You are on page 1of 58

2

JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN

Tujuan Pembelajaran
Pada bab ini Anda akan mempelajari tentang struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda dapat mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan hewan serta mengetahui fungsinya sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 1997

bunga

Kata Kunci jaringan meristem epidermis parenkim xilem floem akar batang daun epitel otot saraf lemak

batang daun

akar

Gambar 2.1 Tumbuhan dan bagian-bagiannya

Tubuh tumbuhan dan hewan tersusun atas jaringan, tubuh kita pun demikian pula. Jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan banyak sekali dan memiliki beragam bentuk dan fungsi. Coba perhatikan Gambar 2.1!
Biologi SMA/MA Kelas XI 31

PETA KONSEP
Jaringan meliputi Jaringan tumbuhan terdiri atas Jaringan meristem memiliki sifat totipotensi dapat menjadi Jaringan permanen terdiri atas eksodermis Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan epidermis parenkim penunjang pengangkut Jaringan konektif otot lurik endodermis Jaringan gabus dibedakan atas periderm meliputi felogen felem feloderm Jaringan saraf dibedakan atas Jaringan hewan meliputi

Jaringan epitel macamnya epitelium pipih berlapis tunggal epitelium pipih berlapis banyak epitelium kubus berlapis tunggal epitelium kubus berlapis banyak epitelium silindris berlapis tunggal epitelium silindris berlapis banyak epitelium silindris berlapis banyak semu epitelium transisional epitelium kelenjar

Jaringan otot berdasarkan sifatnya otot polos

otot jantung

Saraf sensorik dibedakan Jaringan pengikat dibedakan atas Tulang rawan Jaringan

Saraf motorik

Saraf konektor

penunjang dibedakan atas Tulang sejati meliputi tulang kompak tulang spon

Jaringan ikat padat

Jaringan ikat longgar

meliputi hialin elastin fibrosa

32

Biologi SMA/MA Kelas XI

Dari Gambar 2.1 Anda dapat melihat organ tumbuhan yang terdiri atas daun, batang, bunga, dan akar. Organ-organ tersebut memiliki bagian-bagian lebih kecil yang berbeda-beda dan tersusun dari luar ke arah dalam. Bagianbagian organ yang memiliki struktur berbeda-beda itu disebut jaringan. Jika Anda perhatikan, jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula.

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.

1. Jaringan Meristem
Jika diperhatikan, tumbuhan dewasa tidak langsung menjadi besar dengan tiba-tiba. Pertumbuhannya dimulai dari kecil, kemudian seiring bertambahnya waktu, maka dia akan bertambah besar. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Ketika belajar di SMP/MTs, Anda pernah mendapatkan materi pelajaran tentang jaringan meristem. Coba ingat kembali tentang jaringan meristem itu! Untuk membuktikan kerja dari jaringan meristem tumbuhan, Anda dapat mengamati tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah atau lingkungan! Jika Anda amati, ternyata tanaman itu semakin hari akan bertambah tinggi atau panjang dan besar. Tahukah Anda, apakah penyebabnya? Pertumbuhan tinggi dan besar ini disebabkan adanya aktivitas pembelahan pada jaringan tumbuhan. Jaringan yang aktif membelah ini disebut jaringan meristem. Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing selnya mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadang-kadang tidak ada.

Biologi SMA/MA Kelas XI

33

Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain berdasarkan letaknya dan terjadinya. Untuk selanjutnya akan dibahas pada uraian di bawah ini. Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.

Gambar 2.2 Meristem ujung

b. Meristem Samping (Lateral)


Meristem lateral merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh selsel initial yang terletak antara bagian alat-alat tumbuhan (antara jaringanjaringan dewasa). Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping. Coba Anda sebutkan tumbuhan apa saja di sekitar Anda yang dapat mengalami pertumbuhan membesar pada batangnya. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.3!

Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 1997

Gambar 2.3 Meristem samping

Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua.

a. Meristem Primer Meristem primer merupakan jaringan muda yang berasal dari sel-sel initial yang disebut promeristem. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi
34 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005.

a. Meristem Ujung (Apikal) Meristem ujung (apikal) merupakan jaringan muda yang terbentuk oleh sel-sel initial yangberada pada ujung-ujung dari alat-alat tumbuhan. Dengan adanya meristem ini, tumbuhan dapat bertambah tinggi dan panjang. Meristem ini dapat Anda lihat pada Gambar 2.2.

jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). Meristem primer terletak pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menurut Hanstein, pada bagian ujung akar dibagi menjadi tiga daerah, yaitu : 1) dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis; 2) periblem yang akan berkembang menjadi korteks; 3) pleron yang akan berkembang menjadi stele. Meristem pada ujung batang menurut Schmidt dibagi menjadi dua bagian. 1) Korpus Bagian ini merupakan bagian pusat dari titik tumbuh, yang memiliki area yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel pada bagian korpus ini akan membelah secara tak beraturan. 2) Tunika Bagian ini merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh. Tunika terdiri atas satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral).

b. Meristem Sekunder Meristem ini berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar dari tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil (Agave, Aloe, Jucca, dan Draceana). Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.

2. Jaringan Permanen/Dewasa
Jaringan permanen (dewasa) merupakan jaringan yang tidak aktif membelah lagi dan sudah mengalami diferensiasi. Jaringan ini mempunyai ukuran yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem. Jaringan permanen memiliki vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel. Sel-selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya, dan di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel. Untuk mengetahui struktur jaringan epidermis, amatilah dengan mikroskop preparat awetan yang ada di sekolah atau Anda dapat membuat preparat irisan sendiri dengan menggunakan batang tumbuhan tertentu. Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan berikut ini!
Biologi SMA/MA Kelas XI 35

KEGIATAN KELOMPOK 1
Tujuan : Mengetahui dan memahami struktur jaringan tumbuhan Alat dan Bahan :
1. 2. 3. 4. Batang tanaman muda jagung Larutan iodin Pisau silet Pipet tetes 5. Objek glass 6. Kaca penutup 7. Mikroskop

Cara Kerja :
1. Siapkan irisan melintang batang tanaman jagung muda. Usahakan irisan setipis mungkin. 2. Letakkan irisan tadi di atas objek glass dan tetesi dengan Iodin, kemudian tutuplah dengan kaca penutup. 3. Amatilah di bawah mikroskop. 4. Gambarlah sel lengkap dari hasil pengamatan Anda ini. 5. Tentukan jaringan-jaringan yang menyusun batang tanaman tadi. 6. Tulislah ciri-ciri masing-masing jaringan tersebut dan jelaskan fungsinya masing-masing. 7. Konsultasikan hasil pengamatan Anda pada guru pengampu pelajaran Biologi! Dari pengamatan Anda pada kegiatan di atas, struktur tumbuhan terdiri atas jaringan-jaringan berikut.

a. Epidermis
Sumber: Ilustrasi Bayu dan Cahyo, 2007.

Dari Kegiatan Kelompok 1, Anda sudah mendapatkan struktur jaringan tumbuhan secara lengkap. Dari gambar yang Anda peroleh, coba tentukan letak jaringan epidermis! Berapa lapiskah banyaknya sel epidermis? Gambarlah susunan sel epidermis dan bandingkan dengan gambar epidermis pada Gambar 2.4!
Gambar 2.4 Epidermis batang tumbuhan

36

Biologi SMA/MA Kelas XI

Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruanganruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida. Penebalan-penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis biasanya merupakan penebalan sekunder yang terdiri atas selulosa yang berwujud sebagai garis-garis lamela. Pada tanaman kering (xerophita), penebalan tidak hanya mengandung selulosa saja, tetapi juga mengandung zat kitin. Selain itu, pada membran sel yang saling berhadapan dengan udara lingkungannya, umumnya penebalan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula sehingga sel-sel epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan menjadi terbatas. Pada tumbuhan air (hidrophita), membran selnya tidak mengandung zat kitin maupun kutikula, kadang-kadang mengandung lemak dan damar. Pada tumbuhan tertentu, lapisan epidermis selain mengandung kutikula juga mengandung lapisan lilin yang tidak dapat ditembus air. Pada tumbuhan golongan Gramineae, Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Pada tumbuhan Ficus elastica terdapat hidrodermis yang bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan air. Sel-sel initial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, dan sel kipas. 1) Stomata Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup. Untuk memahami struktur stomata, Anda dapat melihatnya pada Gambar 2.5!
Biologi SMA/MA Kelas XI 37

Keterangan: Penampang irisan permukaan. a : sel epidermis b : sel tetangga c : persendian d : sel penutup e : porus f : birai-birai kutikula g : persendian

Gambar 2.5 Struktur stomata pada tumbuhan

2) Trikoma Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut. a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan. b) Menyerap air serta garam-garam mineral. c) Mengurangi gangguan hewan. Trikoma dibedakan menjadi dua, yaitu : a) Trikoma Glanduler Trikoma glanduler merupakan trikoma yang dapat menghasilkan sekret. Trikoma glanduler dapat bersel satu atau banyak. Tumbuhan yang memiliki trikoma glanduler, contohnya, tembakau (Nicotiana tabacum) yang terletak pada daunnya. Macam-macam trikoma glanduler antara lain: (1) trikoma hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik; (2) kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel permukaan sel; (3) kelenjar garam terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek.

