You are on page 1of 15

2011

PROPOSAL KERJA SAMA KEMITRAAN PRODUKSI BIOETANOL


DENGAN PEMANFAATAN
TONGKOL JAGUNG, KULIT KAKAO, AMPAS PENGGILINGAN TEBU, MOLASESS, KULIT SINGKONG, JERAMI PADI, ONGGOK, SAYUR MAYUR DAN BUAHBUAHAN YANG SUDAH TIDAK LAYAK KONSUMSI.

DIKI MARTIN

CV. MITRA ANDIKA


SURABAYA

I.

PENDAHULUAN Dewasa ini banyak para ahli melakukan riset pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. Salah satu riset yang telah dilakukan adalah pemanfaatan tongkol jagung, kulit kakao, Ampas penggilingan tebu, molasses, kulit singkong, Jerami Padi, onggok, sayur mayur dan buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi . Hasil riset mengatakan dalam tongkol jagung, kulit kakao, Ampas penggilingan tebu, molasses, kulit singkong, Jerami Padi, onggok, sayur mayur dan buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi, terdapat kadar gula hingga 10%, sehingga dapat di fermentasikan. Hasil fermentasi di sebut dengan Bioetanol. Bioetanol atau Etanol, sering di singkat menjadi EtOH atau disebut juga Alkohol Absolut dengan rumus kimia C2H5OH adalah cairan kimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat atau pati menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol atau Etanol di gunakan dalam berbagai industri seperti bahan baku farmasi dan kosmetik, industri percetakan, peningkat oktan, campuran bahan bakar kendaraan dan bahkan etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin pembangkit daya seperti pada mesin roda dua, roda empat dan pada mesin industri. Bahan bakar pembangkit daya dari etanol disebut dengan bensin alkohol (Gasohol ). Ampas dari hasil pengolahan bioetanol dapat di manfaatkan untuk biogas, pakan ternak dan dapat juga di manfaatkan untuk pupuk kompos ataupun pupuk organik cair. Semua limbah hasil produksi bioethanol masih mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, sehingga layak untuk di usahakan. Di dalam negeri dan di luar negeri Bioetanol atau Etanol lebih cenderung di gunakan sebagai bahan bakar pembangkit daya pada mesin kendaraan roda dua dan roda empat, yang sering disebut dengan sumber energi alternatif, karena etanol lebih ramah lingkungan dan juga terkait isu menipisnya stok minyak bumi dunia. Etanol disebut lebih ramah lingkungan karena gugus OH dalam susunan molekulnya, oksigen yang inheren di dalam molekul etanol membantu penyempurnaan pembakaran antara campuran udara dengan bahan bakar di dalam silinder di tambah dengan rentang keterbakaran (flommobility ) yang lebar yakni 4.3 19 % sehingga di percaya faktor relatif rendahnya emisi CO. Dan etanol disebut sumber energi alternatif terkait isu menipisnya stok minyak bumi dunia karena etanol bisa di perbaharui mengingat etanol berasal dari tumbuh-tumbuhan. Seiring dari penjelasan di atas serta meningkatnya permintaan bioetanol kepada perusahaan kami baik dari dalam negeri dan dari luar negeri maka bersama ini kami menawarkan kerja sama pengadaan dan atau produksi bioetanol untuk dapat memenuhi permintaan tersebut. Serta melalui kegiatan ini juga di harapakan kebutuhan masyarakat akan energi dapat terpenuhi.

II. TUJUAN Tujuan kerja sama kemitraan ini di tawarkan untuk : 1. Ikut mengatasi kekurangan pasokan energi di dalam dan di luar negeri. 2. Mendukung terciptanya energi mandiri dalam masyarakat. 3. Menciptakan lapangan kerja, dan 4. Meningkatkan laju roda perekonomian masyarakat. III. TARGET 1. Menciptakan jaringan energi mandiri untuk low income society. 2. Memenuhi 20% kebutuhan etanol dalam negeri. IV. MANFAAT KERJA SAMA 1. Memenuhi target produksi untuk ekspor. 2. Terciptanya jaringan energi mandiri yang berpayung pada satu perusahaan. 3. Memperluas akses pasar Bioetanol dalam negeri dan di luar negeri. 4. Meningkatkan status sosial bagi mitra. 5. Menambah income bagi kedua pihak. V. BENTUK KERJA SAMA Bentuk kerja sama yang di tawarkan adalah : 1. Alat alat produksi di adakan perusahaan yang terdiri dari : 1 ( satu ) unit Destillator stainless steel kapasitas 400 liter/hari. 3 ( tiga ) unit grinder dengan kapasitas 300 Kg/Jam. 10 ( sepuluh ) tengki fermentor dengan kapasitas 2.000 liter/hari. 1 ( satu ) unit Alkoholimeter.

