Professional Documents
Culture Documents
adalah transformasi yang memetakan titik ke titik
, kemudian dilanjutkan
oleh transformasi
ke titik
. Proses transformasi
dilanjutkan transformasi
dilanjutkan transformasi
. Pengerjakan transformasi
dilanjutkan transformasi
seperti
itu dituliskan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:
Transformasi yang ditulis dalam bentuk
(dibaca:
komposisi
) dinamakan
komposisi transformasi atau transformasi majemuk ,yaitu suatu transformasi yang di
dalamnya melibatkan dua atau lebih transformasi tunggal secara berurutan.
Catatan:
Komposisi Dua Translasi Berurutan
Misalkan
dan
adalah translasi
yang diwakili oleh ruas garis berarah
. Translasi
(ditulis
ditentukan dengan cara menempatkan ujung ruas garis berarah
Transformasi
Transformasi
1. Notasi
menyatakan transformasi
.
2. Notasi
menyatakan transformasi
.
berarah
). Translasi
dilanjutkan
) (
) (
)
Translasi
(diwakili
oleh ruas garis berarah
Ditulis:
translasi
translasi
komposisi translasi
Rumus:
Contoh Soal:
Translasi
diwakili oleh (
) dan translasi
diwakili oleh (
),
a. Tentukan translasi tunggal yang mewakili komposisi translasi
b. Tentukan translasi tunggal yang mewakili komposisi translasi
c. Tentukan
d. Tentukan
Penyelesaian:
a. Translasi tunggal yang mewakili komposisi translasi
ditentukan oleh:
) (
) (
)
b. Translasi tunggal yang mewakili komposisi translasi
ditentukan oleh:
) (
) (
)
c. Dengan menggunakan hasil
Jadi
.
d. Dengan menggunakan hasil
Jadi
.
Sifat-sifat komposisi dua translasi berurutan:
) (
)
(
*
Translasi
) ditulis sebagai
dan komposisi translasi itu ekuivalen dengan translasi tunggal
Komposisi translasi
Komposisi Dua Refleksi Berurutan terhadap Dua Sumbu Sejajar
Bangun geometri berbentuk huruf pada gambar dicerminkan terhadap ruas garis
Kemudian
b) Titik
()
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
1. Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis a y = dilanjutkan dengan refleksi terhadap
garis ) ( a b b y > = menghasilkan bayangan )) ( 2 , ( " a b y x P + .
Ditulis: )) ( 2 , ( " ) , (
1 2
a b y x P y x P
y y
M M
+
2. Refleksi terhadap garis a y = dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis b y =
(komposisi dua refleksi
y y
M M
1 2
) ekuivalen dengan translasi tunggal yang diwakili
oleh
|
|
.
|
\
|
) ( 2
0
a b
.
Ditulis:
y y
T M
1 2
=
|
|
.
|
\
|
) ( 2
0
a b
Sekarang timbul pertanyaan, bagaimana halnya jika titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis
b y = terlebih dahulu, baru kemudian direfleksikan terhadap garis a y = ? Secara geometri,
komposisi refleksi tersebut divisualisasikan pada gambar 6-55 di bawah ini
Koordinat titik bayangan ) " , " ( " y x P ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
o Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis b y = , diperoleh:
). 2 , ' ( ' ) , (
2
y b x P y x P
y
M
o Titik ) 2 , ' ( ' y b x P direfleksikan terhadap garis a y = , diperoleh:
y
M
y b x P
1
) 2 , ' ( ' )). ( 2 , ( " )) 2 ( 2 , ( " ) " , " ( " b a y x P y b a x P y x P + = =
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Selain itu, bayangan yang dihasilkan pada refleksi terhadap garis a y = dilanjutkan refleksi
terhadap garis b y = tidak sama dengan bayangan yang dihasilkan pada refleksi terhadap
b y = dilanjutkan refleksi terhadap a y = . Hal ini menunjukan bahwa komposisi dua refleksi
berurutan terhadap dua sumbu sejajar yang sejajar terhadap sumbu X tidak komutatif.
1. Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis b y = dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
) ( a b a y > = menghasilkan bayangan )). ( 2 , ( " b a y x P +
Ditulis: )). ( 2 , ( " ) , (
2 1
b a y x P y x P
y y
M M
+
2. Refleksi terhadap garis b y = dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis a y = (komposisi
dua refleksi
y y
M M
2 1
) ekuivalen dengan translasi tunggal yang diwakili oleh
|
|
.
|
\
|
) ( 2
0
b a
Ditulis:
|
|
.
|
\
|
=
) ( 2
0
2 1
b a
M M
y y
Ditulis:
y y y y
M M M M
2 1 1 2
=
Contoh:
Tentukan koordinat bayangan titik ) 2 , 3 ( P oleh transformasi-transformasi berikut ini.
a. Refleksi terhadap garis 1 = y dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis . 6 = y
b. Refleksi terhadap garis 6 = y dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis . 1 = y
Jawab:
Misalkan:
y
M
1
adalah transformasi refleksi terhadap garis 1 = y , dan
y
M
2
adalah transformasi refleksi terhadap garis . 6 = y
a. Refleksi terhadap garis 1 = y dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 6 = y adalah
komposisi dua refleksi .
1 2 y y
M M
)) ( 2 , ( " ) , (
2 1
a b y x P y x P
y y
M M
+
) 12 , 3 ( " )) 1 6 ( 2 2 , 3 ( " ) 2 , 3 (
1 2
= + P P P
y y
M M
Jadi, koordinat bayangan dari titik ) 2 , 3 ( P oleh refleksi terhadap garis 1 = y dilanjutkan
dengan refleksi terhadap garis 6 = y adalah ). 12 , 3 ( P
b. Refleksi terhadap garis 6 = y dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 1 = y adalah
komposisi dua refleksi .
2 1 y y
M M
)) ( 2 , ( " ) , (
21 1
b a y x P y x P
y y
M M
+
) 8 , 3 ( " )) 6 1 ( 2 2 , 3 ( " ) 2 , 3 (
1 2
= + P P P
y y
M M
Jadi, koordinat bayangan dari titik ) 2 , 3 ( P oleh refleksi terhadap garis 6 = y dilanjutkan
dengan refleksi terhadap garis 1 = y adalah ). 8 , 3 ( P
B. Pencerminan terhadap Dua Sumbu yang Sejajar terhadap Sumbu Y
Pada gambar 6-56 titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis a x = dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis ) ( a b b x > = garis a x = dan garis b x = merupakan dua garis sejajar
dan masing-masing sejajar terhadap sumbu Y.
Misalkan:
x
M
1
adalah transformasi refleksi terhadap garis a x = , dan
x
M
2
adalah transformasi refleksi terhadap garis b x = .
Di depan telah ditunjukkan bahwa bayangan dari titik ) , ( y x P oleh refleksi terhadap garis
h x = ditentukan oleh:
) , 2 ( ' ) , ( y x h P y x P
h x
=
Koordinat titik bayangan ) " , " ( " y x P ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
o Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis a x = , diperoleh:
) , 2 ( ' ) ' , ' ( ' ) , (
1
y x a P y x P y x P
x
M
=
o Titik ) , 2 ( y x a P direfleksikan terhadap garis b x = diperoleh:
) ), ( 2 ( " ) ), 2 ( 2 ( " ) " , " ( " ) , 2 (
2
y a b x P y x a b P y x P y x a P
x
M
+ = =
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Jika titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis b x = terlebih dahulu, baru kemudian
direfleksikan terhadap garis a x = (perhatikan gambar 6-57), maka koordinat bayangan
) " , " ( " y x P ditentukan melalui langkah-langkah berikut
o Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap garis b x = , diperoleh:
) , 2 ( ' ) ' , ' ( ' ) , (
2
y x b P y x P y x P
x
M
=
o Titik ) , 2 ( y x b P direfleksikan terhadap garis a x = diperoleh:
) ), ( 2 ( " ) ), 2 ( 2 ( " ) " , " ( " ) , 2 (
2
y b a x P y x b a P y x P y x a P
x
M
+ = =
1. Titik ) , ( y x P direfleksikan terhadap a x = dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
) ( a b b x > = menghasilkan bayangan titik ) ), ( 2 ( " y a b x P + .
