Professional Documents
Culture Documents
Tape mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikit mengandung alkohol. Selama fermentasi, tape mengalami perubahanperubahan biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat diolah menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape beras ketan hitam, tape beras, tape sorgum, tape pisang, tape ubi jalar dan tape sukun, akan tetapi dewasa ini yang paling populer adalah tape beras ketan hitam dan tape ketan (Buckle , 1988). Kata ragi dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti tempe, tape, roti, anggur, brem dan lain-lain. Ragi untuk tape merupakan populasi campuran genus dimana terdapat spesies-spesies genus Aspergillus, genus Saccharomyces, genus Candida, genus Hansenula, sedangkan bakteri Acetobacter biasanya tidak ketinggalan. Genus tersebut hidup bersama secara sinergetik. Aspergillus dapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansenula dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya (Dwijoseputro, 1990). Peranan Mikroba dalam ragi tape
Peragian glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida terjadi melalui alur fruktosa difosfat. Transformasi piruvat menjadi etanol mencakup dua tahap. Tahap pertama piruvat di dekarboksilasi menjadi asetal dehide oleh piruvat dekarboksilat. Glukosa 2 piruvat 2 NAD 2 NADH2 2 CO2 2 Etanol 2 Asetaldehida Peragian glukosa oleh ragi merupakan peristiwa anaerob sedangkan ragi sendiri adalah organisme aerob. Pada kondisi anaerob fermentasi oleh ragi amat intensif namun ragi sendiri hamper tidak bertumbuh ( Schlegel, 1994 ).
Ragi adalah suatu inokulum atau starter untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan produk tertentu. Ragi ini dibuat dari tepung beras yang dijadikan adonan ditambah ramuan ramuan tertentu dan dicetak menyerupai kue kue kecil dengan diameter 2 3 cm, digunakan untuk membuat arak, tape ketan, tape ketela ( peyeum ) dan brem. Secara tradisional bahan bahan seperti laos, bawang putih, tebu kuning, atau gula pasir, ubi kayu, jeruk nipis dicampur dengan tepung beras, lalu ditambah sedikit air sampai terbentuk adonan. Adonan ini kemudian didiamkan dalam suhu kamar selam 3 hari dalam keadaan terbuka, sehingga ditumbuhi khamir dan kapang secar alami. Setelah itu adonan yang telah ditumbuhi mikroba diperas untuk mengurangi airnya, dan dibuat bulatan bulatan lalu dikeringkan ( Muhiddin, 2001 ).
c.4 Proses Penelitian Pembuatan tape ketan yang dilakukan di kelas mengikuti cara tradisional, tapi terkontrol. Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape beras ketan hitam: Alat dan Bahan Alat: 1) Toples 2) Sendok 3) Daun pisang Bahan: 1) 250 grm beras ketan hitam, kupas, cuci bersih, dan dimasak 2) 1.5 butir ragi tape, dihaluskan 3) daun pisang untuk alas Cara pembuatan : 250 g beras ketan dicuci, direndam selama 2 jam, dikukus 10 menit. Beras ketan lalu dibasahi dengan air dengan cara merendamnya sebentar dalam air, dikukus lagi 10 menit, didinginkan, lalu diinokulasi (ditaburi) dengan 2 g ragi, dibungkus dengan daun pisang kemudian
dimasukkan kedalam toples steril, lalu difermentasi selama 3 hari. http://veghaa.blogspot.com/2011/08/laporan-pengamatan-tape.html
Metoda Penelitian 1. 2. Melakukan biologi pembuktian Meneliti langsung ini dengan cara hasil menggunakan membuat tape beras
pembuktian/pecobaan
3. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media informatika yang mendukung hasil penelitian pada proses pembuatan tape beras ketan hitam.