2. Mitra memberikan jaminan atas alat-alat produksi yang di adakan oleh perusahaan berupa uang sejumlah Rp. 11.550.000,- ( Sebelas juta lima ratus lima puluh ribu rupiah ). 3. Uang jaminan oleh mitra dikembalikan oleh perusahaan sepenuhnya setelah kemitraan berjalan 1 (satu) tahun. 4. Mitra diberi pelatihan untuk mengetahui proses produksi Bioetanol dan standarisasi produk secara detail. 5. Pelatihan diberikan secara teori dan pratek di daerah mitra oleh perusahaan.

6. Perusahaan melakukan survey lokasi bangunan produksi mitra. 7. Perusahaan berhak menolak atau membatalkan permohonan mitra dengan alasan kelayakan ( Analisa usaha, gangguan saat produksi ke masyarakat dan hal-hal lain tanpa harus ada pemberitahuan alasan lain oleh perusahaan ). 8. Mitra mendapatkan pendampingan produksi selama 1 (satu) tahun. 9. Hasil produksi mitra sepenuhnya di beli kembali oleh perusahaan dan di hargai bedasarkan kadar etanol yang terkandung pada produk hasil produksi mitra. 10. Harga dasar produk atau harga produk yang memenuhi spesifikasi adalah Rp. 3.800,/liter 11. Bangunan, bahan baku, modal awal, biaya produksi dan biaya-biaya lainnya adalah tanggungan mitra. 12. Untuk hasil turunan dari produksi Bioetanol seperti Biogas, pakan ternak, pupuk kompos dan pupuk organik cair pemasarannya di tanggung sendiri oleh mitra. 13. Biaya muat dan ongkos kirim hasil produksi di tanggung oleh mitra. 14. Mitra wajib bekerja sama dengan perwakilan yang di tunjuk sebagai perwakilan perusahaan. 15. Dalam hal mitra bermaksud memindah tangankan usaha, mitra wajib melaporkan secara tertulis kepada perusahaan selambat-lambatnya 15 ( lima belas ) hari sebelum pemindah tanganan di lakukan. 16. Dalam hal mitra bermaksud memindah tempatkan lokasi produksi, mitra wajib melaporkannya secara tertulis kepada perusahaan selambat-lambatnya 15 ( lima belas ) hari sebelum pemindahan di lakukan.

VI. SKEMA PROSES PRODUKSI hemiselulosa dan lignoselulosa (tongkol


jagung, kulit kakao, Ampas penggilingan tebu, molasses, kulit singkong, Jerami Padi, onggok, sayur mayur dan buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi).

Pre -treatment

Separation

Liquefaction

Dilute Bioetanol Sakarifikasi dan fermentasi Distilasi

Rectifikasi & Dehidrasi Lignin

Bioetanol

OR

Gasification /Combustion

Electricity

Steam to Process

Skema langkah proses produksi bioethanol yang mengandung hemiselulosa dan lignoselulosa (Tongkol jagung, Kulit kakao, Ampas pengolahan tebu, Jerami Padi, Sayur mayur, Buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi dan Onggok). 1. Pre- treatment Merupakan langkah awal yang diperlukan untuk melakukan proses pembuatan bioetanol, Perlakuan yang dierlukan untuk tahap ini adalah pengelompokan buah berdasarkan jenisnya, dan pemisahan kulit, biji dan daging buahnya. Daging buah yang telah dihancurkan lalu diperas untuk di ambil sarinya. 2. Separation Merupakan pemisahan kotoran kotoran yang mungkin terdapat dalam perasan harus dipisahkan terlebih dahulu sebelum proses fermentasi ini dilakukan. Serat - serat kasar yang mungkin terdapat dalam perasan juga di hilangkan melalui proses ini. Limbah yang berasal dari proses ini digunakan untuk bahan bakar (Biogas, Briket bahan bakar padat atau untuk Pakan ternak). 3. Liquefaction Merupakan proses penambahan air bersih dengan perbandingan tertentu yang dimaksudkan untuk mengencerkan kekentalan larutan dan penghancuran selulosa melalui pemanasan (di rebus) 4. Sakarifikasi dan fermentasi Adalah proses penambahan bahan bahan fermentor dan bahan kimia untuk meningkatkan kadar gula cairan fermentasi hingga mencapai 12 15%. Dalam proses ini diperlukan juga penambahan bahan kimia (asam sulfat) untuk memecah selulosa menjadi glukosa.

