You are on page 1of 39

The Hidden Business Secret

The Hidden Business Secret

PENGANTAR (HUKUM JUAL BELI DALAM ISLAM & HARAMNYA MLM SERTA KETERKAITANNYA DENGAN THE HIDDEN BUSINESS SECRET SYSTEM)

Secret-Body.Com = Bisnis-Online-Syariah.Com

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Jangan ada yang bertransaksi di pasar kami kecuali orang yang telah paham agama. <HR. Tirmidzi>

Tulisan berikut adalah keyakinan penulis yang diperoleh dari dalil dan nash Alquran & Assunnah dan juga tidak ketinggalan adanya FATWA ULAMA.

Jika Anda adalah non-muslim silakan untuk melangkah pada materi inti dan TIDAK HARUS untuk membaca materi ini, Bagi Anda yang muslim, Saya sangat menyarankan untuk membaca keseluruhan dari materi yang sedang Anda baca ini baru kemudian melangkah pada materi inti.

Penulis tidak akan memaksakan pemikiran, pendapat, dan keyakinan kepada pembaca, Silahkan nilai dan pertimbangkan sendiri, Nasehat penulis adalah Jangan memutuskan sesuatu dan mengambil kesimpulan dengan cara mengedepankan Nafsu dan Akal belaka karena Akal Manusia adalah terbatas, Utamakanlah untuk bersandar pada dalil yang merupakan kebenaran MUTLAK.

Penulis juga memberikan contoh kasus dari system The Hidden Business Secret yang terkait dengan poin yang ada pada materi, pembahasannya akan ditulis dengan cetak miring dan berwarna merah tua

Apakah Anda yakin bahwa bisnis online/offline yang Anda jalani saat ini sudah sesuai dengan Tuntunan Nabi? Sesuai Syariah dan Jauh dari hukum Keharaman dan Syubhat (Samar/meragukan). Jika Anda sudah Yakin dengan keHalalannya, Dapatkah Anda menyesuaikannya dengan dalil dan kaidah-kaidah Jual-Beli yang dimiliki bisnis Online Anda?

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Apakah Anda juga mengetahui bahwa sebagian besar bisnis MLM adalah HARAM jika ditinjau dari kacamata Islam?

Ok Untuk mengetahui dan memahaminya Anda harus mengetahui dan memahami Hal-hal yang akan disampaikan pada materi berikut ini. Mari kita Simak!

Diriwayatkan oleh umar bin Khattab, beliau mengatakan :

Jangan ada yang bertransaksi di pasar kami kecuali orang yang telah paham agama.
(Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany)

Maksud dari ucapan Umar adalah bahwa seorang pedagang muslim hendaknya mengetahui hukum-hukum syariat tentang aturan berdagang atau transaksi dan mengetahui bentukbentuk jual-beli yang terlarang dalam agama. Dangkalnya pengetahuan tentang hal ini akan menyebabkan seseorang jatuh dalam kesalahan dan dosa. Sebagaimana telah kita saksikan tersebarnya praktek riba, memakan harta manusia dengan cara yang batil, merusak harga pasaran dan sebagainya dari bentuk-bentuk kerusakan yang merugikan masyarakat, bahkan merugikan negara.

Maka pada tulisan ini, kami akan menampilkan fatwa ulama terkemuka di masa ini. Mereka yang telah di kenal dengan keilmuan, ketakwaan dan semangat dalam membimbing dan memperbaiki umat.

Demikianlah seharusnya, Kita wajib mengetahui yang manakah system transaksi, cara dan barang yang boleh diambil dan yang dibuang, mengetahui yang Halal dan yang Haram, tidak merusak transaksi jual beli yang disebabkan oleh perbuatan dusta dan kebathilan dan supaya riba tidak bisa masuk kedalam transaksi mereka dari arah yang tidak disadari. Pendek Kata, Supaya perniagaan bisa menjadi perniagaan yang Islami, benar, bersih, diterima oleh kaum muslim dan NON Muslim, jauh dari unsur perniagaan maka kita dituntut untuk memiliki ILMU yang berkaitan dengan hukum-hukum agama sehingga transaksi kita menjadi sah dan hasil yang diterima HALAL dan penuh BAROKAH

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Hukum Jual Beli dalam Islam

HUKUM JUAL BELI Pengertian Jual Beli

Secara Syariat definisi terbaik menurut para Fuqaha (ahli fiqh) yaitu pertukaran kepemilikan harta dengan harta berdasarkan saling ridha melalui cara yang syarI (Syarah Buyu, hal. 1)

Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi shalallahu 'alaihi wasallam dalam sunnahnya yang suci beberapa hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan karena butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan menguatkan tubuh, demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya dari berbagai kepentingan hidup serta kesempurnaanya.

Hukum Jual Beli Hukum asal jual beli adalah halal dan boleh sampai ada dalil yang menjelaskan keharamannya. Dalil kebolehannya adalah Al-Quran, hadits, Qiyas dan ijma ulama.

Dalil dari Al-Quran diantaranya adalah dalam Surat Al-Baqarah: 275 Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..

Allah Ta'ala berfirman :tidaklah dosa bagi kalian untuk mencari keutaman (rizki) dari Rabbmu (Al Baqarah : 198, ayat ini berkaitan dengan jual beli di musim haji)

Sedangkan hadits, diantaranya adalah sabda Rasulullah : Sesungguhnya jual beli itu dengan

sama-sama ridha. (HR. Ibnu Majah no. 2185 dengan sanad Shahih, lihat Al-Irwa` 1283)

Dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda Dua orang yang saling berjual beli punya hak

untuk saling memilih selama mereka tidak saling berpisah, maka jika keduanya saling jujur dalam jual beli dan menerangkan keadaan barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan diberikan

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

barokah jual beli bagi keduanya, dan apabila keduanya saling berdusta dan saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut barokah jual beli dari keduanya
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, dan shahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam shahih Jami no. 2886)

Dan para ulama telah ijma (sepakat) atas perkara (bolehnya) jual beli, adapun qiyas yaitu dari satu sisi bahwa kebutuhan manusia mendorong kepada perkara jual beli, karena kebutuhan manusia berkaitan dengan apa yang ada pada orang lain baik berupa harga atau sesuatu yang dihargai (barang dan jasa) dan dia tidak dapat mendapatkannya kecuali dengan menggantinya dengan sesuatu yang lain, maka jelaslah hikmah itu menuntut dibolehkannya jual beli untuk sampai kepada tujuan yang dikehendaki.

Akad Jual Beli : Akad jual beli bisa dengan bentuk perkataan maupun perbuatan : Bentuk perkataan terdiri dari Ijab yaitu kata yang keluar dari penjual seperti ucapan

saya jual dan Qobul yaitu ucapan yang keluar dari pembeli dengan ucapan saya beli
Bentuk perbuatan yaitu muaathoh (saling memberi) yang terdiri dari perbuatan mengambil dan memberi seperti penjual memberikan barang dagangan kepadanya (pembeli) dan (pembeli) memberikan harga yang wajar (telah ditentukan).

Dan kadang bentuk akad terdiri dari ucapan dan perbuatan sekaligus : Berkata Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah rahimahullah : jual beli Muathoh ada beberapa gambaran : 1. Penjual hanya melakukan ijab lafadz saja, dan pembeli mengambilnya seperti ucapan

ambilah baju ini dengan satu dinar, maka kemudian diambil, demikian pula kalau
harga itu dengan sesuatu tertentu seperti mengucapkan ambilah baju ini dengan

bajumu", maka kemudian dia mengambilnya.

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

2. Pembeli mengucapkan suatu lafadz sedang dari penjual hanya memberi, sama saja apakah harga barang tersebut sudah pasti atau dalam bentuk suatu jaminan dalam perjanjian.(dihutangkan) 3. Keduanya tidak mengucapkan lapadz apapun, bahkan ada kebiasaan yaitu meletakkan uang (suatu harga) dan mengambil sesuatu yang telah dihargai.

Syarat Sah Jual Beli Sahnya suatu jual beli bila ada dua unsur pokok yaitu bagi yang beraqad dan (barang) yang diaqadi, apabila salah satu dari syarat tersebut hilang atau gugur maka tidak sah jual belinya. Adapun syarat tersebut adalah sbb :

Bagi yang beraqad : 1. Adanya saling ridha keduanya (penjual dan pembeli), tidak sah bagi suatu jual beli apabila salah satu dari keduanya ada unsur terpaksa tanpa haq (sesuatu yang diperbolehkan) berdasarkan firman Allah Ta'ala kecuali jika jual beli yang saling ridha

diantara kalian, dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda hanya saja jual beli itu terjadi dengan asas keridhan(HR. Ibnu Hiban, Ibnu Majah, dan selain keduanya),
adapun apabila keterpaksaan itu adalah perkara yang haq (dibenarkan syariah), maka sah jual belinya. Sebagaimana seandainya seorang hakim memaksa seseorang untuk menjual barangnya guna membayar hutangnya, maka meskipun itu terpaksa maka sah jual belinya. 2. Yang beraqad adalah orang yang diperkenankan (secara syariat) untuk melakukan transaksi, yaitu orang yang merdeka, mukallaf dan orang yang sehat akalnya, maka tidak sah jual beli dari anak kecil, bodoh, gila, hamba sahaya dengan tanpa izin tuannya. (catatan : jual beli yang tidak boleh anak kecil melakukannya transaksi adalah jual beli yang biasa dilakukan oleh orang dewasa seperti jual beli rumah, kendaraan dsb, bukan jual beli yang sifatnya sepele seperti jual beli jajanan anak kecil, ini berdasarkan pendapat sebagian dari para ulama pent) 3. Yang beraqad memiliki penuh atas barang yang diaqadkan atau menempati posisi sebagai orang yang memiliki (mewakili), berdasarkan sabda Nabi kepada Hakim bin

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Hazam Janganlah kau jual apa yang bukan milikmu (diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Tirmidzi dan dishahihkan olehnya). Artinya jangan engkau menjual seseuatu yang tidak ada dalam kepemilikanmu.

