You are on page 1of 18

KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN JENIS JENIS BADAN USAHA

DI S U S U N

OLEH

NAMA

: MUHAMMAD RIZAL HADIDINATA

KELAS :XI TKJ

Jenis-jenis Badan Usaha


1. Gotong Royong Sejak dahulu kala di Indonesia di kalangan penduduk telah dikenal satu bentuk kerjasama, walaupun dalam sebutan yang satu daerah ke daerah lain berbeda-beda, misalnya gotong-royong (jawa), gugur gunung (Sumatra), mapalus (Manado), sintuvu (Sulawesi Tengah), dan sebagainya (ICG. Raka, 1981). Gotong royong dilakukan bila terdapat satu pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan sendiri atau terjadi bencana alam dimana diperlukan banyak orang untuk mengatasi bencana alam itu atau guna menghindarkan kerusakan yang lebih besar (banjir, tanah longsor). Sifat gotong royong yang khas yaitu antara lain sementara dan statis. Hal ini mengisyaratkan bahwa gotong royong merupakan salah satu bentuk perkumpulan kerja sama saling tolong menolong. Tetapi dari kacamata manajemen koperasi, tidak semua bentuk kerjasama itu dapat dikatakan sebagai kerjasama. Berbagai bentuk kerja sama atau tolong menolong seperti dikemukakan dimuka: goton royong gugur gunung, dan lain sebagainya sangat berbeda dengan koperasi. Goton royong memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Merupakan kerja sama di lapangan sosial atas dasar adat istiadat. Bersifat sementara. Memiliki bentuk organisasi yang tidak teratur serta tanpa administrasi. Bersifat menungu dan statis Tidak memiliki perjanjian tertulis karena didasarkan pada unsure kebiasaan tanpa adanya paksaan.

Lain halnya dengan koperasi, koperasi mempunyai beberapa cirri di antaranya: 1. Adanya kerja sama dalam lapangan perekonomian dengan tujuan memajukan kesejahteraan para anggotanya dan hal itu diupayakan secara terus-menerus. 2. Memiliki bentuk organisasi teratur dengan administrasi yang rapi. 3. Memiliki anggaran dasar serta rumah tangga dan peraturan lainnya yang ditentukan oleh para anggotanya sendiri. Dalam hal ini, perbedaan antara gotong royong dengan koperasi terlihat nyata, paling tidak ditinjau dari perbedaan masalah manajemen dan keorganisasian. 2. Perusahan Perorangan Perusahaan perorangan adalah bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan perorangan ini dimiliki oleh orang-seorang saja. Orang itu menjalankan perusaan itu dan bagaimana caranya untuk mendapatkan keuntungan serta supaya perusahaan bisa maju berkembang, tergantung kepada semangat dan tindakan orang yang bersangkutan.

Jika dia tidak baik dalam menjalankan perusahaannya, perusahaan dapat rugi dan kerugian itu dibayar oleh miliknya. Kalau ada keuntungan , hal ini terserah apakah uang itu akan dihabiskan atau ditambahkan untuk memperluas usahanya. Orang yang berpandangan jauh tentu akan mempergunakan uangnya untuk memperluas usahanya. Ia sebagai pemimpin perusahaannya sendiri harus sanggup mencurahkan segala tenaga dan pikirannya kepada perusahaannya tersebut. Sebab tindakannya yang baik akan meningkatkan perkembangan usahanya. Pemimpin perusahaan itu harus mempunyai pengetahuan dan keuletan serta harus arif dan bijaksana. Orang yang kurang cakap dan berhati lemah akan dapat menjerumuskan perusahaannya sendiri pada suatu kerugian mungkin akan bangkrut. Sehingga maju dan mundurnya perusahaan perorangan tergantung pada tindakan dan semangat yang dimilikinya. Apabila yang mempunyai perusahaan meninggal dunia maka perusahaan itu akan berakhir/bubar. Atas kehendaknya perusahaan dapat dijalankan oleh anak atau walinya. Kalau anak atau walinya tidak mempunyai semangat seperti orang tuanya, perusahaan akan mengalami kemunduran kegagalan. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya perusahaan perorangan mempunyai keuntungan dan kelemahan: Keuntungan 1. 2. 3. 4. 5. Semua keuntungan hanya untuk pemilik/diri sendiri Pengendalian seutuhnya Sistem pengelolaan lebih sederhana Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi Organisasi sederhana sehingga relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan

Kerugian 1. 2. 3. 4. Dana terbatas Keterampilan dan kemampuan manajemen terbatas Tanggung jawab tidak terbatas Bertanggung jawab atas semua kerugian, bisa melibatkan harta pribadi.

