali kepada orang yang mendoakan, tanpa reserve.
http://orido.wordpress.com 33
Hadith of the Day
Ibarat gelas yang sudah penuh air, jika kita tuangkan air pada gelas tersebut,
pasti tumpah. Tumpahan itulah kembali pada diri kita, tumpahan Rahmat dan
Anugerah-Nya melalui gelas piala Kekasih-Nya, Muhammad SAW. Shalawat Nabi
mengandung syafa’at dunia dan akhirat. Semata karena filosofi Kecintaan Ilahi
kepada Kekasih-Nya itu, meruntuhkan Amarah-Nya. Sebagaimana dalam hadits
Qudsi, “Sesungguhnya Rahmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku.” Siksaan Allah
tidak akan turun pada ahli Shalawat Nabi, karena kandungan kebajikannya yang
begitu par-exellent.
Shalawat Nabi, menjadi tawashul bagi perjalanan ruhani umat Islam. Getaran
bibir dan detak jantung akan senantiasa membubung ke alam Samawat (alam
ruhani), ketika nama Muhammad SAW disebutnya. Karena itu, mereka yang
hendak menuju kepada Allah (wushul) peran Shalawat sebagai pendampingnya,
karena keparipurnaan Nabi itu menjadi jaminan bagi siapa pun yang hendak
bertemu dengan Yang Maha Paripurna.
Muhammad, sebagai nama dan predikat, bukan sekadar lambang dari sifat-sifat
terpuji, tetapi mengandung fakta tersembunyi yang universal, yang ada dalam
Jiwa Muhammad SAW. Dan dialah sentral satelit ruhani yang menghubungkan
hamba-hamba Allah dengan Allah. Karena sebuah penghargaan Cinta yang
agung, tidak akan memiliki nilai Cinta yang hakiki manakala, estetika di balik
Cinta itu, hilang begitu saja. Estetika Cinta Ilahi, justru tercermin dalam
Keagungan-Nya, dan Keagungan itu ada di balik desah doa yang disampaikan
hamba-hamba-Nya buat Kekasih-Nya. Wallahu A’lam.
http://www.dzikrullah.com/bpm_23_shalawat.htm
http://orido.wordpress.com 34
Hadith of the Day
Kaidah-kaidah ilmu Ushul digunakan untuk mengetahui keinginan atau maksud dari
sebuah redaksi yang bagi orang awam sedikit membingungkan. Misalnya sebuah kata
perintah (amr) atau larangan (Nahyu), akan bisa diterjemahkan maknanya apabila ada
kata yang mendukung kata yang lainnya atau kata itu akan berubah arti dari arti
sebenarnya jika dikaitkan keadaan subjek dan objek yang dibicarakan. Sebagai contoh,
perintah (amar), yang artinya : Tuntunan melakukan pekerjaan dari yang lebih tinggi
kepada yang lebih rendah (kedudukannya). Yang lebih tinggi kedudukannya dalam hal
ini adalah Allah dan yang lebih rendah kedudukannya adalah manusia (mukallaf). Jadi
Amr ialah perintah Allah Swt yang harus dilakukan oleh ummat manusia yang mukallaf.
Misalnya : wa aqiimush shalata …(QS. Al baqarah : 43). Dan dirikanlah shalat !!
1. Kaidah pertama : Al ashlu fil amar lil wujub. Artinya : pada dasarnya amr itu
menunjukkan wajib. Setiap amr atau perintah itu menunjukkan hukum wajib , kecuali
ada petunjuk yang menunjukkan arti selain wajib.
2. Amr menunjukkan arti sunnah/ Nadb, seperti Firman Allah : Hendaklah kamu buat
perjanjian (menebus diri ) dengan mereka (hamba sahaya ), jika kamu mengetahui
ada kebaikan pada mereka (QS. An Nur: 33)
3. Amr menunjukkan arti irsyad lil irsyad, atau petunjuk , seperti Firman Allah ;
Apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai (hutang)untuk waktu yang ditentukan,
maka hendaklah kamu menuliskannya (QS. Al Baqarah : 282)
4. Amr menunjukkan arti ibahah , mubah seperti firman Allah : Dan makan minumlah
hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar (QS. Al Baqarah:
187)
7. Amr menunjukkan pada arti taskhir ( penghinaan) , jadilah kamu kera yang hina
(QS.Al Baqaarah: 65)
10. Amr menunjukkan pada arti doa , atau permohonan seperti Firman Allah :Ya Tuhan
kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan kebaikan di akhirat serta
http://orido.wordpress.com 35
Hadith of the Day
Terakhir ada amr yang menunjukkan kepada arti iltimas, yaitu ajakan seperti kata-kata
kepada kawan-kawan sebaya kerjakalah ~ misal : tolong ambilkan baju itu, datang
dong kepesta ulang tahunku ….dll.