Berkata Al Wazir Ibnu Mughirah Mereka (para ulama) telah sepakat bahwa tidak boleh menjual sesuatu yang bukan miliknya, dan tidak juga dalam kekuasaannya, kemudian setelah dijual dia beli barang yang lain lagi (yang semisal) dan diberikan kepada pemiliknya, maka jual beli ini bathil

Bagi (Barang) yang diaqadi Barang tersebut adalah sesuatu yang boleh diambil manfaatnya secara mutlaq, maka tidak sah menjual sesuatu yang diharamkan mengambil manfaatnya seperti khomer, alat-alat musik, bangkai berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam

Sesungguhnya Allah mengharamkan menjual bangkai, khomer, dan patung (Mutafaq


alaihi). Dalam riwayat Abu Dawud dikatakan mengharamkan khomer dan harganya,

mengharamkan bangkai dan harganya, mengharamkan babi dan harganya", Tidak sah pula
menjual minyak najis atau yang terkena najis, berdasarkan sabda Nabi Sesungguhnya

Allah jika mengharamkan sesuatu (barang) mengharamkan juga harganya", dan di dalam
hadits mutafaq alaihi: disebutkan bagaimana pendapat engkau tentang lemak bangkai,

sesungguhnya lemak itu dipakai untuk memoles perahu, meminyaki (menyamak kulit) dan untuk dijadikan penerangan", maka beliau berkata, tidak karena sesungguhnya itu adalah haram"
Yang diaqadi baik berupa harga atau sesuatu yang dihargai mampu untuk didapatkan (dikuasai), karena sesuatu yang tidak dapat didapatkan (dikuasai) menyerupai sesuatu yang tidak ada, maka tidak sah jual belinya, seperti tidak sah membeli seorang hamba yang melarikan diri, seekor unta yang kabur, dan seekor burung yang terbang di udara, dan tidak sah juga membeli barang curian dari orang yang bukan pencurinya, atau tidak mampu untuk mengambilnya dari pencuri karena yang menguasai barang curian adalah pencurinya sendiri

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Barang yang diaqadi tersebut diketahui ketika terjadi aqad oleh yang beraqad, karena ketidaktahuan terhadap barang tersebut merupakan suatu bentuk penipuan, sedangkan penipuan terlarang, maka tidak sah membeli sesuatu yang dia tidak melihatnya, atau dia melihatnya akan tetapi dia tidak mengetahui (hakikat) nya. Dengan demikian tidak boleh membeli unta yang masih dalam perut, susu dalam kantongnya. Dan tidak sah juga membeli sesuatu yang hanya sebab menyentuh seperti mengatakan pakaian mana yang telah engkau pegang, maka itu harus

engkau beli dengan (harga) sekian Dan tidak boleh juga membeli dengan melempar
seperti mengatakan pakaian mana yang engaku lemparkan kepadaku, maka itu

harganya sekian. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radiallahu anhu bahwa
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan hasil memegang dan melempar (mutafaq alaihi). Dan tidak sah menjual dengan mengundi (dengan krikil) seperti ucapan lemparkan (kerikil) undian ini, maka apabila mengenai suatu baju,

maka bagimu harganya adalah sekian

Sumber : Mulakhos Fiqhy Syaikh Sholeh bin Fauzan AL Fauzan Penerbit Dar Ibnul Jauzi Saudi Arabia

Keterkaitan : Pada website secret-body.com pengelola menyediakan halaman pendaftaran yang terdapat akad dan ketentuan yang diketahui pembeli beserta syarat-syaratnya. Tidak ada unsur paksaan dan produk yang dijual jelas yaitu paket system berupa informasi dan jasa yang bisa diambil manfaatnya, keterkaitan yang lainnya sudah jelas.

Khiyar (memilih) dalam Jual Beli Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Abdullah Alu Fauzan

Sesungguhnya agama Islam adalah agama yang penuh kemudahan dan syamil (menyeluruh) meliputi segenap aspek kehidupan, selalu memperhatikan berbagai maslahat dan keadaan,

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Termasuk dalam maslahat tersebut adalah sesuatu yang Allah syariatkan dalam jual beli berupa hak memilih bagi orang yang bertransaksi, supaya dia puas dalam urusannya dan dia bisa melihat maslahat dan madharat yang ada dari sebab akad tersebut sehingga dia bisa mendapatkan yang diharapkan dari pilihannya atau membatalkan jual belinya apabila dia melihat tidak ada maslahat padanya.

Pengertian Khiyar Khiyar (memilih) dalam jual beli maknanya adalah memilih yang terbaik dari dua perkara untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli. Khiyar terdiri dari delapan macam :

1. Khiyar Masjlis (pilihan majelis) Yaitu tempat berlangsungnya jual beli. Maksudnya bagi yang berjual beli mempunyai hak untuk memilih selama keduanya ada di dalam majelis. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shlallalahu alalihi wasaallam. Jika dua orang saling berjual beli, maka masing-masing punya hak

untuk memilih selama belum berpisah dan keduanya ada di dalam majelis (Shahih, dalam
shahihul Jami : 422) Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata : Dalam penetapan adanya khiyar majelis dalam jual beli

oleh Allah dan Rasul-Nya ada hikmah dan maslahat bagi keduanya, yaitu agar terwujud kesempurnaan ridha yang disyaratkan oleh Allah taala dalam jual beli melalui firman-Nya

Kecuali saling keridhaan di atara kalian(An Nisa :29) karena sesungguhnya akad jual beli itu
sering terjadi dengan tiba-tiba tanpa berfikir panjang dan melihat harga. Maka kebaikankebaikan syariat yang sempurna ini mengharuskan adanya sebuah aturan berupa khiyar supaya masing-masing penjual dan pembeli melakukannya dalam keadaan puas dan melihat kembali transaksi itu (maslahat dan mandaratnya). Maka masing-masing punya hak untuk memilh sesuai dengan hadits selama keduanya tidak berpisah dari tempat jual beli. Kalau keduanya meniadakan khiyar (hanya asas kepercayaan) yaitu saling berjual beli dengan syarat tidak ada khiyar, atau salah seorang keduanya merelakan tidak ingin khiyar maka ketika itu harus terjadi jual beli pada keduanya atau terhadap orang yang mengugurkan hak khiyarnya hanya dengan sebatas akad saja. (karena khiyar itu merupakan hak dari orang yang bertransaksi maka hak itu hilang jika yang punya hak membatalkannya-

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

pent). Sebagaimana sabda rasulullah Selama keduanya belum berpisah atau pilihan salah

seorang dari keduanya terhadap yang lain (Shahih, dalam Shahih Al Jami: 422).

Dan diharamkan bagi salah satu dari keduanya untuk memisahkan saudaranya dengan tujuan untuk menggugurkan hak khiyarnya berdasarkan hadits Amr bin Syuaib yang padanya terdapat perkataan Nabi : Tidak halal baginya untuk memisahkannya karena

khawatir dia akan menerima hak khiyar (menggagalkan jual belinya). (Hasan, dalam Irwaul
Ghalil : 1211)

2. Khiyar Syarat, Yaitu masing-masing dari keduanya mensyaratkan adanya khiyar ketika melakukan akad atau setelahnya selama khiyar majelis dalam waktu tertenu, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi Wasallam orang-orang muslim itu berada di atas syarat-syarat mereka dan juga karena keumuman firman Allah Taala Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah janji-

janji itu (Al Maidah :1.). Dua orang yang bertransaksi sah untuk mensyaratkan khiyar
terhadap salah seorang dari keduanya karena khiyar merupakan hak dari keduanya, maka selama keduanya ridho berarti hal itu boleh.

3. Khiyar Ghobn, Yaitu jika seorang tertipu dalam jual beli dengan penipuan yang keluar dari kebiasaan, maka seorang yang tertipu dia diberi pilihan apakah akan melangsungkan transaksinya atau membatalkannya. Dalilnya sabda rasul Tidak ada madharat dan tidak ada memadharati (Silsilah As Shahihah : 250) dan sabdanya Tidaklah halal harta seorang muslim kecuali dengan

kelapangan darinya (dalam menjualnya) (Irwaul Ghalil : 1761) .


Dan orang yang tertipu tidak akan lapang jiwanya denga penipuan, kecuali kalau penipuan tersebut adalah penipuan ringan yang sudah biasa terjadi, maka tidak ada khiyar baginya.

10

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Gambaran Khiyar Ghabn

1. Orang-orang kota menyambut orang-orang yang datang dari pelosok yang datang untuk mengambil (memberikan) barang dagangan mereka di kota, jika orang-orang kota menyambutnya kemudian membeli dari mereka dalam keadaan jelas orangorang yang datang dari pelosok itu tertipu dengan penipuan yang besar, maka mereka berhak untuk memilih (khiyar) karena sabda Nabi Shallallahu alaihi Wasallam

Jangan kalian sambut orang-orang yang datang itu, maka barang siapa yang menyambutnya dan membeli barangnya, jika kemudian mereka datang ke pasar (ternyata dia mengetahui harganya) maka dia berhak untuk khiyar (HR. Muslim).

Maka Nabi Shallallahu alaihi Wasalam melarang untuk menyambut mereka di luar pasar yang didalamnya terdapat jual beli barang, dan beliau memerintahkan jika penjual itu datang ke pasar sehingga dia mengetahui harga-harga barang maka penjual tersebut berhak untuk melanjutkan jual beli atau membatalkannya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata Nabi Shallallahu alaihi Wasalam menetapkan

khiyar bagi pendatang jika dia bertemu dengan pembeli (dari kota), karena padanya ada unsur penipuan.

Ibnul Qoyim menjelaskan Nabi Shallallahu alaihi Wasalam melarang darinya (melakukan penyambutan untuik membeli, -pent) karena adanya penipuan terhadap penjual yaitu penjual tidak tahu harga, sehingga orang-orang di kota membeli darinya dengan harga minim, oleh karena itu Nabi Shallallahu alaihi Wasalam menetapkan hak khiyar bagi penjual setelah dia memasuki pasar. Adapun tentang adanya khiyar dalam kodisi tertipu tidak ada pertentangan di kalangan para ulama karena penjual yang datang ke kota jika dia tidak tahu harga, maka dia teranggap tidak tahu terhadap harga-harga yang semestinya sehingga dengan demikian pembeli telah menipunya. Demikian pula jika penjual menjual sesuatu kepada pembeli maka bagi pembeli berhak untuk khiyar jika dia masuk pasar dan merasa tertipu dengan penipuan yang keluar dari kebiasaan.

