You are on page 1of 9

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum Program S1 Jurusan PAI Semester V Dosen Pengampu : Drs. Abdul Wahab, M.Pd.I

Oleh: Kelompok V :
1.

Ahmad Syaroni Karyono Nailul Faiz Sisharti

NIM 107165

2. 3.
4.

NIM 107177 NIM NIM 107192 NIM 107198

Muji Lestari NIM 107186 Nur Hamimah

5. 6. 7.

Ummi Arifah NIM 107211

JURUSAN PAI FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI 2009
1

KOMPONEN KOMPONEN KURIKULUM

A. Pendahuluan Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagai sentra kegiatan pendidikan. Maka di dalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasikan dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Proses pengembangan kurikulum merupakan sesuatu yang kompleks, karena tidak hanya menuntut penguasaan kemampuan secara teknis pengembangan berbagai komponen kurikulum dari para pengembang kurikulum.

B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang akan penulis bahas, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

2. Apa saja komponen-komponen yang ada dalam kurikulum?

C. Pembahasan 1. Pengertian Kurikulum Ditinjau dari segi etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Curir yang artinya pelari dan Curere yang artinya tempat berpacu. Jadi secara etimologi kurikulum berarti jarak yang ditempuh oleh pari. Dalam bahasa Arab istilah kurikulum diartikan dengan manhaj yang artinya jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupannya.

Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologi hampir semua para ahli mempunyai definisi yang berbeda-beda tentang kurikulum, namun pada intinya mengandung konsep-konsep yang relatif sama. Berikut ini definisi kurikulum dari para ahli antara lain:
1) Hilda Taba seperti yang dikutip Amir Daien Indrakusuma mengemukakan

bahwa curriculum is a plan for learning (kurikulum adalah suatu perencanaan pembelajaran)1
2) Al-Khauly (1981) seperti yang dikutip oleh Oemar Hamalik mengemukakan

bahwa

kurikulum

adalah

seperangkat

rencana

dan

media

untuk

menghantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.2


3) Mc Donald (1967) memandang kurikulum sebagai rencana pendidikan atau

pengajaran, yang terdiri dari empat komponen, yakni mengajar (kegiatan profesional guru terhadap siswa), belajar (kegiatan responsi siswa terhadap guru), pembelajaran (interaksi antara guru dan murid pada proses belajar mengajar) dan kurikulum (pedoman proses belajar mengajar)3
4) Unruh (1984) mengemukakan bahwa curriculum is defined as a plan for

achieving intended learning outocomes, a plan concerned with purpose, with what is to be learned, and with the result of instruction. Ini berarti bahwa kurikulum merupakan suatu rencana untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang di dalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari pembelajaran.4 Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah segala kegiatan dan pengalaman belajar yang direncakan dan diorganisir untuk dilakukan serta dialami oleh anak didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

1 2

Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1993), hlm. 81. Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003), hlm. 28. 3 http://alkhafy,blogspot.com/2008/11/Konsep Kurikulum/html 27 Desember 2008. 4 http://my/opera.com/winsolu/blog/Pengertian Kurikulum 19 April 2009.

2. Komponen-Komponen Kurikulum

Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini berarti bahwa sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki bagian-bagian atau komponen-komponen yang penting dalam menunjang dan mendukung operasinya secara baik. Komponenkomponen ini meliputi: 1) Komponen Tujuan Kurikulum Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut.5 Tujuan kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan nasional, yaitu tujuan yang ingin dicapai secara nasional yang dilandasi oleh falsafah suatu negara.6 Dalam sistem Pendidikan Nasional, tujuan umum pendidikan harus dijabarkan dari falsafah Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia. Tujuan umum pendidikan nasional masih bersifat umum dan abstrak serta memerlukan jangka panjang dalam pelaksanannya. Untuk itu, tujuan umum perlu dijabarkan dalam tujuan kurikulum yang terdiri dari tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.7 a. Tujuan Institusional Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, artinya apa yang seharusnya dimiliki oleh siswa setelah tamat dari lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena itu tujuan institusional merupakan kemampuan yang diharapkan untuk dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan program studinya pada lembaga tersebut. b. Tujuan Kurikuler
5

Ahmad Khoiron, Komponen Kurikulum dan Prosedur Pengembangan Kurikulum, http://koir.multiply.com, 19 April 2009. 6 Asep Herry Hernawan, dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Universitas Terbuka, 2003), hlm. 18. 7 A. Hamid Syarief, Pengembangan Kurikulum, (Surabaya : Bina Ilmu, 1996), hlm. 82.