Kembali kepada persoalan diskusi kita mengenai shalawat kepada Nabi, yang berarti
memohon doa keselamatan, kesejahteraan dan rahmat untuk junjungan Nabi
Muhammad Saw. Seperti Firman Allah : Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al Ahzab: 56)
Setelah kita mengetahui kaidah ushul fiqh diatas, bahwa setiap kata perintah belum
tentu menentukan sebuah hukum wajib, bisa jadi kata perintah itu berarti memohon,
mengajak, petunjuk, anjuran, mengharapkan, dll
Mari kita kaji surat Al Ahzab: 56, tentang shalawat kepada Nabi. Pada ayat tersebut
terdapat kalimat bahwa Allah bershalawat kepada Nabi. Kemudian para malaikat, dan
selanjutnya Allah memerintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat kepada
Nabi. Arti shalawat adalah doa , memberi berkah, dan ibadat.
Shalawat Allah kepada Muhammad, berarti Allah memberi berkah, penghargaan, dan
menempatkan Rasulullah yang mulia disisi-Nya. Kemudian shalawat Malaikat kepada
Muhammad : Adalah memberi salam penghormatan atas diangkatnya kemuliaan dan
kerasulan Muhammad, sebagaimana penghormatan malaikat kepada Nabi Adam as.
Perhatikan kata shalawat Allah kepada Muhammad pada ayat tersebut diatas,
bagaimana menurut anda kalau kata shalawat diartikan berdoa, Apakah Allah akan
berdoa untuk Muhammad ?? kepada siapa ??
Berkata Al Hulaimi dalam Asy syu'ab tegasnya, pengertian shallu alaihi ~ bershalawat-
lah kepadanya, ialah : ud'u rabbakum bish shalati alaihi.. mohonlah kamu kepada
Tuhanmu supaya melimpahkan shalawat kepadanya .
Penghormatan anda kepada presiden bukan berarti kehormatan presiden itu akan
bertambah atau berkurang kalau anda tidak menghormatinya, karena kedudukan
presiden itu adalah tempat yang paling terhormat di suatu negara. Sebagai rakyat
seharusnyalah kita mengormati dan menghargai presiden sebagaimana Allah telah
memuliakan orang yang diangkat derajatnya sebagai presiden. Sebab orang tersebut
tidak akan menjadi presiden tanpa pertolongan dan kasih sayang-Nya. Untuk itu
hargailah dan bersyukurlah kita telah memiliki presiden.
http://orido.wordpress.com 36
Hadith of the Day
Logika anda yang menyebutkan bahwa mana mungkin bahwa seorang rakyat yang
menderita memerintahkan presiden untuk menaikkan pangkat dan gajinya sang
panglima sementara diri kita yang menderita masih kekurangan.
Setelah anda membaca uraian saya mengenai kaidah ushul, mari kita coba
membandingkan makna kata perintah yang terdapat dalam Alqur'an, yang apabila
membaca ayat tersebut tidak memahami kaidahnya maka artinya akan rancu. Misalnya
kata perintah yang berbunyi :
"Allahumma dammir man ada aka wa ada ad dien, Ya Allah hancurkan orang yang
mengganggu Engkau dan yang mengganggu agamamu.
Rabbana aatina fid dunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina adzabannar (QS. Al
Baqarah: 201)~ Ya Allah datangkan kepada kami kebaikan di dunia , dan kebaikan di
akhirat
Seperti apa yang telah diurai diatas, bahwa kata perintah atau Amr secara umum
merupakan tuntutan melakukan suatu pekerjaan dari yang lebih tinggi kepada yang
lebih rendah (kedudukannya)
Akan tetapi kalau anda perhatikan bentuk yang di gunakan redaksi ayat dan hadist
diatas menggunakan kata perintah, seperti kata dammir (hancurkan), shayyiba
(turunkan hujan), atina fiddunya hasanah (datangkan kepada kami kebaikan )……
Kalau melihat kaidah ushul secara umum dalam kasus diatas, seharusnya yang lebih
tinggi memerintahkan yang rendah derajatnya. Akan tetapi ayat diatas telah
mengguna-kan kata perintah dari bawah keatas (dari hamba kepada Tuhan). Apakah
hal ini akan diartikan memerintah Allah ?? Tentu tidak. Akan tetapi amar disini berarti
doa.