Ditulis: ) ), ( 2 ( " ) , (
1 2
y a b x P y x P
x x
M M
+
2. Refleksi terhadap garis a x = dilanjutkan dengan releksi terhadap garis b x = (komposisi
dua refleksi
x x
M M
1 2
) ekuivalen dengan translasi tunggal yang diwakili oleh
|
|
.
|
\
|
0
) ( 2 a b
.
Ditulis:
|
|
.
|
\
|
=
0
) ( 2
1 2
a b
M M
x x
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik direfleksikan terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap
garis menghasilakn bayangan .
Ditulis :
2. Refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
(komposisi dua refleksi
)
Ditulis :
)
Perhatikan bahwa bayangan yang dihasilkan pada efleksi tehadap garis dilanjutkan
dengan refleksi terhadap garis tidak sama dengan bayangan yang dihasilkan pada
refleksi terhadap garis dilanjutkan refleksi terhadap garis . Hal ini bahwa
komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar terhadap dua sumbu
sejajar terhadap sumbu Y tidak komutatif.
Contoh :
Tentukan koordinat bayangan titik oleh ransformasi-transformasi berikut ini :
a. Refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis .
b. Refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis .
Penyelesaian :
Misalkan
adalah transformasi
rerfleksi terhadap garis .
a. Refleksi terhadap garis dilanjukan dengan refleksi terhadap adalah
komposisi dua refleksi
Jadi koordinat bayangan dari titik oleh refleksi terhadap garis
dilanjukan dengan refleksi terhadap adalah titik
b. Refleksi terhadap garis dilanjukan dengan refleksi terhadap adalah
komposisi dua refleksi
Jadi koordinat bayangan dari titik oleh rflekssi terhadap garis
dilanjukan dengan refleksi terhadap adalah titik .
Secara umum sifat-sifat komposisi dua refleksi berurtan terhadap dua sumbu sejajar
dapat diungkapkan sebagai berikut :
1. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar mengakibatkan titik
bergeser sejauh dua kali jarak antara kedua sumbu dalam arah tegak lurus
sumbu-sumbu dari sumbu refleksi pertama ke sumbu kedua.
Jadi pengerjaan dua refleksi berurtan terhadap dua sumbu sejajar ekuivalen
dengan sebuah translasi tunggal dengan jarak dan arah translasi ditentukan sebagai
berikut :
- Jarak translasi sama dengan dua kali jarak antara kedua sumbu refleksi.
- Arah translasi tegak lurus terhadap kedua sumbu, dari sumbu pertama ke
sumbu kedua.
2. Jika
,
sebagaimana diperlihatkan pada gambar 6-60. Perhatikan bahwa sumbu refleksi KL dan
sumbu refleksi MN teagk lurus dan berpotongan di tititk O.
Dengan mengacu pada gambar 6-59, tampak bahwa transformasi yang memetakan bangun
geometri ke P ke bangun geometri
- Pada gambar 6.61b, titik direfleksikan terhadap sumbu Y diperoleh titik
bayangan . Kemudian titik direfleksikan terhadap sumbu X
diperoleh bayangan . Komposissi dua refleksi ini dapat ditulis daalm
bentuk :
Contoh:
Tentukan koordinat bayangan titik P(4,2) oleh transformasi-transformasi berikut ini.
a. refleksi terhadap sumbu-X dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu-Y.
b. refleksi terhadap sumbu-Y dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu-X.