11

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

2. Penipuan yang disebabkan oleh adanya tambahan harga oleh najasy, Najasy yaitu orang yang memberikan tambahan terhadap barang dagangan sedangkan dia sendiri tidak berniat untuk membelinya melainkan hanya sekedar untuk menaikan harga barang terhadap pembeli. Maka ini adalah amalan yang diharamkan, Nabi Shallahllahu alaihi Wasallam telah melarang dengan sabdanya Janganlah kalian

saling berbuat nasjasy (Shahih dalam Shahih Abu Dawud No 2922, Shahih Ibnu Majah
1767, Shahih Tirmidzi No 1050 dll), karena pada perbuatan ini ada unsur penipuan terhadap pembeli dan ini termasuk ke dalam makna Ghisy. Termasuk ke dalam Najasy yang diharamkan adalah yaitu pemilik barang mengatakan aku berikan kepada orang lain dengan harga sekianpadahal dia dusta, atau mengatakan aku tidak akan menjualnya kecuali dengan harga sekian padahal dia dusta. Gambaran lain dari najasy yang diharamkan adalah pemilik barang mengatakan

Tidaklah aku menjual barang ini kecuali dengan harga sekian atau seharga sekian,
dengan tujuan supaya pembeli membelinya dengan harga minimal yang dia sebutkan seperti mengatakan terhadap suatu barang harga barang ini lima ribu saya jual

dengan harga sepuluh ribu dengan tujuan pembeli membelinya dengan harga yang
mendekati nilai sepuluh ribu (padahal dia dusta, -pent)

3. Ghabn Mustarsil. Ibnul Qoyim berkata dalam hadits disebutkan Menipu orang yang

mustasrsil adalah riba (Hadits Bathil dalam Silsilah Ad Dhaifah : 668, dan lemah
dalam Dhaiful Jami : 2908, Al Albany) . Mustarsil adalah orang yang tidak tahu harga dan tidak bisa menawar bahkan dia percaya sepenuhnya kepada penjual, jika ternyata dia ditipu dengan penipuan yang besar maka dia punya hak untuk khiyar Ghabn adalah diharamkan karena padanya mengandung unsur penipuan terhadap pembeli. Dan beberapa perkara yang diharamkan dan sering terjadi di pasar-pasar kaum muslimin seperti sebagian orang ketika membawa barang dagangan ke pasar. Orang-orang pasar sepkat untuk tidak menawar barang (dengan harga tinggi), apabila pembeli tidak ada yang bersedia menambah harta pembelian, maka akhirnya

12

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

penjual terpaksa menjualnya dengan harta murah. Maka ini adalah Ghabn (penipuan) yang dzalim dan diharamkan. Apabila pemilik barang mengetahui bahwa dia telah ditipu maka boleh baginya untuk khiyar dan mengambil kembali barangnya. Maka wajib bagi yang melakukan penipuan seperti ini untuk meninggalkan perbuatan ini dan bertaubat darinya. Dan bagi yang mengetahui hal ini wajib baginya untuk mengingkari orang yang berbuat seperti ini dan menyampaikan kepada pihak yang berwenang untuk ditindak.

4. Khiyar Tadlis, Yaitu khiyar yang disebabkan oleh adanya tadlis. Tadlis yaitu menampakan barang yang aib (cacat) dalam bentuk yang bagus seakan-akan tidak ada cacat. Kata tadlis diambil dari kata addalah dengan makna ad dzulmah (gelap) yaitu seolah-olah penjual menunjukan barang kepada pembeli yang bagus di kegelapan sehingga barang tersebut tidak terlihat secara sempurna. Dan ini ada dua macam Pertama : menyembunyian cacat barang Kedua : Menghiasi dan memperindahnya dengan sesuatu yang menyebabkan harganya bertambah. Tadlis ini haram, karena dia merasa tertipu dengan membelanjakan hartanya terhadap barang yang ditunjukan oleh penjual dan kalau dia tahu barang yang dibeli itu tidak sesuai dengan harga yang dia berikan maka syariat memperbolehkan bagi pembeli untuk mengembalikan barang pembeliannya. Diantara contoh-contoh tadlis yang ada adalah menahan air susu kambing, sapi dan unta ketika hendak dipajang untuk dijual, sehingga pembeli mengira ternak itu selalu banyak air susunya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda janganlah kalian

membiarkan air susu unta dan kambing (sehingga tampak banyak air susunya), maka apabila dia tetap menjualnya maka bagi pembeli berhak untuk khiyar dari dua pilihan apakah dia akan melangsungkan membeli atau mengembalikannya dengan satu sha kurma. (Shahih dalam Shahihul Jami :7347, Al Albany)
Contoh lain adalah menghiasi rumah yang cacat untuk menipu pembeli atau penyewa, menghiasi mobil-mobil sampai nampak seperti belum pernah dipakai

13

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

dengan maksud untuk menipu pembeli serta contoh-contoh lainnya dari bentuk penipuan.. Maka wajib bagi seorang muslim untuk berlaku jujur serta menjelaskan hakikat dari barang-barang yang akan dijual, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam

Dua orang penjual dan pembeli berhak untuk khiyar selama keduanya tidak berpisah. Apabila keduanya jujur dan menjelaskan (hakikat dari barang-barangnya), maka berkah bagi keduanya dalam jual beli.. Akan tetapi apabila keduanya dusta dan menyembunyikan aib barangnya, maka terhapuslah berkah jual belinya. (Shahihdalam Shahihul Jami
:2897, Al Albany) Nabi shallallahu alaihi wasallam pun mengabarkan bahwa Jujur

dalam menjual dan membeli adalah dari sebab berkah, dan sesungguhnya dusta adalah penyebab hilangnya berkah. Maka harga (nilai uang) meskipun sedikit apabila disertai
dengan kejujuran maka Allah akan memberikan berkah padanya, dan sebaliknya banyak akan tetapi disertai dengan kedustaan maka hal itu akan mengapuskan berkah dan tidak ada kebaikan padanya.

5. Khiyar Aib Yaitu khiyar bagi pembeli yang disebabkan adanya aib dalam suatu barang yang tidak disebutkan oleh penjual atau tidak diketahui olehnya, akan tetapi jelas aib itu ada dalam barang dagangan sebelum dijual. Adapun ketentuan aib yang memperbolehkan menyebabkan nilai barang berkurang, atau mengurangi harga barang itu sendri.. Adapun landasan untuk mengetahui hal ini kembali kepada bentuk perniagaan yang sudah terpandang, kalau mereka menganggapnya sebagai aib maka boleh adanya khiyar, dan kalau mereka tidak menganggapnya sebagai suatu aib yang dengannya dapat mengurangi nilai barang atau harga barang itu sendiri maka tidak teranggap adanya khiyar. Apabila pembeli mengetahui aib setelah akad, maka baginya berhak khiyar untuk melanjutkan membeli dan mengambil ganti rugi seukuran perbedaan antara harga barang yang baik dengan yang terdapat aib. Atau boleh baginya untuk membatalkan pembelian dengan mengembalikan barang dan meminta kembali uang yang telah dia berikan.. adanya khiyar adalah dengan adanya aib itu biasanya

14

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

6. Khiyar Takhbir Bitsaman Menjual barang dengan harga pembelian, kemudian dia mengkhabarkan kadar barang tersebut yang ternyata tidak sesuai dengan hakikat dari barang tersebut. seperti harga itu lebih banyak atau lebih sedikit dari yang dia sebutkan, atau dia berkata Aku sertakan engkau dengan modalku di dalam barang ini atau dia mengatakan Aku jual kepadamu barang ini dengan laba sekian dari modalku atau dia mengatakan Aku jual barang ini kepadamu kurang sekian dari harga yang aku

beli. Dari keempat gambaran ini jika ternyata modalnya lebih dari yang dia
khabarkan , maka bagi pembeli boleh untuk memilih antara tetap membeli atau mengembalikannya menurut pendapat suatu madzhab. Menurut pendapat yang kedua dalam kondisi seperti ini tidak ada khiyar bagi pembeli, dan hukum berlaku bagi harga yang hakiki, sedang tambahan itu akan jatuh darinya (tidak bermakna). Wallahu alam

7. Khiyar bisababi takhaluf Khiyar yang terjadi apabila penjual dan pembeli berselisih dalam sebagian perkara, seperti berselisih dalam kadar harga atau dalam barang itu sendiri, atau ukurannya, atau berselisih dalam keadaan tidak ada kejelasan dari keduanya, maka ketika itu terjadi perselisihan. Ketika kedunya saling berbeda terhadap apa yang diinginkan maka keduanya boleh untuk membatalkan jika dia tidak ridha dengan perkataan yang lainnya

8. Khiyar ruyah Khiyar bagi pembeli jika dia membeli sesuatu barang berdasarkan penglihatan sebelumnya, kemudian ternyata dia mendapati adanya perubahan sifat barang tersebut, maka ketika itu baginya berhak untuk memilih antara melanjutkan pembelian atau membatalkannya.

Wallahu alam

15

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Keterkaitan : Pembeli dalam hal ini adalah member memiliki pilihan untuk terus menggunakan produk atau mengembalikannya (mengundurkan diri) Jika produk yang diberikan tidak sesuai dengan criteria yang dijanjikan. Pengelola memberikan garansi penuh uang kembali jika tidak ada perubahan yang berarti dalam hal keuangan Anda JIKA Anda sudah menjalankan keseluruhan system dari produk The Hidden Business Secret

JUAL BELI YANG TERLARANG

Adapun hal-hal yang bisa membuat sebuah transaksi bisnis menjadi haram adalah :

1. Riba

Dari Abdullah bin Masud radhiallahu anhu berkata : Rasulullah shalallahualahi wasallam

bersabda:

Riba itu memiliki tujuh puluh tiga pintu, yang paling ringan adalah semacam dosa seseorang yang berzina dengan ibunya sendiri (HR. Ahmad 15/69/230, lihat Shahihul
Jami 3375)

2. Ghoror

(Adanya Spekulasi yang tinggi) dan jahalah (adanya sesuatu yang tidak jelas).