Kemudian bandingkan dengan kata shalawat yang juga artinya berdoa atau
memberikan berkah. Apakah kita akan memberikan berkah kepada Rasulullah yang
telah tercurahkan dari Allah swt ?? Apakah kita juga termasuk memerintahkan Allah
untuk memberikan berkah kepada Rasulullah ?? Atau apakah Rasulullah butuh shalawat
kita agar beliau mendapat Rahmat dari Allah. Padahal Rasulullah telah dijamin syurga
oleh Allah. Apakah kita akan tetap menterjemahkan kata shalawat berarti doa untuk
Nabi ??
Baiklah saya akan meneruskan pengertian shalawat dengan mengambil makna yang
lain agar tampak jelas pengertian shalawat bahwa Rasulullah tidak membutuhkan
rahmat ataupun doa ummatnya.
Bersabda Nabi :
Barang siapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh
kali ( HR Muslim dari Abu Hurairah, Al Mirqah II :5 )
http://orido.wordpress.com 37
Hadith of the Day
Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah
berjalan dimuka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka
menyampai-kan kepadaku ( sabda nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh
ummatku. (HR. Ahmad, An Nasaiy & Ad Damrimy Syarah Al Hishn, Al Mirqah II:6)
Barang siapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan dipetang hati sepuluh
kali mendapatkan ia syafaatku pada hari kiyamat ( HR . At Thabrany Al Jami')
Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari kiyamat, ialah manusia yang
paling banyak bershalawat untukku ( HR At Thurmudzy )
Semakin terang bagi kita atas arti shalawat pada hadist diatas, bahwa Rasulullah tidak
membutuhkan rahmat ataupun doa dari kita, akan tetapi justru Rasulullah yang akan
memberikan pertolongan nanti dihari kiyamat apabila kita sering memberikan salam
atau shalawat penghormatan kepada beliau. Dan Allah juga memberikan shalawat
kepada orang yang bershalawat kepada Rasulullah.
Hadist yang mengatakan bahwa : Barang siapa yang bershalawat untukku sekali,
niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali ( HR Muslim dari Abu Hurairah )
Hadist inilah yang menguatkan bahwa Allah bershalawat kepada siapa saja, bukan
hanya kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad. Untuk lebih tegasnya kita perhatikan
bacaan shalawat dalam tahiyyat shalat. at tahiyyatul mubarakatush shalawatu
thoyyibatulillah, assalamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh,
asssalamu'alaina wa'ala ibaadillahish shalihin. Terjemahan bebasnya: Salam hormat,
keberkahan, shalawat yang terbaik untuk Allah, keselamatan atasmu wahai nabi serta
rahmat dan keberkatan, juga salam hormat kepada para ahli ibadah yang shalih …..
Tahiyyat berarti penghormatan dan kita bershalawat kepada Allah yang berarti kita
memuja Allah, kemudian menghormati Nabi dan yang terakhir menghormati orang-
orang yang shalih ….itulah arti shalawat, dimana kata itu bisa berarti berbeda jika
penempatan kata tersebut berbeda.
Seperti saya uraikan diatas tadi, kata perintah tidak harus berarti memerintah dari
yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah, akan tetapi kata perintah bisa berarti
memohon, meminta pertolongan, anjuran, memberikan khabar (seperti iklan /
promosi), menghina, meremehkan, penjelasan dll.
http://orido.wordpress.com 38
Hadith of the Day
http://www.eramuslim.com/ustadz/aqd/4430a0d7.htm
Saya sering membaca pertanyaan dari orang non muslim (anehnya hanya orang
Kristen) bahwa Rasulullah Muhammad SAW perlu didoakan oleh ummatnya
karena beliau banyak dosanya, mereka berkesimpulan bahwa Nabi Muhammad
SAW bukan nabi karena harus didoakan, bukankah kalau nabi itu sudah pasti
masuk surga?
Sementara saya hanya bisa menjawab bahwa memang dalam Al-Qur'an kita
diminta untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana Allah dan
para Malaikat bersalawat kepada beliau, namun menurut hemat saya
bersalawat itu bukannya mendoakan tapi menghormati (atau semacamnya)
kalau itu diartikan sebagai doa, kenapa Allah Swt berdoa (kepada siapa?).