Jawab:
a. [o] titik P(4,2) direfleksikan terhadap sumbu-X:
P(4,2) P'(4,-2)
[o] titik P'(4,-2) direfleksikan terhadap sumbu-Y:
P'(4,2) P(-4,-2)
jadi koordinat bayangan titik P(4,2) oleh refleksi terhadap sumbu-X dilanjutkan dengan
refleksi terhadap sumbu-Y adalah P(-4,-2). Ditulis:
b. [o] titik P(4,2) direfleksikan terhadap sumbu-Y:
P(4,2) P'(-4,2)
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. pengerjaan dua refleksi secara berurutan terhadap sumbu-X dan sumbu-Y ekuivalen
dengan rotasi setengah putaran yang berpusat di O(0,0)
2. pengerjaan dua refleksi secara berturut terhadap sumbu-X dan sumbu-Y bersifat
komutatif
Ditulis:
[o] titik P'(4,-2) direfleksikan terhadap sumbu-X:
P'(4,2) P(-4,-2)
jadi koordinat bayangan titik P(4,2) oleh refleksi terhadap sumbu-Y dilanjutkan
dengan refleksi terhadap sumbu-X adalah P(-4,-2). Ditulis:
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan pada a. dan b. di atas jelas bahwa:
Contoh:
Diketahui: Mx adalah refleksi terhadap garis , dan
My adalah refleksi terhadap garis
Tentukan koordinat bayangan titik P(1,2) oleh refleksi-refleksi berikut ini.
a. Refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
b. Refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis
Jawab:
a. [o] titik P(1,2) direfleksikan terhadap garis , diperoleh:
P(1,2)P'((2)(3)-1,2)=P'(5,2)
[o] titik P'(5,2) direfleksikan terhadap garis , diperoleh:
P'(5,2)P(5, (2)(6)-2)=P(5,10)
jadi koordinat bayangan titik P(1,2) oleh refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis adalah P(5,10). Ditulis My o Mx(1,2) = (5,10).
b. [o] titik P(1,2) direfleksikan terhadap garis , diperoleh:
P(1,2)P'(1,(2)(6)-2)=P'(1,10)
[o] titik P'(5,2) direfleksikan terhadap garis , diperoleh:
P'(1,10)P((2)(3)-1, 10)=P(5,10)
jadi koordinat bayangan titik P(1,2) oleh refleksi terhadap garis dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis adalah P(5,10). Ditulis Mx o My(1,2) = (5,10).
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan a dan b di atas, jelas bahwa:
My o Mx(1,2) = Mx o My(1,2) = (5, 10)
Komposisi Dua Refleksi Berurutan Terhadap Dua Sumbu Yang Saling Berpotongan
Pada gambar 6-63 di bawah ini, titik A direfleksikan terhadap garis OP sehingga diperoleh
bayangan A'. Kemudian titik A' direfleksikan terhadap garis OQ sehingga diperoleh
bayangan titik A. Perhatikan bahwa titik A direfleksikan terhadap dua sumbu (sumbu OP
dan sumbu OQ), dan dua sumbu ini berpotongan di titik O. Transformasi semacam ini
dinamakan komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling berpotongan.
Misalkan titik K adalah titik potong antara AA' dengan OP dan titik L adalah titik potong
antara A'A dengan OQ.
