You are on page 1of 11

Garam Kata Kunci: garam asam, garam basa Ditulis oleh Zulfikar pada 18-07-2010 Garam merupakan senyawa

yang bersifat elektrolit yang dibentuk dari sisa basa atau logam yang bermuatan positif dengan sisa asam yang bermuatan negatif, perhatikan bagan pada Bagan 8.20. Dengan keberadaan sisa basa dan sisa asam maka, umumnya garam bersifat netral. Namun kadangkadang garam memliki pH lebih kecil dari 7 bersifat asam atau lebih besar dari 7 bersifat basa.

Bagan 8.20. Garam yang dibentuk dari sisa asam dan sisa basa Atas dasar sifat keasamannya maka garam dapat digolongkan menjadi tiga yaitu garam normal, garam asam dan garam basa. Untuk melihat sifat ini perlu dibahas terlebih dahulu jenis-jenis reaksi penggaraman.

Garam Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi satu sama lain. Sebagai contoh, pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut. Atau pernahkah kalian menyadari kenapa ketika orang-orang menderita sakit maag harus minum obat maag? Sebenarnya ada apa dalam obat maag itu sehingga bisa menyembuhkan sakit maag? Nah proses ini juga termasuk kedalam contoh reaksi antara asam dengan basa. Ketika orang menderita sakit maag itu berarti produksi asam lambung (HCl) berlebih sehingga kelebihan asamnya itu harus dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2 suatu zat yang terkandung dalam obat maag.

Gambar 4.7 Garam Dapur Reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penetralan. Ketika suatu asam bereaksi dengan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air yang bersifat netral. H+ (aq) + OH- (aq) H2O () Asam Basa Air

Adapun ion negatif (Anion) dari asam dan ion positif (Kation) logam dari basanya akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Jadi selain menghasilkan molekul air reaksi asam basa juga menghasilkan suatu garam. Dalam kehidupan seharihari tentu kalian tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur salah satunya dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa. Dalam kasus ini asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk garam dapur dan air. HCl(aq) Asam + NaOH(aq) Basa NaCl(s) + Garam dapur H2O(l) Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Berdasarkan kekuatan asam basa penyusunnya, larutan garam terbagi menjadi 3 golongan. Pertama,garam normal, yang bersifat netral yaitu garam berasal dari asam kuat dan basa kuat contohnya NaCl. Kedua, garam asam, sifatnya asam yaitu garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, contohnya adalah NH4Cl. Danketiga garam basa, sifatnya basa taitu garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, contohnya CH3COONa. Berikut ini beberapa contoh garam yang sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.3 Beberapa garam yang dikenal Nama Garam Rumus Nama Dagang Kegunaan

Natrium klorida

NaCl

Garam dapur

Penambah rasa Pengembang kue Bahan cat, bahan karet Pupuk, bahan peledak Bahan sabun dan kaca Bahan deterjen Bahan baterai

Natrium bikarbonat NaHCO3 Baking Soda Kalsium karbonat Kalium nitrat Kalium karbonat Natrium fosfat Amonium klorida CaCO3 KNO3 K2CO3 Na3PO4 NH4Cl Kalsit Saltpeter Potas TSP Salmoniak

Identifikasi Asam, Basa, dan Garam Begitu banyak contoh zat disekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Nah bagaimana cara kita mengetaui apakah zat tersebut bersifat asam atau basa? Salah satu caranya bisa menggunakan indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, indikator alami, indikator universal atau pHmeter.

Identifikasi dengan Kertas Lakmus Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 4.9 Bagian-bagian kertas lakmus Tabel 4.4 Warna Lakmus dalam Larutan Asam, Basa dan Netral Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral Indikator Lakmus Merah Merah Biru Merah Lakmus Biru Merah Biru Biru

Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu: 1. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa. 2. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama. 3. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. 2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami Selain menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

You might also like