3. Arisan Ada suatu bentuk kerja sama yang kalau dilihat sepintas hampir menyamai koperasi yang biasa kita sebut arisan. Anggota yang dalam bentuk kerja sama ini menyerahkan sejumlah uang tertentu yang kemudian diundi untuk memutuskan siapa yang dapat menarik dana sejumlah itu yang selanjutnya ia dapat menerimanya. Pada waktu berikutnya yang telah disepakati, mekanisme itu diulang lagi dan yang telah memperoleh pada kesempatan sebelumnya tetap harus menyetorkan sejumlah uang dan ia tidak dapat lagi menarik dana. Demikian seterusnya sampai semua anggota memperoleh giliran. Inti dari arisan adalah menyimpan sekaligus meminjam sejumlah uang dari peserta lainnya dengan maksud agar

pada suatu saat dapat mengumpulkan uang dalam jumlah besar untuk keperluan yang besar pula. Disamping itu, terkandung maksud untuk bertemu secara bergiliran dan tetap. Perbedaan antara arisan dan koperasi dapat diketahui dengan melihat cirri-ciri yang melekat pada keduanya. Arisan merupakan bentuk kerja sama yang: 1. Bertujuan mendapatkan sejumlah uang bersama-sama secara bergiliran serta saling mengenal dalam pergaulan. 2. Tidak memiliki modal sendiri. 3. Bersifat sementara. 4. Tidak memerlukan organisasi dan administrasi yang teratur. 5. Syarat penerimaan anggotanya hanya terletak pada kesanggupan membayar kewajibannya secara tertib. Sementara, koperasi adalah kerja sama yang: 1. Berusaha bekerja sama dalam bidang perekonomian guna memajukan kesejahteraan para anggotanya. 2. Harus mempunyai modal sendiri untuk menjalankan usahanya. 3. Bekerja terus menerus. 4. Mempunyai organisasi dan administrasi yang teratur. 5. Keanggotaanya didasarkan pada kesamaan kepentingan dan kualitas moral. 4. Kongsi Kongsi adalah suatu perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk menyelenggarakan usaha bersama untuk mencari keuntungan. Perserikatan ini dapat beranggotakan banyak dan bukan suatu badan hukum. Orang-orang yang bermufakat untuk menyelenggarakan suatu usaha, pada waktu mendirikan perserikatan membuat perjanjian yang berisi: pertama bagaiman cara yang sebaik-baiknya untuk menjalankan perusahaan dan kedua bagaimana laba harus dibagi. Surat perjanjian ini tidak perlu dipublikasikan. Untuk mendirikan suatu kongsi tidak diperlukan surat izin pendirian dari yang berwajib. Jika salah satu keluar disebabkan meninggal atau sebab lain, maka kongsi tidak dilanjutkan. Bila anggota lain masih ingin melanjutkannya, maka perjanjian baru perlu dibuat. 5. Perserikatan Perdata

