You are on page 1of 9

Hakikat Pendidikan Menurut Pandangan Pakar Indonesia

Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Menurut Raka Joni (1985:2) hakikat pendidikan adalah : a. Pendidikan merupakan interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulan subjek didik dengan kewibawaan pendidik. b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubhn yang semakin pesat. c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat. d. Pendidikan berlangsung seumur hidup. e. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa asumsi pokok pendidikan adalah : a. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya. b. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik. c. Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan. Menurut Bojonegoro : Mendidik adalah memeri tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan Darmaningtyas mengatakan tentang difinisi pendidikan yaitu pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik. Menurut Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah bimbingan. Pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Hakikat Pendidikan Menurut Pandangan Pakar Asing

John Dewey memaknai pendidikan sebagai proses pembaruan makna-makna pengalaman lewat transmisi insidental dan intensional. Dengan usaha demikian, pendiidkan membantu manusia merealisasikan segala kemampuan yang ada dalam dirinya untuk menjad pribadi yang mandiri. Ialah sesuatu yang penting harus pula kelihatan dalam kegunaannya. Oleh Karena itu pertanyaan what is harus dikembangkan menjadi what for dalam filsafat praktis. Menurut John Dewey, kita harus sanggup bertindask, tidak selalu terjerumus dalam pertengkaran ideologis yang mandul tanpa isi, melainkan berusaha memecahkan masalah dengan tindakan konkrit, Prof. Lodge dalam buku Philosophy of Education menyatakan Perkataan pendidikan kadangkadang dipakai dalam pengertian yang luas dan pengertian sempit. Dalam pengertian luas pendidikan adalah semua pengalaman, dapat dikatakan juga bahwa hidup adalah pendidikan atau

pendidikan adalah hidup. Pengertian pendidikan secara sempit adalah pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi berikutnya. Menurut Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education, Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk kepribadian individunya serta kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya. Sedangkan menurut Freire hakekat pendidikan adalah membebaskan. Freire mendobrak bahwa pendidikan haruslah mencermati realitas sosial. Pendidikan tidaklah dibatasi oleh metode dan tekhnik pengajaran bagi anak didik. Pendidikan untuk kebebasan ini tidak hanya sekedar dengan menggunakan proyektor dan kecanggihan sarana tekhnologi lainnya yang ditawarkan seseuatu kepada peserta didik yang berasal dari latar belakang apapun. Namun sebagai sebuah praksis sosial, pendidikan berupaya memberikan bantuan membebaskan manusia di dalam kehidupan objektif dari penindasan yang mencekik mereka. Pengertian Pendidikan dan Implikasi 1. Menurut Para Ahli Ki Hajar Dewantara (1962:14) menjelaskan bahwa Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin, karakter),pikiran (intellect) dan tubuh anak; dalam pengertian Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu, agar supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anakanak yang kita didik selaras dengan dunianya. Beliau lebih lanjut mejelaskan bahwa pendidikan harus mengtamakan aspek-aspek berikut: a. Segala alat, usaha dan cara pedidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan. b. Kodratnya keadaan itu tersimpan dalam adat-istiadat setiap rakyat, yang oleh karenanya bergolong-golong merupakan kesatuan dengan sifat prikehidupan sendiri-sendiri, sifat-sifat mana terjadi dari bercampurnya semua usaha dan daya upaya untuk mencapai hidup tertib damai. c. Adat istiadat, sebagai sifat peri kehidupan atau sifat percampuran usaha dan daya upaya akan hidup tertib damai itu tiada terluput dari pengaruh zaman dan tempat.; oleh karena itu tidak tetap senantiasa berubah. d. Akan mengetahui garis-hidup yang tetap dari sesuatu bangsa perlulah kita mempelajari zaman yang telah lalu. e. Pengaruh baru diperoleh karena bercampurgaulnya bangsa yang satu dengan yang lain,percampuran mana sekarang ini mudah sekali terjadi disebabkan adanya hubungan modern.Haruslah waspada dalam memilih mana yang baik untuk menambah kemuliaan hidup kita dan mana yang akan merugikan. Itulah diantara pikiran- pikiran beliau yang sangat sarat dengan nilai.