38

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

(4) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal. b) Trikoma Nonglanduler Trikoma ini tidak menghasilkan sekret. Macam-macam Trikoma nonglanduler, antara lain: (1) rambut sisik, misalnya pada daun durian; (2) rambut bercabang, misalnya pada daun waru; (3) rambut akar. Untuk memahami struktur trikoma, perhatikan Gambar 2.6!

b. Parenkim Untuk mengamati jaringan parenkim, gunakan preparat yang telah Anda buat pada Kegiatan Kelompok 1. Tentukan letak jaringan parenkim! Bagaimanakah bentuk dan susunan selnya?Apakah parenkim mempunyai kloroplas? Identifikasikan ciri-ciri dari jaringan parenkim! Gambarlah jaringan parenkim tersebut dan bandingkan dengan Gambar 2.7!
Biologi SMA/MA Kelas XI 39

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005.

Gambar 2.6 Bentuk trikomata yang bervariasi

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

lamela tengah dinding primer

plasmodesmata lumen

Gambar 2.7 Jaringan parenkim tumbuhan

Parenkim merupakan jaringan yang terbentuk atas sel hidup. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena hampir pada setiap tumbuhan akan terdapat parenkim. Jaringan parenkim terdapat pada jaringanjaringan lain. Selain itu, jaringan parenkim disebut juga jaringan pemula karena pada tumbuhan primitif tubuhnya hanya terdiri atas sel-sel parenkim. Jaringan parenkim memiliki membran sel yang tipis dan jarang mengandung lignin. Sel ini masih melakukan aktivitas hidup dan mempunyai vakuola yang berisi zat makanan. Jaringan parenkim memiliki kloroplas dan berbentuk poligonal dengan banyak ruang antarsel untuk pertukaran udara. Selain membentuk jaringan sederhana, sel parenkim merupakan komponen dari dua jaringan kompleks, yaitu xilem dan floem. Beberapa organ tubuh tumbuhan yang mengandung jaringan parenkim adalah sebagai berikut. 1) Batang Jaringan parenkim pada batang terdapat pada empulur dan di antara epidermis dan pembuluh angkut. 2) Akar Jaringan parenkim pada akar juga terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks.

40

Biologi SMA/MA Kelas XI

3) Mesofil daun Jaringan parenkim pada mesofil daun kadang-kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. 4) Pembentuk daging buah 5) Pembentuk endosperma Jaringan parenkim dibedakan berdasarkan fungsi dan bentuknya. Macam-macam jaringan parenkim berdasarkan fungsinya, antara lain seperti berikut. 1) Parenkim Asimilasi (Klorenkim) Parenkim asimilasi banyak mengandung klorofil sehingga dapat bermanfaat untuk proses fotosintesis. 2) Parenkim Udara (Aerenkim) Pada parenkim udara terdapat ruang antarsel, fungsinya adalah untuk aerasi atau pertukaran gas pada tanaman air, yaitu untuk mengapung pada permukaan air. 3) Parenkim Air Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air. Parenkim ini dijumpai pada tumbuhan xerofit dan epifit. Contohnya, parenkim yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan Agave dan Aloe. 4) Parenkim Makanan Parenkim ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Bisa terdapat pada akar, umbi, buah, dan batang. Makanan cadangan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, misalnya tepung, protein, lemak, dan tetestetes minyak 5) Parenkim Pengangkut Jaringan parenkim pengangkut berguna sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan-jaringan sebelah luar dan dalam yang disebut dengan parenkim jari-jari empulur. Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi empat. 1) Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas. 2) Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun. Bentuk dan ukuran parenkim ini tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar. 3) Parenkim bintang, berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya misalnya pada tangkai daun Canna sp.

Biologi SMA/MA Kelas XI

41

4) Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas. Misalnya pada mesofil daun pinus dan padi. Coba perhatikan bagian-bagian jaringan parenkim pada Gambar 2.8 berikut!

Gambar 2.8 Jaringan parenkim

c. Jaringan Penunjang (Mekanik) Coba perhatikan pohon berbatang besar dan tinggi yang ada di sekitar lingkungan Anda! Misalnya, pohon jambu air, mangga, nangka, dan sebagainya. Walaupun ada angin menerpa, batang pohon tersebut tetap berdiri tegak. Pada saat musim kemarau, pohon-pohon itu masih bisa berdiri tegak dan kuat walaupun saat itu kandungan air berkurang. Mengapa bisa demikian? Itu disebabkan pada tumbuhan tersebut terdapat jaringan mekanik. Jaringan mekanik berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkat tinggi. Pada tumbuhan tingkat tinggi yang berbatang besar dan tinggi, pengaruh kekurangan kandungan air pada sel-selnya dapat diatasi dengan adanya jaringan mekanik ini, sehingga tumbuhan tetap tegak tanpa mengalami kelayuan, bahkan pada pohon yang berbatang kecil pun walaupun kekurangan air dan diterpa angin akan tetap kokoh berdiri dan tidak layu karena adanya jaringan mekanik ini. Pada tumbuhan tingkat rendah yang belum terdapat jaringan mekanik, maka sebagai penguat tubuhnya adalah tekanan turgor atau tekanan dinding selnya.

42

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Sesuai dengan fungsinya sebagai penguat tubuh tumbuhan, maka jaringan mekanik ini memiliki dinding sel yang tebal, mengandung lignin, dan zat-zat lainnya yang memberi sifat keras pada dinding sel. Jaringan mekanik dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1) Kolenkim Untuk memahami struktur kolenkim, Anda masih bisa menggunakan preparat pada Kegiatan Kelompok 1. Coba tentukan letak jaringan kolenkim tersebut! Bagaimana bentuk dan susunan selnya? Identifikasikan ciri-cirinya dan gambarlah struktur sel kolenkim tersebut! Bandingkan dengan Gambar 2.9 Contoh dari penampang melintang dan membujur tumbuhan Solanum tuberasum.

(a) Penampang melintang

(b) Penampang membujur

Gambar 2.9 Kolenkim batang tumbuhan Solanum tuberasum.

Jaringan kolenkim terjadi dari prokambium. Jaringan ini terdapat pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan selnya tidak memiliki lignin dan tersusun atas satu macam sel yang mengandung kloroplas, sehingga kolenkim bisa berfungsi untuk fotosintesis. Bila sel ini dilihat dengan mikroskop, terlihat bahwa dinding selnya jernih, putih, mengkilat.

Biologi SMA/MA Kelas XI

43

Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

Jaringan kolenkim terdapat pada organ tumbuhan, terutama pada golongan dikotil yaitu pada bagian daun, batang, dan bunga. Jarang terdapat pada bagian akar yang berada dalam tanah. Hanya kadang-kadang tumbuhan yang akarnya menjulang di atas tanah didapati jaringan kolenkim. Pada beberapa golongan tumbuhan monokotil, jaringan kolenkim tidak terdapat pada jaringan batang maupun daunnya, hal ini disebabkan karena yang berkembang lebih dahulu adalah jaringan mekanik yang berupa jaringan sklerenkim. Letak jaringan yaitu pada jaringan perifer, tepat di bawah epidermis daun dan batang. Bentuk sel kolenkim ada yang panjang dan pendek. Sel yang pendek berbentuk seperti prisma, sedangkan yang panjang bentuknya hampir mirip dengan serat-serat dengan ukuran 2 mm. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan-penebalan setempat berupa zat pektin. Berdasarkan letak penebalannya, kolenkim dibedakan menjadi empat. Tabel 2.1 Macam-Macam Kolenkim
No 1. Macam Kolenkim Kolenkim sudut (angular) Keterangan Penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan memanjang mengikuti sumbu sel. Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia sp, Solanum tuberosum Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar permukaan organ), sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret. Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica. Terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-ruang antarsel dan penebalan-penebalannya terjadi pada permukaan ruangruang antara sel tersebut. Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak menyudut lagi.

2.

Kolenkim papan (lamellar)

3.

Kolenkim tubular (lakuna)

4.

Kolenkim tipe cincin

44

Biologi SMA/MA Kelas XI

Untuk memahami tipe-tipe kolenkim seperti dijelaskan di atas dapat Anda perhatikan Gambar 2.10!
Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Gambar 2.10 Kolenkim pada bermacam-macam tumbuhan

2) Sklerenkim Gunakan pula Kegiatan Kelompok 1 untuk mengamati struktur sklerenkim. Coba tentukan letak sklerenkim! Bagaimana bentuk dan susunan selnya? Perhatikan, apakah sklerenkim itu merupakan sel hidup atau sel mati! Identifikasi ciri-ciri sklerenkim tersebut, kemudian gambarlah strukturnya! Bandingkan dengan gambar sklerenkim yang benar pada Gambar 2.11! Jaringan sklerenkim merupakan Gambar 2.11 Sklerenkim pada tumbuhan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah. Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim dibedakan menjadi dua.
Biologi SMA/MA Kelas XI 45
Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

a) Serat-Serat Sklerenkim (Fibers) Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang 2 mm dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisahpisah atau dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas, perhatikan Gambar 2.12. Gambar 2.12 Serat-serat sklerenkim Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut. (1) Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari) Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian. (2) Serat Xilem (Xilari) Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena dindingnya mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya keras dan kaku. b) Sel-Sel Batu (Sklereid) Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadangkadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel.