F. Alaydrus
Farid Alaydrus
faridalaydrus at eramuslim.com
Jawaban
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dialog dan pertanyaan yang kritis seperti ini kalau kita mau ikuti, tentu tidak
akan ada habisnya. Selalu akan muncul terus pertanyaan seperti ini, meski bila
dijawab dengan tuntas belum tentu membuat penanya berubah pikiran.
http://orido.wordpress.com 39
Hadith of the Day
Dan di antara pertanyaan model begini yang paling sering dilontarkan adalah
masalah shalat kepada Nabi. Ini adalah pertanyaan klasik yang muncul dari
mereka yang kurang punya pemahaman dalam bahasa Arab khususnya dan ilmu
Al-Quran pada umumnya.
Padahal di dalam ilmu tafsir, yang disebut dengan 'bershalawat' itu maknanya
banyak, tidak terbatas kepada doa semata. Karena itu di dalam Al-Quran Al-
Karim kita menemukan adanya ayat yang menceritakan bahwa Allah SWT dan
para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi SAW. Dan untuk itu umatnya pun
diperintahkan untuk bershalawat kepada beliau juga.
Dan apa maksud Allah SWT bershalawat kepada Nabi SAW? Apakah maknanya
Allah berdoa kepada Nabi?
Tentu saja bukan. Mana mungkin Allah berdoa kepada nabi ciptaan-Nya sendiri.
Tentu salah besar bila bershalawat di dalam ayat ini dimaknai dengan Allah
berdoa. Yang dimaksud dengan Allah SWT bershalawat kepada Nabi adalah
bahwa Allah SWT memberinya rahmat. Dan rahmat itu adalah kasih sayang yang
selalu mendampingi beliau.
Sedangkan bila shalawat itu dari orang mukmin maka maknanya adalah doa
supaya beliau diberi rahmat dan kasing sayang. Dan mendoakan seorang nabi
tidak salah, karena salam yang kita sampaikan kepada orang yang bertemu
dengan kita pun maknanya adalah doa. Kalimat Assalamu ‘alaikum
Warahmatullahi Wa Barakatuh maknanya adalah ‘Semoga keselamatan
terlimpah atasmu serta rahmat dan barkahnya.’.
Buat orang Islam, saling mendoakan satu sama lain adalah hal yang biasa dan
telah menjadi syiar agama. Termasuk memberi salam kepada Rasulullah SAW
dan bershalawat kepadanya.
Kalau kita mendoakan keselamatan dan kepada seseorang bukan berarti kita
meyakjini bahwa dirinya ada dalam ketidak-selamatan. Doa keselamatan itu
sama saja bila kita menyapa teman dengan mengatakan semoga Anda
http://orido.wordpress.com 40
Hadith of the Day
sekeluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Apakah bila kita menyapa demikian
berarti teman kita itu sekeluarga sedang dirawat di rumah sakit?
Tentu tidak, karena salam dan shalawat itu sifatnya syiar yang hidup di tengah
sesama kita. Dan mendoakan keselamatan tidak berarti yang kita salami itu
sedang sakit tidak bisa bangun.
Maka pertanyaan yang agak konyol ini sesungguhnya tidak perlu memusingkan
kita. Sebab yang bertanya kurang memahami hakikat salam dan shalawat di
dalam pergaulan umat Islam. Jadi banyak hal yang kurang masuk di logika
dirinya.
http://www.almanhaj.or.id/content/1488/slash/0
Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan adzan ada lima: seperti yang disebutkan
oleh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad.
[1]. Sunnah Bagi Orang Yang Mendengar Adzan Untuk Menirukan Apa Yang
Diucapkan Muadzin Kecuali Dalam lLfadz.
"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"
http://orido.wordpress.com 41
Hadith of the Day
“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah "[HR. Al-
Bukhari dan Muslim no. 385.]
“Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa tiada
sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hambaNya
dan RasulNya. Aku ridho kepada Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai
agama(ku) dan Muhammad sebagai Rasul†[HR. Muslim 1/240 no. 386]
"Artinya : Apabila kalian mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang
http://orido.wordpress.com 42
Hadith of the Day
Ã"Artinya :Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan
shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-Wasilah (derajat di Surga), dan al-
fadhilah kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallm. Dan bangkitkan beliau
sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.†[HR.
Bukhary no. 614, Abu Dawud no. 529, At-Tirmidzi no. 211, an-Nasaa’I 2/26-
27. Ibnu Majah no. 722). adapun tambahan "Sesungguhnya Engkau Tidak pernah
menyalahi janji" Ttidak boleh diamalkan karena sanadnya lemah. Lihat
http://orido.wordpress.com 43
Hadith of the Day
[5]. Berdoa Untuk Dirinya Sendiri, Dan Meminta Karunia Allah Karena Allah Pasti
Mengabulkan Permintaannya.