Dengan mengacu pada ganbar 6-63 dan dengan menggunakan sifat refleksi, jelas bahwa:
[o] Segitiga AOK kongruen dengan dengan segitiga A'OK, akibatnya:
<AOK = <A'OK atau <AOA' = 2 x <A'OK ......................(1)
OA = OA' .....................(2)
[o] Segitiga A'OL kongruen dengan dengan segitiga AOL, akibatnya:
<A'OL = <AOL atau <A'OA = 2 x <A'OL ......................(3)
OA' = OA .....................(4)
Dengan menggunakan persamaan (2) dan (3) , diperoleh hubungan:
<AOA = <AOA' + <A'OA
<AOA = 2 x <A'OK + 2 x A'OL
<AOA = 2 x (<A'OK + <A'OL)
<AOA = 2 x <KOL
<AOA = 2 x <POQ
dari persamaan (2) dan (4) diperoleh hubungan: OA = OA' = OA
Oleh karena OA = OA dan <AOA = 2 x <POQ, maka dapat disimpulkan bahwa refleksi
berurutan terhadap OP dan OQ ekuivalen dengan sebuah rotasi tunggal, di mana:
- titik O bertindak sebagai titik pusat rotasi,
- besar sudut rotasi <AOA = 2 x <POQ, dan
- arah rotasi dari sumbu OP ke sumbu OQ.
Hasil ini dapat diungkapkan secara umum sebagai berikut:
Refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling berpotongan ekuivalen dengan sebuah
rotasi tunggal, di mana:
- titik potong kedua sumbu refleksi bertindak sebagai titik pusat rotasi.
- besar sudut rotasi sama dengan dua kali besar sudut antara kedua sumbu refleksi, dan
- arah rotasi dari sumbu refleksi pertama ke sumbu refleksi kedua.
Contoh:
1) Dengan menggunakan kertas berpetak, gambarlah bayangan titik A oleh refleksi-refleksi
berikut ini.
a) Refleksi terhadap sumbu-X dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y=x
b) Refleksi terhadap garis y=x dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu X.
2) Dengan menggunakan aturan transformasi yang sesuai, tentukan koordinat bayangan titik
A(3,2) oleh refleksi-refleksi pada soal (a).
Jawab:
1) bayangan titik A(3,2) oleh:
a) refleksi terhadap sumbu-X dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y = x
digambarkan pada kertas berpetak sebagaimana diperlihatkan pada gambar 6-64a.
b) Refleksi terhadap garis y = x dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu X
digambarkan pada kertas berpetak sebagaimana diperlihatkan pada gambar 6-64b.
2) untuk menentukan koordinat bayangan dari titik A(3,2) digunakan aturan-aturan refleksi
yang telah dipelajari dalam pasal 6-4-2.
i. A(3,2) direfleksikan terhadap sumbu X, diperoleh :
A(3,2) sumbu X A(3,-2)
A(3,-2) direfleksikan terhadap garis y = x, diperoleh :
A(3,-2) y = x A(-2,3)
Jadi, koordinat bayangan titik A(3,2) oleh refleksi terhadap sumbu X dilanjutkan
dengan refleksi terhadap garis y = x adalah titik A(-2,3)
ii. A(3,2) direfleksikan terhadap garis y = x, diperoleh :
A(3,2) y = x A(3,-2)
A(3,-2) direfleksikan terhadap sumbu X, diperoleh :
A(3,-2) sumbu X A(-2,3)
Jadi, bayangan titik A(3,2) oleh refleksi terhadap garis y = x dilanjutkan dengan
refleksi terhadap sumbu X adalah titik P(2,-3)
Berdasarkan hasil perhitungan pada Contoh 42 bagian b), tampak bahwa koordinat bayangan
titik A(3,2) oleh refleksi terhadap sumbu X dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y = x
tidak sama dengan koordinat bayangan titik A(3,2) oleh refleksi terhadap garis y = x
dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu X.
Secara umum :
Komposisi dua refleksi berturutan terhadap dua sumbu yang saling berpotongan, pada
umumnya tidak komutatif.
Contoh :
Sebuah titik dapat dinyatakan dalam bentuk koordinat kutub (polar) sebagai P(r,), dengan r
menyatakan jarak OP dan menyatakan besar sudut yang dibentuk oleh garis OP dengan
sumbu X positif. Tentukan bayangan titik P(3,40) oleh refleksi-refleksi berikut ini.
a. Refleksi terhadap garis = 30 dilanjutkan refleksi terhadap garis = 10.
b. Refleksi terhadap garis = 60 dilanjutkan refleksi terhadap garis = 90.
