You are on page 1of 3

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

PENGENALAN TRANSISTOR : Transistor: Transistor berasal dalam kata transfer resistor Komponen ini adalah penguat daya .Sinyal yang masuk Basis dilipat ganda pada Kolektor nya beberapa kali .jadi apa yang dinamakan Transistor ini fungsi utama nya sebagai penguat daya .Hampir setiap pesawat elektronika yang beredar didunia terdapat Transistor sebagai komponen pendukung .karna mempunyai fungsi yang ganda disamping sebagai penguat daya ,penguat sinyal ,penguat frequensi atau pun sebagai skalar elektronik .Bahkan kemputer yang kita pakai ini menggunakan beberapa Transistor meskipun Telah muncul komponen IC ( Intergated Circuit) . Kompnen Transistor mempunyai tiga Kaki Yaitu Basis , Emitor,Kolektor. Yang masing-masing mempunyai fungsi sebagai Input ,Ouput ,Grounding .Pada umum nya Kaki BASIS digunakan sebagai INPUT ,KOLEKTOR digunakan sebagai OUPUT ,sedangkan EMITOR sebagai GROUND.

Berdasarkan keterangan gambar diatas dapat dilihat Gelombang sinyal masuk pada basis nya keluar pada Kolektor nya menjadi berlipat ganda .Sehingga inilah Trasistor yang dikatakan sebagai penguat Pada dasarnya ,Apa yang dinamakan Transistor adalah sebagai penguat arus yang masuk pada basis nya dan Keluar pada kolektor menjadi Arus tinggi .Ketika kita memahami teori dasar Transistor . sering kita menapsirkan bahwa dalam Transistor terjadi peningkatan arus ..Hal ini pernah dari seorang murid baru kursus elektronika. Bertanya ..Pa kalau satu buah baterai 1,5 Volt Ditaruk pada basis nya ..apakah arus keluaran pada kolektornya sama dengan 2 kali baterai.

Ya memang pada Transistor berfungsi sebagai penguat tetapi hanya berfungsi Menguatkan arus pada Basis nya .dan Arus yang keluar berasal Kolektor nya berasal dari Kaki Ground Emitor .( C-E ) dan Arus. Seperti Terlihat pada gambar Berikut.

dalam cara kerjanya Transistor hanya menghasilkan penguatan Arus dari Kaki Emitor menuju Kolektor nya adalah pengaruh bias arus Basis nya ( Bias arus yang kecil pada Basis Menjadikan Efek Perpindahan Arus yang besar dari emitor nya menunju Kolektor nya . TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR Aplikasi transistor tidak hanya dibatasi pada penguatan sinyal saja. Tetapi dapat juga diaplikasikan sebagai sebuah saklar (switch) pada komputer atau peralatan kontrol lainnya. Saat transistor berada dalam kondisi saturasi, berarti transistor tersebut merupakan saklar tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat (cut off) berarti transistor seperti sebuah saklar yang terbuka. Rangkaian switching transistor ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar (a) Rangkaian Transistor sebagai Penyaklar

(b) Penggambaran Transistor yang Lazim

(c) Garis Beban DC Tegangan disekitar loop input memberikan : IB.RB + VBE VBB = 0 Persamaan (1)

sehingga diperoleh : IB = (VBB VBE)/ RB Persamaan (2) Gambar (b) menjelaskan karakteristik transistor sebagai saklar. Pada saat VBB / VS yang masuk melalui RB negatif, maka sambungan basis-emitor mendapat bias mundur dan mengakibatkan transistor menjadi cut off sehingga secara ideal tidak ada arus kolektor yang mengalir. Hal ini juga terjadi bila VS sama dengan nol. Jika VS positif dan lebih besar dari turn-on voltage, maka sambungan basis-emitor akan mendapat bias maju. Pada saat VS mencapai tegangan sekitar 0,5 0,7 V, transistor akan aktif, dan jika dinaikkan terus transistor akan mengalami kejenuhan/saturasi. Dalam kondisi ini secara ideal besarnya VCE sama dengan nol dan dalam kondisi jenuh, penambahan VS tidak akan berpengaruh lagi pada nilai VCE. Berdasarkan prinsip kerja tersebut, maka switching transistor dapat digunakan sebagai pengemudi aliran arus listrik untuk mengendalikan motor.

You might also like