Tujuan Kurikuler adalah tujuan bidang studi atau mata pelajaran. Bila dilihat secara operasional, maka tujuan kurikuler adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah menyelesaikan atau mempelajari suatu bidang studi atau mata pelajaran tersebut. c. Tujuan Instruksional Tujuan Instruksional adalah tujuan pengajaran atau tujuan yang diharapkan dapat dicapai pada saat terjadinya proses belajar mengajar atau setelah proses pembelajaran.8 Tujuan ini dirinci lagi menjadi Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Rumusan tujuan instruksional umum biasanya sudah tercantum dalam GBPP, sedangkan tujuan instruksional khusus harus dirumuskan oleh guru sebagai penjabaran dari TIU. 2) Komponen Isi / Materi Kurikulum Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan atau pengalaman belajar yang harus diberikan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.9 Untuk menentukan isi kurikulum tersebut harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kondisi anak didik (psikologis anak) pada setiap jenjang pendidikan tersebut.10 Perkembangan ilmu pengetahuan manusia semakin lama semakin kompleks dan sangat luas, sehingga tidak semua pengetahuan itu dapat diberikan kepada anak didik. Ketidak mampuan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya : Keterbatasan waktu dan sumber-sumber yang tersedia di sekolah, tuntutan dan kebutuhan masyarakat senantiasa berkembang, adanya eberapa jenjang dan tingkat pendidikan yang menuntut penyelesaian tujuan.
8

Hidayat Soetomo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), hlm. 32. 9 Faududdin, dkk., Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta : Dirjen Binbaga Islam, 1994), hlm. 53. 10 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Ciputat : Ciputat Press, 2005), hlm. 53.

Atas dasar pemikiran diatas, perlu adanya seleksi bahan kurikulum, yaitu : a. Bahan kurikulum harus sesuai, tepat, dan bermakna bagi perkembangan siswa. b. Bahan kurikulum harus mencerminkan kehidupan sosio-kultural. c. Bahan kurikulum harus dapat mencapai tujuan yang didalamnya mengandung aspek intelektual, emosional, sosial, dan moral keagamaan. 3) Komponen Strategi Pelaksanaan Kurikulum Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.11 Dalam strategi pelaksanaan suatu kurikulum akan tergambar bagi kita tentang cara-cara pelaksanaan dari komponen-komponen kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi : penilaian, cara melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, serta cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan.12 Strategi pelaksanaan kurikulum memberi petunjuk bagaimana dalam kurikulum tersebut dilaksanakan disekolah. Oleh karena itu, komponen strategi pelaksanaan kurikulum memegang peranan penting percapaian tujuan pendidikan. Dan dalam pelaksanaannya, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kurikulum, antara lain : a. Tingkat dan jenjang pendidikan; dengan adanya jenjang / tingkat pendidikan tersebut berarti pula terdapat perbedaan dalam hal tujuan instutional, perbedaan isi dan struktur pendidikan, perbedaan strategi pelaksanaan kurikulum, perbedaan sarana kurikulum, sistem evaluasi, dan sebagainya.
b. Proses belajar mengajar; proses belajar mengajar adalah kegiatan guru

sebagai penyampai pesan / materi pelajaran dan siswa sebagai penerima pelajaran. Dalam proses belajar mengajar keduanya dituntut aktif sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang harmonis demi
11 12

Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1995), hlm. 17. Nazhary, Pengorganisan, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta : Dermaga, 1993), hlm.11.

tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah wujud / bentuk kurikulum yang telah ditetapkan / direncanakan dalam bentuk program pengajaran. 4) Komponen Evaluasi Kurikulum Evaluasi kurikulum merupakan penilaian terhadap suatu kurikulum sebagai program pendidikan untuk menentukan efesiensi, efektivitas, relevansi, dan produktivitas program dalam mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan evaluasi ditujukan untuk menilai sejauh mana tujuan pendidikan tercapai dan sejauh mana proses kurikulum itu berjalan seperti yang diharapkan. Hasil dari kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai umpan balik (feed back) untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum selanjutnya. Evaluasi kurikulum dapat ditetapkan untuk mencapai dua sasaran, yakni evaluasi terhadap proses kurikulum dan evaluasi terhadap produk (hasil) kurikulum. Evaluasi terhadap proses kurikulum, dimaksudkan untuk mengetahui apakah proses itu berjalan secara optimal sehingga dapat memungkinkan tercapainya tujuan. Sedangkan evaluasi terhadap produk, dimaksudkan untuk menilai sejauh mana keberhasilan kurikulum dapat mengantarkan siswa kearah tujuan yang ditetapkan. Untuk mengadakan evaluasi terhadap dua sasaran di atas, perlu di perhatikan beberapa prinsip, antara lain : a. Evaluasi harus mengacu pada tujuan b. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh c. Evaluasi harus objektif D. Kesimpulan Berdasarkan makalah yang penulis paparkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Kurikulum adalah segala kegiatan dan pengalaman belajar yang direncanakan

dan diorganisir untuk dilakukan serta dialami oleh anak didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 2. Komponen-komponen kurikulum terdiri dari : 7

a. Komponen tujuan kurikulum b. Komponen isi / materi kurikulum c. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum d. Komponen evaluasi kurikulum

DAFTAR PUSTAKA Faududdin, dkk, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta : Dirjen Binbaga Islam, 1994. Hamalik, Oemar, Pengembangan Kurikulum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2008. Hernawan, Asep Hery, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka, 2003. Indrakusuma, Amir Daien, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1993. Khiron, Ahmad, Komponen Kurikulum dan Prosedur Pengembangan Kurikulum, http: // Koir.Multiply.Com, tanggal 19 April 2009. Mansyur, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1995. Nazhary, Pengorganisasian, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta : Deramaga, 1993. Nurdin, Syafruddin, Guru Profesional dan Implementasi, Ciputat : Ciputat Press, 2005. Soetopo, Hidayat dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1993. Syarief, A.Hamid, Pengembangan Kurikulum, Surabaya : Bina Ilmu, 1996.

You might also like