You are on page 1of 16

1. A.

JUDUL PROGRAM Pengembangan Wirausaha Bakso Vegetarian Sebagai Alternatif Pangan Bagi Vegetarian

1. B. LATAR BELAKANG MASALAH Belakangan ini santer diberitakan mengenai permasalahan global warming yang bahkan sampai 51 % diakibatkan oleh banyaknya lahan baru yang dibuka untuk peternakan. Banyaknya konsumsi daging merupakan pemicu utama hal ini. Oleh karena itulah, masyarakat perlu diperkenalkan cara hidup sehat lainnya dengan cara pola hidup vegetarian yang biasa disebut pola hidup hijau. Bakso atau baso adalah bola daging. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi dan tepung, tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam atau ikan (Wikipedia). Bakso merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia. Harganya pun relatif mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. Bakso pada umumnya menggunakan bahan dasar daging dalam pembuatannya sehingga untuk beberapa kalangan, khususnya kalangan yang tidak mengkonsumsi daging, tidak dapat menikmati bakso tersebut. Pola hidup vegetarian yang dulunya hanya dianut oleh masyarakat yang beragama tertentu, sekarang ini dengan semakin tingginya kesadaran untuk menjalankan pola hidup sehat semakin banyak masyarakat yang menganut pola hidup vegetarian. Sementara rumah makan yang menyediakan menu vegetarian sangat terbatas dan harganya sulit dijangkau. Melihat sifat bakso yang sudah umum di segala kalangan masyarakat maka usaha bakso vegetarian dapat dimanfaatkan untuk menjadi sarana dalam mengenalkan pola hidup sehat secara vegetarian dengan cara mengganti bahan dasar daging dalam pembuatan bakso dengan jamur tiram dan pelengkap sayuran yang lain. Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan. Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg. Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan. Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999). Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta D Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001). Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect. Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,52,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).

1. C. PERUMUSAN MASALAH Selama ini bakso vegetarian belum banyak ada karena pada umumnya bakso dibuat dari daging sapi. Daging sapi ini memang mempunyai kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh, akan tetapi apabila dikonsumsi secara terus menerus tak sedikit kerugian yang diperoleh baik untuk pengkonsumsi maupun lingkungan. Organisasi Kesehatan Dunia telah menentukan bahwa faktor pola makan mencakup sedikitnya 30 persen dari penyebab seluruh kanker di negara-negara Barat dan sampai 20 persen di negara-negara berkembang. Ketika periset kanker mulai mencari hubungan antara pola makan dan kanker, salah satu penemuan yang paling nyata adalah orang yang menghindari daging lebih sedikit persentasenya terkena penyakit. Studi besar di Inggris dan Jerman menunjukkan bahwa vegetaris berisiko terkena kanker lebih kecil sekitar 40 persen dibandingkan dengan pemakan daging. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pengurangan risiko kanker yang berarti bagi mereka yang menghindari daging. Bahkan, studi Harvard menunjukkan bahwa orang yang makan daging setiap hari akan mempunyai risiko terkena kanker usus besar hingga tiga kali dibandingkan dengan mereka yang jarang makan daging. Dengan adanya produk baru berupa bakso vegetarian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan diatas, khususnya dalam hal makanan yang layak dan sesuai untuk dikonsumsi. Rumusan Masalah dalam Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang Kewirausahaan ini adalah: 1. Bagaimana mengembangkan produk bakso vegetarian?

2. Bagaimana mengawali kegiatan wirausaha baru berbasis produk inovatif bakso vegetarian sebagai alternatif makanan yang bergizi tinggi? 3. Bagaimana menumbuhkan jiwa entreprenuer dan kemandirian kerja?

1. D. TUJUAN PROGRAM Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan ini adalah: 1. Mengembangkan produk bakso khususnya bagi vegetarian dan masyarakat pada umumnya. 2. Merintis wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan bakso vegetarian sebagai makanan bernilai gizi tinggi. 3. Menumbuhkan jiwa entreprenuer dan kemandirian kerja.

1. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh adalah: 1. Terwujudnya sebuah usaha bakso berbasis home industry.

2. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan bakso vegetarian. 3. Terwujudnya masyarakat yang sehat dengan mengkonsumsi sayuran yang telah diolah menjadi bakso.

1. F. KEGUNAAN PROGRAM Kegunaan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan ini adalah: 1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. 2. Membantu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha pengurangan efek Global Warming. 3. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia.

4. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri agar tercipta lapangan kerja berbasis potensi lokal.

1. G. GAMBARAN USAHA 1. Ide Produk Saat ini kegunaan jamur tiram untuk kebutuhan bahan pangan masih belum dimaksimalkan.Sejauh ini jamur tiram banyak dikenal hanya sebagai bahan makanan yang di goreng, dibakar, dan dikukus. Sehingga pemanfaaatannya dirasa masih kurang. Karena pemanfaatan dari jamur tiram sebagai bahan pangan masih kuang,maka kami keluar dengan ide mengolah bahan dasar jamur tiram tersebut sebagai subtitusi bahan dasar daging pada makanan bakso. Jamur tiram dipilih sebagai pengganti bahan dasar daging pada makanan bakso karena selain memiliki manfaat yang banyak, jamur tiram ini juga memiliki tekstur dan rasa yang mirip dengan daging. Selain itu bakso jamur ini memiliki khasiat yang berlimpah apabila dibandingkan dengan bakso dengan bahan dasar daging dengan harga yang lebih murah namun mempunyai manfaat yang tinggi. Mengingat daging yang banyak menggandung kolesterol dan kandungan lain yang akan berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara sustain dan berlebihan. 2.Deskripsi Usaha a) Spesifikasi produk dan keunggulan produk

Produk ini berupa bakso dengan rupa yang relatif sama dengan bakso bakso pada umumnya yang terbuat dari jamur tiram. Dan juga terdapat beberapa pelengkap dalam hidangan bakso seperti siomay, gorengan, dan nugget yang seluruhnya terbuat dari sayuran. Nilai positif usaha ini adalah belum adanya usaha sejenis di pasaran, sehingga produk ini belum memiliki kompetitor yang memiliki kesamaan produk dengan produk kami. Rencana untuk membuat usaha bakso ini berawal dari potensi jamur tiram yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga kami muncul dengan ide menjadikan jamur tiram sebagai pengganti bahan dasar daging pada bakso. b) Rencana kegiatan

Rencana untuk membuat bakso dengan bahan dasar jamur tiram ini berawal dari kurang maksimalnya pemanfaatan jaur tiram ini di masyarakat.Padahal maanfaat yang terkandung pada jamur tiram ini tidak kalah dari bahan makanan lain, khususnya daging. Belum banyaknya ragam makanan olahan yang diolah dari jamur tiram di pasaran merupakan faktor utama yang memberi peluang produk bakso vegetarian ini lebih mudah bersaing dengan produk lain dan dapat diterima di pasaran. Kondisi diatas kami anggap sebagai peluang untuk menggembangkan sebuah inovasi wirausaha baru di bidang makanan. Usaha yang kami jalankan ini berorientasi produk

dan pasar. Usaha yang berorientasi pada produk berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat, bukan sekedar rasa yang enak dan unik. Sedangkan usaha yang berorientasi pada pasar berarti produk yang kami buat dapat diterima oleh elemen masyarakat. Dalam menjalankan usaha ini yaitu berbasis home industry dalam memproduksi bakso vegetarian yang berbahan dasar jamur tiram. Setelah itu, produk bakso vegetarian yang telah diproduksi kemudian dipasarkan dengan cara menjualnya di stand yang telah direncanakan. c) Kelayakan usaha

Dalam memasarkan produk bakso vegetarian berbahan dasar jamur tiram kami menggunakan beberapa strategi untuk kelayakan usaha, yaitu strategi produk, harga, promosi, dan distribusi.

Strategi produk

Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Make to Stock yang dikombinasikan dengan sistem Make to Order dimana produk akan mulai diproduksi untuk stock dan kami juga siap membuat ketika ada pesanan.