Sunnah-sunnah saat iqamah sama dengan sunnah-sunnah pada adzan yaitu pada
empat point yang pertama. Hal ini sesuai dengan Fatawa Lajnah ad Daimah lil
Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’. Apabila dijumlah secara keseluruhan terdapat
20 sunnah iqamah pada setiap shalat wajib.
Faidah :
Merupakan sunnah bagi yang mendengar iqomah untuk menirukan orang yang
iqamah kecuali pada lafadz
"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"
http://orido.wordpress.com 44
Hadith of the Day
“Artinya : Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah"
[HR. Muslim no. 385.]
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia
Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-
Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Ada yang berpendapat, dibaca sesudah muadzdzin membaca syahadat.
Lihat Ats-Tsamarul Musthaahb fii Fiqhis Sunnah wal Kitaab hal. 172-185 oleh
Syaikh Al-Albani rahimahullah
http://www.eramuslim.com/atk/oim/4405718b.htm
http://orido.wordpress.com 45
Hadith of the Day
Rasanya tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak marah jika orang yang
dicintainya dihina atau diolok-olok oleh orang lain. Bahkan kalau mampu, ia
akan membalas.
Jadi, saya pikir benar juga reaksi umat Islam di seluruh dunia dalam kasus
karikatur yang diakui oleh pembuat dan penerbitnya sebagai sosok Nabi
Muhammad saw. Betapa tidak, beliau adalah sosok yang (wajib) diagungkan dan
dicintai lebih dari makhluk-Nya yang lain oleh setiap diri yang mengaku muslim.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ”Demi Dzat yang diriku berada
di tangan-Nya, kalian tidaklah beriman, hingga kalian mencintai aku lebih dari
orang tua dan anak kalian” (HR Imam Bukhari). Sahabat Umar ra juga pernah
ditanya oleh Rasulullah saw: "Apakah kamu cinta kepada Rasulullah wahai
Umar?" Beliau menjawab: "Betul wahai Rasulullah saw, tapi tidak melebihi
kecintaan saya kepada diri saya sendiri." Rasulullah berkata: "Tidak, wahai
Umar. Kalau kamu cinta kepada Rasulullah, kecintaan itu harus melebihi dari
kecintaan kamu kepada diri kamu sendiri." Sejenak Umar diam, lalu berkata:
"Saya mencintai engkau wahai Rasulullah lebih dari kecintaan saya pada diri
saya sendiri." Rasulullah kemudian berkata: "Itulah makna kecintaan kepada
Rasulullah wahai Umar" (Hadits).
Jangankan umat muslim, salah seorang profesor yang saya kenal sebagai non-
muslim di Jerman ini sempat berkomentar sambil geleng-geleng kepala yang
memperlihatkan rasa gusarnya: “Das ist wirklich eine schwere Beleidigung” (Itu
benar-benar suatu penghinaan yang berat).
Minggu lalu saya mengikuti sebuah forum diskusi Islam. Ternyata, rasa kesal dan
marah kepada orang yang menghina Rasulullah saw itu merupakan manifestasi
adab (kewajiban) seorang muslim untuk membenci dan memusuhi orang yang
beliau benci. Sebaliknya, kita juga wajib mencintai sesuatu atau orang yang
beliau cintai, misalnya para sahabat beliau.
***
Kita perlu mengenal lebih jauh adab (kewajiban) apa saja bagi seorang muslim
sebagai wujud rasa cinta yang mendalam kepada beliau. Mengapa? Supaya kita
termasuk golongan yang benar-benar mengikuti beliau. Beliau bersabda “Kaum
Yahudi akan terpecah menjadi 71 golongan, kaum Nasrani terpecah menjadi 72
golongan, sedangkan umatku ini akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya
masuk neraka kecuali satu.” Para sahabat bertanya, “Siapa golongan yang satu
itu wahai Rasulullah?” Beliau berkata “Yaitu yang berada di atas sebagaimana
yang aku dan sahabatku lalui hari ini.” (HR Imam Bukhari, Imam Muslim).
Cinta pada Rasulullah juga berarti menjadikan beliau panutan atau idola.
