You are on page 1of 23

LAPORAN KEGIATAN REVIEW kurikulum

DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Disusun Oleh Tim Pengembangan Kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 2010

Lembar Pengesahan

Laporan Kegiatan Review Kurikulum Dalam Rangka Pengembangan Kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Disusun Oleh Tim Pengembangan Kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Ketua

Menyetujui Ketua Program Studi

Yusfi Malayusfi, BSEE. NIP. 195401011984031001

Asep Barnas Simanjuntak, BSEE., MT. NIP. 195804211985031002

DAFTAR ISI

1 Latar Belakang 2 Maksud dan Tujuan 3 Strategi dan Waktu Pelaksanaan 4 Paparan Kurikulum berjalan 5 Analisa Pelaksanaan Kurikulum 6 Masukan dan Saran Pengembangan 7 Kesimpulan Lampiran : Tim Pengembangan Kurikulum Surat Tugas Undangan Rapat Daftar Hadir Risalah Rapat Arah Pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi Usulan Kegiatan Evaluasi dan Revisi Kurikulum Tahun 2011 Dokumen Kurikulum Tahun 2007

Laporan Kegiatan Review Kurikulum Dalam Rangka Pengembangan Kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
1. Latar Belakang Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung menyelenggarakan pendidikan profesional selama 3 tahun, secara umum adalah untuk mendukung perkembangan industri di Indonesia, melalui pengadaan sumber daya manusia yang dapat mengantisipasi kemajuan teknologi telekomunikasi dan memiliki kemampuan (kompetensi) yang sesuai dengan kebutuhan di industri Wireless and Mobile Telecommunication dan Internetworking. Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi pada saat ini telah dan sedang melaksanakan proses belajar mengajar dari semester I sampai dengan semester VI menggunakan Kurikulum Tahun 2007; dan berdasarkan surat tugas dari Ketua Jurusan Teknik Elektro No 740/K8.EL/ST/2010 tentang kegiatan review dan pengembangan kurikulum program studi, maka saatnya sekarang ini untuk mengkaji dan meng-evaluasi pelaksanaan kurikulum tersebut. Untuk mengkaji dan meng-evaluasi pelaksanaan kurikulum tersebut telah dibentuk Tim Pengembangan Kurikulum di Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, yang beranggotakan 6 (enam) orang dan diketuai oleh Yusfi Malayusfi. 2. Maksud dan Tujuan 1. Mengkaji kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tahun 2007, apakah masih relevan dengan kebutuhan industri/pengguna lulusan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi 2. Meng-evaluasi pelaksanaan kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tahun 2007, apakah sesuai dengan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program studi 4

3. Mengusulkan kegiatan evaluasi dan revisi kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi tahun anggaran 2011 3. Strategi dan Waktu Pelaksanaan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka tim ini telah bekerja sama dengan pihak-pihak internal yaitu Dosen, Adm/Teknisi, Mahasiswa dan pihak-pihak eksternal seperti Alumni, Industri dan Masyarakat lainnya. Kemudian menyusunnya dalam suatu laporan pengembangan kurikulum untuk menjadi acuan bagi kegiatan evaluasi dan revisi kurikulum sesuai kebutuhan industri/pengguna lulusan Program Studi Teknik Telekomunikasi Waktu Pelaksanaan : 2 Agustus s/d 10 November 2010 4. Paparan Kurikulum berjalan

Berdasarkan masukan-masukan dari semua dosen dalam setiap rapat, penyelenggaraan kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi hanya dapat dilaksanakan dengan berhasil jika didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, seperti diantaranya sumber daya manusia (dosen, teknisi, dll), prasarana laboratorium, suasana akademis, sistem pembelajaran, sistem informasi, pengelolaan program studi; agar pelaksanaan kurikulum sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Dalam perjalanannya ternyata terjadi perubahan-perubahan, baik nama, kode, maupun posisi tiap mata kuliah pada kurikulum yang disepakati dengan mata kuliah-mata kuliah yang telah berjalan. Selain itu pelaksanaan mata kuliah praktikum terutama lab-lab dasar Elektronika maupun Telekomuniasi mengalami hambatan kekurangan sarana dan prasarana terutama peralatan lab dan alat ukur. Sehingga satu sampai tiga mata kuliah, kegiatan praktikum tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Dosen-dosen yang mengajar hanya mata kuliah praktikum tanpa mata kuliah teori memperoleh jumlah sks per semester yang lebih sedikit dibandingkan dengan dosen-dosen yang hanya mengajar mata kuliah teori. Dan kenyataannya jumlah sks per semester kurang dari 9 sks, padahal jam tatap muka per minggu bisa lebih dari 20 jam. Untuk kegiatan pengembangan diri dosen yang bersangkutan menjadi kurang atau sama sekali tidak bisa dilakukan. Keadaan seperti ini memerlukan revisi dan perbaikan kurikulum. 5