Perserikatan perdata merupakan suatu persetujuan dengan nama dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya (Hartono, 1980). Tujuan daripada pendirian suatu perserikatan perdata tidak lain adalah untuk mendapatkan keuntungan yang harus dibagi di antara para anggotanya. Dapat dikatakan bahwa bentuk dari perserikatan perdata itu merupakan bentuk dasar atau yang paling sederhana dari bentuk-bentuk dari persekutuan/perserikatan lain yang lebih kompleks. Pada setiap perserikatan perdata terdapat unsurunsur: 1. pemasukan, dan 2. tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang dibagikan pada para anggota. Misalnya: enam orang bersahabat, bersepakat untuk mencari keuntungan bersama dengan membuka suatu Restoran bersama. Masing-masing anggota menyerahkan sejumlah uang sebagai modal, kemudian hasil daripada restorant tersebut dibagi bersama diantara orang enam tersebut, sesuai dengan banyaknya pemasukan uang ke dalam perserikatan. Cara pendirian bentuk perserikatan ini cukup dengan kata sepakat diantara mereka sendiri, karena perserikatan perdata sifatnya adalah tidak terang-terangan. Ada dua bentuk perserikatan yang bersifat umum dan perserikatan perdata khusus. Suatu perserikatan perdata muali ada sejak ditandatanganinya perjanjian atau saat lain yang ditetapkan dalam perjanjian. Sejak sempurnanya kata sepakat diantara mereka maka sejak saat itulah pemasukan berlaku pula. Pemasukan ini dapat berupa: uang, barang/benda dan tenaga kerja. Pemasukan uang harus dimasukkan tepat pada waktunya. Keterlambatan daripada itu akan memberikan kewajiban kepada anggota yang bersangkutan sebagai berhutang bunga semenjak pemasukan itu seharusnya sudah dipenuhi. Pemasukan berupa barang atau benda, penyerahannya harus menurut cara-cara yang ditentukan untuk tiap-tiap barang bersangkutan. Penyerahan harus dalam keadaan aman terhadap pemakaian benda tersebut serta bebas terhadap cacat tersembunyi Pemasukan itu dapat pula bermanfaat daripada benda tertentu. Pemasukan jenis tenaga kerja haruslah dipergunakan sesuai dengan tujuan perserikatan perdata dan hasil dari tenaga kerja itu harus dimasukkan ke dalam perserikatan. 6. Firma Firma adalah persekutuan perdata yang bersifat khusus, ialah menjelaskan perusahaan dengan nama bersama. Biasanya orang mengambil nama salah seorang anggota sebagai nama bersama dan ditambah dengan sebutan CO (CO = compagnon = rekan). Sebutan ini berarti, bahwa usahanya tersebut didirikan bersama-sama dengan orang lain. Perbedaan antara firma dengan kongsi adalah: firma mempunyai perhubungan yang bersangkut paut dalam hal perdagangan saja, sedangkan lapangan kongsi lebih luas lagi.

Firma ini mempunyai akte pendirian tertulis yang berisi perjanjian dan dibuat dihadapan notaries atau di bawah tangan. Dalam akte perjanjian itu diterangkan berapa banyak modal masing-masing dan bagaimana dilakukan pembagain labanya. Anggota-anggota firma mempunyai tanggungan yang tidak terbatas untuk perjanjian firma. Harta yang ada padanya dapat dituntut untuk membayar hutang. Dapat juga terjadi, bahwa seorang penagih meminta pembayaran pada salah seorang saja dari anggota firma itu. Kalau seorang anggota tidak cukup hartanya untuk membayar hutang, maka dapat ditagih kepada anggota lainnya. Jika kita membandingkan firma dengan perusahaan perorangan, maka yang pertama ada mempunyai kelebihan dari yang kedua. Firma bukan milik seseorang seperti perusahaan perseorangan. Dengan demikian dapatlah diadakan pembagian pekerjaan yang akan melancarkan jalannya perusahaan. Dalam ketentuan pasal 16 KUHD ditegaskan bahwa firma memiliki kekhususan unsure formal dan material. Unsur formal yang melekat adalah: 1. Firma merupakan perusahaan yang dijalankan secara terang-terangan, terus-menerus, dan bertujuan memperoleh keuntungan. 2. memakai nama bersama dimana ada anggota yang namanya dipakai untuk menegasankan nama firma itu. Sedangkan unsure yang bersifat material adalah bahwa adanya pertanggungjawaban tiap peserta secara pribadi mengenai perserikatan persekutuan. unsure formal dan material haruslah ada secara bersamaan dan bila salah satu tidak ada maka persekutuan itu bukanlah firma. berdasarkan pasal 22 KUHD pendirian persekutuan berbentuk firma haruslah melalui perjanjian tertulis dalam akte otentik. Pertanggungjawabannya adalah bahwa tiap anggota secara tanggung menanggung bertanggungjawab untuk keseluruhan atas segala perserikatan perseroan. dalam proses hubungan itu, maka masing-masing anggota dapat bertindak mewakili persekutuan. persekutuan firma berakhir apabila: 1. 2. 3. 4. batas waktu yang ditentukan telah usai. selesainya kenyataan yang menjadi tujuan persekutuan. kematian atau dinyatakannya seseorang anggota sebagai orang yang dibawah pengampunan dinyatakan pailitnya seorang anggota.