Jawab :
a. Perhatikan Gambar 6-65a.
P(3,40) direfleksikan terhadap garis =30, diperoleh :
P(3,40) = 30 P(3,20).
P(3,20) direfleksikan terhadap garis =10, diperoleh :
P(3,20) = 10 P(3,0).
Jadi, bayangan titik P(3,40) direfleksikan terhadap garis = 30 dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis = 10 adalah titik P(3,0)
b. Perhatikan Gambar 6-65b.
P(3,40) direfleksikan terhadap garis =60, diperoleh :
P(3,40) = 60 P(3,80).
P(3,80) direfleksikan terhadap garis =90, diperoleh :
P(3,80) = 90 P(3,100).
Jadi, bayangan titik P(3,40) direfleksikan terhadap garis = 60 dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis = 90 adalah titik P(3,100)
Komposisi Dua Rotasi Berurutan yang Sepusat
Pada Gambar 6-67 di samping ini, titik P adalah bayangan titik P oleh rotasi berpusat di O
sejauh
1
berlawanan arah jarum jam dan titik P adalah bayangan titik P oleh rotasi yang
berpusat di O sejauh
2
berlawanan arah jarum jam. Perhatikan bahwa titik P dirotasi dua
kali secara berurutan terhadap titik pusat yang sama yaitu titik O. Transformasi semacam ini
dinamakan komposisi dua rotasi berurutan yang sepusat.
Tampak bahwa, pemetaan titik P ke titik P ekivalen dengan rotasi tunggal sejauh (
1
2
)
berlawanan arah jarum jam terhadap titik pusat O. Fakta ini megarah pada kesimpulan
berikut:
Dua rotasi berurutan yang sepusat ekuivalen dengan sebuah rotasi tunggal sejauh
jumlah masing-masing rotasi semula dan berpusat di titik yang sama dengan titik pusat
semula.
CONTOH:
a. Dalam koordinat Cartesius, titik P(x,y) dirotasi oleh [O,
1
] sehingga diperoleh
bayangan titik P(x,y). Selanjutnya titik P(x,y) dirotasi oleh [O,
2
] sehingga
diperoleh bayangan titik P(x,y). Tunjukkan bahwa :
X = x cos (
1
+
2
) y sin (
1
+
2
), dan
Y = x sin (
1
+
2
) y cos (
1
+
2
).
b. Dengan menggunakan hasil yang diperoleh pada jawaban a) di atas, tentukan
bayangan titik (2,1) oleh rotasi [O,10] dilanjutkan dengan rotasi [O,20].
Jawab :
a. Titik dirotasi oleh [ ] menjadi titik
b. Titik
Substitusi persamaan (1) dan (2) ke persamaan (3), diperoleh :
Substitusi persamaan (1) dan (2) ke persamaan (4), diperoleh :
Jadi, terbukti bahwa titik P(x,y) dirotasi oleh [O,
1
] dilanjutkan oleh rotasi
[O,
2
] menghasilkan bayangan titik P(x,y) dengan:
Titik , berarti dan .
Rotasi [ ] berarti
,
sehingga
Jadi, koordinat bayangan titik oleh rotasi [ ] dilanjutkan
dengan rotasi [ ] adalah titik
)
Matriks Refleksi
Agar lebih memahami bagaimana cara menetapkan matriks transformasi, mari kita simak
rotasi [ ] yang memetakan titik ke melalui hubungan:
atau (
* (
) (
)
Berdasarkan hubungan yang terakhir dapat diterapkan bahwa matriks (
)
ditetapkan sebagai matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi [ ].
