You are on page 1of 4

1.

Atasi Gusi Bengkak

Penyakit gusi adalah istilah awam dari penyakit periodontal. Penyakit ini bisa menyerang orang dewasa hingga akan-anak. Bila tidak diatasi dengan segera maka penyakit gusi dapat menyebabkan gigi lepas dan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti paru-paru, kanker dan lain-lain. Menurut Drg. Elizabeth Linda dari Klinik Gigi Dental Salon, Penyebab utama gusi bengkak disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kebersihan mulut yang kurang misalnya menggosok gigi yang kurang benar arahnya, karang gigi yang tidak dicabut atau dibersihkan. Gusi yang sehat berwarna merah muda, bentuknya tidak menonjol di sela-sela gigi, tidak bengkak dan teksturnya seperti kulit jeruk, jika disentuh kenyal. Hubungan gigi dan gusi Secara umum bila gigi tidak disikat dan dibersihkan secara benar dan teratur, akan menimbulkan plak pada gigi. Plak adalah suatu lapisan yang mengandung makanan dan bakteri yang kemudian mengeras menjadi tartar atau karang gigi yang dapat menyebabkan penyakit gusi. Selain karang gigi yang tidak dibersihkan, gosok gigi tidak benar dan bersih dapat menyebabkan masih adanya sisa makanan yang menempel di pinggir gigi yang paling dekat dengan gusi. Bila dibiarkan semakin lama akan menumpuk dan dapat memicu gusi bengkak. Gejala gusi bengkak Secara umum penyakit gusi bengkak selalu diikuti dengan gejala tertentu. Gelaja gusi bengkak yang perlu diperhatikan dengan seksama antara lain: - Gusi nampak merah, bengkak - Sakit dan mudah berdarah bila disentuh - Nafas menjadi bau - Jika sudah parah akan menimbulkan peradangan pada gusi, hingga gigi goyang serta mudah lepas. Harus segera diatasi Gusi yang bengkak, kalau didiamkan saja akan sangat berbahaya. Keadaan yang satu itu berpeluang menjadi salah satu penyakit yang menyerang organ tubuh lainnya, yang paling menakutkan adalah kanker. Untuk mengatasi gusi bengkak dapat dimulai dengan memelihara kesehatan mulut, dengan cara menyikat gigi dengan benar. Sikat gigi sesuai anjuran minimal dua kali sehari dan bila perlu sehabis makan. Selain itu penting pula untuk rajin membersihkan karang gigi minimal empat bulan sekali hingga enam bulan sekali. Jangan lupa untuk membersihkan pula sisa-sisa makanan yang terselip diantara dua gigi, seperti dental floss. Bila ada sisa-sisa akar gigi yang berpotensi menjadi sumber bakteri maka harus segera dicabut. Kontrol rutin ke dokter gigipun perlu dilakukan minimal enam bulan atau setahun sekali.

2.

Bagaimana cara pnyembuhan gusi yg membengkak dan bagaimanapula cara pencegahannya?

Jawab: Hello Yuyun, Gusi yang bengkak pastinya bukanlah tanpa sebab, penyebab yang paling sering didiagnosa adalah adanya kerusakan gigi di area yang berdekatan dengan pembengkakan gusi. Gusi yang bengkak bisa disebabkan oleh adanya infeksi yang berasal dari gigi yang berlubang, kerusakan yang sudah lama menyebabkan infeksi masuk lebih dalam sampai ke tulang di bawah gigi. Infeksi di area ini menyebabkan kerusakan tulang secara perlahan dan disertai dengan pembengkakan, dan bila infeksi semakin meluas tanpa bisa ditahan oleh sistem pertahan tubuh maka pembengkakkan bisa bertambah besar dan disertai dengan rasa sakit. Tindakan yang terbaik adalah memeriksakan kondisi sebenarnya ke dokter gigi untuk menghilangkan penyebab infeksinya. Pencegahannya tentu saja menjaga kebersihan gigi dan mulut sebaik mungkin untuk meminimalisir kemungkinan timbulnya infeksi.

3.

Sariawan (stomatitis) adalah peradangan yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya

berupa bercak putih kekuningan yang terasa perih/sakit. Bercak ini dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan ini dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan ini sangat-sangat mengganggu sekali seperti pada saat kita makan dan minum. Sariawan dapat terjadi oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu dan kawat gigi, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas, dan kondisi tubuh yang buruk atau dalam kondisi badan yang lemah (imunodefisiensi), dan juga disebabkan oleh adanya alergi atau infeksi setempat pada tubuh. Sariawan identik sekali dengan kekurangan vitamin C (defisiensi vit.C). Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek seperti yang bapak alami saat ini , yang akhirnya menyebabkan sariawan dan goyahnya gigi-geligi. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran. Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan dan minuman, dan bila sudah parah dapat

menyebabkan demam atau panas tubuh yang tinggi. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan atau balita. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor psikologis/ psikis (seperti emosi dan stress) juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu-bulu sikat gigi yang sudah mengembang atau rusak; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stress yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh berbagai mikroorganisme. Sariawan dapat diredakan atau disembuhkan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 3-4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut. Banyak berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menyembuhkan terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stress; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut yaitu salah satunya dengan membersihkan mulut pada saat berwudhu,saat mandi dan sebelum tidur; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut (terutama hindarilah merokok). Dan jangan lupa perbanyak selalu mengkonsumsi air putih minimal 2 liter sehari. Insyaalloh dapat bermanfaat dan juga jaga selalu kondisi badan anda dengan istirahat yang cukup.

4. Radang Gusi
Kurangnya merawat kebesihan gigi dan gusi akan mengakibatkan terjadi penumpukan plak yang kemudian dapat mengiritasi gusi, hal inilah yang bisa menyebabkan radang gusi. Peradangan pada gusi juga dapat terjadi karena kekurangan vitamin, terutama vitamin C.

Radang gusi juga berhubungan dengan diabetes, reaksi allergi, gangguan darah serta penggunaan kontrasepsi dalam mulut (oral). Gusi yang sering berdarah juga harus diwaspadai sebagai gejala dari leukemia. Penyakit radang gusi cenderung akan semakin berat apabila penderita sedang hamil, telah menopause atau ketika menggunakan pil KB.

Untuk mengatasi radang gusi melalui obat herbal alami, anda bisa mencoba ramuan sederhana yang terbuat dari tanaman herbal ANDONG. Tanaman herbal andong sering ditanam di kebun. Tumbuhan ini berupa pohon, tinggi dapat mencapai 5 meter. Batang keras, bekas dudukan daun tampak dengan jelas. Daun tunggal menempel pada batang, berwarna hijau tua, tepi daun rata. Perbungaan bentuk malai, tumbuh diketiak daun dengan tangkai bunga panjang. Buah buni, warna merah mengkilat. Akar serabut berwarna putih kotor.

Cara meramunya cukup mudah. Kulit batang tanaman andong dikikis, kemudian tambahkan sedikit garam. Cara penggunaannya tinggal dioleskan ke tempat (gusi) yang sakit.

You might also like