7. CV atau Persekutuan Komanditer CV atau persekutuan komanditer adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan mereka yang memberi pinjaman, tetapi tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Berbeda dengan perusahaan firma, persekutuan komanditer ini memiliki dua sekutu, yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah mereka yang menjalankan dan memimpin perusahaan, sedangkan sekutu komanditer adalah mereka yang memercayakan modalnya kepada sekutunya. Jadi, sekutu komanditer tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Perbedaan dalam hak antara tanggung jawab atas hutang-hutang akibatnya adanya perbedaaan dalam tanggung jawab atas hutang-hutang kepada pihak ketiga. Sekutu komplementer bertanggung jawab atas hutang-hutang perusahaan, sedangkan sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang dipercayakan kepada sekutu komplementer. 8. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Modal usaha dari PT terdiri atas saham-saham dari pemegang saham. Jadi kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya. Dalam hal likuiditas dan jika perusahaan itu masih mempunyai hutang atau kewajiban yang harus dibayar, maka para pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap kerugian sebatas jumlah saham yang dimilikinya. ciri-ciri perseroan terbatas adalah: (UU perseroan terbatas No 1 tahun 1995)

1. Pendirian PT harus didukung oleh akta resmi dan disahkan oleh menteri kehakiman. Akta yang telah disahkan tersebut harus didaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya diumumkan dalam berita Negara republik Indonesia. 2. merupakan kumpulan modal dan tidak secara langsung memenuhi kepentingan para anggotanya 3. setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara kecuali anggaran dasar menentukan lain. 4. besar kecilnya keuntungan yang diterima oleh anggota ditentukan oleh besar kecilnya modal yang ditanamkan. 5. partisipasi anggota terbatas karena tugas pengelolaan dilaksanakan oleh direksi. 6. dipimpin oleh direksi yang diangkat oleh rapat umum pemegang saham.

Perangkat organisasi dari perseroan terbatas terdiri dari: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi. Jika perusahaan yang berbadan hukum PT tersebut melakukan kegiatan perbankan, maka perangkat organisasi di atas ditambah dengan dewan audit sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia (BI).

Dalam perseroan terbatas ini kita mengenal beberapa jenis modal, yaitu modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor. Modal dasar adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian dan merupakan jumlah maksimum dimana perusahaan tersebut diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham. Modal yang ditempatkan adalah modal yang sanggup dimasukkan dan pada waktu pendiriannya merupakan jumlah keikutsertaan para pendiri. Sedangkan modal yang disetor adalah modal yang benar-benar telah diserahkan pada perusahaan tersebut. Ada 6 jenis saham dalam PT, yaitu: 1. Saham biasa, Yaitu saham dimana deviden hanya diberikan bila perusahaan memperoleh laba. 1. Saham prioritas/preferen Yaitu saham yang mempunyai hak utama dala pembagian keuntungan atau pada saat likuiditas. 1. Saham prefen kumulatif Pada saham ini, jika perusahaan pada tahun tertentu tidak mendapat keuntungan, maka deviden dari saham ini akan dibayar secara kumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan. 1. Saham bonus Yaitu saham yang diberikan secaran Cuma-Cuma kepada para pemegang saham biasa. Hal ini dimungkingkan bila misalnya jumlah cadangan yang dihimpun terlalu besar, sehingga perlu dikurangi dan diwujudkan dalam saham. Pada hakekatnya saham bonus merupakan tambahan modal. 1. Saham pendiri Saham ini diberikan kepada para pendiri perusahaan sebagai imbalan atas jasa-jasanya. 1. Saham kosong Saham ini adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam peredaran.

perseroan terbatas memiliki perbedaan yang jelas dengan koperasi antara lain koperasi adalah kumpulan orang yang bertujuan memenuhi kesejahteraan para anggotanya, tidak mengenal perbedaan hak suara atas modal yang ditanamkan, para anggota aktif menyeimbangkan partisipasinya, dan memiliki kepedulian dengan masyarakat.

9. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara. Perusahaan Negara berbentuk BUMN tersebut dapat berbentuk Perjan ( Perusahaan Jawatan), Perum (Perusahaan Umum) dan Persero (Perseroan Terbatas).

Perjan adalah perusahaan milik Negara yang merupakan bagian dari sebuah departemen. Contoh: TVRI Perum adalah perusahaan milik Negara yang tujuan utamanya melayani kepentingan umum. Contoh: Perum Damri Persero adalah perusahaan milik Negara yang berbentuk PT dan bertujuan untuk memperoleh laba seperti halnya pada PT lainnya. Contoh: PT. Garuda Indonesia. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:


Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat Sebagai sumber pemasukan negara Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan

Tujuan Pendirian BUMD:


Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaankas negara Mengejar dan mencari keuntungan Pemenuhan hajat hidup orang banyak Perintis kegiatan-kegiatan usaha Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah.