Secara umum, konsep di atas digunakan untuk menetapkan matriks transformasi yang lain
sebagaimana dijelaskan dalam paparan berikut.
Sebuah transformasi memetakan titik ke . Misalkan hubungan antara
dengan ditentukan oleh:
atau (
* (
) (
)
Berdasarkan hubungan yang terakhir ini, matriks (
) ditetapkan sebagai matriks
transformasi yang memetakan titik ke titik .
Contoh:
Transformasi memetakan titik ke titik melalui hubungan:
a. Tentukan matriks transformasi yang bersesuaian dengan pemetaan itu.
b. Dengan menggunakan matriks transformasi yang diperoleh pada soal a), tentukan
koordinat bayangan dari titik
Jawab:
a. Dari hubungan
dan
* (
) (
)
Jadi , matriks transformasi yang bersesuaian adalah (
)
b. Bayangan dari titik ditentukan dengan menggunakan perkalian matriks
sebagai berikut: (
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan dari titik adalah titik
Cara menentukan matriks transformasi yang telah dibicarakan di atas, akan digunakan untuk
menetapkan matriks-matriks refleksi sebagaimana dijelaskan dalam uraian berikut.
A. Matriks Refleksi Terhadap Sumbu X
Di depan telah ditunjukkan bahwa refleksi terhadap sumbu titik yang memetakan titik
ke titik ditentukan oleh persamaan transformasi refleksi terhadap sumbu ,
yaitu:
Persamaan ini dapat dituliskan kembali menjadi:
atau (
* (
) (
)
Berdasarkan persamaan yang terakhir, dapat ditetapkan bahwa matriks yang bersesuaian
dengan transformasi refleksi terhadap sumbu (disebut: matriks refleksi terhadap sumbu
) adalah:
B. Matriks Refleksi terhadap sumbu
Mari kita perhatikan kembali persamaan transformasi refleksi terhadap refleksi sumbu ,
yaitu:
Persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi:
atau (
* (
) (
)
Jadi, matriks yang bersesuaian dengan transformasi refleksi terhadap sumbu (disebut:
matriks refleksi terhadap sumbu ) adalah:
C. Matriks Refleksi Terhadap Garis
Kita ingat bahwa persamaan transformasi refleksi terhadap garis ditentukan oleh
hubungan:
(
)
(
)
Persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi:
atau (
* (
) (
)
Dari persamaan yang terakhir, dapat ditetapkan bahwa matriks yang bersesuaian dengan
transformasi refleksi terhadap garis (disebut: matriks refleksi terhadap garis )
adalah:
D. Matriks Refleksi Terhadap Garis
Persamaan transformasi refleksi terhadap garis ditentukan oleh hubungan:
Persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi:
atau (
* (
) (
)
Jadi, matriks yang bersesuaian dengan transformasi refleksi terhadap garis (disebut:
matriks refleksi terhadap garis ) adalah:
E. Matriks Refleksi Terhadap Titik Asal
Persamaan transformasi refleksi terhadap titik asal ditentukan oleh hubungan:
Persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi:
atau (
* (
) (
)
Dari persamaan yang terakhir, dapat ditetapkan bahwa matriks yang bersesuaian dengan
transformasi refleksi terhadap titik asal (disebut: matriks refleksi terhadap titik asal
) adalah:
(
)
(
)
(
)
Agar lebih mudah untuk mengingat, matriks-matriks refleksi yang telah dibicarakan di atas
dapat dirangkum dalam sebuah tabel sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut ini:
Refleksi terhadap Pemetaan Matriks rotasi yang
bersesuaian
Sumbu
(
)
Sumbu
(
)
Garis
(
)
Garis
(
)
Titik asal
(
)
Di dalam penerapannya, matriks-matriks refleksi tersebut digunakan untuk menentukan
bayangan atau peta
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan titik oleh pencerminan terhadap sumbu adalah
b. Matriks pencerminan terhadap sumbu adalah (
)
Bayangan titik oleh pencerminan terhadap sumbu :
(
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan titik oleh pencerminan terhadap sumbu adalah
c. Matriks pencerminan terhadap garis adalah (
)
Bayangan titik oleh pencerminan terhadap garis :
(
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan titik oleh pencerminan terhadap garis adalah
d. Matriks pencerminan terhadap garis adalah (
)
Bayangan titik oleh pencerminan terhadap garis :
(
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan titik oleh pencerminan terhadap garis adalah
e. Matriks pencerminan terhadap titik asal adalah (
)
Bayangan titik oleh pencerminan terhadap titik asal :
(
* (
) (
) (
)
Jadi, bayangan titik oleh pencerminan terhadap titik asal adalah
Contoh:
Diketahui segitiga dengan koordinat titik-titik sudut dan .