5.

Analisa pelaksanaan kurikulum

Dengan kurikulum berjalan seperti dipaparkan diatas, menyulitkan pembuatan jadwal, karena ada kemungkinan beberapa dosen jumlah jam per minggu sedikit tapi jumlah sks per semester lebih besar. Kemudian dengan syarat perbandingan sks teori dan praktek 55% banding 45% mengakibatkan pembagian sks teori dan praktek menjadi tidak seragam. Ada mata kuliah dengan jumlah sks sama dengan dua, terdiri dari teori dan praktek, dibagi sks-nya menjadi 1:1. Hal ini merugikan pengajar teori, karena walaupun jumlah sks yang diampunya hanya 1 tapi jam pelajarannya minimal 2 jam, sama dengan mata kuliah teori yang sks-nya 2 tanpa praktek. Dengan komposisi jumlah sks mata kuliah seperti dipaparkan diatas mengakibatkan sks tiap mata kuliah kecil, tapi jumlah jam kuliah (tatap muka) sangat besar. Keadaan ini merugikan dosen terutama untuk memperoleh angka kredit dalam rangka kenaikan pangkat atau jabatan, padahal telah bekerja hingga sore hari. Dengan jumlah mata kuliah praktek yang banyak, sedangkan jumlah lab dan peralatannya terbatas, maka hal ini menyulitkan dalam pengaturan ruang dan lab serta peralatan yang harus disediakan. Dengan keadaan dan kendala-kendala yang ada seperti itu, maka diperlukan revisi terhadap kurikulum yang ada. 6. Masukan dan Saran pengembangan

Seperti telah disebutkan pada analisa pelaksanaan kurikulum yang sedang berjalan dan masukan serta saran-saran dari para dosen untuk pengembangan kurikulum, maka terhadap kurikulum berjalan perlu dilakukan revisi dan perbaikan pada tahun 2011. Review terhadap kurikulum berjalan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi menghasilkan gambaran sbb: Komposisi jam pembelajaran Teori dan Praktek belum mencerminkan ciri Politeknik, yaitu 40% teori dan 60% praktek Konversi jam pembelajaran tatap muka terjadwal (Teori ataupun Praktek) terhadap sks tidak konsisten dan seragam Keinginan penggabungan beberapa mata kuliah sehingga lebih efisien Perubahan materi praktek di laboratorium menjadi design & product oriented. Tidak tersedianya fasilitas laboratorium untuk mata kuliah praktek yang baru, sementara sarana yang ada jumlahnya semakin menyusut 6

Ada keinginan untuk menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan selama tiga bulan Pengayaan materi ajar dengan simulasi sehingga beberapa mata kuliah memerlukan jam pembelajaran tatap muka tutorial atau responsi Menyesuaikan diri dan meng-antisipasi trend perkembangan teknologi dan industri telekomunikasi saat ini serta beberapa kurun waktu ke depan Tim dan seluruh dosen Program Studi harus mendefinisikan kembali profil lulusan yang ingin dicapai. Pada berita acara pengembangan kurikulum dicantumkan hasil yang ingin diperoleh, berupa posisi pekerjaan lulusan dan profil usulan bagi lulusan yang akan dihasilkan. 7. Kesimpulan

Kesimpulan dari paparan dan analisa di atas adalahsebagai berikut: Kurikulum yang ada belum mencerminkan tujuan yang ingin dicapai untuk memenuhi profil lulusan Fasilitas laboratorium untuk mata kuliah praktek yang tidak memadai Format sebaran mata kuliah perlu diubah agar adil antara dosen pengajar teori dan praktek Perlu dilakukan revisi dan perbaikan terhadap kurikulum yang ada Pada kurikulum mendatang jumlah sks dan jumlah mata kuliah tidak perlu terlalu banyak dan lebih terfokus pada mata kuliah bidang telekomunikasi.