Strategi harga

Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah sesuai dengan harga pasar dengan tetap menjaga kualitas produksi, dengan kata lain harga produk dan kualitas diusahakan bisa bersaing dengan pesaing lainnya.

Strategi promosi

Strategi penjualan yang akan kami lakukan adalah dengan cara membuka outlet di sekitar kampus pada sore sampai malam hari. Sedangkan strategi promosinya dilakukan dengan cara menyebarkan brosur/pamflet, stiker dan mouth to mouth.

Sustainability/keberlanjutan

Pada awalnya usaha ini akan ditangani sendiri. Jika prospek dari usaha ini makin bagus dan omsetnya naik, tidak menutup kemungkinan untuk merekrut orang lain sebagai pegawai untuk menjalankan operasional usaha ini. Jika produk vegetarian ini banyak diminati, bisa juga dikembangkan untuk melakukan diversifikasi produk vegetarian yang lain misalnya nugget jamur atau nugget sayuran lainnya.

1. H. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan program dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

1.

Tahap Pembuatan Produk

Tempat produksi bakso vegetarian ini adalah di Jalan Veteran Malang. Untuk merealisasikan usaha pembuatan bakso vegetarian ini, maka telah dilaksanakan tahapan kerja sebagai berikut : v Persiapan perlengkapan Produksi Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :

Penggilingan bakso Timbangan kue Panci besar Telenan Pisau Kompor Gas Tabung gas 3 kg Wajan Spatula Bak Plastic Sendok

v Pengolahan Bakso Vegetarian Bahan yang diperlukan pada pembuatan Bakso Vegetarian adalah tepung sagu, jamur tiram, kaldu vegan, garam halus, merica, lada, telur ayam, bawang putih dan air. Metode pembuatan Bakso Vegetarian meliputi: a) Proses pembuatan bakso vegetarian

a. Jamur Tiram dibersihkan, dibuang akar, kemudian dicuci dengan air bersih, hal ini bertujuan agar jamur tiram yang akan diproses lebih lanjut dalam keadaan bersih dan bebas dari kotoran. b. Kemudian pisahkan jamur menjadi 2 bagian, kaki dan daun. Kaki jamur ini akan diolah menjadi bakso, sedangkan daunnya akan sebagian dibuat sebagai kuah dan bahan lain. c. Peras kaki jamur.Hal ini bertujuan agar kaki jamur yang akan diolah bebas dari kandungan air berlebih. Dilakukan penggilingan selama 3 menit dengan menggunakan mesin giling. d. Masukkan mentega sedikit, bumbu daging, garam, sasa, lada, dan minyak barbeque, aduk rata, cicipi rasanya apakah sudah pas atau belum.

e.

Masukkan sagu secukupnya (1 kg kaki jamur, kira 2 ons sagu)

f. Bila adonan sudah licin atau menyatu, buat bulat-bulat dari tangan seperti membuat saat membuat bakso pada umumnya. g. b) Setelah terbuat bulat-bulat, bakso ditim selama 15 menit sampai berubah warna. Proses pembuatan kuah

a. Tahap persiapan adalah menyiapkan bahan-bahan pembuatan kuah bakso vegetarian yaitu air, daun jamur tiram, garam, lada, kaldu vegan, gula, bawang putih, dan pala. b. c. Proses selanjutnya didihkan air sampai mendidih. Bawang putih diiris kecil kecil.