46

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Sklereid mungkin bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel, misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras. Untuk memahami struktur sel-sel batu ini, perhatikan Gambar 2.13 berikut ini!
(1) (2) (3)

Sklereid dari endocarp Crataegus (4)

Sklereid dari dan perenkim dari korteks Dracaenafragans (5)

Sklereid dari pericarp Pyrus communis


Sumber: Anatomi Tumbuhan, 1991

(6)

Penampang melintang seratserat floem primer Cannabis

Sklereid berbentuk tidak beraturan Panampang longitudinal dari floem Tsuga gambar (3)

Gambar 2.13 Struktur sel-sel batu (sklereid)

d. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuhtumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zatzat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel.

Biologi SMA/MA Kelas XI

47

Jaringan pengangkut dibedakan menjadi dua, yaitu xilem dan floem. Untuk mengetahui struktur jaringan pengangkut (xilem dan floem) lakukan kegiatan pengamatan dengan mikroskop berikut ini!

KEGIATAN KELOMPOK 2
Tujuan : Mengetahui struktur berkas pengangkutan xilem dan floem

Alat dan Bahan : 1. Batang bunga matahari 2. Larutan iodin 3. Pisau silet 4. Pipet tetes

5. Objek glass 6. Gelap penutup 7. Mikroskop

Cara Kerja : 1. Siapkan batang bunga matahari yang masih muda agar mudah diiris, kemudian irislah melintang dan memanjang dengan menggunakan pisau silet. Pada irisan memanjang usahakan agar irisan setipis mungkin dan mengenai ikatan pembuluh. 2. Letakkan tiap bagian pada objek glass dan tetesi dengan iodin, kemudian tutuplah dengan gelas penutup. 3. Amatilah preparat ke-1 di bawah mikroskop yang merupakan penampang melintang xilem dan floem. Lalu amatilah preparat ke-2 untuk melihat bentuk berkas pengangkut dengan arah memanjang. 4. Gambarlah bagian xilem dan floem pada irisan melintang dan memanjang. 5. Bandingkan antara keduanya. 6. Buatlah kesimpulan dari pengamatan Anda, lalu presentasikan hasilnya di depan kelompok lain! 7. Konsultasikan hasilnya pada guru yang mengampu! Berdasarkan pengamatan tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini di buku tugas Anda! 1. Di manakah letak xilem dan floem? 2. Berapa macam sel yang menyusun xilem dan floem? Sel apa sajakah itu dan bagaimanakah ciri-cirinya?

48

Biologi SMA/MA Kelas XI

Berdasarkan Kegiatan Kelompok 2, dapat dibuat kesimpulan tentang jaringan xilem dan floem pada batang tumbuhan, yaitu sebagai berikut.

1. Xilem (Pembuluh Kayu) Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
a. Trakeid Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air. b. Trakea (Komponen Pembuluh) Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian selsel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid. c. Parenkim Xilem Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal. Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.
Biologi SMA/MA Kelas XI 49

2. Floem Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem pembuluh tapis mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif sel dan sel-sel yang telah mati. pengiring Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, Gambar 2.14 Struktur floem dan sel parenkim kulit kayu. Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis. Tahukah Anda mengapa demikian? Hal ini dilakukan supaya zatzat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat terbentuk akarakar pada media cangkoknya. Struktur floem dapat Anda lihat pada Gambar 2.14! Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.

a) Unsur-Unsur Tapis Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis. b) Sel Pengantar Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis. c) Sel Albumin Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
50 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Biologi Kimball, 1994

d) Parenkim Floem Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin. e) Serat-Serat Floem Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain. Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya. Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu sebagai berikut.

a) Kolateral Untuk memahami struktur jaringan tipe kolateral ini, lakukan kegiatan di bawah ini!

KEGIATAN KELOMPOK 3
Tujuan : Mengamati tipe berkas pengangkutan pada tubuh tumbuhan. Alat dan Bahan : 1. Batang tumbuhan dikotil kacang tanah 5. Pipet tetes 2. Batang tumbuhan monokotil jagung 6. Objek glass 3. Anilin sulfat 7. Mikroskop 4. Pisau silet Cara Kerja : 1. Ambilah batang atau akar dikotil kacang tanah dan monokotil jagung, kemudian buatlah irisan untuk dibuat preparat pengamatan. 2. Letakkan dua irisan tersebut masing-masing pada objek glass yang sudah disiapkan. Irisan batang atau akar kacang tanah dan jagung letakkan sendiri-sendiri pada objek glass yang berbeda-beda. Kemudian teteskan dengan anilin sulfat dan tutuplah dengan kaca penutup.
Biologi SMA/MA Kelas XI 51

3. Amatilah di bawah mikroskop. 4. Bandingkan antara preparat batang atau akar kacang tanah dengan jagung. 5. Gambarlah hasil pengamatan Anda, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! a. Apakah ada perbedaan dari kedua preparat tersebut? b. Bagaimanakah struktur masing-masing berkas pengangkut kedua preparat tadi? c. Buatlah kesimpulan dari pengamatan ini, dan presentasikan hasilnya di depan kelas. d. Mintalah saran dan pendapat atas kesimpulan itu pada guru pengampu. Dari Kegiatan Kelompok 3 ini, Anda bisa membedakan 2 tipe berkas pengangkut pada tumbuhan. Kedua tipe berkas pengangkut itu disebut tipe kolateral. Pada batang dikotil kacang tanah merupakan tipe kolateral terbuka, sedangkan pada batang monokotil jagung merupakan tipe kolateral tertutup. Jadi bagaimana tipe kolateral itu? Tipe kolateral terjadi pada berkas pengangkut di mana letak xilem dan floem berdampingan. Floem berada di bagian luar. Tipe kolateral dibedakan menjadi tiga. 1) Kolateral Tertutup Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil. 2) Kolateral Terbuka Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.

52

Biologi SMA/MA Kelas XI

3) Bikolateral Bila xilem terdapat di antara dua xilem dan floem maka disebut bikolateral. Di antara floem bagian luar dan xilem terdapat kambium, sedangkan antara xilem dan floem bagian dalam tidak terdapat kambium. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae. Untuk memahami perbedaan struktur tipe kolateral dapat Anda perhatikan Gambar 2.15 berikut ini!

Keterangan Gambar: A dan B : Kolateral terbuka C dan D : Kolateral tertutup E dan F : Bikolateral terbuka

Gambar 2.15 Kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral terbuka

b) Konsentris Untuk memahami tipe konsentris ini, coba Anda lakukan kegiatan seperti Kegiatan Kelompok 3, tetapi bahan preparat diambil dari batang tumbuhan suplir dan akar tumbuhan jagung. Langkah kerjanya pun sama. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang sama pada Kegiatan Kelompok 3 di depan! Apakah yang dimaksud tipe konsentris itu? Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah itu. Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe konsentris dibedakan menjadi dua.
1) Konsentris amphikribral Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut. Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005.

53

2) Konsentris amphivasal Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus calamus. Untuk memahami perbedaan struktur tipe konsentris, perhatikan Gambar 2.16!
Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005. Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan,, 2005.

Keterangan Gambar: G dan H : Konsentris amphikribral I dan J : Konsentris amphivasal

Gambar 2.16 Tipe konsentris amphikribral dan konsentris amphivasal

c) Radial Untuk memahami tipe radial, Anda dapat menggunakan preparat akar dikotil tumbuhan pinus dengan langkah kerja seperti pada Kegiatan Kelompok 3 di depan. Gambarlah letak xilem dan floemnya! Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran. Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil. Untuk memahami struktur tipe radial ini dapat Anda perhatikan Gambar 2.17!

3. Jaringan Gabus

Gambar 2.17 Tipe radial

Jaringan ini mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin.
54 Biologi SMA/MA Kelas XI

Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga.

a. Eksodermis Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari tumbuhan sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan ini terletak di luar dan mengandung suberin pengganti epidermis. b. Endodermis Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau pita kaspari. c. Periderm (Kulit Gabus) Periderm dibagi menjadi tiga bagian berikut.
1) Felogen (Kambium Gabus) Felogen merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis. Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, parenkim korteks yang sel-selnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen ke arah luar membentuk gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, dan feloderm membentuk jaringan kulit gabus (periderm). Perkembangan felogen (kambium gabus) dapat Anda lihat pada gambar 2.18!
Sel lenti Epidermis Felem Feloderm

Epidermis dengan kutikula Folegen Feloderm Pembelahan sebagai awal terbentuknya periderm Sel epidermis yang rusak Gabus

Gambar 2.18 Perkembangan felogen (kambium gabus)

Felogen Feloderm

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Felogen

55

2) Felem (Gabus) Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar. 3) Feloderm (Parenkim Gabus) Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.