Tim Pengembangan Kurikulum Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Ketua Anggota

: : :

Yusfi Malayusfi, BSEE Asep Barnas Simanjuntak, BSEE., MT Eril Mozef, DEA., MSc., Dr Teddi Hariyanto, ST., MT

Administrasi Pramu Kantor

Edi Wirahma Aan

Halaman untuk Surat undangan rapat

10

Halaman untuk Daftar Hadir Rapat

11

Halaman untuk Risalah Rapat

12

Arah Pengembangan kompetensi

Kurikulum

berbasis

Dari hasil diskusi pada rapat Review dan Pengembangan Kurikulum D3 Teknik Telekomunikasi, maka di sepakati hal-hal sebagai berikut: A. Target Kegiatan 1. Menghasilkan draft kompetensi pada setiap tingkat sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar 2. Menghasikan usulan format Sebaran Mata Kuliah per semester 3. Menghasilkan kerangka kegiatan untuk melakukan evaluasi dan revisi suatu kurikulum Diskusi pada rapat Revisi dan Pengembangan Kurikulum D3 Teknik Telekomunikasi, juga membahas jenis dan posisi pekerjaan yang ditempati oleh lulusan, serta profil yang harus diperoleh oleh mahasiswa lulusan D3 Teknik Telekomunikasi. Dari posisi pekerjaan dan profil yang diharapkan, kemudian diusulkan kompetensi tiap tingkat yang dilalui mahasiswa dan arah pengembangan kurikulum selanjutnya. B. Dasar hukum Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Undang-Undang Standar Pendidikan Nasional tahun 2005 Kep.Men. Diknas No. 232/U/2000 Kep.Men. Diknas No. 045/U/2002 SK Dirjen DIKTI tentang MPK (mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) C. Unsur Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Body of knowledge Job position untuk calon lulusan Karakteristik dan trend pengembangan industri Trend teknologi 13

Isu-isu global Standar akademik Body of Knowledge (BOK) Program Studi Teknik Telekomunikasi Ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang lulusan Program Studi Teknik Telekomunikasi agar kompeten di bidangnya. Oleh karena itu pemetaan BOK akan menjadi acuan dalam

pengembangan mata kuliah dan penyusunan materi yang akan diberikan dalam proses pembelajaran agar mahasiswa dapat mencapai unjuk kerja kompetensi yang diharapkan.

Pemetaan BOK Program Studi Teknik Telekomunikasi

Komunikasi Data Teknik Transmisi Pemrograma n Jaringan Komputer

Jaringan Telekomunikas i

Elektronika Digital

Rangkaian Listrik TELEKOMUNIKAS I

Alat Ukur Listrik dan Pengukuran Elektonika Analog

Elektonika Komunikasi

Sistem Komunika si

Job Position Rangkuman dari posisi pekerjaan yang telah dan akan ditempati oleh lulusan. Posisi pekerjaan akan memberikan gambaran tugas-tugas utama yang harus dilakukan oleh lulusan, dengan demikian dapat diperkirakan

14

keterampilan atau kemampuan serta sikap yang harus dimiliki dan dikuasai oleh lulusan agar dapat menempati posisi pekerjaan tersebut.

Contoh tugas-tugas utama lulusan 1. Supervisor Menentukan kualitas produk Menetapkan komponen yang akan digunakan Memeriksa kesiapan peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi 2. Test Engineer Menentukan prosedur pengujian yang akan diterapkan Menetapkan peralatan pengujian yang diperlukan 3. Design Engineer Menentukan spesifikasi produk yang akan dibuat Membuat deskripsi sistem yang dirancang Memilih design tool yang sesuai Berdasarkan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk masing-masing posisi pekerjaan, maka dapat ditentukan profil lulusan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi sbb: Profil Lulisan Unggul Kualitas Keahlian Khusus Kontribusi : Mampu bersaing : Sadar mutu sesuai standar Internasional : Wireless Technology dan Telematika : Berkontribusi pada perkembanganEkonomi, Sosial dan Budaya, serta Berwawasan lingkungan Adaptif, dinamis dan produktif : Mengikuti perkembangan teknologi 15

