Professional Documents
Culture Documents
Pengertian paradigma Paradigma bisa berarti kerangka dasar berpikir,cara pandang,prinsip dasar masyarakat dalam memecahkan suatu masalah.pancasila sebagai paradigma berarti nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan pancasila dijadikan sebagi kerangka berpikir bagi masyarakat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi,dalam hal ini pembangunan. Jadi, pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan pancasila dijadikan sebagi kerangka dasar
berpikir,cara pandang atau prinsip dasar bangsa Indonesia untuk melaksanakan pembangunan. B. Makna dan Hakikat Pembangunan Nasional Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat,bangsa,dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia,memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi,dan keadilan social Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan pancasila sebagai dasai;tujuan,pedoman pembangunan
C. Tujuan Pembangunan Nasional Tujuan pembangunan yang hendak dicapai tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu: 1. Tujuan nasional Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan kesejahteraan umum.
Mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Tujuan internasional Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dalam pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan berpedoman pada pancasila sebagai dasar negara.
D. Asas Pembangunan Nasional 1) Asas Manfaat : segala usaha dan kegiatan pembangunan harus
dapat dimanfaatkan
bersama seluruh rakyat Indonesia secara gotong royong dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.
3) Asas demokrasi : damokrasi berdasarkan pancasila yang
meliputi
bidang
bidang
politik,social,ekonomi,dan
penyelesaian masalah nasional berusaha maksimal mungkin menempuh Jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
4) Asas adil dan merata: hasil-hasil material dan spiritual yang
dicapai dalam pembangunan harus dapat dinikmati merata oleh seluruh bangsa Indonesia dan setiap warga negara berhak menikmati hasil-hasil pembangunan yang diperlukan,sesuai dengan darma bakti yang diberikan kepada bangsa dan negara.
5) Asas
perikemanusiaan
antara kepentingan-kepentingan
antara material dan spiritual, antara kepentingan jiwa dan raga, antara kepentingan individu dan masyarakat, antara kepentingan perikehidupsn laut, darat, dan udara, serta antara kepentingan nasional dan internasional.
6)
Asas kesadaran hukum: setiap warga negara Indonesia harus selalu taat kepada hukum dan dan wajib
menegakkan dan menjamin kepastiaan hukum. 7) Asas kepercayaan kepada diri sendiri: pembangunan
nasional harus berlandasan kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa.
E. Modal Dasar dan Faktor Dominan 1. Modal Dasar Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional baik yang sudah maupun akan dimiliki dan di
hasil perjuangan
seluruh
rakyat
c. Wilayah nusantara yang luas dan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan kondisi alamiah yang memiliki berbagai keunggulan.
d.
Kekayaan
alam
dan
terdapat
di darat jawab
maupun laut yang dapat digunakan secara bertanggung demi kemakmuran rakyat. e.
Jumlah penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan nasional.
f. Keimanan
dan ketakwaan
terhadap
Tuhan
Yang
Maha
Esa
merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Kepercayaan dan keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah pancasilasebagaiasas penting dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
merupakan
modal
bangsa
Indonesia
yang
dinamis
telah
berkembang
secara potensial dan produktif menjadi milik bangsa, termasuk kekuatan social politik. ABRI sebagai kekuatan pertahanan
keamanan dan kekuatan social politik yang tumbuh dari dan bersama rakyat
2. Faktor Dominan Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan untuk pembangunan nasional , yaitu: a. Kependudukan dan social budaya, termasuk pergeseran nilai dan perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis. b. Wilayah bercirikan kepulauan dan kelautan dengan dan alam troiknya c. Sumber daya alam yang beraneka ragam termasuk flora dan fauna d. Kualitas manusia dan masyarakat Indonesia dan memperlancar pencapaian sasaran
e. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan kepada hukum dan norma-norma yang
penyelenggaraan negara dan pemerintahan. g. Perkembangan regional dan global serta tatanan
internasional yang selalu berubah secara dinamis. h. Kemungkinan pengembangan. F. Visi dan Misi Pembangunan Nasional 1. Visi Terwujudnya berkeadilan,bardaya masyarakat saing, Indonesia yang damai , demokratis, dalam wadah Negara
maju, dan
sejahtera
Kesatuan Republik Indonesia yang di dukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulai, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berdisiplin. 2. Misi Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut: a. Pengalaman pancasila secara konsisten dalam kehidupan
b. Penegakan
kedaulatan
rakyat
dalam
segala
aspek
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan seharihari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama yang brakhlak mulai, toleran, rukun, dan damai. d. Penjaminan masyarakat.
e. Perwujudan
kondisi
ketentraman
suprernasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran. f. Perwujudan kehidupan social budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
g. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional,
terutama
pengusaha
koperasi, dengan
mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya asing, dan berwawasan lingkungan.
h. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah
negara kesatuan
i. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
j.
Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
k. Perwujudan
system
dan
iklim
pendidikan
nasional
yang
demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulai, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung menguasai ilmu pengetahuan jawab, berketerampilan dan tekhnologi dalam serta rangka
mengembangkan kualitas manusia Indonesia. l. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas, dan proaktif bagi kepentinga nasional dalam menghadapi
perkembangan global G. Kebijakan Pembangunan Nasional Titik tolak kita ketika membicarakan kebijakan pembangunan nasional adalah garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang berdasarkan Tap MPR No.IV /MPR/1999
a. Bidang Hukum 1) Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat demi
terciptanya
dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbarui perundang-undangan warisan colonial dan
hukum nasional yang diskriminatit, termasuk ketidakadilan gender dan ketidaksesuaiannya dengan tuntutan refermasi. 3) Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin
kepastian hukum keadilan dan kebenara supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.
4) Melanjutkan
ratifikasi, konvensi
internasiona, terutama
yang
berkaitan dengan hak asasi manusia dalam bentuk Undang-undang. 5) Meningkatkan integritas moral dan professionalisme aparat penegak hukum. 6) Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dari pihak manapun. 7) Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikan kepentingan nasional. 8) Menyelenggarakan dan menyelesaikan proses peradilan secara
cepat, mudah dan terbuka, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme kebenaran. b. Ekonomi 1) Mengembangkan system ekonomi rakyat
9
dengan
tetap
menjungjung
tinggi
keadilan
dan
peranan
Pemerintah
dalam
mengoreksi
anak terlantar melalui program Pemerintah. 5) Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan tekhnologi pertanian, perhutanan, kelautan, pertambngan, pariwisata, industry kecil, dan kerajinan rakyat. 6) Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi yang terkoordinasi dan sinergis.
7) Mengembangkan kebijakan fiscal dengan memperhatikan prinsip
untuk
menambah
penerimaan negara dan mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri. 8) Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi. 9) Menyehatkan APBN 10) Mempercepat hutang swasta. 11) Melaksanakan restrukturisasi aset negara. 12) Menyehatkan BUMN/BUMD terutama yang usahanya berkaitan dengan kepentingan umum. rekapitulasi sector perbankan dan restrukturisasi
10
c. Politik 1. Politik Dalam negeri Memperkuat keberadaan dan kelangsungan negara kesatuan RI yang bertumpu pada kebhinnekaan.
a. Menyempurnakan UUD 1945 agar sejalan dengan perkembangan
peran
MPR,DPR dan
lembaga-lembaga
tinggi
negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. c. Mengembangkan system politik nasional yang demokratis, terbuka, dan berkedaulatan. d. Meningkatkan kemandirian partai politik,meningkatkan efektivitas fungsi dan partisipasi organisasi kemasyarakatan, kelompok profesi, dan kelompok lembaga swadaya masyarakat. e. Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan koprehensif kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis.
f. Memasyarakatkan dan menetapkan prinsip persamaan dan anti
diskriminasi bernegara.
dalam
kehidupan
11
berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. h. Membangun building 2. Politik Luar Negeri Politik luar negeri kita menganut BEBAS AKTIF dimana kehidupan pergaulan sesama bangsa didalam dunia internasional saling menghargai hak dan kewajibannya menjungjung tinggi martabat kemanusiaan. Bebas aktif dimaknai lebih pada kebijakan yang tidak memihak kepada salah satu komponen, namun mengupayakan komunikasi lintas multiaspiratif dan bangsa dan watak bangsa(nation and character
12
v 1 1 1 2 2 4 5 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA Suherman, Ujang.,dkk. 2008. Kewarganegaraan. Jakarta: Arya Duta. Usiono. 2011. Pancasila. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
14