ORGAN TUMBUHAN

Seperti manusia dan hewan, tubuh tumbuhan pun tersusun atas organorgan. Tumbuhan terdiri atas organ-organ berikut.

1. Akar
Coba Anda lihat kembali gambar pohon yang ada pada awal bab! Pohon itu berdiri tegak di atas tanah dengan menggunakan organ yang paling bawah, yaitu akar. Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan anggrek epifit. Pada dasarnya fungsi akar adalah sebagai berikut. a. Tempat menambatkan tubuh tumbuhan pada posisi tertentu. b. Menyerap air dan garam-garam anorganik dari dalam tanah. Apabila akar primer dipotong membujur (memanjang), maka dari potongan ini akan dijumpai adanya bagian-bagian, antara lain seperti berikut. a. Tudung Akar, karakteristik akar yang khusus adalah terdapat tudung akar pada bagian ujungnya yang disebut kaliptra. Kaliptra tersusun oleh sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati. Fungsi kaliptra yaitu untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah pada saat akar menembus tanah. Selain itu, zat-zat yang dihasilkan dapat mengatur pola pertumbuhan bagian-bagian akar yang lain. Pada kebanyakan tumbuhan kaliptra membentuk struktur khusus dan tetap yang disebut kolumela.
56 Biologi SMA/MA Kelas XI

Daerah Pemanjangan Daerah Meristematik Tudung akar

Epidermis

Apabila akar primer dipotong melintang akan didapatkan struktur jaringan primer akar tumbuhan pada irisan melintang, antara lain seperti berikut.

Gambar 2.19 Struktur memanjang akar tumbuhan

a. Epidermis Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah. Pada spesies tertentu, rambut akar berkembang dari sel khusus di daerah epidermis. Sel ini disebut trikoblast. Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis. b. Korteks Lapisan korteks tersusun atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun longgar sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim tersusun dalam bentuk silinder. Lapisan sklerenkim biasanya dijumpai pada akar tumbuhan monokotil. Kolenkim sangat jarang dijumpai pada akar. Lapisan terluar dari korteks kadang-kadang berdeferensiasi menjadi lapisan eksodermis yang dinding sel-selnya mengalami penebalan dengan zat suberin. Lapisan terdalam dari korteks biasanya berdeferensiasi menjadi endodermis.

Biologi SMA/MA Kelas XI

57

Sumber: Ilustrasi Bayu dan Cahyo

b. Daerah pembelahan sel, c. Daerah pemanjangan sel. Jenis akar tumbuhan ada dua, yaitu akar dikotil dan monokotil. Coba ingat-ingat kembali perbedaannya, kemudian buatlah bagan perbedaannya! d. Daerah diferensiasi sel (daerah rambut akar) Agar lebih jelas, perhatikan Gambar 2.19!

Daerah Pendewasaan

Bulu akar

c. Endodermis Lapisan ini sebenarnya merupakan sel korteks terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Lapisan endodermis disebut juga lapisan floeterma atau sarung amilum karena mengandung butiran-butiran amilum. Sel-sel ini membentuk silinder yang membungkus jaringan pembuluh. Sel-sel endodermis mempunyai ciri khusus, yaitu adanya pita caspary. Apakah yang Anda ketahui tentang pita caspary? Dinamakan pita caspary karena sesuai nama penemunya, yaitu Caspary. Pita caspary merupakan penebalan dinding sel setempat dan pengendapan suberin dan lignin. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 2.20!
penebalan lilin pita caspary xilem

lintasan simplas

lintasan apoplas

korteks

sel endodermis perisikel

floem

Gambar 2.20 Endodermis

Pita caspary ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita caspary dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Sel-sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem tidak mengalami penebalan sehingga dapat dilalui air dan zat yang terlarut. Selsel ini disebut sel penerus atau peresap.

d. Silinder Pusat atau Stele Lapisan silinder pusat merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.

58

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Fisiologi Tumbuhan, 1992

1) Perisikel atau Perikambium Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele, sehingga letaknya langsung berada di sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Lapisan ini masih bersifat meristematis sebagai titik awal tumbuhnya primordia akar ke arah samping (cabang akar/akar lateral). Pertumbuhan cabang akar ini bersifat endogen. 2) Berkas Pengangkut (Xilem dan Floem) Pada akar dikotil, antara xilem dan floem menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder. Jaringan sekunder yang terbentuk oleh kambium adalah xilem sekunder yang terletak di sebelah luar xilem primer dan floem sekunder yang terletak di sebelah dalam floem primer. Xilem sekunder dan floem sekunder ini banyak mengandung serabut. 3) Jari-Jari Empulur Lapisan jari-jari empulur tersusun atas jaringan parenkim. Pada struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdapat beberapa perbedaan. Cobalah cari perbedaan tersebut! Untuk menemukannya, lakukan kegiatan mengamati sayatan melintang akar tumbuhan jagung (monokotil) dan akar tumbuhan kacang tanah (dikotil) dengan cara kerja seperti pada Kegiatan Kelompok 3. Lakukanlah pengamatan dan gambarlah hasilnya! Bagaimana struktur akar tumbuhan dikotil dan menokotil? Jelaskan perbedaannya dalam sebuah tabel! Selanjutnya, coba bandingkan hasil gambar yang Anda peroleh dari pengamatan dengan gambar struktur akar pada Gambar 2.21 berikut!
Korteks

Endodermis Perisikel Xilem Parenkim Xilem primer Xilem sekunder Kambium Floem sekunder Floem primer

Monocotyledoneae

Dicotyledonae

Gambar 2.21 Struktur akar dikotil dan monokotil

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Epidermis

59

2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang umumnya terletak di atas tanah, walaupun ada beberapa tumbuhan yang batangnya berada di dalam tanah, misalnya Canna sp. Namun, di sini batang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu bagian yang berdaun dan mempunyai buku dan ruas. Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, jaringan primer batang memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut akan kita bahas pada uraian berikut ini. Untuk memahami struktur batang monokotil dan dikotil, terlebih dahulu lakukanlah pengamatan sayatan melintang batang jagung dan kacang tanah. Ikutilah langkah kerja pada Kegiatan Kelompok 3. Dengan mengamati preparat melintang batang jagung dan kacang tanah, Anda akan mendapatkan struktur batang monokotil dan dikotil. Gambarlah hasil pengamatan Anda Korteks Floem primer dan tulislah jaringan-jaringan yang Floem sekunder Kambium menyusunnya! Sebutkan pula ciri-ciri Xilem sekunder Xilem primer jaringan yang menyusun batang moEmpulur nokotil dan dikotil tersebut! Kerjakan pada buku tugas Anda! Sayatan meXilem Berkas lintang batang akan menunjukkan pengangut daerah seperti pada Gambar 2.22! Floem Dari kegiatan yang Anda lakukan Epidermis Dikotil Monokotil di atas dapat dijumpai beberapa jaringan yang menyusun batang kacang Gambar 2.22 Sayatan melintang batang tanah (dikotil) dan batang tumbuhan jagung (monokotil). Jaringan-jaringan yang menyusun batang tumbuhan tersebut antara lain seperti berikut.

a. Batang Dikotil Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut.
1) Epidermis Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.
60 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain stomata, trikoma, dan lain-lain. Coba Anda ingat kembali materi di depan! 2) Korteks Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim. 3) Endodermis Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat. 4) Silinder Pusat atau Stele Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian. a) Perisikel atau perikambium Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok. Coba Anda ingat kembali pelajaran di SMP tentang mencangkok! Pada kegiatan mencangkok, kulit tumbuhan dan kambium harus dibersihkan agar akar dapat tumbuh pada tempat yang dicangkok. Budidaya tanaman dengan cara mencangkok dapat dimanfaatkan untuk diambil nilai ekonomisnya. b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus-menerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat. Lingkaran konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun. Perhatikan Gambar 2.23 dan Gambar 2.24!
Biologi SMA/MA Kelas XI 61

Sumber: Biologi, Kimball, 1992

Gambar 2.24 Penampang batang melintang

Gambar 2.23 Silinder pusat dan lingkatan tahun

TUGAS INDIVIDU
Dari semua uraian materi di atas, Anda telah memahami tentang struktur dan fungsi jaringan batang pada tumbuhan. Dengan bekal pemahaman itu, cobalah Anda melakukan praktik untuk mencangkok dan mengokulasi tanaman hias atau tanaman budidaya lain yang bermanfaat sehingga Anda dapat memperbanyak tanaman yang memiliki nilai tambah.

b. Batang Monokotil Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1) Epidermis Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil. Coba Anda ingat lagi uraian di depan!

62

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 1997

2) Korteks Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele. 3) Stele Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar. Adakah tumbuhan monokotil yang batangnya dapat tumbuh membesar? Tumbuhan apakah itu? Mengapa terjadi pertumbuhan membesar, padahal tidak mempunyai kambium pada meristem samping? Konsultasikan jawabanmu dengan guru di sekolah! 4) Empulur Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.