Entrepreneurship Moral/Etika

: memiliki kompetensi berwirausaha terutama untuk membangun IKM : Menjunjung nilai-nilai moral agama dan etika profesi

Karakteristik dan Trend Industri Telekomunikasi N o 1 2 3 4 5 Faktor-faktor Penentu Daur hidup Kompetisi Inovasi Pasar Kualitas Karakteristik Singkat Ketat, aliansi dengan pesaing bisa dilakukan Terus menerus Global, dapat berubah setiap saat Imperative dan sebagai faktor untuk bersaing Customized production Flexible manufacturing Reduce inventories Consumer production Supplier are partners Cenderung lebih kecil, outsourcing

6 7

Produksi Organisasi

Trend Teknologi Telekomunikasi Smart modules (computer based) Wireless connectivity, no physical contacts Intermodules compatibilty User / flexible programmable Compact / hand held and low power Feature embedded to ease operation High speed communication Multimedia

Isu-isu Global Health, Safety and Environment Community Issues 16

Labor Management Planning Finance Technology Personal conduct Multicultural Life long learning

Mengacu pada profil lulusan tersebut maka diusulkan kompetensi pada setiap tingkat seperti yang dimaksudkan oleh Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

Tingkat/Tahun Pertama Memiliki dasar ilmu yang cukup yang diperlukan untuk melakukan instalasi, operasi, perawatan, dan perbaikan perangkat komputer Memiliki kemampuan dasar pemrograman komputer menggunakan salah satu bahasa komputer Memiliki kemampuan menggunakan alat ukur elektronika untuk pengukuran besar-besaran listrik Memiliki kemampuan melakukan fabrikasi suatu rangkaian elektronika sederhana

Tingkat/Tahun Kedua Memiliki pemahaman mekanisme kerja suatu sistem telekomunikasi meliputi rangkaian, modulasi dan teknik transmisi telekomunikasi, jaringan komunikasi data dan komputer Memiliki kemampuan untuk melakukan perancangan sederhana dan melaksanakan SOP pada suatu jaringan telekomunikasi Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara individu maupun tim, lisan ataupun tertulis

Tingkat/Tahun Ketiga Memiliki kemampuan untuk menguji, memodifikasi dan mengintegrasikan suatu sistem dan jaringan telekomunikasi; dengan menggunakan teknik, skill dan alat bantu modern Memiliki pemahaman terhadap perkembangan terkini dalam bidang teknik elektro dan khususnya teknik telekomunikasi

17

Memiliki kemampuan profesional tertentu, termasuk ketrampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan dengan tanggungjawab mandiri pada tingkat tertentu Standar Akademik Standar akademik adalah semua pernyataan mengenai hal-hal yang perlu diketahui dan harus mampu dilakukan oleh mahasiswa (kompetensi) Standar akademik juga mencakup pedoman bukti yang harus mahasiswa tunjukkan pada saat diminta untuk memperlihatkan hasil pembelajaran Standar akademik juga mencantumkan metoda penilaian (assessment) untuk setiap kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku

Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi dilaksanakan berdasarkan kurikulum tahun 2007 yang disusun selaras dengan tujuan dan objektivitas program studi. Aplikasi kurikulum tersebut dijalankan melalui Sistem Kredit Semester (SKS), seperti tercantum dalam UU Sisdiknas tahun 2003. Ada beberapa pengertian dasar yang perlu diketahui sehubungan dengan Sistem Kredit Semester yaitu antara lain sistem kredit, semester, sistem kredit semester, satuan kredit semester. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan, di mana beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dengan satuan kredit Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem kredit buat suatu program studi dari suatu jenjang pendidikan yang menggunakan semester sebagai unit waktu terkecil Satuan Kredit Semester atau disingkat sks adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan kumulatif bagi suatu program studi 18