Diantara keempat badan hukum tersebut memang terdapat perbedaan dalam hal:

Dimasukkan tidaknya permodalan dari badan-badan usaha tersebut dalam Anggaran Belanja Negara. Kedudukan hukumnya. Status karyawannya, apakah sebagai pegawai negeri atau naik. Dan sebagainya.

Berbeda dengan ketiga jenis Perusahaan Milik Negara yang disebut terlebih dahulu yang didirikan berdasarkan Undang-undang No. 9/1969 maka perusahaan daerah didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah mendapat pengesahan dari instansi atasan yaitu: Menteri Dalam Negeri bagi daerah tingkat I dan Gubernur bagi daerah tingkat II. Khusus untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta pengesahannya adalah dari presiden. Selanjutnya dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktifitas perusahaan milik Negara, maka dikeluarkan SK Menteri Keuangan No. 840/KMK.00/1994 dimana dalam BAB I pasal1 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan BUMN adalah sebagai berikut: 1. Badan usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara. 2. Badan usaha uang sebagian sahamnya dimiliki oleh Negara, tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, yaitu: 1. BUMN patungan antara pemerintah dengan daerah. 2. BUMN patungan antara pemerintah dengan BUMN lain. 3. Badan usaha patungan BUMN dengan swasta nasional/asing dimana Negara memiliki saham mayoritas (minimal 51 %). 4. Kekayaan Negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah. Ciri atau sifat BUMN adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Didirikan berdasar Undang-undang yang berlaku dan dimiliki serta dikelola oleh pemerintah. Didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Dibentuk untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Usahanya pada umumnya bersifat memberikan pelayanan kepada masyarakat (public utilities). Disamping usaha bersifat komersial, BUMN menghasilkan produk berupa barang atau jasa untuk pemerintah yang karena sifat kerahasiaannya/keamanannya tidak diserahkan kepada perusahaan swasta.

2. Kelebihan dan kekurangan BUMN BUMN memiliki Kelebihan-Kelebihan adalah:

Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.

Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat. Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan. Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa. Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja. Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.

BUMN juga memiliki Kekurangan-Kekurangan adalah :


Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara. Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN. Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.[11]

3. perbedaan jenis-jenis perkumpulan di luar koperasi dengan koperasi dan perbedaan perkumpulan satu dengan lainnya Perbedaan antara koperasi dengan perseroan terbatas Koperasi 1. Tujuan Tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi terutama untuk memperbaiki kesejahteraan para anggota. Perseroan terbatas 1. Tujuan Mencari keuntungan sebesar-besarnya.

1. Keanggotaan, modal dan keuntungan Anggota adalah yang utama, jadi koperasi adalah kumpulan dari orang-orang. Modal adalah sebagai alat. Keuntungan yang diperoleh dibagi kepada anggota menurut jasa masing-masing.

1. Keanggotaan, modal dan keuntungan Modal adalah primer. Jadi merupakan kumpulan modal. Orang adalah sekunder. Jumlah modal menentukan besarnya hak suara dan keuntungan dibagi menurut besar atau kecilnya modal.

1. Tanda peserta

1. Tanda peserta

Koperasi hanya mengenal satu macam keanggotaan Dinamakan pesero atau saham. Terdapat lebih dari dan tanda peserta tidak boleh diperjual-belikan satu jenis saham dan masing-masing jenis mempunyai hak yang berbeda-beda. Selain itu, saham boleh diperjual-belikan.

1. Pemilikan hak dan suara Tidak ada perbedaan hak suara diantara sesama anggota. Satu anggota satu suara dan hak suara tidak boleh diwakilkan.

1. Pemilikan hak dan suara Saham dapat terpusat pada satu atau beberapa orang, sehingga bisa terjadi konsentrasi modal, dengan konsekuensi bahwa kebijaksanaan tersebut bisa hanya ditentukan oleh satu atau dua orang saja, dimana saham terpusat. Hak suara boleh diwakilkan

1. Cara Kerja

1. Cara Kerja

Koperasi bekerja secara terbuka dan diketahui oleh Cara bekerja tidak terbuka dan Direksi memegang semua anggota. peranan dalam pengelolaan usaha (organisasi).

Perbedaan antara koperasi dan gotong-royong Koperasi 1. Tujuan Didirikan karena kebutuhan ekonomi. Gotong royong 1. Tujuan Diadakan, karena didorong oleh perasaan terikat kepada masyarakat dan mencakup semua lapangan penghidupan.