3. Daun
Sebagian besar tanaman umumnya berdaun dan berwarna hijau. Akan tetapi, ada pula tanaman yang daunnya tidak berwarna hijau. Coba carilah daun tanaman yang tidak berwarna hijau! Daun merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memproses fotosintesis. Daun berasal dari suatu jaringan pada meristem ujung suatu kuncup pada batang. Daun memiliki struktur jaringan yang bermacam-macam. Untuk memahami struktur jaringan pada daun, lakukan kegiatan berikut!

KEGIATAN KELOMPOK 4
Tujuan Alat dan Bahan : : Mengetahui dan memahami struktur daun 1. Daun berbagai macam tumbuhan dari lingkungan sekitar 2. Objek glass 3. Kaca penutup 4. Pipet tetes 5. Mikroskop 6. Pisau silet
Biologi SMA/MA Kelas XI 63

Cara Kerja : 1. Buatlah sayatan melintang daun dengan menggunakan pisau silet. 2. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass yang sudah ditetesi dengan air, kemudian tutuplah dengan kaca penutup. 3. Amatilah bagian-bagian jaringan yang menyusun daun tersebut. 4. Gambarlah struktur jaringan tersebut dan jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jaringan itu! Dari Kegiatan Kelompok 4, Anda sudah mendapatkan gambaran struktur daun secara lengkap. Seperti terlihat pada Gambar 2.25, pada dasarnya daun tersusun atas beberapa lapisan berikut.

Gambar 2.25 Struktur daun

a. Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung. Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel-sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar
64 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Untuk memahami struktur epidermis Anda dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.

KEGIATAN KELOMPOK 5
Tujuan : Menemukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya. Alat dan Bahan : 1. Daun berbagai macam tumbuhan. 5. Mikroskop 2. Objek glass 6. Pisau silet 3. Kaca penutup 7. Air 4. Pipet tetes Cara Kerja 1. Ambillah daun dari lingkungan sekitar Anda. 2. Sayatlah permukaan luar daun secara tipis sehingga terlihat tipis dan transparan. 3. Tempatkan sayatan tersebut di atas objek glass dan tetesilah dengan air menggunakan pipet tetes. 4. Amatilah menggunakan mikroskop. 5. Temukan lapisan epidermis dengan semua struktur selnya. 6. Gambarlah hasil pengamatan Anda.

b. Parenkim atau Mesofil Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringanjaringan, antara lain seperti berikut. 1) Parenkim Spons (Bunga Karang) Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas. 2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang) Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas
Biologi SMA/MA Kelas XI 65

sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh. Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis.

TUGAS KELOMPOK
Lakukanlah kegiatan di bawah ini! Amatilah hasil kegiatan kelompok 5 dan carilah di mana letak jaringan epidermis dan parenkim! Gambarlah jaringan tersebut pada buku tugas. Bandingkanlah dengan hasil teman Anda!. Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar 2.26!
Sumber: Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, 2005

Gambar 2.26 Jaringan parenkim pada daun

c. Berkas Pengangkut Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.
66 Biologi SMA/MA Kelas XI

TUGAS INDIVIDU
Untuk melihat strukturnya, dengan melakukan pengamatan seperti Kegiatan Kelompok 4, carilah letak xilem dan floem tersebut! Bagaimana susunan xilem dan floemnya? Tulislah hasilnya pada buku tugas Anda!

KULTUR JARINGAN
Sumber: Kultur Jaringan Anggrek, 2004

Coba perhatikan tanaman pada Gambar 2.27! Tumbuhan itu merupakan hasil dari kultur jaringan. Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan tumbuhan secara invitro. Perbanyakan invitro adalah penanaman jaringan atau organ tumbuhan di luar lingkungan tumbuhnya. Melalui kultur jaringan ini, jaringan tumbuhan diambil sedikit, lalu ditumbuhkan dalam media buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna. Kultur Gambar 2.27 Kultur jaringan tanaman Anggrek jaringan dilakukan berdasarkan pada prinsip totipotensi. Menurut prinsip totipotensi setiap sel tumbuhan mengandung semua informasi genetik yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Teknik kultur jaringan tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Teknik ini harus dilakukan di dalam ruangan khusus yang steril agar terbebas dari kontaminasi udara luar. Kultur jaringan dilakukan di dalam suatu laboratorium khusus yang digunakan untuk kultur jaringan. Laboratorium berfungsi untuk mengkondisikan kultur dalam suhu dan pencahayaan terkontrol yang dilengkapi dengan alat dan bahan untuk pembuatan media. Pada dasarnya tumbuh-tumbuhan memiliki daya regenerasi yang kuat. Dasar inilah yang akhirnya menjadi titik tolak berkembangnya industri perbanyakan (propagasi) tanaman. Bila sel-sel jaringan atau organ tanaman ditanam di luar lingkungan tumbuhnya (invitro) dengan menggunakan larutan bahan makanan sintetik ternyata dapat berenegerasi menjadi tunas dan akar yang selanjutnya dapat berkembang menjadi tanaman normal yang mampu hidup mandiri menjadi tumbuhan yang utuh.

Biologi SMA/MA Kelas XI

67

1. Langkah-Langkah Teknik Kultur Jaringan Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah seperti terlihat pada Gambar 2.28 berikut ini. Dari gambar tersebut terlihat langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut (lihat Gambar 2.28). a. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan perbandingan tertentu. Gambar 2.28 Langkah-langkah kultur b. Siapkan eksplan (jaringan yang jaringan akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan berupa potongan dari akar tanaman wortel. c. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan. d. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa. 2. Masalah (Gangguan) pada Kultur Jaringan Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam, lingkungan kultur maupun manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul, antara lain : a. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril. b. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif. 3. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan antara lain seperti berikut. a. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. b. Tidak memerlukan tempat yang luas. c. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun. d. Bibit yang dihasilkan lebih sehat. e. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
68 Biologi SMA/MA Kelas XI
Sumber: Biologi, Campbell, 2002.

Selain mempunyai kelebihan, kultur jaringan ternyata juga mempunyai kekurangan, seperti berikut. a. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia. b. Memerlukan keahlian khusus. c. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan tersebut, coba Anda simpulkan tentang manfaat dari kultur jaringan! Dengan metode kultur jaringan dapat dihasilkan jumlah bibit tanaman dalam skala besar dan dalam waktu relatif singkat sehingga lebih memiliki nilai ekonomis. Dari kelebihan ini Anda dapat belajar cara mengkultur tanaman yang bernilai jual dengan benar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan. Contoh hasil kultur jaringan tanaman dapat Anda lihat pada Gambar 2.29! Gambar 2.29 Contoh hasil kultur jaringan

JARINGAN HEWAN
Coba perhatikan lengan manusia pada Gambar 2.30! Lengan merupakan organ tubuh manusia. Lengan tersebut tersusun dari bagian lebih kecil yang disebut jaringan. Jaringan-jaringan itu antara lain adalah jaringan otot, jaringan saraf, jaringan lemak, dan jaringan darah. Tidak hanya pada lengan saja, organ tubuh kita yang lain pun tersusun atas banyak jaringan-jaringan. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut histologi. Untuk mengetahui berbagai macam jaringan pada hewan, cobalah lakukan kegiatan di bawah ini!

Sumber: Foto Haryana, 2007

Gambar 2.30 Lengan manusia

Biologi SMA/MA Kelas XI

69

Sumber: Trubus, November 2004

KEGIATAN KELOMPOK 6
Tujuan : Memahami macam-macam jaringan hewan dan strukturnya Alat dan Bahan : 1. Mikroskop 2. Preparat awetan dari berbagai macam jaringan antara lain jaringan epitel, otot, tulang rawan, darah. Cara Kerja : 1. Fokuskan mikroskop sehingga Anda mendapat bayangan yang jelas. 2. Selanjutnya siapkan preparat awetan jaringan dan amatilah masingmasing jaringan itu di bawah mikroskop. 3. Gambarlah hasil pengamatan Anda pada buku tugas dan berikan keterangan dari masing-masing jaringan tersebut. 4. a. Jelaskan bentuk dan susunan sel dari jaringan itu!. b. Berapakah jumlah lapisan selnya dan bagaimanakah dengan intinya? c. Selanjutnya analisislah tempat jaringan-jaringan itu dapat Anda temukan pada organ tubuh Anda! d. Diskusikan dengan teman-teman Anda, dan presentasikan hasil-nya di depan kelas. 5. Konsultasikan hasil pengamatan Anda dengan guru Biologi! Berdasarkan Kegiatan Kelompok 6 dapat diketahui dengan jelas bahwa ternyata banyak sekali jaringan yang menyusun organ tubuh hewan, antara lain jaringan epitel, jaringan otot, saraf, darah, tulang dan lain-lain. Untuk memahami tentang macam-macam jaringan pada manusia akan dibahas lebih lanjut pada uraian di bawah ini.