5. Distilasi Merupakan proses pemisahan etanol melalui pemanasan. Suhu yang optimum untuk proses ini adalah 78 C. Pada proses ini kadar etanol yang dihasilkan maksimum hanya mencapai 40% 50%. 6. Rectifikasi Merupakan proses distilasi bertingkat untuk meningkatkan kadar etanol yang didapatkan pada saat distilasi. Etanol yang dihasilkan dari proses ini minimal dapat mencapai kadar 90% 95%. 7. Dehidrasi Merupakan proses penghilangan kadar air secara keseluruhan hingga kadar etanol yang di hasilkan mencapai 99,5 99,9% (pure ethanol)

VII.

KE UNTUNGAN BERMITRA Berikut ini adalah beberapa ke untungan yang di dapatkan dalam bermitra. 1. Pangsa pasar yang jelas dan pasti. 2. Adanya jaminan pembelian hasil produksi mitra oleh perusahaan. 3. Harga beli yang kompotitif dan transparan. 4. Akad perjanjian yang jelas, akuntable dan transparan.

VIII.

KETENTUAN MENJADI REKANAN 1. Perorangan, Gapoktan, Koperasi dan atau Perusahaan. 2. Memahami dengan jelas prospek usaha industri Bioetanol. 3. Mudah untuk di hubungi melalui surat, e-mail, telpon dan handphone. 4. Berkomitmen memproduksi Bioetanol sesuai dengan standar spesifikasi yang telah di tetapkan. 5. Tidak menyalah gunakan hasil produksi Bioetanol sebagai bahan makanan dan minuman. 6. Memiliki itikad baik untuk bersama-sama membangun energi mandiri yang bersifat baru dan terbarukan.

IX. LANGKAH LANGKAH MENJADI REKANAN 1. Mengadakan peninjauan terhadap setiap bentuk kemungkinan kerja sama dengan seksama. 2. Bekerja sama dengan perwakilan yang telah di tunjuk perusahaan sebagai wakil perusahaan untuk dapat jadi mitra. 3. Membuat surat minat kerja sama kepada CV. Mitra Andika ( contah surat minat kerja sama terlampir ) yang di serahkan kepada perwakilan yang telah ditunjuk, yaitu saudara DIKI MARTIN. 4. Melakukan penanda tanganan surat perjanjian kesepahaman ( MoU ). 5. Mengikuti dan melaksanakan perjanjian yang tertera dalam MoU yang telah di tanda tangani. 6. Mengikuti pelatihan produksi dan pelatihan pengujian hasil produksi.

X. LUAS AREA PRODUKSI DAN KAPASITAS LISTRIK. Lahan atau luas area bangunan yang diperlukan untuk produksi Bioetanol adalah 10 x 15 m dengan kapasitas pasokan listrik 1.300 watt.

XI. TENAGA DAN UPAH KERJA Untuk produksi Bioetanol di perlukan tanaga kerja 4 ( Empat ) orang yang terdiri dari : NO Jenis Upah / Gaji Banyak Tenaga Kerja 3 Orang 1 Orang Upah / Gaji Perorang Rp. 1.200.000,Rp. 1.500.000,Jumlah

1 2

Operator Quality Control sekaligus pengawas produksi

Rp. 3.600.000,Rp. 1.500.000,-

TOTAL GAJI / UPAH KARYAWAN

Rp. 5.100.000,-

Total gaji karyawan Rp. 5.100.000,- : 26 Hari Kerja = Rp. 196.155,-/Hari.

XII. ANALISA USAHA Berikut analisa usaha produksi Bioetanol kapasitas 10.400 liter / 26 hari kerja. Untuk mendapatkan Bioetanol 10.400 liter / 26 hari kerja maka kapasitas produksi perhari adalah sebanyak 400 liter yang memerlukan raw material ( bahan baku ) sebanyak 5 ( lima ) ton setiap harinya yang di olah dengan memakai alat-alat : Destillator Grinder, dan Tengki fermentor

Sehingga menghasilkan etanol, etanol di hasilkan dapat di ketahui kualitasnya dengan memakai alat Akoholimeter. Hasil produksi Bioetanol yang memenuhi standar spesifikasi di hargai Rp. 3.800,- ( Tiga ribu delapan ratus rupiah ). Adapun biaya-biaya yang di perlukan untuk produksi Bioetanol dengan kapasitas 10.400 liter / 26 hari kerja diluar biaya pengiriman hasil produksi adalah sebagai berikut :

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

JENIS BIAYA Pembelian Raw Material ( Bahan Baku ) Biaya lansir Raw Material ke area Produksi Gaji Karyawan Pembelian Arang Sekam Untuk Penjernih hasil Produksi Lisrtik, Telpon, Air dan ATK Pembelian Kimia Ragi 52 Kg NPK 26 Kg Urea 130 Kg TOTAL BIAYA

