You are on page 1of 33

Sifat Polimer, Kegunaan dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan

Kata Kunci: menghindari bahaya keracunan, mengurangi pencemaran plastik, monomer vinyl chloride, polimer alam, polimer sintetis, sifat kelenturan, sifat polimer, sifat thermal, termoplas, termoset Ditulis oleh Ratna dkk pada 21-01-2010

Sifat polimer
Sifat Thermal Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin Sifat Kelenturan Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak. Ketahanan terhadap Mikroorganisme Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat. Sifat Lainnya Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :

Toksisitasnya Daya tahan terhadap air, minyak atau panas Daya tembus udara (oksigen) Kelenturan Transparan

Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek). Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan. Untuk mengurangi pencemaran plastik : 1. 2. 3. 4. Kurangi penggunaan plastik Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang. Jangan membuang sampah plastik sembarangan. Sampah plastik jangan dibakar.

Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik : 1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas. 2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.

Scribd Upload a Document


makala tent

Search Documents

Explore Documents

Books - Fiction Books - Non-fiction Health & Medicine Brochures/Catalogs Government Docs How-To Guides/Manuals Magazines/Newspapers Recipes/Menus School Work + all categories Featured Recent

People

Authors Students Researchers Publishers Government & Nonprofits Businesses Musicians Artists & Designers Teachers + all categories Most Followed Popular Sign Up | Log In

/ 11

Download this Document for Free

biologis, dan kimiawi dalam lingkungan tersebut. Lingkungan yang rusak tersebut mengalami degradasi lahan (Penurunan Tingkat Penggunaan Lahan), Punahnya kelompok- kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati lingkungan tersebut, serta penambahan zat kimia yang berbahaya dengan cepat tanpa bisa dikendalikan, sehingga lingkungan tersebut sulit diolah oleh manusia dan tidak menarik untuk dilihat dalam segi estetika.Berdasarkan hal- hal tersebut, penyusun mencoba membuat referensi mengenai plastik dan penggunaan nya yang dibahas dan ditinjau dari sisi kimianya. Sehingga pembaca bisa mengetahui lebih banyak tentang plastik dan menggunakannya dengan lebih bijaksana demi keselamatan hidupnya dan bumi yang kita tempati ini.

BAB II PEMBAHASAN
1.1.Definisi Plastik

Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukan nya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang beragam , tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalahetena (C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida, nylondan karbonat(CO3). Plastik merupakan senyawa polimer yang

penamaan nya sesuai dengan nama monomer nya dan diberi awalan poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer- monomer propena, namanya adalahpolipropilena. Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
1.2.Reaksi

Plastik dengan Panas (suhu tinggi)

Beberapa jenis plastik yang mudah meleleh, diketahui apabila lapisan polimernya meleleh, maka plastik dapat melepaskan senyawa karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik. Senyawa Antimon Trioksida ini dapat terakumulasi dalam makanan/ minuman yang ada di dalam kemasan plastik. Apabila makanan/ minuman tersebut kita konsumsi maka senyawa Antimon Trioksida tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka kadar Antimon Trioksida akan terus meningkat, senyawa ini dapat memicu dan menyebabkan kanker dengan mengganggu sistem koordinasi dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel menjadi tidak dapat dikendalikan dan tidak bisa berkoordinasi dengan sel- sel lain yang berada dalam satu jaringan, inilah yang dimaksud dengan kanker. Jika hal ini dibiarkan maka penyakit kanker akan semakin ganas, dan dapat membahayakan nyawa penderita. Selain senyawa Antimon Trioksida, beberapa plastik juga melepaskan senyawa Styrine (C8H8) yang merusak otak dan sistem syaraf, senyawa DEHA, Bisphenol-A, Dioksin yang sangat beracun, dan Melamin yang berbahaya.
1.3.Penggolongan

Plastik

Perlu kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik, yang mungkin bagi kita yang awam sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Kode ini dikeluarkan olehThe Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan

sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda tersebut berada di dasar,

berbentuk segi tiga, di dalam segitiga terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut : 3.1. PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate)

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik tembus pandang/transparan seperti botol air

botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya. Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik,

tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate)

di bawah segitiga yang menunjukkan jenis plastik serta nama jenis plastik tersebut.

Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %). PET direkomendasikan Hanya Untuk Sekali Pakai hal ini dikarenakan bila terlalu sering dipakai, terlebih lagi jika digunakan digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenikSbO3(Antimon Trioksida) dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

Di dalam pembuatan PET, digunakan bahan yang disebut dengan antimony trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulang nya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasi nya senyawa ini dalam
Gambar 1.1

periode yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan.

Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. 3.2. HDPE (High Density PolyEthylene) HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.

HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon

air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan lainlain. Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawaSbO3(Antimon Trioksida) terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula. 3.3. V atau PVC (PolyVinyl Chloride)

PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan botol sampo. PVC mengandung DEHA yang berbahaya

bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat


Gambar 1.2 Gambar 1.3

makalah PLASTIK
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document This is a private document.

Info and Rating Follow rahma wardani Share & Embed Related Documents PreviousNext 1.

p.

p.

p.

2.

p.

p.

p.

3.

p.

p.

p.

4.

p.

p.

p.

5.

p.

p.

p.

6.

p.

p.

p.

7.

p.

p.

p.

8.

p.

p.

p.

9.

p.

p.

p.

10.

p.

p.

p.

11.

p.

p.

p.

12.

p.

p.

p.

13.

p.

p.

p.

14.

p.

p.

p.

15.

p.

p.

p.

More from this user PreviousNext 1.

8 p.

4 p.

4 p.

2.

1 p.

2 p.

11 p.

3.

17 p.

44 p.

386 p.

4.

15 p.

6 p.

6 p.

5.

59 p.

425 p.

Recent Readcasters

Add a Comment
a87daedc12d8fd

Submit Characters: 400


document_comme

4gen

Dominika Sari Hutapealeft a comment


bgaimana cra dowload filex??? 09 / 17 / 2011 Reply

Nova_Yanti_S_3042left a comment
plastikkkkkkk i need it 01 / 12 / 2011 Reply

Wandy Pratama Idhamleft a comment


bgmn cara mendownload free 10 / 18 / 2010 Reply

defedivizleft a comment
kalo bwd membran polipropilen gmn y..??? 03 / 29 / 2010 Reply

zulhizzatleft a comment
emm selamat berpusa

08 / 23 / 2009 Reply

Send me the Scribd Newsletter, and occasional account related communications. Discover and connect with people of similar interests. Publish your documents quickly and easily. Share your reading interests on Scribd and social sites.

Email address:
Submit Upload a Document
makala tent

Search Documents

Follow Us! scribd.com/scribd twitter.com/scribd facebook.com/scribd About Press Blog Partners Scribd 101 Web Stuff Support FAQ Developers / API Jobs Terms Copyright

Privacy

Copyright 2011 Scribd Inc. Language: English scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.

ara Mudah Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan untuk Siswa/Mahasiswa

Ketika saya mulai mengerjakan artikel-artikel mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup untuk Kompetisi Website Kompas MuDA - IM3 yang bertemakan "Jadilah Sahabat Bumi", saya merasa heran karena perasaan saya menjadi gelisah ketika mengendarai motor, menggunakan tissue, dan melihat sampah. Selidik demi selidik, akhirnya saya menemukan alasan mengapa perilaku peduli lingkungan saya meningkat dengan pesat.
Jika orang berpendapat bahwa kita ini cerdas dan kreatif, kita akan terpacu untuk menjadi lebih cerdas dan kreatif. Jika orang berpendapat bahwa kita ini cantik atau keren, kita akan terpacu untuk tetap cantik dan keren.

Setiap kita pasti suka dipuji dan dihargai. Kita yang masih remaja sangat suka meminta pendapat kawan-kawannya mengenai diri kita. Semua pendapat-pendapat dari luar itu akhirnya saling meneguhkan atau mengeliminasi, dan hasilnya membentuk sebuah gambaran diri. Gambaran diri itulah yang membuat perasaan kita menjadi gelisah ketika kita melakukan sesuatu yang tak sesuai dengan gambaran diri kita. Inilah yang saya sebut dengan "penggenapan ramalan pribadi." Inilah yang saya alami ketika saya merasa banyak orang yang akan melihat tulisan saya dan menganggap saya pasti seseorang yang sangat peduli dengan lingkungan.
Berkata pada orang lain,"Aku mau berhenti mencontek," dan menyerahkan surat bertanda tangan dengan tulisan yang berbunyi sama akan lebih menguatkan perjuangan kita daripada hanya mengatakannya, apalagi hanya memikirkannya dalam hati.