1. Jaringan Epitel
Coba rabalah permukaan kulit pada tangan Anda! Bagaimana teksturnya? Kulit kita membungkus jaringan-jaringan yang ada di dalamnya. Di dalam permukaan kulit kita banyak ditemui jaringan, di antaranya daging, darah, saraf, dan lain-lain. Lapisan pembungkus luar itulah yang disebut jaringan epitel. Tidak hanya pada permukaan kulit tangan saja, pada permukaan luar dari organ-organ dalam pun juga dibungkus oleh jaringan epitel ini. Organ dalam tersebut antara lain jantung, hati, ginjal, usus, dan sebagainya sehingga jaringan epitel selalu ada di setiap organ tubuh sebagai pembungkus atau penutup.
70 Biologi SMA/MA Kelas XI

Jaringan epitel merupakan perkembangan dari ekstoderm dan endoderm. Epitel terdapat pada setiap permukaan luar dan dalam tubuh untuk melapisi organ-organ tubuh. Epitel yang menutupi permukaan luar tubuh juga dibatasi oleh epithelium yang disebut mesotelium. Ada juga epithelium yang terbungkus untuk menangkap rangsang dari luar yang disebut neuropitelium. Jaringan epitelium memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, antara lain seperti berikut. a. Untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya, misalnya epitel kulit. b. Untuk melakukan fungsi absorbsi, misalnya epitel jonjot usus. c. Untuk melakukan fungsi filtrasi, misalnya epitel pada nefron ginjal. d. Sebagai pintu gerbang masuk dan keluarnya zat, misalnya epitel alveolus paru-paru. e. Untuk melakukan fungsi sekresi, yaitu menghasilkan getah cair. Misalnya epitel kelenjar ludah, tiroid, hipofisis, dan lain-lain. f. Untuk melakukan fungsi sebagai neuroreseptor, yaitu menerima rangsang dari luar. Epitelium ini terdapat pada alat-alat indra. Jaringan epitel dapat digolongkan berdasarkan hal-hal berikut.

a. Bentuk sel di lapisan atas atau luarnya Jaringan epitel ini dibedakan atas epitel pipih, epitel kubus, epitel silindris dan epitel bersilia.
b. Susunan sel dan jumlah lapisan selnya Jaringan epitel ini dibedakan atas epitel selapis dan berlapis banyak.

c. Fungsinya Ditinjau dari fungsinya, jaringan epitel dibedakan atas epitel pelindung (protektif), epitel kelenjar, dan epitel sensoris. Dari hal-hal di atas jaringan epitel dapat digolong-golongkan sesuai dengan bentuk dan susunannya, yaitu sebagai berikut.
1) Epitelium Pipih Berlapis Tunggal Epitelium ini memiliki bentuk sel yang pipih dan hanya terdiri atas satu lapis sel saja, dengan inti berada di tengah sehingga terlihat sangat tipis. Akibat kondisi ini, epitelium bersifat semipermeabel. Jaringan berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya. Misalnya pada dinding pembuluh darah, limfa, ginjal, alveolus paru-paru, selaput jantung, dan lain-lain.

Biologi SMA/MA Kelas XI

71

2) Epitelium Pipih Berlapis Banyak Bentuk epitelium pipih berlapis banyak adalah pipih dengan inti berada di tengah. Sel-selnya tersusun rapat dan berlapis-lapis. Fungsi epitelium ini untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Epitel ini terdapat pada rongga mulut, permukaan kulit, esofagus, dan rongga hidung. 3) Epitelium Kubus Berlapis Tunggal Jaringan epitel ini berbentuk kubus dengan inti di tengah. Epitel ini berfungsi dalam proses pengeluaran zat-zat atau kelenjar yang dibutuhkan tubuh dan proses penyerapan. Jenis epitelium ini terdapat pada kelenjar tiroid, ovarium, dan tubula ginjal. 4) Epitelium Kubus Berlapis Banyak Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar. 5) Epitelium Silindris Berlapis Tunggal Epitelium silindris berlapis tunggal berbentuk batang memanjang dengan inti di dekat permukaan sel. Fungsi jaringan ini adalah untuk pengeluaran zat-zat di dalam tubuh, penyerapan zat, perlindungan, dan melicinkan. Epitelium ini terdapat pada dinding usus, lambung dan oviduk. 6) Epitelium Silindris Berlapis Banyak Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan. Epitelium terletak pada alat-alat tubuh. 7) Epitelium Silindris Berlapis Banyak Semu Bentuk epitel ini berlapis-lapis dan pada permukaan terluarnya memiliki bulu getar (cilia) yang berfungsi menyaring dan mengeluarkan benda asing yang masuk, misalnya debu. Epitelium ini berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan pergerakan zat melewati permukaan. Jaringan epitelium ini terdapat pada saluran pernapasan yaitu rongga hidung dan trakea. 8) Epitelium Transisional Epitelium transisional berbentuk tidak menentu. Di antara sel-selnya ada yang berbentuk pipih, panjang, kubus. Jaringan ini terdapat pada ureter, kandung kemih, eretra. 9) Epitelium Kelenjar Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

72

Biologi SMA/MA Kelas XI

a) Kelenjar Eksokrin Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung. b) Kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis. Agar lebih jelas tentang macam-macam bentuk epitelium perhatikan Gambar 2.31!
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 1997

Epitel pipih Epitel peralihan

Epitel kubus

Epitel bersilia

Epitel kelenjar

Epitel silindris

Epitel tubuler

Epitel alveolus majemuk

Epitel sakulus

Gambar 2.31 Macam-macam Epitel

2. Jaringan Konektif (Penyambung)


Jaringan konektif mempunyai sel-sel yang susunannya tidak terlalu rapat. Jaringan ini berhubungan dengan jaringan-jaringan yang lain. Jaringan konektif dibedakan sebagai berikut.

a. Jaringan Pengikat Apakah yang dimaksud jaringan pengikat? Menurut asal katanya, berarti jaringan ini berfungsi mengikat. Apakah yang diikat? Sudah dijelaskan di depan bahwa organ tubuh kita tersusun dari berbagai macam jaringan, yang tersusun berlapis dari luar ke dalam. Coba Anda pikirkan bagaimana jaringan-jaringan tersebut dapat menyatu menyusun organ! Ibarat sebuah lem, maka jaringan pengikat ini melekatkan dengan erat antarBiologi SMA/MA Kelas XI 73

jaringan sehingga mereka dapat menyatu dan dapat berhubungan dengan baik untuk menunjang fungsi organ. Berdasarkan susunan serabut selnya, jaringan pengikat dibedakan menjadi dua. 1) Jaringan Ikat Padat Jaringan ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang putih. Serabut sel pada jaringan ikat padat tersusun rapat dan kompak antara satu dengan yang lain. Jaringan ini tersusun atas serabut-serabut kolagen yang tidak elastis. Contohnya terdapat pada tendon, ujung otot yang melekat pada tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan pengikat yang menghubungkan tulang-tulang). Jaringan ikat padat berfungsi untuk memberikan sokongan dan proteksi, menghubungkan otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon) dan menghubungkan tulang ke tulang (pada ligamen). 2) Jaringan Ikat Longgar Pada jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi ruang di antara organ, juga membungkus saraf dan pembuluh darah yang memberikan makanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya. Pada jaringan ikat longgar terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara lain fibroblas dan makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis. Fungsi jaringan ikat longgar antara lain: a) mengelilingi berbagai organ; b) menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel dan zat buangan keluar dari sel-sel; c) menyimpan glukosa, garam-garam dan air untuk sementara waktu; d) menyokong jaringan dan organ. b. Jaringan Penunjang/Penguat Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh yang lemah. Jaringan penunjang terdiri atas bagian-bagian berikut. 1) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago) Jaringan tulang rawan mempunyai banyak matriks dan bersifat lentur yang disebut kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari jaringan mesenkim, tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium yang banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan (kondrosit). Sel-sel tulang rawan ini terletak di dalam suatu rongga kecil yang disebut lakuna. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam. a) Tulang Rawan Hialin Matriks tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan, mengkilat, dan jernih. Fungsinya adalah membantu pergerakan, membantu jalannya pernapasan. Tulang rawan ini terdapat pada cakram epifisis, dan ujung rusuk.
74 Biologi SMA/MA Kelas XI

b) Tulang Rawan Elastis Tulang rawan elastis tersusun dari serabut kolagen dan bersifat elastis. Matriksnya berwarna kuning. Fungsinya adalah memberikan fleksibelitas dan menguatkan. Contohnya pada daun telinga, epiglotis dan bronkiolus. c) Tulang Rawan Fibrosa Matriks pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap, tetapi banyak mengandung serabut kolagen yang membentuk suatu berkas dan tersusun sejajar. Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan melindungi jaringan yang lebih dalam. 2) Jaringan Tulang Sejati (Osteon) Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Matriksnya padat dan banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam tubuh menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah matriksnya jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua. a) Tulang Kompak Pada tulang kompak terdapat matriks yang banyak, rapat, dan padat. Contoh dapat dijumpai pada tulang-tulang pipa. Substansi mineral disimpan dalam lapisan tipis yang disebut lamela. Struktur mikroskopis tulang panjang menunjukkan adanya saluran-saluran memanjang yang saling berhubungan yang disebut Kanalis Havers. Havers terdiri atas lamella-lamella yang tersusun melingkari suatu saluran, yang di tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah inilah yang menyuplai makanan kepada sel-sel tulang. Struktur tulang kompak dapat dilihat pada Gambar 2.32.