tertentu, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan, khususnya dosen Satu sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang dapat diperoleh lewat satu jam kegiatan tatap muka terjadwal yang dibarengi dua jam tugas atau tugas lain yang terstruktur per minggu Berdasarkan pada kurikulum tahun 2007 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi yang telah digunakan sejak tahun akademik 2009, maka 1 (satu) sks teori setara dengan satu atau dua jam pembelajaran tatap muka terjadwal di kelas dan 1(satu) sks praktikum setara dengan 3 atau empat jam pembelajaran tatap muka terjadwal di laboratorium/bengkel. Tetapi ada mata kuliah pada kurikulum tersebut, 2 (dua) sks teori setara dengan tiga jam pembelajaran tatap muka terjadwal di kelas, begitu pula 2 (dua) sks praktikum setara dengan empat jam pembelajaran tatap muka terjadwal di laboratorium/bengkel, seperti contoh berikut ini:
SKS T
3 1 2 1 1 2 1

NO
1 2 3 4 5

KODE
PKKU0033 PBTC1012 KKTC1033 PBTC1072 KBTC2091

MATA KULIAH
Bahasa Indonesia Alat Ukur dan Pengukuran Rangkaian Listrik 1 Keterampilan Dasar Mekanik Praktek Sistem Komunikasi Analog

JAM Jml
3 2 3 2 1

T
3 2 3

P
3 4 4 4

Jml
3 5 7 4 4

Acuan untuk menetapkan komponen SKS yaitu sebagaimana yang dimuat dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa: Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.

19

Atas dasar itu, komponen-komponen beban belajar dalam sks pada kurikulum tahun 2007 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi diusulkan pengertiannya sebagai berikut: Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara dosen dengan mahasiswa; dalam bentuk perkuliahan dikelas Kegiatan penugasan terstruktur atau tutorial atau responsi atau mentoring adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh dosen untuk mencapai standar kompetensi. Pelaksanaannya dibuat sama dengan kegiatan tatap muka dikelas Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh mahasiswa yang dirancang oleh dosen untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh mahasiswa Dengan demikian, beban belajar sks untuk mahasiswa Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi diusulkan, bahwa setiap pembelajaran dengan beban belajar 1 sks sama dengan beban belajar 2 jam tatap muka terjadwal dalam bentuk kuliah dikelas dibarengi dengan 1 jam kegiatan mandiri tidak terstruktur yang diatur sendiri oleh mahasiswa. Atau, 1 atau 2 jam kegiatan akademik/penugasan terstruktur terjadwal dalam bentuk tutorial/responsi dikelas dibarengi dengan 2 atau 1 jam kegiatan mandiri tidak terstruktur yang diatur sendiri oleh mahasiswa. Atau 3 jam pembelajaran terjadwal dalam bentuk praktikum di laboratorium. Atau 4 jam pembelajaran terjadwal dalam bentuk praktek bengkel di workshop. Kesimpulan 1 sks = 2 jam kuliah terjadwal atau 1 sks = 1 atau 2 jam tutorial terjadwal atau 1 sks = 3 jam praktikum atau 1 sks = 4 jam praktek bengkel

20

Jumlah sks mata kuliah dapat merupakan gabungan pembelajaran dalam bentuk tatap muka kuliah terjadwal (K), tatap muka tutorial terjadwal (T) dan praktikum atau praktek bengkel (P) tergantung strategi proses belajar mengajar mata kuliah tersebut untuk mencapai standar kompetensi yang diinginkan. Oleh karena itu diusulkan format sebaran mata kuliah per semester, sbb:
JAM/MINGGU K T P
2 2 2 2 12 3 6

NO
1 2 3 4

Kode

MATA KULIAH
Rangkaian Elektronika Kerja Praktek Seminar Kerja Praktek Proyek Akhir

SKS
3 2 2 4

Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 20 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi mengusulkan satu semester terdiri atas 20 minggu termasuk mid semester, ujian akhir semester dan remedial. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, dan berdasarkan kepada penjelasan sebelumnya, maka diusulkan kurikulum 2007 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi perlu di evaluasi dan revisi dengan jadwal dan rencana kegiatan dari bulan Juni Agustus 2011 dan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 194.540.000,- (Jadwal kegiatan dan rencana anggaran biaya terlampir).

21

Halaman Usulan Kegiatan Evaluasi dan Revisi Kurikulum Tahun 2011

Halaman untuk Dokumen Kurikulum tahun 2007

You might also like