Dari Abu Hurairah radhiallhu anhu berkata : Rasulullah shalallahu alahi wasallam melarang

jual beli ghoror. (HR. Muslim 1513)

3. Penipuan

Dari Abu Hurairah radhiallhu anhu berkata: Rasulullah shalallahu alahi wasallam melewati

seseorang yang menjual makanan, maka beliau memasukkan tangannya pada makanan tersebut, ternyata beliau tertipu. Maka beliau bersabda: Bukan termasuk golongan kami orang

yang menipu.

(HR. Muslim 1/99/102, Abu Dawud 3435, Ibnu Majah 2224)

16

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

4. Perjudian atau adu nasib

Firman Allah Taala:

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya meminum khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan syaithan maka jauhilah. (QS. Al-Maaidah: 90)

5. Kedhaliman

Sebagaimana firman Allah:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (QS. An-Nisaa:29)

6. Yang dijual adalah barang haram

Dari Ibnu Abbas radhiallhu anhuma berkata :Rasulullah shalallahu alahi wasallam

bersabda: Sesungguhnya Allah apabila mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan

sesuatu, maka Dia pasti mengharamkan harganya. (HR. Abu dawud 3477, Baihaqi 6/12 dengan
sanad shahih)

(Lihat Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Zadul Maad Imam Ibnul Qayyim 5/746, Taudlihul Ahkam Syaikh Abdullah Al-Bassam 2/233, Ar-Roudloh An-Nadiyah 2/345, Al-Wajiz Syaikh Abdul Adlim al-Badawi hal:332).

7. Adanya dua akad dalam satu transaksi, atau yang dikenal dengan istilah shafqatain fi

shafqah, atau bayatayn fi bayah. Akad pertama adalah akad jual-beli (bay), sedangkan
akad kedua akad samsarah (pemakelaran).

8. Terjadinya pemakelaran atas pemakelaran (makelar berantai), atau samsarah ala

samsarah. Up line adalah simsar (makelar), baik bagi pemilik langsung, atau tidak, yang
kemudian memakelari down line di bawahnya, dan selanjutnya down line di bawahnya menjadi makelar bagi down line di bawahnya lagi.

Poin 1, 2, 3, 4, 5, 7 & 8 ini adalah kekhasan yang dimiliki oleh bisnis MLM baik itu konvensional maupun Online, terutama 2 poin terakhir (7 & 8) pasti dimiliki oleh hampir seluruh sistem MLM yang ada didunia ini. Anda dapat membaca penjelasan tentang hal ini pada bagian khusus MLM

17

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Allah Taala membolehkan jual beli bagi hamba-Nya selama tidak melalaikan dari perkara yang lebih penting dan bermanfaat. Seperti melalaikannya dari ibadah yang wajib atau membuat madharat terhadap kewajiban lainnya.

Jual Beli Ketika Panggilan Adzan Jual beli tidak sah dilakukan bila telah masuk kewajiban untuk melakukan shalat Jumat. Yaitu setelah terdengar panggilan adzan yang kedua, berdasarkan Firman Allah Taala : Hai

orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumuah : 9).

Allah melarang jual beli agar tidak menjadikannya sebagai kesibukan yang menghalanginya untuk melakukan Shalat Jumat. Allah mengkhususkan melarang jual beli karena ini adalah perkara terpenting yang (sering) menyebabkan kesibukan seseorang. Larangan ini menunjukan makna pengharaman dan tidak sahnya jual beli. Kemudian Allah mengatakan

dzalikum (yang demikian itu), yakni yang Aku telah sebutkan kepadamu dari perkara
meninggalkan jual beli dan menghadiri Shalat Jumat adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui akan maslahatnya. Maka, melakukan kesibukan dengan perkara selain jual beli sehingga mengabaikan shalat Jumat adalah juga perkara yang diharamkan.

Demikian juga shalat fardhu lainnya, tidak boleh disibukkan dengan aktivitas jual beli ataupun yang lainnya setelah ada panggilan untuk menghadirinya. Allah Taala berfirman Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut

nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah

18

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa batas. (QS. 24:36-37-38).

Jual Beli Untuk Kejahatan Demikian juga Allah melarang kita menjual sesuatu yang dapat membantu terwujudnya kemaksiatan dan dipergunakan kepada yang diharamkan Allah. Karena itu, tidak boleh menjual sirup yang dijadikan untuk membuat khamer karena hal tersebut akan membantu terwujudnya permusuhan. Hal ini berdasarkan firman Allah taala Janganlah kalian tolong-

menolong dalam perbuatuan dosa dan permusuhan (Ai Maidah : 2)


Demikian juga tidak boleh menjual persenjataan serta peralatan perang lainnya di waktu terjadi fitnah (peperangan) antar kaum muslimin supaya tidak menjadi penyebab adanya pembunuhan. Allah dan Rasul-Nya telah melarang dari yang demikian.

Ibnul Qoyim berkata

"Telah jelas dari dalil-dalil syara bahwa maksud dari akad jual beli akan menentukan sah atau rusaknya akad tersebut. Maka persenjataan yang dijual seseorang akan bernilai haram atau batil manakala diketahui maksud pembelian tersebut adalah untuk membunuh seorang Muslim. Karena hal tesebut berarti telah membantu terwujudnya dosa dan permusuhan. Apabila menjualnya kepada orang yang dikenal bahwa dia adalah Mujahid fi sabilillah maka ini adalah ketaatan dan qurbah. Demikian pula bagi yang menjualnya untuk memerangi kaum muslimin atau memutuskan jalan perjuangan kaum muslimin maka dia telah tolong menolong untuk kemaksiatan.

Menjual Budak Muslim kepada Non Muslim Allah melarang menjual hamba sahaya muslim kepada seorang kafir jika dia tidak membebaskannya. Karena hal tersebut akan menjadikan budak tersebut hina dan rendah di hadapan orang kafir. Allah taala telah berfirman Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan

kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (QS. 4:141).

19

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda : Islam itu tinggi dan tidak akan pernah ditinggikan

atasnya(shahih dalam Al Irwa : 1268, Shahih Al Jami : 2778)

Jual Beli di atas Jual Beli Saudaranya Diharamkan menjual barang di atas penjualan saudaranya, seperti seseorang berkata kepada orang yang hendak membeli barang seharga sepuluh, Aku akan memberimu barang

yang seperti itu dengan harga sembilan.. Atau perkataan Aku akan memberimu lebih baik dari itu dengan harga yang lebih baik pula. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:

Tidaklah sebagian diantara kalian diperkenankan untuk menjual (barang) atas (penjualan) sebagian lainnya. (Mutafaq alaihi). Juga sabdanya: Tidaklah seorang menjual di atas jualan saudaranya (Mutfaq alaih).
Demikian juga diharamkan membeli barang di atas pembelian saudaranya. Seperti mengatakan terhadap orang yang menjual dengan harga sembilan : Saya beli dengan harga

sepuluh
Kini betapa banyak contoh-contoh muamalah yang diharamkan seperti ini terjadi di pasarpasar kaum muslimin. Maka wajib bagi kita untuk menjauhinya dan melarang manusia dari pebuatan seperti tersebut serta mengingkari segenap pelakunya.

Samsaran Termasuk jual beli yang diharamkan adalah jual belinya orang yang bertindak sebagai samsaran, (yaitu seorang penduduk kota menghadang orang yang datang dari tempat lain (luar kota), kemudian orang itu meminta kepadanya untuk menjadi perantara dalam jual belinya, begitupun sebaliknya, pent). Hal ini berdasarkan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam :Tidak boleh seorang yang hadir (tinggal di kota) menjualkan barang terhadap orang

yang baadi (orang kampung lain yang datang ke kota)

Ibnu Abbas Radhiallahu anhu berkata: Tidak boleh menjadi Samsar baginya (yaitu penunjuk jalan yang jadi perantara penjual dan pemberi). Nabi Shalallahu alaihi wasallam

20

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

bersabda Biarkanlah manusia berusaha sebagian mereka terhadap sebagian yang lain untuk

mendapatkan rizki Allah, (Shahih Tirmidzi, 977, Shahih Al Jami 8603

Begitu pula tidak boleh bagi orang yang mukim untuk membelikan barang bagi seorang pendatang. Seperti seorang penduduk kota (mukim) pergi menemui penduduk kampung (pendatang) dan berkata Saya akan membelikan barang untukmu atau menjualkan. Kecuali bila pendatang itu meminta kepada penduduk kota (yang mukim) untuk membelikan atau menjualkan barang miliknya, maka ini tidak dilarang

Jual Beli dengan Inah Diantara jual beli yang juga terlarang adalah jual beli dengan cara inah, yaitu menjual sebuah barang kepada seseorang dengan harga kredit, kemudian dia membelinya lagi dengan harga kontan akan tetapi lebih rendah dari harga kredit. Misalnya, seseorang menjual barang seharga Rp 20.000 dengan cara kredit. Kemudian (setelah dijual) dia membelinya lagi dengan harga Rp 15.000 kontan. Adapun harga Rp 20.000 tetap dalam hitungan hutang si pembeli sampai batas waktu yang ditentukan. Maka ini adalah perbuatan yang diharamkan karena termasuk bentuk tipu daya yang bisa mengantarkan kepada riba. Seolah-olah dia menjual dirham-dirham yang dikreditkan dengan dirham-dirham yang kontan bersamaan dengan adanya perbedaan (selisih). Sedangkan harga barang itu hanya sekedar tipu daya saja (hilah), padahal intinya adalah riba. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: Jika kalian telah berjual beli dengan cara inah dan

telah sibuk dengan ekor-ekor sapi (sibuk denngan bercocok tanam), sehingga kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kepada kalian kehinaan, dan (Dia) tidak akan mengangkat kehinaan dari kalian, sampai kalian kembail kepada agama kalian. (Silsilah As Shahihah : 11,
Shahih Abu Dawud : 2956) dan juga sabdanya Akan datang pada manusia suatu masa yang

mereka menghalalkan riba dengan jual beli (Hadits Dhaif , dilemahkan oleh Al Albany dalam
Ghayatul Maram : 13)