Sejarah menunjukkan, ada tiga golongan manusia yang umumnya dijadikan
http://orido.wordpress.com 46
Hadith of the Day
panutan atau idola yaitu para raja/pemimpin atau tokoh masyarakat atau
tokoh populer, lalu para filsuf atau pemikir, serta para nabi dan rasul. Di antara
ketiganya, para nabi as. khususnya Nabi Muhammad saw jelas jauh lebih layak
untuk dijadikan suri teladan (uswatun hasanah). Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (QS. Al-Ahzab 21).
***
Kita wajib mengimani apa-apa yang beliau kabarkan, baik tentang agama,
urusan dunia, maupun perkara ghaib di dunia dan di akhirat. Misalnya, kita
wajib percaya dan taat bahwa beliau telah menjalankan Isra’ dan Mi’raj dan
membawa perintah shalat fardlu lima waktu. Kita juga percaya dan taat bahwa
beliau pernah bercakap-cakap dengan bangsa jin. Beliau memerintahkan agar
manusia tidak tersesat hingga minta bantuan jin karena termasuk perbuatan
syirik (menyekutukan Allah). Bahkan, kita juga wajib percaya dan taat bahwa
Al-Qur’an itu bukan hasil karangan beliau tapi wahyu dari Allah SWT baik secara
langsung dan melalui malaikat Jibril.
Maukah Anda turut didoakan oleh malaikat? Maka muliakan dan agungkan nama
beliau dengan mengucapkan shalawat (doa agar kesejahteraan dilimpahkan
pada beliau) dan salam (doa agar beliau terhindar dari bahaya dan fitnah).
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bershalawat kepadaku, maka malaikat
juga mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya
dilakukan, meski sedikit atau banyak” (HR Imam Ibnu Majah dan Imam
Thabrani). Oleh sebab itu, setiap doa akan lebih mungkin dikabulkan jika
sebelumnya didahului membaca hamdallah (pujian untuk Allah SWT), serta
shalawat dan salam kepada Rasulullah saw. Gelar Shalallaahu ‘alaihi wasallam
di samping sebagai shalawat dan salam, juga untuk membedakan panggilan
beliau dengan orang lain, sebagaimana firman-Nya: “Janganlah kamu jadikan
panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada
sebagian (yang lain)” (QS. An Nuur: 63)
http://orido.wordpress.com 47
Hadith of the Day
***
Dengan bijak, pak ustadz menjawab bahwa hadits itu sesuai dengan firman
Allah SWT dalam QS. At Taubah 61, “Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah
itu, bagi mereka azab yang pedih”. Di satu sisi, tindakan lelaki buta dalam
hadits itu adalah wujud kecintaannya pada Rasulullah yang melebihi cinta pada
istrinya. Ia telah bersabar dan memberi peringatan berkali-kali sebelum
akhirnya membunuh istrinya. Ini sama dengan polisi yang telah menembakkan
pistol ke udara dan ke arah kaki penjahat yang berusaha melarikan diri sebelum
akhirnya menembak tubuhnya jika ia bersikeras untuk lari. Lagipula lelaki buta
itu hanya membunuh istrinya. Ibaratnya, jika hanya satu yang bersalah,
janganlah yang serumah bersamanya dibom.
Namun demikian sanksi hukuman mati ini tidak bisa diterapkan di negara yang
tidak berdasarkan hukum Islam. Dalam kasus pemuatan karikatur tersebut, apa
yang bisa dilaksanakan oleh negara-negara Islam adalah menyampaikan nota
protes keras, memutuskan hubungan diplomatik, dan boikot produk dagang.
Menurut kabar, boikot ini menimbulkan kerugian perdagangan yang sangat
besar sebab dilakukan oleh negara-negara Islam di Timur Tengah yang kaya.
***
Para peserta pengajian puas karena telah mendapat pencerahan alias ilmu.
Memang benar sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang menapak jalan untuk
menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan
sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya karena ridha terhadap
mereka yang menuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh
makhluk Allah yang ada di langit dan yang ada di bumi, sampai ikan-ikan di
dalam lautan juga memintakan ampunan buat mereka. Keutamaan orang yang
berilmu dengan orang yang ahli ibadah adalah seumpama bulan pada saat
purnama dibandingkan dengan bintang-bintang. Dan orang yang berilmu
merupakan pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham
kepada mereka, namun mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang
http://orido.wordpress.com 48
Hadith of the Day
mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR Imam Abu
Daud).
Namun jangan salah arti. Ini bukan ilmu sembarang ilmu, tetapi ilmu yang
dapat menambah iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Ilmu yang akan
membuat kita bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak lain tidak bukan yaitu ilmu
agama Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
http://orido.wordpress.com 49