You are on page 1of 21

TANGGUNG-JAWAB SOSIAL DAN ETIKA BISNIS 1

OLEH ADITYA YULIMAN 08624001 AKUNTANSI MANAJEMEN PEMERINTAHAN

TANGGUNG-JAWAB SOSIAL DAN ETIKA BISNIS 1

Tanggung-jawab sosial dan Etika


Definisi tanggung-jawab social Definisi etika bisnis

Legalisasi Etika dan tanggung-jawab sosial


Langkah langkah legalisasi Kontrak sosial

Implementasi tanggung-jawab social

TANGGUNG-JAWAB SOSIAL DAN ETIKA


Apa itu Tanggung-jawab sosial (csr)???

Apa itu Etika Bisnis????

Tanggung-jawab sosial (CSR)


Dalam buku Mondy & Noe (2005;26) Corporate social responsibility (CSR) is the implied, enforced, or felt obligation of managers, acting in their official capacity, to serve or protect the interest of groups other than themselves. It is how a company as a whole behaves toward society. Komitmen perusahaan yang berkelanjutan untuk selalu bertindak etis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi sembari meningkatkan kualitas hidup para karyawan dan keluarganya, komunitas lokal maupun masyarakat luas.

Banyak perusahaan yang saat ini belum melaksanakan ataupun terpaksa dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility karena kurangnya pengetahuan mengenai untuk apa konsep ini dilaksanakan. Namun Harlan Teller, president of Hill and Knowlton mengatakan bahwa

Corporate social responsibility (CSR) has moved from a nice-to-do to amust-to-do.

Pendapat dari Harlan Teller tersebut telah menguatkan bahwa konsep CSR ini sangat penting untuk dilaksanakan karena saat ini sudut pandang CSR telah berubah dari baik jika dilakukan menjadi harus dilakukan.
Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki hubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, dimana bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak hanya berdasarkan faktor keuangan, seperti keuntungan atau deviden tapi juga berdasarkan kosekuensi sosial dan tekanan lingkungan saat ini ataupun di masa yang akan datang.

Etika bisnis
Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. (Muslich,1998:4) Amirullah & Imam Hardjanto (2005) menyebutkan bahwa Etika bisnis sebagai batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggung-jawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.

Legalisasi Etika dan tanggung-jawab sosial


Mondy menurut bukunya Many contend that ethics and social responsibility cannot be legislated. However, much of the current legislation was passed because of social responsibility and business ethics breakdown. banyak yang berpendapat bahwa etika dan tanggung-jawab social tidak dapat dilegalkan (diundang-undangkan). Namun, banyak dari undang-undang yang sekarang telah disahkan karena tanggung-jawab social dan etika bisnis yang telah rusak.

Langkah langkah legalisas i

Kontrak sosial

Langkah langkah legalisasi

Integritas pengadaan act 1988.

Program etika yang efektif


Pertanggung-jawaban dan transparasi act.

Kontrak sosial
Mondy & Noe (2005) mengatakan bahwa The social contract is the set of written and unwritten rules and assumption about acceptable interrelationships among the various elements of society. Much of the social contract is embedded in the custom of society. kontrak sosial adalah seperangkat aturan tertulis dan tidak tertulis dengan asumsi mengenai hubungan timbal balik yang dapat diterima diantara berbagai elemen masyarakat. Banyak dari kontrak sosial ditanamkan di dalam adat masyarakat.

Kontrak sosial (lanjutan)


Di dalam kontrak sosial ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu Individu Pemerintah Organisasi lain Masyarakat

Kontrak sosial (lanjutan)

individuals Other organizations

organization
society

government

Individu
Perusahaan dapat mengakomodasi keinginan

individual dari perusahaan Perusahaan dapat menjamin individu untuk berinvestasi seperti penanaman modal dalam bentuk saham

Organisasi lain
Manajer harus memperhatikan mengenai urusan

perusahaan yang melibatkan perusahaan atau organisasi lain. Kedua perusahaan yang terlibat tadi seperti competitor, dan keduanya sangat berbeda. Bisnis yang komersial tentu mengharapkan adanya persaingan yang sehat dan bersaing dengan yang lainnya secara terhormat.

Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang sangat penting dalam

kontrak sosial bagi setiap perusahaan. Dengan bantuan dari pemerintah, perusahaan mendapatkan lisensi untuk menjalankan usahanya, yang bersamaan dengan hak paten dan yang lainnya. Perusahaan mau tidak mau harus sadar bahwa pemerintah memegang peranan penting disini. Perusahaan diharapkan untuk mau menerima intervensi pemerintah jika ada masalah dalam pelaksanaan bisnisnya. Dan perusahaan diharapkan untuk terus bekerja dengan panduan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.

Masyarakat
Perusahaan menyediakan produk barang atau jasa

yang akan dibeli oleh masyarakat. Dari proses tersebut perusahaan akan mendapatkan profit. Oleh karena itu dari profit yang didapatkan, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah yang selanjutnya akan didistribusikan ke masyarakat pula. Seldan perusahaan yang mendaspatkan profit tersebut sudah pasti mampu untuk melakukan sumbangan untuk amal. Dan itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk perusahaan.

IMPLEMENTASI TANGGUNG-JAWAB SOSIAL


Citra perusahaan di mata masyarakat tidaklah selalu positif. Kegiatan operasional perusahaan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap penilaian masyarakat untuk perusahaan tersebut. Dalam mengatasi kepercayaan dan penilaian masyarakat terhadap dampak buruk yang diakibatkan operasional perusahaan harus melaksanakan tanggung-jawab sosialnya. Dan yang jadi pertanyaan jika sudah ada hukum yang memayungi CSR bagaimana cara untuk mengontrol pelaksaan dari CSR tersebut? Jawabannya adalah audit sosial.

Implementasi tanggung-jawab sosial


Menurut Mondy & Noe da (2010) Audit Sosial

adalah penilaian kegiatan perusahaan dan dampak sosialnya secara sistematis.


audit sosial itu adalah cara bagaimana mengukur atau mengevaluasi secara sistematis, dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan yang dapat memunculkan manfaat dan biaya sosial ke masyarakat, baik itu masyarakat di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.

Jenis audit sosial


Inventarisasi kegiatan yang sederhana
Penyusunan pengeluaran sosial yang relevan Penentuan dampak sosial

Tantangan audit sosial


Tantangan dalam melaksanakan audit sosial

terletak pada implementasinya. Audit sosial melibatkan aspek lingkungan dan sosial yang relatif lebih sulit dirumuskan dan diukur ketimbang aspek finansial. Audit sosial memerlukan ahli yang memiliki kompetensi yang komprehensif di bidang lingkungan dan sosial, selain kemampuan dalam menerapkan berbagai metoda penelitian.

Contoh Tanggung-jawab Sosial di Indonesia

You might also like