Wallahu alam

21

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Keterkaitan : Dalam transaksi dan produk yang ditawarkan tidak ada yang masuk kedalam kategori transaksi yang menjadikannya HARAM seperti yang diterangkan dalam poin 1 s.d. 8, Jadi sudah jelas

SEPUTAR KEHARAMAN MLM BESERTA FATWA & DALILNYA

Hukum Syara Multilevel Marketing

SEKILAS TENTANG MLM

Pengertian MLM

Secara umum Multi Level Marketing adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingakt bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai downline. Inti dari bisnis MLM ini digerakkan dengan jaringan ini, baik yang bersifat vertikal atas bawah maupun horizontal kiri kanan ataupun gabungan antara keduanya. (Lihat All About MLM oleh Benny Santoso hal: 28, Hukum Syara MLM oleh hafidl Abdur Rohman, MA)

Untuk masuk dalam jaringan bisnis pemasaran seperti ini, biasanya setiap orang harus menjadi member (anggota jaringan) ada juga yang diistilahkan dengan sebutan distributor -; kadangkala membership tersebut dilakukan dengan mengisi formulir membership dengan membayar sejumlah uang pendaftaran, disertai dengan pembelian produk tertentu agar member tersebut mempunyai point, dan kadang tanpa pembelian produk. Dalam hal ini, perolehan point menjadi sangat penting, karena kadangkala suatu perusahaan multilevel marketing menjadi point sebagai ukuran besar kecilnya bonus yang diperoleh. Point tersebut bisa dihitung berdasarkan pembelian langsung, atau tidak langsung. Pembelian langsung biasanya dilakukan oleh masing-masing member, sedangkan pembelian tidak langsung biasanya dilakukan oleh jaringan member tersebut. Dari sini, kemudian ada istilah bonus jaringan. Karena dua kelebihan inilah, biasanya bisnis multilevel marketing ini diminati

22

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

banyak kalangan. Ditambah dengan potongan harga yang tidak diberikan kepada orang yang tidak menjadi member.

Namun, ada juga point yang menentukan bonus member ditentukan bukan oleh pembelian baik langsung maupun tidak, melainkan oleh referee (pemakelaran) sebagaimana istilah mereka yang dilakukan terhadap orang lain, agar orang tersebut menjadi member dan include di dalamnya pembelian produk. Seorang member/distributor harus menseponsori orang lain agar menjadi member/distributor dan orang ini menjadi down line dari orang yang mensponsorinya (up line-nya). Begitu seterusnya up line harus membimbing down line-nya untuk mensponsori orang lain lagi dan membentuk jaringan. Sehingga orang yang menjadi up line akan mendapat bonus jaringan atau komisi kepemimpinan. Sekalipun tidak ditentukan formasi jaringan horizontal maupun vertikalnya.

Kilas Balik Sejarah MLM

Akar dari MLM tidak bisa dilepaskan dari berdirinya Amway Corporation dan produknya nutrilite yang berupa makanan suplemen bagi diet agar tetap sehat. Konsep ini dimulai pada tahun 1930 oleh Carl Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang tinggal di Cina pada tahun 1917-1927. Setelah 7 tahun melakukan eksperimen akhirnya dia berhasil menemukan makanan suplemen tersebut dan memberikan hasil temuannya kepda teman-temannya. Tatkala mereka ingin agar dia menjualnya pada mereka, Rehnborg berkata Kamu yang

menjualnya kepada teman-teman kamu dan saya akan memberikan komisi padamu.

Inilah praktek awal MLM yang singkat cerita selanjutnya perusahaan Rehnborg ini yang sudah bisa merekrut 15.000 tenaga penjualan dari rumah kerumah dilarang beroperasi oleh pengadilan pada tahun 1951, karena mereka melebih-lebihkan peran dari makanan tersebut. Yang mana hal ini membuat Rich DeVos dan Jay Van Andel Distributor utama produk nutrilite tersebut yang sudah mengorganisasi lebih dari 2000 distributor mendirikan American Way Association yang akhirnya berganti nama menjadi Amway. (Lihat All About MLM hal:23)

Fakta Umum Multilevel Marketing

Dari paparan di atas, jelas menunjukkan bahwa multilevel marketing sebagai bisnis pemasaran --- tersebut adalah bisnis yang dibangun berdasarkan formasi jaringan tertentu; bisa top-down (atas-bawah) atau left-right (kiri-kanan), dengan kata lain, vertikal atau

23

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

horizontal; atau perpaduan antara keduanya. Namun formasi seperti ini tidak akan hidup dan berjalan, jika tidak ada benefit (keuntungan), yang berupa bonus. Bentuknya, bisa berupa (1) potongan harga, (2) bonus pembelian langsung, (3) bonus jaringan istilah lainnya komisi kepemimpinan -. Dari ketiga jenis bonus tersebut, jenis bonus ketigalah yang diterapkan di hampir semua bisnis multilevel marketing, baik yang secara langsung menamakan dirinya bisnis MLM ataupun tidak, Sementara bonus jaringan adalah bonus yang diberikan karena faktor jasa masing-masing member dalam membangun formasi jaringannya. Dengan kata lain, bonus ini diberikan kepada member yang bersangkutan, karena telah berjasa menjualkan produk perusahaan secara tidak langsung. Meski, perusahaan (pemakelaran) - istilah lainnya sponsor, promotor namun pada dasarnya bonus jaringan seperti ini juga merupakan referee (pemakelaran). tersebut tidak menyebutkan secara langsung dengan istilah referee

Tujuan berkesinambungan. Yang mana ini akan menguntungkan anggota yang berada pada level atas (Upline) sedangkan level bawah (downline) selalu memberikan nilai point pada yang berada dilevel atas mereka Berdasarkan ini semua, maka sistem bisnis semacam ini tidak diragukan lagi kebathilannya karena beberapa sebab yaitu :

perusahaan

adalah

membangun

jaringan

personil

secara

estafet

dan

1. Ini adalah penipuan dan manipulasi terhadap anggota 2. Adanya Ghoror (spekulasi) Jahalah (sesuatu yang tidak jelas), perjudian dan adu nasib 3. Produk MLM ini bukanlah tujuan yang sebenarnya. Produk ini hanya bertujuan untuk mendapat izin dalam undang-undang dan hukum syari 4. Banyak dari kalangan pakar ekonom dunia sampai pun orang-orang non muslim meyakini bahwa jaringan piramida ini adalah sebuah permainan dan penipuan, oleh karena itu mereka melarangnya karena bisa membahayakan perekonomian nasional baik bagi kalangan individu maupun bagi masyarakat umum.

Hukum Syara Seputar Dua Akad dan Makelar

Dari fakta-fakta umum yang telah dikemukakan di atas, bisa disimpulkan bahwa praktek multilevel marketing tersebut tidak bisa dilepaskan dari dua hukum, bisa salah satunya, atau kedua-duanya sekaligus:

24

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Hukum dua akad dalam satu transaksi, atau yang dikenal dengan istilah shafqatain fi

shafqah, atau bayatayn fi bayah. Akad pertama adalah akad jual-beli (bay),
sedangkan akad kedua akad samsarah (pemakelaran). Hukum pemakelaran atas pemakelaran, atau samsarah ala samsarah. Up line atau TCO atau apalah namanya, adalah simsar (makelar), baik bagi pemilik (malik) langsung, atau tidak, yang kemudian memakelari down line di bawahnya, dan selanjutnya down line di bawahnya menjadi makelar bagi down line di bawahnya lagi.

Mengenai kasus shafqatayn fi shafqah, atau bayatayn fi bayah, telah banyak dinyatakan dalam hadits Nabis SAW, antara lain, sebagai berikut:

1. Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, an Nasai dan at Tirmidzi, dari Abu Hurairah ra. Yang menyatakan :

Nabi SAW, telah melarang dua pembelian dalam satu pembelian.1

Dalam hal ini, as Syafii memberikan keterangan (syarh) terhadap maksud bayatayn fi

bayah (dua pembelian dalam satu pembelian), dengan menyatakan:

Jika seseorang mengatakan : Saya jual budak ini kepada anda dengan harga 1000, dengan catatan anda menjual rumah anda kepada saya dengan harga segini. Artinya, jika anda menetapkan milik anda menjadi milik saya, sayapun menetapkan milik saya menjadi milik anda.2

Dalam konteks ini, maksud dari bayatayn fi bayah adalah melakukan dua akad dalam satu transaksi, akad yang pertama adalah akad jual beli budak, sedangkan yang kedua adalah akad jual-beli rumah. Namun, masing-masing dinyatakan sebagai ketentuan yang mengikat satu sama lain, sehingga terjadilah dua transaksi tersebut

include dalam satu aqad.

2.

Hadits dari al-Bazzar dan Ahmad, dari Ibnu Masud yang menyatakan :

Rasululllah SAW telah melarang dua kesepakatan (aqad) dalam satu kesepakatan (aqad).3

25

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Hadits yang senada dikemukan oleh at Thabrani dalam kitabnya, al-Awsath, dengan redaksi sebagai berikut:

Tidaklah dihalalkan dua kesepakatan (aqad) dalam satu kesepakatan (aqad).4

Maksud hadits ini sama dengan hadits yang telah dinyatakan dalam point 1 di atas. Dalam hal ini, Rasulullah SAW, dengan tegas melarang praktek dua akad (kesepakatan) dalam satu aqad (kesepakatan).

3. kakeknya, dengan redaksi:

Hadits Ibn Majah, al Hakim dan Ibn Hibban dari Amr bin Syuyb, dari bapaknya, dari

Tidak dihalalkan salaf (akad pemesanan barang) dengan jual-beli, dan tidak dihalalkan dua syarat dalam satu transaksi jual-beli.5

Hadits ini menegaskan larangan dalam dua konteks hadits sebelumnya, dengan disertai contoh kasus, yaitu akad salaf, atau akad pemesanan barang dengan pembayaran di depan, atau semacam inden barang, dengan akad jual-beli dalam satu transaksi, atau akad. Untuk mempertegas konteks hadits yang terakhir ini, penjelasan as-Sarakhsi penganut mazhab Hanafi bisa digunakan. Beliau juga menjelaskan, bahwa melakukan transaksi jual-beli dengan ijarah (kontrak jasa) dalam satu akad juga termasuk larangan dalam hadits tersebut.6

Dari dalalah yang ada, baik yang menggunakan lafadz: naha (melarang), maupun laa

tahillu/yahillu (tidak dihalalkan) menunjukkan, bahwa hukum muamalah yang disebutkan


dalam hadits tersebut jelas haram. Sebab, ada lafadz dengan jelas menunjukkan keharamannya, seperti: la tahillu/yahillu. Ini mengenai dalil dan hukum yang berkaitan dengan dua transaksi dalam satu akad, serta manath hukumnya.