1. Sifat Didirikan untuk waktu yang lama.

1. Sifat Hanya selama diperlukan dan akan bubar, jika yang dituju telah tercapai.

1. Ketentuan dalam mendirikan.

1. Ketentuan dalam mendirikan

Didirikan menurut ketentuan / peraturan-peraturan Adalah sesuai dengan adat kebiasaan dalam yang ditetapkan oleh pemerintah pergaulan hidup.

1. Keanggotaan Mempunyai anggota yang pasti.

1. Keanggotaan Tidak mengenal keanggotaan dan adalah semua mereka yang berkewajiban menurut hukum adat setempat.

1. Tujuan dari kegiatan

1. Tujuan dari kegiatan

Ditujukan terutama untuk anggota-anggota dan Dipusatkan untuk kepentingan umum atau baru kemudian untuk masyarakat dalam lingkungan masyarakat. daerah bekerjanya.

Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain Dimensi Pengguna jasa Perorangan Bukan pemilik Firma Umumnya bukan pemilik PT Umumnya bukan pemilik Koperasi Umum / anggota

Pemilik usaha

Individu

Sekutu usaha

Pemegang saham

Anggota

Yang punya hak suara

Tidak perlu

Para sekutu

Pemegang saham biasa

Anggota

Pelaksanaan voting Tidak perlu

Biasanya menurut modal penyertaan

Menurut besarnya Satu anggota satu saham yang dimiliki suara dan tidak melalui RUPS boleh diwakilkan

Penentuan kebijaksanaan

Orang yang bersangkutan

Para sekutu

Direksi

Pengurus

Balas jasa terhadap Tidak terbatas modal

Tidak terbatas

Tidak terbatas

terbatas

Penerima keuntungan

Orang yang bersangkutan

Para sekutu secara Pemegang saham Anggota sesuai jasa proporsional secara proporsional / partisipasi

Yang bertanggung jawab kepada rugi

Pemilik

Para sekutu

Pemegang saham sejumlah saham yang dimiliki

Anggota sejumlah modal equity

Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Badan Usaha Swasta No Bentuk badan usaha Kelebihan Kekurangan

1.

Perseorangan

Bentuk organisasinya Sederhana,

Modal terbatas sesuai dengan kemampuan pemilik perusahaan,

Pemilik memiliki kebebasan penuh dalam mengambil keputusan dan mengelola usahanya,

Kelangsungan usaha tergantung pada kemampuan pemilik dalam menjalankan usaha,

Keuntungan seluruhnya menjadi hak bagi pemilik perusahaan.

Tanggung Terbatas.

jawab

pemilik

tidak

2.

Firma (Fa.)

Kebutuhan akan modal lebih mudah dipenuhi karena dipenuhi bersama,

Tanggung jawab anggota tidak terbatas,

Adanya kepercayaan pihak lain, dalam memperoleh kredit Kegiatan usaha dapat dikelola lebih baik.

Kemungkinan timbulnya perbedaan pendapat di antara anggota,

Adanya tanggung jawab

bersama (renteng).

3.

Persekutuan Komanditer Terpenuhinya kebutuhan akan (CV) modal,

Sebagian anggota CV memiliki kemampuan yang tidak terbatas,(Sekutu aktif),

Syarat-syarat pendiriannya Pengawasan lebih komplek. Mudah,

Memiliki manajemen yang baik karena dikelola bersama.

4.

Perseroan Terbatas (PT)

Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas sesuai dengan modal yang disetorkan,

Biaya pendirian perusahaan relatif lebih besar,

Menimbulkan spekulasi,

Modal lebih mudah terkumpul melalui penjualan saham dan obligasi,

Pendirian PT lebih rumit karena memerlukan izin khusus.

Kelangsungan usaha lebih terjamin karena tidak tergantung pada seseorang

Kesimpulan 1. Jenis-jenis perkumpulan di luar koperasi adalah: gotong-royong, perusahaan perorangan, arisan, kongsi, perserikatan perdata, firma, CV, PT, dan BUMN. 2. Kelebihan Dan Kekurangan Bumn BUMN memiliki kelebihan-kelebihan adalah:

seluruh keuntungan bumn menjadi keuntungan negara. menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat. merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.

BUMN juga memiliki Kekurangan-Kekurangan adalah :


Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara. Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN. Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.

1. Perbedaan koperasi dengan perkumpulan di luar koperasi dapat dilihat dari Pengguna jasa, Pemilik usaha, Yang punya hak suara, Pelaksanaan voting, Penentuan kebijaksanaan, Balas jasa terhadap modal, Penerima keuntungan, dan Yang bertanggung jawab kepada rugi.

You might also like