Inilah yang saya sebut dengan "jebakan perjanjian." Persis seperti yang saya alami ketika menuliskan,"Akulah penjaga bumi," dan,"Aku ingin jadi sahabat bumi."Kita memiliki kecenderungan alami untuk mempertahankan konsistensi kita dalam melakukan sesuatu, apalagi jika ada bukti-bukti perjanjian yang nyata dan dukungan banyak pihak di sekitar kita. Penggenapan ramalan pribadi dan jebakan perjanjian yang saya alami membuat saya akhirnya berkata,"Akhirnya, KOMPAS berhasil mengubah perilaku saya...." Trik buat Kita Semua (para guru wajib baca)
1. Lakukan tugas-tugas kreatif bertemakan lingkungan hidup, tulisan lebih baik. Kita bisa membuat tulisan-tulisan di blog maupun buku harian kita tentang bumi. Kita bisa melukis tentang bumi dan lingkungan hidup. Tugastugas kreatif, bila dilakukan secara rutin dan berkala, akan menumbuhkan konsistensi kita untuk peduli terhadap lingkungan. 2. Buat sebuah "pakta perdamaian" kita dengan bumi, bingkai dan tempel di dinding kelas."Pakta perdamaian" ini berisi perjanjian untuk membuang sampah pada tempatnya, menggunakan tissue dan kertas seperlunya, dan berbagai tindakan ramah lingkungan lainnya. Kemudian ajak teman-teman menuliskan nama mereka dan menandatanganinya. Bila sukses, janji tertulis itu akan mempertahankan perilaku ramah lingkungan kita selama jangka waktu tertentu. 3. Tegur dan beri alasan yang logis kepada teman yang melakukan tindakan merusak lingkungan. Kata-kata kita sebenarnya memantul kepada diri kita sendiri, membuat diri kita semakin terpacu untuk memelihara lingkungan. Ini diperkuat juga dengan tuntutan teman-teman kepada kita akan semakin meningkat karena kita dianggap sebagai teladan penjaga bumi. Untuk para guru, kita bisa menciptakan budaya saling mengingatkan antar-siswa dan antara siswa dan guru ketika kita ternyata melakukan tindakan merusak lingkungan. 4. Jangan banyak mencela tindakan yang merusak lingkungan, tetapi pujilah teman kita yang melakukan tindakan-tindakan kecil yang mencerminkan kepeduliannya terhadap bumi. Tindakan itu bisa berupa memungut bungkus makanan yang tercecer dan membuangnya di tempat sampah, menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, dan menggunakan kembali kertas bekas yang salah satu sisinya masih kosong. Pujian itu menumbuhkan kepercayaan diri di hati teman kita, bahwa dirinya "benar-benar seorang yang peduli lingkungan." Selanjutnya, kita akan melihat bahwa ia akan benar-benar bertambah peduli pada lingkungannya. 5. Libatkan orang-orang di sekitar kita dalam perjuangan memelihara bumi ini. Beri mereka kartu dengan tanda tangan kita yang berisi janji bahwa kita akan memelihara bumi. Selain menambah kekuatan janji kita, kartu ini juga akan menginspirasi mereka untuk turut peduli kepada lingkungan. Ajak mereka melakukan penanaman pohon, bekerja bakti, atau bersepeda bersama ke sekolah atau tempat-tempat nongkrong. Meminta dukungan

orang-orang di sekitar kita bukan hanya akan menambah semangat kita, tetapi juga menginspirasi mereka untuk ikut memelihara bumi ini.

Mitos Seputar Lingkungan Hidup

Tissue Pendapat : "Tak apa-apa memakai banyak tissue, toh tissue mudah diuraikan. Buktinya, kacang hijau bisa ditumbuhkan di media tissue." Fakta : Memakai selembar tissue sama dengan menebang sebuah pohon. Tissue memang relatif mudah terurai, tetapi kita perlu mempertimbangkan bahan bakunya (pulp - bubur dari kayu)dan juga bahan kimia yang terkandung dalam selembar tissue (untuk melembutkannya, membuatnya tak mudah sobek, pewarna putih, dsb. Jumlah total kerusakannya bisa disejajarkan dengan menebang sebuah pohon.
Sumber : http://vitaspeakup.blogspot.com/2008/01/selembar-tissue-untuk-sebatangpohon.html