Mengenai akad (shafqah)-nya para ulama mendefinisikannya sebagai :

Akad merupakan hubungan antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariatkan, dengan dampak yang ditetapkan pada tempatnya.7

26

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Maka, suatu tasharruf qawli (tindakan lisan) dikatakan sebagai akad, jika ada ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan), ijab (penawaran) dari pihak pertama, sedangkan

qabul (penerimaan) dari pihak kedua. Ijab dan qabul ini juga harus dilakukan secara syari,
sehingga dampaknya juga halal bagi masing-masing pihak. Misalnya, seorang penjual barang menyatakan : Saya jual rumah saya ini kepada anda dengan harga 50 juta, adalah bentuk penawaran (ijab), maka ketika si pembeli menyakan : Saya beli rumah anda dengan harga

50 juta, adalah penerimaan (qabul). Dampak ijab-qabul ini adalah masing-masing pihak
mendapatkan hasil dari akadnya; si penjual berhak mendapatkan uang si pembeli sebesar Rp. 50 juta, sedangkan si pembeli berhak mendapatkan rumah si penjual tadi. Inilah bentuk akad yang diperbolehkan oleh syara.

Di samping itu, Islam telah menetapkan bahwa akad harus dilakukan terhadap salah satu dari dua perkara; zat (barang atau benda) atau jasa (manfaat). Misalnya, akad syirkah dan jual beli adalah akad yang dilakukan terhadap zat (barang atau benda), sedangkan akad

ijarah adah akad yang dilakukan terhadap jasa (manfaat). Selain terhadap dua hal ini, maka
akad tersebut statusnya batil.

Adapun praktek pemakelaran secara umum, hukumnya adalah boleh berdasarkan hadits Qays bin Abi Ghurzah al-Kinani, yang menyatakan:

Kami biasa membeli beberapa wasaq di Madinah, dan biasa menyebut diri kami dengan samasirah (bentuk plural dari simsar, makelar), kemudian Rasulullah SAW. Keluar menghampiri kami, dan menyebut kami dengan nama yang lebih baik daripada sebutan kami. Beliau menyatakan: Wahai para tujjar (bentuk plural dari tajir, pedagang), sesungguhnya

jual-beli itu selalu dihinggapi kelalaian dan sesumpah, maka bersihkan dengan sedekah.8
www.Bisnis-Online-Syariah.Com

Hanya, yang perlu dipahami adalah fakta pemakelaran yang dinyatakan dalam hadits Rasulullah SAW sebagaimana yang dijelaskan oleh as Sarakhsi ketika mengemukakan hadits ini adalah:

Simsar adalah sebutan untuk orang yang bekerja untuk orang lain dengan kompensasi (upah atau bonus). Baik untuk menjual maupun membeli.9

Ulama penganut Hambali, Muhammad bin Abi al-Fath, dalam kitabnya, al-Mutalli, telah meyatakan definisi tentang pemakelaran, yang dalam fiqih dikenal dengan samsarah, atau

dalal tersebut, seraya menyakan:

27

The Hidden Business Secret

Jika (seseorang) menunjukkan dalam transaksi jual-beli; dikatakan: saya telah menunjukkan anda pada sesuatu dengan difathah dal-nya, dalalat(an), dan dilalat(an), serta didahmmah dalnya, dalul(an), atau dululat(an) jika anda menunjukkan kepadanya, yaitu jika seorang pembeli menunjukkan kepadanya, maka orang itu adalah simsar (makelar) antara keduanya (pembeli dan penjual), dan juga disebut dalal.10

Dari batasan-batasan tentang pemakelaran di atas, bisa disimpulkan, bahwa pemakelaran itu dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain, yang berstatus sebagai pemilik (maalik). Bukan dilakukan oleh seseorang terhadap sesama makelar yang lain. Karena itu, memakelari makelar atau samsarah ala samsarah tidak diperbolehkan. Sebab, kedudukan makelar adalah sebagai orang tengah (mutawassith). Atau orang yang mempertemukan (muslih) dua kepentingan yang berbeda; kepentingan penjual dan pembeli. Jika dia menjadi penengah orang tengah (mutawwith al mutawwith), maka statusnya tidak lagi sebagai penengah. Dan gugurlah kedudukannya sebagai penengah, atau makelar. Inilah fakta makelar dan pemakelaran.

Hukum Dua Akad dan Makelar dalam Praktek MLM

Mengenai status MLM, maka dalam hal ini perlu diklasifikasikan berdasarkan fakta masing-masing. Dilihat dari aspek shafqatayn fi shafqah, atau bayatayn fi bayah, maka bisa disimpulkan:

1. menjadi member tersebut harus membayar sejumlah uang tertentu untuk menjadi

Ada MLM yang membuka pendaftaran member, yang untuk itu orang yang akan

member apapun istilahnya, apakah membeli posisi ataupun yang lain disertai
membeli produk. Pada waktu yang sama, dia menjadi referee (makelar) bagi perusahaan dengan cara merekrut orang, maka praktek MLM seperti ini, jelar termasuk dalam kategori hadits : shafqatayn fi shafqah, atau bayatayn fi bayah. Sebab, dalam hal ini, orang tersebut telah melakukan transaksi jual-beli dengan pemakelaran secara bersamasama dalam satu akad. Maka, praktek seperti ini jelas diharamkan sebagaimana hadits di atas. 2. untuk itu orang tersebut tetap harus membayar sejumlah uang tertentu untuk menjadi Ada MLM yang membuka pendaftaran member, tanpa harus membeli produk, meski

28

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

member. Pada waktu yang sama membership (keanggotaan) tersebut mempunyai


dampak diperolehnya bonus (point), baik dari pembelian yang dilakukannya di kemudian hari maupun dari jaringan di bawahnya, maka praktek ini juga termasuk dalam kategori

shafqatayn fi shafqah, atau bayatayn fi bayah. Sebab, membership tersebut merupakan


bentuk akad, yang mempunyai dampak tertentu. Dampaknya, ketika pada suatu hari dia membeli produk meski pada saat mendaftar menjadi member tidak melakukan pembelian dia akan mendapatkan bonus langsung. Pada saat yang sama, ketentuan dalam membership tadi menetapkan bahwa orang tersebut berhak mendapatkan bonus, jika jaringan di bawahnya aktif, meski pada awalnya belum. Bahkan ia akan mendapat bonus (point) karena ia telah mensponsori orang lain untuk menjadi member. Dengan demikian pada saat itu ia menandatangani dua akad yaitu akad membership dan akad

samsarah (pemakelaran).
3. harus membeli produk, maka akad membership seperti ini justru merupakan akad yang tidak dilakukan terhadap salah satu dari dua perkara, zat dan jasa. Tetapi, akad untuk mendapad jaminan menerima bonus, jika di kemudian hari membeli barang. Kasus ini, persis seperti orang yang mendaftar sebagai anggota asuransi, dengan membayar polis asuransi untuk mendapatkan jaminan P.T. Asuransi. Berbeda dengan orang yang membeli produk dalam jumlah tertentu, kemudian mendapatkan bonus langsung berupa kartu diskon, yang bisa digunakan sebagai alat untuk mendapatkan diskon dalam pembelian selanjutnya. Sebab, dia mendapatkan kartu diskon bukan karena akad untuk mendapatkan jaminan, tetapi akad jual beli terhadap barang. Dari akad jual beli itulah, dia baru mendapatkan bonus. Dan karenanya, MLM seperti ini juga telah melanggar ketentuan akad syari, sehingga hukumnya tetap haram. Ini dilihat dari aspek shafqatayn fi shafqah, atau bayatayn fi bayah, yang jelas hukumnya haram. Adapun dilihat dari aspek samsarah ala samsarah, maka bisa disimpulkan, semua MLM hampir dipastikan mempraktekkan samsarah ala samsarah (pemakelarah terhadap pemakelaran). Karena justru inilah yang menjadi kunci bisnis Pada saat yang sama, MLM tersebut membuka membership tanpa disertai ketentuan

multilevel marketing. Karena itu, dilihat dari aspek samsarah ala samsarah, bisa dikatakan
MLM yang ada saat ini tidak ada yang terlepas dari praktek ini. Padahal, sebagaimana yang dijelaskan di atas, praktek samsarah ala samsarah jelas bertentangan dengan praktek

samsarah dalam Islam. Maka, dari aspek yang kedua ini, MLM yang ada saat ini, prakteknya
jelas telah menyimpang dari syariat islam. Dengan demikian hukumnya haram.

29

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Berdasarkan ini semua, tatkala kita mengetahui bahwa hukum syari didasarkan pada maksud dan hakekatnya serta bukan sekedar polesan luarnya, maka perubahan nama sesuatu yang haram akan semakin menambah bahayanya karena ini berarti terjadi penipuan terhadap Allah dan Rasul-Nya, oleh karena itu sistem bisnis semacam ini adalah haram dalam pandangan syarI.

Kalau ada yang bertanya : Bahwasanya bisnis ini bermanfaat bagi sebagian orang Jawabannya : Adanya manfaat pada sebagian orang tidak bisa menghilangkan

keharamannya, sebagaimana firman Allah Taala:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah : Pada keduanya itu terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya (QS Al-Baqarah:219)

Tatkala bahaya dari khamr dan perjudian itu lebih banyak daripada manfaatnya, maka keduanya dengan sangat tegas diharamkan.

