You are on page 1of 2

-

APLIKASI TITRASI PENGENDAPAN 1. Bagaimana cara memilih indikator pada titrasi argentomteri? Dipilih indikator yang dapat membuat ion perak membentuk endapan, sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Selain itu, kelarutan dari endapan juga harus diperhatikan, endapan dengan kelarutan yang kecil akan menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi, sehingga titik ekivalen mudah ditentukan. Akan tetapi, endapan dengan kelarutan yang rendah, akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga sulit untuk menentukan titik ekivalen. Endapan dari ion perak dapat terbentuk dengan adanya reaksi dari beberapa macam ion, seperti ion CrO4-, Fe3+, dan SCN-, ion-ion ini dapat membentuk endapan dengan ion perak apabila direaksikan dan mencapai titik akhir. Maka dipilih indikator yang mengandung ion-ion ini. 2. Terangkan bagaimana suatu indikator adsorbsi bekerja. Apa fungsi dekstrin? Mengapa pH harus dikendalikan? Cara indikator adsorbsi bekerja: Pada titrasi argentometri dengan metode Fajans, Jika AgNO3 ditambahkan pada larutan NaCl yang mengandung flourescein maka titik akhir titrasi akan diamati dengan perubahan warna dari kuning cerah ke merah muda. Warna endapan yang terlihat akan tampak berwarna sedangkan larutannya tampak tidak berwarna hal ini disebabkan adanya indikator adsorbsi yang teradsorb pada permukaan endapan AgCl. Warna dari endapan akan termodifikasi saat indikator teradsorbsi pada permukaan endapan. Reaksi adsorbsi ini dapat dilihat dengan contoh indikator yang bermuatan negatif seperti flouroscein. Misalnya flouroscein dilambangkan sebagai Fl-. Pada saat larutan berada pada kelebihan ion Cl- yaitu saat titrasi belum mencapai titik ekuivalen maka indikator FL- tidak teradsorbsi pada permukaan endapan, hal ini disebabkan permukaan endapan masih dikelilingi oleh ion Cl- sehingga antara endapan dan FL- saling tolak-menolak (AgCl)Cl- + FL- -> tidak ada adsorbsi akan tetapi begitu terjadi titik ekuivalen maka dengan penambahan sejumlah kecil ion Ag+ untuk mendapatkan titik akhir titrasi maka sekarang dalam larutan terdapat kelebihan jumlah ion Ag+ sehingga pada permukaan endapan sekarang terdapat ion Ag+ dengan demikian FL- akan teradsorbsi melalui gaya elektrostatis pada permukaan endapan sehingga terjadilah perubahan warna indikator. (AgCl)Ag+ + FL- -> (AgCl)(AgFL) ada reaksi dan indikator teradsorbsi

Semua indikator adsorbsi bersifat ionik sehingga dapat teradsorbsi pada permukaan endapan. - Fungsi dekstrin AgCl seharusnya tidak diperkenankan untuk mengental menjadi partikelpartikel besar pada tiitik ekivalen, mengingat hal ini akan menurunkan secara drastis permukaan yang tersedia untuk adsorpsi dari indikator. Sebuah koloid pelindung, seperti dekstrin, harus ditambahkan untuk menjaga endapan tersebar secara luas. Dengan kehadiran dekstrin, perubahan warna dapat diulang, dan jika titik akhir terlampaui, kita dapat menitrasi ulang dengan sebuah larutan klorida standar. - Alasan pH harus dikendalikan pH dari media titrasi harus dikontrol untuk menjamin sebuah konsentrasi ion dari indikator asam lemah atau basa lemah tersedia cukup. Fluoresein, sebagai contoh, mempunyai Ka sekitar 10-7 , dan dalam larutan-larutan yang lebih asam dari pH 7, konsentrasi ion-ion FI- sangat kecil, sehingga tidak ada perubahan warna yang dapat diamati. Fluoresein hanya dapat dipergunakan dalam skala pH sekitar 7 sampai 10. Diklorofluoresein mempunyai Ka sekitar 10-4 dam dapat digunakkan dalam skala pH 4 sampai 10.

You might also like