You are on page 1of 15

METODA PENYULUHAN PERTANIAN

Kelompok 8 : 1. Septiana Mega S 2. Tina Prabaningrum 3. Shinto Ngesti NDWP 4. Yanuarika Alyun TS

Dalam setiap pelaksanaan penyuluhan, setiap penyuluh harus memahami dan mampu memilih metoda penyuluhan yang paling baik untuk tercapainya tujuan penyuluhan yang dilaksanakannya. Sebelum menerapkan suatu metoda penyuluhan perlu dipahami prinsipprinsip metoda penyuluhan, yang dapat dijadika sebagai landasan untuk memilih metoda yang tepat.

NEXT

Prinsip Metoda Penyuluhan Pertanian Pendekatan dalam Metoda Penyuluhan Pertanian Metoda Penyuluhan Partisipatip

Prinsip Metoda Penyuluhan Pertanian meliputi: 1) Pengembangan untuk berpikir kreatif 2) Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat 3) Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya 4) Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat 5) Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan

Pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk memilih metoda penyuluhan, meliputi : 1. Metode penyuluhan dan proses komunikasi Berdasarkan oleh : media yang digunakan sifat hubungan antara penyuluh dan penerima manfaatnya pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan tahapan adopsi-nya
NEXT

2. Metoda Penyuluhan dalam Pendidikan non Formal 3. Metoda Penyuluhan dalam Orang Dewasa Harus selalu mempertimbangkan: Waktu penyelenggaraan yang tidak terlalu mengganggu kegiatan / pekerjaan pokoknya. Waktu penyelenggaraan sesingkat mungkin. Lebih banyak menggunakan alat peraga.

Penyuluhan partisipatip berupa: 1. RRA (rapid rural appraisal)


RRA merupakan metoda penilaian keadaan desa secara cepat. Dalam praktek, kegiatan RRA lebih banyak dilakukan oleh orang luar dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat setempat. Dibanding teknik-teknik yang lain, RRA merupakan teknik penilaian yang relatif terbuka, cepat, dan bersih (fairly quickly clean) dibanding teknik yang cepat dan

kotor ("quick-and-dirty") berupa sekadar kunjungan yang dilakukan secara


singkat oleh seorang ahli dari kota. Di lain pihak, RRA dinilai lebih efektif dan efisien dibanding teknik yang lama dan kotor (long and dirty) yang dilakukan melalui kegiatan survei yang dilakukan oleh tenaga profesional yang dipersiapkan melalui pelatihan khsus.

NEXT

Sebagai suatu teknik penilaian, RRA menggabungkan beberapa teknik yang terdiri dari:
Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan peng-amatan lapang secara ringkas Observasi/pengamatan lapang secara langsung Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik Studi kasus, sejarah local, dan biografi Kecenderungan-kecenderungan Pembuatan kuesioner sederhana yang singkat Pembuatan laporan lapang secara cepat
NEXT

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, yaitu : Efektivitas dan efisiensi Hindari bias Triangulasi sumber informasi Belajar dari dan bersama masyarakat Belajar cepat melalui eksplorasi, cross-check Kelemahan dari pelaksanaan kegiatan RRA adalah, seringkali apa yang dilakukan oleh Tim RRA bahwa mereka telah melakukan praktek partisipatif, meskipun hanya dilakukan melalui kegiatan pengamatan dan bertanya langsung kepada para informan yang terdiri dari warga masyarakat setempat.
NEXT

2. PRA (participatory rapid appraisal) atau penilaian desa secara partisipatifPRA


Merupakan penyempurnaan dari RRA atau penilaian keadaan secara partisipatif. Berbeda dengan RRA yang dilakukan oleh (sekelompok) Tim yang terdiri dari orang luar, PRA dilakukan dengan lebih banyak melibatkan orang dalam yang terdiri dari semua stakeholders (pemangku kepentingan kegiatan) dengan difasilitasi oleh orang-luar yang lebih berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator dibanding sebagai instruktur atau guru yang menggurui.
NEXT

Melalui PRA, dilakukan kegiatan-kegiatan : Pemetaan-wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik penilaian keadaan. Analisis keadaan Pemilihan alternatif pemecahan masalah yang paling layak atau dapat dihandalkan (dapat dilaksanakan, efisien, dan diterima oleh sistem sosialnya). Rincian tentang sakeholders dan peran yang diharapkan dari para pihak, serta jmlah dan sumber-sumber pembiayaan yang dapat diharapkan untuk melaksanakan program/kegiatan yang akan diusulkan/direkomendasikan.
NEXT

3. FGD (focus group discussion) atau Diskusi Kelompok Yang Terarah Merupakan interaksi individu-individu (sekitar 10 orang) yang tidak saling mengenal) yang oleh seorang pemandu (moderator) diarahkan untuk mendiskusikan pemahaman dan atau pengalamannya tentang sesuatu program atau kegiatan yang diikuti dan atau dicermatinya.

NEXT

4. PLA (participatory learning and action), atau proses belajar dan Mempraktekkan secara partisipatif Merupakan bentuk baru dari metoda penyuluhan yang dahulu dikenal sebagai learning by doing atau belajar sambil bekerja Secara singkat, PLA merupakan metoda penyuluhan yang terdiri dari proses belajar (melalui: ceramah, curah-pendapat, diskusi, dll), tentang sesuatu topik seperti: pesemaian, pengolahan lahan, perlindungan hama tanaman, dll. yang segera setelah itu diikuti dengan aksi atau kegiatan riil yang relevan dengan materi penyuluhan tersebut. NEXT

5. SL atau Sekolah lapang (Farmers Field School) Merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok petani pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikui dengan curah pendapat, berbagi pengalaman (sharing), tentang alternative dan pemilihan cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan efisien sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki, Sebagai suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya difasilitasi oleh penyuluh atau narasumber yang berkompeten.

You might also like