John Dewey mengemukakan konsep pendidikan progresif sebagai berikut: a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara perorangan (indivudually learning). b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (learning experiencing). c. Guru memberi dorongan semangat dan motivasi bukan hanya pemerintah. Artinya bahwa guru memberikan penjelasan tentang arah kegiatan pembelajaran yang merupakan kebutuhan siswa. d. Guru mengajaksertakan siswa dalam berbagai aktifitas kehidupan belajar di sekolah yang mencakup pengajaran, administrasi, dan bimbingan. e. guru memberi arahan dan bimbingan sepenuhnya agar siswa menyadari bahwa hidup itu dinamis dan mengalami perubahan yang begitu cepat. Menurut Prof. Dr. Dedi Supriadi Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan Menurut Driyarkara Pendidian adalah pemanusiaan manusia muda . pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Menurut Carter V. Good Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya. Menurut Godfrey Thomson Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya. 2. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

problematika kebudayaan bagi kehidupan manusia Adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain. Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu: Aku Cinta Indonesia. Hakikat adap dan peradaban Hakikat Peradaban Peradaban erat kaitannya dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk manusia inilah yang menghasilkan peradaban. Peradaban berasal dari kata adab yang diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berahklak, yanng semuanya menunjuk pada sifat tinggi dan mulia. Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercemin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat, sopan santun, serta pergaulan. Selain itu, kepandaian menulis, organisasi bernegara, serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.Peradaban menunjuk pada hasil kebudayaan yang bernilai tinggi dan maju. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban. Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yangtelah mencapai kemajuan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni yang telah maju. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Dengan demikian, suatu bangsa yang yang memiliki kebudayaan tinggi (peradaban) dapat dinilai dari tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.Pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat akan senantiasa berkembang. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yanng dibentuk, dan lain-lain. Contoh bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di lembah Sungai Nil, lembah Sungai Eufrat Inggris, lembah Sungai Indus, dan lembah Sungai Hoang Ho Cina.

Ada berbagai keajaiban di dunia yang merupakan peradaban di masanya: 1. Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja mesir kuno. 2. Taman gantung di Babylonia. 3. Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC. 4. Menara Pisa di Italia. 5. Menara Eiffel di Paris. 6. Candi Borobudur di Indonesia. 7. Taj Mahal di India. 8. Patung Zeus yang tingginya 14 m dan seluruhnya terbuat dari emas. 9. Kuil Artemis merupakan kuil terbesar di Yunani. 10.Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemesia untuk mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla. 11. Colussus, yaitu patung perunggu dewa matahari dari Rhodes. 12. Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari Alexandria. 13. Gedung Parlemen Inggris di London. 14. Kabah di Mekah Saudi Arabia. 15. Colosseum di Roma Italia. Manusia sebagai mahluk beradab Manusia sebagai mahluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi unuk berlaku sopan, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur. Sopan, berhlak, berbudi pekerti, yang luhur menunjukan pada perilaku manusia. Orang yang berkesopanan, berakhlak, berbudi pekerti luhur dalam prilaku, termasuk pula dalam gagasanya. Manusia yang beradap adalah manusia yang bias menyelaraskan antara cipta, rasa,. Kaelan (2002) menyatakan manusiaa yang beradapadalah manusi yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia. Kebalikanya adalah manusia yang biadab atau di kenal dengan istilah barbar. Secara sempit orang biadab diartikan sebahgai orang yang perulakuanya tidak sopan, tidak berakhlak, dantidak memiliki budi pekerti yang mulia. Orang yang biadab juga tidak mampu manyeimbangkan antara cipta, rasa, dan karsanya sebagai manusia.
Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani

1. Tradisi Tradisi merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar. Tradisi dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan. 2. Modernisasi Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.

a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis. b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar). Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut. a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut. a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat. b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi. c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. 3. Masyarakat Madani Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda. Bila merujuk kepada Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Menurut Blakeley dan Suggate (1997), masyarakat madani sering digunakan untuk menjelaskan the sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market. Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya: 1.Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif. 3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan programprogram pembangunan yang berbasis masyarakat. 4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusankeputusan pemerintah. 5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter. 6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.

PROBLEMATIKA PERADABAN PADA KEHIDUPAN MANUSIA Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju. Konsep kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. 1. Pengaruh Globalisasi Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya, akn mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakubatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa. Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.

Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanp mengenal batas-batas negara. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional.. Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya. Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa. Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesanpesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik.. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur

sekarang ini tengah mengalami mati suri. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme. Manusia tidak lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan) dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan kemasyarakatan. Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat, atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya hidup hedonis yang lebih suka bersenang-senang. Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah terkontaminasi oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.

You might also like