You are on page 1of 6

TEKNIK BUDIDAYA PEMBESARAN LELE

Disusun oleh : M. Zainun Ikhsan, S.Pi (Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak BPSDM-KP)

Disampaikan pada : Pelatihan Pokdakan Penerima Program Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB) Kab. Bantul Oktober 2011

I. TUJUAN Ada dua tujuan utama dari teknik budidaya pembesaran lele adalah : 1. Memproduksi lele konsumsi yang berkualitas dengan kuantitas sesuai permintaan pasar secara kontinyu untuk meningkatkan posisi tawar yang lebih baik. 2. Mencari solusi terhadap segala permasalahan teknis yang sering timbul dalam pelaksanaan budidaya. II. SASARAN Sasaran utama dari teknik budidaya pembesaran lele adalah menjadikan budidaya pembesaran lele sebagai salah satu model atau contoh usaha yang benar-benar dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. III. PERMASALAHAN Beberapa permasalahan yang masih menjadi kendala saat ini adalah : 1. Masih rendahnya pengetahuan para pembudidaya tentang teknologi budidaya pembesaran lele yang tepat. 2. Kurangnya sosialisi tentang hasil riset mutakhir yang berkaitan dengan budidaya lele. 3. Lemahnya motivasi atau semangat masyarakat jika dalam melakukan usaha budidaya lele menemui kendala, sehingga memilih berhenti. Tiga permasalahan tersebutlah yang menjadi penyebab utama mengapa lele yang diproduksi menjadi kurang secara kualitas maupun kuantitas sehingga tidak kontinyu. Hal ini yang menyebabkan para pedagang lele konsumsi tidak yakin dengan kapasitas produksi lokal, sehingga terkesan mempermainkan para pembudidaya setempat.

IV.

TIPS-TIPS AMAN USAHA PEMBESARAN LELE Berikut ini adalah beberapa tahapan teknis yang harus dilalui dalam melakukan usaha budidaya pembesaran lele : 1. Pemilihan lokasi yang tepat 3. Cukup terkena sinar matahari Mudah dalam mengisi maupun membuang air Terhindar dari banjir Aman dan mudah dijangkau Menggunakan sumber air yang bebas dari penyakit dan pencemaran Pengolahan air dengan menggunakan antiseptic dan probiotik sebelum benih ditebar Penggunaan probiotik secara rutin selama dalam proses pemeliharaan Pemantauan volume dan kondisi air secara seksama dan kontinyu Pemilihan benih yang baik, dengan cara: 4. Memilih produsen benih yang terpercaya, jujur dan mau memberikan pendampingan teknis. (Menerapkan CPIB) Mengetahui sumber induknya jelas dan berkualitas Melihat kondisi benih secara langsung Pemilihan pakan yang tepat sesuai dengan standar kebutuhan pertumbuhan lele Cara, Frekuensi dan jumlah pemberian pakan yang tepat Penggunaan obat herbal lebih efektif, mudah dan hemat untuk pencegahan maupun pengobatan Senantiasa menggunakan probiotik untuk menekan populasi bakteri merugikan 5. Manajemen pengendalian penyakit

2. Manajemen kualitas air yang baik dan benar

Manajemen pemberian pakan yang baik

HAMA DAN PENYAKIT IKAN LELE Pada dasarnya lele merupakan ikan yang relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit maupun dalam kondisi kualitas air yang kurang mendukung. Namun pada kondisi2 tertentu lele jg akan mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Hal-hal yang penyakit: bisa menyebabkan ikan lele mudah terserang

1. Kondisi cuaca yg tidak menentu, kadang hujan kadang panas. Hal ini dapat menyebabkan kondisi suhu air fluktuatif/ naik turun yg bisa mengakibatkan lele mudah stres dan kurang nafsu makan. 2. Menurunnya kualitas air. Buruknya kualitas air ini sering kali disebabkan oleh: Pemberian pakan yang berlebihan Tingkat kepadatan yang terlalu tinggi 3. Kualitas pakan yang kurang sesuai dengan standard kebutuhan lele. PENCEGAHAN Pencegahan merupakan cara yang terbaik,termudah dan terhemat dengan cara : Bila cuaca sedang tidak normal lakukan penaburan garam secara rutin sebanyak 50 gram/m3 setiap hari. Bila kondisi lele menurun (nafsu makan menurun, menggantung) tebarkan ekstrak meniran setiap 2 hari sekali Penggunaan probiotik secara tepat dan rutin Pilih pakan yang benar2 telah teruji hasilnya sesuai standard kebutuhan pertumbuhan lele. Selalu menjaga kebersihan lingkungan kolam, terutama pembuangan limbah, ikan2 mati harus sejauh mungkin dari lokasi kolam.

HAMA Hama pada ikan lele adalah: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, kelelawar,ikan gabus dan belut. Dengan budidaya secara intensif, hama-hama tersebut dapat diantisipasi dengan mudah.

PENYAKIT B. Penyakit karena parasit - Parasit Dactylogyrus Parasit ini menyerang insang ikan. Gejala awal ditandai nafsu makan ikan menurun, sering muncul di permukaan air, dan terkadang berbaring dengan insang terbuka. Paarasit ini menyerang pada saat kualitas air buruk, kurang pakan, kepadatan tinggi. dan perubahan lingkungan - Parasit Gyrodactylus. Parasit ini menyerang bagian badan dan sirip.Cara penanggulangannya dengan mengganti air dalam jumlah besar, lalu taburkan garam dapur 100 g/m3 ke kolam. Ulangi terus minimal selama 3 hari berturut-turut. - Parasit Ichthyophthyrius Parasit ini merupakan penyebab penyakit bintik putih. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih (whitespot). Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, ikan sering menggosokkan badan dan tampak megapmegap seolah kekurangan oksigen. Ikan yang terserang direndam dengan larutan garam 150 gram/m3 selama 24 jam dan diulangi selama 3 hari. B. Bakteri - Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini sering dijumpai pada kolam yang tercemar bahan organik. Keduanya seringkali ditemui di musim kemarau atau menjelang penghujan. Air kolam kurang baik atau perbedaan suhu siang dan malam hari juga berperan munculnya penyakit ini. Gejala klinis dicirikan luka di tubuh dan berdarah, perut membesar, lendir mencair, sisik mengelupas, dan timbul borok. Dalam waktu singkat kondisi ikan lemah. sering muncul ke permukaan, lalu mati. Serangan penyakit ini perlu diwaspadai sebab tak jarang berakibat kematian massal. - Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Penanggulangan penaykit karena bakteri cukup menggunakan antibiotic herbal (ekstrak meniran, bawng putih, daun sirih, dll)

C. Jamur/Candawan Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah. Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas. Cara penanggulangannya dengan mengganti air dalam jumlah besar, lalu taburkan garam dapur 100 g/m3 dan larutan kapur 25 g/m3 ke dalam kolam. Ulangi terus minimal selama 3 hari berturut-turut.

You might also like