d. Masukkan irisan bawang putih, garam, kaldu vegan, gulan , pala, dan daun jamur tiram. e. c) Tunggu sampai mendidih, kemudian taburi daun bawang. Proses pembuatan siomay bakso 1. Tahap persiapan adalah menyiapkan bahan-bahan pembuatan siomay bakso yaitu 1 buah tahu, 50 gram wortel, 1 butir telur, 1 batang daun, bawang, iris halus, 2 siung bawang putih, sdt merica bubuk, 1 sdt, minyak wijen, sdt garam, sdt kecap asin, sdt kaldu vegan, 1 sdt gula putih 2. Campur tahu, telur, daun bawang ,wortel, dan bumbu-bumbu. Aduk rata. Siapkan mangkuk-mangkuk kecil, olesi minyak. 3. Tatak kulit pangsit mengikuti bentuk mangkuk , lalu isi dengan adonan secukupnya. 4. Taburi sedikit wortel parut, lalu rapikan bentuknya. Kukus selama 30 menit. 5. Ambil setengah dari siomay yang telah dibuat tadi untuk dijadikan siomay kering. 6. Goreng siomay yang akan dibuat menjadi siomay kering.Tiriskan. d) Proses pembuatan tahu basah dan kering 1. Tahap persiapan adalah menyiapkan bahan bahan pembuatan tahu kering dang basah yaitu tahu, adonan bakso dan minyak goreng. 2. Bagi tahu menjadi 2 kelompok, yang nantinya akan dijadikan tahu basah dan kering. 3. Iris tahu tepat ditengah tengah dengan menggunakan pisau. 4. Beri adonan bakso vegetarian pada irisan yang tadi telah dibuat.

5. Kukus tahu yang sudah diberi adonan bakso vegetarian (untuk tahu basah). 6. Goreng tahu yang sudah diberi adonan bakso vegetarian (untuk tahu kering). e) Proses pembuatan jamur kering 1. 2. 3. 4. Bersihkan daun jamur yang akan dipakai. Lumuri daun jamur yang sudah dibersihkan tadi dengan putih telur. Gulingkan ke dalam tepung hingga merata. Goreng dengan menggunakan api sedang.Angkat dan Tiriskan.

2.

Uji Subyektif (Organoleptik)

Pengujian organoleptik merupakan cara pengujian secara subjektif dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk mengukur daya penerimaan terhadap makanan, uji organoleptik dilakukan terhadap bakso vegetarian meliputi rasa, aroma dan kenampakan dengan menggunakan uji kesukaan metode scoring tes dimana panelis memberikan penilaian. Pada uji ini, kepada panelis diberikan sample produk yang telah diberikan kode sebelumnya dan menilai sampel pada score sheet dengan nilai 1 (terendah) dan 9 (tertinggi).

3. Uji Nutrisi Pengujian nutrisi ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi tentang kandungan gizi yang terdapat pada produk bakso vegetarian ini. Selain itu pengujian nutrisi ini ditujukan guna mengetahui produk ini kelayakan konsumsi dari produk ini sehingga konsumen akan merasa aman untuk mengkonsumsi produk bakso vegetarian ini. Pengujian ini dilakukan di FTP UB dengan melibatkan orang yang ahli di bidang ini.

1. I.

JADWAL KEGIATAN

Adapun rencana pelaksanaan kegiatan ini, yaitu: No. Kegiatan Bulan III

II

IV

Persiapan 1 Reaktualisasi potensi pesaing Persiapan administrasi dan 2 komunikasi 3 Pembelian peralatan

4 Penataan layout lantai produksi Pelaksanaan 1 Kegiatan operasional 2 Kegiatan pemasaran Pelaporan 1 Evaluasi 2 Penulisan laporan akhir

1. J.

RANCANGAN BIAYA 1. a. Fixed Cost

HARGA JENIS TOTAL SATUAN JUMLAH SATUAN PENGELUARAN ( Rp ) ( Rp ) Bak plastik Buah 1 20.000 20.000 Gilingan Bakso Buah 1 500.000 500.000 Kompor gas Buah 2 200.000 400.000 Timbangan Kue Buah 1 45.000 45.000 Panci Besar Buah 2 75.500 151.000 Tenda Meter 86 1.000.000 1.000.000 Telenan Buah 2 27.500 55.000 Pisau Buah 5 12.500 62.500 Wajan Buah 2 27.500 55.000 Sendok Lusin 1 11.500 11.500 Garpu Lusin 1 11.500 11.500 Piring Lusin 1 33.500 33.500 Mangkok Lusin 1 32.500 32.500 Spatula Buah 3 13.500 40.500 Cetok kuah Buah 3 11.500 34.500 Tempat Sambal Buah 2 6.500 13.000 Kain Penutup Meter 65 35.500 142.000 Gerobak+sablon Gerobak Bakso Buah 1 1.500.000 1.500.000 Meja Buah 2 100.000 200.000 Kursi Buah 8 15.000 120.000 Daftar Menu Buah 4 3.000 12.000 Gunting Buah 2 3.000 6.000 Capit Buah 2 15.000 30.000 Gelas Lusin 1 50.000 50.000 Keranjang Sampah Buah 1 10.000 10.000 Lampu Buah 2 25.000 50.000