Havers

Gambar 2.32 Jaringan tulang

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Lab Fisiology dan Anatomy, UNY

75

b) Tulang Spons (Bunga Karang) Matriks pada tulang spons tersusun tidak rapat dan berongga. Pada tulang spons tidak terdapat sistem Havers. Contohnya pada tulang-tulang pipih.

c. Jaringan Darah dan Limfe Darah merupakan cairan tubuh yang berfungsi sebagai alat transportasi. Sebagai alat transportasi, darah mengangkut sari-sari makanan air, O2, CO2 dan sisa-sisa metabolisme lain serta hormon. Darah juga merupakan penghasil imunitas dan homeostasis. Pada dasarnya darah dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu sebagai berikut.
1) Sel-Sel Darah Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah pembeku (trombosit). Sel darah merah memiliki protein yang disebut hemoglobin yang bertugas untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam darah. Selsel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang yang disebut eritoblas. Sel darah merah berbentuk cakram, bikonkaf, dan tidak berinti. Sel darah putih terdiri atas monosit, limfosit, netrofil, basofil, dan eosinofil. Sel-sel ini dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfe. Fungsi sel darah putih ini adalah sebagai penghasil imunitas. Sedangkan trombosit adalah sel darah yang bertugas dalam proses pembekuan darah. Ukurannya lebih kecil dari sel darah merah dan berbentuk cakram. Sel-sel trombosit tidak memiliki inti. Untuk memahami struktur sel darah perhatikan Gambar 2.33 dan 2.34!
Sumber: Essentials of Anatomy and Physiologi, 2000 Sumber: Kimball Biologi Jilid 2.

Gambar 2.33 Sel darah merah

Gambar 2.34 Sel darah putih

2) Plasma Darah Plasma darah adalah cairan yang mengandung sel-sel darah. Di dalam plasma darah terlarut berbagai macam zat antara lain zat makanan, protein, zat sekresi dan gas (O2, CO2, dan N2). Plasma darah mengandung serum yang berfungsi sebagai tempat pembentukan antibodi.
76 Biologi SMA/MA Kelas XI

Selain darah, cairan tubuh yang lain adalah limfe. Cairan limfe terbentuk dari air, glukosa, lemak, dan garam. Limfe berfungsi sebagai alat pengangkut cairan dan protein, emulsi lemak, dan penghasil antibodi. Komponen seluler limfe terdiri dari limfosit dan granulosit.

d. Jaringan Penghubung Berserat Jaringan penghubung berserat tersusun dari sel-sel lemak yang berbentuk poligonal. Sel-selnya berdinding tipis dan tersusun longgar, sehingga membentuk suatu rongga. Rongga-rongga ini berisi tetes-tetes lemak. Lihat Gambar 2.35! Sel-sel lemak terdapat di seluruh tubuh, yaitu di bawah lapisan kulit, sekitar ginjal, dalam bantalan/sekitar persendian dan dalam sumsum tulang panjang. Fungsi jaringan ini adalah untuk tempat penyimpanan lemak, sebagai cadangan makanan, melindungi organ-organ dalam tubuh dari suhu dingin dan bantalan. Jaringan ini sering kita jumpai pada lapisan bawah kulit, sekitar persendian, dan di antara organ-organ dalam tubuh.

Gambar 2.35 Jaringan penghubung berserat

3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar.
Biologi SMA/MA Kelas XI 77

Sumber: Biologi 1 SMA, HT. Transvisi, 1990

Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot dibedakan menjadi 3 jenis, seperti berikut.

a. Otot Lurik/Kerangka Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka karena melekat pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini memiliki bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki Gambar 2.36 gerakan cepat dan kuat, muOtot lurik dah lelah. Untuk memahami struktur otot lurik, perhatikan Gambar 2.36! b. Otot Polos

Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lamGambar 2.37 bat, bekerja terus-menerus tanpa disadari Otot polos (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal, pembuluh darah. Untuk memahami struktur otot lurik dapat Anda lihat Gambar 2.37!

Sumber: Biologi 2, DA. Pertiwi, 2006

c. Otot Jantung Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
78 Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Biologi 2, DA. Pratiwi, 2006

4. Jaringan Saraf

Gambar 2.38 Jaringan saraf tersusun oleh selOtot Jantung sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan bercabangcabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglionganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang. Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor. Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga.

a. Saraf Sensorik (Neuron Aferen) Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel neuron sensorik berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat. b. Saraf Motorik (Neuron Eferen) Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke bagian efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor menerima rangsang maka akan melakukan respon tubuh. c. Saraf Konektor (Asosiasi) Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah

Biologi SMA/MA Kelas XI

79

Sumber: Biologi 2 DA. Pratiwi, 2006

Cara kerja otot jantung seperti otot polos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus, dan tidak mudah lelah. Untuk memahami struktur otot jantung dapat Anda lihat Gambar 2.38!

meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut neurotransmitter. Agar Anda lebih jelas memahami tentang struktur saraf, perhatikan Gambar 2.39!

Gambar 2.39 Sel saraf

ORGAN

Tubuh kita terdiri atas berbagai macam bagian-bagian yang mempunyai fungsi dan tugas berbeda-beda, antara lain mulut, hidung, kulit yang merupakan bagian-bagian luar, sedangkan bagian dalam yaitu jantung, paruparu, hati, ginjal, dan lain-lain. Semua bagian-bagian tersebut dinamakan organ. Jadi, apakah yang dimaksud organ? Jika dilihat dari hierarkinya, organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan satu fungsi yang sama. Misalnya, usus, merupakan organ dalam yang tersusun dari berbagai macam jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan saraf. Jaringanjaringan tersebut bekerja sama dalam rangka menjalankan fungsi usus sebagai alat penyerapan.

TUGAS INDIVIDU
Coba sebutkan dan tunjukkan semua organ yang Anda miliki, kemudian jelaskan fungsi dari masing-masing organ tersebut! Untuk lebih memahami tentang organ dalam, maka gunakan torso di laboratorium sekolah Anda!, Selanjutnya gambarlah organ-organ tersebut dengan bagian-bagian yang jelas, sehingga dapat meyakinkan bahwa organ disusun oleh berbagai macam jaringan.

80

Biologi SMA/MA Kelas XI

Sumber: Reaven Johnson, 2003

Untuk mengamati tentang jaringan penyusun organ tubuh, lakukanlah Kegiatan Kelompok 7 berikut!

KEGIATAN KELOMPOK 7
Tujuan : Memahami jaringan-jaringan penyusun kulit manusia dan strukturnya. Alat dan Bahan : 1. Mikroskop 2. Preparat awetan penampang melintang kulit Cara Kerja : 1. Ambillah preparat awaten penampang melintang kulit, kemudian amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran sedang. 2. Amatilah masing-masing jaringan yang menyusun kemudian gambarlah! Sebutkan macam-macam jaringan yang menyusunnya! 3. Bagaimana ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan tersebut, dan apakah fungsinya masing-masing? Diskusikan dengan temanteman kelompok Anda! Dari Kegiatan Kelompok 7, Anda dapat mengetahui lebih jelas bahwa organ kulit terdiri atas banyak jaringan yang berbeda bentuk dan strukturnya.

SISTEM ORGAN

Di dalam tubuh kita berlangsung proses-proses metabolisme, baik katabolisme maupun anabolisme. Proses-proses tersebut berlangsung terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh. Misalnya, saat Anda melakukan aktivitas makan. Coba sebutkan organ-organ yang terlibat untuk menjalankan aktivitas tersebut! Tentu saja perlakuan pertama mulut, diteruskan ke kerongkongan, kemudian lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus. Proses-proses tersebut dilaksanakan oleh beberapa organ untuk menjalankan fungsi, yaitu pencernaan. Inilah yang disebut dengan sistem organ. Jadi apakah yang dimaksud sistem organ? Sistem organ merupakan kumpulan dari berbagai organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sistem organ selanjutnya akan membentuk individu. Ada beberapa sistem organ dalam tubuh manusia antara lain, sistem organ pencernaan, respirasi, reproduksi, sirkulasi, gerak, ekskresi, saraf, peredaran darah, dan lain-lain. Perhatikan Tabel 2.1. berikut!
Biologi SMA/MA Kelas XI 81

Tabel 2.1. Beberapa Sistem Organ


No 1. Sistem Sistem pencernaan Organ Mulut, faring, eksofagus, lambung, usus, hati, kantong empedu, dan pankreas. Fungsi Mencerna makanan, mengabsorbsi molekul-molekul makanan yang sudah disederhanakan.

2. 3. 4.