Air Seni dan Pupuk Pendapat : "Sebagian komposisi air seni adalah urea. Urea adalah bahan utama pembuatan pupuk urea. Berarti, supaya subur tanah boleh dikencingi." Fakta : Cobalah mencicipi rasa air seni. Air seni bersifat asam, yang dapat merusak keseimbangan pH tanah. Keseimbangan pH yang rusak bisa menyebabkan tanah menjadi tandus. Boro-boro mau subur, yang ada tanaman kita mati semua. Selokan dan Banjir Pendapat : "Selokan harus dibuat sebanyak mungkin untuk mencegah air menggenang." Fakta : Memang benar. Harus ada selokan di setiap daerah pemukiman. Sayangnya, selokan yang dibangun di seluruh Indonesia adalah selokan berpenampang segiempat. Ini dilakukan untuk menekan biaya produksi. Akibatnya, aliran air menjadi lambat karena persamaan tekanan air di

permukaan dan dasar selokan. Ini mengakibatkan sampah mengambang dan air meluap karena tak mengalir dengan lancar. Selokan yang baik harusnya berpenampang trapesium sama kaki dengan bagian luasnya sebagai permukaan. Dengan demikian, perbedaan tekanan di dasar dan permukaan selokan menciptakan peningkatan kecepatan aliran air dan memperkecil kemungkinan terjadinya luapan air serta endapan lumpur dan sampah. Tentu saja ini memerlukan biaya yang lebih mahal dan bahan baku lain selain semen cor.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/6424489/petunjuk-pelaksanaan-pembangunan-jalandesa

Reboisasi Pendapat : "Tak apa-apa menebang pohon, asalkan dikompensasi dengan reboisasi." Fakta : Sebuah pohon kayu paling sedikit membutuhkan 20 tahun untuk dapat tumbuh besar. Pohon jati membutuhkan 30-40 tahun. Maka selama menunggu masa itu, hutan kita berwarna coklat. Kebiasaan Makan dan Pemanasan Global Pendapat : "Konsumsi sayuran menyebabkan berkurangnya lahan serapan karena pembangunan sawah. Mengkonsumsi daging lebih ramah lingkungan karena lahan yang diperlukan lebih sedikit dan kotoran hewan bisa digunakan sebagai pupuk." Fakta : Justru yang terjadi adalah kebalikannya. Konsumsi sayuran memang menyebabkan berkurangnya lahan serapan bila yang digunakan sebagai lahan adalah bekas hutan. Tetapi banyak mengkonsumsi daging justru menyebabkan efek kerusakan yang lebih besar. Pertanian untuk pakan ternak merupakan penyumbang 9% CO2 (karbondioksida), 65% N2O (dinitrooksida) dan 37% CH4 (metana) di seluruh dunia. Perlu diketahui efek rumah kaca N2O adalah 296 kali CO2, sedangkan CH4 adalah 25 kali CO2. Satu lagi masalah industri peternakan yang sangat krusial yakni, inefisiensi air. Sekian triliun galon air diperuntukkan untuk irigasinya saja. Sebagai gambaran sederhana, untuk mendapatkan satu kilogram daging sapi mulai dari pemeliharaan, pemberian pakan ternak, hingga penyembelihan seekor sapi membutuhkan satu juta liter air. Selain itu, pakan yang diberikan kepada ternak di seluruh dunia dapat memenuhi kebutuhan kalori sebanyak 8,7 milyar orang. Artinya, 2,1 milyar sisa kalorinya terbuang dengan tak efektif. Akhirnya, 1 orang pemakan daging yang berhenti mengkonsumsi daging dapat memberi makan 14 orang lainnya.
Sumber : http://www.perubahaniklim.net/ , http://www.pemanasanglobal.net/

Status Sosial Pendapat : "Yang paling banyak mengakibatkan kerusakan lingkungan? Negara maju dong. Orang-orang kaya dong." Fakta : Tak sepenuhnya benar. Sebenarnya, semakin kecil pendapatan seseorang, semakin besar kecenderungannya untuk merusak lingkungan. Pembukaan lahan hutan untuk ladang berpindah, perburuan penyu

belimbing di Majene, penggunaan bom oleh nelayan, kebiasaan merokok, dan perilaku membuang sampah sembarangan sebagian besar dilakukan oleh masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke bawah karena kurangnya tingkat pendidikan mereka dan kecenderungan pemikiran yang pendek. Tetapi ini bukan berarti pencemaran lingkungan adalah sepenuhnya salah orang-orang dari golongan menengah ke bawah. Negara-negara maju berperan sangat besar melebihi mereka. Menginjak Rumput Pendapat : "Tak apa-apa menginjak rumput, rumput ga mungkin mati." Fakta : Kalau begitu buat apa dipasang papan peringatan "dilarang menginjak rumput"? Ketika diinjak, apalagi setiap hari dan oleh banyak orang, batang rumput bisa patah dan daun-daunnya bisa sobek. Walau rumput punya kemampuan beregenerasi yang cukup cepat, jika diinjak-injak terus, tetap saja akhirnya akan mati. Lihat saja jalan setapak di desa-desa dan pegunungan. Rumput hanya tumbuh satu-satu walau tak ada yang memotong.

You might also like