Termos Es TOTAL BIAYA

Buah

100.000

100.000 4.685.500

b.

Variable Cost HARGA 14.000 5.000 19.000 7.000 7.000 500 3.000 7.000 10.000 2.000 15.000 15.000 11.000 3.500 12.500 2.500 24.000 8.000 4.000 5.000 13.500 6.000 2.500 7.000 5.000 700 20.000 2.500 TOTAL 840.000 5.000 38.000 1.400 84.000 1.000 30.000 14.000 50.000 4.000 15.000 60.000 33.000 35.000 37.500 37.500 24.000 48.000 24.000 25.000 27.000 48.000 150.000 14.000 10.000 210.000 10.000 25.000 1.900.400

JENIS SATUAN JUMLAH PENGELUARAN Jamur Tiram Kg 60 Mentega Bks 1 Bawang putih Kg 2 Merica Kg 0.2 Tepung kanji Kg 12 Garam Bks 2 Es batu Balok 10 Daun Bawang Kg 2 Gula Kg 5 Kubis Kg 2 Tepung Roti Kg 1 Bumbu Jamur Bks 4 Minyak goreng Kg 3 Kulit Pangsit Bks 10 Telur Kg 3 Bawang Goreng Bks 15 Cabai Kg 1 Kecap Botol 6 Saos Tomat Botol 6 Wortel Kg 5 Minyak Wijen Botol 2 Bihun Bks 8 Tahu Buah 60 Jeruk peras Kg 2 Teh Bks 2 Lontong Buah 300 Coffee Kg 0.5 Bungkus Plastik Bks 10 TOTAL BIAYA

1. c.

Operational Cost TOTAL 100.000 100.000 250.000 50.000 50.000 200.000 100.000 850.000

JENIS PENGELUARAN Biaya Transportasi Biaya Komunikasi Sewa Lahan Dokumentasi Advertising Uji Nutrisi Tabung Gas 3 kg TOTAL BIAYA

TOTAL BIAYA = FIXED COST + VARIABLE COST + OPERATIONAL COST = Rp 4.685.500 + Rp 1.900.400 + Rp 850.000 = Rp 7.435.900

Lampiran A: Analisis usaha pembuatan Bakso Vegetarian dalam 1 x produksi

1. Biaya Penyusutan ( 30 hari ) JENIS SATUAN JMLH PENGELUARAN HARGA TOTAL WAKTU PENYUSUTAN PENYUSUTAN

SATUAN Bak plastic Buah 1 Blender/gilingan Buah 1 Bakso Kompor gas Buah 2 Timbangan Kue Buah 1 Panci Besar Buah 2 Tenda Meter 86 Telenan Buah 2 Pisau Buah 5 Wajan Buah 2 Sendok Lusin 1 Garpu Lusin 1 Piring Lusin 1 Mangkok Lusin 1 Spatula Buah 3 Cetok kuah Buah 3 Tempat Sambal Buah 2 Kain Penutup Meter 65 Gerobak+sablon Gerobak Bakso Buah 1 Meja Buah 2 Kursi Buah 8 Daftar Menu Buah 4 Gunting Buah 2 Capit Buah 2 Gelas Lusin 1 Keranjang Sampah Buah 1 Lampu Buah 2 Termos Es Buah 1 TOTAL BIAYA PENYUSUTAN (Rp) 20.000 500.000 (bulan) 20.000 500.000 12 24 24 24 12 36 24 24 24 24 24 12 12 24 24 12 12 36 36 24 6 12 12 12 24 9 12 (Rp) 1.700 20.800 16.700 1.870 12.600 27.800 2.300 2.600 2.300 480 480 2.800 2.700 1.700 1.400 1.100 11.800 41.700 5.500 5.000 2.000 .500 2.500 4.200 400 5.600 8.300 186.830