Sistem pernapasan Sistem gerak Sistem transportasi

Hidung, faring, laring, Pertukaran gas (oksigen dan trakea, brokus, paru-paru. karbon dioksida). Tulang, otot Menyokong dan melindungi organ dalam

Jantung, arteri, vena, kapi- Mengangkut oksigen dan ler, pembuluh limfatik, sari makanan ke seluruh selkelenjar limfa. sel tubuh dan mengangkut zat hasil metabolisme yang tidak berguna keluar dari sel-sel tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit. Paru-paru, ginjal, kulit dan Mengeluarkan sisa metabohati lisme dari dalam tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya. Otak, serabut saraf, simpul Menerima dan merespon saraf, medula spinalis, me- rangsang dari lingkungandula oblongata. nya. Testes, ovarium Perkembangbiakan.

5.

Sistem ekskresi

6.

Sistem saraf

7.

Sistem reproduksi

TUGAS INDIVIDU
Tabel 2.1 tentang sistem organ di atas belum lengkap. Coba Anda lengkapi tabel sistem organ tersebut! Sebutkan sistem organ yang lain yang belum dijelaskan pada tabel! Tuliskan di dalam buku tugas Anda!

82

Biologi SMA/MA Kelas XI

RANGKUMAN
1. Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa. 2. Jaringan meristem merupakan jaringan yang aktif membelah, sedangkan jaringan dewasa merupakan jaringan permanen, tidak mengalami pembelahan lagi dan telah berdiferensiasi. 3. Jaringan meristem terdiri atas meristem primer dan meristem sekunder. 4. Jaringan meristem primer adalah jaringan muda yang berasal dari sel-sel embrio, sedangkan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang berubah menjadi meristem. 5. Jaringan dewasa terdiri atas epidermis, parenkim, penyokong, dan pengangkut. 6. Epidermis merupakan jaringan terluar yang kadang-kadang berdiferensiasi membentuk trikoma. 7. Jaringan parenkim terdiri atas parenkim asimilasi, udara, air, makanan, dan pengangkut. 8. Jaringan penyokong terdiri atas kolenkim dan sklerenkim. 9. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan folem. 10. Xilem berfungsi untuk mengangkut unsur hara dan air dari tanah menuju daun. 11. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil asimilasi (makanan) dari daun ke seluruh tubuh. 12. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. 13. Jaringan hewan tersusun dari jaringan epitel, konektif, otot, dan saraf. 14. Jaringan epitel terdiri atas epitel pipih berlapis tunggal, epitel pipih berlapis banyak, epitel kubus berlapis tunggal, epitel kubus berlapis banyak, epitel silindris berlapis tunggal, epitel silindris berlapis banyak, epitel transisional, dan epitel kelenjar. 15. Jaringan otot terdiri atas otot lurik, otot polos, dan otot jantung. 16. Jaringan konektif terdiri atas jaringan pengikat, penunjang, darah dan limfe, serta jaringan penghubung berserat/lemak. 17. Jaringan saraf terdiri atas jaringan sensorik, motorik, dan konektor.

Biologi SMA/MA Kelas XI

83

L AT I HAN
I. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini merupakan jaringan yang menyusun organ tanaman. (1) Meristem sekunder (4) Floem (2) Epidermis (5) Parenkim (3) Xilem (6) Meristem Interkalar Yang termasuk jarigan dewasa pada tanaman adalah .... a. 1, 2, 3 d. 3, 4, 5 b. 1, 2, 4 e. 4, 5, 6 c. 1, 3, 4 2. Pada penampang melintang batang suatu jenis tumbuhan terdapat jaringan sebagai berikut. (1) Epidermis (2) Korteks (3) Floem (4) Xilem (5) Kambium Bila dilihat dengan menggunakan mikroskop dari dalam keluar berturut-turut akan tampak bagian .... a. 1-2-3-4-5 b. 1-2-3-5-4 c. 1-2-4-5-3 d. 3-5-4-2-1 e. 4-5-3-2-1 3. Floem merupakan jaringan yang berfungsi untuk .... a. pertukaran gas b. penguat c. pengisi organ tanaman d. mengangkut air dan mineral e. mengangkut hasil fotosintesis

84

Biologi SMA/MA Kelas XI

4. Apabila di antara xilem dan floem ditemukan kambium maka berkas pengangkutanya bertipe .... a. konsentris amfikribal b. konsentris amfivasal c. kolateral terbuka d. kolateral tertutup e. kolateral 5. Adanya lingkaran tahun pada pohom disebabkan oleh .... a. pembelahan aktif sel-sel xilem yang hidup b. adanya jaringan meristem di antara jaringan pembuluh c. aktivitas felogen pada korteks d. kelanjutan aktivitas tunas e. pembelahan sel-sel pada berkas pengangkut 6. Pada tumbuhan terdapat jaringan sebagai pengisi tubuh tumbuhan dan penyimpanan makanan cadangan. Jaringan tersebut adalah .... a. parenkim b. palisade e. kolenkim d. sklerenkim e. spons 7. Tanaman yang menyesuaikan diri dengan lingkungan kering akan menunjukkan .... a. stomata banyak b. stomata tersembunyi dan sedikit c. batang tidak mengandung air d. bentuk daun lebar e. menekan pertumbuhan daun 8. Lapisan terluar dari tumbuhan adalah .... a. jaringan tiang b. endodermis c. parenkim d. epidermis e. korteks

Biologi SMA/MA Kelas XI

85

9. Perbedaan struktur anatomi akar dan batang yang benar adalah .... a. pada akar tidak terdapat epidermis sedangkan pada batang terdapat epidermis b. pada akar tidak terdapat stele sedangkan pada batang terdapat stele c. pada akar terdapat epidermis sedangkan pada batang tidak terdapat epidermis d. pada akar terdapat endodermis sedangkan pada batang terdapat endodermis e. pada akar tidak terdapat endodermis sedangkan pada batang terdapat endodermis 10. Jaringan epitel yang tersusun oleh epitel kubus berlapis banyak terdapat pada .... a. kelenjar gondok b. mulut c. kelenjar ludah d. kelenjar keringat e. kerongkongan 11. Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan disebut .... a. sel schwan b. dendrit c. akson d. neurit e. badan sel 12. Jaringan yang berfungsi untuk mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan dari berbagai organ membentuk sistem organ disebut .... a. jaringan pengikat d. jaringan epitel b. jaringan proteksi e. jaringan saraf c. jaringan otot 13. Perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah .... a. otot polos mempunyai percabangan b. otot polos mempunyai respon cepat terhadap rangsang c. otot polos mempunyai inti banyak dan di tepi d. otot polos bekerja tidak sadar e. otot polos melekat pada rangka

86

Biologi SMA/MA Kelas XI

14. Berikut ini adalah organ-organ pada hewan dan manusia. (1) kulit (4) ginjal (2) lambung (5) pankreas (3) hati yang bukan termasuk organ penyusun sistem ekskresi adalah .... a. 1 dan 2 d. 3 dan 5 b. 1 dan 4 e. 4 dan 5 c. 2 dan 5 15. Ovarium, oviduk, uterus, tuba falopi adalah organ-organ yang menyusun sistem .... a. reproduksi b. koordinasi c. sirkulasi d. digesti e. respirasi

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jaringan apa saja yang menyusun tubuh tumbuhan? Sebutkan pula fungsi masing-masing jaringan itu! 2. Apakah fungsi kambium bagi tumbuhan dikotil? 3. Apakah perbedaan struktur jaringan pada tumbuhan dikotil dengan monokotil? Tunjukkan dengan gambar yang lengkap! 4. Jaringan apa saja yang menyusun hewan? Sebutkan pula fungsinya! 5. Sebutkan macam-macam jaringan otot!

Biologi SMA/MA Kelas XI

87

UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Jaringan epidermis dan endodermis dapat diamati menggunakan mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut samakah susunan jaringan yang membentuk epidermis dan endodermis? 2. Pada kegiatan okulasi, bagian tumbuhan manakah yang diambil? Menurut Anda konsep apakah yang mendasari kegiatan tersebut sehingga bagian yang ditempel bisa hidup? 3. Pada kegiatan mencangkok, bagian tumbuhan manakah yang diambil? Pada kegiatan itu akar dapat keluar dari batang yang dicangkok. Konsep apakah yang mendasarinya? Jelaskan jawaban Anda disertai alasan yang tepat!! 4. Coba perhatikan kaki Anda pada bagian telapak dan punggung kaki! Menurut Anda, apakah sama susunan jaringan yang menutupi permukaan telapak kaki dengan bagian atas (punggung) kaki? Berikan alasan Anda! 5. Tahukah Anda dengan kasus Lisa, yaitu seorang wanita yang mengalami kerusakan total pada wajahnya, akibat tersiram air keras yang kemudian melakukan operasi bedah wajah untuk memperbaiki wajahnya kembali. Dapatkah hal itu dilakukan? Jelaskan teori-teori yang mendasari sehingga pada jaringan kulit dapat dilakukan pembedahan dan jaringan itu dapat tumbuh kembali!

88

Biologi SMA/MA Kelas XI

You might also like