JUMLAH (Rp) 9.750.000,3.250.000,5.100.000,18.200,400.000,150.000,416.000,208.000,286.000,Rp. 19.578.200,-

Dengan rincian perharinya adalah : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JENIS BIAYA Pembelian Raw Material ( Bahan Baku ) Biaya lansir Raw Material ke area Produksi Gaji Karyawan Pembelian Arang Sekam Untuk Penjernih hasil Produksi Lisrtik, Telpon, Air dan ATK Pembelian Kimia Ragi 2 Kg NPK 1 Kg Urea 5 Kg TOTAL BIAYA JUMLAH (Rp) 375.000,125.000,196.154,700,15.385,5.769,16.000,8.000,11.000,Rp. 753.008,-

Dari uraian di atas kapasitas produksi Bioetanol 10.400 liter / 26 hari kerja dengan harga beli Bioetanol Rp. 3.800,- ( Tiga ribu delapan ratus rupiah ) perliternya maka hasil penjualan adalah : = 10.400 liter x Rp. 3.800,= Rp. 39.520.000,Sementara dari ampas produksi dapat di manfaatkan untuk Biogas, setelah dimanfaatkan untuk Biogas ampas selanjutnya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dapat juga di manfaatkan untuk pupuk kompos ataupun pupuk organik cair, yang mana ampas produksi setiap harinya adalah 3 ( tiga ) ton, dari 3 ( tiga ) ton ampas di hasilkan Biogas 58 m3 dan ampas untuk pakan ternak atau untuk pupuk kompos adalah 1.000 Kg . Maka dari penjualan ampas di dapatkan hasil : Dari Penjualan Biogas : = Rp. 3.500,- x 58 m3 = Rp. 203.000,- x 26 HOK = Rp. 5.278.000,-

Sementara dari penjualan untuk Kompos adalah : = 1.000 Kg x Rp. 200,= Rp. 200.000,- x 26 HOK = Rp. 5.200.000,Laba dapat di terima dari hasil produksi dan dari ampas produksi adalah : = Rp. 39.520.000,- + Rp.5.278.000,- + Rp. 5.200.000,= Rp. 49.998.000,Sehingga laba di dapat setelah : Laba Biaya produksi = Rp. 49.998.000,- - Rp. 19.578.200,= Rp. 30.419.800,-

XIII. STANDAR SPESIFIKASI YANG DI HARAPKAN

XIV.

PENUTUP Dari penghitungan analisa usaha dan dari ketersediaan bahan baku yang masih cukup melimpah maka usaha industri Biotanal layak. Maka dengan ini di harapkan adanya kesepakatan oleh mitra dalam membangun energi baru dan terbarukan ini. demikian dan terima kasih.

Untuk Info lebih lanjut hubungi : Saudara Diki Martin Hp. 0813 74 666604 E-mail : diki.martin@gmail.com

Contoh format SURAT MINAT KERJA SAMA UNTUK GAPOKTAN, KOPERASI DAN PERUSAHAAN:

KOP SURAT
Jl........................................Telp.......... Fax..............E-mail :............................

SURAT MINAT KERJA SAMA PRODUKSI BIOETANOL


Nomor Hal Lampiran : : :

Kepada Yth : Manajer Pengembangan Bisnis CV. Mitra Andika Cq. Diki Martin Di Tempat

Dengan Hormat, Bedasarkan proposal yang di ajukan dengan ini saya mengajukan surat minat kerja sama untuk produksi Bioetanol. Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan foto copy identitas diri dan izin-izin usaha yang di perlukan. Demikian surat minat kerja sama ini di buat dengan sebenarnya ucapkan terima kasih. dan atas perhatiannya saya

Padang , ............ Maret 2011 GAPOKTAN, KOPERASI ATAU CV. ..................................

............................... Ketua /Pimpinan

Contoh format SURAT MINAT KERJA SAMA UNTUK PERORANGAN:

SURAT MINAT KERJA SAMA PRODUKSI BIOETANOL


Hal Lampiran : :

Kepada Yth : Manajer Pengembangan Bisnis CV. Mitra Andika Cq. Diki Martin Di Tempat

Dengan Hormat, Bedasarkan proposal yang di ajukan dengan ini saya mengajukan surat minat kerja sama untuk produksi Bioetanol. Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan foto copy identitas diri. Demikian surat minat kerja sama ini di buat dengan sebenarnya ucapkan terima kasih. dan atas perhatiannya saya

Padang , ............ Maret 2011

...............................

You might also like