200.000 400.000 45.000 45.000 75.500 151.000 1.000.000 1.000.000 27.500 55.000 12.500 62.500 27.500 55.000 11.500 11.500 11.500 11.500 33.500 33.500 32.500 32.500 13.500 40.500 11.500 34.500 6.500 13.000 35.500 142.000 1.500.000 1.500.000 100.000 200.000 15.000 120.000 3.000 12.000 3.000 6.000 15.000 30.000 50.000 50.000 10.000 10.000 25.000 50.000 100.000 100.000

b.

Variable Cost ( 30 hari ) HARGA 14.000 5.000 19.000 7.000 7.000 500 3.000 TOTAL 840.000 5.000 38.000 1.400 84.000 1.000 30.000

JENIS SATUAN JUMLAH PENGELUARAN Jamur Tiram Kg 60 Mentega Bks 1 Bawang putih Kg 2 Merica Kg 0.2 Tepung kanji Kg 12 Garam Bks 2 Es batu Balok 10

Daun Bawang Kg Gula Kg Kubis Kg Tepung Roti Kg Bumbu Jamur Bks Minyak goreng Kg Kulit Pangsit Bks Telur Kg Bawang Goreng Bks Cabai Kg Kecap Botol Saos Tomat Botol Wortel Kg Minyak Wijen Botol Bihun Bks Tahu Buah Jeruk peres Kg Teh Bks Lontong Buah Coffee Kg Bungkus Plastik Bks TOTAL BIAYA VARIABEL

2 5 2 1 4 3 10 3 15 1 6 6 5 2 8 60 2 2 300 0.5 10

7.000 10.000 2.000 15.000 15.000 11.000 3.500 12.500 2.500 24.000 8.000 4.000 5.000 13.500 6.000 2.500 7.000 5.000 700 20.000 2.500

14.000 50.000 4.000 15.000 60.000 33.000 35.000 37.500 37.500 24.000 48.000 24.000 25.000 27.000 48.000 150.000 14.000 10.000 210.000 10.000 25.000 1.900.400

c.

Target Penjualan JUMLAH PRODUKSI ( perbulan ) 1350 690 690 690 690 690 300 60 300 300 5760 HARGA PER PRODUK ( Rp ) 1.000 1.000 750 500 750 500 1.000 1.500 1.500 1.500 TOTAL PENJUALAN ( perbulan ) 1.350.000 690.000 517.500 345.000 517.500 345.000 300.000 90.000 450.000 450.000 5.055.000

PRODUK Bakso Vegetarian Nugget Siomay Tahu Kering Keripik Jamur Tahu Basah Lontong Kopi Es Jeruk Es The TOTAL

a. Total Biaya Produksi = TFC + Total Penyusutan + Biaya Operasional + TVC = Rp 4.685.500 + Rp 186.830 + Rp 850.000 + Rp 1.900.400 = Rp 7.622.730 b. Penjualan per tahun = Rp. 60.660.000 c. HPP (Harga Pokok Produksi) HPP = = Rp 442,45 d. Analisis Biaya Manfaat Keuntungan = Penerimaan Total Biaya Variabel = = Rp 5.055.000 x 12

= Rp 5.055.000 Rp 1.900.400 = Rp 3.154.600 Keuntungan pertahun = Rp 37.855.200 e. BEP (Break Even Point) BEP terjadi bila TC=TR BEP = = 34.847,44 item(10) = 3.484,74 item 3.485 item 1. 2. 3. 4. = Total Biaya (per tahun) / harga rata-rata produk = Rp 3.154.60012

h. =

Pay Back Period =

= 0,685 tahun

You might also like