Tentukan bayangan dari titik-titik sudut segitiga jika dicerminkan terhadap garis
.
Jawab:
Matriks pencerminan terhadap garis adalah (
)
Bayangan dari titik-titik sudut segitiga dan ditentukan secara serentak
sebagai berikut:
(
) (
) (
)
Jadi, bayangan dari titik-titik sudut segitiga oleh pencerminan terhadap garis
adalah
dan
Matriks Rotasi
Di depan telah ditunjukkan bahwa rotasi [ ] yang menentukan titik ke titik
Perhatikan bahwa hubungan ini berbentuk sistem persamaan linear dua variabel. Dengan
menggunakan konsep matriks yang pernah dipelajari sebelumnya, sistem persamaan linear
dua variabel itu dapat ditulis dalam bentuk persamaan matriks sebagai berikut:
* (
) (
)
Matriks yang berbentuk (
) inilah yang dinamakan sebagai matriks rotasi yang
bersesuaian dengan rotasi [ ].
Dengan demikian, matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi[ ] ditetapkan sebagai
berikut:
(
)
Contoh:
Tentukan matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi-rotasi berikut ini:
a. *
+ c. *
+
b. *
+ d. *
+
Penyelesaian:
a. Rotasi *
+ berarti
) (
)
b. Rotasi *
+ berarti
) (
)
(
) (
)
) (
)
c. Rotasi *
+ berarti
) (
)
d. Rotasi *
+ berarti
) (
)
(
) (
)
) (
)
Hubungan antara rotasi, pemetaan koordinat, dan matriks rotasi yang bersesuaian dapat
dirangkum dalam sebuah tabel berikut ini:
Rotasi Pemetaan
MatriksRotasi yang
Bersesuaian
[ ]
(
)
*
+ atau *
+ (
)
*
+ atau *
+ (
)
[ ] atau [ ] (
)
Lalu timbul pertanyaan, apa kegunaan dari matriks rotasi? Berdasarkan hubungan persamaan
matriks yang telah dibicarakan di depan, yaitu:
(
* (
) (
)
Jelaskan bahwa matriks rotasi dapat digunakan untuk menentukan bayangan atau peta
, yaitu dengan cara mengalikan (perkalian matriks) matriks rotasi dengan koordinat
dalam bentuk matriks kolom (
radian.
Penyelesaian:
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap sejauh
+ adalah (
).
Misalkan titik dipetakan ke
* (
) (
) (
)
Jadi, bayanganataupetadarititik olehrotasidenganpusat di sejauh
radian
adalah .
2. a. Tentukan matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi dengan pusat sejauh
radian.
b. Dengan menggunakan matriks rotasi yang diperoleh pada soal a. tentukan bayangan
atau peta dari titik .
Penyelesaian:
a. Matriks yang bersesuaian dengan rotasi terhadap sejauh
+adalah:
(
) (
)
b. Bayangan atau peta dari titik ditentukan sebagai berikut:
(
* (
)(
) (
*
Jadi, bayangan atau peta dari titik oleh rotasi *
+ adalah
( )