Kesimpulannya, bisnis ini adalah memakan harta manusia dengan cara yang bathil, juga merupakan (http://www.alhelaly.com, bagian soal jawab) bentuk spekulasi dan spekulasi adalah bentuk perjudian

Fatwa Tentang MLM


www.Bisnis-Online-Syariah.Com

Pada tulisan ini, kami akan menampilkan fatwa ulama terkemuka di masa ini. Mereka yang telah di kenal dengan keilmuan, ketakwaan dan semangat dalam membimbing dan memperbaiki umat.

30

The Hidden Business Secret

Fatwa Majma Al-Fiqh Al-Islamy Sudan

Dikeluarkan pada tanggal 17 Rabiul Akhir 1424 H, bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2003M pada majelis no. 3/24. kesimpulan dari fatwa mereka dalam dua poin-sebagaimana yang disampaikan oleh Amin Am Majma Al-Fiqh Al-Islamy Sudan, Prof. DR. Ahmad Khalid Bakar-sebagai berikut:

Satu, sesungguhnya bergabung dengan perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an pemasaran berjejaring (MLM) tidak boleh secara syari karena hal tersebut adalah qimar.[1]

Dua, Sistem perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an berjejaring (MLM) tidak ada hubungannya dengan akad samsarah[2]-sebagaimana yang disangka perusahaan (Biznas) itu dan sebagaimana mereka mengesankan itu kepada ahlul ilmi yang memberi fatwa boleh dengan alasan itu sebagai samsarah di sela-sela pertanyaan yang mereka ajukan kepada ahlul ilmi tersebut dan telah digambarkan kepada mereka perkara yang tidak sebenarnya-.

Fatwa Majma Al-Fiqh Al-Islamy Sudan di atas dan pembahasan bersamanya telah dibukukan dan diberi catatan tambahan oleh seorang penuntut ilmu di Yordan, yaitu syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby.

Sepanjang yang kami ketahui, belum ada dari para ulama yang membolehkan sistem Multi Level Marketing ini. Memang ada sebagian dari tulisan orang-orang yang memberi kemungkinan bolehnya hal tersebut, tapi datangnya hanya dari sebagian para ulama yang dikabarkan kepada mereka sistem MLM dengan penggambaran yang tidak benarsebagaimana dalam Fatwa Majma Al-Fiqh Al-Islamy-atau sebagian orang yang sebenarnya tidak pantas berbicara dalam masalah seperti ini.

Akhirulkalam, semoga apa yang tertuang dalam tulisan ini ada manfaatnya untuk seluruh pembaca dan membawa kebaikan untuk kita. Wallahulalam

31

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Fatwa Lajnah Daimah pada tanggal 14/3/1425 dengan nomor (22935)

Telah sampai pertanyaan-pertanya an yang sangat banyak kepada Al-Lajnah Ad-Daimah Li Al-Buhuts Al-Ilmiyah wa Al-Ifta[3] tentang aktifitas perusahaan-perusaha an pemasaran berpiramida atau berjejaring (MLM)[4] seperti Biznas dan hibah Al-Jazirah. Kesimpulan aktifitas mereka adalah meyakinkan seseorang untuk membeli sebuah barang atau produk agar dia (juga) mampu meyakinkan orang-orang lain untuk membeli produk tersebut (dan) agar orang-orang itu juga meyakinkan yang lainnya untuk membeli, demikian seterusnya. Setiap kali bertambah tingkatan anggota dibawahnya (downline), maka orang yang pertama akan mendapatkan komisi yang besar yang mencapai ribuan real. Setiap anggota yang dapat meyakinkan orang-orang setelahnya (downline-nya) untuk bergabung, akan mendapatkan komisi-komisi yang sangat besar yang mungkin dia dapatkan sepanjang berhasil merekrut anggota-anggota baru setelahnya ke dalam daftar para anggota. Inilah yang dinamakan dengan pemasaran berpiramida atau berjejaring (MLM).

JAWAB:

Alhamdullilah, Lajnah menjawab pertanyaan diatas sebagai berikut: Sesungguhnya transaksi sejenis ini adalah haram. Hal tersebut karena tujuan dari transaksi itu adalah komisi dan bukan produk. Terkadang komisi dapat mencapai puluhan ribu sedangkan harga produk tidaklah melebihi sekian ratus. Seorang yang berakal ketika dihadapkan di antara dua pilihan, niscaya ia akan memilih komisi. Karena itu, sandaran perusahaan-perusahaan ini dalam memasarkan dan mempromosikan produk-produk mereka adalah menampakkan jumlah komisi yang besar yang mungkin didapatkan oleh anggota dan mengiming-imingi mereka dengan keuntungan yang melampaui batas sebagai imbalan dari modal yang kecil yaitu harga produk. Maka produk yang dipasarkan oleh perusahaanperusaha an ini hanya sekedar label dan pengantar untuk mendapatkan komisi dan keuntungan. Tatkala ini adalah hakikat dari transaksi di atas, maka dia adalah haram karena beberapa alasan:

32

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Pertama, transaksi tersebut mengandung riba dengan dua macam jenisnya; riba fadhl[5] dan riba nasiah[6]. Anggota membayar sejumlah kecil dari hartanya untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar darinya. Maka ia adalah barter uang dengan bentuk tafadhul (ada selisih nilai) dan takhir (tidak cash). Dan ini adalah riba yang diharamkan menurut nash dan kesepakatan[7]. Produk yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen tiada lain hanya sebagai kedok untuk barter uang tersebut dan bukan menjadi tujuan anggota (untuk mendapatkan keuntungan dari pemasarannya), sehingga (keberadaan produk) tidak berpengaruh dalam hukum (transaksi ini).

Kedua, ia termasuk gharar[8] yang diharamkan menurut syariat, karena anggota tidak mengetahui apakah dia akan berhasil mendapatkan jumlah anggota yang cukup atau tidak?. Dan bagaimanapun pemasaran berjejaring atau piramida itu berlanjut, dan pasti akan mencapai batas akhir yang akan berhenti padanya. Sedangkan anggota tidak tahu ketika bergabung didalam piramida, apakah dia berada di tingkatan teratas sehingga ia beruntung atau berada di tingkatan bawah sehingga ia merugi? Dan kenyataannya, kebanyakan anggota piramida merugi kecuali sangat sedikit di tingkatan atas. Kalau begitu yang mendominasi adalah kerugian. Dan ini adalah hakikat gharar, yaitu ketidakjelasan antara dua perkara, yang paling mendominasi antara keduanya adalah yang dikhawatirkan. Dan Nabi shalallahu alaihi wasallam telah melarang dari gharar sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya.

Tiga, apa yang terkandung dalam transaksi ini berupa memakan harta manusia dengan kebatilan, dimana tidak ada yang mengambil keuntungan dari akad (transaksi) ini selain perusahaan dan para anggota yang ditentukan oleh perusahaan dengan tujuan menipu anggota lainnya. Dan hal inilah yang datang nash pengharamannya dengan firman (Allah) Taala,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil [An-Nisa:29]

Empat, apa yang terkandung dalam transaksi ini berupa penipuan, pengkaburan dan penyamaran terhadap manusia, dari sisi penampakan produk seakan-akan itulah tujuan dalam transaksi, padahal kenyataanya adalah menyelisihi itu. Dan dari sisi, mereka

33

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

mengiming-imingi komisi besar yang seringnya tidak terwujud. Dan ini terhitung dari penipuan yang diharamkan. Nabi shalallahu alaihi wasallam telah bersabda,

Siapa yang menipu maka ia bukan dari saya [Dikeluarkan Muslim dalam shahihnya]
Dan beliau juga bersabda,

Dua orang yang bertransaksi jual beli berhak menentukan pilihannya (khiyar) selama belum berpisah. jika keduanya saling jujur dan transparan, niscaya akan diberkati transaksinya. Dan jika keduanya saling dusta dan tertutup, niscaya akan dicabut keberkahan transaksinya.
[MuttafaqunAlaihi]

Adapun pendapat bahwa transaksi ini tergolong samsarah[9], maka itu tidak benar. Karena samsarah adalah transaksi (dimana) pihak pertama mendapatkan imbalan atas usahanya mempertemukan barang (dengan pembelinya). Adapun pemasaran berjejaring (MLM), anggotanya-lah yang mengeluarkan biaya untuk memasarkan produk tersebut. Sebagaimana maksud hakikat dari samsarah adalah memasarkan barang, berbeda dengan pemasaran berjejaring (MLM), maksud sebenarnya adalah pemasaran komisi dan bukan (pemasaran) produk. Karena itu orang yang bergabung (dalam MLM) memasarkan kepada orang yang akan memasarkan dan seterusnya[10]. Berbeda dengan samsarah, (dimana) pihak perantara benar-benar memasarkan kepada calon pembeli barang. Perbedaan diantara dua transaksi adalah jelas. Adapun pendapat bahwa komisi-komisi tersebut masuk dalam kategori hibah (pemberian), maka ini tidak benar, andaikata (pendapat itu) diterima, maka tidak semua bentuk hibah itu boleh menurut syariat. (Sebagaimana) hibah yang terkait dengan suatu pinjaman adalah riba. Karena itu, Abdullah bin Salam berkata kepada Abu Burdah radhiyallahuanhuma,

Sesungguhnya engkau berada di suatu tempat yang riba tersebar padanya. Maka jika engkau memiliki hak pada seseorang kemudian dia menghadiahkan kepadamu sepikul jerami, sepikul gandum atau sepikul tumbuhan maka ia adalah riba. [Dikeluarkan oleh AlBukhary dalam Ash-Shahih] Dan (hukum) hibah dilihat dari sebab terwujudnya hibah tersebut. Karena itu beliau alaihish shalatu wa sallam bersabda kepada pekerjanya yang datang lalu berkata, Ini untuk kalian, dan ini dihadiahkan kepada saya. Beliau alaihish shalatu wa sallam bersabda,

Tidakkah sepantasnya engkau duduk di rumah ayahmu atau ibumu, lalu engkau menunggu apakah dihadiahkan kepadamu atau tidak? [MuttafaqunAlaih]

34

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Dan komisi-komisi ini hanyalah diperoleh karena bergabung dalam sistem pemasaran berjejaring. Maka apapun namanya, baik itu hadiah, hibah atau selainnya, maka hal tersebut sama sekali tidak mengubah hakikat dan hukumnya. Dan (juga) hal yang patut disebut disana ada beberapa perusahaan yang muncul di pasar bursa dengan sistem pemasaran berjejaring atau berpiramida (MLM) dalam transaksi mereka, seperti Smart Way, Gold Quest dan Seven Diamond. Dan hukumnya sama dengan perusahaan-perusaha an yang telah berlalu penyebutannya. Walaupun sebagiannya berbeda dengan yang lainnya pada produk-produk yang mereka perdagangkan.

Wabillahi taufiq wa shalallahu ala Nabiyina Muhammad wa aalihi wa shohbihi.

[Fatwa diatas ditanda-tangani oleh Syaikh Abdul Azis Asy-Syaikh (ketua), Syaikh Shalih AlFauzan, Syaikh Abdullah Al-Ghudayyan, Syaikh Abdullah Ar-Rukban, Syaikh Ahmad Sair AlMubaraky dan Syaikh Abdullah Al-Mutlaq] Dikutip dari majalah An-Nashihah volume 14, hal. 12-14

Catatan Kaki : [1] Qimar adalah seseorang mengeluarkan biaya dalam sebuah transaksi yang ada kemungkinan dia beruntung dan ada kemungkinan dua merugi (Penerjemah) [2] Yaitu jasa sebagai perantara atau makelar [3] Yaitu komisi khusus bidang riset ilmah dan fatwa. Beranggotakan ulama-ulama terkemuka di Saudi Arabia bahkan menjadi rujukan kaum muslimin di berbagai belahan bumi. (Penerjemah) [4] Kadang disebut dengan istilah Pyramid Scheme, network marketing atau multi level marketing (MLM). (Penerjemah) [5] Riba fadhl adalah penambahan pada salah satu dari dua barang ribawy (yaitu barang yang berlaku pada hukum riba) yang sejenis dengan transaksi yang kontan (Penerjemah) [6] Riba nasiah adalah transaksi antara dua jenis barang ribawy yang sama sebab ribanya dengan tidak secara kontan. (Penerjemah) [7] Maksudnya menurut nash Al-Quran dan As-Sunnah serta kesepakatan para ulama. (Penerjemah)

35

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

[8] Gharar adalah apa yang belum diketahui akan diperoleh atau tidak, dari sisi hakikat dan kadarnya. (Penerjemah) [9] Maksudnya jasa sebagai perantara atau makelar. (Penerjemah) [10] Pengguna barang tersebut adalah anggota MLM, hal ini dikenal dengan istilah user 100%. (editor)

fatwa Markaz Imam Al-albani bertanggal 26 Syaban 1424H

Berikut ini adalah teks yang ditanda tangani oleh para masyaikh Yordania murid-murid Imam Al-Albani, yaitu Syaikh Muhammad bin Musa Alu Nashr, Salim bin Id Al- Hilali, Ali bin Hasan Al-Halabi, Masyhur bin Hasan Alu Salman. Berikut teks fatwa mereka.

Banyak pertanyaan yang datang kepada kami dari berbagai penjuru tentang hukum bergabung dengan PT. Bisnis dan perusahaan modern semisalnya yang menggunakan sistem piramida. Yang mana bisnis ini secara umum dijalankan dengan cara menjual produk tertentu serta membayar uang dalam jumlah tertentu tiap tahun untuk bisa tetap menjadi anggotanya. Yang mana karena dia telah mempromosikan sistem bisnis ini maka kemudian pihak perusahaan akan memberikan uang dalam jumlah tertentu yang terus bertambah sesuai dengan hasil penjualan produk dan perekrutan anggota baru.

Jawab:

Bergabung menjadi anggota PT. Semacam ini untuk mempromosikannya yang selalu terkait dengan pembayaran uang dengan menunggu bisa merekrut anggota baru serta masuk dalam sistem bisnis piramida ini hukumnya HARAM, karena seorang anggota jelas-jelas telah membayar uang tertentu demi memperoleh uang yang masih belum jelas dalam jumlah yang lebih besar. Dan ini tidak bisa diperoleh melainkan secara kebetulan ia sedang bernasib baik, yang mana sebenarnya tidak mampu diusahakan oleh sianggota tersebut. Ini adalah murni sebuah bentuk perjudian berdasarkan kaedah para ulama.

Wallahu Al-Muwaffiq

Amman al-Balqo Yordania

26 Syaban 1424H

36

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

catatan:

1. Jangan ada yang berkata bahwa bisa saja hukum ini adalah kesimpulan Syaikh Salim Al- Hilali dari MLM yang ada di Yordania yang berarti tidak mencakup MLM yang ada di Indonesia, karena dua hal : Ini adalah jawaban beliau atas pertanyaan seputar bisnis MLM yang datang dari seantero penjuru dunia Bahwa MLM semuanya dan dimana saja berawal dari Amway yang pada intinya adalah pemasaran produk perusahaan dengan sistem berantai yang membentuk piramida. Dengan dalil bahwa gambaran syaikh tentang MLM sama dengan yang ada di Indonesia. Jika penduduk kota Surabaya berjumlah empat juta orang dan semua penduduk tergabung dalam satu saja perusahaan MLM, maka pada level sebelas seorang anggota tidak mungkin lagi mencari anggota baru di kota Surabaya. Dan ini sepertinya sesuatu yang jauh sekali , karena tidak semua orang ingin mengikuti program MLM, dan anggaplah semuanya tergabung dalam MLM pastilah dalam banyak PT. MLM dan bukan pada salah satu saja. Yang ini semua mengharuskan orang pada level delapan atau sembilan tidak bisa lagi mencari anggota baru.

2. Bukti bahwa yang diuntungkan dengan sistem MLM adalah Upline, sedangkan Downline akan selalu dirugikan adalah bahwa bentuk piramida ini akan berhenti pada level tertentu yang mana mereka tidak mungkin bisa mencari anggota baru lagi, yang dengannya semua bonus dan point yang dijanjikan adalah impian belaka. Dan perlu dicermati bahwa dimanapun Downline akan selalu lebih banyak daripada Upline.

Kesimpulan

Inilah fakta, dalil-dalil, pandangan ulama terhadap fakta dalil serta status tahqiq al-manath hukum MLM, dilihat dari aspek muamalahnya. Coba Anda renungkan Jika satu saja terdapat penyimpangan atau pelanggaran dari dalil diatas maka tak pelak lagi akan keharamannya apalagi penyimpangan yang terjadi dalam MLM tersebut lebih dari satu. Analisis ini berpijak kepada fakta aktivitasnya, bukan produk barangnya, yang dikembangkan dalam bisnis MLM secara umum. Jika hukum MLM dirumuskan dengan hanya melihat atau berpijak pada produknya apakah halal ataukah haram maka hal itu justru meninggalkan realita

37

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

pokoknya, karena MLM adalah bentuk transaksi (akad) muamalah. Oleh karenanya hukum MLM harus dirumuskan dengan menganalisis keduanya, baik akad (transaksi) maupun produknya. Mengenai akad (transaksi) maupun produknya. Mengenai akad (transaksi yang ada dalam MLM telah dijelaskan dalam paparan di atas.

Adapun dari aspek produknya, memang ada yang halal dan haram. Meski demikian, jika produk yang halal tersebut diperoleh dengan cara yang tidak syari, maka akadnya batil dan kepemilikannya juga tidak sah. Sebab, kepemilikan itu merupakan izin yang diberikan oleh pembuat syariat (idzn asy-syari) untuk memanfaatkan zat atau jasa tertentu. Izin syara dalam kasus ini diperoleh, jika akad tersebut dilakukan secara syari, baik dari aspek muamalahnya, maupun barangnya.

Dengan melihat analisis di atas maka sekalipun produk yang diperjual-belikan adalah halal, akan tetapi akad yang terjadi dalam bisnis MLM adalah akad yang melanggar ketentuan syara baik dari sisi shafqatayn fi shafqah (dua akad dalam satu transaksi) atau samsarah ala samsarah (pemakelaran atas pemakelaran); pada kondisi lain tidak memenuhi ketentuan akad karena yang ada adalah akad terhadap jaminan mendapat diskon dan bonus (point) dari pembelian langsung; maka MLM yang demikian hukumnya adalah haram.

Namun, jika ada MLM yang produknya halal, dan dijalankan sesuai dengan syariat Islam; tidak melanggar shafqatayn fi shafqah (dua akad dalam satu transaksi) atau samsarah ala samsarah (pemakelaran atas pemakelaran). Serta ketentuan hukum syara yang lain, maka tentu diperbolehkan. Masalahnya adakah MLM yang demikian?!

Sumber :

Team Zisonline.com Mulakhos Fiqhy Syaikh Sholeh bin Fauzan AL Fauzan Penerbit Dar Ibnul Jauzi - Saudi Arabia al Ustadz Qomar Su'aidi, Lc. majalah Al-Furqon, Edisi 11 th III/ Jumadi tsani 1425 hal: 30-35 Majalah As- Syari'ah http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1375 Tulisan Ahmad Sabiq bin Abdul Latif Abu Yusuf

38

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

The Hidden Business Secret

Tulisan Drs. Hafidz Abdurrahman, MA Lihat, as-Syawkani, Nayl al-Awthar, Dar al-Jil, Beirut, 1973, Juz V, hal 248. ---------------------------------------------------

Keterkaitan : Untuk menghindari terjadinya 2 transaksi dalam satu akad, Bagi yang menginginkan untuk menjadi affiliate (makelar) tanpa harus membeli produk, maka pengelola menyediakan form pendaftaran beserta akadnya dan terpisah dengan akad pembelian produk Bagi member yang ingin menjadi affiliate juga diberikan website replika untuk berpromosi dan member harus mengisikan data banknya untuk menjadi seorang affiliate

Demikianlah Materi ini diberikan kepada Anda semua selaku member The Hidden Business, mudah-mudahan kita semua mendapatkan limpahan rezeki dari Allah yang halal dan penuh barokah, Amiin..

Wassalamualaikum,

Pengelola The Hidden Business Secret

Yudi Saputra, SE

39

www.Bisnis-Online-Syariah.Com

You might also like